Fakta konsep dan generalisasi ips

AB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi
keberhasilan belajar siswa, yaitu bhan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar,
serta guru sebagai subyek pembelajaran.
Media sebgai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar
yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah
ditetapkan.
Untuk membantu hal tersebut, maka kami menyusun makalah ini dengan berbagai teori
antara lain kedudukan ilmu social dalam bidang ilmu, pengertian fakta konsep dan
generalisasi, konsep dasar dalam ilmu sejarah, ko9nsep dasar geogreafi, konsep dasar tentang
ilmu ekonomi/ koperasi, konsep dasar ilmu politik dan pemerintahan, konsep dasar sosiologi,
konsep dasar antropologi, konsep dasar psikologi social.

1.2

Rumusan masalah

Dalam makalah ini kami mengidentifikasi masalah sebagai berikut:



Apa pengertian kedudukan ilmu sosial dalam bidang ilmu



Apa pengertian fakta konsep dan generalisasi



Apa pengertian konsep dasar dalam ilmu sejarah



Apa pengertian konsep dasar geografi




Apa pengertian tentang ilmu ekonomi atau koprasi



Apa pengertian ilmu politik dan pemerintahan



Apa pengertian sosiologi



Apa pengertian antropologi



Apa pengertian psikologi sosial

1.3


Tujuan penulisan
Penulisan makalah adalah di ajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah konsep
dasar IPS.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik penulisan
maupun materi , mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan ilmu sosial dalam bidang ilmu
Filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan (Mater, Scientiarum)
Tokoh: Plato, Aristoteles, John Locke, Thomas Hobes, JJ Rousseau
Filsafat ada tiga:


Filsafat Alam

o Astronomi, Fisika (kosmologi)
o Kimia, Biologi, Geografi (natural sains)



Filsafat Kejiwaan -> Psikologi



Filsafat Sosial -> Ilmu-ilmu social

Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Pasal 1 ayat 1:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan diri, keprinadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Lima Hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan:
1. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
2. Pendidikan sebagai kegiatan bimbingan
3. Pendidikan sebagai kegiatan pengajaran
4. Pendidikan sebagai kegiatan pelatihan
5. Peran peserta didik

Ilmu-Ilmu Sosial
Calhoun (1971)
Ilmu-ilmu social sebagai studi tentang tingkah laku kelompok umat manusia (The Study of

The Group Behaviour of Human Beings)
Pendidikan ilmu-ilmu sosial:
Pendidikan mengenai disiplin ilmu-ilmu sosial


SMU/SMK : Tingkat Dasar, masih bersifat permulaan



Mahasiswa : Kedalaman materi untuk bidang studi

Perbedaan ini akan menyebabkan perbedaan kurikulum.
Dua hal yang diperhatikan dari mahasiswa dalam setiap pengajaran disiplin ilmu:
1. Penguasaan aspek subtansif keilmuan
Penguasaan prosedur penelitian yang dapat digunakan untuk pengembangan teori,
generalisasi, dan konsep-konseo fakta.
1. Penguasaan prosedur hedodolis pencarian kebenaran dalam keilmuan itu
Yaitu penguasaan pandangan teori, generalisasi, konsep-konsep fakta.
Bentuk-Bentuk Pendidikan Ilmu Sosial
Ilmu-ilmu sosial:



Disiplin Ilmu Sosial

Salah satu sumber materi pendidikan, berdiri sendiri.
Misal: Ekonomi, Sejarah, Antropologi, Sosiologi, dll.


Disiplin Ilmu Sosial



Sumber materi pendidikan, dibagi menjadi empat macam pendekatan:

1. Pendekatan Terpisah
Yaitu pendekatan dimana sikap disiplin dalam ilmu social diajarkan secara terpisah. Tujuan
dan materi pembelajaran dikembangkan dari disiplin ilmu yang bersangkutan.
2. Pendekatan Gabungan
Pendekatan pendidikan ilmu social yang menggabungkan (korelasi) beberapa disiplim ilmu
sosial dalam melakukan kajian terhadap suatu pokok bahasan.

3. Pendekatan Multidisiplin

Yaitu pendekatan ilmu social yang menggunakan lebih dari satu disiplin ilmu, tetapi
dipertahankan dua kedudukan satu disiplin ilmu terhadap masalah sama denagn kedudukan
disiplin ilmu lain.
4. Pendekatan Terpadu
Yaitu pendekatan yang memadukan berbagai disiplin ilmu social sedemikian rupa sehingga
batas antara satu disiplin ilmu dengan lainnya sudah tak tampak.

Landasan Pendidikan Ilmu Sosial
Guru yang baik adalah guru yang mempunyai wawasan dan kesadaran akan manfaat ilmu
yang diajarkan.
Manfaat:





Pengembangan karier
Mencari dan menambah pengetahuan

Penumbuhan keterampilan professional baru
Perbaikan profesi belajar siswa yang dibimbingnya

Landasan Filosofis Pendidikan
Dasar pandangan seseorang mengenai tujuan yang seharusnya dicapai, materi yang apa yang
seharusnya diajarkan, proses belajar apa yang harus dikembangkan dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan.
Ada tiga macam aliran dalam falsafah kurikulum:
1. Aliran Esensial
Berpandangan agar sekolah menjadi pusat keunggulan pendidikan harus disajikan dalam
bentuk keilmuan dan kurikulumnya adalah kurikulum disiplin ilmu.
Tanner dan Tanner (1980)
Intelektualisme adalah tujuan yang paling mendasar dari setiap upaya pandidikan.
2. Aliran Perenialisme
Berpandangan bahwa pendidikan harus diarahkan pada pengembangan intelektual siswa.

Tanner dan Tanner (1980)
Beranggapan bahwa pendidikan harus diarahkan secara eksklusif pada pengembangan
intelektual tersebut, harus didasarkan pada studi yang dinamakan Liberal Arts dan buku besar.
3. Aliran Rekonsrukturionis

Berpandangan bahwa pendidikan sebagai wahana untuk mengembangkan kesejateraan social
(Tnner dan Tanner).



Intelektual bukan tujuan yang dikehendaki
Menyelesaikan problema masyarakat untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat jauh
lebih penting dari pengembangan intelektualisme keilmuan

Landasan Politis
Untuk Indonesia dihubungkan dengan keputusan formal dalam pendidikan, seperti Pancasila,
UUD 45, UU Pendidikan, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri.
UU Pendidikan No. 20 Tahun 2003:
“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tuntutan Masyarakat
Menurut Tyler, (1946), Taba (1963), Tanner dan Tanner (1984):

Tuntutan masyarakat adalah salah satu dasar dalam pengembangan kurikulum.
Pengembangan masyarakat yang pesat selalu membawa dampak bagi kehidupan social,
ekonomi, dan budaya. Munculnya nilai dan norma baru yang mungkin dianggap berbeda,
bahkan bertentangan dengan apa yang diyakini anggota mayarakat itu sebagai individu
ataupun kelompok.
Tujuan Pendidikan Ilmu Sosial
Yaitu mengembangkan kemampuan siswa dalam penguasaan disiplin ilmu social untuk
mencapai tujuan ilmu social yang lebih tinggi.
Tujuan pencapaian pendidikan ilmu sosial dikelompokkan dalam 3 kategori:

1. Pengembangan kemampuan intelektual siswa
2. Pengembangan kemampuan serta rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat
dan bangsa
3. Pengembangan diri siswa pribadi

Jenis tujuan ada dua:
1. Tujuan Obyektif, yaitu tujuan yang dicapai dalam 1-2 kali pertemuan kelas atau dapat
dicapai dalam 1 satuan pengajaran (satpel).
2. Development Obyektif, yaitu pencapaiannya melalui penguasaan materi yang cukup
lama oleh siswa.


Pengetahuan dan Pemahaman
Seseorang yang belajar IPS harus memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai:
1. Ruang lingkup dan pokok kajian
2. Struktur keilmuan dari setiap disiplin
3. Fakta, konsep, peristiwa yang dianggap penting
4. Pokok pikiran keilmuan
5. Teori yang dianggap penting dan relevan
6. Tokoh yang melahirkan teori
7. Isu penting yang ada di masyarakat
Pengembangan:
Pengembangan afektif adalah tujuan yang berkenaan dengan aspek sikap, nilai, dan moral.



Sikap

Kecenderungan psikologis seseorang terhadap benda, sifat, keadaan, pekerjaan, dan pendapat.
Sikap tercermin dalam pernyataan senang, setuju, sayang.


Nilai

Sesuatu yang menjadi criteria apakah suatu tindakan pendapat atau hasil kerja itu positif atau
negatif. Dasar nilai adalah agama, adat setempat, perjanjian-perjanjian.



Moral

Kriteria yang menjadi dasar untuk menentukan apakah tindakan, pendapat atau hasil kerja
baik/tak baik, boleh/tak boleh dilakukan, apakah nanti merusak akhlak suatu bangsa dan
moral adalah sesuatu yang diikuti dengan sanksi moral.
Pengembangan Konatif
Adalah kualitas yang menimbulkan bahwa seseorang tidak hanya memiliki pengetahuan dan
pemahaman, kemampuan kognitif yang tinggi, sikap nilai & moral, akan tetapi dia juga
memiliki keinginan untuk melaksanakan dan membuktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Konatif adalah pelaksanaan yang riil dari apa yang sedang menjadi miliknya.
Tujuan konatif:
1. Penumbuhan sikap dan kehidupan yang religious
2. Melaksanakan tugas social
3. Melaksanakan tanggung jawab pribadi
4. Bekerja keras
5. Jujur
6. Kemauan serta kemampuan untuk beradaptasi

2.2 Pengertian fakta konsep dan generalisasi
Ilmu-ilmu social mempelajari tindakan-tinadakan manusia yang berlangsung dalam proses
kehidupan dalam upacaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti yang mereka
lakukan. Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu social, tersusun dalam tiga tindakan
dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu :
1. Fakta.
2. Konsep.
3. Generalisasi (Savage dan Armstrong, 1996 : 24 dalam Fakih Samlawi Bunyamin Maftuh :

A. Fakta
Fakta adalah informasi tau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh
para ahli ilmu social yang terjamin kebenarannya. Akan tetapi fakta ini memiliki kekuatan
menjelaskan yang terbatas. Beberapa contoh fakta,seperti dibawah ini :
- Gunung Galunggung meletus tahun 1982.
- Pada tahun 1997 banyak hutan di Sumatera dan Kalimantan terbakar.
- Jakarta adalah ibukota Indonesia.
- Jawa Barat mempunyai penduduk lebih banyak dari pada Irian Jaya.
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah pada tanggal 17 Agustus 1945.
- Penduduk Indonesia berkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali, dan Madura.
- Ikrar Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928.
- Bandung adalah Ibu Kota Propinsi jawa Barat.
- Orde Reformasi dimulai tahun 1998.
Menurut Savage dan Armstrong (1996:24) mengatakan bahwa : “Konsep tidak dapat
dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan faktafakta yang khusus”. Oleh sebab itu guru harus memilih fakta yang dapat membantu siswa
untuk mampu memahami konsep dan generalisasi. Dapat dikatakan bahwa fakata adalah
merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi atau pernah ada dan
memberikan informasi yang bermakna bagi manusia, sehingga dapat membentuk sebuah
konsep.

B. Konsep
Didalam kata konsep terdapat dua makna yang terkandung didalamnya, namun untuk
mebedakannya kita bisa melihat tentang kata konsep yang dicontohkan dengan dua kalimat
seperti dibawah ini :
Pertama ; Mahasiswa PPL itu belum selesai membuat konsep laporan praktek mengajar.
Kedua ; Saya belum mengerti tentang konsep IPS yang diterangkan oleh dosen.
Pengertiannya atau maknanya adalah pada kalimat pertama yaitu berarti “rancangan” atau
draff. Sedangkan pengertian atau makna kata dari konsep pada kalimat kedua adalah gagasan
atau ide, pokok-pokok pikiran dalam pelajaran IPS.
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat
intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Menurut S. Hamid
Husen (1995) mengemukakan bahwa : “Konsep adalah pengabstraksian dari sejumlah benda
yang memiliki karakteristik yang sama”. Namun menurut More dalam Skell (1995:30) bahwa
: “konsep itu adalah sesuatu yang tersimpan sebuah idea tau sebuah gagasan". Sedangkan
Parker menyatakan bahwa ; “konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu. Konsep dapat
juga dikatakan sebagai gagasan yang ada melalui contoh-contoh. Dapat ditarik kesimpulan
dari contoh diatas bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang
memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir itu sering disebut dengan istilah
“konseptualisasi”, yaitu suatu yang terus menerus yang berlangsung apabila seseorang sedang
memikirkan contoh-contoh baru dari suatu konsep.
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu
atau frase. Beberapa konsep yang bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini :
- Manusia
- Gunung
- Lautan
- Daratan
- Rumah
- Negara
- Barang konsumsi
- Pakaian
- Pabrik.
Sementara konsep yang bersifat abstrak adalah, seperti berikut dibawah ini :
- Demokrasi
- Kejujuran

- Kesetiaan
- Keadilan
- Kebebasan
- Tanggung jawab
- Hak
- Pertimbangan
- Sistem hokum

Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau difinisi
yang ditentukan. Karakteristik atau cirri-ciri konsep disebut atribut , misalnya konsep tentang
“sepeda motor” dapat dijelaskan dengan atribut berikut :
1. Kendaraan beroda dua.
2. Digerakkan dengan mesin.
3. Berbahan bakar bensin.
C. Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih SAmlawi
(1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki
karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep.
Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”. Pendapat Savage dan Amstrong
(1996:26) sebagai berikut : “Ketika angka pengangguran di suatu Negara meningkat, maka
kejahatan dan criminal pun meningkat pula”.
Dari generelasisi tersebut terdapat berupa konsep yaitu : konsep pengangguran, konsep
Negara, konsep kejahatan, dan konsep kriminal.

FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI DALAM IPS

A. Fakta dalam IPS
Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu social dan kewarganegaraan. Sedangkan fungsinya
adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan Negara Indonesia. Dengan
fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah
terjadi, apabila ditarik suatu kesimpulan terhadap informasi harus didukung dengan faktafakta yang ada untuk memberikan pembuktian terhadap kebenaran suatu informasi. Fakta
sangat penting dalam struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang ada dapat
membentuk suatu konsep dan generalisasi. Dari fakta-fakta yang ada dan saling berkaitan
maka kita dapat membentuk sutu konsep atau pengertian yang membantu kita untuk berfikir.
B. Konsep dalam IPS
IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep peristiwa/kejadian
waktu dan tempat. Geografi terdiri dari konsep seperti dibawah ini :
- lokasi,
- posisi (kedudukan),
- situasi,
- tempat (site),
- distribusi, dan
- perancangan.
Selanjutnya didalam ilmu ekonomi tediri dari konsep seperti berikut dibawah ini :
- Konsep kelangkaan (scancity).
- Spesialisasi (specialization).
- Saling ketergantungan (interdependence).
- Pasar (market), dan
- Konsep kebijaksanaan umum (public policy).
Pada ilmu sosiologi konsep yang dikaji didalamnya adalah konsep keanggotaan dalam
kelompok seperti dibawah ini :
- Perilaku.
- Tujuan.
- Norma.
- Nilai.
- Peran.
- Keluwesan.

- Lokasi.
Sedangkan adat istiadat, etika, tradisi, hokum dan keyakinan.
Didalam ilmu psikologi social konsep-konsep yang terkandung adalah :
- Kemandirian.
- Motif.
- Sikap,
- Persepsi Interpersonal.
- Kelompok.
- Norma kelompok.
- Konflik dan lain sebagainya.
Dan pada ilmu politik terkandung pula, seperti yang tertera dibawah ini :
- Konsep Negara.
- Kekuasaan.
- Pengambilan keputusan.
- Kebijaksanaan.
- Pembagian kekuasaan.
- Demokrasi, dan lain sebagainya.
Setelah dikemukakan sejumlah konsep dasar ilmu social diatas yang membangun bahan
kajian IPS, maka jelas bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama
untuk menelaah berbagai masalah social yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
menyelesaikan masalah kita harus menggunkan berbagai konsep ilmu social yang telah
dipaparkan diatas, seperti konsep kelompok, konflik, perilaku, peran dan lain-lain. Tanpa
menggunakan konsep itu akan sulit untuk memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang
dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan
terlepas dari proses generalisasian, oleh sebab itu dibawah ini akan diarahkan bagaimana
kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

C. Generalisasi Dalam IPS
Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara teoritis
apabila tidak didukung oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan
generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu
konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.

Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan generalisasi dalam IPS dapat kita simak pada
ilustrasi dibawah ini.
“Makin tinggi” tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka makin tinggi tingkat
kesejahteraan masyarakat tersebut”. Dapat dijadikan suatu dalil atau teori bahwa : “ tingkat
pendidikan berkolerasi posotif terhadap tingkat kesejahteraan”. Sedangkan konsep
pendidikan dan konsep kesejahteraan merupakan suatu bahan kajian yang sangat penting
ddalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
MODEL PEMBELAJARAN KONSEP, FAKTA, GENERALISASI DALAM IPS
Siswa Sekolah Dasar sebagai calon-calon ilmuan dikemudian hari, sejak dini harus
memahami tentang struktur ilmu pengetahuan yang diawali dengan fakta, selanjutnya
membentuk suatu konsep dan dari konsep-konsep membuat suatu generalisasi. Memahami
ketiga unsur tersebut sangatlah penting, karena untuk membentuk suatu teori dalam ilmu
pengetahuan tidak akan terlepas dari unsure fakta, konsep, dan generalisasi.

2.3 Konsep dasar dasar dalam ilmu sejarah
KONSEP-KONSEP DASAR SEJARAH
A. Konsep Perubahan dan Kesinambungan
Ilmu sejarah mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Masa lampau
memiliki pengertian yang sangat luas, bisa berarti satu abad yang lalu, puluhan
tahun yang lalu, sebulan yanglalu, sehari yang lalu atau sedetik yang lalu, bahkan waktu
sekarang ketika sedang membaca tulisan iniakan menjadi masa lampau. Kita harus
menyadari bahwa rangkaian peristiwa sejarah sejak adanyamanusia sampai
sekarang adalah peristiwa yang berkelanjutan atau berkesinambungan
(continuity).
Roeslan Abdul Ghani
mengatakan bahwa
ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga dimensi
,yaitu pertama, penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang dan ketiga ke masa depan
to studyhistory is to study the past to built the future
.Dengan demikian, mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah akan selalu terkait
dengan “waktu’ time

y a n g t e r u s b e rg e r a k d a r i m a s a s e b e l u m n y a k e m a s a - m a s a b e r i k u t n y a s e r t a
m e l a h i r k a n p e r i s t i w a - peristiwa yang baru yang saling terkait sehingga
perjalanan sejarah tidak pernah berhenti (stagnan).Ilmu sejarah juga mengenal
adanya konsep ”perubahan” change
kehidupan sejak adanya manusias a m p a i s e k a r a n g y a n g b e r l a n g s u n g s e c a r a
l a m b a t ( e v o l u s i ) a t a u p u n b e r l a n g s u n g d e n g a n c e p a t (revolusi).
B. Konsep kronologi dan PeriodisasiKronologi,
Berarti sesuai dengan urutan waktu Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung
denganu r u t a n w a k t u s e h i n g g a p e r i s t i w a - p e r i s t i w a s e j a r a h t i d a k t e r j a d i
s e c a r a m e l o m p a t - l o m p a t u r u t a n waktunya, atau bahkan berbalik urutan
waktunya (anakronis). Oleh karena itu, dalam mempelajarisejarah agar kita
mendapat pemahaman yangbaik harus memperhatikan urutan-urutan
kejadiannya(kronologis).Selain kronologi dalam sejarah dikenal juga istilah
kronik
, yaitu merupakan kisah atau catatan sejarahyang diceritakan pada berdasarkan urutan waktu.
Contoh : kronik China catatan perjalanan Fa-Hien dan perjalanan I-tsing.Periodisasi adalah
pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yangs sangat panjangmenjadi
beberapa zaman. Pada hakikatnya, istilah periodisasi dalam ilmu sejarah tidak ada, namun
adatujuan dari periodisasi sejarah, yaitu :
1.Memudahkan Mempelajari Sejarah
Peristiwa-peristiwa masa lampau yang demikian panjang dan banyak dikelompokkan,
disederhanakan,dan diringkas menjadi beberapa periode sehingga memudahkan memahami
sejarah.
2.Memahami Peristiwa-peristiwa Sejarah Secara Kronologis
Periode-periode sejarah tersebut harus disusun secara kronologis agar
m e m u d a h k a n p e m b a c a memahami kronologi sejarah yang panjang saling berkaitan.

2.4 Konsep dasar geograf i
KONSEP-KONSEP DASAR GEOGRAFI
DalamDefinisi Geografidari Seminar dan Lokakarya Pertemuan Ilmiah Tahunan Ahli
Geografidi Semarang pada tahun 1988 ditegaskan bahwa,

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaandan perbedaan gejala geografi dengan sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahan dalamkonteks keruangan. Menilik kepada definisi tersebut sangat
jelas bahwa obyek utama dari ilmugeografi adalah konteks keruangan.

Obyek Studi Geografi
Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni:1.Objek MaterialObjek
material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum danluas
adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:

Litosfer (lapisan keras),Merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak
bumi dalam ilmugeologi.

Atmosfer (lapisan udara),Terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang

Hidrosfer (lapisan air),Berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.

Biosfer (lapisan tempat hidup),Terdiri atas hewan, tumbuhan.

Pedosfer (lapisan tanah),Merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik
pelapukan fisik,organik, maupun kimia.
2.Objek Formal
Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek,

Aspek Keruangan,Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu
tempat dari berbagai kepentingan.

Aspek Kelingkungan,Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu
tempat dankomponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.

Aspek Kewilayahan,Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah
dengan ciri-cirikhas.


Aspek WaktuGeografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu
atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.
Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam
maupungejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup
studi ilmu geografiyaitu:
1.Kajian terhadap wilayah
regional
2.Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian
darikeanekaragaman wilayah;3.Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia)
dengan aspek-aspek keruangan dan usahamanusia untuk memanfaatkannya
Konsep Esensial Geografi
Para Ahli Geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI)dalam
Pertemuan Ilmiah Tahunan tahun 1988 menghasilkan sepuluh konsep esensial geografi, yaitu:
1 . K o n s e p L o k a s i Konsep lokasi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Secara
pokok konseplokasi dibedakan menjadi Lokasi Absolut dan Lokasi Relatif
2 . K o n s e p J a r a k Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan perhitungan keuntungan
berkaitan antar lokasi.
3 . K o n s e p K e t e r j a n g k a u a n Keterjangkauan berhubungan dengan kemudahan interaksi
dan caranya antar lokasi
4 . K o n s e p M o r f o l o g i Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi
sebagai hasil pengangkatanatau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau
sedimentasi.
5 . K o n s e p A g l o m e r a s i Aglomerasi atau pemusatan adalah kecenderungan persebaran
penduduk yang bersifatmengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan bersifat
menguntungkan, karenakesamaan gejala ataupun faktor-faktor umum yang menguntungkan.
6 . K o n s e p N i l a i K e g u n a a n Nilai kegunaan suatu fenomena di muka bumi bersifat
relatif, artinya nilai kegunaan itutidak sama, tergantung dari kebutuhan penduduk yang
bersangkutan.
7 . K o n s e p P o l a Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di
permukaan bumi.
8 . K o n s e p D e f e r e n s i a s i A r e a l Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara
berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam ataupun kehidupan.

9.Konsep Interaksi/ InterdependensiInteraksi adalah kegiatan saling memengaruhi daya,
objek, atau tempat yang satu dengantempat lainnya.
1 0 . K o n s e p

K e t e r k a i t a n

K e r u a n g a n Keterkaitan

keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatufenomena
dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang.

2.5 Konsep dasar tentang ilmu ekonomi atau koprasi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini sebenarnya terdiri dari
dua suku kata yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan.
Dengan demikian arti sesungguhnya dari oikonomeia yaitu mengatur rumah tangga. Rumah
tangga di sini adalah dalam pengertian luas, jadi bukan rumah tangga dalam arti sehari-hari.
Rumah tangga ini berarti setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai kemakmuran atas
dasar prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan, rumah
tangga negara, dll. Kalau kita simpulkan maka ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dalam memenuhi kebutuhannya.
Ilmu pengetahuan ekonomi lahir pada abad ke-18, yaitu pada saat Adam Smith menuangkan
dalam “inquiry into the nature and causes of wealth of nations” (tahun 1776), mambahas
ekonomi secara sistematis dan bersifat menyeluruh yang dituangkannya di dalam teori-teori
ekonomi. Sejak Adam Smith-lah baru masalah ekonomi diuraikan secara ilmu pengetahuan,
sehingga ia dianggap sebagai bapak ilmu ekonomi. Pendapat-pendapat tentang ekonomi
sebelum Adam Smith belum dapat dianggap sebagai ilmu ekonomi, berhubung
pembahasannya belum sistematis dan tidak bersifat menyeluruh

2.6 Ilmu politik dan pemerintahan
Sifat-sifat Negara
Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang
dimilikinya. Berikut adalah sifat-sifat negara :
1.

Sifat memaksa1. State (negara)

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertingggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan un tuk mengatur hubungan-hubungan manusia
dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia
hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonis dan penuh pertentanngan.
Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya
secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuantujuan dari dari kehidupan bersama itu.
Definisi orang para ahli politik tentang negara :
1.

Roger H. Soltau “Negara adalah agen (agency) atau kewewenangan (authority) yang
mengatur atau mengandalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat ( The state
is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in
the name of the community.”[1]

2.

Harold J. Laski”Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa daripada individu atau
kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama untuk memenuhi terkabulnya keinginan-keinginan
mereka bersama. Masyarakat merupakan negara kalau cara hidup yang harus ditaati baik oleh
individu maupun oleh asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat
memaksa dan mengikat.”[2]

3.

Max Weber “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah.”[3]

4.

Robert M. MacIver “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam
suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan
memaksa.”[4]
Jadi sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa negara adalah suatu daerah teritorial
yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari
warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasa
(kontrol) monopolisitis terhadap kekuasaan yang sah.

Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian terjadi sebuah
penertiban.
2. Sifat monopoli
Negara mempunyai tujuan dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
3. Sifat mencakup semua (all—encompassing, all-embracing). Semua peraturan perundangundangan berlaku untuk semua tanpa terkecuali.
Unsur-Unsur Negara
Unsur negara sebagai syarat berdirinya suatu negararakyat, wilayah, pemerintahan
dan pengakuan suatu negara apabila ingin diakui sebagai negara yang berdaulat secara
internasional harus memenuhi empat persyaratan unsur negara berikut ini :
1. Memiliki Wilayah
Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang terdiri
atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan.Untuk wilayah yang jauh dari laut tidak
memerlukan wilayah lautan. Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya
sebagai warga negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya.
2. Memiliki Rakyat
Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan dipersatukan
oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu ngara maka pemerintahan
tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari.
3. Pemerintahan yang BerdaulatPemerintahan yang baik terdiri atas susunan penyelengara
negara seperti lembaga yudikatif, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lain sebagainya
untuk menyelengarakan kegiatan pemerintahan yang berkedaulatan.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Untuk dapat disebut sebagai negara yang sah membutuhkan pengakuan negara lain baik
secara de facto (nyata) maupun secara de yure. Sekelompok orang bisa saja mengakui suatu
wilayah yang terdiri atas orang-orang dengan sistem pemerintahan, namun tidak akan
disetujui dunia internasional jika didirikan di atas negara yang sudah ada.
Tujuan dan Fungsi Negara

Menurut Roger H. Soltau tujuan negara adalah “Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.”[5] Dan menurut
harold L. Laski “Menciptakan keadaan dimana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan
mereka secara maksimal.”[6]
Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum
fungsi yang mutlak perlu, yaitu:
1. Melaksanakan penertiban (Law and Order)
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan

Charles E. Merriam, menyebutkan lima fungsi negara, yaitu:
1.

Keamanan ekstern

2.

Ketertiban intern

3.

Keadilan

4.

Kesejahteraan umum

5.

Kebebasan
Keseluruhan fungsi negara diatas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama.
2. Nations (bangsa)
Suatu bangsa merupakan unsur terbentuknya Negara. Bangsa adalah suatu
komunitas atau sekelompok masyarakat yang terdiri beberapa suku,etnis,adat,dan budaya
yang menempati suatu daerah. Biasanya sekelompok masyarakat menghuni suatu wilayah
geogarafis yang mempunyai kebudayaan-kebudayaan dan lembaga-lembaga yang kira-kira
sama.
3. Nation State
Nation State berarti suatu masyarakat yang lebih luas. Dalam masyarakat seperti
ini anggota masyarakat dapat berinteraksi satu sama lain karena faktor budaya dan faktor
agama, dan etnis.
Semua ilmu sosial mempelajari manusia sebagai anggota kelompok. Timbulnya
kelompok-kelompok itu ialah karena dua sifat manusia yang bertentangan satu sama lain, di
satu pihak iaingin kerja sama, di pihak lain ia cenderung untuk bersaing dengan sesama
manusia.

4.Government (Pemerintahan)
Government (pemerintahan) adalah suatu lembaga yang memegang kedudukan
tertinggi, memiliki kekuasaan penuh dalam suatu Negara.Pemerintahan sangat erat
hubungannya dengan kekuasaan.Karena di dalam suatu Negara pemerintah lah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi.
Di dalam suatu pemerintahan biasanya terdapat sebuah undang-undang dan kontitusi
yang mengatur dan mengawasi berjalannya suatu pemerintahan. Dan di dalam pemerintahan
biasanya terdapat berbagai lembaga yang lainyang mempunyai fungsi masing-masing. Dalam
arti lain pemerintah bisa disebut juga lembaga yang mengemban fungsi memerintah dan
mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan.

5.Governance (Tata Pemerintah)
Governance (pemerintah) merupakan bagian dari pemerintahan yang lebih
menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada. Dengan
demikian cakupan Tata Pemerintahan (Governance) lebih luas dibandingkan dengan
Pemerintah (Government), karena unsur yang terlibat dalam Tata Pemerintahan mencakup
semua kelembagaan yang ada di desa, termasuk didalamnya ada unsur Pemerintah
(Government).
Perbedaan antara Government (pemerintahan) dan Governance (tata pemerintahan) :
Kalau Pemerintah (Government) lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban
fungsi memerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan.Kalau Tata
Pemerintahan (Governance) lebih menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya
antar elemen yang ada. Dengan demikian cakupan Tata Pemerintahan (Governance) lebih
luas dibandingkan dengan Pemerintah (Government), karena unsur yang terlibat dalam Tata
Pemerintahan mencakup semua kelembagaan yang ada, termasuk didalamnya ada unsur
Pemerintah (Government).
Hubungan antara Pemerintah (Government) dengan Tata Pemerintahan (Governance)
bisa diibaratkan hubungan antara rumput dengan padi. Jika kita hanya menanam rumput,
maka padi tidak akan tumbuh. Tapi kalau kita menanam padi maka rumput dengan sendirinya
akan juga turut tumbuh. Jika kita hanya ingin menciptakan pemerintah (Government) yang
baik, maka Tata Pemerintahan (Governance) yang baik tidak tumbuh. Tapi jika kita

menciptakan Tata Pemerintahan (Governance) yang baik, maka pemerintah (Government)
yang baik juga akan tercipta.
6. Bentuk-bentuk Pemerintahan :
Aristokrasi
Aristokrasi diambil dari kata yunani ARISTOKRATIA ( aristos = best + kratia =
rule).Jadi aristokrasi adalah pemerintahan terbaik yang dipimpin oleh orang- orang terpilih.
Tetapi kata – kata terbaik disini terkesan samar dengan istilah terbaik dimasa yunani kuno.
Penjelasan yang benar bahwa yang terbaik adalah mereka yang memiliki kecakapan yang
tinggi, berpendidikan, berpengalaman dan bermoral tinggi.Namun, hal ini tidak bisa dijadikan
atau dipastikan menjadi yang terbaik.
Aristokrasi adalah pemerintahan yang bersifat otoriter , karena mayoritas warga
Negara tidak mempunyai peranan langsung atau terlembaga dalam pembuatan kebijakan,
mereka tidak bisa berperan serta dalam pemilihan umum, dan mereka tidak terorganisasikan
ke dalam partai-partai politik yang bersaing atau kelompok-kelompok kepentingan yang
mudah dikenali.
Dalam bentuk pemerintahan ini kepala Negara dipimpin oleh seorang raja atau ratu
dan kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri, bentuk pemerintahan ini banyak
dijumpai di eropa seperti Inggris dan Negara di eropa lainnya.
Oligarki
Oligarkiadalah situasi dimana pemerintah yang berkuasa bersama sekelompok
pengusaha bekerjasama untuk menentukan berbagai kebijaksanaan politik, social dan
ekonomi negara tanpa harus menanyakan bagaimana sesungguhnya aspirasi rakyat yang
sebenarnya. Oligarki berarti pemerintahan oleh suatu minoritas dalam masyarakat, suaru
minoritas yang tidak perlu dibedakan oleh gelar aristokrat atau hak istimewa.
Bahwa kaum oligarki ini berkuasa atas nama rakyat, selalu berusaha memperpanjang
bahkan jika mungkin melestarikan dan memonopoli kekuasaan dan ekonomi yang
dipegangnya dengan selubung ideology tertentu, dengan dalih consensus nasional dan
tindakan-tindakan sejenis dan pada saat yang sama kelompok oligarki ini menghancurkan
setiap oposisi yang menentang dan mempertanyakan legitimasi pemerintahannya dengan
berbagai macam tuduhan dan fitnah
Dalam bentuk pemerinyahan ini kepala Negara juga dipimpin oleh raja atau ratu dan
kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri.
Monarki

Monarki, berasal dari bahasa Yunanimonos (μονος) yang berarti satu, dan archein
(αρχειν) yang berarti pemerintah.Monarki merupakan sejenis pemerintahan di mana Raja
menjadi Kepala Negara.Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di
dunia.Pada awal kurun ke-19, terdapat lebih 900 buah tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun
menjadi 240 buah dalam abad ke-20.Sedangkan pada dekade kelapan abad ke-20, hanya 40
takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai raja atau
monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi
Demokrasi
Demokrasi adalah sistem politik yang meyakini jika kekuasaan yang sejati haruslah
berada di tangan rakyat.Bahasa latinnya, Vox Populi Vox Dei.Suara Rakyat adalah Suara
Tuhan.Banyak orang menganggap demokrasi berasal dari Plato yang menulis buku
“Republik”. Anggapan ini kurang tepat, karena 400 tahun sebelum Plato lahir, sistem
demokrasi sudah diterapkan oleh 12 suku bangsa Bani Israel saat mereka berdiam di tanah
Kan’an.Saat itu Bani Israel terpecah ke dalam 12 suku yang memiliki otoritas untuk mengatur
dan memerintah dalam wilayahnya masing-masing. Masing-masing suku dipimpin oleh
hakim yang diangkat berdasarkan kesepakatan bersama berdasarkan otoritasnya di dalam hal
keagamaan.Lalu ke-12 hakim ini yang mewakili ke-12 suku Bani Israel membentuk sebuah
dewan hakim yang membahas kepentingan mereka bersama berdasarkan Mosaic
Codex.Inilah masa hakim-hakim seperti yang dimuat di dalam Alkitab.
Jadi, demokrasi sebenarnya merupakan made in Bani Israel. Sebab itu, tidak salah
jika ada ungkapan jika demokrasi merupakansunnah Yahudi. Walau pun sesungguhnya
Demokrasi itu sendiri suatu sistem yang bisa baik bisa pula tidak, tergantung pada siapa yang
mengelolanya.Namun dalam sejarah dunia, belum pernah sistem ini menciptakan suatu
kebaikan, kesejahteraan, dan keadilan bagi rakyat secara keseluruhan.Plato sendiri yang
kadung dianggap sebagai Bapak Demokrasi ternyata memiliki puluhan budak.Yunani sendiri
di mana Plato hidup, tidak pernah melaksanakan demokrasi.
Dalam sistem pemerintahan ini kepala Negara serta kepala pemerintahan dipegang
oleh presiden. Dalam bentuk pemerintahan ini biasanya terdapat tiga tingkatan yaitu eksekutif
(pemerintah), Legislatif, dan yudikatif
Autokrasi
Bentuk pemerintahan autokrasi adalah bentuk pemerintahan yang mana kekuasaan
terpusat di tangan raja dan kaum elit Negara.Dalam bentuk pemerintahan ini ada beberapa
kelompok yang diistimewakan.Perancis adalah negara autokrasi di bawah kekuasaan Raja
Louis ke-14 yang berpenduduk sekitar 26 juta jiwa.Autokrasi merupakan bentuk

pemerintahan yang kurang baik karena bentuk pemerintahan ini dapat menyengsarakan
rakyat.
Bentuk pemerintahan ini biasa menganggap raja sebagai kepala Negara dan kepala
pemerintahan.
Teokrasi
Teokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana agama atau iman memegang peran
utama.Kata "teokrasi" berasal dari bahasa Yunani θεοκρατία (theokratia).θεος (theos) artinya
“tuhan” dan κρατειν (kratein) “memerintah”. Teokrasi artinya “pemerintahan oleh tuhan”.
Bentuk pemerintahan ini biasanya menganggap raja sebagai kepala Negara.Dan
rakyatnya pun menganggap raja adalah orang yang dekat dengan tuhan.Selain itu mayoritas
rakyatnya menganut agama yang dianut di kerajaan.

2.7 Konsep dasar sosiologi
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Perilaku Sosial
Ilmu sosial lahir pada tahun 1842 yang dirintis oleh "Auguste Comte" dari Perancis
melalui bukunya"Positive Philosophy".Fokus kajiannya adalah segala bentuk kehidupan
masyarakat.Oleh karena jasanya yang besar,ia disebut Bapak SosiologiTokoh-tokoh sosiologi
berikutnya adalah Herbert Spencer (Inggris),Karl Max dan Max Weber (Jerman),Pitrim
A.Sorokan (Rusia),Vitredo Pareto (Italia),C.H Cooley dan Laster F. Ward (USA),Emile
Durkheim (Perancis).Di indonesia,sosiologi baru diperkenalkan tahun 1948 oleh Prof.
Sunario Kolopaking di UGM.Kemudian disusul oleh tokoh-tokoh lainnya,yaitu Mr. Djody
Gondokusumo,Hassan Shadily,MA.Mayor Polak,Satjipto Raharjo,Soerjono Soekanto,Selo
Soemardjan,dan sebagainya.
A .Beberapa konsep dasar sosiologi menurut para sosiolog.
1.G.A. Lunberg:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial orang-seorang
dan kelompok.
2.Roucek and Warren:Sosialogi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antar
manusia dalam masyarakat.
3.Bierens De Haan:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam
masyarakat.
4.Prof. Selo Soemardjan:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial,proses
sosial,
dan perubahan-perubahan sosial.Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-

unsur sosial yang pokok,yaitu kaidah-kaidah sosial,lembaga-lembaga sosial,kelompokkelompok sosial,dan lapisan soial.Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik dari berbagai
segi kehidupan sosial (ekonomi dan politik,hukum,dan agama).
5.Pitirim A.Sorokin:Sosialogi adalah ilmu yang me,pelajari hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka macam gejala sosial,hubungan dan pengaruh gejala sosial dengan non
sosial,dan ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
6.Auguste Comte (Bapak Sosiologi):Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi
manusia
di dalam masyarakat (antarndividu,antar individu dan kelompok,dan antara kelompok
dan kelompok.
7.Anthony Giddens:Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial antar manusia,kelompok,
dan masyarakat.
B.Ciri-ciri dan sifat hakikat sosiologi.
Ciri-ciri pokok sosiologi sebagai berikut.
1)Sosiologi bersifat empiris,artinya didasarkan pada observasi-observasi segala kenyataan di
masyarakat.
2)Sosiologi bersifat teoritis,artinya merupakan abstraksi dari hasil-hasil observasi yang
menjelaskan hubungan kausalitas.
3)Sosiologi bersifat kumulatif,artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori lama yang
kemudian disempurnakan.
4)Sosiologi bersifat nonetis,artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta,tetapi
bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta secara analisis.
Adapun sifat-hakikat sosiologi sebagai berikut.
1)Sosiologi termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial yang objek studinya adalah masyarakat.
2)Sosiologi bukan disiplin ilmu yang normatif,tetapi kategoris.Artinya sosiologi hanya
membatasi diri pada apa yang trjadi dewasa ini dan bukan yang seharusnya terjadi.
3)Sosiologi merupakan ilmu murni dan bukan ilmu terapan,artinya sosiologi bertujuan untuk
mengembangkan ilmu secara teoritis.
4)Sosiologi bersifat abstrak,artinya yang diperhatikan adalah bentuk dan pola-pola peristiwa
dalam masyarakat.
5)Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
sehingga berupa ilmu umum.
C.Kegunaan dan tujuan mempelajari sosiologi

1)Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani,pedagang,
buruh,pegawai,komunitas keagamaan,militer,dan sebagainya,
2)Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat,pola-pola interaksi,serta stratifikasi
sosial.
3)Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk
menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan sebagainya).
4)Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
5)Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.
Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifatsifat masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya,
terutama lingkungan sosial budayanya.Caranya adalah dengan mengembangkan
pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala masyarakat yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah sosial.
Diposkan oleh My Seven Eight di 16:15 1 komentar:
Konsep Dasar Sosiologi

1. Arti Sosiologi
Istilah sosiologi berasal dari kata "socius"yang berarti kawan (termasuk lawan) dan "logos"
yang berarti berbicara (ilmu).Jadi,sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan manusia
di masyarakat.Pergaulan (interaksi) bisa terjadi antarindividu,antarkelompok,atau
antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat,maka
sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan.Fokusnya adalah hubungan timbal-balik
antarmanusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat).Sekarang timbul
pertanyaan:Masyarakat itu apa???
Menurut Prof.Selo Soemardjan,masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan (sebagai pedoman hidupnya).Menurut
Prof.Koentjaranigrat,masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa identitas bersama
(yaitu kebudayaan).Jadi,sekumpulan orang yang terjadi hanya sebentar dan tidak terikat oleh
adat,mereka belum bisa disebut masyarakat,Contoh:kerumunan penonton sepak bola.
Ciri-ciri sebuah masyarakat sebagai berikut.

a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama.
b. Terjadi interaksi aktif antarindividu dan kelompok
c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu.
d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus
e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan)
f. Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya.
g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung,dan prlu kerjasama.
h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis,mengalami perkembangan dan perubahan sesuai
dengan tuntutan zaman.

2.8 Konsep dasar antropologi
Konsep Dasar Antropologi
Menurut Koentjaraningrat (1992:1) pada dasarnya konsep dasar ilmu antropologi mencakup
ilmu pokok permasalahan kajian mengenai manusia. Kelima masalah kajian tersebut yakni:
a.Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
b.Masalah sejarah terjadinya aneka warna manusia berdasarkan ciri-ciri tubuh.
c.Masalah persebaran dan terjadinya keragaman bahasa yang diucapkan manusia.
d.Masalah perkembangan, persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia
e.Masalah dasar-dasar dan keragaman kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dan sukusuku bangsa diseluruh dunia.
Untuk memecahkan kelima masalah penelitian tersebut, maka antropologi secara umum
dapat digolongkan dalam dua bagian besar yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya.
Perkembangan ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1996:5), Rooger
M. Keesing (1992:3), dan T.O.Ihromi (1999:5).Selanjutnya antropologi budaya dikaji dalam
beberapa ilmu bagian yaitu antropologi linguistic (etnolinguistik), prehistori (prasejarah), dan
etnologi.Secara sederhana Koentjaraningrat menggambarkan ilmu-ilmu bagian dari
antropologi yaitu:
A.Antropologi Fisik
1).Paleo-antropolgi
2).Somatologi

B.Antropologi Budaya
1).Arkeologi
2).Antropologi Linguistik
3).Etnologi
4).Antropologi Sosial Budaya. 3)Sosiologi bersifat kumulatif,artinya teori sosiologi dibentuk
atas dasar teori-teori lama yang
kemudian disempurnakan.
4)Sosiologi bersifat nonetis,artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta,tetapi
bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta secara analisis.

2.9 konsep dasar psikologi sosial
Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada
umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam
hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan
sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya. Psikologi
sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di
rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai
displin ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi
yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi
misalnya konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di ambil
dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang. Pengkajian psikologi social dan
ruang lingkupnya akan dapat member gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan
apa saja yang menjadi objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang
Lingkupnya merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip
maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.

Definisi-definisi Psikologi Sosial menurut Para Ahli
1.

Hubert Bonner
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.

2.

A.M . chorus

Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu
masyarakat
3.

Michener & Delamater : 1999
Psikologi Sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia

4.

Gordon Allport : 1985
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan
bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang
lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran
yang tidak langsung (implied)

5.

Davis O Sears
Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni :

a)

Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social

b)

Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita.

c)

Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social

6.

Shaw & Costanzo : 1970
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai
fungsi dari rangsang-rangsang sosial