ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PENERAPAN POSISI PRONASI PADA NEONATUS DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PENERAPAN POSISI PRONASI
PADA NEONATUS DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN
POLA NAFAS DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh:
DEWI TEJOWATI, S.Kep
A31700997
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2018 i STIKES Muhamadiyah Gombong ii STIKES Muhamadiyah Gombong
iii STIKES Muhamadiyah Gombong iv STIKES Muhamadiyah Gombong v STIKES Muhamadiyah GombongKATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, taufik, hidayah, serta inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta tidak lupa penulis haturkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya. Karya ilmiah yang penulis buat adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners pada STIKes Muhammadiyah Gombong dengan judul “Analisis Asuhan Keperawatan Penerapan Posisi Pronasi Pada Neonatus dengan Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Ruang Melati RSUD Prof. Dr.Margono Soekarjo Purwokerto ”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran, kesuksesan dan keberhasilan dalam penulisan karya ilmiah ini tidak akan terlaksana dengan maksimal tanpa ada bantuan, bimbingan dan kerja sama dari pihak lain, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
2. Ayahanda Suharyanto dan Ibunda Sri Hartini yang tidak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepada penulis dalam keadaan apapun untuk suksesnya pendidikan penulis.
3. Keluarga besar penulis eyang kakung, eyang putri (Sopiah & Alm. Parto Wagiyo)
4. Kakak (Aldian Nugraheni, S.E & Aditya Triputra Perdana, S.E) beserta Adik (Tri Kusuma Wardani dan Wahyu Catur Setyo Aji).
5. Ibu Herniyatun, M.Kep, Sp, Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong
6. Ibu Isma Yuniar, M.Kep selaku ketua Prodi Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Gombong
7. Ibu Ning Iswati, M.Kep, selaku pembimbing I dan Ibu Miswargianingsih, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II.
vi STIKES Muhamadiyah Gombong
8. Pembimbing akademik yang telah banyak memberi motivasi, nasihat, dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di STIKes Muhammadiyah Gombong.
9. Pihak rumah sakit RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Terimakasih telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
10. Kepala ruang Melati dan seluruh jajarannya yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
11. Orang tua atau wali pasien kelolaan yang telah mengizinkan anaknya berpartisipasi dalam penelitian ini
12. Sahabat saya (Desti Kurnia Putri dan Daning Sri Utami). Kalian telah memberikan dorongan, dukungan serta mengajarkan arti sebuah persahabatan.
13. Teman-teman satu angkatan yang telah berjuang bersama-sama sampai saat ini, serta berbagi ilmu pengetahuan kepada penulis.
Penulis menyadari “Tiada Gading yang Tak Retak”. Tersusunnya karya ilmiahini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat membuat penelitian selanjutnya dengan lebih baik. Semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta kemampuan penulis pada khususnya, serta menambah wawasan dalam dunia pendidikan pada umumnya.
Kebumen, Juni 2018 Penulis
vii STIKES Muhamadiyah Gombong viii STIKES Muhamadiyah Gombong
Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Juni 2018 1) 2) 3) Dewi Tejowati , Ning Iswati , Miswargianingsih
ABSTRAK
“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PENERAPAN POSISI PRONASI
PADA NEONATUS DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN
POLA NAFAS DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
”xiv + 70 halaman + 4 tabel + 4 lampiran
Latar belakang : Respiratory Distress Syndrome disebabkan defisiensi surfaktan
terutama pada bayi yang baru lahir dengan masa gestasi kurang sehingga bayi mengalami masalah ketidakefektifan pola nafas
Tujuan umum : Menganalisis asuhan keperawatan penerapan posisi pronasi
pada neonatus dengan masalah ketidakefektifan pola nafas di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Hasil : Berdasarkan tingkatan gawat nafas, standar frekuensi nafas
pada score downe, posisi pronasi terbukti dapat mengefektifkan pemberian oksigen sehingga berdampak menstabilkan frekuensi pernafasan pada bayi
Evaluasi : Hasil menunjukan terjadi penurunan gawat nafas, yaitu dari
gawat nafas sedang menjadi gawat nafas ringan sehingga masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas teratasi
Kata Kunci : Ketidakefektifan pola nafas, Respiratory Distress Syndrome,
Posisi Pronasi, Score Downe 1) Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Gombong 2) Dosen STIKes Muhammadiyah Gombong 3) Pembimbing Klinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
ix STIKES Muhamadiyah Gombong
Nurses Nursing Studies Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Work End of Nurses, Juny 2018 1) 2) 3) Dewi Tejowati , Ning Iswati , Miswargianingsih
ABSTRACT
“ANALYSIS OF NURSING ASSESSMENT APPLICATION OF PRONASI
POSITION ON NEONATUS WITH INACTIVE PROBLEMS NATURE
PATTERN IN THE MELATIS’S ROOM RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
”xiv + 70 Pages + 4 Tables + 4 Appendices
Background : Respiratory Distress Syndrome is caused by surfactant
deficiency, especially in newborns with less gestation. Because of this the baby experienced problems ineffectiveness of the breath pattern
Objective : Analyze of nursing assessment application of pronasi position
on neonatus with inactive problems nature pattern in the melatis’s room RSUD prof. Dr.Margono soekarjo Purwokerto
Result : Based on the level of respiratory distress, the breath frequency
standard on score downe, pronation position proved to be effective oxygen delivery so that the impact of stabilizing the frequency of breathing in infants
Conclusion : The results showed a decrease in respiratory distress, ie from
moderate respiratory to mild respiratory distress resulting in nursing problems ineffectiveness of the pattern of breathing is resolved
Keyword : Ineffective breathing pattern, Respiratory Distress Syndrome,
Prone Position, Score downe
1)
Students of Muhammdiyah Health Science Institute of Gombong
2)
Lecturer of Muhammdiyah Health Science Institute of Gombong
3)
Clinical Guide of RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto
x STIKES Muhamadiyah Gombong
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................... i Halaman Pernyataan Orisinalitas............................................................... ii Halaman Persetujuan................................................................................. iii Halaman Pengesahan................................................................................. iv Halaman Bebas Plagiarisme.................................................................... v Kata Pengantar........................................................................................... vi Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir............................. viii Abstrak....................................................................................................... ix Abstract....................................................................................................... xi Daftar Isi..................................................................................................... xii Daftar Tabel................................................................................................ xiv Daftar Lampiran.......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................
1 B. Tujuan...............................................................................................
5
1. Tujuan Umum.............................................................................. 5
2. Tujuan Khusus............................................................................. 6 C. Manfaat Penelitian...........................................................................
6 1. Manfaat Keilmuan.......................................................................
6 2. Manfaat Aplikatif........................................................................
6 3. Manfaat Metodologis..................................................................
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Medis...................................................................................
8 1. Definisi Respiratory Distress Syndrom (RDS)............................
8 2. Faktor-faktor Penyebab RDS......................................................
9 3. Tanda dan Gejala RDS................................................................
9
4. Patofisiologi.................................................................................. 9
5. Klinikal Pathway.......................................................................... 11
xi STIKES Muhamadiyah Gombong
6. Diagnosa....................................................................................... 12
7. Manifestasi Klinis......................................................................... 12
8. Klasifikasi Gangguan Nafas......................................................... 13
9. Komplikasi.................................................................................... 13
10. Penatalaksanaan............................................................................ 14
B. Konsep Dasar....................................................................................... 17
1. Pengertian..................................................................................... 17 2. Tanda dan Gejala.........................................................................
18 3. Patofisiologi.................................................................................
18
4. Fokus Pengkajian.......................................................................... 19
5. Diagnosa Keperawatan................................................................. 20
6. Intervensi Keperawatan................................................................ 20
7. Implementasi Keperawatan.......................................................... 23
8. Evaluasi Keperawatan.................................................................. 24
C. Posisi Prone.......................................................................................... 25
D. Kerangka Konsep................................................................................. 26
BAB III METODE STUDI KASUS A. Desain Karya Tulis Ilmiah Ners.........................................................
27 B. Subjek Studi Kasus............................................................................
27 C. Fokus Studi Kasus.............................................................................
28 D. Definisi Operasional..........................................................................
28 E. Instrumen Studi Kasus......................................................................
29 F. Metode Pengumpulan Data...............................................................
29 1. Data Primer.................................................................................
29 2. Data Sekunder............................................................................
30 G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus.........................................................
31 1. Tempat.........................................................................................
31 2. Waktu..........................................................................................
31 H. Analisis Data dan Pengkajian Data.....................................................
31
1. Analisis Data................................................................................. 31
2. Pengkajian Data............................................................................ 31
xii STIKES Muhamadiyah Gombong
I. Etika Studi Kasus................................................................................
32
1. Prinsip Manfaat (Beneficience)..................................................... 32 2. Prinsip Menghormati (Respect for Human Dignity)....................
32
3. Prinsip Keadilan (Justice)............................................................. 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Rumah Sakit.............................................................................. 35
1. Visi dan Misi................................................................................. 36
2. Motto............................................................................................ 36
B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan.............................................. 37
1. Pasien By.Ny.S.............................................................................. 37
2. Pasien By.Ny.L.............................................................................. 44
3. Pasien By.Ny.A............................................................................. 52
C. Hasil Penerapan Tindakan Keperawatan.............................................. 59
D. Pembahasan.......................................................................................... 62
1. Analisis Karakteristik Klien.......................................................... 62
2. Analisis Masalah Keperawatan..................................................... 64
3. Analisis Masalah Keperawatan Pada Diagnosa Keperawatan Utama...........................................................................................
65
4. Analisis Tindakan Keperawatan Sesuai dengan Hasil Penelitian...................................................................................... 67
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................
69 B. Saran...................................................................................................
70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii STIKES Muhamadiyah Gombong
xiv STIKES Muhamadiyah Gombong
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifkasi Gangguan Nafas Menggunakan Score Downe............. 13Tabel 2.2 Evaluasi Klasifikasi Gangguan Nafas Menggunakan Scor Downe 13Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Frekuensi Pernafasan denganTindakan Pemberian Posisi Prone Berdasarkan Standar Normal Frekuensi Pernafasan Bayi (N=3)...................................... 60
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Skor Down Pada 3 PasienKelolaan dengan Tindakan Pemberian Posisi Prone Berdasarkan Tingkatan Gawat Nafas (N=3)................................ 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Penjelasan Studi Kasus Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Subjek Studi Kasus Lampiran 3 Jurnal Penelitian Lampiran 4 Kegiatan Bimbingan
xv STIKES Muhamadiyah Gombong
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Respirasi yaitu suatu proses pertukaran oksigen antara atmosfer dan
darah, serta pertukaran karbondioksida (CO
2 ) antara atmosfer dan darah
(Darmanto, 2009). Oksigen sangat penting untuk kehidupan bayi baik sebelum persalinan maupun setelah persalinan (Dwienda, dkk, 2014). Sebelum lahir, alveoli paru pada bayi menguncup dan terisi oleh cairan, maka paru janin tidak berfungsi sebagai sumber oksigen (O
2 ) atau jalan untuk
2 ,
mengeluarkan karbondioksida (CO ) sehingga paru tidak perlu diperfusi atau dialiri darah dalam jumlah besar (Dwienda, dkk, 2014). Pada kondisi setelah lahir, bayi tidak berhubungan dengan plasenta lagi, sehingga bayi akan bergantung kepada paru sebagai sumber utama oksigen (O
2 ), oleh karena itu
beberapa saat setelah lahir paru bayi harus segera terisi oleh oksigen dan pembuluh darah paru harus berileksasi untuk memberikan pefusi pada alveoli dan menyerap oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh (Dwienda, dkk, 2014).
Menurut Haiman, dkk (2010) penyakit saluran pernafasan sering dihubungkan dengan penyakit Respiratory Distress Syndrom (RDS).
Respiratory Distress Syndrom (RDS) merupakan gangguan pernafasan sering
terjadi pada bayi dengan tanda-tanda takipnue (>60x/menit), retraksi dada, sianosis pada udara kamar yang menetap atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik, sekitar 60% bayi yang lahir sebelum gestasi 29 minggu mengalami RDS (Lissuer dan Fanaroff, 2009). Prematuritas adalah faktor terbesar yang berkaitan langsung dengan terjadinya RDS. Ibu dengan diabetes melitus, asfiksia perinatal, dan kelahiran melalui caesar juga menjadi faktor terjadinya RDS (Haiman, dkk, 2010).
Salah satu masalah keperawatan yang dapat timbul pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrom (RDS), yaitu ketidakefektifan pola
1
2
napas yang disebabkan oleh berbagai sebab atau etiologi (Perry, 2009). Ketidakefektifan pola nafas merupakan inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang ade kuat (Herdman & Shigemi, 2015). Menurut WHO (2009), prevalensi penyakit sistem pernafasan pada bayi baru lahir mencapai 27,5% dan meningkat menjadi 29,5% pada tahun 2010.
Menurut WHO (2010), diperkirakan prevalensi penyakit sistem pernafasan pada bayi baru lahir mencapai 27,5% pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 29,5% pada tahun 2010, sebagian besar dari gangguan pernafasan tersebut disebabkan oleh asfiksia neonatorum atau Respirasi
Distress Syndrom (RDS). Pada negara maju seperti Amerika serikat, penyakit
ini masih mempengaruhi sekitar 40.000 bayi setiap tahunnya dan menyebabkan 20% kematian bayi. Kejadian Respirasi Distress Syndrom (RDS) ini 60%-80% terjadi pada bayi prematur dan hanya 5% saja kejadian pada bayi matur (Erlita, 2013).
Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2015 dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (Hamzah, 2013).
Angka kematian pada bayi di Indonesia menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2007 sekitar 146000 bayi usia 0-1 tahun dan 86000 bayi baru lahir (0-28) meninggal setiap tahun di Indonesia, sedangkan angka kematian bayi pada setiap kelahiran hidup yaitu 34 per 1000, sedangkan angka kematian neonatus di Indonesia menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, yaitu sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut Depkes RI (2010), angka kematian bayi disebabkan oleh berat badan lahir rendah, yaitu sebanyak 226 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%), kekurangan oksigen
STIKES Muhammadiyah Gombong
3
yang mengakibatkan terjadinya asfiksia sebanyak 199 bayi (31%) dan sisanya disebabkan oleh sepsis infeksi sistemik serta trauma pada saat persalinan.
Data diatas menggambarkan angka kematian bayi tetap menjadi masalah serius di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan berbagai intervensi keperawatan terhadap penyebab kematian bayi sebagai upaya mempercepat penurunan AKB di Indonesia (Apriliawati & Rosalina, 2016). Penurunan angka kematian neonatal dapat dicapai dengan adanya pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan sejak bayi dalam kandungan, saat lahir hingga masa neonatal (Pritasari, 2010). Pengembangan intervensi keperawatan dalam mengurangi angka kematian dan kesakitan pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrom (RDS) ini terus dikembangkan antara lain dengan penggunaan ventilasi mekanik dan mobilisasi sebagai suatu usaha untuk mempercepat penyembuhan sehingga terhindar dari komplikasi akibat perawatan atau posisi tubuh yang statis atau telentang saja (Patricia, 2008).
Pada tahun 2013, provinsi Jawa Tengah sendiri mengalami peningkatan kinerja dalam upaya menurunkan angka kematan bayi, yaitu sebesar 84,56% (Kemenkes RI, 2015). Hal ini sesuai dengan yang diharapkan oleh Millenium Develompent Goals (MDGS) ke 4 pada tahun 2015, yaitu sekitar 23 per 1.000 kelahiran hidup, sehingga angka kematian bayi di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 sudah sangat baik dalam mencapai target.
Komplikasi pernapasan yang paling sering adalah atelektasis (kolapsnya alveoli) dan pneumonia hipostatik (inflamasi pada paru akibat statis atau bertumpuknya sekret (Potter & Perry, 2009). Klien yang diimobilisasi memiliki resiko berkembangnya komplikasi pulmonari, namun pada pelaksanaannya tidak semua pasien dilakukan mobilisasi untuk mencegah komplikasi, sehingga salah satu cara untuk mencegah komplikasi adalah menempatkan pasien dengan posisi pronasi (Haiman, dkk, 2010).
Menurut Haiman, dkk (2010) menyatakan bahwa posisi pronasi sangat baik dan memiliki keuntungan seperti mengurangi apnea, meningkatkan volume
STIKES Muhammadiyah Gombong
4
paru-paru dan membuat bayi tidur lebih tenang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suek (2012) yang dikutip dari Relvas, Silver, & Sagy (2003) dalam Apriliawati & Rosalina (2016) mengatakan posisi pronasi adalah posisi terbalik dari supinasi dimana kepala diletakkan pada posisi lateral menghadap ventilator, tangan di fleksi, lutut dan kaki disanggah dengan menggunakan perangkat roll yang lunak, dan penekanan pada area abdomen menjadi pertimbangan penting untuk keefektifan dari posisi pronasi.
Menurut Kusumaningrum (2009) yang dikutip dari Baron, et al, (2007) dalam Apriliawati & Rosalina (2016) menyatakan bahwa posisi pronasi akan memberikan bagian dinding dada lebih bebas dan tidak terjadi penekanan sehingga akan meningkatkan komplians dengan demikian ventilasi lebih banyak terdapat pada area nondependent paru dan terjadi peningkatan status oksigenisasi dan akan terjadi peningkatan saturasi. Peningkatan frekuensi pernafasan pada bayi juga bisa dikarenakan adanya
trigger nafas dari bayi yang berusaha bernafas spontan tanpa bergantung pada
ventilator (Apriliawati & Kusumaningrum, 2016).Kusumaningrum (2009) dalam Apriliawati & Rosalina (2016) menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada frekuensi pernafasan bayi yang dilakukan intervensi sebelum posisi pronasi dan sesudah posisi pronasi 30 menit, 1 jam, dan 2 jam (P value= 0,027). Hal ini didukung oleh dengan penelitian Apriliawati & Rosalina (2016) tentang “The Effect of Prone
Position to Oxygen Aturations’level and Respiratory Rate Among Infants
Who Being Installed Mechanical Ventilation In Nicu Koja Hospital ” yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh posisi pronasi terhadap nilai saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan pada neonatus yang menggunakan ventilasi mekanik.
Berdasarkan hasil observasi data awal di Instalasi Maternal Perinatal (IMP) Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto periode januari 2018 - Maret 2018, jumlah pasien neonatus di ruang Melati yaitu sebanyak 423 neonatus. Kasus terbanyak di ruang Melati yaitu neonatus dengan Respirasi Distress Syndrom (RDS) sebanyak 146 (34,51%) dan
STIKES Muhammadiyah Gombong
5
neonatus dengan Asfiksia sebanyak 129 (30,49%). Hasil observasi penulis terhadap neonatus dengan sindrom gawat nafas di ruang Melati RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto juga menunjukan bahwa pasien mengalami dipsnea, sianosis, ada retraksi dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan dan membutuhkan pertolongan oksigenasi (O2) dengan segera dan tepat.
Hasil observasi di ruang Melati juga didapatkan bahwa ruang Melati sudah menerapkan penggunaan oksigen sesuai indikasi pada bayi, penggunaan nebulizer, memposisikan bayi ke dalam posisi pronasi dan pengukuran gawat nafas dengan score downe, namun penggunaan posisi pronasi pada bayi dilakukan hanya pada saat memandikan dan belum berpedoman dengan Standar Operasional Prosedur (SPO) posisi pronasi. Selain itu, pengukuran gawat nafas pada bayi dengan Respiratory Distress
Syndrom (RDS) menggunakan pengkajian score downe juga belum
berpedoman dengan SPO pengkajian score downe. Hal tersebut dikarenakan belum adanya SPO posisi pronasi dan SPO pengkajian score downe pada neonatus di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus mengenai “Analisis Asuhan Keperawatan Penerapan Posisi Pronasi Pada Neonatus dengan Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Ruang Melati RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum Menjelaskan analisis asuhan keperawatan penerapan posisi pronasi pada neonatus dengan masalah ketidakefektifan pola nafas di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
STIKES Muhammadiyah Gombong
6
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan pengkajian asuhan keperawatan pada neonatus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
b. Mendiskripsikan asuhan keperawatan pada neonatus dengan pendekatan SOAP di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
c. Mendiskripsikan analisis inovasi tindakan posisi pronasi dengan asuhan keperawatan pada neonatus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
d. Mengevaluasi analisis inovasi tentang posisi pronase pada neonatus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Keilmuan Sebagai bahan wacana, sumber informasi, dan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa keperawatan dalam menganalisis intervensi yang diberikan kepada pasien neonatus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas khususnya pada pasien dengan Respiratory
Distress Syndrom (RDS).
2. Manfaat Aplikatif Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan masukan, wawasan, serta pengetahuan bagi pendidikan keperawatan mengenai intervensi keperawatan, tindakan medis, dan tindakan keperawatan dalam memberikan posisi pronasi sesuai dengan pengembangan intervensi keperawatan pada pasien neonatus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas khususnya pada pasien dengan Respiratory Distress Syndrom (RDS), serta penelitian ini
STIKES Muhammadiyah Gombong
7
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menekan tingkat morbiditas maupun mortalitas neonatus.
3. Manfaat Metodologis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan perawat mengenai pengembangan tindakan penatalaksanaan pasien neonatus dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas khususnya pada pasien dengan Respiratory Distress Syndrom (RDS).
STIKES Muhammadiyah Gombong
DAFTAR PUSTAKA
Aehlert B. (2010). Comprehensive Pediatric Emergency Care. St Louis: Elseiver.
Angus, D,Linde-Zwirble W, Clermont G, Griffin M, Clark R. (2010). Epidemiologi of
Neonatal Respiratory Failure IN The United State . Am J Respair Crit Med.
Apriliawati & Rosalina. (2016). The Effect o f Prone Position To Oxygen Aturations’levelAnd Respiratory Rate Among Infants Who Being Installed Mechanical Ventilation In Nicu Koja Hospital, ISBN 978-602-17688-9-1.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakarta: Renika Cipta.
Clorherty J, Stark A, Eichenwald E. (2008). Manual of Neonatal Care. 6th Ed. Lippincot,
Wilkins and William.Dwienda, dkk. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah untuk Para Bidan . Yogyakarta: Deepublish CV Budi Utama.
Darmanto, Djojodibroto. (2009). Respirologi (Respirologi Medicine). Jakarta: EGC.Doniger S, Sharieff G. (2008). Pediatric Resuscitation Revised: A Summary of the
updated BLS/NALS/PALS Recommendations. Israel Journal of EmergencyMedicine .
Erlita, R. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Respiratory Distress
Syndrome Di BRSD Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. http://www.rizkaerlit-3412-1-4-rizka-7-/ Diakses tanggal 19 mei 2018.
Field D. 2008. Alternative Strategies for the Management of Respiratory Failure in the
newborn-clinical realities. Semin Neonatal.Frankel LR. (2009). Respiratory Distress and Failure. Dalam: Kliegman RM, Behrman
RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of pediatrics, edisi ke-18. Philadephia: Saunders.hal 421-31.
Hamzah, A.(2013). Sosiologi Pengasuhan Anak. Makassar: Masagena Press.
Heiman, K, dkk. (2010). Impact of Skin to Skin Care, Prone and Supine Positioning on
Cardiorespiratory Parameters. ProQuest.
Herdman & Shigemi. (2015). NANDA International Diagnosis Kperawatan Definisi &
Klasifikasi 2015-2017 . Jakarta: EGC.
Hidayat, Aziz Alimul. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta.
Salemba Medika.
Hivanyislamaulita. (2014). Gangguan Pernafasan.
https://hivanyismaulita041/2014/27/gangguan-pernafasan/ diakses tanggal 18 mei 2018.
Janatri, Sri. (2014). Perbedaan Efek Posisi Prone dan Supine Terhadap Nadi, Respirasi
dan Suhu Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Jurnal Keperawatan Kartika.
Jing L, Yun S, Jian Ying D, Tian Z, jing-ya L, Li-li L, dkk. (2010). Clinical
characteristics, Diagnosa And Management Of Respiratory Distress Syndrome in Full-Term Neonates. Chin Med.
Kosim Soleh, dkk. (2012). Panduan Manajemen Bayi Baru Lahir Untuk Dokter,
Perawat, Bidan di Rumah Sakit dan Rujukan Dasar . Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Kusumaningrum, A (2009). Pengaruh Posisi Pronasi Terhadap Status Oksigenisasi Bayi
yang Menggunakan Ventilasi Mekanik di Ruang NICU RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tesis.
Levy M. (2008). Pathophysiolgy of Oxygen Delivery In Respiratory Failure. Chest.
128;547-53. Lissauer, T & Fanaroff, A. (2009). At A Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga.
Mathai S, Raju C, Kanitkar C. (2008). Management of Respiratorry Distress in the
Newborn. MJAFI.
Meith, RA., Ersfeld S., Soucher N., Wellman S., Bucher H. (2011). Higher Multiple Birth
in Switerland: Neonatal Outcome and evolation over the last 20 year . Swiss Med Weekly. The European Jurnal of Medical Science; 141: w13308.Muslihatun, W.N. (2010). Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya. Nitu ME, Elger H. (2009) Respiratory failure. Ped Rev;.30:470-4. Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2014). Konsep dan Metode Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Perry, Potter. (2009). Fundamental of Nursing Edisi 4. Volume 1 & 2. Jakarta: EGC.
Polit, D. F, Beck. T. C & Owen, V. S. (2012). Nursing Research. Philadelphia: Lippincot.
Pritasari. (2010). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Pedoman Teknis
Kirana. Pelayanan Kesehatan Dasar . Jakarta: Kemenkes RI.
Ralston M, Hazinski MF, Zaritsky AL, Schexnayder SM, Kleinman ME. (2008). PALS:
Pediatric Advice Life Support. American Academy of Pediatric, American Heart Association.
Rania U. (2016). Analisis Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Masalah
Ketidakefektifan pola nafas Di Ruang Melati RS Prof.DR.Margono Soekarjo Purwokerto. Karya Tugas Akhir Ners Jurusan Ners Keperawatan.
Sarnia. (2008). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Respiratory Distress
Of Newborn (RDN) Pada Neonatus Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2015. Karya Tulis Ilmiah Jurusan DIII Kebidanan .Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Silumut, P. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Respiratory
Distress Syndrome Pada Bayi. http://www.puputsilumut./03/rds- respiratorydistress-syndrome-6.html Diakses tanggal 17 mei 2018.Siwi, Dwi A. (2014). Pemberian Terapi Oksigenasi terhadap Perubahan Saturasi Oksigen
Melalui Pemeriksaaan Oksimetri Pada Pasien dengan Respiratory DistressSyndrome (RDS) Di Bangsal Anggrek 1 RSUD DR.Moewardi Surakarta. Karya Tugas Ilmiah DIII Keperawatan.
Somasetia DH. (2008). Tatalaksana Gagal Nafas Akut Pada Anak Dalam: Grana H,
Penatalaksanaan Terkini dalam Bidang Perinatologi, Hematologi-onkologi, DanPediatrik Gawat Darurat. Bandung. Bagian Ilmu Kesehatan.
Sudarti & Fauziyah, A. (2013). Asuhan Kebidanan Neonatus Resiko Tinggi dan
Kegawatan . Yogyakarta: Nuha Medika, Sukarni, I.
Sudarti. (2014). Patologi Kehamilan, Pesalinan, Nifas Dan Neonatus Resiko Tinggi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Suek, O. (2012). Pengaruh Posisi Pronasi Terhadap Status Hemodinamik Anak Yang
Menggunakan Ventilasi Mekanik Di Ruang PICU RSAB HARAPAN KITAJakarta. Tesis.
Sweet D, Carnielli V, Greinsen G, Hallman M, Ozek E, Plavka R, dkk. European
consensus guidelines on the management of neonatal respiratory distresssyndrome in preterm infants: 2010 Update. Neonatology. 2010;97:402-17.
UCSF Childrens’s Hospital. (2014). Respiratory Distress Syndrome. Intensive Care
Nursery House Staff Manual Australia: UCFS Medikal Center.Williams & Wilkins. (2011). Nusing Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta
Barat: PT Indeks Jakarta.Wong, Donna L., dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta:
EGC.Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN STUDI KASUS
Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dewi Tejowati, S.Kep NIM : A31700997 Alamat : Desa Tanjungrejo Rt 03 Rw 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
Status : Mahasiswi Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Gombong Bermaksud akan melakukan studi kasus tentang “Analisis Asuhan Keperawatan Penerapan Posisi Pronasi Pada Neonatus dengan Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Ruang Melati RSUD Prof. Dr.Margono Soekarjo Purwokerto ”. Penelitian ini merupakan syarat dalam penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir Profesi Ners di STIKes Muhammadiyah Gombong. Pada studi kasus tersebut, saya memerlukan data dari putra atau putri orang tua atau wali melalui pengisian lembar observasi yang akan diisi oleh saya sendiri dimana tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui analisis asuhan keperawatan penerapan posisi pronasi pada neonatus dengan masalah ketidakefektifan pola nafas di ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Adapun manfaat penelitian ini secara garis besar yaitu untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan pemahaman keluarga terhadap pentingnya posisi prone untuk klien yang mengalami
Respiratory Distress Syndrom dengan frekuensi pernafasan <30 x/menit dan >60
x/menit.Studi kasus ini akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2018 dan membutuhkan 3 klien kelolaan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pelaksanaan posisi prone akan dilakukan oleh saya sendiri dengan didampingi oleh perawat penanggungjawabnya. Posisi prone dilakukan kurang lebih 10 menit dengan waktu pemantauan frekuensi pernafasan 20 menit dengan jumlah waktu30 menit. Pada studi kasus ini, penulis hanya akan melakukan posisi prone kemudian mengamati dan menghitung frekuensi pernafasan sesuai dengan standar nilai score downe .
Pada studi kasus ini, penulis tidak memberikan ganti rugi apabila terjadi gejala efek samping yang timbul, dikarenakan studi kasus ini dianggap tidak membahayakan bagi klien sehingga dimungkinkan tidak menimbulkan gejala efek samping pada klien, namun sebagai ucapan terimakasih atas partisipasi klien dalam studi kasus ini, maka peneliti akan memberikan kompensasi berupa selimut bayi yang berguna untuk menyelimuti bayi.
Kerahasiaan akan dilindungi oleh penulis melalui berbagai prosedur kerahasiaan, yaitu peneliti tidak akan menggunakan nama klien, namun menggunakan inisial saja. Semua catatan dan data yang berhubungan dengan studi kasus ini hanya digunakan dalam karya ilmiah dan selanjutnya akan dihapus setelah studi kasus selesai. Orang tua atau wali klien diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan studi kasus ini. Apabila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, maka orang tua atau wali responden dapat menghubungi penulis pada nomor HP 085641167839.
Penulis, (Dewi Tejowati, S.Kep) Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK STUDI KASUS
(INFORM CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Inisial Orang Tua / Wali : TTL Orang Tua / Wali : Inisial Anak : TTL Anak :
Dengan ini saya telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan studi kasus dan menyatakan mengizinkan anak saya menjadi klien kelolaan pada penelitian ini dengan judul “Analisis Asuhan Keperawatan Penerapan Posisi Pronasi Pada Neonatus dengan Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Ruang Melati RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
”, yang diteliti oleh: Nama : Dewi Tejowati, S.Kep NIM : A31700997 Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai klien dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh penulis.
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Kebumen, ...........................2018 Penulis Yang Membuat Pernyataan
(Dewi Tejowati, S.Kep) (...............................)
Lampiran 2