T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Administrasi Guru dengan Metode Task Technology Fit T1 BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dari penelitian Nurul Huda Agustiani (2010) yang berjudul
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu)
Terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan sebagai
Variabel Moderating berkesimpulan pemanfaatan sikadu berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja individual. Hal ini terlihat dari
pemanfaatan sikadu dengan intensitas yang tinggi dapat meningkatkan
kinerja individual. Kemudahan penggunaan Sikadu tidak memoderasi
pengaruh pemanfaatan sikadu terhadap kinerja individual, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kemudahan penggunaan Sikadu bukan
variabel moderating. Hal ini menunjukkan bahwa mudah atau sulitnya
penggunaan sikadu tidak mempengaruhi pemanfaatan sikadu terhadap
kinerja individual. Nurul menggunakan Technology Accepted Model
(TAM) untuk menganalisis hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan
perilaku, teknik analisis ini dapat menunjukkan secara tidak langsung
bentuk-bentuk tujuan individu untuk melakukan tindakan yang positif.
Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan perilaku didasarkan pada
ide bahwa dalam penyusunan organisasi, orang-orang membentuk tujuantujuan terhadap perilakunya yang diyakini akan meningkatkan kinerjanya.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengujian hipotesis dan
merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk
hubungan antar variabel.
Penelitian Vivi (2006) yang berjudul Teknologi Tugas yang Fit dan
Kinerja Individual yang meneliti tentang penggunaan teknologi informasi
dalam menyelesaikan tugas- tugas operasional perusahaan meyimpulkan
bahwa adanya evolusi yang penting bagaimana teknologi memberikan
nilai tambah bagi kinerja individual. Vivi menggunakan metode Task
Technology Fit (TTF) untuk menunjukkan kesesuaian antara karakteristik
tugas dan karakteristik teknologi dan metode Technology-to-Performance
Chain (TPC) untuk melihat pengaruh TTF terhadap kinerja individual di
perusahaan.
Jika dilihat dari penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
penggunaan teknologi informasi dapat berpengaruh positif terhadap
kinerja invidual dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas- tugasnya
selain itu, teknologi informasi juga dapat menambah produktifitas dan
kreatifitas individu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana teknologi informasi mempengaruhi kinerja individual dalam
bidang penyelesaian tugas administrasi guru di sekolah.
2.2 Sistem Informasi
Kadir (2003) menjelaskan sistem informasi mencakup sejumlah
komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja),
ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Menurut Gelinas, Oram
dan Wiggins dalam Kadir (2003) sistem informasi adalah suatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen
berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,
menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi dan
didistribusikan kepada pemakai. Kemampuan utama dalam suatu sistem
informasi adalah :
a. Melaksanakan komputasi numerik bervolume besar dan dengan
kecepatan tinggi.
b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang
murah, akurat dan cepat.
c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses.
d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh
dunia dengan cepat dan murah.
e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang- orang yang bekerja
dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.
f. Meyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
g. Mengotomasikan proses- proses bisnis yang semioto-matis dan tugastugasnya yang dikerjakan secara manual.
h. Mengerjakan pengetikan dan penyuntingan.
i. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara
manual.
2.3 Administrasi Guru
Untuk dapat memahami pengertian dari administrasi guru, maka
terlebih dahulu membahas arti dari administrasi sebagai titik awalnya.
Pengertian administrasi dalam arti sempit sering disamakan dengan tata
usaha, yaitu berupa kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan
suatu kegiatan atau hasil kegiatan untuk membantu pimpinan dalam
mengambil keputusan.
Menurut Daryanto (2006) konsep administrasi mempunyai
pengertian atau konotasi yang luas sebagaimana penjelasan sebagai berikut
a) mempunyai pengertian sama dengan manajemen yang berusaha
mempengaruhi dan menyuruh orang agar bekerja secara produktif; b)
memanfaatkan manusia, materiil, uang, metode, secara terpadu guna
mencapai tujuan institusional; c) mencapai suatu tujuan melalui orang lain;
fungsi eksekutif pemerintah, dan memanfaatkan sistem kerjasama
interaktif yang efektif dan efisien.
Dalam administrasi, faktor sumber daya manusia sangat penting.
Sumber daya yang dimaksudkan adalah penyelenggara atau pelaksana
administrasi yang kompeten dan profesional di bidangnya sehingga
pelaksanaan pengadministrasian dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien agara tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Daryanto juga
mengemukakan bahwa administrasi adalah aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
The Liang Gie dan kawan- kawan yang dikutip oleh Burhanuddin
(1994) mengemukakan bahwa administrasi adalah segenap serangkaian
perbuatan penyelenggaraan setiap usaha kerja sama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah upaya atau
kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan memanfaatkan dan
mendayagunakan semua sumber (manusia, sarana prasarana, waktu, dan
dana) secara seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan
tertentu.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
tahun 2008, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mnedidik, mnegajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi perserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru
sebagai pendidik profesional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan
yang sangat strategis. Guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi
terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip
profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara
dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
Pendidik merupakan:
pembelajaran. 3)
pembelajaran.
5)
1)
melaksanakan
tenaga profesional,
pembelajaran. 4)
2)
merencanakan
menilai
hasil
membimbing. 6) melatih. 7) meneliti. 8) mengabdi kepada
masyarakat.
Jadi apabila yang dimaksud dengan pendidik diatas adalah guru,
maka administrasi yang dimaksud disini adalah perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru berkaitan dengan
perangkat atau administrasi pembelajaran yaitu:
a. Silabus
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka
panjang pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pem- belajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus sebagai suatu rencana
pembelajaran diperlukan sebab proses pembe-lajaran di sekolah
dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
b. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. kalender Pendidikan
biasanya dikeluarkan oleh pusat, menyesuaikan dengan kalender
masehi pada tahun itu.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan
dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai
pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta
didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan
demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media dan evaluasi yang harus
digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar
akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari
tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar atau keluar dari
sistem evaluasi yang seharusnya. RPP akan membantu si pengajar
dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta
didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
d. Presensi Siswa
Presensi siswa perlu dilakukan guru sebelum memulai pelajaran untuk
mengecek kehadiran siswa saat berada di kelas. Presensi juga dapat
digunakan guru sebagai alat untuk mengevaluasi keaktifan siswa
masuk kelas dan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian.
e. Analisis KKM
Analisis KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) merupakan alat yang
digunakan sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi
peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata
pelajaran atau Standar Kompetensi (SK) dan sebagai salah satu
instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
f. Daftar Nilai
Merupakan data yang dipakai oleh pendidik yang memuat semua hasil
belajar siswa baik nilai tugas, nilai ulangan, nilai tes akhir semester
dan nilai lainnya.
g. Jadwal Mengajar
Merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan belajar mengajar guru
selama satu minggu. Pengaturan ini berdasarkan kelas, hari, jam, dan
mata pelajaran yang diampu.
Administrasi guru merupakan hal yang penting dalam mencapai
tujuan pembelajaran karena guru merupakan kunci untuk mencapai tujuan
dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan pada Satuan Pendidkan di Lingkungan Kanwil Depag Provinsi
Jawa Tengah (2009) dalam standar proses yang merupakan standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
guru harus mempersiapkan hal- hal sebagai berikut :
a. Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan
rencana pembelajaran.
b. Pelaksanaan proses pembelajaran yaitu pengelolaan kelas dan
implementasi dari RPP yang telah dibuat. Pengelolaan kelas yang
harus dilaksanakan guru adalah menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan dan kepatuhan pada peraturan dan
menyelenggarakan proses pembelajaran.
c. Penilaian hasil belajar merupakan suatu bentuk kegiatan guru terkait
dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau
hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran
tertentu.
Dengan demikian yang dimaksud dengan administrasi guru disini
adalah semua kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh guru dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan semua perangkat pembelajaran
secara seefektif dan seefisien mungkin untuk mengelola atau mengatur
kelas sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
2.4 Learnboost
Learnboost adalah aplikasi berbasis web dan sistem manajemen
kelas online yang terdiri dari beberapa aplikasi untuk mengatur kelas
khusus atau bahkan seluruh sekolah yang dapat diakses melalui
www.learnboost.com. Learnboost dikembangkan dan berpusat di San
Fransisco, California. Para penggagas dari aplikasi ini adalah Rafael
Corrales, Thian Lu dan Guillermo Ruch. Selain ketiga nama tersebut ada
juga Damian Suarez dan Meredith Ely sebagai orang yang turut
mengembangkan aplikasi iniserta Aaron Heckmann dan TJ Holowaychuk
sebagai orang yang juga berpartisipasi hingga Learnboost bisa sampai
seperti sekarang ini.
Untuk menambahkan mata pelajaran yang akan diampu oleh guru,
dapat menggunakan menu create lesson yang memudahkan pengaturan
mata pelajaran yang akan diampu jika lebih dari satu pelajaran yang
selanjutnya guru akan diarahkan untuk membuat rencana pembelajaran.
Ada beberapa tab yang dapat dimanfaatkan di learnboost,
diantaranya adalah Administration, Gradebook, Attendance dan Reporting.
Dalam tab Administration terdapat subtab yang digunakan untuk mengatur
manajemen kelas selama mata pelajaran tersebut berlangsung, subtab yang
pertama adalah info yang digunakan untuk memberikan data kelas (kelas,
mata pelajaran, jumlah siswa, dan tanggal mulai dan berakhirnya kelas
selama 1 semester) yang diampu. Sub tab yang kedua adalah class roaster
yang digunakan untuk memasukkan data siswa. Subtab yang ketiga adalah
seating yang digunakan guru untuk mengatur tempat duduk siswa selama
pelajaran berlangsung. Subtab yang keempat adalah schedule yang
digunakan guru untuk mengatur hari dan waktu pelajaran tersebut
berlangsung dalam 1 minggu. Subtab berikutnya adalah policy yang
digunakan untuk memberikan informasi peraturan dan tata tertib yang
berlaku dalam kelas yang diampu.
Tab Gradebook digunakan oleh guru untuk mengatur dan
mengolah data hasil belajar siswa dari nilai ulangan harian, tugas,
pekerjaan rumah dan sebagainya sesuai dengan bobotnya masing- masing
yang dapat diatur oleh guru. Tab Attendance yang digunakan guru untuk
mengabsen siswa sebelum pelajaran berlangsung. Dan tab yang terakhir
adalah Reporting yang bermanfaat untuk memberikan informasi pada guru
mengenai perkembangan siswa yang dilihat dari hasil belajar dan
kehadirannya. Informasi yang disajikan dalam tab ini berupa tabel dan
diagram.
Selain itu, dihalaman awal learnboost terdapat menu create lesson
yang dapat digunakan guru untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dengan menu calendar, para pendidik dapat
membuat jadwal pembelajaran dengan detil dan mudah untuk diingatkan
kembali pada setiap jadwal yang sudah ditetapkan. Kalender yang
disediakan oleh learnboost memuat jadwal mengajar guru sesuai dengan
data kelas yang diamasukkan oleh guru sebelumnya. Sistem pengontrolan
kemampuan peserta didik dapat dilakukan kapan dan dimana saja oleh
pendidik karena learnboost dapat diakses asalkan terkoneksi dengan
jaringan internet. Sehingga pendidik dapat mengetahui kemampuan setiap
peserta didiknya dan dapat merancang pembelajaran di kelas sesuai
dengan kemampuan peserta didik.
Learnboost dapat mempermudah kinerja para pendidik, sekaligus
dapat
meningkatkan
produktifitas
pekerjaan
pendidik
dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Dalam hal ini pada pengaturan dan
penyelesaian tugas- tugas administrasi guru disekolah. Learnboost sangat
mudah digunakan dengan fitur- fitur yang banyak dan mendukung, bahkan
bisa juga terintegrasi ke perangkat teknologi seperti tablet atau smartphone
yang dapat di unggah melalui Google Apps.
Learnboost dipilih sebagai instrument administrasi guru karena
mencakup beberapa segi instrument yang tepat untuk guru. Menurut
Sadiman di dalam Sutjiono (2005) antara lain:
-
Access
Learnboost mudah diakses oleh penggunanya, dengan menggunakan
smartphone, laptop atau komputer yang terkoneksi dengan internet
learnboost dapat digunakan dimana dan kapan saja.
-
Cost
Dalam mengoperasikan learnboost, para pengguna tidak perlu
membeli sebuah lisensi atau memiliki sebuah sertifikat penggunaan
dalam menjalankannya karena learanboost merupakan sebuah aplikasi
berbasis web yang gratis.
-
Technology
Learnboost sangat mudah dalam mengakses dan menggunakannya.
Banyak
aplikasi-
aplikasi
yang
dapat
mendukung
kegiatan
administrasi guru disekolah. Didalamnya juga terdapat informasiinformasi yang menjelaskan pada para penggunanya apabila tidak
mengerti dalam pengoperasian learnboost.
2.5 Kinerja Guru
Secara umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat
keberhasilan seseorang di dalam melaksanakan pekerjaannya menurut
Sunarta (2005). Kinerja dalam bahasa indonesia disebut juga dengan
prestasi kerja, kinerja atau presepsi kerja (performance) diartikan sebagai
ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, ketrampilan
dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu (Timotius, 2002). Prawiro
Sentino (1999) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang
didalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing- masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika. Mangkunegara (2002) kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kinerja adalah kemampuan dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas
yang dapat diamati untuk menilai keberhasilan dalam mencapai tujuan
organisasi.
Henri Simamora dalam Timotius (2002) menyatakan bahwa kinerja
guru atau prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan
pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat dapat tercermin
dari output yang dihasilkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Menurut
Kusnaedi (2003) kinerja guru adalah kemampuan dan prestasi kerja guru
adalah melaksanakan tugas- tugas pokoknya sebagai guru, yang
didalamnya mengandung sub konsep tanggung jawab, kepercayaan diri,
kompetensi, kondisi kerja dan komunikasi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah
hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya, yang didasarkan atas kecakapan pengalaman dan kesungguhan
serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin baik kualitas maupun
kuantitasnya.
2.6 Task Technology Fit
Task Technology Fit (TTF) merupakan teori yang dikembangkan
oleh Goodhue dan Thompson (1995). TTF adalah tingkat dimana
teknologi membantu individu dalam pelaksanaan tugas- tugasnya atau
tugas jabatan. TTF merupakan persesuaian antara kebutuhan akan tugastugasnya atau tugas jabatan. Secara lebih spesifik, TTF merupakan
persesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugas, kemampuan individu dan
fungsi teknologi.
Prioritas TTF adalah interaksi tugas, teknologi dan individu.
Berbagai macam tugas yang pasti (sebagai contoh, saling ketergantungan
antara tugas dengan kebutuhan informasi dari beberapa unit organisasi)
membutuhkan berbagai macam fungsi teknologi yang pasti (sebagai
contoh, integrasi database dengan seluruh data perusahaan yang dapat
diakses untuk seluruhnya).
Pengaruh
TTF
terhadap
pemanfaatan
ditunjukkan
melalui
hubungan antara TTF dan kepercayaan mengenai konsekuensi penggunaan
sistem. Hal ini dikarenakan TTF seharusnya merupakan penentu penting
mengenai apakah sistem dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih penting
atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja di
dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu.
Tingginya kinerja berimplikasi terhadap perbaikan efisiensi, perbaikan
efektifitas dan atau peningkatan kualitas.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran TTF
Dalam kerangka diatas dijelaskan apabila ada kesesuaian antara
karakteristik pekerjaan dan karakteristik teknologi informasi maka
teknologi informasi akan digunakan sebagai alat yang cocok dan sesuai
untuk menyelesaikan tugasnya. Kemudian pemanfaatan teknologi ini akan
berdampak pada kinerja dan manfaat yang didapatkan oleh orang yang
menggunakan teknologi tersebut.
2.6.1
Kesesuaian antara Karakter Kebutuhan Pekerjaan dengan
Karakter Teknologi Informasi
Dalam penelitian Judith dkk (2006) pencapaian kinerja individual
dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu
dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Montazemi dalam Nurul
(2010) mengemukakan bahwa individu yang memiliki kompetensi yang
tinggi, terlatih lebih baik dan lebih mengenal sistem informasi yang
diimplementasikan dalam perusahaannya akan dapat dengan lebih baik
dalam mengidentifikasi, mengakses dan menginterpretasikan data yang
diperlukan. Individu yang terbiasa dengan penggunaan komputer akan
dapat menggunakan sistem informasi yang ada dengan lebih baik sehingga
akan lebih memenuhi kebutuhan data dalam penyelesaian tugas mereka.
Untuk melihat kesesuaian dari karakter pelaksanaan administrasi
guru dan karakter web learnboost maka perlu dilakukan pengujian untuk
mengetahui tingkat kesesuaian dari dua karakter tersebut. Tingkat
kesesuaian tersebut
dapat
diukur menggunakan instrument
yang
dikembangkan oleh Goodhue dalam Ika (2004) yaitu menggunakan konsep
task technology fit dengan memberikan 12 pertanyaan kepada responden
tentang :
a.
Tingkat rincian yang tepat (right level of detail)
Menggambarkan ketersediaan data dengan tingkat rincian yang
tepat. Sistem komputer web learnboost dapat menyajikan data
dengan rincian yang tepat.
b.
Keakuratan (accuracy)
Menggambarkan sumber data yang akurat. Ketepatan learnboost
dalam mengelola hasil belajar siswa dari nilai tugas, kuis, tes tengah
semester dan akhir semester.
c.
Kompatibilitas (compatibility)
Berhubungan dengan tingkat konsistensi dua atau lebih sumber data
yang berbeda pada saat data tersebut harus digabungkan atau
dibandingkan. Jika dibandingkan dengan instrument yang digunakan
sebelumnya, hasil olahan akan sama dengan learnboost.
d.
Lokabilitas (locability)
Berkaitan dengan kemudahan dalam menentukan data apa yang
tersedia dan dimana letaknya serta apa maksud dari elemen data.
Guru dapat dengan cepat mudah menemukan data- data yang
dibutuhkan. Data yang ditampilkan learnboost mudah terbaca dan
dipahami oleh guru.
e.
Aksebilitas (accessbility)
Menunjukkan kemudahan dalam memperoleh otorisasi untuk
mengakses data yang diperlukan. Guru dapat mengakses learnboost
dan dapat mengejakan tugas anda dimana dan kapan saja saat anda
memerlukannya.
f.
Arti data (meaning)
Menggambarkan
bantuan
yang
disediakan
sistem
dalam
menerjemahkan data. Terdapat penjelasan yang mudah untuk
dimengerti guru dalam setiap menunya.
g.
Asistensi (assistance)
Memperoleh
bantuan
dalam
mengerjakan
suatu
pekerjaan.
Learnboost dapat membantu guru untuk menyelesaikan tugas- tugas
administrasi guru.
h.
Kemudahan penggunaan perangkat lunak dan keras (easy hardware/
software)
Kemudahan dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak sistem untuk memperoleh, mengakses, dan menganalisa data.
Fasilitas sekolah yang mendukung (personal computer atau laptop,
jaringan wifi) dan kemudahan penggunaan web learnboost.
i.
Keandalan sistem (system reliability)
Menggambarkan keandalan sistem yang saat mengalami masalah
tidak terduga sebelumnya. Saat terjadi masalah pada laptop atau
smartphone saat guru mengejakan tugasnya, learnboost dapat
menyimpan data anda secara otomatis
j.
Kemutahiran (currency)
Menunjukkan data yang mutakhir dan canggih. Dapat diakses
dimana saja melalui laptop, komputer atau smartphone asalkan
tersambung dengan jaringan internet.
k.
Presentasi (presentation)
Menggambarkan mudah tidaknya tampilan data yang digunakan
untuk dipahami. Data yang tampilkan learnboost yang mudah dibaca
guru.
l.
Kekacauan (confusion)
Menggambarkan data mengalami kekacauan pada sistem yang
digunakan. Kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi jika
menggunakan web learnboost.
2.6.2
Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kinerja Individual
Davis dalam Nurul (2010) menyatakan bahwa penggunaan sistem
aplikasi spesifik akan meningkatkan kinerja dan juga menemukan
hubungan kuat antara penggunaan komputer dengan tugas secara pasti.
Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan
efisiensi, efektifitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian
serangkaian tugas yang dibebankan kepada individu dalam organisasi.
Untuk mengetahui dampak penggunaan learnboost terhadap
kinerja guru maka perlu dilakukan suatu pengujian. Dampak tersebut dapat
diukur menggunakan instrument yang dikemukakan oleh Wirawan (2009)
dengan beberapa kriteria atau ukuran, kriteria tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Kuantitatif (seberapa banyak)
Merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan diukur, yaitu
hanya dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja
harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini guru dapat
mengerjakan banyaknya tugas- tugas administrasi guru (penyusunan
RPP, menyusun absensi siswa dan penilaian hasil belajar siswa)
menggunakan web learnboost dengan baik dalam kurun waktu
tertentu.
b. Kualitatif (seberapa baik)
Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil yang dicapai.
Kriteria ini antara lain mengemukakan akurasi, presisi, penampilan,
kemanfaatan atau efektifitas. Standar dapat diekspresikan sebagai
tingkat kesalahan seperti jumlah atau persentase kesalahan yang
diperbolehkan per unit hasil kerja. Dalam learnboost terdapat menumenu yang lengkap, seperti menu buku nilai, absensi, jadwal mengajar
dan sebagainya. Dilihat dari manfaatnya learnboost dapat memenuhi
segala kebutuhan guru dalam mengelola administrasi guru.
c. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan tugas
Kriteria yang menentukan keterbatasan waktu untuk memproduksi
suatu produk, membuat sesuatu untuk melayani sesuatu. Waktu yang
diperlukan guru dalam menyelesaikan tugas- tugas administrasinya.
d. Efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber organisasi
Pemanfaatan sumber daya dan meminimalisir pengeluaran untuk
melakukan suatu pekerjaan.
Learnboost dapat diakses kapan dan
dimanapun dengan komputer, laptop atau perangkat pintar lainnya
yang terkoneksi dengan jaringan internet.
e. Cara melakukan pekerjaan
Alat yang digunakan oleh individu dalam menunjang dan mendukung
pekerjaannya.
Learnboost
mudah
dalam
pengoperasian
dan
penggunaanya karena menu yang ditampilkan sederhana dan mudah
dipahami pemakai. Sehingga dengan mudah mempelajari learnboost
sebagai
alat
dalam
membantu
penyusunan
dan
pengelolaan
administrasi guru.
f. Efek atas suatu upaya
Pengukuran yang diekspresikan akibat akhir yang diharapkan akan
diperoleh dengan bekerja. Standar ini menggunakan kata- kata supaya
dan agar supaya yang digunakan jika hasilnya tidak dapat
dikualifikasikan. Dampak pada kinerja guru dalam administrasi guru
setelah menggunakan web learnboost.
g. Standar sejarah
Standar yang menyatakan hubungan antara standar masa lalu dengan
standar sekarang. Standar masa sekarang dinyatakan lebih tinggi atu
lebih rendah daripada standar masa lalu dalam pengertian kuantitas
dan kualitas. Jika dibandingkan dengan penyusunan administrasi guru
yang masih konvensional, apakah penggunaan web learnboost dapat
memperbaiki kinerja guru.
h. Standar nol atau absolut
Standar yang menyatakan tidak akan terjadi sesuatu. Standar ini
dipakai jika tidak ada alternatif lain. Adanya kemungkinan kesalahankesalahan yang terjadi apabila menggunakan web learnboost. Contoh:
kesalahan hitung dalam penyusunan nilai yang dimasukkan guru.
2.7 Kerangka Pemikiran
Guru diwajibkan melaksanakan administrasi karena disamping
tugas guru mengajar dan mendidik, guru juga sebagai administrator.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar perlu di
administrasikan. Administrasi ini merupakan dokumen sebagai bukti
bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu
administrasi yang dilaksanakan oleh guru harus tersusun rapi dan tertata
dengan baik, serta harus seefektif dan seefisien mungkin dalam
pelaksanaannya. Pelaksanaan administrasi guru yang dimaksud dalam
penelitian ini merupakan administrasi yang dilaksanakan setiap guru yang
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dan administrasi yang
berkaitan dengan penilaian prestasi belajar siswa. Pemanfaatan teknologi
informasi menjadi salah satu alternatif agar pelaksanaan administrasi guru
dapat berjalan dengan efektif dan efisien yang nantinya akan berpengaruh
pada kinerja guru dalam mengelola administrasi tersebut.
Maka
dengan
demikian
kerangka
dasar
pemikiran
dapat
digambarkan sebagai berikut :
Karakter
Pekerjaan Guru
Pemanfaatan Web
Learnboost
Dampak
Kinerja Guru
Karakter Web
Learnboost
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Dilihat terlebih dahulu semua tugas- tugas guru dalam melaksanakan
administrasi guru. Kemudian melihat fitur- fitur dan manfaat learnboost
dalam memenuhi kebutuhan guru tersebut. Jika ditemukan adanya
kecocokan antara kebutuhan administrasi guru dan fungsi learnboost, guru
kemudian memanfaatkan learnboost sebagai instrument yang digunakan
dalam menyusun dan mengelola tugas administrasinya. Setelah guru
menggunakan web learnboost, dilakukan analisa untuk memperlihatkan
dampak penggunaan learnboost terhadap kinerja guru dalam menyusun
tugas administrasi guru.
2.8 Hipotesis
Pemanfaatan web learnboost dalam menyusun dan mengelola
administrasi guru dapat memperbaiki kinerja guru dalam menyusun dan
mengelola administrasi guru di sekolah.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dari penelitian Nurul Huda Agustiani (2010) yang berjudul
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu)
Terhadap Kinerja Individual dengan Kemudahan Penggunaan sebagai
Variabel Moderating berkesimpulan pemanfaatan sikadu berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja individual. Hal ini terlihat dari
pemanfaatan sikadu dengan intensitas yang tinggi dapat meningkatkan
kinerja individual. Kemudahan penggunaan Sikadu tidak memoderasi
pengaruh pemanfaatan sikadu terhadap kinerja individual, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kemudahan penggunaan Sikadu bukan
variabel moderating. Hal ini menunjukkan bahwa mudah atau sulitnya
penggunaan sikadu tidak mempengaruhi pemanfaatan sikadu terhadap
kinerja individual. Nurul menggunakan Technology Accepted Model
(TAM) untuk menganalisis hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan
perilaku, teknik analisis ini dapat menunjukkan secara tidak langsung
bentuk-bentuk tujuan individu untuk melakukan tindakan yang positif.
Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan perilaku didasarkan pada
ide bahwa dalam penyusunan organisasi, orang-orang membentuk tujuantujuan terhadap perilakunya yang diyakini akan meningkatkan kinerjanya.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengujian hipotesis dan
merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk
hubungan antar variabel.
Penelitian Vivi (2006) yang berjudul Teknologi Tugas yang Fit dan
Kinerja Individual yang meneliti tentang penggunaan teknologi informasi
dalam menyelesaikan tugas- tugas operasional perusahaan meyimpulkan
bahwa adanya evolusi yang penting bagaimana teknologi memberikan
nilai tambah bagi kinerja individual. Vivi menggunakan metode Task
Technology Fit (TTF) untuk menunjukkan kesesuaian antara karakteristik
tugas dan karakteristik teknologi dan metode Technology-to-Performance
Chain (TPC) untuk melihat pengaruh TTF terhadap kinerja individual di
perusahaan.
Jika dilihat dari penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
penggunaan teknologi informasi dapat berpengaruh positif terhadap
kinerja invidual dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas- tugasnya
selain itu, teknologi informasi juga dapat menambah produktifitas dan
kreatifitas individu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat
sejauh mana teknologi informasi mempengaruhi kinerja individual dalam
bidang penyelesaian tugas administrasi guru di sekolah.
2.2 Sistem Informasi
Kadir (2003) menjelaskan sistem informasi mencakup sejumlah
komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja),
ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu. Menurut Gelinas, Oram
dan Wiggins dalam Kadir (2003) sistem informasi adalah suatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen
berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,
menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi dan
didistribusikan kepada pemakai. Kemampuan utama dalam suatu sistem
informasi adalah :
a. Melaksanakan komputasi numerik bervolume besar dan dengan
kecepatan tinggi.
b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang
murah, akurat dan cepat.
c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses.
d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh
dunia dengan cepat dan murah.
e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang- orang yang bekerja
dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.
f. Meyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
g. Mengotomasikan proses- proses bisnis yang semioto-matis dan tugastugasnya yang dikerjakan secara manual.
h. Mengerjakan pengetikan dan penyuntingan.
i. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara
manual.
2.3 Administrasi Guru
Untuk dapat memahami pengertian dari administrasi guru, maka
terlebih dahulu membahas arti dari administrasi sebagai titik awalnya.
Pengertian administrasi dalam arti sempit sering disamakan dengan tata
usaha, yaitu berupa kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan
suatu kegiatan atau hasil kegiatan untuk membantu pimpinan dalam
mengambil keputusan.
Menurut Daryanto (2006) konsep administrasi mempunyai
pengertian atau konotasi yang luas sebagaimana penjelasan sebagai berikut
a) mempunyai pengertian sama dengan manajemen yang berusaha
mempengaruhi dan menyuruh orang agar bekerja secara produktif; b)
memanfaatkan manusia, materiil, uang, metode, secara terpadu guna
mencapai tujuan institusional; c) mencapai suatu tujuan melalui orang lain;
fungsi eksekutif pemerintah, dan memanfaatkan sistem kerjasama
interaktif yang efektif dan efisien.
Dalam administrasi, faktor sumber daya manusia sangat penting.
Sumber daya yang dimaksudkan adalah penyelenggara atau pelaksana
administrasi yang kompeten dan profesional di bidangnya sehingga
pelaksanaan pengadministrasian dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien agara tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Daryanto juga
mengemukakan bahwa administrasi adalah aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
The Liang Gie dan kawan- kawan yang dikutip oleh Burhanuddin
(1994) mengemukakan bahwa administrasi adalah segenap serangkaian
perbuatan penyelenggaraan setiap usaha kerja sama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah upaya atau
kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan memanfaatkan dan
mendayagunakan semua sumber (manusia, sarana prasarana, waktu, dan
dana) secara seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan
tertentu.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
tahun 2008, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mnedidik, mnegajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi perserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Guru
sebagai pendidik profesional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan
yang sangat strategis. Guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi
terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip
profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara
dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
Pendidik merupakan:
pembelajaran. 3)
pembelajaran.
5)
1)
melaksanakan
tenaga profesional,
pembelajaran. 4)
2)
merencanakan
menilai
hasil
membimbing. 6) melatih. 7) meneliti. 8) mengabdi kepada
masyarakat.
Jadi apabila yang dimaksud dengan pendidik diatas adalah guru,
maka administrasi yang dimaksud disini adalah perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru berkaitan dengan
perangkat atau administrasi pembelajaran yaitu:
a. Silabus
Silabus pada dasarnya merupakan rencana pembelajaran jangka
panjang pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pem- belajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus sebagai suatu rencana
pembelajaran diperlukan sebab proses pembe-lajaran di sekolah
dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
b. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. kalender Pendidikan
biasanya dikeluarkan oleh pusat, menyesuaikan dengan kalender
masehi pada tahun itu.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan
dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai
pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta
didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan
demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus
diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media dan evaluasi yang harus
digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar
akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari
tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar atau keluar dari
sistem evaluasi yang seharusnya. RPP akan membantu si pengajar
dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta
didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
d. Presensi Siswa
Presensi siswa perlu dilakukan guru sebelum memulai pelajaran untuk
mengecek kehadiran siswa saat berada di kelas. Presensi juga dapat
digunakan guru sebagai alat untuk mengevaluasi keaktifan siswa
masuk kelas dan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian.
e. Analisis KKM
Analisis KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) merupakan alat yang
digunakan sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi
peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata
pelajaran atau Standar Kompetensi (SK) dan sebagai salah satu
instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
f. Daftar Nilai
Merupakan data yang dipakai oleh pendidik yang memuat semua hasil
belajar siswa baik nilai tugas, nilai ulangan, nilai tes akhir semester
dan nilai lainnya.
g. Jadwal Mengajar
Merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan belajar mengajar guru
selama satu minggu. Pengaturan ini berdasarkan kelas, hari, jam, dan
mata pelajaran yang diampu.
Administrasi guru merupakan hal yang penting dalam mencapai
tujuan pembelajaran karena guru merupakan kunci untuk mencapai tujuan
dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan pada Satuan Pendidkan di Lingkungan Kanwil Depag Provinsi
Jawa Tengah (2009) dalam standar proses yang merupakan standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
guru harus mempersiapkan hal- hal sebagai berikut :
a. Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan
rencana pembelajaran.
b. Pelaksanaan proses pembelajaran yaitu pengelolaan kelas dan
implementasi dari RPP yang telah dibuat. Pengelolaan kelas yang
harus dilaksanakan guru adalah menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan dan kepatuhan pada peraturan dan
menyelenggarakan proses pembelajaran.
c. Penilaian hasil belajar merupakan suatu bentuk kegiatan guru terkait
dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau
hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran
tertentu.
Dengan demikian yang dimaksud dengan administrasi guru disini
adalah semua kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh guru dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan semua perangkat pembelajaran
secara seefektif dan seefisien mungkin untuk mengelola atau mengatur
kelas sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
2.4 Learnboost
Learnboost adalah aplikasi berbasis web dan sistem manajemen
kelas online yang terdiri dari beberapa aplikasi untuk mengatur kelas
khusus atau bahkan seluruh sekolah yang dapat diakses melalui
www.learnboost.com. Learnboost dikembangkan dan berpusat di San
Fransisco, California. Para penggagas dari aplikasi ini adalah Rafael
Corrales, Thian Lu dan Guillermo Ruch. Selain ketiga nama tersebut ada
juga Damian Suarez dan Meredith Ely sebagai orang yang turut
mengembangkan aplikasi iniserta Aaron Heckmann dan TJ Holowaychuk
sebagai orang yang juga berpartisipasi hingga Learnboost bisa sampai
seperti sekarang ini.
Untuk menambahkan mata pelajaran yang akan diampu oleh guru,
dapat menggunakan menu create lesson yang memudahkan pengaturan
mata pelajaran yang akan diampu jika lebih dari satu pelajaran yang
selanjutnya guru akan diarahkan untuk membuat rencana pembelajaran.
Ada beberapa tab yang dapat dimanfaatkan di learnboost,
diantaranya adalah Administration, Gradebook, Attendance dan Reporting.
Dalam tab Administration terdapat subtab yang digunakan untuk mengatur
manajemen kelas selama mata pelajaran tersebut berlangsung, subtab yang
pertama adalah info yang digunakan untuk memberikan data kelas (kelas,
mata pelajaran, jumlah siswa, dan tanggal mulai dan berakhirnya kelas
selama 1 semester) yang diampu. Sub tab yang kedua adalah class roaster
yang digunakan untuk memasukkan data siswa. Subtab yang ketiga adalah
seating yang digunakan guru untuk mengatur tempat duduk siswa selama
pelajaran berlangsung. Subtab yang keempat adalah schedule yang
digunakan guru untuk mengatur hari dan waktu pelajaran tersebut
berlangsung dalam 1 minggu. Subtab berikutnya adalah policy yang
digunakan untuk memberikan informasi peraturan dan tata tertib yang
berlaku dalam kelas yang diampu.
Tab Gradebook digunakan oleh guru untuk mengatur dan
mengolah data hasil belajar siswa dari nilai ulangan harian, tugas,
pekerjaan rumah dan sebagainya sesuai dengan bobotnya masing- masing
yang dapat diatur oleh guru. Tab Attendance yang digunakan guru untuk
mengabsen siswa sebelum pelajaran berlangsung. Dan tab yang terakhir
adalah Reporting yang bermanfaat untuk memberikan informasi pada guru
mengenai perkembangan siswa yang dilihat dari hasil belajar dan
kehadirannya. Informasi yang disajikan dalam tab ini berupa tabel dan
diagram.
Selain itu, dihalaman awal learnboost terdapat menu create lesson
yang dapat digunakan guru untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dengan menu calendar, para pendidik dapat
membuat jadwal pembelajaran dengan detil dan mudah untuk diingatkan
kembali pada setiap jadwal yang sudah ditetapkan. Kalender yang
disediakan oleh learnboost memuat jadwal mengajar guru sesuai dengan
data kelas yang diamasukkan oleh guru sebelumnya. Sistem pengontrolan
kemampuan peserta didik dapat dilakukan kapan dan dimana saja oleh
pendidik karena learnboost dapat diakses asalkan terkoneksi dengan
jaringan internet. Sehingga pendidik dapat mengetahui kemampuan setiap
peserta didiknya dan dapat merancang pembelajaran di kelas sesuai
dengan kemampuan peserta didik.
Learnboost dapat mempermudah kinerja para pendidik, sekaligus
dapat
meningkatkan
produktifitas
pekerjaan
pendidik
dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Dalam hal ini pada pengaturan dan
penyelesaian tugas- tugas administrasi guru disekolah. Learnboost sangat
mudah digunakan dengan fitur- fitur yang banyak dan mendukung, bahkan
bisa juga terintegrasi ke perangkat teknologi seperti tablet atau smartphone
yang dapat di unggah melalui Google Apps.
Learnboost dipilih sebagai instrument administrasi guru karena
mencakup beberapa segi instrument yang tepat untuk guru. Menurut
Sadiman di dalam Sutjiono (2005) antara lain:
-
Access
Learnboost mudah diakses oleh penggunanya, dengan menggunakan
smartphone, laptop atau komputer yang terkoneksi dengan internet
learnboost dapat digunakan dimana dan kapan saja.
-
Cost
Dalam mengoperasikan learnboost, para pengguna tidak perlu
membeli sebuah lisensi atau memiliki sebuah sertifikat penggunaan
dalam menjalankannya karena learanboost merupakan sebuah aplikasi
berbasis web yang gratis.
-
Technology
Learnboost sangat mudah dalam mengakses dan menggunakannya.
Banyak
aplikasi-
aplikasi
yang
dapat
mendukung
kegiatan
administrasi guru disekolah. Didalamnya juga terdapat informasiinformasi yang menjelaskan pada para penggunanya apabila tidak
mengerti dalam pengoperasian learnboost.
2.5 Kinerja Guru
Secara umum kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat
keberhasilan seseorang di dalam melaksanakan pekerjaannya menurut
Sunarta (2005). Kinerja dalam bahasa indonesia disebut juga dengan
prestasi kerja, kinerja atau presepsi kerja (performance) diartikan sebagai
ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, ketrampilan
dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu (Timotius, 2002). Prawiro
Sentino (1999) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang
didalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing- masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika. Mangkunegara (2002) kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kinerja adalah kemampuan dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas
yang dapat diamati untuk menilai keberhasilan dalam mencapai tujuan
organisasi.
Henri Simamora dalam Timotius (2002) menyatakan bahwa kinerja
guru atau prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan
pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat dapat tercermin
dari output yang dihasilkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Menurut
Kusnaedi (2003) kinerja guru adalah kemampuan dan prestasi kerja guru
adalah melaksanakan tugas- tugas pokoknya sebagai guru, yang
didalamnya mengandung sub konsep tanggung jawab, kepercayaan diri,
kompetensi, kondisi kerja dan komunikasi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah
hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya, yang didasarkan atas kecakapan pengalaman dan kesungguhan
serta waktu dengan output yang dihasilkan tercermin baik kualitas maupun
kuantitasnya.
2.6 Task Technology Fit
Task Technology Fit (TTF) merupakan teori yang dikembangkan
oleh Goodhue dan Thompson (1995). TTF adalah tingkat dimana
teknologi membantu individu dalam pelaksanaan tugas- tugasnya atau
tugas jabatan. TTF merupakan persesuaian antara kebutuhan akan tugastugasnya atau tugas jabatan. Secara lebih spesifik, TTF merupakan
persesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugas, kemampuan individu dan
fungsi teknologi.
Prioritas TTF adalah interaksi tugas, teknologi dan individu.
Berbagai macam tugas yang pasti (sebagai contoh, saling ketergantungan
antara tugas dengan kebutuhan informasi dari beberapa unit organisasi)
membutuhkan berbagai macam fungsi teknologi yang pasti (sebagai
contoh, integrasi database dengan seluruh data perusahaan yang dapat
diakses untuk seluruhnya).
Pengaruh
TTF
terhadap
pemanfaatan
ditunjukkan
melalui
hubungan antara TTF dan kepercayaan mengenai konsekuensi penggunaan
sistem. Hal ini dikarenakan TTF seharusnya merupakan penentu penting
mengenai apakah sistem dipercaya dapat lebih bermanfaat, lebih penting
atau relatif dapat memberikan keuntungan yang lebih. Pengaruh kinerja di
dalam konteks ini berhubungan dengan prestasi dari tugas individu.
Tingginya kinerja berimplikasi terhadap perbaikan efisiensi, perbaikan
efektifitas dan atau peningkatan kualitas.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran TTF
Dalam kerangka diatas dijelaskan apabila ada kesesuaian antara
karakteristik pekerjaan dan karakteristik teknologi informasi maka
teknologi informasi akan digunakan sebagai alat yang cocok dan sesuai
untuk menyelesaikan tugasnya. Kemudian pemanfaatan teknologi ini akan
berdampak pada kinerja dan manfaat yang didapatkan oleh orang yang
menggunakan teknologi tersebut.
2.6.1
Kesesuaian antara Karakter Kebutuhan Pekerjaan dengan
Karakter Teknologi Informasi
Dalam penelitian Judith dkk (2006) pencapaian kinerja individual
dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu
dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Montazemi dalam Nurul
(2010) mengemukakan bahwa individu yang memiliki kompetensi yang
tinggi, terlatih lebih baik dan lebih mengenal sistem informasi yang
diimplementasikan dalam perusahaannya akan dapat dengan lebih baik
dalam mengidentifikasi, mengakses dan menginterpretasikan data yang
diperlukan. Individu yang terbiasa dengan penggunaan komputer akan
dapat menggunakan sistem informasi yang ada dengan lebih baik sehingga
akan lebih memenuhi kebutuhan data dalam penyelesaian tugas mereka.
Untuk melihat kesesuaian dari karakter pelaksanaan administrasi
guru dan karakter web learnboost maka perlu dilakukan pengujian untuk
mengetahui tingkat kesesuaian dari dua karakter tersebut. Tingkat
kesesuaian tersebut
dapat
diukur menggunakan instrument
yang
dikembangkan oleh Goodhue dalam Ika (2004) yaitu menggunakan konsep
task technology fit dengan memberikan 12 pertanyaan kepada responden
tentang :
a.
Tingkat rincian yang tepat (right level of detail)
Menggambarkan ketersediaan data dengan tingkat rincian yang
tepat. Sistem komputer web learnboost dapat menyajikan data
dengan rincian yang tepat.
b.
Keakuratan (accuracy)
Menggambarkan sumber data yang akurat. Ketepatan learnboost
dalam mengelola hasil belajar siswa dari nilai tugas, kuis, tes tengah
semester dan akhir semester.
c.
Kompatibilitas (compatibility)
Berhubungan dengan tingkat konsistensi dua atau lebih sumber data
yang berbeda pada saat data tersebut harus digabungkan atau
dibandingkan. Jika dibandingkan dengan instrument yang digunakan
sebelumnya, hasil olahan akan sama dengan learnboost.
d.
Lokabilitas (locability)
Berkaitan dengan kemudahan dalam menentukan data apa yang
tersedia dan dimana letaknya serta apa maksud dari elemen data.
Guru dapat dengan cepat mudah menemukan data- data yang
dibutuhkan. Data yang ditampilkan learnboost mudah terbaca dan
dipahami oleh guru.
e.
Aksebilitas (accessbility)
Menunjukkan kemudahan dalam memperoleh otorisasi untuk
mengakses data yang diperlukan. Guru dapat mengakses learnboost
dan dapat mengejakan tugas anda dimana dan kapan saja saat anda
memerlukannya.
f.
Arti data (meaning)
Menggambarkan
bantuan
yang
disediakan
sistem
dalam
menerjemahkan data. Terdapat penjelasan yang mudah untuk
dimengerti guru dalam setiap menunya.
g.
Asistensi (assistance)
Memperoleh
bantuan
dalam
mengerjakan
suatu
pekerjaan.
Learnboost dapat membantu guru untuk menyelesaikan tugas- tugas
administrasi guru.
h.
Kemudahan penggunaan perangkat lunak dan keras (easy hardware/
software)
Kemudahan dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak sistem untuk memperoleh, mengakses, dan menganalisa data.
Fasilitas sekolah yang mendukung (personal computer atau laptop,
jaringan wifi) dan kemudahan penggunaan web learnboost.
i.
Keandalan sistem (system reliability)
Menggambarkan keandalan sistem yang saat mengalami masalah
tidak terduga sebelumnya. Saat terjadi masalah pada laptop atau
smartphone saat guru mengejakan tugasnya, learnboost dapat
menyimpan data anda secara otomatis
j.
Kemutahiran (currency)
Menunjukkan data yang mutakhir dan canggih. Dapat diakses
dimana saja melalui laptop, komputer atau smartphone asalkan
tersambung dengan jaringan internet.
k.
Presentasi (presentation)
Menggambarkan mudah tidaknya tampilan data yang digunakan
untuk dipahami. Data yang tampilkan learnboost yang mudah dibaca
guru.
l.
Kekacauan (confusion)
Menggambarkan data mengalami kekacauan pada sistem yang
digunakan. Kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi jika
menggunakan web learnboost.
2.6.2
Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kinerja Individual
Davis dalam Nurul (2010) menyatakan bahwa penggunaan sistem
aplikasi spesifik akan meningkatkan kinerja dan juga menemukan
hubungan kuat antara penggunaan komputer dengan tugas secara pasti.
Kinerja yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan
efisiensi, efektifitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian
serangkaian tugas yang dibebankan kepada individu dalam organisasi.
Untuk mengetahui dampak penggunaan learnboost terhadap
kinerja guru maka perlu dilakukan suatu pengujian. Dampak tersebut dapat
diukur menggunakan instrument yang dikemukakan oleh Wirawan (2009)
dengan beberapa kriteria atau ukuran, kriteria tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Kuantitatif (seberapa banyak)
Merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan diukur, yaitu
hanya dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja
harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini guru dapat
mengerjakan banyaknya tugas- tugas administrasi guru (penyusunan
RPP, menyusun absensi siswa dan penilaian hasil belajar siswa)
menggunakan web learnboost dengan baik dalam kurun waktu
tertentu.
b. Kualitatif (seberapa baik)
Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil yang dicapai.
Kriteria ini antara lain mengemukakan akurasi, presisi, penampilan,
kemanfaatan atau efektifitas. Standar dapat diekspresikan sebagai
tingkat kesalahan seperti jumlah atau persentase kesalahan yang
diperbolehkan per unit hasil kerja. Dalam learnboost terdapat menumenu yang lengkap, seperti menu buku nilai, absensi, jadwal mengajar
dan sebagainya. Dilihat dari manfaatnya learnboost dapat memenuhi
segala kebutuhan guru dalam mengelola administrasi guru.
c. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan tugas
Kriteria yang menentukan keterbatasan waktu untuk memproduksi
suatu produk, membuat sesuatu untuk melayani sesuatu. Waktu yang
diperlukan guru dalam menyelesaikan tugas- tugas administrasinya.
d. Efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber organisasi
Pemanfaatan sumber daya dan meminimalisir pengeluaran untuk
melakukan suatu pekerjaan.
Learnboost dapat diakses kapan dan
dimanapun dengan komputer, laptop atau perangkat pintar lainnya
yang terkoneksi dengan jaringan internet.
e. Cara melakukan pekerjaan
Alat yang digunakan oleh individu dalam menunjang dan mendukung
pekerjaannya.
Learnboost
mudah
dalam
pengoperasian
dan
penggunaanya karena menu yang ditampilkan sederhana dan mudah
dipahami pemakai. Sehingga dengan mudah mempelajari learnboost
sebagai
alat
dalam
membantu
penyusunan
dan
pengelolaan
administrasi guru.
f. Efek atas suatu upaya
Pengukuran yang diekspresikan akibat akhir yang diharapkan akan
diperoleh dengan bekerja. Standar ini menggunakan kata- kata supaya
dan agar supaya yang digunakan jika hasilnya tidak dapat
dikualifikasikan. Dampak pada kinerja guru dalam administrasi guru
setelah menggunakan web learnboost.
g. Standar sejarah
Standar yang menyatakan hubungan antara standar masa lalu dengan
standar sekarang. Standar masa sekarang dinyatakan lebih tinggi atu
lebih rendah daripada standar masa lalu dalam pengertian kuantitas
dan kualitas. Jika dibandingkan dengan penyusunan administrasi guru
yang masih konvensional, apakah penggunaan web learnboost dapat
memperbaiki kinerja guru.
h. Standar nol atau absolut
Standar yang menyatakan tidak akan terjadi sesuatu. Standar ini
dipakai jika tidak ada alternatif lain. Adanya kemungkinan kesalahankesalahan yang terjadi apabila menggunakan web learnboost. Contoh:
kesalahan hitung dalam penyusunan nilai yang dimasukkan guru.
2.7 Kerangka Pemikiran
Guru diwajibkan melaksanakan administrasi karena disamping
tugas guru mengajar dan mendidik, guru juga sebagai administrator.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar perlu di
administrasikan. Administrasi ini merupakan dokumen sebagai bukti
bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu
administrasi yang dilaksanakan oleh guru harus tersusun rapi dan tertata
dengan baik, serta harus seefektif dan seefisien mungkin dalam
pelaksanaannya. Pelaksanaan administrasi guru yang dimaksud dalam
penelitian ini merupakan administrasi yang dilaksanakan setiap guru yang
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar dan administrasi yang
berkaitan dengan penilaian prestasi belajar siswa. Pemanfaatan teknologi
informasi menjadi salah satu alternatif agar pelaksanaan administrasi guru
dapat berjalan dengan efektif dan efisien yang nantinya akan berpengaruh
pada kinerja guru dalam mengelola administrasi tersebut.
Maka
dengan
demikian
kerangka
dasar
pemikiran
dapat
digambarkan sebagai berikut :
Karakter
Pekerjaan Guru
Pemanfaatan Web
Learnboost
Dampak
Kinerja Guru
Karakter Web
Learnboost
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Dilihat terlebih dahulu semua tugas- tugas guru dalam melaksanakan
administrasi guru. Kemudian melihat fitur- fitur dan manfaat learnboost
dalam memenuhi kebutuhan guru tersebut. Jika ditemukan adanya
kecocokan antara kebutuhan administrasi guru dan fungsi learnboost, guru
kemudian memanfaatkan learnboost sebagai instrument yang digunakan
dalam menyusun dan mengelola tugas administrasinya. Setelah guru
menggunakan web learnboost, dilakukan analisa untuk memperlihatkan
dampak penggunaan learnboost terhadap kinerja guru dalam menyusun
tugas administrasi guru.
2.8 Hipotesis
Pemanfaatan web learnboost dalam menyusun dan mengelola
administrasi guru dapat memperbaiki kinerja guru dalam menyusun dan
mengelola administrasi guru di sekolah.