ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT PARU OBTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT PARU OBTRUKTIF
KRONIS (PPOK) DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI
INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Disusun Oleh :
STEVANY PUTRI SETYOWINIJI, S. Kep
A31701050

STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2018

i
STIKES Muhammadiyah Gombong


ii
STIKES Muhammadiyah Gombong

iii
STIKES Muhammadiyah Gombong

iv
STIKES Muhammadiyah Gombong

v
STIKES Muhammadiyah Gombong

vi
STIKES Muhammadiyah Gombong

PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Karya Ilmiyah Akhir, Juni 2018
Stevany Putri Setyowiniji1), Podo Yuwono 2), Umi Wahyudiati3)


ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PENYAKIT PARU OBTRUKTIF KRONIS
(PPOK) DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) merupakan keadaan irreversible
yang ditandai adanya sesak nafas pada saat melakukan aktivitas dan terganggunya aliran
udara masuk dan keluar dari paru-paru. Metode yang sederhana untuk penurunan derajat
sesak napas adalah dengan mengatur posisi saat istirahat. Posisi yang paling efektif bagi
pasien adalah diberikan posisi semi fowler.
Tujuan: Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien Penyakit Paru
Obtruktif Kronis (PPOK) dengan masalah ketidakefektifan pola nafas di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Hasil Asuhan Keperawatan: Pengkajian dilakukan kepada tiga pasien yaitu meliputi :
identitas, alasan masuk, riwayat kesehatan, pengkajian primer, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang. Dari data pengkajian yang didapat disimpulkan bahwa diagnosa
utama yang muncul adalah ketidakefektifan pola nafas, maka tindakan keperawatan
mandiri yang utama yaitu memposisikan pasien semi fowler untuk mengurangi sesak

nafas.
Rekomendasi: Pelaksanaan asuhan keperawatan dalam pemberian posisi semi fowler
sebaiknya menggunakan tempat tidur orthopedik, jika tidak ada dapat menggunakan dua
atau tiga bantal untuk menyangga daerah punggung. Sehingga dapat memberikan
kenyamanan saat tidur dan dapat mengurangi kondisi sesak nafas pada pasien Penyakit
Paru Obtruktif Kronik (PPOK).
Kata Kunci:Penyakit Paru Obtruktif Kronik (PPOK), sesak nafas, pola nafas, semi
fowler.
--------------------------------------------------------------------------1

Mahasiswa Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Gombong
Dosen Pembimbing Stikes Muhammadiyah Gombong
3
Pembimbing Lahan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
2

vii
STIKES Muhammadiyah Gombong

PROFESSIONAL NERS PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Minithesis, June 2018
Stevany Putri Setyowiniji1), Podo Yuwono 2), Umi Wahyudiati3)

NURSING PATIENTS OF CHRONIC OBTRUCTIVE DISEASES (COPD) WITH
INFLUENCES OF NAFAS PATTERN IN INSTALLATION OF EMERGENCY
EMERGENCY PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
ABSTRACT
Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is an irreversible
condition characterized by shortness of breath during activity and disruption of airflow in
and out of the lungs. A simple method for decreasing the degree of shortness of breath is
to set the position at rest. The most effective position for the patient is given a semifowler position.
Objective: To explain the nursing care given to patients with Chronic Obstructive Lung
Disease (COPD) with respiratory pattern ineffectiveness problem in Emergency Hospital
Installation Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Result: The assessment was conducted on three patients: identity, entry reason, medical
history, primary assessment, physical examination, and investigation. From the study data
it can be concluded that the main diagnosis that emerges is the ineffectiveness of the
breath pattern, the main self-nursing action is to position the semi-fowler patients to

reduce shortness of breath.
Recommendation: The implementation of nursing care in the semi-fowler positioning
position should use orthopedic beds, otherwise there may be two or three pillows to
support the back area. So it can provide comfort during sleep and can reduce the
condition of shortness of breath in patients with Chronic Obstructive Lung Disease
(COPD).
Keywords: Chronic Obstructive Lung Disease (COPD), shortness of breath, breath
pattern, semi fowler.
-----------------------------------------------------------------------------1

Student
First Consultant
3
Second Consultant.
2

viii
STIKES Muhammadiyah Gombong

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alaim, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang berupa Karya Ilmiah Akhir dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) Dengan
Ketidakefektifan Pola Nafas Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto”. Dalam penyusunan Karya Tulis Akhir ini penulis
mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua (Bapak Partimin & Ibu Sukarni ) tercinta serta kedua adik
(Alvianita & Allan) saya yang selalu memberikan dukungan dan doanya.
2. Hj. Herniyatun, M. Kep., Sp. Mat selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong yang telah memberikan kesempatan dan fasilitasnya kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi ilmu
keperawatan.
3. Isma Yuniar, M. Kep., Ns selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan dukungan untuk
penelitian ini.
4. Podo Yuwono, M. Kep., CWCS selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan waktu, pemikiran, perhatian, dan memberikan pengarahan
dalam membimbing penulis untuk penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini.

5. Umi Wahyudiati, S. Kep., Ns selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan waktu, pemikiran, perhatian, dan memberikan pengarahan
dalam membimbing penulis untuk penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKes Muhammadiyah Gombong
7. Teman-teman seperjuangan Profesi Ners angkatan tahun 2017
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
memberikan dukungan dan semangat, sehingga Karya Tulis Akhir ini
dapat terselesaikan.

ix
STIKES Muhammadiyah Gombong

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini masih
jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan, mengingat keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukkan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan Karya Ilmiah Akhir ini.

Gombong, Juni 2018


Penulis

x
STIKES Muhammadiyah Gombong

MOTTO
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu, maka dia berada di jalan Allah SWT”
(HR. Turmudzi)
“Siapapun yang menempuh suatu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah
akan memberikan kemudahan jalannya menuju surga” (HR. Muslim)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan (Al – Mujadillah : 11)
Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelum
dilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang
yang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung
pandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar (Ibnu Mas’ud r.a)
Ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta
(Albert Einstein)
Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Peluh
keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah penawarnya. Doamu

dan doa orang-orang disekitarmu adalah bara api yang mematangkannya.
Kegagalan disetiap langkahmu adalah pengawetnya. Maka dari itu bersabarlah!
Allah selalu menyertai orang-orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju
keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti bagaimana
cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan.
Sungguh bersama kesukaran dan keringanan. Karna itu bila kau telah selesai
(mengerjakan yang lain). Dan kepada Allah, berharaplah (Q. S Al Insyirah : 6-8).

xi
STIKES Muhammadiyah Gombong

PERSEMBAHAN
1. Allah SWT. Begitu banyak karunia-Mu serta kasih sayang-Mu yang tidak
dapat aku dustakan sedikitpun. Atas izin-Mu peneliti dapat menyelesaikan
tugas akhir tanda ada suatu halangan apapun.
2. Mamaku tercinta yang telah melahirkan, membesarkan, mendidikku
dengan penuh cinta dan kasih sayang, tidak lupa pula mendukung
perjuangan ku serta Do’a yang selalu mengiringi di setiap langkahku.
3. Bapakku tersayang nasihat dan Do’a restu dari mu yang selalu aku
dambakan. Inginku selalu membuatmu tersenyum dan bangga kepadaku.

4. Seluruh Dosen Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Gombong yang telah memberikan banyak Ilmu kepada penulis. Tidak lupa
pula kepada pembimbing tugas akhir Bapak Podo Yuwono dan Ibu Umi
Wahyudiati,

terimakasih

atas

pengarahan

dan

kesabaran

dalam

membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
5. Kedua adikku yang selalu memberi support dan do’a
6. Keluarga besarku dimanapun berada, terimakasih atas support dan do’a

restunya.
7. Teman-teman kelompok tugas akhir, terimakasih untuk semua yang saling
memberikan support
8. Teman-teman seperjuangan Program Studi Profesi Ners angkatan 2017.
Kenangan bersama kalian begitu membekas dan semoga jalinan
silahturahmi diantara kita tidak akan putus. Aamiin.

xii
STIKES Muhammadiyah Gombong

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................

i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...............................

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .......................................

iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................

iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............

vi

ABSTRAK .........................................................................................

vii

ABSTRAK INGGRIS ........................................................................

viii

KATA PENGANTAR .......................................................................

ix

MOTTO..............................................................................................

xi

PERSEMBAHAN ..............................................................................

xii

DAFTAR ISI ......................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................

1

B. Tujuan ..........................................................................................

4

1. Tujuan Umum ........................................................................

4

2. Tujuan Khusus .......................................................................

4

C. Manfaat Penelitian .......................................................................

4

1. Keilmuan ................................................................................

4

2. Aplikatif .................................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis ................................................................................

6

1. Pengertian...............................................................................

6

2. Etiologi ...................................................................................

6

3. Manifestasi Klinik ..................................................................

8

4. Patofisiologi ...........................................................................

8

5. Penatalaksanaan .....................................................................

9

xiii
STIKES Muhammadiyah Gombong

B. Konsep Dasar Masalah Keperawatan ............................................

10

1. Pengertian...............................................................................

10

2. Batasan Karakteristik .............................................................

10

3. Faktor Penyebab .....................................................................

11

C. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ......................................

11

1. Fokus Pengkajian ...................................................................

11

2. Diagnosa Keperawatan...........................................................

13

3. Intervensi Keperawatan ..........................................................

14

4. Implementasi Keperawatan ....................................................

17

5. Evaluasi Keperawatan ............................................................

17

BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis dan Desain Studi Kasus ........................................................

19

B. Subjek Studi Kasus ........................................................................

19

C. Fokus Studi Kasus .........................................................................

20

D. Definisi Operasional......................................................................

20

E. Instrumen Studi Kasus ...................................................................

20

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................

21

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus .....................................................

22

H. Analisa Data dan Penyajian Data ..................................................

22

I. Etika Studi Kasus ............................................................................

23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Lahan Praktik ......................................................................

24

1. Visi dan Misi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Puwokerto ..............................................................................

24

2. Gambaran Wilayah dan Ruangan Tempat Praktik .................

24

3. Jumlah Kasus .........................................................................

25

4. Upaya Pelayanan dan Penanganan di IGD RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Puwokerto ................................

25

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan .......................................

26

C. Hasil Penerapan Tindakan Keperawatan .......................................

40

xiv
STIKES Muhammadiyah Gombong

D. Pembahasan ...................................................................................

41

1. Analisis Karakteristik Pasien .................................................

41

2. Analisis Masalah Keperawatan ..............................................

42

3. Analisis Tindakan Keperawatan pada Diagnosa Keperawatan
Utama .....................................................................................

42

4. Analisis Tindakan Keperawatan Sesuai dengan Hasil
Penerapan ...............................................................................

44

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................

46

B. Saran ..............................................................................................

47

1. Bagi Keilmuan .......................................................................

47

2. Bagi Aplikatif .........................................................................

47

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv
STIKES Muhammadiyah Gombong

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Konsep ..............................................................

18

xvi
STIKES Muhammadiyah Gombong

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2

: Resume Pasien di IGD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Lampiran 3

: Jurnal Terkait

Lampiran 4

: Lembar Kegiatan Bimbingan.

xvii
STIKES Muhammadiyah Gombong

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) merupakan keadaan
irreversible yang ditandai adanya sesak nafas pada saat melakukan
aktivitas dan terganggunya aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru
(Smeltzer et al, 2013). Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) memiliki
tanda gejala terdapatnya hambatan aliran udara dalam saluran pernafasan
yang bersifat progresif. Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) juga
terdapat peradangan atau inflamasi pada saluran pernafasan dan paru-paru
yang diakibatkan oleh adanya partikel dan gas yang berbahaya (GOLD,
2013).
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) merujuk pada beberapa hal
yang menyebabkan terganggunya pergerakan udara masuk dan keluar
paru. Meskipun beberapa jenis yang paling penting bronchitis obstruktif,
emfisema paru, dan asma dapat muncul sebagai penyakit tunggal, sebagian
besar terjadi pertumpangan dalam manifestasi klinisnya (Black & Hawks,
2014). Berbeda dengan asma, penyakit Penyakit Paru Obtruktif Kronis
(PPOK) menyebabkan obstruksi saluran pernafasan yang bersifat
ireversibel. Gejala yang ditimbulkan pada Penyakit Paru Obtruktif Kronis
(PPOK) biasanya terjadi bersamaan dengan gejala primer dari penyebab
penyakit ini (Tabrani, 2010).
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) memiliki gejala-gejala yang
progresif, salah satunya yang sangat berpengaruh yang membuat pasien
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) datang berobat adalh sesak nafas.
Sesak nafas adalah suatu gejala kompleks yang merupakan keluhan utama,
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu fisiologis, psikologi, sosial, dan
juga lingkungan. Sesak nafas secara kualitatif berbeda pada setiap individu
penderita Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) dan sangat tergantung
dari bentuk patofisiologi yang terjadi yang tentunya bervariasi pada
penyakit yang heterogen dan kompleks ini.
1
STIKES Muhammadiyah Gombong

2

Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) merupakan penyebab utama
morbiditas dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi, morbiditas dan
mortalitas terkait dengan Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) telah
meningkat dari waktu kewaktu dan lebih tinggi pada laki-laki
dibandingkan pada perempuan (WHO, 2012). Lebih dari 3 juta orang
meninggal karena Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK). Salah satu
penyebab Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) adalah asap tembakau
(perokok aktif). Perubahan gaya hidup karena pembangunan ekonomi
mempengaruhi peningkatan penggunaan tembakau di negara-negara
berpenghasilan tinggi. Kematian terkait penyebab Penyakit Paru Obtruktif
Kronis (PPOK) terus meningkat (WHO, 2014).
Di Indonesia penderita Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Riskesdas, 2013). Penderita
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) tahun 2013 lebih tinggi pada lakilaki dibanding perempuan. Kasus Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
tertinggi terdapat di perdesaan dibanding perkotaan dan cenderung lebih
tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah dan kuintil indeks
kepemilikan terbawah. Prevalensi Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
di Indonesia sebanyak 3,7 % per mil. Prevalensi Penyakit Paru Obtruktif
Kronis (PPOK) tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur (10,0%), diikuti
Sulawesi Tengah (8,0%), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan masingmasing 6,7 % (Riskesdas, 2013).
Kasus Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2006 sebesar 41,99 per 1.000 penduduk, mengalami
peningkatan dibanding tahun 2005 dimana jumlah kasus Penyakit Paru
Obtruktif Kronis (PPOK) sebesar 10,92 per 1.000 penduduk. Hasil Survey
Kesehatan Nasional tahun 2000, dimana penyebab kematian tertinggi
diantara orang dewasa adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit Paru
Obtruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit pernafasan yang prevalensi,
tingkat morbiditas dan mortalitasnya meningkat dari tahun ke tahun.

STIKES Muhammadiyah Gombong

3

Di Semarang penderita Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
semakin meningkat seiring meningkatnya frekuensi kejadian penyakit di
masyarakat. Prevalensi penderita Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
di kota Semarang selama tahun 2010 – 2014 adalah sebanyak 10.246
orang. Pada tahun 2010 sebanyak 2.846 orang, tahun 2011 sebanyak 4.249
orang, pada tahun 2012 sebanyak 1.342 orang, tahun 2013 sebanyak 820
orang, dan tahun 2014 sebanyak 989 orang. Dari data tersebut prevalensi
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) kembali meningkat pada tahun
2014 (Kemenkes, 2014).
Pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) biasanya mengalami
ketakutan

pada

onset

mendadak

dari

nyeri

dada

parah

dan

ketidakmampuan bernafas, nyeri dapat meningkatkan permintaan oksigen
dan dispnea. Metode yang sederhana untuk penurunan derajat sesak napas
adalah dengan mengatur posisi saat istirahat. Posisi yang paling efektif
bagi pasien adalah diberikan posisi semi fowler dengan derajat kemiringan
30-450. Tujuan pemberian tindakan ini adalah untuk menurunkan
konsumsi oksigen dan menormalkan ekspansi paru yang maksimal serta
mempertahankan kenyamanan bagi pasien sesak napas. Pemberian posisi
semi fowler telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu
mengurangi sesak napas. Keefektifan dari tindakan tersebut dapat dilihat
dari Respiratory Rates yang menunjukkan angka normal yaitu 16-24
x/menit pada usia dewasa (Ruth, 2012).
Berdasarkan data yang didapatkan di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2017-2018 jumlah pasien
masuk sebanyak 28.136 dengan pasien kasus Penyakit Paru Obtruktif
Kronis (PPOK) sebanyak 271 pasien. Berdasarkan uraian fenomena diatas,
penulis tertarik untuk menyusun karya ilmiah lebih dalam tentang Asuhan
Keperawatan pada pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) dengan
Masalah Ketidakefektifan Pola Nafas di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

STIKES Muhammadiyah Gombong

4

B. Tujuan Penulisan
Tujuan disusun dalam dua hal :
1. Tujuan Umum

Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien
Penyakit

Paru

Obtruktif

Kronis

(PPOK)

dengan

masalah

ketidakefektifan pola nafas di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan

Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada pasien

dengan Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien

dengan Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien

dengan Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
f.

Penulis mampu menganalisa asuhan keperawatan pada pasien
Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) dengan masalah
keperawatan ketidakefektifan pola nafas.

C. Manfaat Penulisan
1. Keilmuan
a. Asuhan keperawatan akan memberikan wawasan yang luas
mengenai masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas pada
pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
b. Asuhan keperawatan sebagai bahan masukan dalam kegiatan
belajar mengajar khususnya untuk menganalisis intervensi yang
telah diberikan pada masalah ketidakefektifan pola nafas. Dalam
hal ini, adalah pemberian posisi semi fowler terhadap pasien

STIKES Muhammadiyah Gombong

5

Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK) yang mengalami sesak
nafas
2. Aplikatif
a. Penulis
Menambah

pengetahuan

dalam

menganalisa

asuhan

keperawatan pada pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas
b. Rumah Sakit
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan informasi khususnya di bidang keperawatan terkait dengan
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan
pola nafas pada pasien Penyakit Paru Obtruktif Kronis (PPOK)
c. Masyarakat/ Pasien
Sebagai bahan informasi pada masyarakat/ pasien tentang
tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien Penyakit Paru
Obtruktif Kronis (PPOK) yang mengalami sesak nafas.

STIKES Muhammadiyah Gombong

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. Rani, Sidartawan Soegondo. (2012). Panduan Pelayanan Medik :
Perhimpunan Dokter Spesialis Dalam Indonesia. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Black, M & Hawks, H., (2014).Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: Salemba
Medika
Davey, P. (2010). At A Glance Medicine. Jakarta : Erlangga
Departemen Kesehatan. (2013). Profil Kesehatan Riskesdas 2013,
www.depkes.go.id/resources/download/.../Hasil%20Riskesdas%202013.pdf,
diperoleh tanggal 10 desember 2015
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah .(2014). Profil Kesehatan Kota Semarang
2014.www.dinkesjatengprov. go.id diperoleh tanggal 5 januari 2016
Doenges E. Marlynn. (2011). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta
GOLD. (2011). Global Strategy For The Diagnosis, Management, And
Prevention Of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Global Initiative
for Cronic Obstruktive Lung Disease. (GOLD).
GOLD. (2013). Global Strategy For The Diagnosis, Management, And
Prevention Of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Global Initiative
for Cronic Obstruktive Lung Disease. (GOLD).
Grace, Pierce A & Borley Neil R. (2011). At a Glance Ilmu Bedah. Surabaya:
Erlangga
Huang, K.J. et al. (2013). Generation of Anti-platelet Autoantibody During
Dengue Virus Infection. American Journal of Infectious Diseases, 4 (1), 50-59.
Kozier, B & Erb, G .(2011). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Edisi
5.Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
Masjoer, Arif M,dkk. (2013). Kapita Selekta Kedokteran,Edisi 3.Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas kedokteran universitas Indonesia
Moaty, A. M. A, Mokadem, N. M dan Elhy, A. H. A. (2017). Effect of Semi
Fowler’s Positions On Oxygenation and Hemodynamic Status Among
Critically III Patients With Traumatic Brain Injur. International Journal Of

STIKES Muhammadiyah Gombong

Novel Research in Healthcare and Nursing. Vol 4, Issu 2 diakses melalui
www.noveltyjournal.com
Muttaqin, A. (2012). Mordalitas Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
System Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
Muttaqin, A. (2013). Mordalitas Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
System Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
Nanda Internasional. (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2015- 2017. EGC. Jakarta.
Notoadmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Perry, Anne Griffin. (2010). Buku Saku Ketrampilan & Prosedur Dasar. Jakarta :
EGC
Perry & Potter. (2011). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC
Price, Sylvia A, et al. (2013). Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses
Penyakit. Jakarta: EGC
Ruth A. Bryant, Denise P. Nix. (2012). Acute & chronic wounds: Current
Management Concept, Inc., an affiliate of Elsevier Inc
Ruth A. Bryant, Denise P. Nix. (2014). Acute & chronic wounds: Current
Management Concept, Inc., an affiliate of Elsevier Inc
Safitri, R & Andriyani, A. 2011. Keefektifan pemberian posisi semi fowler
terhadap penurunan sesak nafas pada pasien asama di ruang rawat inap
kelas III RSUD dr. Moewardi Surakarta. GASTER, Volume VIII, No.2.
Smeltzer & Bare. (2012). Buku Ajar Medikal Bedah Bruner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta : EGC
Smeltzer & Bare. (2013). Buku Ajar Medikal Bedah Bruner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta : EGC
Stanley et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, ed 2. EGC. Jakarta.
Supadi, E. Nurachmah, dan Mamnuah. (2008). Hubungan Analisa Posisi tidur
Semi Fowler dengan Kualitas Tidur pada Klien Gagal Jantung di RSU
Banyumas Jawa Tengah. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Volume IV
no. 2.
Tabrani, R. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: Trans Info Media

STIKES Muhammadiyah Gombong

Vestbo J (2013). The Natural History of Chronic Obstructive Pulmonary Disease.
Dalam: Stockley RA, Rennard SI, Rabe K. Chronic Obstructive Pulmonary
Disease. Blackwell Publishing, pp: 117-118.
World Health Organization.(2012). Profil kesehatan dunia 2012.
http://www.who.int/research/ en/2012.pdf, diperoleh tanggal 20 Desember
2015
World Health Organization.(2014). Profil kesehatan dunia 2012.
http://www.who.int/research/ en/2014.pdf, diperoleh tanggal 3 januari 2016
Yuliana, Ratna. (2017). Analisa Praktik Klinik Keperawatan Dengan Intervensi
Inovasi Pemberian Posisi Semi Fowler Dan Pursed Lip Breathing Terhadap
Penurunan Respiratory Rate (RR) Dan Peningkatan Pulse Oxygen
Saturation (Spo2) Pada Pasien Asma Di Ruang IGD RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda

STIKES Muhammadiyah Gombong

LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN - Elib Repository

0 0 40

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG ASTER RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

1 0 71

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN TUBERCULOSIS (TBC) DI RUANG CENDANA RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 1 88

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN TERAPI ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE (ACBT) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 2 64

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. K DENGAN MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS AMI DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

2 4 18

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 2 23

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. R DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA KASUS CKB DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 2 24

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN MASALAH NYERI DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 1 40

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI LAPAROTMI DENGAN NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 4 93

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN MASALAH RISIKO KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL DI RUANG SOEPARDJO ROESTAM RUMAH SAKIT PROF. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

0 0 26