Penentuan Kadar Total Aktif Alkali Didalam White Liquor Pada Proses Recausticizing Di PT.Toba Pulp Lestari,Tbk

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang
mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi (Dumanauw,
1990).
Kayu adalah bahan baku yang mengandung serat utama untuk pembuatan
pulp dikarenakan rendemen seratnya yang tinggi (Training and Development
Center, 2002).

Sel kayu terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Dimana selulosa
membentuk kerangka yang dikelilingi oleh senyawa-senyawa lain yang berfungsi
sebagai matriks (hemiselulosa) dan bahan-bahan yang melapisi (lignin). Perlu
dibedakan antara komponen-komponen makromolekul dan komponen-komponen
dengan berat molekul kecil yaitu ekstraktif dan zat-zat mineral (Sjostrom, 1993).
Pulp adalah produk utama kayu, biasanya digunakan untuk pembuatan
kertas. Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat
yang dapat dikerjakan secara kimia atau secara mekanik atau dengan kombinasi
kedua perlakuan tersebut (Tim Training, 2003).

Dalam pembuatan pulp digunakan lindi putih (white liquor) sebagai bahan
pemasak kayu. Kandungan utama dari lindi putih adalah natrium hidroksida,
natrium sulfida dan natrium karbonat (Fengel,1995).

Universitas Sumatera Utara

2

Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk kayu yang digunakan saat ini adalah jenis
kayu Eucalyptus yang ditanam dan dikembangkan oleh perusahaan ini. Kayu
Eucalyptus berserat pendek dan dikelompokkan dalam kayu keras. Ada beberapa

keuntungan menggunakan Eucalyptus sebagai bahan baku pulp yaitu tidak mudah
terbakar, cocok untuk penghijauan, pertumbuhannya cepat, dan merupakan salah
satu bahan baku yang cocok dalam pembuatan pulp ( Training and Development
Center , 2002).

Proses pembuatan white liquor dilakukan dengan pengubahan green liquor
menjadi white liquor (recaustisizing). Reaksi pokok yang terjadi dalam sistem
recausticizing adalah sangat sederhana. CaO bereaksi dengan air untuk


membentuk kalsium hidroksida Ca(OH)2 dan secara berkesinambungan bereaksi
dengan natrium karbonat (Na2CO3) yang ada dalam green liquor untuk
membentuk

natrium hidroksida (NaOH) dan kalsium karbonat (CaCO3)

(Training and Development Centre, 2002).
Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin sekali menulis Karya Ilmiah
yang berjudul “Penentuan Kadar Total Aktif Alkali Di Dalam White Liqour
Pada Proses Recausticizing”. Identifikasi ini dilakukan di Laboratorium PT.Toba
Pulp Lestari.

Universitas Sumatera Utara

3

1.2. Permasalahan
Pada PT.Toba Pulp Lestari cairan pemasak yang digunakan untuk memasak
serpihan kayu (chips) adalah white liquor, yang terdiri dari natrium hidroksida ,

natrium sulfida (total aktif alkali) dan juga natrium karbonat. Dari uraian diatas,

yang jadi permasalahan adalah :
1. Bagaimana jika jumlah kapur yang ditambahkan tidak tepat (berkurang dan
berlebih) pada saat pemasakan white liquor .
2. Bagaimana konsentrasi aktif alkali yang diharapkan didalam white liquor .

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kapur yang ditambahkan tidak tepat
(berkurang dan berlebih) pada saat pemasakan white liquor .
2. Untuk mengetahui konsentrasi aktif alkali yang diharapkan didalam

white

liquor .

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
informasi tentang kadar dari total aktif alkali dari white liquor yang digunakan

sebagai cairan pemasak kayu di PT.Toba Pulp Lestari, sehingga dapat digunakan
sebagai acuan untuk proses selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara