Laporan Praktikum dan Perhitungan Mix De

Tugas Kelompok
Modul Ke Tujuh Belas
Laporan Praktikum Mix Desain Teknologi Beton

Oleh :
ZUHROTUL MUNIROH

3113041093

MOH. QONIEK Y B

3113041094

RAFAEL DANI K

3113041095

HANDARU ALFIANSYAH 3113041096
MOHAMMAD SUPRAYITNO 3113041097
FIKRI MAULANA RIJAL


3113041098

SUWARNI

3113041099

Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2014

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1


Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2

Tujuan........................................................................................................ 1

1.3 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................................ 2
BAB II..................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................ 3
2.1 Rencana Campuran Beton............................................................................ 3
2.2 Alat dan Bahan Mix Design.........................................................................16
2.3 Prosedur Pelaksanaan................................................................................ 16
BAB III............................................................................................................... 17
3.1 Menentukan Kuat Tekan Rencana............................................................17
BAB IV.................................................................................................................. 22
Kesimpulan.......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 23

1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia teknik sipil, teknologi mengenai beton merupakan hal yang wajib untuk
dipahami secara teoritis maupun praktis mengingat bahwa beton merupakan salah satu
material paling penting di dalam dunia konstruksi menyangkut kegunaannya sebagai struktur
dari sebuah bangunan. Beton sendiri memiliki banyak nama dan jenisnya bergantung pada
konstruksi apa yang akan dibuat. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai proses
pembuatan Beton khususnya untuk beton Pracetak, dimulai dari pengukuran berat setiap
material penyusun, hingga proses Testing mutu beton sebagai aplikasi dari mata kuliah
Teknologi Beton.
Teknologi pembuatan Beton, dapat dimulai dari menghitung perbandingan antara
Agregat kasar (Kerikil), Agregat halus (Pasir), Semen, dan Air secara teoritis. Setelah di
dapat perbandingan, barulah praktikum dilakukan dengan menimbang setiap material yang
telah dihitung secara teoritis. Setelah proses pengukuran massa, proses pencampuran
material-material dalam mixer dilakukan, sampai pada proses mencetak beton dalam silinder
dan proses perawatan sehingga diharapkan saat melakukan pengujian, mutu beton yang
tercatat sesuai dengan apa yang kami harapkan.
Dengan melakukan praktikum Teknologi Beton ini, diharapkan mahasiswa untuk bisa

menerapkan cara cara membuat beton dan bisa menerapkannya dalam dunia pekerjaan nanti
dengan menghasilkan beton dengan kualitas tinggi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pengerjaan mix desain beton adalah untuk mengetahui informasi
tentang komposisi dari agregat halus, agregat kasar, semen serta air yang dipergunakan
sebagai pedoman dalam pembuatan beton dengan mutu tertentu, sehingga beton memiliki
kualitas dan kuantitas yang sebaik-baiknya.

1

1.3 Rumusan Masalah


Berapakah komposisi dari agregat halus yang diperlukan dalam pembuatan beton



dengan mutu tertentu?
Berapakah komposisi dari agregat kasar yang diperlukan dalam pembuatan beton




dengan mutu tertentu?
Berapakah komposisi dari semen yang diperlukan dalam pembuatan beton dengan



mutu tertentu?
Berapakah komposisi dari air yang diperlukan dalam pembuatan beton dengan
mutu tertentu?

1.4 Manfaat


Dapat mengetahui komposisi dari agregat halus yang diperlukan dalam pembuatan



beton dengan mutu tertentu

Dapat mengetahui komposisi dari agregat Kasar yang diperlukan dalam pembuatan



beton dengan mutu tertentu
Dapat mengetahui komposisi dari semen yang diperlukan dalam pembuatan beton



dengan mutu tertentu
Dapat mengetahui komposisi dari air yang diperlukan dalam pembuatan beton
dengan mutu tertentu


2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rencana Campuran Beton

Di indonesia rancangan dengan cara ini dikenal dengan nama cara DOE ( department of
environment ). Di indonesia cara ini dipakai sebagai standar perencanaan oleh department
pekerjaan umum, dan di muat dalam buku standar no. SK. SNI T-15-1990-03 dengan judul
buku “ tata cara pembuatan rencana campuran beton normal”. Perencanaan dengan cara ini
mengunakan tabel-tabel dan grafik. Langkah-langkah pokok rancangan dapat dijelaskan
sebagai berikut.

a. Penetapan nilai kuat desak beton
Kuat desak beton yang disyaratkan/direncanakan ditentukan dengan kuat desak pada
beton umur 28 hari (fc). Kuat desak beton yang disyaratkan ditetapkan sesuai dengan
persyaratan perencanaan strukturnya dan kondisi setempat. Di indonesia yang
dimaksud dengan kuat desak beton yang disyaratkan adalah kuat desak beton
karakteristik dengan kemungkinan lebih rendah dari nilai itu sebesar 5 persen saja
( artinya 5 persen dari beton yang akan dibuat boleh mempunyai kuat desak kurang
dari kuat desak karakteristik).

b. Penetapan nilai deviasi standar (S)
Deviasi standar ditetapkan berdasarkan atas tingkat mutu pengendalian pelaksanaan
pencampuran betonnya. Semakin baik pelaksanaan semakin kecil nilai deviasi
standarnya. Penetapan nilai ini biasanya didasarkan atas hasil pengalaman praktek

pelaksanaan pada waktu yang lalu, untuk pembuatan beton dengan mutu yang sama,
dan mengunakan bahan-bahan dasar yang sama pula.
1) Jika pelaksana mempunyai catatan data hasil pembuatan beton serupa pada masa
yang lalu, persyaratan jumlah data hasil pengujian minimum adalah 30 buah. Satu
data hasil pengujian kuat desak rata-rata diambil dari pengujian kuat desak dua
silinder yang dibuat dari contoh beton yang sama dan pengujian pada umur 28
hari atau umur lain yang ditetapkan.
2) Jika jumlah data hasil pengujian kurang dari 30 benda uji, dilakukan koreksi
terhadap nilai deviasi standar dengan sesuatu faktor perkalian, seperti pada tabel
17.1 berikut.
Tabel 17.1. Faktor perkalian deviasi standar
3

Jumlah data :
Faktor perkalian :

30
1,0

25

1,03

20
1,08

15
1,16