Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Sheet yang Mengandung Provitamin B5 Sebagai Anti-Aging

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kulit adalah organ biologis yang luar biasa kompleks. Setiap aspek
kehidupan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tercermin di kulit. Kulit
yang sehat adalah simbol status yang merupakan cermin dari kesehatan,
kesejahteraan, kemudaan dan vitalitas. Ciri-ciri kulit sehat adalah kulit lembut,
lembab, segar, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak
yang berlebihan juga tidak terlihat kering (Beale dan Jensen, 2004).
Bertambahnya usia membuat seseorang terutama wanita perlu lebih
intensif dalam memberikan perawatan untuk kulit, termasuk mencegah penuaan
dini. Aging atau penuaan adalah proses alamiah pada kehidupan manusia, yang
erat kaitannya dengan berbagai proses degeneratif dapat terjadi karena adanya
radikal bebas akan terus menerus terbentuk baik melalui proses metabolisme
maupun akibat dampak negatif lingkungan (Ardhie, 2011). Tanda-tanda penuaan
dini dapat terjadi di semua organ tubuh manusia dan yang paling tampak adalah
pada kulit (Jaelani, 2009). Saat terjadi proses penuaan pada kulit tidak sama untuk
setiap orang dan pada orang tertentu proses penuaan pada kulit terjadi sesuai
dengan usianya (Soepardiman, 2003). Beberapa gejala terlihat jelas pada kulit
yang mengalami penuaan, yaitu: adanya keriput, kulit kering dan kasar serta

timbul noda-noda gelap (Vinski, 2012).
Sesuai dengan asal katanya, anti berarti menahan atau melawan, sementara
aging berarti penuaan, apabila diartikan anti-aging adalah menahan atau melawan
terjadinya penuaan. Anti-aging merupakan suatu proses untuk mencegah atau

1
Universitas Sumatera Utara

memperlambat efek penuaan supaya seseorang menjadi lebih segar, cantik, dan
awet muda (Fauzi dan Nurmalina, 2012).
Menurut Noormindhawati (2013), masker wajah memiliki kemampuan
meremajakan kulit dan menghambat penuaan dini. Masker wajah memiliki
kemampuan membersihkan kulit sampai pada lapisan lebih dalam yang tidak bisa
dijangkau dengan pencucian biasa.
Masker sheet adalah salah satu bentuk sediaan masker wajah yang mulai
populer di Asia. Masker sheet terbuat dari beberapa jenis bahan yaitu, non-woven,
bioselulosa dan lainnya. Masker sheet dapat diletakkan ke dalam berbagai macam
jenis essence fungsional, dibiarkan masker menyerap essence dan pengguna
masker dapat menikmati perawatan kulit yang berhubungan dengan moisture,
whitening dan anti-aging. Sediaan masker sheet memiliki mekanisme Occlusive

Dressing Treatment (ODT) sehingga menghasilkan sifat absorbsi dan penetrasi
yang baik (Lee, 2013).
Seiring pertambahan usia, faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik dapat
membuat kulit kehilangan keremajaannya sehingga muncul tanda-tanda penuaan,
seperti keriput, garis-garis halus dan sebagainya. Kondisi ini dapat dialami oleh
kalangan muda juga yang disebut penuaan dini. Kulit kering dianggap sebagai
tanda kulit yang mulai mengalami penuaan dini dan juga merupakan subyek dari
banyak penelitian yang menunjukkan pentingnya zat aktif dalam produk yang
melembabkan kondisi kulit tertentu (gangguan kulit kering, ichthyosis, dan kontak
dermatitis) (Camargo, 2011).
Panthenol adalah analog alkohol biologis aktif dari asam pantotenat yang
merupakan pro-vitamin dari kelompok B-kompleks yang baik untuk kulit dan
rambut. Ketika dioleskan, panthenol dimetabolisme menjadi asam pantotenat,

2
Universitas Sumatera Utara

yang merupakan komponen dari koenzim A yang penting untuk fungsi normal
epitel. Panthenol juga dapat menarik air ke dalam lapisan atas kulit dengan
demikian efektif sebagai pelembab dan pelembut serta menghilangkan kerutan

dan garis-garis halus (Camargo, 2011).
Dermatologis telah lama mengetahui

kegunaan panthenol dalam

pemeliharaan kesehatan kulit. Pengamatan klinis telah melaporkan bahwa
pemberian panthenol secara topikal dapat membantu dalam penyembuhan luka
superficial yaitu luka bakar, celah, lesi kornea, dan alergi dermatitis, dan dapat
ditoleransi dengan baik dengan risiko iritasi yang minimal pada kulit. Telah
dibuktikan bahwa panthenol memiliki efek protektif terhadap iritasi kulit. Dalam
suatu kasus iritasi, pretreatment dengan krim dexpanthenol (D-panthenol)
mengurangi kerusakan pada pelindung stratum korneum secara signifikan bila
dibandingkan dengan tanpa pretreatment (Camargo, 2011).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang efek anti-aging dari masker sheet wajah yang mengandung
provitamin B5 (D-Panthenol).
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah:
a. Apakah provitamin B5 dapat diformulasikan dalam sediaan masker sheet
wajah?

b. Apakah perbedaan konsentrasi provitamin B5 dalam sediaan masker sheet
wajah mempengaruhi efektivitas anti-aging?
c. Apakah penggunaan sediaan masker sheet wajah mengandung provitamin B5
menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik selama empat
minggu perawatan?

3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah:
a.

Provitamin B5 dapat diformulasikan dalam sediaan masker sheet wajah.

b.

Perbedaan konsentrasi provitamin B5 dalam sediaan masker sheet wajah
mempengaruhi efektivitas anti-aging.


c.

Penggunaan sediaan masker sheet wajah mengandung provitamin B5
menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik selama empat
minggu perawatan.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a.

Untuk mengetahui apakah provitamin B5 dapat diformulasikan dalam sediaan
masker sheet wajah.

b.

Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi provitamin B5 terhadap
efektivitas anti-aging.

c.


Untuk mengetahui peningkatan kondisi kulit selama empat minggu perawatan
menggunakan sediaan masker sheet mengandung provitamin B5.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk membuktikan efektivitas provitamin
B5 sebagai zat anti-aging dalam sediaan masker sheet wajah.

4
Universitas Sumatera Utara