1 JURNAL PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS sp DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT KARKAS AYAM BROILER PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan Pada PROGRAM STUDI PETERNAKAN

  

JURNAL

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS sp DALAM AIR MINUM

TERHADAP BERAT KARKAS AYAM BROILER

  

PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan Pada

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

  

Oleh

RIDO ZIATMI

B1D 013 216

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

  

2018

  

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS sp DALAM AIR MINUM

TERHADAP BERAT KARKKARKAS AYAM BROILER

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

  

RIDO ZIATMI

B1D 013 216

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan Pada

  

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

Disetujui

Pembimbing Utama

Ir. Pardi, M.Si

  

NIP: 19561231 198603 1020

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

  

2018

  

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BACILLUS SP DALAM AIR MINUM

TERHADAP BERAT KARKAS AYAM BROILER

Diajukan

Oleh

  

Rido Ziatmi (B1D 013 216), dibawah bimbingan :

1)

  2)

Ir. Pardi. M. Si dan Ir. Tjokorda Suwhendra Binetra, M.Si

  

Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Mataram

Jalan Majapahit 62 Mataram Lombok NTB Tlp/Fax (0370)

633603/640592

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus sp yang diberikan dalam air minum terhadap berat karkas ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan selama 35 hari di Laboraturium Teaching Farm Fakultas Peternakan, Universitas Mataram, Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Enam puluh ekor anak ayam (DOC) strain CP 707 dibagi secara acak menjadi empat kelompok perlakuan dan terdiri dari tiga ulangan yang terdiri dari perlakuan T0 sebagai kontrol tanpa menggunakan probiotik Bacillus sp dalam air minum, Perlakuan T1, T2, dan T3 diberikan probiotik Bacillus sp dengan level 2, 4 dan 6 cc. Adapun parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, bobot badan akhir, berat karkas dan persentase karkas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan apabila terjadi perbedaan antar perlakuan, maka di lanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’S (Steel and Torrie, 1992). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian probiotik Bacillus sp dalam air minum ayam broiler berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot badan akhir, berat karkas dan persentase karkas.

  

Kata Kunci : Ayam Broiler, Probiotik, Konsumsi Pakan, Bobot Badan Akhir,

dan Persentase Karkas.

  

ABSTRACT

  This study aimed to investigate and understand the effect of probiotic

  

Bacillus sp . given in drinking water to broiler chicken carcass weight. The

  experiment was conducted during 35 days at the Laboratory of Teaching Farm, Faculty of Animal Husbandry, Mataram University, Lingsar Village, Lingsar Subdistrict, West Lombok Regency. Sixty chicks were divided randomly into four treatment groups and consisted of three replications consisting of T0 treatment as controls without the use probiotic Bacillus sp. in drinking water. T1, T2, T3 treatments given Bacillus sp. Probiotic with different levels 2, 4 and 6 cc. The parameters observed were feed consumption, final body weight, and percentage of carcass. Research using completely randomized design and if there is a difference between treatments then proceed with

  Duncan’s multiple range test. The results showed that the provision of probiotic Bacillus sp. in drinking water of broiler chicken had real effect (P<0,05) on feed consumption, but no significant effect (P>0,05) on final body weight, carcass weight and percentage of carcass.

  Key words: Broiler chicken, Probiotc, Feed Consumption, Final Body

Weight, carcass weight and Percentageof Carcass.

  

PENDAHULUAN

Latar Belakang

  Usaha pemeliharaan ayam broiler merupakan salah satu jenis usaha perunggasan yang dipilih untuk pemenuhan akan kebutuhan protein hewani. Ayam broiler adalah ayam jenis jantan dan betina muda yang dipelihara secara intensif guna memperoleh produksi yang optimal (Anonim, 1986).

  Dalam usaha peternakan khususnya pemeliharaan ayam broiler, pakan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan, biaya pakan merupakan biaya yang paling cukup besar yaitu 65-70% dari total biaya produksi (Zuprizal, 2006).Pakan yang baik adalah pakan yang dapat mensuplai secara seimbang semua nutrient yang dibutuhkan ternak seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (Tillman, 1989).

  Usaha peternakan broiler bertujuan untuk menghasilkan karkas yang memiliki bobot tinggi dengan kandungan lemak yang rendah.Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda, sehingga sirkulasi pemeliharaannya cepat serta efisiensi menghasilkan daging dengan kualitas yang baik (Murtidjo, 2003)

  Karkas ayam adalah bobot tubuh ayam setelah dipotong dan dikurangi kepala, kaki, darah, bulu serta organ dalam lainnya.(Abubakar, 1991). Kualitas karkas dapat dipengaruhi oleh faktor sebelum dan sesudah pemotongan.Faktor sebelum pemotongan dapat mempengaruhi kualitas karkas. Faktor tersebut akan memberikan hasil akhir yang kurang baik terhadap kualitas karkas. Sehingga perlu dilakukan pemilihan bahan pakan yang tepat. Salah satu alternatif, yaitu dengan cara pemberian probiotik. Probiotik merupakan produk yang mengandung mikroorganisme hidup non patogen yang ditambahkan kedalam pakan, yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan, meningkatkan produksi daging, efisiensi penggunaan ransum, kecernaan bahan pakan dan kesehatan ternak melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme hidup dalam saluran pencernaan (Soeparno, 1994).

  Keunggulan dari penggunaan probiotik pada ternak unggas adalah: 1) meningkatkan aktifitas enzim pencernaan seperti lipase, amilase dan protease, sehingga mampu meningkatkan zat-zat makanan untuk keperluan produksi daging atau telur (Sjofjan, 2003 disitasi oleh Pardi, 2008) 2). Dapat menurunkan pH usus halus dan selanjutnya akan menekan pertumbuhan mikroba merugikan seperti

  

eshericahia coli dan salmonella spp (Jin et al, 1996), dan mendesaknya keluar

  dari ekosistem saluran pencernaan dan menggantikan lokasi mikroba merugikan tersebut (Soeharsono, 1998).

  Pemberian probiotik pada ternak unggas dapat dilakukan dalam bentuk campuran ransum atau melalui air minum. Pemberian probiotik pada ayam broiler dilaporkan dapat memperbaiki pertumbuhan, angka konversi pakan serta meningkatkan ketersediaan vitamin dan zat makanan lain. (Yeo and Kim, 1997)

  Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian terhadap

  Pengaruh

  penggunan probiotik Bacillus sp di yang diberikan dalam air minum terhadap berat karkas ayam broiler.”

  Rumusan masalah

  Bagaimanakan dampak pemberian probiotik Bacillus sp yang diberikan melalui air minum terhadap berat karkas ayam broiler

   Tujuan penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus Sp yang diberikan melalui air minum terhadap berat karkas ayam broiler

  Kegunaan hasil penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: a.

  Informasi data yang akan diperoleh dalam penelitian ini sangat penting bagi masyarakat yang bergerak dalam usaha ternak unggas guna meningkatkan pendapatan masyarakat peternak.

  b.

  Informasi data yang akan diperoleh sangat membantu pengembangan proses pembelajaran serta dapat digunakan oleh mahasiswa lainnya yang akan memprogramkan skripsi (tugas akhir).

  

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d April 2018 selama 35 hari di Teaching Farm Fakultas Peternakan Universitas Mataram, di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

   Materi penelitian a. Bahan – bahan penelitian

  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1)

  Ayam broiler sebanyak 60 ekor strain CP 707, PT. Charoen Pokphand

  2) Probiotik (Bacillus Sp) 3) Vita Stress

  4)

  Ayam sebanyak 60 ekor dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan(T0, T1, T2 dan T3), setiap kelompok terdiri dari 3 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam.

  Berat dan persentase karkas ayam broiler dapat diperoleh melalui tahapan sebagai berikut:

   Pengukuran berat karkas dan persentase karkas

  7.00 dan pukul 16.30 WIB c.

  T2 : Pakan jadi+ Probiotik (Bacillus Sp) 4 cc/Liter air minum T3 : Pakan jadi+ Probiotik (Bacillus Sp) 6 cc/Liter air minum Selama penelitian air minum diberikan pada pagi dan sore hari ,akan tetapi disediakan setiap saat (adlibitum) dan pakan diberikan dua kali sehari yaitu pukul

  T0 : Pakan jadi tanpa menggunakan probiotik T1 : Pakan jadi+ Probiotik (Bacillus Sp) 2 cc/Liter air minum.

  Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan masing-masing perlakuan di ulang tiga kali, setiap ulangan terdiri dari lima ekor ayam sehingga jumlah ayam yang digunakan sebanyak 60 ekor. Adapun perlakuan yang diberikan sebagai berikut :

  Metode Penelitian a. Pengelompokan ayam

  Vaksin (Medivac Nd Hitchner BI, ND Lasota, Gumboro A)

  

2) Timbangan digital untuk menimbang pakan dan berat ayam.

  panjang 84 cm, lebar 70 cm dan tinggi 64 cm. Kandang dilengkapi tempat pakan dan air minum dan lampu penerang.

  1) Kandang boks sebanyak 12 unit dengan ukuran per unit adalah

  Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

   Alat – alat penelitian

  selama 2 minnggu produksi PT. Charoen Pokphand b.

  5)

b. Pemberian pakan dan air minum

  1) Ayam ditimbang untuk mendapatkan bobot hidup Ayam disembelih dengan memotong pembuluh vena jagularis, kemudian di lakukan penimbangan.

  3) Ayam dimasukkan kedalam air panas selama 10 detik, kemudian dicelupkan kedalam air dingin selam 5 detik, lalu dibersihkan bulunya hingga bersih kemudian ditimbang.

  4) Kaki, kepala, dan leher dipotong kemudian isi dalam atau jeroan dipisahkan sehingga mendaptkan karkas

  5) Ayam kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat karkas

  6) Menghitung persentase karkas dengan berat karkas dibagi dengan berat hidup dikali 100%

  Variabel yang diukur

  Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah:

  a. Konsumsi pakan (g/ekor/minggu) adalah pakan yang diberikan dikurangi dengan pakan sisa.

  b. Bobot badan akhir diperoleh dengan cara bobot akhir dikurangi dengan bobot awal.

  c. Berat karkas, diperoleh dari hasil pemotongan ayam yang sudah dipisahkan bagian non karkasnya.

  d. Persentase karkas, diperoleh dengan cara berat karkas dibagi berat hidup akhir dikali 100%.

  Analisis data

  Data yang diperoleh dalam penelitian ini Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis Varians atas dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (Steel and Torrie, 1992 )

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Dari hasil penelitian didapatkan data konsumsi pakan, bobot badan akhir dan persentase karkas yang dipelihara selama empat minggu, sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 1. Rata-rata konsumsi pakan, bobot badan akhir dan persentase karkas yang dipelihara selama empat minggu

  Perlakuan Parameter

  T0 T1 T2 T3 Konsumsi Pakan ab a ab b

  539,17 536,90 537,95 540,17 (g/ekor/minggu) Bobot Badan Akhir a a a a

  1438,53 1448,80 1460,07 1448,93 (g/ekor/minggu)

  a a a a

  Berat Karkas (g/ekor) 1018,73 957 1012,67 1004,33 Persentase Karkas (%) 70,86 66,14 69,38 69,34

  Keterangan : Superskrip huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan

  perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) dan huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05)

  Konsumsi pakan

  Berdasarkan analisis statistik pada Tabel 1. terlihat bahwa pemberian probiotik Bacillus sp dalam air minum memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ayam broiler. Pakan pada perlakuan T0 (kontrol) sama dengan perlakuan yang diberikan pada perlakuan T1, T2 dan T3. Konsumsi pakan pada dasarnya ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan akan energi, sehingga ayam akan berhenti makan apabila telah merasa tercukupi kebutuhan energinya. Namun apabila ransum tinggi serat kasarnya, maka daya tampung alat pencernaan akan menjadi faktor pembatas utama konsumsi pakan (Syamsuhaidi dan Cokorda, 2006). Konsumsi tertinggi diproleh pada perlakuan T3 dengan jumlah 540,17 g/ekor/minggu. Data tersebut menunjukkan bahwa pemberian probiotik Bacillus

  sp dengan level yang berbeda terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi. Perbedaan

  jumlah konsumsi pakan dengan pemberian level berbeda disebabkan karena jumlah mikroorganisme yang terdapat pada probiotik tersebut, memiliki tingkat efektivitas dan respon yang berbeda di dalam mencerna zat-zat makanan yang terkandung dalam makanan. Hal ini disebabkan kerena pemberian probiotik dapat menjaga keseimbangan komposisi mikroorganisme dalam sistem pencernaan ternak, yang berakibat meningkatnya daya cerna bahan pakan dan menjaga

  Bobot badan akhir

  Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa pemeberian probiotilk dalam air minum ayam broiler memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap bobot badan akhir ayam broiler , akan tetapi secara angka terjadi peningkatan dan yang paling tinggi terjadi pada perlakuan T2 sebesar 1460,07 (g/ekor/minggu), T3 sebesar 1448,93 (g/ekor/minggu), T1 sebesar 1448,50 (g/ekor/minggu) dan T0 sebesar 1438,53 (g/ekor/minggu).

  Bobot badan akhir yang dihasilkan pada perlakuan tanpa probiotik/kontrol, tidak menunjukan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan T1, T2 dan T3. Walaupun secara keseluruhan bobot badan akhir tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, hal ini menunjukkan bahwa pemberian probiotik dalam air minum dapat meningkatkan bobot badan akhir ayam broiler, karena keunggulan dari probiotik bukan hanya merawat kesehatan ternak akan tetapi probiotik juga meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan (Karyadi, 2002). Selain itu hal ini didukung oleh pendapat Soeharsono (2002) yang menyatkan bahwa efek dari penggunaan atau penambahan probiotik pada pakan ayam broiler dapat mingkatkan daya tahan tubuh sehingga mortalitas rendah, rata-rata pertambahan bobot badan meningkat dan efisiensi pemanfaatan ransum meningkat.

  Besarnya bobot badan akhir yang dihasilkan pada ayam broiler yang diberikan probiotik Baciluus sp. selama pemeliharaan dari minggu pertama sampai dengan minggu keempat disebabkan karena tingkat efisiensi pakan menjadi lebih baik. Dengan demikian semakin tinggi bobot badan akhir yang diproleh, maka di harapkan dapat meningkatkan hasil panen ayam pedaging.

  Berat Karkas

  Karkas adalah bagian dari ayam yang telah dipotong, dikurangi bulu, kepala serta jeroan (Siregar, 1982) sedangkan menurut Murtidjo (1987) karkas ayam merupakan ayam yang telah dipotong setelah dibersihkan bulu, tanpa darah dipisahkan kepala hingga pangkal leher dan kaki hingga batas lutut, serta Hasil penelitian yang tertera pada tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian probiotik Bacillus sp dalam air dengan level yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap berat karkas ayam broiler. Namun apabila dilihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berat karkas pada perlakuan T0 = 1018,73 (g/ekor), T1 = 957 (g/ekor) T2 =1012,67 (g/ekor) dan T3 1004,33 (g/ekor) dan apabila dilihat dari statistik pemberian probiotik Bacillus sp tidak mempunyai pengaruh terhadap berat karkas ayam broiler. Hal ini menunjukkan bahwa bobot karkas yang tinggi belum tentu menghasilkan karkas yang tinggi juga, karena dipengaruhi oleh bobot potong ayam tersebut. Wahju (2004) menyatakan tingginya bobot karkas ayam broiler ditunjang oleh bobot hidup akhir yang tinggi. Persentase karkas selain disebabkan oleh bobot hidup yang dihasilkan, dipengaruhi pula oleh penanganan dalam proses pemotongan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Murugensen et,al., (2005) yang menyatakan penanganan yang dilakukan saat proses pemotongan dapat mempengaruhi produksi karkas. Faktor genetik dan lingkungan biasanya dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan komposisi tubuh yang meliputi distribusi berat dan komponen karkas.

  Persentase karkas

  Persentase karkas diproleh dengan cara berat karkas dibagi berat hidup dikali seratus persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik

  

Bacillus sp melalui air minum dengan level yang berbeda tidak memberikan

  pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap berat karkas ayam broiler. Namun apabila dilihat dari persentase karkas hasil penelitian yang diproleh adalah T0 =70,86%/ekor, T1 = 66,14%/ekor, T2= 69,38%/ekor, dan T3 69,34%/ekor. Hal ini menunjukkan bahwa bobot karkas yang tinggi belum tentu menghasilkan persentase karkas yang tinggi juga, karena dipengaruhi oleh bobot potong ayam tersebut. Selanjutnya Herman et,al., (1982) yang disitasi Muliani (2005) menyatakan bahwa besarnya persentase karkas sangat ditentukan oleh besanya bagian-bagian tubuh yag terbuang (inedible offal) atau bagian-bagian luar karkas.

  Sehingga kualitas karkas sangat dipengaruhi oleh perlemakan tubuh ayam, Menurut Syahruddin (1998) yang disitasi Muliani (2005) menyatakan bahwa semakin rendah persentase lemak abodominal, maka semakin baik kualitas karkas yang dihasilkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat di simpulkan bahwa pemberian probiotik Bacillus sp pada air minum dengan level yang berbeda dapat meningkatkan konsumsi pakan yaitu T0 539,17 (g/ekor/minggu), T1 536,90 (g/ekor/minggu), T2 537,95 (g/ekor/minggu) dan T3 540,17 (g/ekor/minggu), dan secara angka dapat meningkatkan bobot badan akhir yaitu T0 1438,53 (g/ekor/minggu), T1 1448,50 (g/ekor/minggu), T2 1460,07( g/ekor/minggu) dan T3 1448,93 (g/ekor/minggu), akan tetapi secara statistik pemberian probiotik Bacillus sp dalam air minum tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat karkas ayam broiler.

DAFTAR PUSTAKA

  Abubakar.1991. Cara Penyembelihan Unggas. https://lilyutami

  10.Blogspot.Co.id./2015/05/penyembelihan-unggas-dan- pemotongan.html. m = 1.[Di akses 17 november 2017 ] Anonim ,1986. Beternak Ayam Broiler.Penerbit Karnisius. Jakarta Anonymous,2003. Mengenal Probiotik dan Prebiotik.Tabloid Ibu dan Anak:

  Ekuator Edisi 23 Mei 2003.Interne Jin, L.Z.Y.W.Ho. N. Abdullah, S. Jallaludin, 1997. Influence of dried Bacillus

  Substilis and Lactobacilli Culture on intestinal microflora and performance in broiler. Asian Jurnal Of Animal Science 9(4) : 397- 404.Tesis.Pardi 2008. Murtidjo, B. A. 2003. Pedoman Beternak Ayam Broiler.Karnius.Yogyakarta. Murtidjo, B. A. 1987. Disitasi Pera Astuti.2005.Pengaruh Pemberian Probitik Lemak Abdominal Ayam Broiler. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Mataram

  Murugesan, G.S., M. sathishkumar, & K. swarnithan. 2005. Suplemention Waste Tea Fungal Biomass As Adierty Ingredient For Broiler Chiken.

  Bioresource Tecnhol. 96 : 1743-1748 Siregar, A.P. M., 1982. Teknik Beternak Ayam Pedaging Di Indonesia Cetakan II

  Margic Graup. Jakarta. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Disitasi Oleh Pera Astuti

  Sjofyan, O. 2003. Kajian Probiotik (Azpergillus Niger danBacillus Spp) sebagai imbuhan ransum dan implikasi efeknya terhadap mikroflora usus serta penampilan produksi ayam petelur. Disertasi Doktor Fakultas Peternakan Pascasarjana, Universitas Padjajaran, Bandung. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Disitasi Oleh Pardi 2008

  Soeharsono, 1998. Probiotik alternatife pengganti antibiotika dalam bidang peternakan. Makalah seminar staf pengajar Fakultas Peternakan.Laborturium Fisiologi dan Biokimia, Universitas Padjajaran, Bandung.

  Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Mataram

  Syamsuhaidi, H.,cokorda, S.B.,2006. Pengaruh Pemeberian Probiotik Dengan

  Level Serat Kasar Ransum Yang Berbeda Terhadap Kualtas Karkas

Ayam Broiler. Procceding research and studies III TPSDP,2006

  Tillman, AD .H . Hartadi S. Rekso Hadiprajodo, S Prawiro Kusumo dan S.

  Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak. Cetakan ke -4.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.https://rudinuhalu blogspot.Co.id/2013/10/kebutuhan-nutrisi-pada-ayam-broiler.html ? m =1[ Diakses 16 November 2017]. Wahju, J 2004. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yoe, Jinmo and kyu IIKam. 1997. Effect Of Feedning Diets Containing And

  Antibiotic,a probiotic, or yucca extract on growth and intestinal urease activity in broiler chick. Poult. Sci

  • – 76 : 381. 385. Arboge.com/pemanfaatan- probiotik- dalam- meningkatkan performa- produksi-ternak-ternak-unggas/

  Zuprizal. 2006. Nutrisi unggas. Diktat Kuliah Mahasiswa Jurusan Nutrisi danMakanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakartaogspot.co.id/2013/10/kebutuhan-nutrisi- pada-ayam-broiler.html ? m =1. [ Diakses 16 November 2017].

Dokumen yang terkait

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

0 1 19

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK TEMBAN, BIOVET DAN BIOLACTA KEDALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER

0 0 6

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

0 0 48

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 18

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 12

1 PENGARUH LAMA PENYIMPANAN KONSENTRAT PRONUTRION SECARA ANAEROB TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan pada

0 0 13

KUANTITAS KARKAS DAN NON KARKAS KAMBING LOKAL JANTAN YANG DIBERI PAKAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI PUBLIKASI ILMIAH untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan pada PROGRAM STUDI PETERNAKAN

0 0 17

INVENTARISASI DAN ANALISIS PROTEIN KASAR PAKAN KOMPLIT DAN KONSENTRAT UNGGAS YANG DIPASARKAN DIKOTA MATARAM PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Peternakan pada PROGRAM STUDI PETERNAKAN

0 0 19

PENGARUH DOSIS DAN KEMASAN PROGESTERON TERHADAP RESPON BIRAHI PADA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWA PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana PROGRAN STUDI S1 PETERNAKAN JURUSAN PETERNAKAN

0 0 15

1 PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS KOTORAN TERNAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI LARVA Hermetia illucens (KAJIAN POTENSI SEBAGAI PAKAN UNGGAS) PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan Pada PROGRAM STUDI PETERNAKAN

0 0 17