Pendidikan Pengembangan Karakter dan Fun

Gusti Putra Darma (1401050031)
Pendidikan Pengembangan Karakter dan Fungsinya Sebagai Sarana Pencegahan Perilaku Negatif Remaja dan
Anak-anak
Anak-anak dan remaja di era sekarang sudah tidak hidup di jaman yang bersahabat lagi bagi perkembangan mereka.
Mereka dihadapkan dengan masalah-masalah serius yang sebelumnya belum pernah ada seperti vandalisme , hamil
diluar nikah, dan ketergantungan obat-obatan terlarang. Dan itu semua adalah termasuk dalam kategori masalah
etika dan moral.
Disinilah pentingnya pengembangan karakter bagi anak-anak dan remaja berperan. Masyarakat harus paham dan
mengerti bahwa mengembangkan karakter anak-anak dan remaja bukanlah suatu hal yang boleh disepelekan. Para
orang dewasa harus mengajarkan dan mencontohkan nilai-nilai yang baik pada anak-anak dan remaja.
Masyarakat kita memiliki masalah dalam menyediakan perkembangan positif untuk anak-anak dan remaja. Dalam
banyak cara, orang dewasa memberikan pesan yang salah kepada remaja. Banyak orang dewasa yang cenderung
tidak terlalu peduli pada anak-anak muda di sekitarnya dan mereka kurang menjalin komunikasi yang baik.
Anak-anak dan remaja kita benar-benar membutuhkan perkembangan yang bersifat positif. dan mereka harus
diberikan fasilitas untuk mengembangkan karakter mereka. Tiap anak memiliki hak untuk mengembangkan
karakter ya supaya ereka bisa e aha i a a ya g baik da buruk da
e buat keputusa
a diri dala
mengasah bakatnya serta menyalurkan minat positifnya.
Mereka tidak tiba-tiba dengan sendirinya berperilaku tidak hormat dan tidak peduli dengan tanggung jawabnya
sebagai individu. Mereka belajar hal-hal jelek seperti itu dari mengamati perilaku kurang baik orang-orang dewasa

yang hidup di sekitar mereka seperti merokok, berkata-kata kasar, berbohong, atau merendahkan seseorang. Dari
media televisi mereka juga mengamati perilaku bintang film, artis, atau figur publik yang kurang pantas dijadikan
role model.
Itu sebabnya anak-anak membutuhkan pendidikan karakter sebagai sarana untuk mengarahkan perkembangan
karakter kearah yang baik. Orang tua memiliki peranan vital dalam perkembangan karakter anak mereka. Begitu juga
dengan peran sekolah sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab dalam perkembangan karakter anak untuk
menyiapkan mereka menjadi bagian dari masyarakat.
Tujuan pendidikan karakter yang dilaksanakan di lingkungan pendidikan/sekolah umumnya dimaksudkan untuk
mengembangkan kepribadian anak agar memahami lingkungan, peduli dan peka terhadap lingkungan, berperilaku
sesuai dengan nilai dan moral secara umum (jujur, adil, sopan, peduli, dermawan).
Character Education Parnership (CEP) menyimpulkan 11 dasar yang mendefinisikan pendekatan pemahaman dalam
pendidikan karakter :












Mengenalkan nilai-nilai etika inti sebagai dasar dari karakter yang baik
Menentukan karakter secara komprehensif mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku
Penggunaan pendekatan komprehensif, intensional, proaktif dan efektif.
Menciptakan komunitas sekolah yang peduli lingkungan
Memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat dalam tindakan yang mencerminkan moral yang baik
Memberikan kurikulum yang membantu siswa untuk sukses
Memotivasi siswa untuk terus belajar dan menjadi individu yang baik
Melibatkan guru sebagai profesional dalam pembelajaran karakter
Melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam pendidikan karakter
Evaluasi karakter untuk melihat sejauh mana upaya pendidikan karakter mencapai tujuannya

Sekarang semakin banyak sekolah yang melaksanakan program-program pengembangan karakter siswa didiknya
berdasarkan bukti-bukti penelitian yang menunjukan jika pengembangan karakter tidak kalah pentingnya dengan
pengembangan di bidang akademis. Pengembangan karakter efektif untuk membangun benteng bagi anak-anak dan
remaja dan mengurangi resiko keterlibatan dalam perilaku negatif seperti penggunaan alkohol dan obat-obatan

terlarang, kekerasan, dan free sex. Beberapa elemen yang diasari oleh 11 poin CEP dan dilakukan dalam program

pengembangan karakter secara umum mencakup :







Membangun lingkungan yang kondusif dalam mendukung perkembangan karakter siswa didik di kelas dan di
seluruh sekolah. Upaya ini ditempuh dengan cara menjaga keamanan lingkungan sekolah, menjalin
hubungan yang dilandasi dengan kepercayaan, hormat, dan kepedulian antara pengajar dan para siswa.
Menciptakan contoh perilaku yang baik/positif. tidak hanya mengajar, pendidik harus mampu menjadi
contoh bagi siswanya dalam berperilaku, bertutur-kata, dan berpikir.
Menciptakan peluang bagi siswa untuk secara aktif terlibat dalam kegiatan kelas dan sekolah.
Mengajarkan kemampuan dasar emosional dan sosial.
Melibatkan siswa dalam kegiatan bakti sosial.

Dengan memfokuskan pendidikan karakter yang bersifat komprehensif disetiap kegiatan belajar mengajar, anakanak dan remaja tidak hanya berkembang aspek akademisnya namun juga mereka mampu mengembangkan
karakternya yang mencakup aspek emosional, etika, dan sosial. Meratakan perkembangan positif sebagai individu
dan warga negara. Mencegah masalah-masalah penyimpangan sosial yang dialami oleh anak-anak dan remaja.

Referensi
Catalano, R. F., Berglund, M. L., Ryan, J. A. M., Lonczak, H. S., & Hawkins, J. D. (2002). Positive youth development in
the United States: Research findings on evaluations of Positive Youth Development Programs, Prevention and
Treatment, 5, Article 15.
Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. (2003). CEP’s Eleven Principles of Effective Character Education. Washington, DC:
Character Education Partnership.
E., Fredericks, L., Resnick, H., & Elias, M. (2003). Enhancing school-based prevention and youth development through
coordinated social, emotional, and academic learning. American Psychologist, 58, 466-474.