T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT. Hilon Felt T1 BAB IV

BAB IV
HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS
4.1. Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber
4.1.1 Prosedur Pemesanan Fiber
1.

Bagian PPIC menerima Laporan Stock Fiber (LSF) dari Bag. Inventory (Bag.
Accounting).

2.

Berdasarkan bahan baku yang sudah hampir habis yang tercantum pada LSF,
Bag. PPIC menulis ke Buku Purchase order, LSF diarsip Bag. PPIC sesuai
tanggal.

3.

Buku Purchase order tersebut diberikan ke Bag. Purchasing untuk dibuatkan
PO.

4.


Bag. Purchasing menerima Buku Purchase order lalu membuat Data Purchase
Order menggunakan Excel dan diprint.

5.

PO tersebut ditandatangani oleh PPIC, Purchasing, Top manager.

6.

Sedangkan Direktur menyetujui dan menandatangani PO tersebut.

7.

Setelah PO ditandatangani lalu dikirim ke supplier melalui fax, Buku Purchase
order dikembalikan ke Bag. PPIC, untuk PO yang asli diarsip oleh Bag. PPIC.

4.1.2.Prosedur Penerimaan Bahan Baku Fiber
1.


Supplier kirim barang dengan membawa dokumen Surat Jalan (SJ) dan Packing
List.

18

19

2.

Kemudian Security menerima informasi barang yang dibawa berdasarkan SJ 3
rangkap tersebut, lalu mencatat ke Buku Barang Masuk.

3.

Kemudian Security menginformasikan ke Bagian PPIC melalui telefon untuk
memastikan barang akan dibongkar di gudang bagian mana.

4.

Bagian Gudang mengecek barang yang datang, aktual fisiknya sama dengan SJ

atau tidak.

8.

Jika sama, Bagian Gudang menandatangani SJ tersebut.

9.

Jika tidak sama, dikonfirmasikan ke supplier melalui telefon dan tetap diterima
dengan catatan di SJ tersebut.

10.

Setelah barang diterima, Bagian Gudang mengisi Kartu Stock Fiber.

11.

SJ rangkap 2 dan Packing List diberikan ke Bag. Inventory untuk diarsip sesuai
tanggal dan dibuatkan Laporan Stock Bahan Baku Fiber, SJ rangkap 1 dan 3
dikembalikan ke Supplier.


12.

Barang disimpan digudang sesuai nama type bahan baku.

4.1.3.Prosedur Pengeluaran Bahan Baku Fiber Untuk Di Produksi
1.

Berdasarkan kebutuhan bahan baku yang tercantum di Surat Perintah Kerja
(SPK) dari PPIC, Bag. Produksi meminta bahan baku yang dibutuhkan dan
membuat Bukti Pengambilan Barang Intern (BPBI) 2 rangkap, lalu diserahkan
ke Bagian Gudang, SPK diarsip oleh Bag. Produksi sesuai tanggal.

2.

Bagian Gudang menerima BPBI 2 rangkap tersebut dan menyiapkan bahan
baku fiber.

20


3.

Setelah menyiapkan bahan baku, Bag. Gudang mencatat keluarnya bahan baku
fiber di kartu stock fiber dan barang diserahkan ke Bagian Produksi untuk
diproduksi.

4.

Bukti Pengeluaran Barang Intern rangkap 1 diberikan ke Bag. Inventory untuk
diarsip sesuai tanggal. Rangkap 2 diarsip oleh Bagian Gudang sesuai tanggal.

5.

Setelah barang jadi, Bagian Produksi membuat Laporan Produksi Padding.
Laporan Produksi Padding diserahkan ke Bagian Gudang.

6.

Berdasarkan Laporan Produksi Padding dan barang jadi yang diterima dari
Bagian Produksi, Bagian Gudang membuat Voucher Harian 2 rangkap.


7.

Laporan Produksi Padding diserahkan ke Bag. PPIC untuk diarsip sesuai
tanggal.

8.

Voucher Harian rangkap 2 diarsip oleh Bagian Gudang sesuai tanggal, rangkap
1 diberikan ke Bagian Inventory (Bag. Accounting) untuk dibuatkan Laporan
Keluar Masuk Barang.

4.2.

Flowchart Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT Hilon Felt

4.2.1. Prosedur Pemesanan Bahan Baku Fiber
 Lampiran 3. PPIC konfirmasi ke Bag. Purchasing
 Lampiran 4. Top manager dan Direktur mentandatangani PO
4.2.2. Prosedur Barang Datang Dari Supplier

 Lampiran 5. Secutiry menerima barang masuk berdasarkan SJ dan Packing
List

21

 Lampiran 6. Bagian Gudang menerima Barang, SJ dan Packing List
4.2.3. Prosedur Barang Keluar Untuk Diproduksi
 Lampiran 7. Bagian Produksi Menerima SPK dari PPIC

4.3.

Bagian – Bagian Dalam Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber
Bagian-bagian yang terkait dalam Sistem Akuntansi Persediaan bahan baku di

PT. Hilon Felt adalah:
1.

Security



Menerima informasi barang datang



Mencatat SJ ke Buku Barang Masuk



Menelepon Bagian PPIC untuk memastikan barang di bongkar di gudang
mana

2.

Bagian Gudang


Mengecek barang, aktual fisiknya sama dengan SJ atau tidak




Menerima SJ dan Packing List



Menandatangani SJ



Menginformasikan ke Supplier jika barang tidak sesuai dengan SJ dan
Packing List



Mengisi keluar masuknya bahan baku fiber ke Kartu Stock Fiber



Menerima BPBI 2 rangkap




Menyiapkan bahan baku fiber



Mengarsip BPBI rangkap 2

22

3.

4.

5.

6.



Menerima Laporan Produksi Padding dari Bagian Produksi




Membuat Voucher Harian 2 rangkap



Mengarsip Voucher Harian rangkap 2 sesuai tanggal

Bagian PPIC


Menerima Laporan Stock Fiber dari Bag. Inventory



Menulis bahan baku yang dibutuhka ke Buku PO.



Mengarsip LPP



Menandatangani PO



Mengarsip PO sesuai tanggal



Menginformasikan kembali ke Security barang dibongkar di gudang mana



Membuat SPK

Bagian Produksi


Meminta bahan baku yang dibutuhkan dan membuat BPBI 2 rangkap



Menyerahkan BPBI ke Bagian Gudang



Menerima bahan baku fiber



Membuat Laporan Produksi Padding



Menyerahkan Laporan Produksi Padding ke Bagian Gudang

Bagian Purchasing


Membuat PO menggunakan Microsoft Excel



Menerima Buku PO dari Bagian PPIC



Mengirim PO ke Supplier melalui fax

Bagian Inventory

23



Menerima SJ rangkap 2 dan Packing List



Mengarsip SJ dan Packing List sesuai tanggal.



Menerima BPBI rangkap 1 dan mengarsip sesuai tanggal



Menerima Voucher Harian rangkap 1 dan membuat Laporan Keluar
Masuk Barang

Top manager

7.


8.

Menandatangani Purchase order

Direktur


4.4.

Menyetujui dan menandatangani Purchase order

Formulir dalam Sistem Persediaan Bahan baku Fiber

4.4.1. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Persediaan Bahan
baku Fiber:
1. Laporan Stock Fiber,
Laporan Stock Fiber yang dibuat oleh Inventory untuk mengetahui stock bahan
baku yang tersedia digudang pada bulan itu
2. Purchase Order (PO),
Purchase Order merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Purchasing untuk
mengajukan pembelian bahan baku yang di inginkan oleh Bagian PPIC
3. Surat Jalan (SJ) 3 rangkap
Surat Jalan merupakan dokumen yang diberikan Supplier yang berisi informasi
tentang alamat pemesan dan penerima barang yang dikirim, nama sopir yang

24

membawa barang, nomor polisi kendaraan, serta nama barang dan berapa roll
yang dikirim. Rangkap 1 dan 3 diberikan ke Supplier, rangkap 2 diarsip oleh PT.
Hilon Felt
4. Packing List
Packing List merupakan dokumen yang berisi nama pengirim dan penerima
barang, nomor polisi kendaraan yang mengangkut barang tersebut. Type dan size
barang yang dikirim. Serta bale number dan jumlah (kg) barang yang dikirim.
Packing List diberikan ke PT. Hilon Felt untuk diarsip.
5. Surat Perintah Kerja (SPK)
SPK merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian PPIC yang berisi informasi
tentang jenis produk yang akan dihasilkan, Qty yds, roll, campuran fiber, ratio,
campuran resin, dan rationya. Berdasarkan SPK tersebut, Bagian Produksi
meminta bahan baku yang dibutuhkan untuk diproduksi ke Bagian Gudang.
6. Bukti Pengambilan Barang Intern (BPBI) 2 rangkap
BPBI merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Produksi untuk mencatat
bahan baku yang diperlukan dan diberikan ke Bagian Gudang. Rangkap 1
diberikan ke Bagian Inventory untuk diarsip, rangkap 2 diarsip Bagian Gudang
sesuai tanggal.
7. Laporan Produksi Padding (LPP)
LPP merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Produksi yang berisi jenis
barang yang dihasilkan, berat padding, campuran fiber dan campuran resin yang
telah digunakan.
8. Voucher Harian 2 rangkap (VH)

25

Voucher Harian merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Gudang yang
berisi tentang nama barang yang dihasilkan dan Qty nya. Rangkap 1 berikan
Bagian Inventory untuk dibuatkan Laporan Keluar Masuk Barang. Rangkap 2
diarsip Bagian Gudang sesuai tanggal.
4.4.2. Catatan dalam Sistem Persediaan Bahan baku Fiber
Catatan yang digunakan dalam Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber adalah:
1.

Kartu Stock
Kartu Stock merupakan catatan yang dibuat oleh Bagian Gudang untuk
mencatat keluar masuknya bahan baku.

2.

Buku Barang Masuk
Buku Barang Datang merupakan catatan yang diisi oleh Security untuk
mencatat barang yang masuk ke pabrik. Catatan ini berisi nama sopir,
expedisi, in out, nopol, no SJ, nama & jenis barang yang masuk ke pabrik.

3.

Buku Purchase Order (PO)
Buku Purchase Order merupakan catatan yng dibuat oleh Bag.PPIC untuk
mencatat barang yang dibutuhkan dalam pembuatan PO dan diberikan ke
Bagian Purchasing. Catatan ini berisi tgl, supplier, item, Qty, Harga, Paraf.

4.4.3. Aplikasi yang digunakan dalam Siste Persediaan Bahan Baku Fiber

Aplikasi yang digunakan dalam sistem bahan baku fiber adalah :


Microsoft Excel

26

Aplikasi ini digunakan untuk membuat Purchase Order (PO) yang dibuat oleh
Bagian Purchasing. Dokumen ini digunakan untuk pengajuan pembelian bahan
baku fiber ke Supplier.

4.5. Analis
4.5.1. Kelebihan Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT. Hilon Felt


Untuk pembelian bahan baku, perusahaan membeli sesuai dengan permintaan dari
Bagian produksi, sehingga perusahaan tidak menyimpan bahan baku terlalu
banyak dan tidak terlalu menghabiskan banyak biaya dalam pembelian bahan
bahan baku.



Pencatatan nilai persediaan dicatat oleh Bagian Inventory (Accounting) yang
berarti mencegah manipulasi data oleh Bagian Gudang dalam penilaian Harga
Pokok Persediaan.



PT. Hilon Felt menggunakan metode First In First Out (FIFO) dalam pencatatan
harga pokok persediaan. Sehingga laba yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan
dengan metode lainnya, yang bisa membuat pandangan yang lebih baik terhadap
performance perusahaan. Dan juga pengukuran stok akhir lebih tepat,
dikarenakan menggunakan ongkos barang yang dibeli terlebih dahulu.

4.5.2. Kekurangan Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT Hilon Felt


Dalam Bukti Pengambilan Barang Intern (BPBI), pada kolom “Total” dan “Unit”
tidak diisi. Pada dasarnya kolom “Total” diisi dengan jumlah berat fiber yang
telah dicatat. Sedangkan pada kolom “Unit” diisi dengan jumlah ball fiber yang

27

telah dicatat. Sehingga kolom-kolom tersebut telah menyimpang dari maksud
pembuatan kolom tersebut.


Untuk Voucher Harian (Masuk) pada kolom “Keterangan” hanya diisi “Hasil
Produksi Shift Malam / Pagi”, sebenarnya kolom keterangan diisi berapa berat
padding sesungguhnya. Sehingga kolom “Keterangan” telah menyimpang dari
maksud pembuatan kolom tersebut.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA, Tbk KANDATEL JEMBER

3 102 19

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

Mekanisme pengajuan klaim produk individu asuransi jiwa pada PT. MAA Life Assurance Syariah

6 85 87