MEMBANGUN BISNIS TOKO KUE

MEMBANGUN BISNIS TOKO KUE
KHAS DAERAH BELITUNG

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Komputer Indonesia
(Chelsa Jelita Sandewi)
Email: jelitasandewi@gmail.com

Abstract

This research is conducted to open a typical cake shop business in Belitung, where
no one has opened up this business opportunity and also needed by society. With a typical
cake shop Belitung region will also increase the increase tourism, regional economic
improvement, and open jobs for local communities. This pastry shop has a target audience
that is, tourists from outside and community stempat. For tourists outside, can introduce a
typical culinary tour in Belitung region. Being for the local community, can buy cakes for
everyday consumption or for certain events. The strategy used in marketing, using the 7
mix promotion strategy. Competitors themselves with a small possibility exist, because it
has a very big chance to open the bakery in with a specific target.
Keyword: strategy, mix promotion, target.

I.


Pendahuluan
Belitung adalah salah satu
tempat destinasi wisata yang menjadi
incaran banyak wisatawan, baik dalam
negri maupun luar negri. Pulau
Belitung menjadi begitu sangat eksis
setelah kemunculannya Film Laskar
Pelangi, yang diangkat dari novel karya
Andrea Hirata. Keindahan pesona
pulau Belitung memikat wisatawan,
dimana wisata bahari menjadi tujuan
utama. Pantai dan laut yang indah,
banyak aktivitas yang dapat dilakukan
seperti bersantai di pantai, snorkeling,
diving, dan fishing adalah aktivitas
yang
menjadi
incaran.
Untuk

menunjang pariwisata Pulau Belitung
juga menawarkan Wisata yang lainnya,
salah satunya adalah wisata Budaya.
Meski tidak begitu hits dibandingkan
wisata Bahari, wisata Budaya juga
banyak diminati. Wiata budaya ini
seperti, perayaan syukuran masyarakat
daerah, selamat kampong dan/ acara
sakaral lainnya. Selain itu juga wisata
Kuliner sangat dicari oleh wisatawan,
meski hanya beberapa makanan yang
sangat terkenal atau diminati oleh
wisatawan. Seperti Mie Belitung atau
yang biasa disebut oleh masyarakat
Belitung adalah mie rebus, Gangan,
Ketam isi, Kopi Kongdjie dan makanan
ringan seperti berbagai macam kerupuk
olahan ikan. Sudah sangat banyak
tempat yang menjual makanan seperti
yang dijelaskan di atas, karna itu

wisatawan tidak perlu bingung untuk
mencari kemana jika ingin mencicipi
kuliner khas Belitung itu.

Gambar 2:Ketam Isi

Sumber :
https://pbs.twimg.com/media/COWITZ
bUYAASaNs.jpg

Gambar 3 : Kopi Kondjie

Sumber:https://www.facebook.com/ko
ngdjie/photos/a.1844540735824010.1
073741829.1681058882172197/19369
75686580514/?type= 3&theater

Gambar 4 :Kerupuk

Gambar 1 :Mie Rebus Belitung

Sumber:http://belitungoktour.com/wpcontent/uploads/2016/03/belitung82.jpg

Sumber
:http://tutoba.com/wpcontent/uploads/2017/10/mibelitung.jpg

Sebetulnya
wisatawan
hanya
menunggu objek tempat yang marak
dikunjungi atau tempat yang sudah
sangat terkenal. Tempat ini tergantung
masyarakat Belitung sendiri yang
menyajikannya/ mengolahnya, Jadi
menurut penulis sebagai masyarakat
asli Pulau Belitung, sangat sayang jika
peluang wisata yang begitu banyak
belum tereksplorasi sedemikian rupa,

jika memang menunjang perekonomian
masyarakat dan daerah. Pengmebangan

wisata masih tentang wisata Alam dan
wisata
Bahari
yang
masih
diprioritaskan. Dan wisata Kuliner juga
harus dikembangkan, namun pihak
yang mengembangkanpun sedikit.
Karna itu peluang untuk membuka
bisnis kuliner Kue Khas Belitung
memiliki peluang yang sangat besar.
Meskipun ada beberapa tempat yang
menjual kue tersebut, akan tetapi
macam – macam kue yang ditawarkan
tidak begitu lengkap. Dan terkadang
jika ingin membeli harus memesan
terlebih dahulu kue yang diinginkan.
Toko Kue Khas Belitung akan
menyajikan berbagai macam kue khas
Belitung, baik yang biasa dikonsumsi

sehari-hari, kue yang saat ini jarang
ditemui, serta kue untuk acara-acara
tradisi/adat daerah Belitung. Kue
tersebut terdiri dari berbagai macam
kue basah maupun kue kering. Jadi
wisatawan tidak hanya mengeksplorasi
wisata bahari atau alamnya saja, tetapi
wisata kuliner yang bisa mereka
ceritakan pada orang lain. Atau dengan
sendirinya
mereka
akan
mempromosikan tanpa disadari. Dan
untuk masyarakat setempat agar dapat
menjaga serta melestarikan budaya
daerah Belitung agar tidak terkikis oleh
jaman. Dengan membuka bisnis ini
selain menambah perekonomian dan
pariwisata daerah Belitung, maka dapat
pula membuka lapangan pekerjaan dan

mengurangi tingkat pengangguran di
daerah, masyarakat dapat menjadi
karyawan toko kue sebagai pembuat
kue, kasir, pelayan, admin sosmed atau
management keuangan. Serta dapat
pula memajukan masyarakat yang lebih
kreatif dan inofatif.
II.

METODE
Untuk
memilih
responden/khalayak sebetulnya tidak
begitu diperlukan sih secara tertulis
atau hitam di atas putih, karna sudah
bisa dilihat sangat jelas mana yang akan
menjadi khalayak sasaran oleh kita
sendir. Karena tidak dikhususkan pada
siapa spesifik target sasaran yang


dituju. Dan tidak harus membuat
sebuah polling pertanyaan tentang
mesti kah sangat dibutuhkan untuk
membuka toko kue khas daerah
Belitung ini, karena jika dilihat dari
segi kebutuhan dan pasar yang ada
sangat dibutuhkan dan belum ada yang
memenuhi kebutuhan tersebut, duh
sayang sekali ya jadinya. Untuk
segmentasi pasar, sudah di data ini
kalau secara demografis ialah ditujukan
seluruh masyarakat/orang yang berada
di daerah Belitung saja jadi yang di
pulau Jawa tidak termasuk ya, baik
wisatawan luar maupun masyarkat asli
setempat. Usia yang dituju dimulai dari
rentang umur 5 tahun ke atas aja deh ya,
yang sudah mengerti konkow gitu kids
jaman now. Sedang gender khalyak
yang dituju yaitu perempuan, laki –

laki, anak – anak, remaja, dan dewasa
gak pake gender yang lain-lainnnya ya.
Nah kalau dilihat dari market
positioning, toko kue ini memiliki
potensi untuk terus berkembang
menarik kan, karena apa yang
ditawarkan itu gak dipenuhi oleh
perusahaan/pihak lain/saingan. Toko
kue ini sangat dibutuhin banget loh,
karena emang belum ada yang ngejual
kue khas daerah,dan ya meskipun ada
sih ada yang menjual tapi eh tapi harus
memesan terlebih dahulu, ribet kan.
Kue yang ditawarkanpun tidak begitu
lengkap atau bermacam-macam serta
kemungkinan
kecil
untuk
mengkonsumsi sehari – hari, kan gak
wow gitu, maupun untuk dikenalakan

pada wisatawan sebagai daya tarik
wisata, peningkatan wisata, dan
peningkatan perekonomian, serta buat
banyakin update di instagram sampe
instastory titik-titik. Tidak hanya itu
dapat pula mengingatkan masyarakat
setempat untuk tetap menjaga dan
melestarikan budaya yang ada pada
lingkungan sendiri, agar tidak tergerus
oleh jaman modern saat ini. Meski
masyarakat jaman now, tapi hati tetap
setia sama yang ada, uuunch.
Untuk Market Entry Strategy ialah
jadi perusahaan itu punya strategi, nah
strateginya ini buat masuk ke segmen
pasar. Nah salah satu strategi ini supaya

bisa masuk ke segmen pasar itu bisa
dilakuin pake acara kerjasama gitu
sama perusahaan lain, keren kan. Itu

berarti harus bekerja sama dengan
beberapa
travel
wisata
untuk
mempromosikan toko kue kepada
wisatawan dan menjadikan salah satu
tawaran wisata yang akan dikunjungi.
Wisatawan bisa tahu dan mencicipi kue
yang ditawarkan, karena makanan
adalah diminati oleh semua orang.
Sedangkan Feedback yang didapatkan
oeh travel itu sendiri, berarti pihak
travel memiliki tambahan tujuan
tempat
wisata
serta
dapat
meningkatkan harga wisata yang
ditawarkan tersebut.
Kalaupun ngikutin Marketing Mix
Strategy berarti:
1. Product
Jadi unsur produk itu dibagi
dua loh, yang unsurnya itu
terdiri dari fisik sama juga
digital. Yang pastinya dalam
strategi ini, kudu pake banget
buat memperhatikan kualitas
dari produk yang akan
ditawarin. Ini mengartikan
bahwa
harus
menjual
produk/kue ke calon pembeli
yang merasa mereka butuh
untuk
membeli.
Seperti
wisatawan mereka pasti ingin
membeli, karena makanan
pasti dinikmati oleh semua
orang
maupun
semua
kalangan, juga tujuan mereka
adalah berwisata itu berarti
wisata kuliner adalah wisata
yang mereka cari, dan
masyarakat asli Belitung.
Untuk
bentuk/warna/ukuran/rasa
produk/kue
dalam
pembuatannya akan diperketat
agar tidak berubah untuk
menjaga
kualitas
produk
mungkin ada beberapa kue
yang akan dikembangkan,
namun tidak akan mengubah
yang sudah ada. Karena itu
karyawawan yang membuat
kue harus sesuai dengan SOP
dalam pembuatannya, agar

tidak ada rasa yang berbeda
dan semua sama, meski dalam
jangka waktu yang lamapun
tidak akan berbeda dan tetap
sama. Seperti menggoreng
harus dalam waktu 5 menit,
atau menggunakan garam
dengan takaran 2 ½ sendok the
di setiap adonan kue.
2. Price
Untuk price ini jumlah yang
dibutuhin itu buat dapetin
kolaborasi antara barang dan
pelayanannya,
ialah
biar
mancap gitu kan Jika produk
sudah siap jual, maka baru
akan menentukan harga dari
produk itu sendiri, iya kalau
belum siap mau gimana
dongse. Untuk kisaran harga
produk/kue adalah Rp 1.000 –
Rp 2.000 /kue. Untuk harga
kemungkinan akan berubah
sesuai
dengan
kondisi
lingkungan
sekitar.
Tapi
dipastikan harga terjangkau
untuk
semua
kalangan
masyarakat. Hal ini perlu
dijaga
sebagai
loyalitas
terhadap khalayak/pelanggan.
Dan menjaga brand image
perusahaan, bahwa perusahaan
mengkondisikan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, bukan
sekedar mencari keuntungan
utnuk perusahaan sendiri.
3. Promotion
Promosi itu dimana kita
ngeiklanin barang gitu loh,
atau ngasih tahu bahwa ini
barang baru loh, bisa juga kaya
endorss di instagram gitu ke
seleb gram ye kan. Promosi
juga bisa dikatakan sebagai
salah
satu
cara
untuk
meningkatkan
penjualan
produk.
Akan
dilakukan
beberapa
promosi
saat
membuka toko kue, yaitu
mengiklankan menggunakan
baliho
atau
spanduk
dibeberapa
tempat
yang
menjadi pusat keramaian.

Karna
membuat
official
account di social media, akan
dibuat foto dan video seputar
brand image serta produk
untuk menarik perhatian.
Sebelum produk launching
akan diadakan promosi atau
iklan tentang brand image ini
untuk
mengundang
ketertarikan
khalayak/
membuat khalayak penasaran.
Setelah launch akan dibuar
pula iklan/promosi tentang
setiap produk yang ditawarkan.
Jika memungkinkan akan
diberikan promo menarik
untuk pengunjung, seperti
harga diskon, atau buy one get
one.
4. Place
Tempat ya pasti tempat yang
beli kuenya kemana gitu ya,
bukan tempat dimana – mana
hatiku senang. Bahwa semua
keseluruhan proses kegiatan
memindahkan produk dari
produsen ke konsumen atau
yang kita kenal dengan sebutan
membeli, semua terjadi disini.
Tempat yang dijadikan untuk
membuka toko kue ini adalah
di desa Bulu Tumbang akses
jalan
menuju
Bandara
Hanandjoedin. disni adalah
tempat yang sesuai untuk
kenyamanan para pembeli. Jika
sasarannya wisatawan, mereka
cenderung akan lapar dan
membeli makanan setelah
melakukan perjalanan jauh.
Mereka bisa mampir ke tempat
toko kue ini untuk sekedar
mengganjal
perut
atau
mencicipi rasa kue khas. Atau
ketika
wisatawan
ingin
membeli ole-oleh makanan,
mereka tidak perlu ke kota lagi
atau
membeli
makanan
beberapa
hari
sebelum
berangkat kepulangan. Mereka
bisa membeli saat berangkat ke
bandara,
tanpa
harus
memikirkan makanan yang
belum tentu awet. Karena kue

tidak menggunakan bahan
pengawet, hanya bertahan 3-5
hari atau lebih awet jika
dimasukan ke lemari es.
5. Partisipan
Untuk pertisipan itu ditujukan
pada siapa aja boleh, pada
siapa saja Setiap orang yang
berpastisipasi
dalam
memasarkan produk atau
dalam strategi pemasaran
produk. Bisa saja seperti kasir,
pelayan, dan lainnya baik
langsung
maupun
tidak
langsung
selama
mereka
berpartisipasi
dalam
memasarkan suatu produk
dalam bisnis tsb, sudah
dikatakan sebagai partisipan.
Partisipan yang ada ialah kasir,
pelayan,
pembuat
kue
(termasuk yang mengemas dan
membeli/menyiapkan bahan),
admin sosmed, management
keuangan serta pihak-pihak
travel yang mempromosikan/
membawa
wisatawan
ke
tempat.
6. Process
Dilihat gimana sih sebenarnya
proses pelayanan terhadap
pembeli yang semestinya.
Dalam pelayanan juga akan
diberlakukan
SOP
untuk
menjaga kualitas brand image.
Beberapa diantaranya dalam
SOP adalah mengucapkan
selamat datang dan selamat
siang/pagi/sore.harus
melakukan tegur sapa salam
terhadap pengunjung yang
datang. Baik yang membeli
maupun tidak.
7. Physical Evidence
(bukti/lingkungan
fisik).
Dalam hal ini lingkungan
mengartikan kondisi atau
suasa. Bisa berupa fasilitas,
symbol
perusahaan,
visi,
kekayaan perusahaan, kartu
nama dan lainnya yang masih

berkaitan dengan aktivitas
memasakrna produk.
Dan yang harus dijaga secara ketat
adalah hal yang dapat mempengaruhi
atau dimana akan menentukan sebuah
kualitas yang baik, jangan sekali – kali
terpengaruh, harus komitmen dan
jangan tergoda hmm. Hal ini yaitu
Assurance atau jaminan, Emphaty atau
empati, Realibility atau keadaan,
Responsive atau daya tanggap,
Tangible atau bukti nyata.

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika dilihat dari Perspektif
Konsumen dan Perspektif Pengelola
Usaha, penulis uda menyesuaikan
banget dan mau mgejelaskan sebagai
berikut.
Perspektif Konsumen:
1. Kira – kira kue mana sih yang bisa
deketin aku?
Wisatawan
bertujuan
untuk
berwisata ke suatu tempat, baik
wisata alam, budaya, kuliner, dsb.
Karena wiata kuliner belum
memenuhi kebutuhan maka untuk
target
sasaran
wisatawan
membutuhkan atau dikenalkan
dengan berbagai macam kue khas
Beltung, agar mereka tahu dan
mencicipi kue khas Belitung yang
sebenarnya. Untuk target sasaran
masyarakat Belitung sendiri, akan
memudahkan masyarkat Belitung
untuk memesan dan membeli kuekue, baik untuk dikonsumsi seharihari maupun untuk sebuah acara.
Masyarakat sendiri tidak perlu
bingung
mencari
tempat
pemesanan,
dan
bisa
melihat/mencicipi contoh kue yang
akan dipesan, jika ragu dengan rasa
yang tidak cocok.
2. Kalo mau mahamin kue itu gimana
ya, kaya tahu rasa atau bentuk
misalnya gitu?

Jika wisatawan berkunjung ke
suatu tempat, ia akan mencari
wisata apa saja yang ditawarkan
oleh tempat tersebut. ia mencari
atau ia ditawarkan berwisata.
Untuk wisata kuliner masih sangat
digemari oleh semua kalangan dan
wisatawan manapun di tempat
manapun yang dikunjungi. Maka
dengan mereka tahu bahwa suatu
tempat tersebut ada wisata kuliner,
pasti akan membuat mereka
penasaran dan ingin mencoba
kuliner khas tersebut yaitu produk/
kue khas yang ditawarkan itu.
Terlebih mereka akan sangat ingin
mencoba jika kue tersebut belum
banyak diketahui wisatawan luar
atau sedang hits/ menjadi pusat
incaran wisata kuliner di tempat
tersebut.
3. Kalau mau beli kemana ya eike?
Nantinya tempat untuk membuka
usaha kue khas Belitung ini akan
bertempat di desa Bulu Tumbang.
Jalan
menuju
Bandara
Hanandjoedin. Mengapa harus di
sana? Karena ketika wisatawan
sampai ke Pulau Belitung dan
memasuki kota, akan melewati
toko kue ni terlebih dahulu.
Dipastikan setelah perjalanan,
biasanya orang akan merasakan
lapar setelah melakukan perjalanan
lama dan mereka dapat bersinggah
ke toko kue ini. Juga ketika ingin
membawa ole-ole mereka bisa
membeli
langsung
sebelum
berangkat ke Bandara, dari pada
harus membeli beberapa hari
sebelum keberangkatan pulang dan
belum tentu produk atau kue akan
awet. Untuk masyarakat setempat
sendiri bisa lebih mudah jika ingin
datang ketempatnya langsung,
karena akses ke lokasi sangat
mudah dan cepat terjangkau.
4. Kira – kira dijual lagi laku gak ya,
untung dikit juga lumayan nih?
Wisatawan
bisa
menjualnya
kembali setelah mereka membeli,
jika kue sesuai dengan lidahnya
mereka bisa menjual kembali ke

lingkungan sekitarnya dimana
secara tidak langsung mereka
memperkenalkan produk dari
brand yang dimiliki toko kue khas
Belitung ini, atau mendapat uang
tambahan ketika ada yang menitip
untuk membelikan produk tersebut.
Pemikiran yang ngelolain Usaha:
1. Produk yang bakal dipake apa?
Produk yang digunakan adalah
macam-macma kue khas daerah
Belitung. Kue ini terdiri dari
berbagai macam kue basah,
maupun berbagai macam kue
kering.
2. Mengapa harus buat produk ini sih?
Karena peluang usaha untuk maju
dan berkembang, sangat besar. Dan
masih
dalam
kategori
kemungkinan yang kecil dalam
soal persaingan. Kuliner ini belum
ada yang memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat atau wisata
yang
ada.
Jadi
selain
memeperkenalakan budaya dapat
juga menambah pemasukan.
3. Bikin sendiri kuenya bisa gak ya?
Bisa lah yakali gak bisa hm.
Produk ini akan diproduksi sendiri
atau yang dikenla dengan sebutan
Home
Made,
dimana
membutuhkan tenaga ahli atau
SDM masyarakat yang memang
handal dalam tehnik membuat kue
meski ia tidak tahu apa saja kue
khas daerah Belitung. Atau mereka
yang memang sudah mengetahui
cara membuat kue khas daerah
Belitung tapi tidak memiliki
fasilitas dalam membuat produk
tersebut. Dari pihak perusahaan
pula harus memberikan tambahan
sumber daya manusia terhadap
karyawan,
untuk
menambah
kualitas
perusahaan
yang
mempengaruhi
produk
yang
dipasarkan.
4. Buat jangkau pembeli yang
potensial bakal borong kue gimana
ya?

Bekerjasama dengan travel untuk
mempromosikan
tempat,
memberikan kelebihan yang akan
mereka dapatkan, dan kelebihan
jika saling bekerjasama dengan
pihak tersebut. Dan dengan
membuat account toko dibeberapa
social
media,
untuk
mendeskripsikan
atau
mempromosikan brand image
kepada khalayak juga tentang kue
yang ditawarkan agar lebih
menarik khalayak.
5. Mau jelasin apa nih soal kue ya?
Jelaskan tentang seperti apa bentuk
produk yang ditawarkan, baik
menggunakan visual maupun
nonvisual untuk menarik perhatian,
dari segi warna serta kemasan
produk akan didesain sedemikian
rupa agar terlihat sangat menarik,
dan mengapa mereka harus
mengetahui produk ini. Karena ini
adalah salah satu wisata kuliner,
dimana kue ini adalah khas daerah
Belitung dan jika dikaitkan dengan
khas daerah itu berarti tidak
ditemukan ditempat lain, dan hanya
ditemukan di daerah Belitung.
6. Apa brand image?
Brand image dari usaha ini adalah
“Jajak Belitong” dimana kata Jajak
Berasal dari kata kue dalam bahasa
Belitung. Dan Belitong adalah
sebutan Belitung oleh masyarakat
asli.
Jadi
Jajak
Belitung
merepresentasikan
tentang
berbagai macam kue
khas
Belitung.
7. Brand image nantinya bakal diganti
gak ya, tapi atuh sayang?
Jika dilihat dari peluang nama yang
menarik dan mudah diingat, maka
tidak perlu mengganti brand image
ini. Jika brand image nantinya akan
besar juga tidak perlu diganti
karena
menunjukan
bahwa
perusahaan tetap komitmen pada
awal tujuan. Dan andai kata terjadi
krisis dan mempengaruhi brand
image, kemungkinan brand image

diperbaiki tidak untuk diganti
sedemikian rupa.
8. Brand image cukup satu lah ya, gak
usa banyak?
Brand image cukup satu agar
pelanggan yang sudah tahu, atau
yang sudah membeli tidak lagi
bingung, dan hanya mengingat satu
brand saja. Jikalau ingin membuka
cabang toko kue maka cukup
menggunakan satu brand image
saja. Dan itu pula dapat
menunjukan kepada khalayak
bahwa perusahaan ini sudah
menguasai pangsa pasar dan sudah
mendapatkan kepercayaan di mata
khalayak sendiri.
9. Trus buat ngejaga brand image
caranya gimana ya biar aman?
Harus membuat copyright atas
brand image yang dimiliki, agar
jika ada yang berusaha mengcopy
atau mengambil band image, bisa
diselesaikan secara benar karena
copyright sudah berlandaskan
hukum. Harus menjaga kualitas
serta kuantitas sangat baik di mata
khalayak, dan tidak membuat brand
image menjadi buruk. Cepat
tanggap dalam menghadapi krisis
yang
berhubungan
dengan
khalayak. Selalu peka terhadap
kondisi pasar. Andai kata ada
kesalahan pada salah satu produk,
usahakan untuk tidak mengganggu
brand image.
10. Kayanya harga buat bisa diterima
di pasaran berapa ya?
Jika dilihat dari wisatawan yang
datang ke Belitung dan penghasilan
masyarakat sekitar Rp 1.000.000,ke atas Belitung itu sendiri, kisaran
harga yang ditawarkan setiap
produk/kue Rp 1000 – Rp 2000.
Namun harga segini juga tidak
dipatok dari gaji penghasilan
masyarakat, tetapi harga yang
terjangkau dari semua kalangan/
penghasilan
berapapun
dari
masyarakat.

11. Mereka bakal ngejual produk ini
lagi gk sih?
Untuk wisatawan luar sendiri
kemungkinan kecil akan kembali
menjual produk yang mereka beli,
tetapi bisa saja ia menjual untuk
kepentingannya sendiri, akan tetapi
tidak dengan jumlah yang sangat
besar. Namun untuk masyarakat
sendiri ada kemungkinan menjual
kembali. Misal catering makanan
pesanan acara pernikahan, mereka
tidak memproduksi sendiri namun
membeli kuenya, baru disajikan
atau disiapkan untuk pemesan.
12. Kalo brand image bakal kebawa gk
ya sama konsumen?
Ketika hanya satu tempat yang baru
menjual produk, maka tempat itu
akan menjadi satu-satunya dituju,
dan disebarkan. Setiap pembeli
akan menginformasikan produk
yang ia beli dengan lingkungan
sekitarnya. Andaikata munculnya
pesaing, maka harus sangat
menjaga brand image yang baik
agar
mereka
sendiri
memperkenalkan brand image ini.
13. Emang mereka ngarepin jasa
pendukung yang kek gimana sih?
Seperti mempacking kue yang
mereka beli untuk dibawa pergi
dengan lebih praktis. Pemesanan
via online agar lebih mudah, dan
tidak perlu repot-repot untuk pergi
ke lokasi.

IV.

KESIMPULAN
Jadi pelanggan yang bakalan
dituju
sih
adalah
semua
orang/masyarakat yang sedang
berada di daerah Belitung, bukan di
pulau lainnya ya. Dari umur 5
tahun ke atas, karena pasti udah
tahu kongkow lah baik perempuan
maupun laki – laki gak apke gender
yang lain. Bahwa itu berarti lokasi
pelanggan ada di daerah Belitung.
Sedang kemampuan daya beli
pelanggan, kisaran khalayak yang
memiliki penghasilan dimulai dari
Rp 1.000.000,- ke atas aja lah.
Pesaing yang memungkin ialah
mereka yang menjual makanan
khas daerah Belitung tapi gak berat
– berat amat lah, dimana makanan
yang ditawarkan adalah makanan
berat. Kemudian pihak yang
menjual makanan ringan (makanan
ringan ini terdiri dari berbagai
macam kerupuk olahan ikan) dan
beberapa kue kering. Perbedaan
produk yang ditawarkan dengan
pesaing adalah kue yang akan
ditawarkan betul-betul kue khas
daerah Belitung, dimulai dari kue
kering maupun kue basah. Kue
untuk konsumsi sehari – hari
maupun kue untuk acara tertentu.

V.

REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
Soegoto, Eddy Soeryanto 2014.
Entreprenurship Menjadi Pebisnis
Ulung. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sumber Lain:
- http://www.meetechno.com/pe
ngertian-marketing-mix/