Epidemiologi dan Aplikasi dalam kebidana

EPIDEMIOLOGI DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN

IMAM WAHJOEDI, SKM, MPH

4.1.1
Kegunaan Epidemiologi
dalam KIA

DEFENISI
Epidemiologi

adalah studi yang
mempelajarai
distribusi
dan
determinan penyakit dan keadaan
kesehatan pada populasi, serta
penerapannya untuk pengendalian
masalah - masalah kesehatan (CDC,
2002; Last 2001, Gordis 2000).


Epidemiologi

dalam
pelayanan kebidanan yaitu
epidemiologi
yang
mengkaji
distribusi
serta
determinan
peristiwa morbiditas (kesakitan)
dan mortalitas (kematian) yang
terjadi dalam layanan kebidanan

TUJUAN
Tujuan

epidemiologi kebidanan
adalah untuk mengenal faktor

risiko
terhadap
ibu
selama
periode kehamilan, persalinan
dan masa nifas (42 hari setelah
berakhirnya kehamilan) beserta
hasil
konsepsinya
dan
mempelajari
cara
penanggulangan nya.

Faktor Resiko Pada
Ibu Hamil
1.

Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.


2.

Anak lebih dari 4.

3.

Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang  < 2 tahun.

4.

Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5
cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.

5.

Anemia dengan haemoglobin 90 mmhg)
Oedema yang nyata
Eklamsia
Perdarahan pervaginam
Ketuban pecah dini

Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
Letak sungsang
Infeksi berat atau sepsis
Persalinan prematur
Kehamilan ganda
Janin yang besar
Penyakit kronis pada ibu : jantung, paru dll
Riwayat obstretri yang buruk ,riwayat bedah sesar dan komplikasi
kehamilan

d. Penanganan komplikasi kebidanan
Kejadian komplikasi kebidanan dan resiko tinggi
diperkirakan terdapat pada sekitar antara 1520% ibu hamil. Komplikasi pada kehamilan
dan persalinan tidak selalu dapat diduga
sebelumnya, sehingga ibu hamil harus selalu
berada sedekat mungkin dengan sarana
pelayanan
yang
mampu
memberikan

pelayanan obstetri dan neonatal emergensi
dasar(PONED)
Kebijakan
Depkes
dalam
penyediaan
puskesmas mampu PONED adalah bahwa
setiap kabupaten atau kota harus mempunyai
minimal 4 puskesmas mampu PONED.

Untuk keperluan tersebut Depkes RI telah
menerbitkan pedoman khusus yang dapat
menjadi acuan pengembangan
puskesmas mampu PONED
Pelayanan medis yang dapat dilakukan di
puskesmas mampu PONED meliputi
pelayanan obstetri yang terdiri dari:
1.
2.
3.

4.
5.

Pencegahan dan penanganan perdarahan
Pencegahan dan penanganan preeklamsi
dan eklamsi
Pencegahan dan penanganan infeksi
Penanganan partus lama/macet
Pencegahan dan penanganan abortus

4.1.3

Frekunsi Masalah Kesehatan

Terjadinya Masalah
Kesehatan
Merujuk

kepada
paradigma

epidemiologi
klasikal
yang
berasumsi
bahwa
terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan
sebagai
hasil
akhir
(output)
interaksi antara penjamu (Host),
Agent
dan
lingkungan
(environmen),
maka
dalam
pelayanan
kebidanan

dapat
diuraikan bahwa:

Host

(penjamu)

adalah

ibu

hamil
Agent
adalah hasil konsepsi
yaitu janin/fetus yang ada dalam
kandungan ibu hamil
Environmen adalah lingkungan
sosial budaya serta pelayanan
kesehatan yang diterima oleh ibu
hamil


Perbedaan epidemiologi pelayanan
kebidanan
dengan
epidemiologi
penyakit infeksi, al:
Pada penyakit infeksi agent merupakan
faktor yang harus dieleminasi, akan
tetapi pada epidemiologi kebidanan
agent adalah hasil konsepsi/janin yang
harus
dilindungi,
yang
pada
kelanjutannya
akan
menimbulkan
masalah kesehatan sendiri.

Ilustrasi,,,,,,!!!

Host

adalah subjek
Agent adalah objek
Lingkungan adalah keteranga tempat
1. Contoh penyakit
infeksi/menular:
Budi digigit nyamuk di pemakaman
2. Contoh pada pelayanan
kebidanan:
Rina melahirkan bayi di BPS

Faktor-faktor Risiko
Dalam Pelayanan Kebidanan
Faktor risiko bagi kematian
ibu (mortalitas) dapat
dibedakan, al:
1.Faktor-faktor reproduksi
◦ Usia
◦ Paritas

◦ Kehamilan tak diinginkan

2. Faktor-faktor komplikasi
kehamilan
◦ Perdarahan pada abortus spontan/alamiah
◦ Kehamilan ektopik/diluar cavum endometrium
◦ Perdarahan pada trimester III kehamilan
◦ Perdarahan postpartum
◦ Infeksi nifas
◦ keracunan kehamilan (tekanan darah +, kaki
membengkak, urien kemerahan)Eklampsia (bawaan, kurang gizi, Asam
Arachidonat/kacang2, kecemasan berlebihan)

◦ Distosia/kesulitan persalinan
◦ Abortus provokatus

3. Faktor-faktor pelayanan
kesehatan
◦ Kesukaran untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
◦ Asuhan medis yang kurang baik
◦ Kekurangan tenaga terlatih dan
obat-obat esensial

4. Faktor-faktor sosial budaya
◦ Kemiskinan dan ketidakmampuan
membayar pelayanan yang baik
◦ Ketidaktahuan dan kebodohan
◦ Kesulitan transportasi
◦ Status wanita yang rendah
◦ Pantangan makanan tertentu pada
wanita hamil

Ruang lingkup epidemiologi
kebidanan
Mempelajari dan mendiskripsikan
keadaan keadaan:
1.Pre Kehamilan
2.Kehamilan
3.Persalinan
4.Post natal
5.Infant
6.Chill hood

Konsep
Perjalanan kehamilan dan
persalinan

Pre Kehamilan

Persalinan
Kehamilan

Pertumbuhan anak
kehidupan
pertama
pada bayi.

Pra sekolah anak

Faktor – faktor risiko kematian
maternal McCarthy dan Maine
(1992)
Determinan dekat
2. Determinan antara
3. Determinan jauh
1.

1. Determinasi dekat
Komplikasi

kehamilan

◦ Perdarahan
◦ Preeklamsia
◦ Eklamsia
◦ dan infeksi
Komplikasi

persalinan dan nifas

Perdarahan
Partus

macet atau partus lama
dan infeksi akibat trauma pada
persalinan.

2. Determinan antara
 Status kesehatan ibu
 Status gizi (LILA)
 Anemia
 Penyakit yang diderita ibu
 Status reproduksi
 Usia ibu hamil, (< 20 tahun)
 Jumlah kelahiran
 Jarak kehamilan
 dan status perkawinan ibu.
 Akses terhadap pelayanan

kesehatan
 Fasilitas pelayanan kesehatan

3. Determinan jauh
Sosio

kultural
Ekonomi
Keagamaan
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Pengetahuan
Kemiskinan.

Keadaan kehamilan
 Umur Ibu
 Jarak Kehamilan

dengan Persalinan

Sebelumnya
 Paritas
 Tinggi Badan
 Imunisasi TT
 Penyakit Infeksi
 Anemia
 Hamil Kembar 2
 Riwayat kehamilan dan Persalinan
Sebelumnya
 Tekanan Darah Tinggi

Indikator pelayanan (Lassi et
al., 2010)
Indikator

pelayanan yang diberikan
bidan desa selama kehamilan antara
lain cakupan pemberian tablet fe
pada ibu hamil, cakupan pemeriksaan
selama kehamilan (K1 dan K4).
Indikator cakupan pelayanan
persalinan meliputi cakupan
pertolongan persalinan normal
tenaga kesehatan, cakupan
pelayanan rujukan.

Indikator cakupan program kesehatan
ibu dan anak Van Lonkhuijzen et al.
(2009)


Angka persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan



Angka kematian ibu



Angka kejadian sepsis (respon inflamasi terhadap
infeksi)



Angka kejadian rupture uteri (Janin pada ruptur uteri
yang terjadi di  luar rumah sakit sudah dapat
dipastikan meninggal dalam kavum abdomen
biasanya dukun).



Angka kejadian perdarahan



Angka kejadian obstruksi persalinan.

Untuk menangani angka kematian ibu
(AKI) Depkes bersama dengan WHO,
UNICEF dan UNDP sejak tahun 19901991 telah melaksanakan
program
Safe Motherhood .
• Upaya
intervensi
dalam
program
tersebut yang dinamakan sebagai
Empat Pilar Safe Motherhood:







KB
Pelayanan ante natal (perawatan kehamilan)
Persalinan yang aman
Pelayanan kebidanan esensial

pelayanan antenatal care
1.

Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

2.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial ibu serta janin

3.

Mengenali secara dini kelainan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil

4.

Mempersiapkan persalinan cukup bulan; melahirkan
dengan selamat dan mengurangi sekecil mungkin
terjadinya trauma pada ibu dan bayi

5.

Mempersiapkan ibu untuk menjalani masa nifas dan
mempersiapkan pemberian asi eksklusif

6.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk
menerima kelahiran dan tumbuh kembang bayi

4.1.4

Prosedur Kerja Epidemiologi
dan anak

EPIDEMIOLOGI…
Cabang

ilmu kesehatan
Analisis penyebaran dan sifat masalah
kesehatan pada penduduk tertentu
Pelajari sebab timbulnya masalah dan
gangguan kesehatan
Fokus: pencegahan dan
penanggulangan (preventive, curative)
5 W (what, who, where, when, why)

EPIDEMIOLOGI…
 Filosofi

dasar-dasar ilmu kesehatan
 ‘proses logis’ hubungan interaksi proses
fisik, biologis dan fenomena sosial
berhubungan erat dengan:
- Derajat kesehatan
- Kejadian penyakit
- Gangguan kesehatan
 penilaian kuantitatif (rate, ratio, dll)
 Faktor penyebab, hub sebab akibat

Epidemiologi Deskriptif
Analisis

masalah yang ada
Jelaskan keadaan dan sifat
masalah
Variabel di ukur berdasarkan
kejadian masalah di masyarakat
(prevalensi, rate, ratio)
Sering digunakan: analisis
derajat kesehatan, masalah
kesehatan suatu populasi

Contoh..
Penanggulangan

wabah

penyakit menular
Faktor-faktor

yang
mempengaruhi tingginya
angka gizi buruk di….

Peran Epidemiologi
Menerangkan

besarnya
masalah dan gangguan
kesehatan (penyakit dan
penyebarannya)
Menyiapakan data dan
informasi (perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi)
Identifikasi faktor penyebab
terjadinya masalah

Penilaian Keadaan
Penyakit
 Risk

(peluang)
 Rate (perhitungan angka)
 besarnya peristiwa terjadi terhadap
jumlah
keseluruhan penduduk, berlangsung
dalam batas
waktu tertentu
 Mengukur kemungkinan kejadian dalam
populasi
terhadap peristiwa tertentu

4.1.5

Ukuran-ukuran epidemiologi
dalam KIA

Ukuran-ukuran
Epidemiologi
Makna

rate (angka) merupakan
jumlah peristiwa
yang terjadi
dalam populasi tertentu dan pada
periode
waktu
tertentu.
(misalnya:
angka
natalitas
(kelahiran), angka
morbiditas
(kesakitan) dan angka mortalitas
atau fatalitas (kematian)

• Mengapa rate (angka) penting
kaitan dengan epidemiologi ?
 karena
dengan rate kita dapat
membandingkan KLB yang terjadi pada
waktu dan tempat yang berbeda.
 Karena dapat membandingkan kasus
kematian ibu tahun ini dibandingkan
dengan tahun lalu.
 Membandingkan kematian ibu bersalin
yang ditolong oleh dukun dengan yang
bukan dukun, sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa bersalin pada
dukun lebih berbahaya dibandingkan
pada bukan dukun.

Insidensi

adalah jumlah kasus
baru suatu penyakit dalam suatu
populasi yang berisiko (mereka
yang ada dalam suatu populasi
yang rentan terhadap penyakit)
pada periode waktu tertentu.
◦ Kasus influensa yang terjadi pada
minggu sebelumnya tidak masuk
dalam perhitungan insidensi.

◦ Insidensi penting pada penyakit
akut yaitu penyakit yang puncak
keparahan gejalanya muncul dan
mereda selama beberapa hari atau
minggu (biasanya < 3 bulan),
penyakit ini bergerak dengan cepat
dalam suatu populasi. Mis: pilek,
influenza.

Angka

prevalensi
dihitung
dengan membagi semua kasus
suatu penyakit saat ini (kasus baru
dan lama) dengan populasi total.
◦ Pervelansei
sangat
cocok
untuk
penyakit kronis yaitu penyakit yang
berlangsung selama 3 bulan atau lebih
◦ Angka prevalensi sangat cocok untuk
perencanaan kesehatan.

Prevalensi

Kasus
Baru
Insiden
si

Prevalensi
Base Line
Prevalensi

Death

Angka

serangan (attack rate) yaitu
angka insidensi khusus dihitung
untuk
suatu
populasi
tertentu
selama KLB suatu penyakit dan
dinyatakan dalam persentase

◦ Misalnya
100
org
naik
pesawat
mengalami kesakitan yang serupa 10
org, diduga kesakitan disebabkan karena
penerbangan itu sendiri, sehingga Attack
ratenya adalah 10%

Angka

kasar (crude rate) yaitu
angka yang pembilangnya mencakup
seluruh populasi.
◦ Angka kelahiran kasar (crude birth rate),
jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
dibagi
dengan
jumlah
populasi
pertengahan tahun dikali 1.000
◦ Angka kematian kasar (crude death rate),
yaitu jumlah total kematian pada tahun
tertentu dari semua penyebab dibagi
dengan jumlah populasi pertengahan tahun
dikali 1.000

 Angka

spesifik (spesific rate) yaitu
mengukur morbiditas dan mortalitas
untuk populasi atau untuk penyakit
tertentu.

◦ Salah satu angka spesifik yang sangat penting
adalah angka kematian menurut penyebab
(cause spesific mortality rate/CSMR ) yaitu
angka kematian karena penyekit tertentu
◦ Angka
kasus
fatalitas
(case
fatality
rate/CFR), berkaitan dengan kemampuan
virulensi agen penyakit, dengan menghitung
kematian saja.

Jenis Angka

Defenisi Angka

Pengali

Angka kelahiran
kasar (CBR)

Jumlah kehairan hidup
perkiraan jumlah penduduk
pertengahan tahun

1.000

Angka kematian
kasar (CDR)

Jumlah kematian (semua penyebab)
perkiraan jumlah penduduk
pertengahan tahun

1.000

Angka kematian
menurut usia

Jumlah kematian usia 15-24 thn
Perkiraan jumlah penduduk
pertengahan tahun, usia 15-24 thn

100.00
0

AKB

Jumlah kematian bayi usia < 1
tahun
Jumlah kelahiran hidup

100.00
0

AKN

Jumlah kematian bayi usia < 28 hari
Jumlah kelahiran hidup

100.00
0

AKI

Jumlah kematian ibu
Jumlah kelahiran hidup

100.00
0

AK menurut
penyebab

Jumlah kematian (diabetes)
perkiraan jumlah penduduk
pertengahan tahun

100.00
0

Jenis Angka

Defenisi Angka

Pengali

Angka kematian
menurut usia

Jumlah kematian usia 15-24 thn
perkiraan jumlah penduduk
pertengahan tahun

100.00
0

CFR

Jumlah kematian karena kasus
tertentu
Jumlah kasus

100%

1. Studi Kasus (4 soal)
 Kabupaten

X berdasarkan keterangan
dari BPS diketahui jumlah penduduk
pertengahan tahun 200.000 jiwa, dengan
jumlah kelahiran 10.000 kelahiran dan
jumlah
kematian
5.000
kematian,
diketahui juga jumlah kematian usia 1524 tahun karena diabetes 1.000 org,
jumlah penduduk usia 15-24 tahun
10.000 .

◦ Hitung CBR, CDR, angka kematian menurut
usia, angka kematian menurut penyebab
sesuai usia.

2. Studi Kasus (3 soal)
Kota

Y hasil data BPS pertengahan
tahun diperoleh jumlah penduduk
100.000 jiwa, hasil perhitungan target
sasaran KIA diapatkan angka kelahiran
hidup sebanyak 10.000 KH, dan hasil
evaluasi pelayanan KIA didaptkan
jumlah ibu yang meninggal 20 org,
bayi dibawah 1 tahun meninggal 30
org dan bayi dibawah umur 28 hari
meninggal 2 org.
◦ Hitung MMR, IMR dan NMR

3. STUDI KASUS (1 soal)
Diketahui

di wilayah Puskesmas
H jumlah penduduk pertengahan
tahun 30.000, 10% penduduknya
menderita diare dengan jumlah
kematian 30 org.
◦ Hitung Case Fatalityy Rate (CFR)
kasus tersebut

DANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
(KEPMENKES NO.
741/MENKES/PER/VII/2008)
JENIS PELAYANAN
DASAR

PELAYANAN
KESEHATAN DASAR

SPM
INDIKATOR

TARGET

THN

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4.

95%

2015

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.

80%

2015

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan

90 %

2015

Cakupan pelayanan Nifas

90%

2015

Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani.

80%

2010

Cakupan kunjungan bayi.

90%

2010

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI).

100%

2010

Cakupan pelayanan anak balita.

90%

2010

DANG KESEHATAN DI KAB/KOTA
(KEPMENKES NO.
741/MENKES/PER/VII/2008)
JENIS PELAYANAN DASAR
SPM
INDIKATOR

TARGET

THN

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin.

100%

2010

Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan.

100%

2010

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat.

100%

2010

Cakupan peserta KB Aktif.

70%

2010

Cakupan Penemuan dan penanganan penderita
penyakit.

100%

2010

Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
miskin.

100%

2015

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin.

100%

2015

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota.

100%

2015

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
DAN PENANGGULANGAN KLB

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan epidemiologi