D IPS 1104014 Bibliography

275

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdullah, T. (ed.). (2010). Sejarah lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Adam, A. (2007). Seabad kontroversi sejarah. Yogyakarta: Ombak
Anderson, B. (2002). Imagined communities, komunitas-komunitas terbayang.
Diterjemahkan oleh Omi Intan Naomi. Yogyakarta: INSIST
Anderson, L.W & David R. Krathwohl. (2015). Kerangka landasan untuk
pembelajaran, pengajaran, dan asesmen, revisi taksonomi pendidikan
Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Terjemahan dari A Taxonomy for
Learning, Teaching, And Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educational Objectives, Abridged Edition.
Atmakusumah (ed.). (2011) Takhta untuk rakyat: celah-celah kehidupan Sultan
Hamengku Buwono IX. Jakarta : PT Gramedia.
Badan Musawarah Musea DIY. (1985). Yogya benteng proklamasi. Yogyakarta:
BAHRAMUS.
Badri, J. (1994) Kiat diplomasi mekanisme dan pelaksanannya. Jakarta: Sinar
Harapan.
Banks, J. A. (1997). Teaching strategies for the social studies: inquiry, valuing,

and decision making. California: Addision-Wesley Publishing Company.
Baskoro, H dan Sunaryo, S. (2010). Catatan perjalanan keistimewaan Yogya.
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Baskoro, H dan Sunaryo, S. (2011). Wasiat HB IX: Yogyakarta kota republik.
Yogyakarta : Galangpress.
Bogdan, R. C. & Bikilen, Sari Knopp. (1992). Qualitative research for education
and introduction theory in methods. Boston: Alin and Bacom.
Brinton, C. (1962). Anatomi revolusi. Diterjemahkan Singgih Hadipranomo &
Gusti Ngurah Gedhe. Djakarta: Bhratara.
Buchori, M. (1995). Transformasi pendidikan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo
Persada

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

276


Carlyle, T. (1893). ‘On heroes, hero-worship and the heroic in history’. New
York: Frederick A Stokes Company. Dalam e-book www.gutenberg.org
Clark, B. (1988). Growing up gifted, developing the potential of children at home
and school, Third Edition. Columbus, Ohio: Merrill Publishing Company.
Creswell, J.W. (1994). Design qualitative and quantitative research approaches.
Thousand Oaks, London: Sage Publications. Inc.
Creswell, J. W (1998). Qualitative inquiry and research design, chosing among
five traditions. Thousand Oaks: Sage Publication.
Davis, G. A. (2012).
Anak berbakat dan pendidikan keberbakatan.
Diterjemahkan oleh Ati Cahayani. Jakarta: Indeks.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Sejarah perlawanan terhadap
imperialisme dan kolonialisme di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta:
Proyek IDSN
Douch, R. (1967). Local history and the teacher. London: Routledge & Kegan
Paul
Elliot, John. (1993). Action research for educational change. Milton KeynesPhiladelphia: Open University Press.
Finberg, H.P.R. dan Skipp, V.H.T Skipp. (1973). Local history: objective and
pursuit. Newtown Abbott: David & Charles
Gall, M . D., dkk. (2003). Educational research an introduction. Boston, New

York.
Garraghan, G. J. (1957). A guide to historical method. New York: Fordham
University Press.
Garvey, Brian & Mary Krug. (1977). Model of history teaching in the secondary
school. Kidlington, Oxford: Oxford University Press.
Hapsari, R. dan Adil, M. (2014). Sejarah Indonesia untuk SMA.MA kelas XII
kelompok wajib. Jakarta: Erlangga.
Hardjosoediro, S. (1987). Dari proklamsi ke perang kemerdekaan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. (2009). Theories of learning (teori belajar).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

277

Hopkins, D (1993). A teacher’s guide to classroom research. Philadelphia: Open

University Press.
Horton, P.B & Chester L.H. (1999). Sosiologi. Diterjemahkan oleh Aminuddin
Ram dan Tta Sobari. Jakarta: Penerbit Erlanga.
Jarolimek, J. (1986). Social studies in elementary education. New York:
Macmillan Publishing Company.
Kahin, Mc. T. G. (1970). Nationalism and revolution in Indonesia. Ithaca and
London: Cornell University Press.
Kamarga, H dan Yani K. (2012). Pendidikan sejarah untuk manusia dan
kemanusiaan, refleksi perjalanan karir Prof. Dr. H. said Hamid Hasan,
M.A. Jakarta: Bee Media Indonesia.
Kartodirdjo, S. (1984). Pemberontakan petani Banten 1888. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Sejarah Indonesia untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Kochhar, S.K. (2008). Pembelajaran sejarah, teaching of history. Jakarta:
Gramedia
Kohn, H. (1984). Nasionalisme, arti dan sejarahnya. Jakarta: Pustaka Sarjana.
Kutoyo, S. (1996). Sri Sultan Hamengku Buwono IX, riwayat hidup dan
perjuangan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Lincoln, Y.S & Guba, Egon G. (1985). Naturalistic inquiry. Baverlly Hills,

London, New Delhi: Sage Publication.
Maxim, G. W. (2010). Dynamic social studies for constructivist classrooms.
Boston-New York: Pearson.
Miles, M. B & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kuantitatif, metoda-metoda
baru. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.
Moedjanto, G. (1992). Indonesia abad ke-20: dari perang kemerdekaan pertama
sampai PELITA III. Yogyakarta: Kanisius.
Moedjanto, G (1994). Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.
Yogyakarta: Kanisius.
Mulyana, A dan Gunawan R. (editor) (2007). Sejarah lokal penulisan dan
pembelajaran di sekolah, Bandung: Salamina Press.

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

278

Mulyana, A. (editor) (2012). Pendidikan sejarah Indonesia, isu dalam ide dan

pembelajaran. Bandung: Rizqi Press.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Muslich, M. (2010). Text book writing, dasar-dasar pemahaman, penulisan, dan
pemakaian buku teks. Jakarta: Ar-Ruzz Media Groups.
Nasution, A.H. (1978). Sekitar perang kemerdekaan Indonesia. Bandung:
Penerbit Angkasa.
Nursam, M (dkk.) (ed.). (2008). Sejarah yang memihak, mengenang Sartono
Kartodirdjo. Yogyakarta: Ombak
Poerwokoesoemo, S. (1984). Daerah
Gadjah Mada University Press.

Istimewa

Yogyakarta. Yogyakarta :

Ratmanto, A. (2012). Mengawal transisi: Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan
pemerintahan transisi republik Indonesia di Yogyakarta 1949.
Yogyakarta: Atap Buku.
Ricklefs, M. C. (1989). Jogjakarta under Sultan Mangkubumi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.
Ricklefs, M.C. (2008). Sejarah Indondesia modern 1200-2008. Jakarta: Serambi
Ilmu Semesta.
Ridhani, R. (2010). Bunga pertempuran serangan umum 1 Maret 1949. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Roem, M (dkk.) (1982). Tahta untuk rakyat: celah-celah kehidupan Sultan
Hamengku Buwono IX. Jakarta: Gramedia
Salkind, N. J. (2009). Teori-teori perkembangan manusia, sejarah kemunculan,
konsepsi dasar, analisis komparatif, dan aplikasi. Diterjemahkan oleh M.
Khozim. Bandung: Nusa Media
Santrock, J. W. (2010). Psikologi pendidikan. Diterjemahkan oleh Tri Wibowo.
Jakarta: Prenada Media Group.
Sekretariat Negara RI. (1981). 30 Indonesia merdeka. Jakarta: Sekretariat Negara
Setiawan, C. (2007). Perspektif pendidikan anak berbakat. Jakarta: PT. Grasindo.
Sharma, S. K. (2008). Teaching of history. New Delhi: Lotus Press.
Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


279

Sjamsuddin, H. (2005). “model-model pengajaran sejarah: beberapa alternative
untuk SLTA’. Dalam Andi Suwirta dan Didin Saripudin (ed.), Sejarah
dalam perubahan, penghormatan 70 tahun Prof. Dr. H. Ismaun, M.Pd
(hlm. 175-194). Bandung: historia Utama Press.
Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Soemantri, N. (2001). Menggagas pembaharuan pendidikan IPS. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Soemardjan, S. (1991). Perubahan sosial di Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Soetanto, H. (2006). Yogyakarta, Jenderal Spoor (Operatie Kraai) versus
Jenderal Sudirman (Perintah Siasat No. 1). Jakarta: Gramedia
Sujamto. (1998). Daerah istimewa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta: Bina Aksara.
Supardan, D. (2008). Pengantar ilmu sosial: sebuah kajian pendekatan struktural.
Jakarta: Bumi Aksara.
Supriadi, D. (1988). Kebenaran ilmiah, metode ilmiah, dan paradigm riset
kependidikan. Bandung: Pascasarjana IKIP Bandung.
Supriatna, N. (2007). Konstruksi pembelajaran sejarah kritis. Bandung: Historia

Utama Press.
Supriatna, N. (2014). Indonesian history 2, for grade XI Senior High School
general programme. Jakarta: Grafindo Media Pratama
Suryo, D. (2012). Historiografi visioner dan aplikasinya untuk memperkuat
integrasi bangsa. Dalam Hansiswany Kamarga dan Yani Kusmarni (ed.)
Pendidikan sejarah untuk manusia dan kemanusiaan, Refleksi perjalanan
karir Prof. Dr. H. said Hamid Hasan, (33-43). Jakarta: Bee Media
Indonesia.
Susanto, Z. (2007). ‘Peristiwa sejarah di tingkat lokal dan simpul perekat
bangsa’, dalam Mulyana, A & Gunawan, R. Sejarah lokal, penulisan dan
pembelajaran di sekolah, (hlm. 103-115). Bandung: Salamina press.

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

280

Suwarno, P. J. (1994). Hamengku Buwono IX dan sistem birokrasi pemerintahan

Yogyakarta 1942-1974, sebuah tinjauan historis. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Widja, I Gde. (1991). Sejarah lokal suatu perspektif dalam pengajaran sejarah.
Bandung: Angkasa
Wineberg, S. (2006). Berfikir historis, memetakan masa depan mengajarkan masa
lalu. Diterjemahkan oleh Masri Maris. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Winecoff, H. L. (1987). Values education: concepts and models. (Indonesia &
State University of New York Technical Assistance Program, A World
Bank Sponsored Program). Bandung: Fakultas Pasca Sarjana IKIP
Bandung.
Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan sejarah di Indonesia, perspektif lokal,
nasional dan global. Bandung: Historia Utama Press.
Wiriaatmadja, R. (2010). Metode penelitian tindakan kelas, untuk meningkatkan
kinerja guru dan dosen. Bandung: Program Pascasarjana UPI dan PT.
Remaja Rosdakarya.
Zuhri, A. (1981). Ir. P.M. Noor “teruskan…gawi kita balum tuntung….” (kerja
kita belum selesai). Banjarmasin: Badan Penggerak Pembina Potensi
Angkatan ’45, Kalimantan Selatan. Percetakan RAPI Offset.

Disertasi:

Purwanta, H. (2012). Buku teks pelajaran sejarah SMA: analisis isi dan wacana
nasionalisme. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana PIPS UPI
Supardan, D. (2004). Pembelajaran sejarah berbasis pendekatan multikultural
dan perspektif sejarah lokal, nasional, global, untuk integrasi bangsa:
studi kuasai eksperimental terhadap siswa Sekolah Menengah Umum di
Kota Bandung. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana PIPS UPI.
Syaharuddin (2015), Transformasi nilai-nilai kejuangan masyarakat banjar pada
periode revolusi fisik (1945-1950) di Kalimantan Selatan (studi
etnopedagogi dalam pengembangan kurikulum pendidikan IPS). Bandung:
Sekolah Pasca Sarjana PIPS UPI.
Wiriaatmadja, R. (1992). Peranan pengajaran sejarah nasional Indonesia dalam
pembentukan identitas nasional (upaya peraihan nilai-nilai integralistik
dalam proses sosialisasi dan enkluturasi berbangsa di kalangan siswa

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

281

SMAK I BPK Penabur di Bandung. Bandung Sekolah Pasca Sarjana PIPS
IKIP.

Dokumen, Arsip dan Jurnal/ Majalah Ilmiah:
a. Dokumen dan Arsip:
Dokumen SMA Negeri 8 Yogyakarta.(2014). Daftar nama-nama guru sekolah.
Dokumen SMA Negeri 8 Yogyakarta. (2014). Daftar nama-nama siswa kelas XI
MIA-6.
Dokumen SMA Negeri 8 Yo gyakarta. (2014). Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sejarah Indonesia.
Dokumen SMA Negeri 8 Yogyakarta. (2014). Nilai-nilai siswa kelas XI MIA-6
pada mata pelajaran sejarah.
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Putusan
Menteri Negara Republik Indonesia No. P/1 tahun 1949.
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/3 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/4 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/6 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/7 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/8 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/10 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/15 tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/16 tahun 1949
Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

282

Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Pengumuman
Menteri Negara RI Koordinator Keamanan No. I/17tahun 1949
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Perintah
Harian Pasukan Wehrkreise III no. 86/ PH/WK/49
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Laporan
Singkat Tentang Pekerjaan Ketua Sub-Committee I Delegasi RI
Merangkap Menteri Koordinator Keamanan Tahun 1949.
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Laporan
Menteri Negara Koordinator Keamanan Tentang Penarikan Tentara
Kerajaan Belanda dari Daerah Istimewa Jogjakarta, tahun 1949.
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Perintah
Harian Pasukan Wehrkreise III No. 86/P.H/WK.III/ 49.
Koleksi Museum Mandala Kodam IV Diponegoro Semarang, Arsip Surat Rahasia
Staf Wehrkreise III. Staf M.M.2. No. 89/M.M.2/ 49.

b. Jurnal/ Majalah Ilmiah:
Abdullah, T. (2004).’ Di sekitar gugatan terhadap pelajaran dan buku sejarah’.
Historia Jurnal Pendidikan Sejarah. No.9, Vol.V. Bandung: Jurusan
Pendidikan Sejarah UPI.
Al-Zoubi, S. M. (2014). ‘Effects of enrichment programs on the academic
achievement of gifted and talented students’. Journal for the Education of
the Young Scientist and Giftednes , Vol. 2, Issue 2, hlm. 22-27. Diakses
dari http://jeysg.org/admin/b_bilgi_dosya/dosya/20112014170052_jeysg2-2-3.pdf
Aman (2014). ‘Aktualisasai Nilai-Nilai Kesadaran Sejarah dan nasionalisme
dalam pembelajaran Sejarah di SMA. Jurnal Pendidikan Karakter Tahun
IV, No.1, Februari 2014, hlm. 23-34.
Beecher, M. & Sweeny, S.M. (2008). “Closing the achievement gap with
curriculum enrichment and differentiation: One school’s story’. Journal of
Advanced Academics, 19, hlm. 502-530. Diakses dari eric.ed.gov/ ?id=
EJ810785
Goubert, P. (1970). ‘Local history’. Daedalus, Historical Stadies Today. Hal. 130137. USA: The American Academy of Arts and Sciences.

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

283

Gunawan, R. (2009). ‘The role of the family in strengthening nasionalism’.
Historia: Internasional Journal of History Education. No. 2, Vol. X, hlm.
35-46. Bandung: Departemen of History Education, Indonesia University
of Education & Association of History Educators and Researchers.
Hasan, S. H. (2000). ‘Suplemen kurikulum sejarah di sekolah’. Historia: Jurnal
Pendidikan Sejarah, no. 1, vol 2, hlm. 1-9. Bandung: Jurusan Pendidikan
Sejarah FPIPS UPI.
Hasan, S.H (2004). ‘Pandangan dasar mengenai kurikulum pendidikan sejarah’.
Historia Jurnal Pendidikan Sejarah. No. 9, Vol. V. Bandung: Jurusan
Pendidikan Sejarah UPI.
Hasan, S.H (2010). ‘The development of historical thinking and skills in the
teaching of history in the senior secondary school curriculum in
Indonesia’. Historia, Internasional Journal of History Education. No. 2,
Vol. XI. Bandung: Departemen of History Education, Indonesia
University of Education & Association of History Educators and
Researchers.
Iskandar, I. (2011). ‘Local politic dynamics, nation integration and history
Learning challenge’. Historia: Internasional Journal of History
Education. No. 1, Vol. XII. Bandung: Departemen of History Education,
Indonesia University of Education & Association of History Educators and
Researchers.
Lapian, A.B (1980). ‘Memperluas cakrawala melalui sejarah lokal’. Prisma, no. 8.
Jakarta: LP3ES.
Mulyoto. (1998). ‘Penerapan beberapa metode pengajaran sejarah ditinjau dari
kalsifikasi bakat akademik siswa’. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 5, No.
1, hlm. 27-48. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diakses dari
http://journal.um. ac.id/ index. php/jip/article/view/ 948/1725
Putro, H.P.N. (2012). ‘Model pembelajaran sejarah untuk meningkatkan
kesadaran sejarah melalui pendekatan inkuiri. Jurnal Paramita, vol 22,
No. 2. hlm. 207-216. Diakses dari http://Journal.unnes.ac.id/nju/ index /
php/ paramita/ articles/view/2012
Repoussi, M dan Nicole (2010). Journal of Educational Media, Memory, and
Society Volume 2. Diakses dari www.jemms.com.
Senen, A dan Imam Barnadi (2000) ‘Tantangan guru sejarah: peran sejarah
sebagai konep pendidikan nilai’ Jurnal Penelitian dan Evaluasai, No. 3,
th. II., hlm 131-140. Diakses dari http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep
/article /view/ 2090/1737
Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

284

Sinaryatin, T. A. (2012). ‘Building national character through history lesson’.
Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, No. 2, Vol . XIII, hlm. 263-274.
Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan Association of
History Educators and Researchers.
Subaryana. (2012). ‘The impact of history learning to nasionalism and patriotism
attitudes in the globalisasai era’. Historia: Internasional Journal of
History Education, Vol. XIII, No.1, hlm. 41-56. Bandung: Departemen of
History Education, Indonesia University of Education & Association of
History Educators and Researchers.
Sulistiyono, S.T. (2004). ‘Menggagas paradigm historiografi Indonesia untuk
memperkuat integrasi nasional. Historia Jurnal Pendidikan Sejarah. No.9,
Vol.V, Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.
Supardan, D. (2005). ‘Pembelajaran sejarah, pendekatan multikultural, dan
integrasi nasional di Indonesia. Historia Jurnal Pendidikan Sejarah.
No.11, Vol.V1, hlm. 81-112. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.
Supardan, D (2016). ‘Teori Piaget dan Bruner’. Makalah Pascasarjana. Bandung:
Prodi Sejarah Pascasarjana UPI.
Supardi. (2006). ‘Pendidikan Sejarah Lokal dalam kontek multicultural’.
Cakrawala Pendidikan, No. 1 Th. XXV, hlm. 117-137. Yogyakarta:
LPPMP UNY.
Supriatna, N. (2005). ‘Konstruksi pembelajaran sejarah lokal untuk memahami
isu-isu sosial’. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah. No.11, Vol.V1, hlm.
113-133. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.
Suranto. (2010). ‘Reformation in learning history’. Historia: Internasional
Journal of History Education. No. 2, Vol. XI, hlm.50-72. Bandung:
Departemen of History Education, Indonesia University of Education &
Association of History Educators and Researchers.
Syamsuddin, H. (2000). ‘Penulisan Buku Teks Sejarah: Kriteria dan
Permasalahannya’. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, N0. 1, Vol . I.
Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, 2000.
Syafrizal. (2002). ‘Pengajaran sejarah lokal: sejarah kontemporer Sumatera Barat
sebagai perbandingan’. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, No. 5, Vol.
III, hlm. 36-47. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
Waterworth, Peter G. (2000). ‘Menghidupkan pelajarah sejarah: pengalaman
sekolah Australia’. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, N0. 2, Vol. I,
hlm. 17-31. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, 2000.
Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

285

Winarti, M. (2012). ‘What is and how to improve the local history material in
history learning’. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah, No. 2, Vol . XIII,
hlm. 201-206. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan
Association of History Educators and Researchers.
Wiyanarti, E (2000). ‘Mengemas masa lampau ke dalam kelas: sebuah model
garis waktu dalam pelajaran sejarah’. Historia: Jurnal Pendidikan
Sejarah. No.2, Vol.1, hlm. 68-76. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah
UPI.
Zainul, A (2004). ‘Penerapan asesmen alternative dalam pembelajaran sejarah
lokal. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah. No.9, Vol.V. Bandung:
Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.

Sumber dari Internet:
http://portal.unesco.org/en/ev.php-URL_ID=13175&URL_DO=DO_TOPIC&
URL_SECtion=201.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_seri_DIY_AA_1945

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

286

295
307

295
307

296
308

296
308

297
309

297
309

298
310

298
310

299
315

299
315

300
316

300
316

301
317

301
317

302
319

302
319

303
320

303
320

304

305

306

305

306

321

304
321

Murdiyah Winarti, 2016
Peranan Yogyakarta Sebagai Episentrum Daya Sentripetal Integrasi Bangsa Selama Revolusi
Kemerdekaan Tahun 1945-1950
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu