Isolasi Nanoserat Selulosa dari Tandan Kosong Sawit (Elaeis guinensis Jack) dengan Menggunakan TEMPO
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Spektra FTIR Senyawa α-Selulosa Kayu dan Bambu
Tabel 4.1 Bilangan Gelombang FT-IR dari α-Selulosa Kayu dan Bambu
Gugus fungsi
α-Selulosa dari kayu
(cm-1)
α-Selulosa dari
bambu (cm-1)
Uluran O-H
3400
3400
3650-3200
Uluran C-H
2900
2900
2950-2800
Uluran C-O-C
1060
1060
1400-1050
Daerah serapan
(cm-1)
Spektra FT-IR senyawa kayu dan bambu
a. FTIR α-Selulosa dari kayu
i.
Serat alami sebelum perlakuan
ii.
Serat tumbuhan selulosa
iii.
Nanoserat selulosa
b. FTIR α-Selulosa dari bambu
i.
Serat alami sebelum perlakuan
ii.
Serat tumbuhan selulosa
iii.
Nanoserat selulosa
Sumber: (Chen et al, 2011).
Lampiran 2. Proses isolasi α-Selulosa
Universitas Sumatera Utara
Tandan kosong sawit
Proses penyaringan pulp setelah
penambahan campuran NaOH
2% dan Na 2 SO 3 2%
Proses delignifikasi dengan
HNO 3 3,5% dan NaNO2
Penambahan NaOH 17,5% pada
sampel tandan kosong sawit yang
telah didelignifikasi
Proses pemutihan α-Selulosa
dengan penambahan H 2 O 2 10%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Proses isolasi nanoserat selulosa
Proses oksidasi TEMPO
proses homogenisasi
Proses perlakuan ultrasonikasi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Hasil analisa TEM dengan perbesaran: (a) 10000x, (b) 20000x,
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. FT-IR α-selulosa yang diisolasi dari Tandan Kosong Sawit
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. FT-IR nanoserat selulosa yang diisolasi dari α-selulosa
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Kurva TGA: α-selulosa dan Nanoserat selulosa
Kurva TGA α-Selulosa
Kurva TGA Nanoserat Selulosa
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Spektra FTIR Senyawa α-Selulosa Kayu dan Bambu
Tabel 4.1 Bilangan Gelombang FT-IR dari α-Selulosa Kayu dan Bambu
Gugus fungsi
α-Selulosa dari kayu
(cm-1)
α-Selulosa dari
bambu (cm-1)
Uluran O-H
3400
3400
3650-3200
Uluran C-H
2900
2900
2950-2800
Uluran C-O-C
1060
1060
1400-1050
Daerah serapan
(cm-1)
Spektra FT-IR senyawa kayu dan bambu
a. FTIR α-Selulosa dari kayu
i.
Serat alami sebelum perlakuan
ii.
Serat tumbuhan selulosa
iii.
Nanoserat selulosa
b. FTIR α-Selulosa dari bambu
i.
Serat alami sebelum perlakuan
ii.
Serat tumbuhan selulosa
iii.
Nanoserat selulosa
Sumber: (Chen et al, 2011).
Lampiran 2. Proses isolasi α-Selulosa
Universitas Sumatera Utara
Tandan kosong sawit
Proses penyaringan pulp setelah
penambahan campuran NaOH
2% dan Na 2 SO 3 2%
Proses delignifikasi dengan
HNO 3 3,5% dan NaNO2
Penambahan NaOH 17,5% pada
sampel tandan kosong sawit yang
telah didelignifikasi
Proses pemutihan α-Selulosa
dengan penambahan H 2 O 2 10%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Proses isolasi nanoserat selulosa
Proses oksidasi TEMPO
proses homogenisasi
Proses perlakuan ultrasonikasi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Hasil analisa TEM dengan perbesaran: (a) 10000x, (b) 20000x,
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. FT-IR α-selulosa yang diisolasi dari Tandan Kosong Sawit
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. FT-IR nanoserat selulosa yang diisolasi dari α-selulosa
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Kurva TGA: α-selulosa dan Nanoserat selulosa
Kurva TGA α-Selulosa
Kurva TGA Nanoserat Selulosa
Universitas Sumatera Utara