Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen Pada CV. Karya Pratama Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas-aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas tersebut. Laporan keuangan ini sering juga dinyatakan produk
akhir dari proses akuntansi.
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan
dalam pengambilan keputusan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 1.3 par.07) laporan keuangan
yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
1. Neraca,
2. Laporan laba rugi,
3. Laporan perubahan ekuitas,

4. Laporan arus kas, dan
5. Catatan atas laporan keuangan.
1.

Neraca
Neraca adalah laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukkan

keadaan keuangan secara sistematis dari perusahaan pada saat tertentu dengan
cara menyajikan daftar aktiva, utang, dan modal pemilik perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.1) yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan dalam neraca,
a. perusahaan menyajikan asset lancar terpisah dari asset tidak lancar dan
kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali
untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Asset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan
jatuh tempo.
b. perusahaan harus menggunakan informasi jumlah setiap asset yang akan

diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua
belas bulan dari tanggal neraca.
c. apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi
perusahaan yang dapat di identifikasi dengan jelas, maka klasifikasi
maka asset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat
yang membedakan asset bersih sebagai modal kerja dengan asset yang
digunakan untuk operasi jangka panjang.
Neraca terdiri dari 3 unsur: Aktiva, Hutang, dan Modal.
a.

Pengertian aktiva
Aktiva merupakan manfaat ekonomi yang di peroleh pada masa yang akan

datang, atau penguasaan sumber ekonomi oleh entitas tertentu sebagai hasil dari
transaksi atau kejadian masa lalu.

Universitas Sumatera Utara

Pengertian aktiva (menurut Yusuf 1999 : 22) menerangkan “aktiva adalah

sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam
satuan uang.”
(Menurut Sugiri dan Sumiyana 1996 : 12) menerangkan “aktiva ialah
manfaat ekonomi dimasa mendatang yang cukup pasti,yang diperoleh atau
dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa
lampau.”
Aktiva secara garis dapat diklasifikasikan atas aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar. Standar Akuntansi Keuangan membedakan aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar dengan beberapa syarat.
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut:
1) diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan
dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan,
2) dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan
diharapkan agar direalisir dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal
neraca,
3) berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi sebagai
aktiva tidak lancar.
Dalam neraca aktiva lancar disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya yaitu
aktiva yang paling likuid sampai aktiva yang paling tidak likuid. Aktiva lancar
biasanya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang,

persediaan dan biaya dibayar dimuka. Sedangkan aktiva tidak lancar atau aktiva
tetap ialah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relative permanen yang

Universitas Sumatera Utara

digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. (Menurut PSAK No.16)
aktiva tetap ialah:
“Aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau lebih dulu,
yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
kegiatan normal perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.”
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempunyai
macam-macam bentuk, seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan ,dan lain-lain.
b.

Pengertian hutang / kewajiban
Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa

yang akan datang dengan memberikan harta atau jasa kepada pihak lain dimasa
yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian dimasa yang

sudah terjadi.
(Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 49b)
“Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.”
Definisi hutang /kewajiban menurut FASB


Kewajiban diartikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi dimasa datang yang

cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk
mentransfer asset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain
datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.”

Universitas Sumatera Utara

SFAC No. 6 mendefinisikan hutang sebagai berikut :


Liabilities are probable future sacrifices of economic benefit arising from fresent


obligationsof a particular entity to transfer asset or provide services to orther
entities in the future as a result of past transactions or events”.
Sama hal-nya dengan aktiva, kewajiban juga mempunyai klasifikasi yaitu :
kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.
c.

Modal (ekuitas)
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)

setelah dikurangi kewajibannya dalam perusahaan perseorangan nilai modal ini
merupakan modal pemiliknya sendiri sedangkan dalam perusahaan perseorangan
perlu dibedakan antara modal disetor dengan modal dari pendapatan (retained
earning).
Defenisi modal menurut (APB Statement No.4) yaitu “owner’s equity is the
interest of owner of an enterprise which is the excess of an enterprise’s asset
overits liabilities “.
Defenisi modal menurut (SFAC No.6) yaitu “equity or net asset is the
residual interest in the asset of an entity that remains after deducting its
liabilities”.

Berikut ini penulis menyajikan sebuah contoh penyusunan neraca
perbandingan perusahaan jasa, neraca perusahaan dagang yang datanya diambil
dari ilustrasi pada PT. XYZ yang penulis tampilkan pada hal.10 tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1
Contoh neraca perusahaan jasa
PT. XYZ
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Bank
Deposito
Piutang usaha
Piutang wesel
Perlengkapan
Biaya dibayar dimuka

Pajak dibayar dimuka
Investasi jangka panjang
Saham
Obligasi
Jumlah aktiva lancar dan investasi JK
panjang
Aktiva tetap
Tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan

Furniture
Jumlah Aktiva Tetap
Total aktiva

Hutang Lancar
Hutang usaha
Hutang biaya
Hutang pajak

Hutang bank
Uang muka penjualan
Jumlah hutang lancer
Hutang jangka panjang
Hutang bank
Hutang hipotik
Jumlah hutang jangka panjang
Ekuitas
Modal Pemilik
Jumlah modal
Jumlah kewajiban dan modal

15.000.000
45.000.000
100.000.000
60.000.000
10.000.000
3.000.000
5.000.000
30.000.000

30.000.000
50.000.000
321.000.000
200.000.000
300.000.000
50.000.000
20.000.000
10.000.000
580.000.000
901.000.000

81.000.000
8.000.000
2.000.000
50.000.000
10.000.000
151.000.000
100.000.000
100.000.000
200.000.000


550.000.000
550.000.000
901.000.000

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2
Contoh neraca perusahaan dagang
PT. XYZ
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010
AKTIVA
Aktiva lancer
Kas
Bank
Deposito
Piutang dagang
Piutang wesel
Persediaan barang dagang
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Jumlah aktiva lancer
Aktiva tetap
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan kantor
Furniture
Jumlah aktiva tetap
Total aktiva
Hutang lancer
Hutang dagang
Hutang biaya
Hutang Pajak
Hutang bank
Uang muka penjualan
Jumlah hutang lancer
Hutang jangka panjang
Hutang bank
Hutang hipotik
Hutang Obligasi
Jumlah hutang jangka panjang
Ekuitas
Modal usaha
Laba ditahan
Jumlah modal
Total kewajiban dan ekuitas

15.000.000
45.000.000
50.000.000
60.000.000
10.000.000
53.000.000
5.000.000
3.000.000
241.000.000
200.000.000
300.000.000
50.000.000
20.000.000
10.000.000
580.000.000
821.000.000

81.000.000
8.000.000
2.000.000
50.000.000
10.000.000
151.000.000
30.000.000
40.000.000
50.000.000
120.000.000

400.000.000
150.000.000
550.000.000
821.000.000

Universitas Sumatera Utara

Dari kedua contoh neraca diatas dapat disimpulkan perbedaan antara neraca
perusahaan jasa dan neraca perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah
perusahaan yang kegiatan ekonominya menjual dalam bentuk jasa. Contoh
perusahaan jasa adalah perusahaan Travel, Salon, dan Asuransi. Sedangkan
perusahaan dagang adalah Perusahaan yang menjual produk kepada konsumen.
Contohnya Giant, Hypermart dan Hero. Sedangkan perbedaannya pada neraca
adalah Neraca pada perusahaan jasa tidak menampilkan akun Persediaan barang
dagang.
Berikut ini penulis menyajikan sebuah ilustrasi penyusunan neraca
perbandingan yang datanya diambil dari ilustrasi pada PT. ABC yang penulis
tampilkan pada hal.13,tabel 2.3.

.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3
Neraca perbandingan PT. ABC
PT. ABC
Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2010 dan 2009
2010

2009

kenaikan /
Penurunan

Aktiva
Kas
Piutang Usaha
Persediaan
Tanah
Bangunan
Akum. Peny.bangunan

97.500
74.000
172.000
80.000
260.000
-65.300

26.000
65.000
180.000
125.000
200.000
-58.300

71.500
9.000
-3.000
-45.000
60.000
-7.000

Total Aktiva

618.200

537.700

80.500

Kewajiban
Utang Usaha
Utang beban
Utang pajak penghasilan
Utang deviden
Utang Obligasi

43.500
26.500
7.900
14.000
100.000

46.700
24.300
8.400
10.000
150.000

-3.200
2.200
-5.00
4.000
-50.000

Total Kewajiban

191.900

239.400

47.500

Ekuitas Pemegang Saham
Saham Biasa
Laba Ditahan

144.000
282.300

96.000
202.300

48.000
80.000

426.300

298.300

128.000

618.200

537.700

80.500

Total Ekuitas pemegang saham
Total Kewajiban dan Ekuitas
pamenganSaham

Universitas Sumatera Utara

2.

Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil yang

diterima perusahaan pada suatu periode tertentu. Unsur-usur Laporan Laba Rugi :
a. Pendapatan
b. Beban
Laporan laba rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu :
a.

Bentuk single step ( langsung)
Semua

pendapatan

dikelompokkan

tersendiri

dibagian

atas

dan

dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri dibagian bawah
dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya
merupakan laba bersih atau rugi bersih.
Tabel 2.4
Contoh laporan laba rugi bentuk langsung (single step)
PT. XYZ
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2010
Pendapatan Usaha
1 pendapatan jasa service
2 Pendapatan Bunga
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Usaha
1 Beban Gaji
2 Beban peny. Peralatan
3 Beban Asuransi
4 Beban Perlengkapan
5 Beban Bunga
Jumlah Beban Usaha
Laba Bersih

Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX

Rp.XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
Rp.(XXX)
Rp.XXX

Universitas Sumatera Utara

Kesimpulan dari laporan laba rugi bentuk single step dengan langkah
tunggal, tidak ada pemisahan antara pendapatan usaha dengan pendapatan diluar
usaha, dan juga tidak ada pemisahan antara beban usaha dan beban diluar usaha.
b.

Bentuk multiple step
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan diluar

usaha. Demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban diluar
usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban
diluar usaha disajikan kemudian.
Tabel 2.5
Contoh laporan laba rugi bentuk multiple step
PT. XYZ
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2010
Pendapatan Usaha
1
Pendapatan Service
Beban Usaha
1
Beban Gaji
2
Beban peny. Peralatan
3
Beban Asuransi
4
Beban Perlengkapan
Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha
Pendapatan Diluar Usaha
Pendapatan Bunga
Beban diluar Usaha
Beban Bunga
Laba Diluar Usaha
Laba Bersih

Rp. XXX

Rp. XXX
Rp. XXX
Rp. XXX
Rp.XXX
Rp. (XXX)
Rp. XXX
Rp.XXX
Rp.XXX
Rp. (XXX)
Rp. XXX

Kesimpulan dari bentuk stafel multiple step bahwa kelihatan sekali mana
pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha dan beban usaha dan beban diluar
usaha.

Universitas Sumatera Utara

Berikut ini penulis menyajikan sebuah ilustrasi penyusunan laporan laba
rugi yang datanya diambil dari ilustrasi pada PT. ABC. Penulis akan mencoba
menyajikan studi kasus pada PT. ABC.
Tabel 1.6
Laporan laba rugi PT. ABC
PT. ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010

Catatan
Penjualan

Rp.1.180.000

Harga Pokok Penjualan

Rp. 790.000
Rp. 390.000

Total Laba Kotor
Beban Operasi
Beban Penyusutan

Rp.

7.000

Beban Operasi Lainnya

Rp.196.000

Total Operasi

Rp. 203.000

Laba Operasi

Rp. 187.000

Pendapatan Lain-lain
Keuntungan Penjualan Tanah

Rp.

12.000

Rp.

8.000

Beban Lainnya
Beban Bunga
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Bersih

Rp.

4.000

Rp. 191.000
Rp.

83.000

Rp. 108.000

Untuk lebih jelas, berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur laporan laba
rugi. Penyusutan unsur ini merupakan beban bukan kas maka ditambahkan
kembali ke laba bersih. Beban penyusutan sebesar Rp. 7,000 merupakan alokasi
biaya dari aktiva tetap.

Universitas Sumatera Utara

Penjelasan penyusutan unsur beban bukan kas sebagai berikut:
Beban penyusutan

Rp. 7,000

Akumulasi penyusutan
Keuntungan penjualan tanah

Rp. 7,000
Rp. 12.000

Laba bersih pada 31 Desember 2010 Rp. 108,000.
3.

Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah suatu laporan yang menjelaskan posisi

modal perusahaan yang mengalami kenaikan atau penurunan karena laba atau rugi
yang diperoleh selama suatu periode tertentu. Laporan Perubahan Ekuitas
memiliki fungsi yang sama dengan laporan laba ditahan sehingga dapat dianggap
bahwa laporan perubahan ekuitas merupakan laporan pengganti laba ditahan.
Laporan perubahan ekuitas memuat saldo laba (Rugi) periode berjalan,
pembayaran deviden, penyisihan dari laba (appropriationof retained earning),
kerugian yang belum terealisir dari penilaian surat berharga, dan penarikan atau
penambahan modal dari pemilik.
4.

Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran

kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan pada periode tertentu.
Laporan ini berguna bagi pihak manajemen mengenai informasi keuangan
perusahaan dimasa lalu serta perencanaan untuk masa yang akan datang. Bagi
investor dan kreditur laporan ini berguna sebagai mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban dan deviden.

Universitas Sumatera Utara

5.

Catatan atas laporan keuangan
Catatan - catatan ini meliputi penjelasan atau rincian jumlah yang tertera

dalam laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta
informasi tambahan seperti kewajiban dan komitmen. Serta penggunaan yang lain
diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan secara wajar. Catatan atas
laporan keaungan ini disajikan untuk memberikan penjelasan bagi pemakai
laporan keuangan mengenai rincian jumlah yang tertera dalam neraca.

B.

Pengertian Laporan Arus Kas
Pada dasarnya laporan arus kas hanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. Namun pada tahun
1987 Financial Accounting Standar Board secara resmi menambahkan komponen
laporan keuangan menjadi lima. Komponen laporan keuangan yang terakhir
tersebut adalah laporan arus kas (Statement Of cash Flow).
Sebelum diterbitkannya FASB No. 95, laporan arus kas telah mengalami
beberapa perubahan baik namanya maupun laporan itu sendiri. Pada awalnya
laporan ini disebut sebagai laporan dari mana dan kemana pergi yang merupakan
suatu analisa sederhana dan isinya berupa daftar kenaikan atau penurunan pos-pos
neraca. Kemudian laporan berubah namanya menjadi laporan dana. Lama
kelamaan AICPA menyadari pentingnya laporan ini dan mensponsori laporan riset
mengenai laporan ini pada tahun 1961. Hasil riset tersebut adalah Accounting
Research Study No.2 dengan judul Analisis Arus Kas dan Laporan Dana yang
isinya merekomendasikan agar dimasukkannya laporan dana dan laporan tahunan
kepada pemegang saham dan laporan ini juga tercakup dalam pendapatan Auditor.

Universitas Sumatera Utara

Alasan utama masuknya laporan arus kas sebagai komponen laporan
keuangan adalah bahwa akuntansi akrual tidak mampu menunjukkan arus kas
bersih yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK No. 2 1999 2.1) menyebutkan bahwa :
“Dalam akuntansi akrual aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban
diakui pada saat kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta
disajikan dalam laporan keuangan pada saat periode terjadinya.”
Di Indonesia laporan arus kas secara resmi mulai dimasukkan dalam
komponen laporan keuangan sejak tahun 1994 yaitu Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No.2 tahun 1994. PSAK No.2 tahun 1994 mengharuskan
perusahaan menyusun laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan
(integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
PSAK No.2 tahun 1994 masih digunakan dalam standar penyusunan laporan arus
kas sebab sampai saat ini pernyataan tersebut belum mengalami revisi atau
perubahan walaupun Standar Akuntansi Keuangan sudah mengalami revisi
sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1996 dan tahun 1999.
Dalam menyusun laporan arus kas, hal utama yang menjadi pokok perhatian
adalah kas dan setara kas. Kas memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap
perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Hampir seluruh transaksi perusahaan
melibatkan kas baik secara langsung maupun tidak langsung. Hendriksen dalam
buku Teori Akuntansi menyatakan bahwa :
”Kas menjadi sangat penting artinya karena menggambarkan daya beli umum dan
dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada individu atau organisasi
untuk kebutuhan-kebutuhan khusus mereka dalam memperoleh barang dan jasa

Universitas Sumatera Utara

yang mereka inginkan dan tersedia didalam perekonomian yang mereka
inginkan”.
Selain kas laporan arus kas juga menginformasikan setara kas (cash
equivalent). Pernyataan Standar Akuntansi No.2 menyatakan bahwa :
“Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang sangat signifikan.”
Jadi dapat dikonversikan menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun. Setara
kas antara lain berupa investasi sementara (Markettable securities).
C.

Klasifikasi Laporan Arus Kas
Pengklasifikasian arus kas penting dilakukan untuk mengevaluasikan

perubahan arus kas bersih yang terjadi dan memprediksi arus kas masa depan,
serta memberikan informasi yang kemungkinan para pengguna laporan keuangan
untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut pada posisi keuangan perusahaan.
(Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 2.3 par 10) :
“Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut.”
1.

Aktivitas operasi (Operating aktivities)
Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan

laba rugi dikelompokan dalam aktivitas operasi. Arus kas operasi dicatat pada
bagian awal laporan arus kas karena arus kas operasi merupakan sumber kas yang
terbesar yang sangat penting bagi perusahaan, yang diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

(Menurut Skousen, Stice 2001 : 281) “Jumlah kas bersih yang diberikan atau
digunakan oleh aktivitas operasi adalah angka pokok didalam laporan arus kas.”
Jumlah ini merupakan indikator yang menentukan apakah kegiatan
perusahaan menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melaksanakan kegiatan
investasi tanpa mengandalkan sumber pendapatan dari luar. Berikut adalah
beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi baik kas masuk (cash
inflow) maupun arus kas keluar (cash outflow).
a.

Arus kas masuk (cash inflow)
1) Penerimaan kas dari penjualan barang – barang atau penyerahan jasa
2) Penerimaan kas dari hasil pemberian pinjaman (Bunga yang diterima)
3) Penerimaan kas dari ekuitas surat berharga (Deviden yang diterima).

b.

Arus kas keluar (cash outflow)
1) Pembayaran kas kepada pemasok persediaan
2) Pembayaran kas kepada karyawan
3) Pembayaran kas kepada pemerintah dalam bentuk pajak
4) Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam bentuk bunga
5) Pembayaran kas kepada pemasok untuk biaya – biaya lain.
Untuk dapat mengetahui jumlah arus kas dari aktivitas operasi maka

pendapatan dan beban harus dilaporkan atas dasar kas. Caranya ialah dengan
menghilangkan pengaruh transaksi dalam laporan laba rugi yang tidak
menghasilkan kenaikan atau penurunan kas atau setara kas. Berikut ini bagan

Universitas Sumatera Utara

yang menggambarkan hubungan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi.

Hilangkan Pendapatan Nonkas
PENDAPATAN
YANG TERJADI

ARUS KAS DARI
AKTIVITAS
OPERASI

LABA
BERSIH

BEBAN YANG
TERJADI

Hilangkan Beban Nonkas
Bagan 2.1 Laba bersih versus arus kas bersih dari aktivitas operasi
Sumber : Kieso dan Weygandt, Akuntansi Intermediate, Edisi ketujuh, Jilid Tiga,
hal.252.
2.

Aktivitas investasi (investing activities)
Aktivitas-aktivitas investasi (investing activities) adalah perolehan dan

pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi yang tidak termasuk kas.
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu
dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
dan arus kas dimasa depan. Berikut adalah beberapa contoh arus kas yang berasal
dari aktivitas investasi baik arus kas masuk (cash inflow) maupun arus kas keluar
(cash outflow)

Universitas Sumatera Utara

a.

Arus kas masuk (cash inflow)
1) Penerimaan kas dari penagihan piutang jangka panjang
2) Penerimaan kas dari penjualan surat-surat berharga berupa investasi.
3) Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan
aktiva jangka panjang lainnya.

b.

Arus kas keluar (cash outflow)
1) Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap.
2) Pembayaran kas untuk pembelian surat berharga entitas lainnya.
3) Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman pada kepada entitas lainnya.
4) Pembayaran kas untuk aktiva lain yang digunakan yang digunakan dalam
kegiatan produktif seperti hak paten.

3.

Aktivitas pendanaan (financing aktivities)
Aktivitas – aktivitas pendanaan (financing activities) adalah yang

mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan ini haruslah di ungkapkan secara
terpisah, karena pengungkapan terpisah arus kas dari aktivitas pendanaan berguna
untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penanam modal di
perusahaan tersebut. Berikut ini beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas pendanaan, baik arus masuk (cash inflow) maupun arus kas keluar (cash
out flow).
a.

Arus kas masuk (cash inflow)
1) Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan
sendiri)

Universitas Sumatera Utara

2) Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (obligasi promes).
b.

Arus kas keluar (cash outflow)
1) Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden
2) Pembayaran kas untuk penebusan hutang jangka panjang atau
memperoleh kembali saham.

D.

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan

menggunakan salah satu metode berikut :
1. Metode langsung (Direct Method)
2. Metode tidak langsung (Indirect Method)
1

Metode langsung (Direct method)
Metode langsung merupakan suatu pendekatan yang mengkalkulasi dan

melaporkan aliran kas dari aktivitas operasi yang merincikan penerimaan kas
bruto operasi utama serta pengeluaran kas bruto. Metode langsung disebut juga
metode perhitungan laba rugi. Metode ini mengkonvesikan pos-pos laporan laba
rugi dari dasar akrual ke dasar kas atau tunai. Metode ini menghasilkan penyajian
laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. Perusahaan dianjurkan
untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode ini.
(Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 2.4) menyatakan bahwa :
“Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang
berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan
dengan metode tidak langsung.”

Universitas Sumatera Utara

2

Metode tidak langsung (Indirect Method)
Metode tidak langsung disebut juga metode reconsiliasi. Aplikasi metode

tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian untuk setiap pos dalam laporan laba
rugi (seperti halnya dalam metode langsung), namun hanya penyesuaian yang
diperlukan untuk mengkonversi laba bersih menjadi arus kas dari aktivitas
operasi. Penyajiannya dimulai dari laba bersih kemudian disesuaikan dengan
menambah atau mengurangi perubahan dalam pos–pos yang mempengaruhi
kegiatan operasional seperti penyusutan, pos aktiva lancar maupun hutang lancar.
Beban–beban non kas dalam perhitungan laba rugi ditambahkan kembali ke laba
bersih dan kredit non kas dikurangi untuk menghitung arus kas bersih dari
aktivitas operasi. Dalam metode ini, net income disesuaikan dengan
menghilangkan transaksi non kas.
Kedua metode ini memberikan hasil yang sama yaitu arus bersih yang sama
yang diberikan arus kas aktivitas operasi. Perbedaan penggunaan kedua metode
ini bukan bertujuan untuk memanipulasi data keuangan dari perusahaan,
melainkan untuk memberikan informasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
dari para stakeholders dan masing–masing metode mempunyai pendukung.
Dalam metode tidak langsung lebih banyak digunakan oleh perusahaan, karena
lebih mudah untuk diterapkan dan lebih mudah merekonsiliasikan perbedaan
antara laba bersih dan arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi.
Keterbatasannya terletak pada informasi yang diberikan. Adanya penyesuaian laba
bersih dengan item – item non kas yang menyebabkan informasi yang diberikan
tidak sesuai dengan keinginan pemakai laporan. Sedangkan metode langsung

Universitas Sumatera Utara

lebih banyak digunakan oleh para pemakai laporan keuangan terutama para bankir
yang akan memberikan pinjaman, karena lebih mencerminkan pemasukan dan
pengeluaran kas secara langsung tanpa memerlukan penyesuaian secara potensial
yang mengacaukan terhadap laba bersih.
E.

Format Laporan Arus Kas
Pada saat akan menyusun laporan arus kas ada tiga informasi yang penting

harus diperoleh yaitu neraca komparatif (Perbandingan), Perhitungan Laba Rugi
pada tahun yang berjalan dan data transaksi yang terpilih. Menurut Kieso dan
Weygandt ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam rangka menyusun laporan
arus kas yaitu :
1. menentukan perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena
perbedaan antara saldo awal dan saldo akhir kas dapat dengan mudah
dihitung dari pemeriksaan atas neraca perbandingan,
2. menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Prosedur ini rumit,
melibatkan analisis tidak hanya perhitungan rugi laba tahun berjalan tapi
juga neraca perbandingan dan juga data transaksi terpilih,
3. menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Semua perubahan lain dalam perkiraan neraca harus dianalisis guna
menentukan pengaruhnya pada kas.
PSAK No. 2 menyebutkan bahwa dalam penyusunan laporan arus kas, arus
kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitasnya yaitu aktivitas operasi, aktivitas
investasi, aktivitas pendanaan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan.
Dalam laporan arus kas, aktivitas yang pertama kali dilaporkan adalah
aktivitas operasi, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas investasi, dan yang
terakhir aktivitas pendanaan. Secara umum format laporan arus kas ada dua

Universitas Sumatera Utara

macam. Perbedaan diantara dua format tersebut hanyalah terletak pada aktivitas
operasinya saja sedangkan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan formatnya
tetap sama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disusun laporan arus kas dengan
menggunakan metode tidak langsung.
Tabel 2.7
Laporan arus kas PT. ABC metode tidak langsung
PT. ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010
Rp.
Arus kas dari aktivitas operasi :
Laba bersih
Ditambah :
Penyusutan
Penurunan persediaan
Kenaikan beban akrual
Dikurangi :
Kenaikan piutang usaha
Penurunan utang usaha
Penurunan utang pajak penghasilan
Keuntungan penjualan tanah
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi :
Kas dari penjualan tanah
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pembelian tanah
Kas yang dibayar untuk pembelian bangunan
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas yang diterima dari penjualan saham biasa
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pelunasan utang
obligasi
Kas yang dibayar untuk deviden
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan
Kenaikan kas
Kas pada awal tahun
Kas pada akhir tahun

Rp.

Rp.

108.000
7.000
8.000
2.200

9.000
3.200
5.00
12.000

17.200
125.200

24.700
100.500
72.000

15.000
60.000

75.000
-3.000
48.000

50.000
24.000

74.000
-26.000
71.500
26.000
97.500

Universitas Sumatera Utara

Penjelasan Mengenai laporan arus kas metode tidak langsung :
1.

Penerimaan kas dari pelanggan
Penjualan PT. ABC sebesar Rp. 1,180,000 dilaporkan dengan menggunakan

metode akrual. Untuk menentukan kas yang diterima dari penjualan kepada
pelanggan, jumlah tersebut harus disesuaikan. Penyesuaian ini diperlukan untuk
mengkonversi mengubah penjualan yang dilaporkan laba rugi menjadi kas yang
diterima dari pelanggan seperti yang diperlihatkan sebagai berikut :
Penjualan

Rp. 1.180.000

Dikurangi kenaikan piutang usaha

Rp.

Kas yang diterima dari pelanggan

Rp. 1.171.000

9.000

Penambahan piutang usaha untuk penjualan kredit selama tahun berjalan
adalah lebih besar dari jumlah yang ditagih dari pelanggan kredit. Oleh karena itu
jumlah yang dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai penjualan mencakup Rp.
9.000 yang tidak menghasilkan arus kas masuk selama tahun tersebut. Kas yang
diterima dari pelanggan sebesar Rp. 1,171.000 akan dilaporkan dalam laporan
arus kas pada bagian arus kas dari aktivitas operasi.
2.

Pembayaran kas untuk barang dagang
Harga pokok penjualan sebesar Rp. 790.000 dilaporkan pada laporan laba

rugi dengan menggunakan metode akrual. Penyesuaian yang diperlukan untuk
mengkonversi harga pokok penjualan menjadi pembayaran kas atas barang
dagangan.

Universitas Sumatera Utara

Penjelasan pembayaran kas untuk barang dagang sebagai berikut :
Harga pokok penjualan

Rp. 790.000

Dikurangi penurunan persediaan

Rp.

(8.000)

Ditambah penurunan utang usaha

Rp.

3.200

Pembayaran kas untuk barang dagangan

Rp. 785.200

Penurunan persediaan sebesar Rp. 8000 menunjukkan bahwa barang yang
dijual melebihi harga pokok pembelian. Jumlah harga pokok penjualan yang
dilaporkan pada laporan laba rugi yang mencakup Rp. 8.000 tidak memerlukan
kas pada tahun tersebut jadi jumlah itu harus dikurangi dari harga pokok
penjualan. Penurunan utang usaha sebesar Rp. 3200 menunjukkan arus kas keluar
yang tidak termasuk dalam harga pokok penjualan. Dengan kata lain, penurunan
utang usaha menunjukkan bahwa pembayaran kas untuk barang dagangan lebih
besar dari pembelian kredit. Jadi jumlah tersebut harus dijumlahkan dengan harga
pokok penjualan dalam menentukan pembayaran kas untuk barang dagangan.
3.

Pembayaran kas untuk beban operasi
Beban penyusutan sebesar Rp. 7.000 dilaporkan dalam laporan laba rugi

tidak memerlukan arus kas keluar. Beban operasi lainnya sebesar Rp.196.000
disesuaikan guna mencerminkan pembayaran kas untuk beban operasi. Jumlah
pembayaran kas untuk beban operasi adalah sebagai berikut :
Beban operasi selain penyusutan

Rp. 196.000

Dikurangi kenaikan beban yang masih harus dibayar

Rp.

Pembayaran kas untuk beban operasi

Rp. 193.000

2.000

Universitas Sumatera Utara

4.

Keuntungan penjualan tanah
Laporan laba rugi PT. ABC melaporkan keuntungan penjualan tanah sebesar

Rp. 12.000. Keuntungan ini mencakup hasil penjualan tanah yang dilaporkan
sebagai arus kas dari aktivitas investasi.
5.

Beban bunga
Laporan laba rugi melaporkan beban bunga sebesar Rp. 8.000. Beban bunga

tersebut berhubungan dengan utang obligasi yang beredar selama tahun berjalan.
Jadi, arus kas keluar untuk beban bunga dilaporkan pada laporan arus kas sebagai
aktivitas operasi.
6.

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan
Pembayaran untuk pajak penghasilan ditentukan sebagai berikut :

Pajak penghasilan

Rp. 83.000

Ditambah penurunan utang pajak penghasilan

Rp.

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan

Rp. 83.500

500

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.8
Laporan arus kas PT. ABC metode langsung
PT. ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010

Arus kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari pelanggan

1.171.000

Dikurangi :
Pembayaran kas untuk barang dagangan

785.200

Pembayaran kas untuk beban operasi

193.800

Pembayaran kas untuk bunga
Pembayaran kas untuk pajak penghasilan

8.000
83.500

1.070.500

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

100.500

Arus kas dari aktivitas investasi
Kas dari penjualan tanah

72.000

Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pembelian tanah

15.000

Kas yang dibayar untuk pembelian bangunan

60.000

75.000

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas-3.000

Investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas yang diterima dari penjualan saham biasa
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pelunasan utang
obligasi
Kas yang dibayar untuk dividen

48.000

50.000
24.000

74.000

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitaspendanaan

-26.000

Kenaikan kas

71.500

Kas pada awal tahun
Kas pada akhir tahun

26.000
97.500

Dari laporan arus kas tersebut baik metode langsung maupun tidak
langsung dapat diketahui bahwa kas pada PT. ABC mengalami kenaikan sebesar
Rp. 71,500 untuk tahun 2004. Sebagian kenaikan yang cukup berarti dalam arus

Universitas Sumatera Utara

kas bersih sebesar Rp. 100,500 berasal dari aktivitas operasi. Penggunaan kas
berasal dari aktivitas.
F.

Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

1.

Tujuan laporan arus kas
Tujuan utama dari laporan arus kas ini adalah menyediakan informasi

tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dari suatu entitas selama satu periode
tertentu. (Menurut Sofyan Syafri Harahap 2001 : 243) :
“Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu”.
Laporan ini akan membantu para investor, kreditur, dan pemakai lainnya
untuk :
a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas dimasa yang
akan datang.
b. Menilai

kemampuan

perusahaan

untuk

memenuhi

kewajibannya

membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern.
c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas.
d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu
periode tertentu.
Dari tujuan laporan arus kas yang dikemukakan diatas dapat diketahui
bahwa laporan arus kas ini bertujuan dalam pengambilan keputusan terutama

Universitas Sumatera Utara

dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola kas-nya di masa yang akan
datang dan juga bertujuan dalam memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.
2.

Manfaat laporan arus kas
Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen memakai

laporan ini untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan deviden, dan
mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut
investasi dan pendanaan. Bagi para pemakai laporan keuangan lain, informasi ini
berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus
kas tersebut. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator
jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan.
(Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.2 2002 : part.3) :
“Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan

kas

dan

setara

kas

dan

memungkinkan

para

pemakai

mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari
arus kas masuk depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan.”

G.

Peranan Analisis Laporan Arus Kas Bagi Manajemen
Manajemen sebagai pengelola perusahaan setiap saat selalu diharapkan pada

pengambilan keputusan yaitu memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif
yang ada. Untuk memilih alternatif terbaik maka dituntut kemampuan manajemen
untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari masing–masing alternatif.
Selanjutnya dipilih alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada dengan

Universitas Sumatera Utara

resiko terkecil dan diharapkan akan memberikan manfaat terbaik bagi perusahaan.
Dalam pengambilan keputusan dikenal dengan beberapa model, yaitu :
1. Rational model :dimana model ini lebih menekankan rasio atau akal
sehat bukan berdasarkan perasaan.
2. Behavior model : dimana model ini digunakan apabila rasional model
tidak dapat digunakan karena adanya keterbatasan rasional sehingga
alternatif

yang

dipilih

adalah

alternatif

yang minimal

tingkat

kepuasannya.
3. Irrational model : Dimana dalam model ini keputusan dibuat secara cepat
tanpa pertimbangan yang lebih mendalam.
Faktor ketidakpastian, kompleksitas lingkungan, dinamika masyarakat,
persaingan, keterbatasan sumber daya, dan resiko. Untuk dapat memperkecil
faktor – faktor tersebut maka dibutuhkan analisa yang tepat terhadap masing –
masing alternatif yang ada. Seorang investor, misalnya, harus melakukan analisis
terhadap laporan keuangan perusahaan untuk dapat mengambil keputusan apakah
ia akan tetap melakukan investasi, memperbesar nilai investasinya atau bahkan
harus menghentikannya sama sekali. Demikian juga halnya dengan kreditur dalam
mempertimbangkan pemberian kredit terhadap perusahaan – perusahaan yang
mengajukan permohonan kredit.
Pemakai utama laporan keuangan adalah pihak eksternal, seperti investor
dan kreditur, namun manajemen sebagai pihak internal juga tetap membutuhkan
laporan keuangan sebagai salah satu sumber informasi. Manajemen menjadikan
laporan keuangan sebagai alat evaluasi terhadap kinerjanya selama satu tahun

Universitas Sumatera Utara

apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu menganalisa laporan keuangan
manajemen dapat terbantu dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang
dihadapi perusahaan.
Salah satu analisa yang dianggap sangat penting bagi pihak eksternal dan
manajer adalah analisa terhadap laporan arus kas. Baik pihak eksternal maupun
manajer sama – sama berkeyakinan bahwa laporan arus kas mampu menyajikan
informasi yang handal mengenai arus kas bersih yang sebenarnya pada periode
berjalan. Dengan menganalisa laporan arus kas maka seorang investor akan dapat
mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola, merencanakan serta
mengendalikan arus kas masuk dan keluar suatu perusahaan dimasa yang lalu,
termasuk kemampuan dalam membayar deviden di masa yang akan datang.
Sedangkan bagi kreditur dengan menganalisa laporan arus kas maka akan dapat
diperkirakan bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan
mengembalikan perusahaan.
Analisa laporan arus kas selama beberapa periode dibutuhkan untuk
mengamati perilaku arus kas yang berulang dan dapat meramalkan kemungkinan
serta frekuensi arus kas yang tidak berulang. Arus kas yang berulang, misalnya
pembelian aktiva tetap dan pembelian saham obligasi, harus dikelompokan
sedemikian rupa agar dapat membantu pemakai dalam meramalkan arus kas yang
akan datang.
Analisa laporan arus kas merupakan alat bantu bagi manajemen dalam
mengambil keputusan dan penyusunan anggaran-anggaran perusahaan terutama
anggaran kas. Misalnya pada saat perusahaan membutuhkan dana tambahan,

Universitas Sumatera Utara

biasanya manajemen mempunyai dua alternatif yaitu meminjam ke bank atau
menjual aktiva tetap yang ada. Sebelum mengambil keputusan maka manajemen
harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Apabila yang dipilih alternatif
pertama maka harus diperhitungkan bagaimana kira-kira kemampuan perusahaan
untuk membayar cicilan pinjaman beserta bunganya dimasa yang akan datang.
Setelah dilakukan analisa ternyata perusahaan mampu membayar cicilan pinjaman
beserta bunganya maka manajemen tentunya akan memutuskan untuk meminjam
ke bank, namun apabila terjadi sebaliknya maka manajemen akan memilih
alternatif yang kedua yaitu menjual aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Setiap pemegang saham selalu mengharapkan deviden yang besar namun
besarnya deviden tergantung pada kemampuan dan kebijakan perusahaan. Dalam
menentukan berapa besarnya deviden yang akan dibagikan pada tahun berjalan
maka manajemen dapat menggunakan analisa laporan arus kas sebagai alat bantu
dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan. Ada beberapa faktor yang
menjadi dasar pertimbangan manajemen dalam memutuskan pembayaran deviden,
seperti kas yang tersedia, kesempatan dan tujuan perusahaan dalam hal perluasan
modal, kebijakan perusahaan mengenai pembiayaan perusahaan eskternal dan
kemampuan perusahaan memperoleh dana dari luar.
Selain membantu manajemen dalam mengambil keputusan, manajemen juga
menganggap laporan arus kas lebih meyakinkan dalam mengukur kinerja
perusahaan di bandingkan dengan laporan laba rugi menurut dasar akrual. Sebagai
contoh, suatu perusahaan mengalami penurunan laba bersih sementara laporan
arus kasnya menunjukkan kenaikan arus kas bila dibandingkan dengan tahun yang

Universitas Sumatera Utara

lalu. Setelah dianalisa ternyata pada tahun berjalan terjadi penurunan piutang
dalam jumlah yang besar dimana sebagian dari piutang tersebut merupakan
penjualan kredit tahun sebelumnya. Penurunan kredit tersebut menunjukkan
bahwa manajemen telah memperbaiki kinerjanya yaitu melaksanakan sistem dan
prosedur penagihan piutang dengan baik.

Universitas Sumatera Utara