TEKS EKSPOSISI EKONOMI INDONESIA Ekonom
“TEKS EKSPOSISI EKONOMI INDONESIA”
Ekonomi Indonesia
Tesis
Ekonomi Rakyat adalah “kegiatann ekonomi rakyat banyakk”. Jika dikaitkan
dengan kegiatann pertanian, maka yang dimaksudd dengan kegiatann
ekonomi rakyat adalah kegiatann pertanian, maka yang dimaksud dengan
kegiatan ekonomii rakyat adalah kegiatan ekonomi petanii atau petternak
atau nelayan kecil, petani gurem, nelayan tanpa perahu, petani tanpa tanah
dan sejenisnya; dan bukan peternak besar, MNC pertanian, perkebunan dan
sejenisnya.
Argumentasi
Perspektiff lain dari ekonomi rakyat ddapat pula dilihat dengann
menggunakan perspektif jargon:”ekonomi darii rakyat, oleh rakyatt, dan
untuk rakyat”
“Dari rakyat”, berartii kegiatan ekonomi ituu berkaitan dengan penguasaann
rakyat dan aksesibilitas rakyatt terhadap sumber daya ekonomii. Rakyat
menguasai dan memilikii hak atas sumber dayaa untuk mendukung
kegiatann produktif dan konsumtifnyaa.
“Oleh Rakyat”, berrarti proses produksi dan konsumsii dilakukan dan
diputuskan oleh rakyatt. Rakyat memiliki hak atass pengelolaan prosess
produktif dan konsumtif tersebutt. Berkaitan dengan sumberdayaa (produktif
dan konsumtif), rakyat mempunyai alternatif untukk memilih dan
menentuukan sistem pemanfaatann, seperti berapa banyak jumlahh yang
harus dimanfaattkan, siapa yang memanfaatkann, bagaimana proses
pemanfaatannyaa, bagaimana menjagaa kelestariann bagi proses
pemanfaatann berikutnyaa, dan sebagainya.
“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyakk merupakan ‘beneficiaries utama dari
setiapp kegiatan produksii dan konsumsi. Rakyat menerima manfaatt, dan
indikator kemanfaatan palingg utama adalah kepentingann rakyat.
Penegasan Ulang
Dalam hal ini butuh pula dikemukakan bahwaa ekonomi rakyat bisa
berkaitan dengan siapa saja, dalam arti bahwa kegiatan transaksi bisa
dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tak ada pembatasann
mengenai besarann, jenis produk, permodalan, sifat usaha dan sebagainya.
Ekonomi rakyatt tidak ekslusif tetapi inklusif dan terbbuka. Kendati demikian,
sifat fundamental diatas telahh pula menciptakann suatu sistem ekonomii
yang terdiri darii pelaku ekonomi, norma, kesepakatan dan mekanisme
transaksi, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomii rakyat untuk bisa
bertahan hidup dan berkembang sejalann dengan perkembangan sosiall
ekonomi masyarakatnnya.
TUGAS BAHASA INDONESIA
“TEKS EKSPOSISI EKONOMI BESERTA
STRUKTURNYA”
Anomali Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tesis:
Di tengah kondisi perekonomian global yang dilanda krisis, catatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia memperlihatkan hasil positif. Pada triwulan
kedua tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,
ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 6,4 persen. Pertumbuhan ini tetap masih
terpust di Pulau Jawa dengan pertumbuhan sebesar 57,5 persen. Jika
diakumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2012
lebih baik dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar
6,3 persen.
Argumentasi:
Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap mengalami anomali. Hal
ini diungkapkan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for
Global Justice. Beliau beralasan, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti
dengan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Lebih
lanjut
daeng
menjelaskan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi
Indonesia mengalami anomali. Pertama, perekonomian Indonesia banyak
digerakkan oleh utang asing yang nilainya terus naik. “Utang Indonesia
mencapai Rp. 2.865 triliun. Utang asing pemerintah meningkat setiap
tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan
menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia,” papar Daeng.
Kedua,
peningkatan
konsumsi
masyarakat
disinyalir
ikut
mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat
bersumber dari harga sandang dan pangan yang mengalami kenaikan, serta
ditopang oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi. Ketiga,
ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah,
misalnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga
kurang menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Faktor terakhir,
ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh investasi asing yang
membuat sumber daya alam Indonesia makin dikuasai asing.
Sementara itu, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas
Gadjah Mada, berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh
sektor domestik. Menurut beliau, efek krisis global melalui defisit neraca
perdangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan
keempat tahun ini. Beliau menganggap kontribusi ekspor terhadap PDB tidak
besar.
Senada dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara menyampaikan, bahwa
sejumlah sector ekonomi dalam negeri tumbuh karena didukung oleh suku
bunga rendah. Hal ini tampak dari pertumbuhan kredit yang mencapai 26-28
persen sekaligus didorong oleh harga BBM yang rendah karena masih
disubsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut diungkap Mirza, sektor yang
berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, seperti otomotif,
manufaktur,
pertumbuhan
transportasi,
sektor
yang
komunikasi,
berorientasi
dan
perdagangan.
dalam
negeri
Akibatnya,
mengakibatkan
kecenderungan defisit neraca perdagangan yang semakin besar.
Penegasan Ulang:
Menurut Tony, belanja pemerintah yang lebih besar dan cepat juga sangat
membantu pertumbuhan. Seiring hal itu, tingkat inflasi yang berada di
bawah 5 persen cukup membantu, meskipun hal tersebut ada efeknya, yaitu
nilai subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya cenderung
tidak sehat.
Ekonomi Indonesia
Tesis
Ekonomi Rakyat adalah “kegiatann ekonomi rakyat banyakk”. Jika dikaitkan
dengan kegiatann pertanian, maka yang dimaksudd dengan kegiatann
ekonomi rakyat adalah kegiatann pertanian, maka yang dimaksud dengan
kegiatan ekonomii rakyat adalah kegiatan ekonomi petanii atau petternak
atau nelayan kecil, petani gurem, nelayan tanpa perahu, petani tanpa tanah
dan sejenisnya; dan bukan peternak besar, MNC pertanian, perkebunan dan
sejenisnya.
Argumentasi
Perspektiff lain dari ekonomi rakyat ddapat pula dilihat dengann
menggunakan perspektif jargon:”ekonomi darii rakyat, oleh rakyatt, dan
untuk rakyat”
“Dari rakyat”, berartii kegiatan ekonomi ituu berkaitan dengan penguasaann
rakyat dan aksesibilitas rakyatt terhadap sumber daya ekonomii. Rakyat
menguasai dan memilikii hak atas sumber dayaa untuk mendukung
kegiatann produktif dan konsumtifnyaa.
“Oleh Rakyat”, berrarti proses produksi dan konsumsii dilakukan dan
diputuskan oleh rakyatt. Rakyat memiliki hak atass pengelolaan prosess
produktif dan konsumtif tersebutt. Berkaitan dengan sumberdayaa (produktif
dan konsumtif), rakyat mempunyai alternatif untukk memilih dan
menentuukan sistem pemanfaatann, seperti berapa banyak jumlahh yang
harus dimanfaattkan, siapa yang memanfaatkann, bagaimana proses
pemanfaatannyaa, bagaimana menjagaa kelestariann bagi proses
pemanfaatann berikutnyaa, dan sebagainya.
“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyakk merupakan ‘beneficiaries utama dari
setiapp kegiatan produksii dan konsumsi. Rakyat menerima manfaatt, dan
indikator kemanfaatan palingg utama adalah kepentingann rakyat.
Penegasan Ulang
Dalam hal ini butuh pula dikemukakan bahwaa ekonomi rakyat bisa
berkaitan dengan siapa saja, dalam arti bahwa kegiatan transaksi bisa
dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tak ada pembatasann
mengenai besarann, jenis produk, permodalan, sifat usaha dan sebagainya.
Ekonomi rakyatt tidak ekslusif tetapi inklusif dan terbbuka. Kendati demikian,
sifat fundamental diatas telahh pula menciptakann suatu sistem ekonomii
yang terdiri darii pelaku ekonomi, norma, kesepakatan dan mekanisme
transaksi, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomii rakyat untuk bisa
bertahan hidup dan berkembang sejalann dengan perkembangan sosiall
ekonomi masyarakatnnya.
TUGAS BAHASA INDONESIA
“TEKS EKSPOSISI EKONOMI BESERTA
STRUKTURNYA”
Anomali Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tesis:
Di tengah kondisi perekonomian global yang dilanda krisis, catatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia memperlihatkan hasil positif. Pada triwulan
kedua tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,
ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 6,4 persen. Pertumbuhan ini tetap masih
terpust di Pulau Jawa dengan pertumbuhan sebesar 57,5 persen. Jika
diakumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2012
lebih baik dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar
6,3 persen.
Argumentasi:
Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap mengalami anomali. Hal
ini diungkapkan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for
Global Justice. Beliau beralasan, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti
dengan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Lebih
lanjut
daeng
menjelaskan, sekurang-kurangnya ada empat faktor yang membuat ekonomi
Indonesia mengalami anomali. Pertama, perekonomian Indonesia banyak
digerakkan oleh utang asing yang nilainya terus naik. “Utang Indonesia
mencapai Rp. 2.865 triliun. Utang asing pemerintah meningkat setiap
tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan
menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia,” papar Daeng.
Kedua,
peningkatan
konsumsi
masyarakat
disinyalir
ikut
mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat
bersumber dari harga sandang dan pangan yang mengalami kenaikan, serta
ditopang oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi. Ketiga,
ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah,
misalnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga
kurang menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Faktor terakhir,
ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh investasi asing yang
membuat sumber daya alam Indonesia makin dikuasai asing.
Sementara itu, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas
Gadjah Mada, berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh
sektor domestik. Menurut beliau, efek krisis global melalui defisit neraca
perdangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan
keempat tahun ini. Beliau menganggap kontribusi ekspor terhadap PDB tidak
besar.
Senada dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara menyampaikan, bahwa
sejumlah sector ekonomi dalam negeri tumbuh karena didukung oleh suku
bunga rendah. Hal ini tampak dari pertumbuhan kredit yang mencapai 26-28
persen sekaligus didorong oleh harga BBM yang rendah karena masih
disubsidi oleh pemerintah. Lebih lanjut diungkap Mirza, sektor yang
berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan tinggi, seperti otomotif,
manufaktur,
pertumbuhan
transportasi,
sektor
yang
komunikasi,
berorientasi
dan
perdagangan.
dalam
negeri
Akibatnya,
mengakibatkan
kecenderungan defisit neraca perdagangan yang semakin besar.
Penegasan Ulang:
Menurut Tony, belanja pemerintah yang lebih besar dan cepat juga sangat
membantu pertumbuhan. Seiring hal itu, tingkat inflasi yang berada di
bawah 5 persen cukup membantu, meskipun hal tersebut ada efeknya, yaitu
nilai subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya cenderung
tidak sehat.