10. PPT BLASIUS SUDARSONO LEBIH LANJUT

LEBIH LANJUT
TENTANG
INTEGRASI DOKUMENTASI
Disampaikan dalam:
Pertemuan Integrasi Sistem JDIH Nasional,
18-20 September 2017.
Oleh
Blasius Sudarsono
Pembelajar pada Kappa Sigma Kappa INDONESIA

PENDAHULUAN
• Dalam pertemuan kerja, biasanya jarang dipaparkan
materi yang bersifat teori atau keilmuan.
• Sampai kini, praktik dokumentasi biasanya terbatas
hanya pada dokumentasi pustaka (PerPres 20, 1961)
• Tidak ada tindak lanjut dalam membangun dan
mengembangkan ilmu dokumentasi
• Ilmu Dokumentasi ternyata terlupakan baik di
Indonesia maupun di dunia internasional.
• Muncul Neo Documentalist Movement menghasilkan
Ilmu Dokumentasi Baru

• Uraian ini bermaksud memberikan wawasan tentang
perkembangan Ilmu Dokumenatasi Baru.

KRONOLOGI STUDI PRIBADI
• 1973 – mulai mempertanyakan beda dokumentasi dan
perpustakaan
• 1989 – menyadari bahwa ada dokumentasi lain yang harus
dipikirkan selain dokumentasi pustaka
• 2001 – gagal dalam upaya menjadikan deviasi menjadi nol
dan mengenalkan konsep umum dokumentasi
• 2013 – pidato pamit dengan judul “Memaknai Dokumentasi”
• 2014 – menemukan bahwa ada “Gerakan Dokumentalis Baru”
• 2015 – menyiapkan buku Menuju Era Baru Dokumentasi
• 2016 – proses pembahasan akademik maupun redaksional
dengan LIPI Press. Selanjutnya terbit di akhir tahun.

ISI BUKU

1


• BAB 1 PENDAHULUAN

• Mengantar pada keseluruhan isi buku secara singkat

• BAB 2 BERBAGAI PERSEPSI

• Menyampaikan persepsi, visi, dan ekspektasi masyarakat

• BAB 3 KELAHIRAN DOKUMENTASI DI EROPA
• Menceritakan tiga tokoh dari Eropa dan satu dari India

• BAB 4 AWAL DOKUMENTASI DI INDONESIA
• Apa saja yang terjadi sejak 1950 sampai 1965

• BAB 5 DOKUMENTASI YANG TERLUPAKAN
• Situasi terlupakannya dokumentasi di USA dan Indonesia

• BAB 6 GERAKAN DOKUMENTALIS BARU

• Gerakan Rayward, Buckland, Lund, dan para tokoh lainnya seperti

Hansson, Ferraris, dan Pleshkevich

ISI BUKU

2

• BAB 7 FOKUS PADA DOKUMEN

• Dokument  objek dari studi Ilmu Dokumentasi Baru

• BAB 8 KONVERGENSI LEMBAGA DOKUMENTER

• 1996 Rayward mengajukan “ramalan” berdasar format digital dari
pengetahuan. Canada yang pertama  LAC

• BAB 9 LOGIKA DOKUMENTASI

• Inti buku  Pada awal mula adalah kehendak menusia untuk
mengekspresikan pemikiran dan/atau perasaannya


• BAB 10 RANGKAIAN DIAGRAM

• 17 diagram yang menggambarkan pemikiran tentang dokumentasi.

• BAB 11 BIBLIOGRAFI KRONOLOGIS

• Bibliografi literatur asing tentang Dokumentasi rentang 1891 – 2016.

• BAB 12 PENUTUP

• Usulan Kolokium dan Konsorsium Ilmu Dokumentasi Baru

KONSEP AWAL DOKUMENTASI

1

• Masa Pra-2003
– 1895  Paul Otlet dan Henri La Fontaine
– buku kurang efisien menyampaikan pengetahuan
– perlu ensiklopedia berbentuk susunan kartu

– dokumentasi terkait proses penyeleksian,
pengoleksian, penyusunan, dan pengindeksan
– dua dimensi tertulis/tercetak/ dalam format lain,
serta dalam tiga dimensi (tidak hidup)
– dokumen dua dan tiga dimensi mati

KONSEP AWAL DOKUMENTASI

2

– 1851: Suzanne Briet menerbitkan manifesto tentang
dokumentasi  binatang adalah dokumen, fisik
dokumen  2 dimensi mati, & 3 dimensi mati/hidup
– Donker Duyvis  dimensi spiritual dokumen
– dokumen sebagai ekspresi pikiran manusia
– Ranganathan:  microthought on a flat surface.
– menolak memasukkan materi audiovisual, radio, dan
komunikasi melalui televisi sebagai dokumen
– Louis Shore  the generic book
– Jesse H. Shera  the graphic record


KONSEP BARU DOKUMENTASI

1

• Masa Pasca 2003

– W Boyd Rayward; Michael K. Buckland; Niels W. Lund

• 2003: Documentation Academy Meeting (DOCAM) pertama
• Reyward
– Disertasi tentang biografi Paul Otlet dan karyanya.

• Buckland,

– document society lebih tepat daripada information society.
– Masyarakat dokumen berfokus pada dokumen dan
dokumentasi.

• Lund,


– School of Documentation Studies di Trompso, Norwegia (1996)
– doceo mentum  Bahasa tubuh adalah dokumen
– complementary theory of documents

KONSEP BARU DOKUMENTASI

2

• Maurizio Ferraris: Theory of Documentality 2005.
– membedakan objek fisik, objek sosial, dan objek ide.
– tidak akan ada masyarakat tanpa tulisan atau inskripsi, meski
hanya dalam benak manusia
– ketergantungan realitas sosial pada dokumen inilah yang
disebut dokumentalitas

• Pleshkevich: mengusulkan
– empat konsep pendekatan tentang studi dokumen: 1) the
legal concepts; 2) source-study concepts; 3) gnoseological
concepts; dan 4) management concepts.

– dokumentasi dibuktikan dengan adanya dokumen, dan
pendokumentasian dipahami sebagai kegiatan yang berbasis
dokumen

KONVERGENSI
LEMBAGA DOKUMENTER

1

• W Boyd Rayward

– 1996: Libraries, museums and archives in the digital future: The
blurring of institutional distinctions.
– 1998: Electronic information and the functional integration of
libraries, museums, and archives.

• mengapa harus terjadi konvergensi karena dunia semakin
mendigital. Sumberdaya yang ada dalam perpustakaan, arsip,
dan museum mengalami digitalisasi atau memang terlahir sudah
digital. Semua itu lebih mudah terakses melalui jaringan global.

• cepat atau lambat akan berpengaruh pada profesi pengelola
sumberdaya informasi.
• harus ada perubahan orientasi pada pendidikan calon
professional di bidang perpustakaan, arsip, dan museum.

KONVERGENSI
LEMBAGA DOKUMENTER

2

• 2004: Library and Archives Canada (LAC)
• 2006: Austin, Texas konferensi Libraries, Archives, and
Museums in the Twenty-First Century: Intersecting
Missions, Converging Futures?
• 2008: OCLC Beyond the silos of the LAMs:
Collaboration among libraries, archives and museums
• 2008, Conference of Directors of National Libraries
(CDNL) merumuskan visi jangka panjang tentang
pembangunan perpustakaan dunia digital (global
digital library).

• Kini Galeries, Libraries, Archives, Museums,
Monuments, and Sites (GLAMMS) menjadi tren dunia.

LOGIKA DOKUMENTASI

1

• SUDARSONO (1992)
– pada awal mula adalah hasrat (kehendak) manusia untuk
mengekspresikan apa yang dirasakan dan/atau yang
dipikirkannya
– Dokumentasi  1) Sebagai Proses; 2) Sebagai Produk atau Objek;
dan 3) Sebagai ilmu
– Ilmu dokumentasi
• berkembang dan mencakup berbagai aspek yang sangat luas.
• diletakkan dalam lingkungan budaya dan kemanusiaan adalah
ideal karena kemelekatan yang kuat antara dokumentasi
dengan hidup keseharian umat manusia.
• studi ilmu dokumentasi perlu dibangkitan kembali dan
dikembangkan di Indonesia


LOGIKA DOKUMENTASI

2

• Dokumentasi pada dasarnya merupakan proses siklus.
• Objek nyata atau objek maya didokumentasikan menjadi objek
nyata atau digital.
• Objek ini didokumentasikan kembali (antara lain memakai TIK)
menjadi objek maya baru.
• Demikian proses ini terjadi berulang-ulang.
• Dokumentasi adalah langkah dalam penciptaan pengetahuan
dan atau ilmu pengetahuan.
• Dokumentasi adalah kegiatan yang mengeksplisitkan
pengetahuan tasit dan mengelola pengetahuan eksplisit.
• Dokumentasi adalah simulasi kerja otak.
• Dokumentasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh semua
orang.
• Dokumentasi adalah objek, proses dan ilmu.

PENUTUP

1

• Dapat diduga bahwa integrasi yang kini sudah
dikerjakan masih terbatas integrasi dokumen
pustaka.
• Pengembangan dan perluasan integrasi dalam
Sistem JDIH Nasional dapat dimulai juga dengan
integrasi produk dokumen dan proses dokumen.
• Produk dokumen bisa berupa fisik maupun maya.
• Proses dokumen adalah tahapan pembuatan
produk dokumen hukum dan perundangan baik
yang berupa fisik maupun yang memerlukan
perekaman.

PENUTUP

2

• Sampai sekarang apakah sudah ada integrasi
antara dokumen pustaka peraturan perundangan
dengan dokumen arsip peraturan perundangan?
• Integrasi semacam inilah yang perlu dimulai
sehingga informasi peraturan perundangan juga
dapat dilihat sejarah penyusunannya.
• Setelah itu integrasi juga bisa mencakup berbagai
unit dokumenter lainnya dalam Sistem JDIH
Nasional.
• Adakah rencana untuk membangun museum
peraturan perundangan?

PENUTUP

3

• Harus diingat bahwa semua integrasi tersebut
akan lebih mungkin dilakukan karena pada
saatnya nanti, semua informasi maupun wahana
informasi juga akan lebih banyak berupa digital.
• Perlu disampaikan bahwa Badan Pembinaan
Hukum Nasional segera memasukkan kajian
dokumentasi dalam kegiatan lembaga.
• Adakah kemungkinan Pusat Dokumentasi dan
Jaringan Informasi Hukum Nasional menjadi
“Center of Excellence” Ilmu Dokumentasi Baru ?