Pengaruh Faktor Kepribadian dan Demografi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pujasera Simpang 7 Gaperta Medan)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang
yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau
berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan
keuntungan (Kasmir, 2006:16).
Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah
pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengambil risiko untuk
mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, lebih memilih
menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan
memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi

tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai
permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.
Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang
yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu
yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut
16

Universitas Sumatera Utara

tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis,
kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai
kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam
menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan
proyek dengan baik (Ranto, 2007:21).

2.1.2 Minat Usaha
Tarmudji (2006:87) menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau
berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta. Lebih lanjut
Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan

melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa
minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa
yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai
bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal
tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya
juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat
sementara atau dapat berubah-ubah. Yuwono dan Partini (2008:78) menyebutkan
ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:
1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber
penggerak untuk melakukan sesuatu.
2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan
menentukan posisi individu dalam lingkungannya.
17

Universitas Sumatera Utara

3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.
Kartono dalam Yuwono (2008:80) menyatakan bahwa minat merupakan
momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang
dianggap penting. Fryer dalam Yuwono (2008:88) menyatakan bahwa minat

adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir
perasaan senang pada individu.
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis
ìentreprendeî yang artinya to undertake yakni menjalankan, melakukan dan
berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cantillon dan semakin
popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi dalam Riyanti (2003:23) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber
daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang
lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif.
Dalam Bahasa Indonesia kata entrepreneur diartikan sebagai wirausaha
yang merupakan gabungan dari dua kata yakni kata wira yang artinya gagah
berani, perkasa dan usaha. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani atau
perkasa dalam usaha. Banyak ahli yang mendefinisikan tentang kewirausahaan
dan wirausaha, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Hisrich dan Peters (2008:1) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah
proses membuat sesuatu yang baru dengan mempertimbangkan resiko dan
balas jasa.
2. Drucker dalam Suryana (2003:18) menyatakan bahwa kewirausahaan
adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
18


Universitas Sumatera Utara

3. Prawirokusumo dalam Suryana (2003:16) menyatakan bahwa wirausaha
adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup.
4. Scarborough dan Zimmerer (2008:2) menyatakan wirausaha sebagai orang
yang melakukan reformasi atau merevolusioner pola produksi dengan
menggunakan penemuan atau teknologi yang belum dicoba untuk
memproduksi komoditas baru atau memproduksi produk lama dengan cara
baru.
5. Drucker

(2008:2)

menyatakan

wirausaha


sebagai

orang

yang

memindahkan sumber-sumber ekonomi yang produktivitasnya rendah
menjadi sumber-sumber ekonomi berproduktivitas tinggi.
Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa
ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan
keberanian mengambil resiko. Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2006:55)
menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap
kegiatan kewirausahaan, yakni:
1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi.
2.

Ingin memiliki karier yang memuaskan.

3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain.
4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.

5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas.
6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.
19

Universitas Sumatera Utara

7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Wirasasmita dalam Suryana (2006:55) dikemukakan beberapa alasan yang
menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:
1. Alasan keuangan
Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan
sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan sosial
Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang,
menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak
orang.
3. Alasan pelayanan.
Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat.
4. Alasan pemenuhan diri

Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan,
menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan
menggunakan potensi pribadi secara maksimum.
2.1.3 Teori Tentang Kepribadian
Fromm dalam Alma (2011:78) menyatakan bahwa kepribadian adalah
keseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang
tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. Kepribadian bersifat unik
dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang
satu dengan individu lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian
20

Universitas Sumatera Utara

sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri individu yang
berbeda dengan individu lainnya. Alisyahbana dalam Alma (2011:79) menyatakan
bahwa kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk
pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak. Seorang wirausaha yang
sukses memiliki karakteristik kepribadian yang khusus yang membedakannya dari
orang lain. Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana (2006:24) mengemukakan
delapan karakteristik kepribadian dari seorang wirausaha sukses yakni:

1. Desire for responsibility yakni memiliki rasa tanggung jawab atas usahausaha yang dilakukannya.
2. Preference for moderate risk yakni memilih resiko yang moderat dan telah
diperhitungkan dan tidak mengambil resiko yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi.
3. Confidence in their ability to success yakni percaya bahwa dirinya bisa
meraih kesuksesan yang diinginkannya.
4. Desire for immediate feedback yakni memiliki keinginan untuk segera
mendapatkan umpan balik.
5. High level of energy yakni memiliki semangat dan energi yang tinggi
untuk bekerja keras mencapai tujuannya.
6. Future orientation yakni berorientasi pada masa depan dan jangka
panjang.
7. Skill of organizing yakni mempunyai ketrampilan mengorganisir sumbersumber daya untuk mencapai tujuannya.

21

Universitas Sumatera Utara

8. Value of achievement over money yakni lebih menghargai prestasi
dibandingkan uang, karena uang akan mengalir masuk dengan sendirinya.

Jika seorang wirausaha mempunyai prestasi yang bagus.
Harris dalam Suryana (2006:28) menyatakan bahwa wirausaha yang sukses
pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu
pengetahuan,ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi,
nilai-nilai pribadiserta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
Berdasarkan McClelland dalam Alma (2006:81) menyatakan bahwa
wirausaha memiliki kebutuhan akan prestasi, yang berarti keinginan seseorang
terhadap prestasi yang tinggi, penguasaaan keahlian, pengendalian, atau standar
yang tinggi.
Kebutuhan akan prestasi ini mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti yang
diungkapkan oleh Faisol dalam Mudjiarto (2006:28) yakni:
1. Berani mengambil resiko
2. Kreatif dan Inovatif
3. Mempunyai visi
4. Mempunyai tujuan
5. Percaya diri
6. Mandiri
7. Aktif, enerjik, dan menghargai waktu
8. Memilik konsep diri yang positif

9. Berpikir positif
10. Bertanggung jawab
22

Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Teori Tentang Demografi
Di bawah faktor pribadi, banyak faktor telah mengidentifikasi hubungan
dengan demografi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengalaman
kerja. Menurut penelitian di berbagai negara, telah ditemukan bahwa ada
hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah
menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha
(Startiene dalam Ximenes 2014:4). Dalam usia tertentu seseorang bisa membuat
keputusan untuk menjadi seorang pengusaha. Usia 26 - 40 dapat dianggap sebagai
periode kesiapan pemilihan pekerjaan. Orang-orang di usia ini kemungkinan akan
datang keberhasilan. Usia dapat menjadi korelasi positif jika dihubungkan dengan
pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal (Sternberg
et al. dalam Ximenes 2014).
Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi
merupakan elemen dasar untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah

usaha pengusaha (Martinez dalam Ximenes 2014:4). Dengan pengetahuan yang
cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi yang dapat membuat pengusaha
mendapatkan sumber daya. Menyatakan sikap biasanya dibentuk oleh pengalaman
sebelumnya, bahwa pengusaha yang langsung mendapatkan pengalaman dengan
kegiatan kewirausahaan di masa lalu akan memiliki sikap kewirausahaan yang
lebih kuat.
Menurut Riyanti (2003:33) menyatakan bahwa demografi sangat penting
dikaji karena demografi adalah faktor yang melekat pada wirausaha dan
mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha. Mazzarol dalam Indarti et al.,
23

Universitas Sumatera Utara

(2008) menyatakan bahwa faktor-faktor demografi seperti gender, umur,
pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginan
seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Faktor demografi merupakan faktor
yang penting mempengaruhi seseorang tertarik untuk berwiraswasta. Kondisi
demografi yang ada dalam diri seseorang dapat dipandang sebagai sesuatu yang
mempengaruhi dalam keberhasilan usaha. Faktor demografi ini meliputi : usia
dimana usia kronologis adalah usia ketika seseorang memulai karir sebagai
wiraswasta.
Faktor demografi yang lain yaitu pengalaman di mana dalam menjalankan
usaha merupakan pendorong terbaik keberhasilan, terutama usaha baru itu
berkaitan dengan pengalaman usaha sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman
tergantung dari diri pribadi bagaimana dapat mencari atau mengelola pengalaman
yang diperoleh. Wirausaha yang berpengalaman mengelola usaha sebelumnya
dapat melihat lebih banyak jalan untuk membuka usaha baru. Faktor demografi
yang terakhir yaitu pendidikan karena pengetahuan yang diperoleh dari
pendidikan formal tersebut terkait langsung dengan bidang usaha yang dikelola.
Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam dunia pendidikan akan
meningkatkan dalam usahanya.
Hisrich (2008:75) menyatakan bahwa pendidikan sangatlah penting dalam
perjalanan wirausaha. Pentingnya pendidikan tidak hanya tercermin dalam tingkat
pendidikan yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan memiliki
peranan penting untuk membantu para wirausaha mengatasi masalah-masalah
yang mereka hadapi. Studi di India oleh Sinha dalam Indarti (2008:35)
24

Universitas Sumatera Utara

membuktikan bahwa latar belakang pendidikan menjadi salah satu penentu
penting minat kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dijalankan. Situmorang
(2007:7) menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan kewirausahaan adalah
mengembangkanmasyarakat

berkewirausahaan

(entreprising

people)

dan

menanamkan sikap percayapada diri sendiri melalui proses belajar yang sesuai.
Pendidikan kewirausahaan dan program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
bertujuan untuk mendirikan usaha kecil yang independen.

2.2

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu

yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti

Judul Penelitian

1.

Utami (2007)
Faktor-faktor yang
(www.googlescholar.com) Mempengaruhi
Minat
Berwiraswasta
(studi Deskriptif
pada Usahawan
Rental Komputer di
Sekaran Gunung
Pati Semarang)

2

Rudi (2008)
Analisis Pengaruh
(www.repositoryusu.ac.id) Faktor Kepribadian,
Lingkungan dan
Demografis
terhadap Minat
Kewirausahaan
Mahasiswa Strata
Satu Universitas
Sumatera Utara

Variabel
Penelitian
Variabel
Independen:
Inovasi, Prestasi
Kepribadian,
Kepercayaan,
Sikap, dan Motif
Variabel
Dependen: Minat
Usaha

Hasil Penelitian

Varibel
Independen:
Kepribadian,
Lingkungan dan
Demografis
Variabel
Dependen: Minat
usaha

Faktor kepribadian,
lingkungan dan
demografis
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat usaha
dan yang paling
dominan
mempengaruhi adalah
variabel kepribadian.

Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat
usaha berpengaruh
positif terhadap minat
usaha pada usaha
rental yang paling
dominan
mempengaruhi adalah
kepribadian.

25

Universitas Sumatera Utara

No
3

Lanjutan Tabel 2.1
Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Muhammad Mu’az
The Influence of
Faktor Efektifitas,
Mahmud, Zainalabidin
Personality Traits
dan wirausaha
Mohamed, Golnaz Rezai, and Demographic
Mad Nasir Shamsudin
Factors on Agro(2011)
Entreneurship
(www.googlescholar.com) Education among
Graduates
Nama Peneliti

4

Fitriani (2012)
Faktor-faktor yang
(www.googlescholar.com) mempengaruhi
Minat Berwirausaha
Pada Siswa Kelas
XII SMK Negeri 1
Kandeman
Kabupaten Batang
Tahun 2011/2012

5

Dr. Emrah Talas, Ali
Kemal Celik, Ibrahim
Orkun Oral (2013)
(www.googlescholar.com)

2.3

The Influence of
Demographic
Factors on
Entrepreneurial
Intention among
Undergraduate
Students as a
Career Choice: The
Case of a Turkish
University

Hasil Penelitian
Hasil menunjukkan
bahwa peserta
menyepakati
efektivitas dalam
mengembangkan
lulusan niat untuk
menjadi agropengusaha
Hasil penelitian
deskriptif persentase
menunjukkan bahwa
minat berwirausaha
termasuk dalam
kategori tinggi, faktor
internal dan eksternal
termasuk dalam
kategori baik.

Variabel
Independen:
Faktor internal
Faktor Eksternal
Variabel
Dependen: Minat
Usaha

Niat
kewirausahaan,
Faktor Demografi,
Mahasiswa, Karir
Pilihan.

Hasil analisis
menunjukkan bahwa
fakultas saat ini, jenis
sekolah tinggi dan
pendapatan rumah
tangga keluarga
mereka merupakan
faktor yang signifikan
mempengaruhi niat
kewirausahaan di
kalangan responden.

Kerangka Konseptual
Pada dasarnya dalam berwirausaha banyak faktor yang akan mempengaruhi

perkembangan usaha, baik faktor internal maupun eksternal, seperti kepribadian,
lingkungan

serta

faktor

demografi

yang

senantiasa

selalu

menunjang

perkembangan suatu usaha yang sedang berjalan. Seorang entrepreneur sebelum
memulai suatu usaha, banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari perencanaan
26

Universitas Sumatera Utara

sampai berjalannya wirausaha tersebut, sehingga faktor-faktor tersebut dapat
mendukung berjalannya wirausaha.
Menurut

Alisyahbana

dalam

Alma

(2011:79)

menyatakan

bahwa

kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk
pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak, sehingga seorang
enterprenuer harus memiliki jiwa karakteristik dalam diri serta kepribadian yang
mampu dan berani untuk memulai suatu usaha, sebelum akhirnya memutuskan
untuk mundur dengan resiko-resiko yang akan dihadapi nantinya.
Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang
khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang
sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki
ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap,
motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan (Harris dalam Suryana, 2006).
Hal inilah yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur agar dapat
menjalankan usahanya dengan baik, karena dengan karakteristik yang dimiliki
oleh entrepreneur memiliki kekuatan penuh dalam mendorong minat usaha,
sehingga dengan karakteristik tersebut dapat mempengaruhi minat usaha yang
menjadi tujuan awal wirausahawan. Tiga tipe kepribadian yang berpengaruh
terhadap minat berwirausaha yakni the climber, the champer dan thequitter
(Riyanti 2003:14). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2008),
menjelaskan bahwa karakteristik kepribadian berpengaruh terhadap minat usaha.

27

Universitas Sumatera Utara

Sementara Riyanti (2003:33) menyatakan bahwa demografi sangat penting
dikaji karena demografi adalah faktor yang melekat pada wirausaha dan
mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha, karena faktor demografi
merupakan kondisi dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi dalam
keberhasilan usaha, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2008)
bahwa demografis berpengaruh terhadap minat usaha. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Bergmann et. al dalam Ximenes (2014) telah ditemukan
bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti
telah menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha.
Kemudian Parker dalam Ximenes (2014) menyatakan korelasi positif usia dapat
berpengaruh jika dihubungkan dengan pengalaman profesional, kemandirian,
ketersediaan peningkatan modal.
Kemudian menurut Minniti dan Bygrave (1999); Aldrich dan Martinez,
(2001), yang dikutip dalam Ximenes (2014) Para peneliti telah menemukan
bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk awal
kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha. Dengan pengetahuan
yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi dapat membuat pengusaha
mendapatkan sumber daya. Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa
banyak faktor yang mendukung minat usaha seorang wirausahawan, sehingga
dalam mengembangkan suatu usaha seorang wirausahawan sudah mempunyai
banyak pengetahuan serta bekal yang cukup demi kemajuan usahanya.Selain itu
sebelum memulai suatu usaha karakteristik individu, faktor lingkungan serta
faktor demografi sangat perlu diperhatikan karena hal ini berpengaruh terhadap
28

Universitas Sumatera Utara

minat usaha yang akan dikembangkan serta menentukan apakah usaha yang
sedang berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat atau tidak.
Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha
agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat
berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang
membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha.
Berdasarkan

uraian

tersebut

dan

penelitian

terdahulu

yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual pada
gambar berikut :

Kepribadian X1
Minat Berwirausaha (Y)
Demografi X2

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Alma(2011), Riyanti (2003), Ximenes (2014)

2.4

Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan oleh peneliti sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh
peneliti adalah :

29

Universitas Sumatera Utara

1. Faktor kepribadian, berpengaruh terhadap minat berwirausaha (Studi
Kasus Pujasera Simpang 7 Gaperta Medan).
2. Faktor demografi berpengaruh terhadap minat berwirausaha (Studi
Kasus Pujasera Simpang 7 Gaperta Medan).
3. Faktor kepribadian, dan demografi berpengaruh terhadap minat
berwirausaha (Studi Kasus Pujasera Simpang 7 Gaperta Medan).

30

Universitas Sumatera Utara