Perbedaan Ketinggian Mandibular Alveolar Ridge Pada Wanita Edentulus Dan Bergigi Menggunakan Radiografi Panoramik Chapter III VI
14
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan rancangan
penelitian cross-sectional. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali
dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Radiologi Kedokteran Gigi dan Instalasi
Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari sampai Februari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dan mahasiswi di Instalasi
Prostodonsia Universitas Sumatera Utara.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah wanita edentulus dan bergigi yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
15
Kriteria inklusi adalah:
a. Pada kelompok edentulus, memiliki rahang yang tidak bergigi seluruhnya
dan telah menopause.
b. Pada kelompok bergigi, memiliki rahang yang bergigi seluruhnya dan
belum menopause.
Kriteria eksklusi adalah:
a. Memiliki riwayat terdiagnosa penyakit sistemik yang bermanifestasi
terhadap tulang.
b. Menolak menjadi sampel penelitian.
Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Jumlah sampel dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
n = 2. σ2 (Zα + Zβ)2
(μ0 – μa )2
Keterangan :
n
: besar sampel penelitian
Zα
: taraf signifikan 5% = 1, 96
Zβ
: taraf signifikan 10% = 1,282
σ
: standart deviasi = 4,69 (Ural dkk, 2011)
μ 0 –μa : selisih rata-rata = 20%
Sehingga perhitungan besar sampel adalah sebagai berikut :
n = 2. 4,692 (1,96 + 1,282)2
(0,2 )2
n = 11,55 = 20
Besar sampel pada penelitian sebanyak 40 orang, dimana sampel dibagi
menjadi 20 wanita edentulus dan 20 wanita bergigi.
Universitas Sumatera Utara
16
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel-variabel pada penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas
: Wanita, edentulus, rahang bergigi.
b. Variabel terikat
: Ketinggian mandibular alveolar ridge pada
radiograf panoramik.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel tersebut adalah :
No
Variabel
Definisi Operasional
1
Ketinggian
Mandibular
Alveolar
Ridge
Jarak antara titik
paling inferior dari
mandibula dan
alveolar crest
( Ramadhani, 2015 )
2
Wanita
edentulus
3
Wanita
bergigi
Wanita dengan
rahang tidak bergigi
seluruhnya dan telah
menopause
( Ramadhani, 2015 )
Wanita dengan
rahang bergigi
seluruhnya dan
belum menopause
( Ramadhani, 2015 )
Salah satu foto
radiografi ekstraoral
untuk mendapatkan
gambaran utuh
rahang atas dan
rahang bawah
( Ghom, 2008 )
Radiografi
4
panoramik
Cara
Pengukuran
Komputerisasi
Hasil
Pengukuran
Dalam
satuan
milimeter
(mm)
Kuesioner
Wanita
edentulus
Nominal
Kuesioner
Wanita
bergigi
Nominal
-
Skala
Rasio
-
Universitas Sumatera Utara
-
17
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
a. Pesawat radiografi panoramik merk Instrumentarium type OC 200 D
1-4-1.
b. Software CliniView versi 10.1.2.
c. Kaca mulut
d. Pinset
e. Sonde
f. Nierbeken
g. Alat tulis
h. Sensor
2. Bahan
a. Lembar pencatatan
b. Alkohol 70%
c. Kapas
3.6 Prosedur Penelitian
1. Pengambilan sampel dilakukan di Instalasi Prostodonsia Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Melakukan pemeriksaan intraoral pada sampel dengan menggunakan kaca
mulut, pinset dan sonde.
3. Memberikan lembar kuesioner kepada sampel. Kuesioner berisi pertanyaan
mengenai usia dan riwayat penyakit sistemik yang bermanifestasi terhadap tulang.
4. Sampel sesuai kriteria inklusi, hasil pemeriksaan intraoral dan kuesioner.
5. Meminta kesediaan sampel untuk mengikuti penelitian dengan memberi
lembar persetujuan atau inform consent.
6. Melakukan radiografi panoramik terhadap sampel.
7. Hasil radiografi diamati dan diukur oleh peneliti dengan cara:
•
Membuka perangkat lunak ( software ) CliniView versi 10.1.2.
Universitas Sumatera Utara
18
•
•
•
•
Tekan search untuk membuka foto panoramik yang akan diamati.
Tekan image dan create copy untuk menghasilkan suatu panoramik
yang sama dengan aslinya.
Tekan contrast brightness untuk memperjelas keberadaan alveolar ridge .
Tekan drawing toolbar (line) untuk membuat garis lurus horizontal
pada batas paling inferior dari mandibula (Garis X) dan garis lurus
•
vertikal ditarik dari angulus mandibula sampai ramus (Garis Y).
Tekan measurement (lengh) dan membuat garis lurus vertikal ditaris
tegak lurus dengan garis X dan jarak vertikal diukur pada tiga titik,
garis tengah atau midline (P), permukaan distal premolar pertama (Q)
permukaan distal molar pertama (R) untuk mendapatkan ukuran tinggi
•
mandibular alveolar ridge.
Tekan measurement (lenght) untuk membuat garis horizontal ditarik
sejajar dengan garis X yang telah dibuat pada 10 mm diatas untuk
menghitung proporsi jarak horizontal premolar pertama dan molar
•
pertama dan batas poterior ramus (garis A,B,C).6
Hasil pengukuran akan keluar secara otomatis.
8. Mencatat hasil pengukuran mandibular alveolar ridge.
9. Analisis data dari hasil kelompok sampel bergigi dan edentulus.
Universitas Sumatera Utara
19
Y
R1
Q1
P
Q2
R2
X
Gambar 7. Pengukuran ketinggian mandibular alveolar ridge wanita bergigi pada
insisivus/midline (P), distal premolar kanan (Q1), distal molar kanan
(R1), distal premolar kiri (Q2) dan distal molar kiri (R2), Garis X-garis
inferior mandibula, garis Y-garis ramus (arsip pribadi)
Y
R1
X
Gambar 8.
R2
Q1
P
Q2
Pengukuran ketinggian mandibular alveolar ridge wanita edentulus
pada insisivus/midline (P), distal premolar kanan (Q1), distal molar
kanan (R1), distal premolar kiri (Q2) dan distal molar kiri (R2), garis
X-garis inferior mandibula, garis Y-garis ramus (arsip pribadi)
Universitas Sumatera Utara
20
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah menggunakan program komputer berupa SPSS 20.
3.7.2 Analisis Data
Analisis data menggunakan uji normalitas dengan shapiro wilk test. Apabila
didapatkan hasil distribusi normal, dilanjutkan dengan uji perbedaan data dengan
menggunakan independent t test.
3.8 Ethical Clearance
Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup:
1. Lembar persetujuan
Peneliti melakukan pendekatan dan memberikan lembar persetujuan
kepada responden kemudian menjelaskan lebih dahulu tujuan penelitian, tindakan
yang akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal-hal lain yang
berkaitan dengan penelitian.
2. Ethical clearance
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komisi etik (Health
Research
Ethical
Committee of
North
Sumatera)
dengan nomor
surat
60/TGL/KEPK FK USU-RSUP HAM/2017.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Nilai Rata-Rata Ketinggian Mandibular Alveolar Ridge
Pengukuran ketinggian mandibular alveolar ridge dilakukan pada 40 sampel
yang telah memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 20 wanita edentulus dan 20 wanita
bergigi. Pengukuran dilakukan secara komputerisasi menggunakan software
CliniView versi 10.1.2.
Pada tabel 1, terlihat bahwa hasil pengukuran nilai rata-rata mandibular
alveolar ridge lebih besar pada wanita bergigi dibandingkan wanita edentulus pada
masing-masing titik pengukuran, yaitu titik insisivus, titik premolar kanan, titik molar
kanan, titik premolar kiri dan titik molar kiri.
Tabel 1. Hasil pengukuran nilai rata-rata ketinggian mandibular alveolar ridge pada
titik insisivus, titik premolar kanan, titik molar kanan, titik premolar kiri
dan titik molar kiri
Sampel
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Edentulus
20
21.79
3.84
.86
Bergigi
20
28.35
1.74
.39
Premolar kanan
Edentulus
20
21.78
4.31
.96
Bergigi
20
29.53
2.36
.53
Molar kanan
Edentulus
20
22.25
3.66
.82
Bergigi
20
26.09
2.05
.46
Premolar kiri
Edentulus
20
21.21
4.78
1.07
Bergigi
20
29.13
2.64
.59
Edentulus
20
21.97
2.87
.64
Bergigi
20
25.48
2.41
.54
Insisivus (midline)
Molar kiri
Universitas Sumatera Utara
22
Pada tabel 2, terlihat bahwa pengukuran nilai rata-rata keseluruhan ketinggian
mandibular alveolar ridge pada wanita bergigi lebih besar dibandingkan wanita
edentulus.
Tabel 2. Hasil pengukuran nilai rata-rata keseluruhan ketinggian mandibular alveolar
ridge pada wanita edentulus dan wanita bergigi
Sampel
Edentulus
Bergigi
Minimum
12.50
20.60
Maximum
32.50
34.10
Mean
21.80
27.71
Std. Deviation
3.88
2.76
4.2 Analisis Data
Sebelum dilakukan uji perbedaan, perlu dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan shapiro wilk test. Pada tabel 3, hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji shapiro wilk test diperoleh seluruh nilai Sig. > 0,05. Hal ini berarti
data memenuhi asumsi normalitas sehingga uji beda yang digunakan adalah uji beda
2 sampel independen dengan uji t (independent sample t test).
Tabel 3. Data uji shapiro wilk test
Shapiro-Wilk
Sampel
Statistic
Df
Sig.
Insisivus (midline)
Edentulus
.966
20
.664
Bergigi
.945
20
.295
Premolar kanan
Edentulus
.982
20
.954
Bergigi
.953
20
.421
Edentulus
.941
20
.247
Bergigi
.940
20
.243
Edentulus
.965
20
.638
Bergigi
.963
20
.608
Edentulus
.970
20
.759
Bergigi
.961
20
.556
Molar kanan
Premolar kiri
Molar kiri
Universitas Sumatera Utara
23
Pada tabel 4, menggunakan uji Levene diketahui nilai Sig. sebesar 0,01
(0,05). Hasil pada baris equal variances assumed menggunakan Sig. (2-tailed)
didapat nilai sebesar 0,000 (0,05). Hasil pada baris equal variances assumed menggunakan Sig. (2-tailed)
didapat nilai sebesar 0,000 (
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan rancangan
penelitian cross-sectional. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali
dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
pemeriksaan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Radiologi Kedokteran Gigi dan Instalasi
Prostodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari sampai Februari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dan mahasiswi di Instalasi
Prostodonsia Universitas Sumatera Utara.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah wanita edentulus dan bergigi yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
15
Kriteria inklusi adalah:
a. Pada kelompok edentulus, memiliki rahang yang tidak bergigi seluruhnya
dan telah menopause.
b. Pada kelompok bergigi, memiliki rahang yang bergigi seluruhnya dan
belum menopause.
Kriteria eksklusi adalah:
a. Memiliki riwayat terdiagnosa penyakit sistemik yang bermanifestasi
terhadap tulang.
b. Menolak menjadi sampel penelitian.
Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Jumlah sampel dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
n = 2. σ2 (Zα + Zβ)2
(μ0 – μa )2
Keterangan :
n
: besar sampel penelitian
Zα
: taraf signifikan 5% = 1, 96
Zβ
: taraf signifikan 10% = 1,282
σ
: standart deviasi = 4,69 (Ural dkk, 2011)
μ 0 –μa : selisih rata-rata = 20%
Sehingga perhitungan besar sampel adalah sebagai berikut :
n = 2. 4,692 (1,96 + 1,282)2
(0,2 )2
n = 11,55 = 20
Besar sampel pada penelitian sebanyak 40 orang, dimana sampel dibagi
menjadi 20 wanita edentulus dan 20 wanita bergigi.
Universitas Sumatera Utara
16
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel-variabel pada penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas
: Wanita, edentulus, rahang bergigi.
b. Variabel terikat
: Ketinggian mandibular alveolar ridge pada
radiograf panoramik.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel tersebut adalah :
No
Variabel
Definisi Operasional
1
Ketinggian
Mandibular
Alveolar
Ridge
Jarak antara titik
paling inferior dari
mandibula dan
alveolar crest
( Ramadhani, 2015 )
2
Wanita
edentulus
3
Wanita
bergigi
Wanita dengan
rahang tidak bergigi
seluruhnya dan telah
menopause
( Ramadhani, 2015 )
Wanita dengan
rahang bergigi
seluruhnya dan
belum menopause
( Ramadhani, 2015 )
Salah satu foto
radiografi ekstraoral
untuk mendapatkan
gambaran utuh
rahang atas dan
rahang bawah
( Ghom, 2008 )
Radiografi
4
panoramik
Cara
Pengukuran
Komputerisasi
Hasil
Pengukuran
Dalam
satuan
milimeter
(mm)
Kuesioner
Wanita
edentulus
Nominal
Kuesioner
Wanita
bergigi
Nominal
-
Skala
Rasio
-
Universitas Sumatera Utara
-
17
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
a. Pesawat radiografi panoramik merk Instrumentarium type OC 200 D
1-4-1.
b. Software CliniView versi 10.1.2.
c. Kaca mulut
d. Pinset
e. Sonde
f. Nierbeken
g. Alat tulis
h. Sensor
2. Bahan
a. Lembar pencatatan
b. Alkohol 70%
c. Kapas
3.6 Prosedur Penelitian
1. Pengambilan sampel dilakukan di Instalasi Prostodonsia Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Melakukan pemeriksaan intraoral pada sampel dengan menggunakan kaca
mulut, pinset dan sonde.
3. Memberikan lembar kuesioner kepada sampel. Kuesioner berisi pertanyaan
mengenai usia dan riwayat penyakit sistemik yang bermanifestasi terhadap tulang.
4. Sampel sesuai kriteria inklusi, hasil pemeriksaan intraoral dan kuesioner.
5. Meminta kesediaan sampel untuk mengikuti penelitian dengan memberi
lembar persetujuan atau inform consent.
6. Melakukan radiografi panoramik terhadap sampel.
7. Hasil radiografi diamati dan diukur oleh peneliti dengan cara:
•
Membuka perangkat lunak ( software ) CliniView versi 10.1.2.
Universitas Sumatera Utara
18
•
•
•
•
Tekan search untuk membuka foto panoramik yang akan diamati.
Tekan image dan create copy untuk menghasilkan suatu panoramik
yang sama dengan aslinya.
Tekan contrast brightness untuk memperjelas keberadaan alveolar ridge .
Tekan drawing toolbar (line) untuk membuat garis lurus horizontal
pada batas paling inferior dari mandibula (Garis X) dan garis lurus
•
vertikal ditarik dari angulus mandibula sampai ramus (Garis Y).
Tekan measurement (lengh) dan membuat garis lurus vertikal ditaris
tegak lurus dengan garis X dan jarak vertikal diukur pada tiga titik,
garis tengah atau midline (P), permukaan distal premolar pertama (Q)
permukaan distal molar pertama (R) untuk mendapatkan ukuran tinggi
•
mandibular alveolar ridge.
Tekan measurement (lenght) untuk membuat garis horizontal ditarik
sejajar dengan garis X yang telah dibuat pada 10 mm diatas untuk
menghitung proporsi jarak horizontal premolar pertama dan molar
•
pertama dan batas poterior ramus (garis A,B,C).6
Hasil pengukuran akan keluar secara otomatis.
8. Mencatat hasil pengukuran mandibular alveolar ridge.
9. Analisis data dari hasil kelompok sampel bergigi dan edentulus.
Universitas Sumatera Utara
19
Y
R1
Q1
P
Q2
R2
X
Gambar 7. Pengukuran ketinggian mandibular alveolar ridge wanita bergigi pada
insisivus/midline (P), distal premolar kanan (Q1), distal molar kanan
(R1), distal premolar kiri (Q2) dan distal molar kiri (R2), Garis X-garis
inferior mandibula, garis Y-garis ramus (arsip pribadi)
Y
R1
X
Gambar 8.
R2
Q1
P
Q2
Pengukuran ketinggian mandibular alveolar ridge wanita edentulus
pada insisivus/midline (P), distal premolar kanan (Q1), distal molar
kanan (R1), distal premolar kiri (Q2) dan distal molar kiri (R2), garis
X-garis inferior mandibula, garis Y-garis ramus (arsip pribadi)
Universitas Sumatera Utara
20
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah menggunakan program komputer berupa SPSS 20.
3.7.2 Analisis Data
Analisis data menggunakan uji normalitas dengan shapiro wilk test. Apabila
didapatkan hasil distribusi normal, dilanjutkan dengan uji perbedaan data dengan
menggunakan independent t test.
3.8 Ethical Clearance
Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup:
1. Lembar persetujuan
Peneliti melakukan pendekatan dan memberikan lembar persetujuan
kepada responden kemudian menjelaskan lebih dahulu tujuan penelitian, tindakan
yang akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal-hal lain yang
berkaitan dengan penelitian.
2. Ethical clearance
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komisi etik (Health
Research
Ethical
Committee of
North
Sumatera)
dengan nomor
surat
60/TGL/KEPK FK USU-RSUP HAM/2017.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Nilai Rata-Rata Ketinggian Mandibular Alveolar Ridge
Pengukuran ketinggian mandibular alveolar ridge dilakukan pada 40 sampel
yang telah memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 20 wanita edentulus dan 20 wanita
bergigi. Pengukuran dilakukan secara komputerisasi menggunakan software
CliniView versi 10.1.2.
Pada tabel 1, terlihat bahwa hasil pengukuran nilai rata-rata mandibular
alveolar ridge lebih besar pada wanita bergigi dibandingkan wanita edentulus pada
masing-masing titik pengukuran, yaitu titik insisivus, titik premolar kanan, titik molar
kanan, titik premolar kiri dan titik molar kiri.
Tabel 1. Hasil pengukuran nilai rata-rata ketinggian mandibular alveolar ridge pada
titik insisivus, titik premolar kanan, titik molar kanan, titik premolar kiri
dan titik molar kiri
Sampel
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Edentulus
20
21.79
3.84
.86
Bergigi
20
28.35
1.74
.39
Premolar kanan
Edentulus
20
21.78
4.31
.96
Bergigi
20
29.53
2.36
.53
Molar kanan
Edentulus
20
22.25
3.66
.82
Bergigi
20
26.09
2.05
.46
Premolar kiri
Edentulus
20
21.21
4.78
1.07
Bergigi
20
29.13
2.64
.59
Edentulus
20
21.97
2.87
.64
Bergigi
20
25.48
2.41
.54
Insisivus (midline)
Molar kiri
Universitas Sumatera Utara
22
Pada tabel 2, terlihat bahwa pengukuran nilai rata-rata keseluruhan ketinggian
mandibular alveolar ridge pada wanita bergigi lebih besar dibandingkan wanita
edentulus.
Tabel 2. Hasil pengukuran nilai rata-rata keseluruhan ketinggian mandibular alveolar
ridge pada wanita edentulus dan wanita bergigi
Sampel
Edentulus
Bergigi
Minimum
12.50
20.60
Maximum
32.50
34.10
Mean
21.80
27.71
Std. Deviation
3.88
2.76
4.2 Analisis Data
Sebelum dilakukan uji perbedaan, perlu dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan shapiro wilk test. Pada tabel 3, hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji shapiro wilk test diperoleh seluruh nilai Sig. > 0,05. Hal ini berarti
data memenuhi asumsi normalitas sehingga uji beda yang digunakan adalah uji beda
2 sampel independen dengan uji t (independent sample t test).
Tabel 3. Data uji shapiro wilk test
Shapiro-Wilk
Sampel
Statistic
Df
Sig.
Insisivus (midline)
Edentulus
.966
20
.664
Bergigi
.945
20
.295
Premolar kanan
Edentulus
.982
20
.954
Bergigi
.953
20
.421
Edentulus
.941
20
.247
Bergigi
.940
20
.243
Edentulus
.965
20
.638
Bergigi
.963
20
.608
Edentulus
.970
20
.759
Bergigi
.961
20
.556
Molar kanan
Premolar kiri
Molar kiri
Universitas Sumatera Utara
23
Pada tabel 4, menggunakan uji Levene diketahui nilai Sig. sebesar 0,01
(0,05). Hasil pada baris equal variances assumed menggunakan Sig. (2-tailed)
didapat nilai sebesar 0,000 (0,05). Hasil pada baris equal variances assumed menggunakan Sig. (2-tailed)
didapat nilai sebesar 0,000 (