Makalah Matematika Ekonomi dan Bisnis 1

STRUKTUR
Matematika Ekonomi dan Bisnis 1

DOSEN PENGASUH
Hafiez Sofyani., S.E., M.Sc

Keseimbangan Umum
OLEH :
KELOMPOK 6






Adella Nurlita : 1401150097
Ayu Chintya Dewi : 1401150105
Dahliani Azmi : 1401150107
Airul Syarif : 1401150190
Fadhil Abdillah : 1401150196


IAIN ANTASARI BANJARMASIN
SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
EKONOMI SYARIAH
2014

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmannirrohim..
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "
Keseimbangan Umum", yang menurut kami semoga dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita semua.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
kermaklumannya bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
dibuat kurang tepat.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat. Aamiin.


Banjarmasin,17 Desember 2014

Penulis

Kata Pengantar…………………………………………………………………i
Daftar Isi……………………………………………………………………….ii

BAB 1 : Pendahuluan………………………………………………………….1
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB 2 : Pembahasan…………………………………………………………..2
A. Konsep Dasar Keseimbangan Umum
B. Keseimbangan Umum Antarpasar
C. Keseimbangan Umum Antarkomoditas
D. Keseimbangan Umum Antarsegmen
BAB 3 : Pentutup……………………………………………………………..
kesimpulan
Daftar pustaka……………………………………………………………..


BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai Proses Pengorganisasian
agar lebih memahami tentang hal tersebut, yang diambil dari beberapa sumber. Salah
satu sumber yang paling banyak digunakan adalah buku Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Ekonomi Islam yang berjudul Ekonomi Islam. Sumber lain yang
digunakan juga dari buku yang ditulis oleh Alpha C. Chiang dan Kevin Wainwright.
yang berjudul Dasar – Dasar Matematika Ekonomi dan berbagai sumber-sumber dari
internet lainnya.
Penulisan makalah ini, kami akan mencoba memaparkan Mengenai Keseimbangan
Umum yang penulis ulas secara sederhana dalam makalah ini. Harapannya, penulisan
makalah yang saya tulis ini dapat mengulas bahasan kali ini dengan jelas dan tepat
tanpa mengurangi esensi dari tulisan dari berbagai sumber yang telah digunakan.

Rumusan Masalah :
1. Apa konsep dasar keseimbangan umum ?

2. Apa asumsi dasar yang dipegang ?

Tujuan :
Untuk memberikan pengetahuan, dan penjelasan mengenai Keseimbangan
Umum

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Konsep Dasar Keseimbangan Umum

Analisis keseimbangan umum menjelaskan keterkaitan keseimbangan yang terjadi
di suatu pasar terhadap keseimbangan di pasar-pasar lainnya. Dengan analisis ini
kemudian bisa di ketahui dampak adanya gangguan keseimbangan (disequilibrium) di
suatu pasar terhadap pasar lain. Adanya kenaikan harga input tenaga kerja akan
berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja dan pasar komoditas, baik komoditas yang
menggunakan banyak tenaga kerja ataupun yang tidak. Demikian, pola analisis
keseimbangan umum bisa dikembangkan yang terjadi antarkomoditas, antarsegmen

ataupun antarpasar.
Keseimbangan umum mencerminkan harga dan kuantitas keseimbangan yang
terjadi secara simultan pada berbagai pasar. Misalnya tingkat upah yang berlaku di
pasar mencapai Rp 1000.000,00 per bulan dengan jumlah tenaga kerja yang
dipekerjakan sejumlah 20 juta orang. Keseimbangan ini terkait dengan produksi di
setiap pasar komoditas, sandang, pangan, industri pengolahan, dan sebagainya. Jika
terjadi perubahan tingkat upah maka hal ini tidak hanya berpengaruh terhadap pasar
tenaga kerja, namun secara bertahap akan memengaruhi produksi sandang, pangan ,
dan sebagainya.
Asumsi Pasar Pesaingan
Dalam analisis dasar bab ini, perlu dipegang beberapa asumsi dasar untuk
mempermudah analisis. Asumsi dasar yang dipegang adalah bekerjanya pasar secara
sempurna, yaitu adanya mobilitas input ataupun output secara sempurna, adanya
kesempurnaan informasi, dan berlakunya persaingan, yaitu banyaknya penjual dan
pembeli yang memiliki kekuatan tawar-menawar yang seimbang.
Perhatian utama dalam analisis keseimbangan umum adalah untuk menunjukkan
adanya keterkaitan antarpasar. Setiap perubahan di suatu pasar akan memiliki dampak
positif atau negative, secara langsung ataupun tidak langsung terhadap pasar yang
lain. Sebaliknya, akan berdampak pada kenaikan penawaran. Mekanisme ini biasanya
disebut dengan mekanisme transmisi.

B.

Keseimbangan Umum Antarpasar
Keseimbangan umum antarpasar menganalisis dampak adanya perubahan
kesimbangan di suatu pasar barang terhadap harga dan kuantitas keseimbangan di
pasar lain. Demikian, Misalkan industry tekstil dan pasar kapas dapat digambarkan
sebagaimana gambar 10.1. Asumsikan terdapat perubahan dan peningkatan
permintaan tekstil dari DT1 menuju DT2. Perubahan ini secara langsung berdampak
pada meningkatnya permintaan atas bahan baku, kapas. Permintaan kapas kemudian
meningkat dari QC1 ke QC2 untuk memenuhi kekurangan permintaan tekstil setinggi
QT2 dengan harga tekstil PT2.
Pasar Tekstil
(a)

Pasar Kapas
(b)

PT

ST


PT2
PT1

PC

SC

PC2
PC1
DT2

DC2

DT1
DC1
QT1 QT2

QT


QC1 QC2 QC

Gambar 10.1

Keseimbangan Parsial Pasar
Dengan keseimbangan yang terjadi di pasar kapas, harga keseimbangan adalah P C
dengan jumlah kapas yang terjual adalah QC. Di sisi lain, sejumlah kapas ini cukup
untuk menghasilkan tekstil sejumlah QT dengan harga tekstil PT.
Misalkan asumsikan terdapat perubahan dalam pengelolaan tekstil dimana tektil
bisa diproduksi dengan menggunakan serat polyester sebagai pengganti kapas.
Gambar 10.2 (a), (b), dan (c) menunjukkan masing-masing pasar polyster, tekstil, dan
kapas.
Pada awalnya, pasar polyster berada pada posisi keseimbangan harga P P1 dan
kuantitas keseimbangan QP1. Sebagai dampak adanya perbaikan teknik produksi
polyster, secara cepat penawarannya akan meningkat, yang ditunjukkan dengan
bergesernya kurva penawaran menuju ST2 pada gambar 10.2 (b). Hal ini pada
gilirannya akan mendorong harga polyster turun menjadi PP2 yang memberikan
insentif yang lebih tinggi untuk produksi tekstil. Sebagai akibatnya, penawaran tekstil
meningkat dan akan mendorong harga tekstil turun menuju PT2 sebagai mana
ditunjukkan pada gambar 10.2 (b). karena harga tekstil turun sedangkan harga kapas

konstan, maka industri tekstil akan menggunakan polyster lebih banyak untuk
menggantikan kapas agar bisa menutup harga tekstil yang rendah. Hal ini berakibat
pada menurunnya permintaan kapas sebagaimana ditunjukkan pada gambar 10.2 (c).

Pasar polyester
(a)

Pasar Tekstil
(b)
ST1
PT

SP1

ST2

SP2

PT1
PT2


DT
DP
QP1 QP2

QP

QT1 QT2

QT

Pasar Kapas
©
SC
PC

PC!
PC2

DC1

DC2
QC2 QC1

QC

Gambar 10.2

Keseimbangan Umum Antarpasar

Ekuilibrium Pasar Parsial - suatu model nonlinier
fungsi perminntaan linier alam model pasar tertutup diganti dengan fungsi
permintaan kuadrat, sedangkan fungsi penawaran tetap linier, jika anda
menggunakan koefisien dalam angka selain parameter, maka bentuk model berikut
akan timbul:
Qd = Q s
Qd = 4 - P 2
Qs = 4P – 1

Seperti yang telah dinahas , system tiga persamaan ini dapat disederhanakan
menjadi satu persamaan dengan menghapus variable (dengan substitusi) :
4 – P2 = 4P – 1
atau P2 + 4P – 5 = 0
Ini adalah persamaan kuadrat, karena bagian kiri adalah fungsi kuadrat dari
variable P. secara umum, perbedaan utama antara persamaan kuadrat dan linier
adalah persamaan kuadrat menghasilkan dua nilai jawaban.

C.

Keseimbangan Umum Antarkomoditas
Keseimbangan umum antarkomoditas menunjukkan bagaimana perubahan pada
suatu barang mempengaruhi produksi komoditas lain dengan jalan mereka harus
bersaing dalam mendapatkan input. Sekilas hal ini hampir sama dengan
keseimbangan umum antarpasar, tetapi terdapat suatu hal pokok membedakan. Pada
keseimbangan umum antarpasar, komoditas bersaing dengan komoditas lain untuk
mendapatkan pangsa pasar. Pada contoh di atas ditunjukkan bagaimana kapas dan
polyster bersaing untuk memperoleh pasar. Pada keseimbangan umum antarkomoditas
mereka bersaing untuk mendapatkan input yang terbatas ketersediaanya. Gambar 10.3
melukiskan kondisi tersebut.

A
IM!
B
IM2

X1

X2

X

Gambar 10.3
Keseimbangan Umum Antarkomoditas

Misalkan keseimbangan produksi awal diperoleh pada titik A di mana jumlah
barang X dan Y yang diproduksi adalah X1 dan Y1. Jika misalkan terdapat perubahan
preferensi konsumen terhadap X, maka kurva iso-mashlahah akan berputar searah
jarum jam dari IM1 menuju IM. Keseimbangan baru yang dihasilkan adalah titik B
dengan jumlah yang diproduksi adalah X2 dan Y2. Keseimbangan baru ini
menunjukkan adanya substitusi antara X dan Y yang mendorong jumlah X yang
diproduksi meningkat dan produksi Y menurun. Perubahan jumlah yang diproduksi
dikarenakan adanya pengalaman efisiensi di Perusahaan dalam memproduksi X.
peningkatan efisiensi membuat produsen mampu untuk menawarkan harga yang lebih
tinggi di pasar input. Demikian, produksi X akan lebih banyak menggunakan input
dan hal ini akan meningkatkan jumlah X yang diproduksi. Di sisi lain, kenaikan input
yang digunakan untuk produksi X berakibat menurunnya jumlah input yang
digunakan untuk memproduksi Y yang akan menyebabkan turunnya jumlah Y yang
diproduksi.
D.

Keseimbangan Umum Antarsegmen
Analisis keseimbangan umum dapat juga dipublikasikan untuk menunjukkan
perubahan yang terjadi antarsegmen perekonomian. Segmen diartikan sebagai suatu
bagian atau kelompok dalam masyarakat atau perekonomian yang memiliki
karakteristik yang sama. Dalam analisis keseimbangan umum antarsegmen ini
menampilkan bagaimana perubahan pada satu segmen memengaruhi keseimbangan di
segmen lain.

1.

Hukum Kesamaan Harga (law of one price)
Di dalam sistem perekonomian yang bebas dari nilai, di mana setiap produsen
ini memaksimalkan keuntungannya, maka mereka akan menetapkan harga yang sama
untuk satu barang di pasar yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan hukum
kesamaan harga, yang menyatakan bahwa harga suatu barang di dua pasar yang
berbeda, dengan karakteristik yang berbeda, akan selalu sama.
Penting untuk ditekankan bahwa pada akhir proses ini terdapat redistribusi
produk antarpasar. Produk di pasar A menurun dari QAI menuju QAE sedangkan jumlah
produk di pasar B meningkat dari QBI menuju QBE.

2.

Dampak Hukum Kesamaan Harga terhadap Distribusi Komoditas
Berlakunya hukum satu harga membawa implikasi pada perubahan distribusi
komoditas antarkelompok masyarakat. Perubahan distribusi komoditas merupakan
suatu cerminan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dijelaskan dengan mengaitkan
hukum ini pada keseimbangan umum antarsegmen. Yaitu segmen dengan
pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan segmen yang pendapatannya mandeg.
Ditunjukkan dengan pergeseran kurva permintaan ke arah kanan dari D (H) menuju D(H2)
yang membawa dampak pada naiknya harga pasar dari PP1 menjadi PP2
PP

SP

D(H)

D(H2)

QP1 QP2
Segmen Pendapatan Mandeg

SS2

SS1

Segmen Pertumbuhan Pendapatan Tinggi

SH1

P2
P3

SH2

P1
DH2

DH1

QS

Qs1 QS2
0
QH1
QH3 QH
Keseimbangan Umum Antarsegmen

Misalnya harga mula-mula untuk kedua pasar adalah P 1 dengan jumlah barang QS1
di segmen pendapatan mandeg dan QH1 umtuk segmen pertumbuhan pendapatan
tinggi. Tingginya pertumbuhan pendapatan di segmen kedua ini mendorong naiknya
permintaan barang dari DH1 bergeser ke DH2 dan mendorong harga naik menuju P2.
Hal penting yang perlu ditekankan adalah bahwa adanya kenaikan pendapatan
masyarakat di segmen pertumbuhan tinggi akan mendorong harga di kedua segmen
meningkat. Hal ini berdampak pada menurunnya kuantitas barang yang tersedia pada
segmen pendapatan mandeg dan meningkatnya jumlah barang yang tersedia di
segmen pertumbuhan tinggi. Jumlah barang yang dikonsumsi masyarakat ini tidak
lain mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, kenaikan
pendapatan pada segmen yang tumbuh berdampak pada menurunkan jumlah
komoditas yang terdistribusi kepada segmen masyarakat berpendapatan mandeg, yang
pada akhirnya akan menurunkan kesejahteraan mereka

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan :
Keseimbangan umum merupakan suatu kondisi di mana keseimbangan di suatu
pasar tercapai dengan sejalan keseimbangan di pasar lain. Dalam kondisi ini,
terciptanya harga dan kuantitas keseimbangan yang umum berlaku di setiap pasar,
setiap komoditas ataupun setiap segmen. Keseimbangan umum bisa terjadi dalam
pasar yang sama (komoditas yang berbeda), keseimbangan umum antarkomoditas dan
keseimbangan umum antarsegmen. Dalam praktiknya keseimbangan yang terjadi di
suatu segmen akan berpengaruh terhadap segmen lainnya.
Proses tercapainya keseimbangan umum terjadi secara alamiah, di mana adanya
gangguan atau ketidakseimbangan di suatu segmen akan langsung direspon oleh
keseimbangan di segmen lain. Keseimbangan umum yang terjadi secara alamiah
berakibat pada adanya kecenderungan keseimbangan yang homogeny antarsektor atau
antarkomoditas. Hal ini membawa implikasi bahwa adanya peningkatan permintaan di
suatu segmen bisa berdampak pada berkurangnya permintaan di segmen lain.
Berkurangnya permintaan di segmen ini bisa mencerminkan turunnya kesejahteraan
di kelompok tersebut.

Daftar Pustaka

 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3I). 2008.
Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press.
 http://anakekp.blogspot.com/2013/10/keseimbangan-umum.html
 C. Chiang Alpha, Kevin Wainwright.2005.Dasar – Dasar Matematika
Ekonomi Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga