ANALISIS PRODUK SPION PS135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER MOLD TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK POLIPROPILENE PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES KARANGANYAR JAWA TENGAH) | Nugroho | Jurnal Nosel 3325 7369 1 SM

ANALISIS PRODUK SPION PS135 DENGAN PENGATURAN
PARAMETER MOLD TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK
POLIPROPILENE PADA PROSES INJECTION MOLDING

(STUDI KASUS PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES KARANGANYAR JAWA
TENGAH)

Predi Arif Nugroho, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto

Prodi. Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS
Kampus UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419
Email : distha@rocketmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate the effect of mold temperature
variations on the flash formation and weld line, the mold temperature resulting in the
rearview mirror case product with optimal quality on the injection molding process of the
polypropylene globalene 7533 (PP) plastic product by using simulation software and on
injection molding machine. The correspondence between the simulation of the software and
the production application in industry on injection molding process for the design of mold
temperature of injection molding process of the polypropylene globalene 7533 (PP) plastic
product.

This research used the descriptive quantitative. The samples of the research were the
rearview mirror cases of PS135. The data of the research were gathered from simulations by
using the software of Autodesk Inventor 2013 with the mold temperature parameters of 20oC,
30oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, 80oC, and 90oC. They were then entered into a table,
displayed in the form of graphs, and analyzed.
The results of the research are as follows the mold temperature influences the flash
formation and weld line, The parameter which is optimal for the injection molding process
based on the measurement with the software of Autodesk Inventor 2013 prevails and on the
injection molding obtained through the use of machine of HAITIAN HTF 160X exists at the
mold temperature of 20oC. The result of simulation by using the software of Autodesk
Inventor 2013 is the same as that of the process on the actual injection molding machine.
Keywords: mold temperature, polypropilene, injection molding, Autodesk Inventor 2013,
flash formation and weld line
PENDAHULUAN
Pemakaian

barang-barang

yang


masyarakat.

Keunggulan

umumnya

adalah

plastik

lebih

pada
efisien

terbuat dari bahan baku plastik semakin

dibandingkan penggunaan logam atau

meningkat. Hal ini dikarenakan plastik


kayu dan juga proses pengerjaannya yang

mempunyai banyak kelebihan-kelebihan

relatif sederhana. Selain efisien, plastik

yang

mulai

diperhitungkan

oleh

juga lebih ringan, lebih murah dan mudah

PS135 material polipropilene globalene

dibentuk.


7533.

Masalah yang banyak terjadi dalam
proses produksi adalah produk yang

KAJIAN PUSTAKA

dihasilkan tidak sempurna sesuai dengan

Mesin Injection Molding

cetakan atau terjadi cacat sambungan

Injection

molding

merupakan


(weld line) dimana terdapat material sisa

metode yang penting dalam industri

yang menempel pada produk dan cacat sisa

pembuatan plastik.

(flash formation) dimana terdapat material

banyak dipilih karena memiliki beberapa

sisa yang menempel pada produk. Hal ini

keuntungan, yaitu kapasitas produksi yang

menyebabkan

produksi


tinggi, sisa penggunaan material (useless

membutuhkan waktu yang lama untuk

material) sedikit dan tenaga kerja minimal.

memenuhi target produksi. Langkah awal

Bahan baku yang digunakan juga dapat

yang dilakukan untuk menghasilkan suatu

diolah dalam satu kali proses dan pada

produk plastik yang berkualitas dengan

umumnya

mesin injection molding adalah dengan try


memerlukan proses finishing. Keunggulan

and

proses

error . Hal ini dilakukan untuk

metode

metode

Injection molding

ini

juga

tidak


injection molding adalah kita

mengetahui desain dan parameter produksi

dapat membuat suatu benda dengan bentuk

yang

yang

geometri yang kompleks dalam satu

dihasilkan pada proses injection molding

langkah produksi yang dilakukan secara

memiliki tingkat kecacatan yang rendah.

otomatis. Kekurangan metode injection


Untuk menghemat waktu dan biaya, cara

molding, biaya investasi dan perawatan

ini dapat diminimalkan dengan melakukan

alat tinggi, serta perancangan produk harus

simulasi untuk mengatur mold temperatur .

mempertimbangkan

Berbagai variasi mold temperatur dapat

cetakannya.

lebih

sesuai,


sehingga

mudah

produk

dilakukan

untuk

melihat

kualitas

desain

dengan

menggunakan software autodesk inventor
dan


pembuatan

produk

Proses Injection Molding
Proses

injection

molding

sehingga ketika akan diproduksi, proses

merupakan proses yang kompleks karena

try and error dapat diminimalkan. Pada

melibatkan beberapa langkah proses yang

penelitian ini akan dianalisis pengaruh

diawali dengan langkah pengisian material

variasi mold temperature terhadap cacat

(mold filling) yaitu bahan plastik leleh

weld line dan flash formation pada spion

akan mengalir dari unit injeksi melalui
sprue, runner, gate dan masuk ke dalam

cavity. Bahan plastik yang ada di dalam

penentuan parameter produksi yang kurang

cavity kemudian ditahan di dalam mold di

tepat. Cacat injection molding menurut

bawah tekanan tertentu untuk menjaga

BASF Corp. (2001) antara lain:

adanya

selama

shrinkage

produk

1) Weld line
Weld line adalah cacat

mengalami pendinginan. Tekanan holding
biasanya diberikan sampai bahan plastik di

yang

daerah

perubahan warna berupa garis pada

gate

membeku.

Langkah

ditandai

penahanan material di dalam mold ini

benda kerja.

biasa disebut holding. Bahan plastik

2) Air entrapments

tersebut

akan

mengalami

proses

Air

dengan

entrapments

adanya

adalah

pendinginan di dalam mold yang disebut

cacat yang ditandai dengan adanya

dengan cooling. Langkah terakhir dari

bentuk seperti gelembung udara

proses adalah pengeluaran produk (part

atau air pada permukaan benda

ejector) yaitu mold membuka dan produk

kerja.

yang sudah membeku tadi didorong keluar

3) Delamination
Delamination adalah cacat

dari cavity oleh ejector .
yang

ditandai

bagian

Plastik
Plastik

merupakan

material

nonmetalik sintetik yang dapat dibentuk

dengan

adanya

kerja

yang

adalah

cacat

benda

mengelupas.
4) Warpage

dengan menggunakan casting, molding,

Warpage

atau extruding dan bisa dikeraskan untuk

yang

mempertahankan bentuk yang diinginkan.

penyimpangan bentuk dari cetakan.

Secara

garis

dikategorikan
thermoplastic

besar
menjadi
dan

plastik
2,

dapat

ditandai

Termoplastik, yaitu polimer yang bisa
mencair dan melunak. Termoset, yaitu

Sink marks adalah cacat

yang

ditandai

Pada proses injection molding
sering ditemukan cacat benda kerja akibat

adanya

6) Deformation on demolding
Deformation
demolding

ditandai
Cacat Benda Kerja Injection Molding

dengan

cekungan pada permukaan produk.

polimer yang tidak mencair atau meleleh
jika dipanaskan.

adanya

5) Sink marks

yaitu

thermosetting.

dengan

adalah
adanya

on

cacat

yang

penyimpangan

bentuk benda kerja tidak sesuai
cetakan.

Invertor dapat menguji cara kerja dari

7) Voids
Voids adalah cacat yang

produk

yang

dibuat

dengan

Motion

ditandai dengan adanya pengisian

Simulation

tidak sempurna pada produk di

Pengukuran

daerah cekungan.

pembebanan juga dapat dilakukan dengan
bantuan

8) Streaks

yang

Modul

tegangan

Assembly

terintergrasi.

daya

maupun

Stress

Analysis

Streaks adalah cacat yang

Environment. Autodesk Inventor memiliki

ditandai dengan adanya bagian

beberapa kelebihan yang memudahkan

benda kerja tergores.

dalam design serta tampilan yang lebih
menarik dan riil, karena fasilitas material

9) Short shot
Short shot adalah cacat

yang

ditandai

rongga

dengan

benda

kerja.

adanya
Hal

ini

disebabkan oleh cavity tidak terisi
penuh oleh filler.
10) Flash formation
Flash

formation

yang disediakan.

adalah

METODE PENELITIAN
1. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif

kuantitatif.

Penelitian

dilakukan

menggunakan

software

simulasi AutoDesk Inventor

2013

cacat yang ditandai dengan adanya

dengan mengatur mold temperature

filler yang ikut tercetak pada benda

untuk

kerja.

produk spion PS 135 pada proses

dapat

mengetahui

kualitas

injection molding menggunakan mesin
injection molding HAITIAN HTF

AutoDesk Inventor 2013
Autodesk

Inventor

merupakan

160X.

Instrumen

penelitian

sebuah software CAD (computer-aided

menggunakan

design and drafting) dengan kemampuan

temperature 230ºC, injection pressure

pemodelan 3 dimensi solid untuk proses

85MPa, injection time 2s dan machine

pembuatan objek prototipe 3D secara

time open clamp 7s. Parameter yang

visual, simulasi, dan drafting beserta

divariasi adalah mold temperature

dokumentasi data-datanya.

dengan variasi20 oC, 30 oC, 40 oC, 50

Dalam Inventor , bisa dibuat sketsa

o

C, 60 oC, 70

2D produk, memodelkannya menjadi 3D

Material

untuk

adalah

dilanjutkan

dengan

proses

pembuatan prototipe visual (render) atau
yang lebih kompleks lagi yaitu simulasi.

parameter

ini

o

C, 80

plastik
jenis

globalene 7533.

yang

melt

o

C, 90 oC.
digunakan

Polypropylene

(PP)

Gate location terdapat pada X=

1,246 mm, Y=84,097 mm dan Z= 5,500

HASIL DAN PEMBAHASAN
Confidence of fill

mm.

Gambar 1. Gate Location
Diagram alir pengujian dapat dilihat pada
gambar 2.

Gambar 3. Confidence Of Fill
Hasil

simulasi

menggunakan

variasi mold temperature 20 s/d 90oC
menunjukkan bahwa aliran plastik cair
mampu mengisi seluruh rongga cetak
dengan sempurna, karena nilai

yang

ditunjukkan 100% high. Confidence of fill
ini ditunjukkan dengan warna hijau pada
semua bagian.
Quality Prediction

Gambar 4. Quality Prediction
Hasil

simulasi

menggunakan

variasi mold temperature 20 s/d 90oC
dinyatakan berkualitas baik dengan tidak
adanya nilai pada indikator low dan
Gambar 2. Prosedur Penelitian

mayoritas benda berwarna hijau atau high.

Air Traps

Gambar 5. Air Traps
Pada simulasi ini ditemukan air
traps yang terjadi pada bagian sisi luar dan
sisi dalam benda yang ditunjukkan dengan

Gambar 6. Weld Line

lingkaran berwarna merah muda. Air traps
terjadi

pada

semua

variasi

mold

temperature. Hal tersebut menunjukkan

bahwa variasi mold temperature tidak
dapat menghilangkan air traps.

Weld

line

ditemukan

pada

simulasi ini yang berupa garis-garis pada
bagian sisi luar dan dalam benda. Weld
line terjadi pada semua variasi mold
temperature. Hal tersebut menunjukkan

bahwa variasi mold temperature tidak
Weld Lines

dapat menghilangkan weld line.

Tabel 1. Hasil Simulasi Produk Spion PS135 dengan Parameter Mold Temperature antara 20
s/d 90oC Menggunakan AutoDesk Inventor 2013

Data dan tabel hasil simulasi
produk injection molding menunjukkan
variasi

parameter

mold

temperature terhadap kualitas produk yang

dihasilkan.
1. Hubungan mold temperature dengan
actual filling time.
2,155
Actual filling time (s)

actual injection pressure
Actual injection pressure
(MPa)

pengaruh

2. Hubungan mold temperature dengan

26
25,5
25
24,5
24
23,5
23
22,5
22
21,5

R² = 0,999
0

50

100

2,15
Mold Temperature (oC)

2,145
2,14

Gambar 8. Grafik Actual Injection

2,135
2,13

Pressure terhadap Mold Temperature pada

R² = 0,831

2,125

Simulasi
0

50

100

Produk

Spion

PS135

Menggunakan Software AutoDesk Inventor

Mold Temperature (oC)

2013.

Gambar 7. Grafik Actual Filling

Gambar 8. menunjukan grafik

Time terhadap Mold Temperature pada

yang menurun secara bertahap actual

Simulasi

injection pressure mengalami penurunan

Produk

Spion

PS135

Menggunakan Software AutoDesk Inventor

dikarenakan

semakin

2013.

temperature maka tidak ada pendinginan

panas

mold

Gambar 7. menunjukan grafik yang

melt secara otomatis oleh mold yang

mengalami penurunan yang tidak konstan.

bersuhu rendah, sehingga semakin lancar

Hal ini terjadi karena semakin tinggi mold

aliran melt mengisi rongga cetakan. Hal ini

temperature maka aliran melt semakin

mengakibatkan actual injection pressure

lancar. Hal ini disebabkan tidak ada

semakin kecil.

pendinginan secara otomatis oleh mold

3. Hubungan mold temperature dengan

temperature

yang

bersuhu

rendah,

sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
memenuhi cetakan semakin cepat.

clamp force area

Clamp force area (cm2)

600

Gambar 10. menunjukan grafik

500

yang menurun secara bertahap max. clamp

400

force during filling mengalami penurunan

300

dikarenakan

200

semakin

panas

mold

temperature maka tidak ada pendinginan

100

melt secara otomatis oleh mold yang

0
20 30 40 50 60 70 80 90
Mold Temperature (oC)

Gambar 9. Grafik Clamp Force

bersuhu rendah, sehingga semakin lancar
aliran melt mengisi rongga cetakan. Hal ini
mengakibatkan max. clamp force during

Area terhadap Mold Temperature pada

filling semakin kecil.

Simulasi

PS135

5. Hubungan mold temperature dengan

Menggunakan Software AutoDesk Inventor

velocity/pressure switchs/dover at %

2013.

volume.

Produk

Spion

clamp force area stabil tidak mengalami

perubahan. Hal ini disebabkan karena
menggunakan mold yang sama, sehingga
luasnya sama.
4. Hubungan mold temperature dengan

Velocity/pressure
switch-over at % volume

Gambar 9 menunjukan grafik

98,67
98,66
98,65
98,64
98,63
98,62

R² = 0,917

98,61
0

50
100
Mold Temperature (oC)

Max. clamp force during filling
(tonne)

max. clamp force during filling.

Gambar

65
64
63
62
61
60
59
58
57
56

11.

Velocity/Pressure Switchs/Dover

Grafik
at %

Volume terhadap Mold Temperature pada

Simulasi

Produk

Spion

PS135

Menggunakan Software AutoDesk Inventor
2013.
R² = 0,999
0

50
Mold Temperature (oC)

Gambar 11. menunujukan grafik
100

Gambar 10. Grafik Max. Clamp

penurunan

yang

velocity/pressure

tidak

konstan

switchs/dover

pada
at

%

terhadap Mold

volume. Hal ini disebabkan karena pada

Temperature pada Simulasi Produk Spion

suhu mold yang rendah 20 oC yang berada

PS135 Menggunakan Software AutoDesk

dibawah suhu ruang maka tidak terjadi

Inventor 2013.

penyusutan pada material yang terlalu

Force During

Filling

besar. Ketika suhu naik diantara suhu

ruang sekitar 30 s/d 50

o

C terjadi

7. Hubungan mold temperature dengan

penurunan velocity/pressure switchs/dover
yang disebabkan oleh

penyusutan pada material yang relatih
masih kecil.
6. Hubungan mold temperature dengan
velocity/pressure

switchs/dover

at

Velocity/pressure switch-over
at time (s)

time.

Estimated cycle time (s)

at % volume

estimated cycle time.
800
700
600
500
400
300
200
100
0

2,5

R² = 0,808

0

2

50
Mold Temperature (oC)

100

1,5

Gambar 13. Grafik Estimated

1

Cycle Time terhadap Mold Temperature

pada

0,5

Simulasi

Produk

Spion

PS135

Menggunakan Software AutoDesk Inventor

0
20 30 40 50 60 70 80 90
Mold temperature ( oC)

2013.

Gambar 13. menunjukan grafik

Grafik

estimated cycle time yang mengalami

Velocity/Pressure Switchs/Dover at Time

kenaikan sangat signifikan antara mold

terhadap Mold Temperature pada Simulasi

temperature 60 s/d 70

Produk

disebabkan karena mold temperature 20

Gambar

Spion

12.

PS135

Menggunakan

Software AutoDesk Inventor 2013.

o

C. Hal ini

s/d 60 oC masih mendekati suhu ruang,

Gambar 12. menunjukan grafik

sehingga pendinginan oleh udara skitar

velocity/pressure switchs/dover at time

masih dapat dilakukan dengan waktu yang

stabil tidak mengalami perubahan. Hal ini

relatif cepat. Estimated cycle time yang

disebabkan karena menggunakan mold

dibutuhkan untuk satu kali inject relatif

yang sama, sehingga velocity/pressure

cepat. Mold temperature yang bersuhu

switchs/dover at time sama.

diatas suhu ruang yaitu 70 s/d 90 oC akan
membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk pendinginan dan plastisasi melt
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
satu kali proses inject sangat lama.

Gambar 15. Grafik Shot Volume

8. Hubungan mold temperature dengan

terhadap Mold Temperature pada Simulasi

total part weight

Produk

Total part weight (g)

179

PS135

Menggunakan

Software AutoDesk Inventor 2013.

178,5
178

Gambar 15. menunjukan grafik

177,5

shot

177

stabil

volume

tidak

mengalami

perubahan. Hal ini disebabkan karena

176,5

menggunakan mold yang sama, sehingga

R² = 0,999

176
175,5

volumenya sama.
0

50
100
Mold Temperature (oC)

10. Hubungan mold temperature dengan
shot volume.

Weight terhadap Mold Temperature pada

Simulasi

Produk

Spion

PS135

Menggunakan Software AutoDesk Inventor
2013.

Gambar 14. menunjukan grafik
yang menurun secara bertahap. Berat
komponen

mengalami

dikarenakan

semakin

Estimated pack and cool (s)

Gambar 14. Grafik Total Part

800
700
600
500
400
300
200
100
0

panas

mold

penyusutan yang terjadi pada benda. Hal
ini mengakibatkan berat dari komponen
berkurang.

R² = 0,823

0

penurunan

temperature maka semakin besar tingkat

50
Mold Temperature (oC)

100

Gambar 16. Grafik Estimated
Pack

and

Cool

terhadap

Mold

Temperature pada Simulasi Produk Spion

PS135 Menggunakan Software AutoDesk
Inventor 2013.

9. Hubungan mold temperature dengan
shot volume.
Shot volume (cm3)

Spion

Gambar 16. menunjukan grafik
estimated cycle time yang mengalami

2.500.000

kenaikan sangat signifikan antara mold

2.000.000

temperature 60 s/d 70

1.500.000

disebabkan karena mold temperature 20

1.000.000

s/d 60 oC masih mendekati suhu ruang,

500.000

sehingga pendinginan oleh udara skitar

0

o

C. Hal ini

masih dapat dilakukan dengan waktu yang
20 30 40 50 60 70 80 90
Mold temperature ( oC)

relatif cepat. Mold temperature yang
bersuhu diatas suhu ruang yaitu 70 s/d 90

o

C akan membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk pendinginan dan plastisasi
melt.

Hasil injeksi pada mesin HAITIAN
HTF 160X dengan pengaturan parameter
mold temperature 20 oC, injection pressure
85 Mpa , dan melt temperature 230

o

C

menghasilkan benda seperti pada gambar
17.
Gambar 18. Hasil Injeksi Spion
PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X
dengan Pengaturan Mold Temperature 20
o

C, Injection Pressure 85 Mpa , dan Melt

Temperature 230 oC Sisi Luar Benda.

Dari gambar 18. dapat dilihat
secara visual terdapat sink mark pada sisi
dalam benda hasil injeksi. Cacat flash
Gambar 17. Hasil Injeksi Spion

formation terdapat pada sebagian sisi

PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X

samping benda. Cacat water mark pada

dengan Pengaturan Mold Temperature 20

benda yang dapat dilihat seperti ada sisa

o

C, Injection Pressure 85 Mpa , dan Melt
o

Temperature 230 C Sisi Dalam Benda.

Dari gambar 17. dapat dilihat

air yang terkandung pada benda. Cacat
sink mark terdapat pada sisi samping

bagian luar benda.

secara visual terdapat sink mark pada sisi

Hasil injeksi pada mesin HAITIAN

dalam benda hasil injeksi. Cacat flash

HTF 160X dengan pengaturan parameter

formation terdapat pada sebagian sisi

mold temperature 50 oC, injection pressure

dalam benda seperti ditandai dengan

85 Mpa , dan melt temperature 230

lingkaran berwarna kuning. Terdapat air

menghasilkan benda seperti pada gambar

traps pada benda yang dapat dilihat seperti

19.

ada bagian yang terbakar pada benda hasil
injeksi.

o

C

dalam benda hasil injeksi. Cacat flash
formation terdapat pada sebagian sisi

samping benda. Cacat water mark pada
benda yang dapat dilihat seperti ada sisa
air yang terkandung pada benda. Cacat
sink mark terdapat pada sisi samping

bagian luar benda.
Gambar 19. Hasil Injeksi Spion
PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X
dengan Pengaturan Mold Temperature 50
o

C, Injection Pressure 85 Mpa , dan Melt
o

Temperature 230 C Sisi Dalam Benda.

Dari gambar 19. dapat dilihat
secara visual terdapat sink mark pada sisi
dalam benda hasil injeksi. Cacat flash

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mold temperature berpangaruh pada
cacat sisa flash formation dan weld
line.

2. Parameter yang optimal untuk proses

formation terdapat pada sebagian sisi

injection

dalam benda. Terdapat air traps pada

software AutoDesk Inventor

benda yang dapat dilihat seperti ada bagian

pada mold temperature 20 oC

yang terbakar pada benda hasil injeksi.

molding

menggunakan
2013

3. Hasil yang optimal pada injection
molding

menggunakan

mesin

HAITIAN HTF 160X pada parameter
mold temperature 20 oC.

4. Hasil

simulasi

menggunakan

AutoDesk Inventor 2013 sama dengan

proses di mesin injection molding
yang sesungguhnya.
Gambar 20. Hasil Injeksi Spion
PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X
dengan Pengaturan Mold Temperature 50
o

C, Injection Pressure 85 Mpa , dan Melt

Temperature 230 oC Sisi Luar Benda.

Dari gambar 20. dapat dilihat
secara visual terdapat sink mark pada sisi

DAFTAR PUSTAKA
Alexandra, S (2008). Implementasi Desain
Eksperimen untuk Mengurangi
Kecacatan Produk pada Proses
Injection
Molding
yang
Menggunakan Bahan Daur Ulang
di PT Meta Plastik. Skripsi
Dipublikasikan, Universitas Kristen
Petra, Surabaya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Bociaga, Jaruga, Gnatowski (2010).
“Warpage of Injection Moulded
Parts as The Result of Mould
Temperature
Difference”.
International Scientific Journal.
Vol.44 issue 1 page 28-34
Bowie Sagitta (2009) Cetakan Mesin
Injeksi Plastik (Plastic Injection
Molding mold). Diperoleh 11 April
2013
dari
http://bsagitta.blogspot.com/2009/0
6/cetakan-mesin-injeksi-plastikplastic.html
Harper, C.A. & Petrie, E.M. (2003).
Plastics Materials and ProcessesA Concise Encyclopedia. Canada:
John Wiley & Sons, Inc
Harper, C.A. (Ed) (2006). Handbook of
Plastics
Tecnologies.
United
States of America: The Mc.GrawHill Companies, Inc
Hasan.(2012). Perancangan Cetakan
untuk Alat Injeksi Plastik Daur
Ulang. Skripsi Dipublikasikan,
Universitas
Islam
Indonesia,
Yogyakarta.
Hidayat, Nur & Shanhaji, Ahmad (2011).
Autodesk Inventor Mastering 3D
Mechanical Design. Bandung:
Informatika
Khalistyawati, Shinta (2010). Plastik
Polipropilena. Diperoleh 9 April
2013,
dari
http://www.scribd.com/doc/371705
63/plastik-polipropilen
Riny (2003). Desain Mold Spule 1989
untuk Injection Molding di PT. X.
Skripsi Dipublikasikan, Universitas
Kristen Petra, Surabaya.

Sembiring, P. (2010) Pengaruh Campuran
50%
Polypropylene,
30%
Polyethylene, 20%
Polystyrene
terhadap Variasi Temperatur pada
Proses Injection Molding Tipe
Teforma
RN
320.
Skripsi
Dipublikasikan,
Universitas
Sumatera Utara, Sumatera Utara
Siburian, R.A.F & Simbolon, T.R. (2008).
Polimer: Ilmu Material. Medan:
USU Press
Singh,

A.K.
&
Singh,
D.K.
(2012).Modelling and Analysis of

Mold Filling Parameters for PP
and ABS Materials Using
Software
Simulation.International
Journal
of
Engineering
Research
&
Technology (IJERT), 1 (7), 1-5
Soejanto,
Irwan.
(2009).
Desain
Eksperimen
dengan
Metode
Taguchi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugondo, Anggono, Hardianto (2007).
“Minimalisasi
Cacat
dengan
Pengaturan Tekanan terhadap
Kualitas Produk pada Proses
Injection
Molding
dengan
Menggunakan
Simulasi”.Tekno
Sim 2007
Tjitro, Soejono & Firdaus (2003). Studi
Eksperimental
Pengaruh
Paramater Proses Pencetakan
Bahan Plastik terhadap Cacat
Penyusutan
(Shrinkage)
pada
Benda Cetak Pneumatics Holder
(Versi
Elektronik).
Jurnal
Penelitian
Teknik, Universitas
Kristen Petra. Diperoleh pada 9
April
2013,
dari

http://puslit.petra.ac.id/journals/me
chanical/
Wahyudi, Firman (2008) Perancangan
Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda)

untuk Proses Injection Molding Skripsi

Dipublikasikan,

Institut

Sepuluh November, Surabaya

Teknologi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Temperatur Pada Proses Plastic Injection Molding RN. 350 Dengan Bahan Baku Polypropylene Murni, Campuran Polypropylene, Polyethylene dan Polystyrene

9 76 92

ANALISIS PENGARUH VARIASI WAKTU PROSES (CYCLE TIME) TERHADAP CACAT BERAT TUTUP ESKAN PLASTIK PADA PROSES INJECTION MOLDING

1 21 18

PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING Pengaruh Parameter Waktu Tahan Terhadap Cacat Warpage Dari Produk Injection Molding.

0 6 19

ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER INJECTION TIME MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING (Studi Kasus PT. Sinar Agung Selalu Sukses Karanganyar Jawa Tengah).

0 0 19

ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER MELT TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING(STUDI KASUS PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES KARANGANYAR JAWA TENGAH).

0 0 22

ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER MELT TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING (Studi Kasus PT. Sinar Agung Selalu Sukses Karanganyar Jawa Tengah) | Wulansari | Jurnal Nosel 2888 6470 1 SM

0 1 10

ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER INJECTION TIME MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING | Fitriyanto | Jurnal Nosel 2887 6468 1 SM

0 0 16

this PDF file PERANCANGAN INJECTION MOLDING DENGAN SISTEM THREE PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX | Mufid | JMPM : Jurnal Material Dan Proses Manufaktur 1 PB

0 3 10

MINIMALISASI PRODUK CACAT PROSES INJECTION MOLDING PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FILTER MAPPING (STUDI KASUS PADA SEBUAH PERUSAHAAN PLASTIK DI CIKARANG) REDUCING DEFECTIVE PRODUCTS DURING INJECTION MOLDING PROCESS AT PT XYZ USING QUALITY FILTER MAPPIN

0 1 10

Analisis Kualitas Produk dengan Pengaturan Parameter Temperatur Injeksi Material Plastik Polypropylene (PP) Pada Proses Injection

0 1 6