Analisis Tingkat Kehilangan Air Fisik PDAM Tirta Uli pada Kawasan Perumahan Karang Sari Kota Pematangsiantar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air adalah sumber daya yang sangat vital, bahkan dibagian mana saja di muka bumi.
Oleh karena itu, ketersediaan air langsung terkait dengan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat kita. Namun, air tawar adalah sumber daya yang terbatas dan
menjadi langka. Perubahan global yang sangat cepat, seperti pertumbuhan populasi,
pembangunan ekonomi, migrasi dan urbanisasi, menempatkan kecemasan pada sumber
daya air dan infrastruktur yang memasok air minum untuk warga negara, Bisnis,
industri dan lembaga. (Ziegler, 2009).
Untuk itu dengan semakin pesatnya laju pertumbuhan, maka kebutuhan akan air
semakin tinggi pula, sedangkan pada faktanya dengan tingginya laju pertumbuhan maka
ketersediaan air semakin lama semakin menipis. Untuk itu perlu diusahakan agar air
dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya dengan tujuan meminimalisir
kehilangan air.
Kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) menunjukkan inefisiensi dalam operasi
pengiriman dan pengukuran air dalam transmisi dan distribusi jaringan dan untuk
beberapa sistem, dapat jumlah proporsi yang cukup besar dari total air produksi.
Kerugian air untuk seluruh sistem dihitung sebagai perbedaan sistem lnput Volume dan
konsumsi berekening. ( Pilcher, 2008).

Kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) telah menjadi permasalahan umum
bagi PDAM di Indonesia. Kehilangan air ini tidak hanya menyebabkan kerugian
finansial PDAM, tetapi juga menyebabkan permasalahan lain seperti diantaranya
berkurangnya volume suplai air ke pelanggan, hingga pemasalahan tekanan yang
merugikan pelanggan dan pada akhirnya berpengaruh negatif terhadap tingkat kinerja
PDAM.
Adapun gambaran tingkat NRW PDAM di Indonesia dapat dilihat pada diagram 1.1
berikut:

 

1
Universitas Sumatera Utara

 PDAM
%

 PDAM
%


 

 PDAM
%

 %


%



%
 %

Sumber: BPPSPAM, 2015

Gambar 1.1 Tingkat NRW PDAM di Indonesia
Umumnya PDAM yang kehilangan airnya tinggi, tidak akan mampu memenuhi
permintaan kebutuhan air yang tidak pernah menurun. Akibatnya PDAM kekurangan

biaya, Karena kekurangan biaya, maka PDAM tidak mampu mengalokasikan dana
untuk

program penurunan kehilangan air, sehingga dengan sendirinya kehilangan air

tidak pernah turun, bahkan akan semakin meningkat. Demikian siklus ini selalu
berulang, sehingga semakin lama kehilangan air semakin bertambah buruk. PDAM
Tirta Uli Kota Pematang Siantar juga tidak terlepas dari masalah kehilangan air
(BPPSPAM, 2014).
Oleh karena itu,berdasarkan permasalahan ini maka diangkat judul “ Analisis Tingkat
Kehilangan Air Fisik PDAM TIRTA ULI Pada Kawasan Perumahan Karang Sari Kota
Pematangsiantar ’’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas,maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut
ini:
1. Berapa tingkat kehilangan air di Perumahan Karang Sari Permai ?
2. Berapakah tingkat kerugian yang dialami oleh PDAM Tirta Uli Kota Pematang
Siantar akibat kehilangan air ?
3. Berapa besar nilai Infrastructure Leakage Index (ILI) pada perumahan Karang Sari
Permai ?


 

2
Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat kehilangan air Perumahan Karang Sari di Jl. Karang Sari
Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar
2. Mengetahui Nilai ILI ( Infrastructure Leakage Index ) di Perumahan Karang Sari.
3. Memberikan rekomendasi untuk mengendalikan kehilangan air untuk PDAM Tirta
Uli Kota Pematang Siantar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kehilangan air, khususnya pada Perumahan Karang Sari Permai, Kota Pematang Siantar
dan dapat dijadikan perbandingan ataupun masukan bagi PDAM Tirta Uli Kota
Pematang Siantar tentang kehilangan air.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan untuk menjaga perluasan topik yang melebar,maka

diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada wilayah Perumahan Karang Sari Permai di
Perumahan Karang Sari Kota Pematang Siantar.
2. Data yang akan diambil dari penelitiaan adalah berupa data pola pemakaian air, data
tekanan air, data debit air, serta akurasi meter air di Perumahan Karang Sari Permai.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada tugas akhir ini adalah:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan masalah, sitematika penulisan tugas akhir ini. Dengan membaca bab
ini, diharapkan pembaca mengetahui konsep penelitian yang akan dilakukan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang penjabaran, landasan teori dan standar yang digunakan.
Bab ini berisikan informasi yang diambil dari literature yang ada meliputi definisi

 

3
Universitas Sumatera Utara


kehilangan air, indikator kehilangan air , infrastructure leakage index dan matiks target
kehilangan fisik.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan uraian-uraian tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan
penelitian mulai dari peninjauan terhadap studi pustaka yang dilanjutkan ke observasi
lapangan sampai pada akhirnya penarikan kesimpulan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang uraian-uraian data yang dibutuhkan, baik berupa panjang pipa,
data akurasi meteran pelanggan, data tekanan rata-rata, data pola pemakaian air dan
berupa pengolahan pengolahan data-data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan
data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari seluruh proses kegiatan tugas
akhir ini, serta saran untuk pengembangan penelitian penelitian selanjutnya.

 

4
Universitas Sumatera Utara