ANALISIS TREND PERKEMBANGAN KERAJINAN LOGAM TRADISIONAL (STUDI KASUS PENGRAJIN KERIS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2005-2009)

  

ANALISIS TREND PERKEMBANGAN KERAJINAN LOGAM

TRADISIONAL (STUDI KASUS PENGRAJIN KERIS DI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2005-2009)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  Oleh: A.V. CITRA OKTARINA MALINTON NIM : 06 1324 012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Duh..Gusti

  Duh Gusti..paringana sabar Yen urip iki pancen ora mayar Gawea lelakonku Tumurut kekarepanMu

  Duh Gusti, aja nganti Aku ngadoh saka Gusti Sanajan urip saya rekasa Gawea aku luwih prihatin lan prasaja

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

…AKU MENYEBUT MEREKA

ANUGERAH…

  Aku ada karena kalian SEMPURNA… Sumber kekuatan hidupku TUHAN YESUS KRISTUS..BUNDA

MARIA..SANTA AGNES..SANTA VERONICA..

  Aku mampu menjalani ketidaksempurnaanku karena kalian LUAR BIASA…

  SRI HARYATI

  Mama

  RUDOLF EMANUEL MALINTON

  Papa

  Y.P. PIUS PATTY MALINTON

  Adikku

  HENRICUS DANU KRISTANTO

  Sang Super

  VAN LITH TIGABELAS DOSEN, KARYAWAN & SAHABAT PEND. EKONOMI 2006 Almamater Tercinta UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  Kel. CONCAT

  

Yang membentukku menjadi seorang AGNES VERONICA CITRA OKTARINA

MALINTON… aku mampu melaluinyaaaaa… aku SARJANA…!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

ANALISIS TREND PERKEMBANGAN KERAJINAN LOGAM

TRADISIONAL (STUDI KASUS PENGRAJIN KERIS DI DAERAH

  

ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2005-2009)

A.V. Citra Oktarina M.

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah trend perkembangan jumlah unit usaha kerajinan keris di D.I. Yogayakarta tahun 2005- 2009, trend perkembangan jumlah tenaga kerja yang bekerja sebagai pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 – 2009, trend perkembangan jumlah omset yang diperoleh oleh pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 – 2009, trend laba usaha yang diperoleh pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data diperoleh melalui data primer dengan teknik accidentally sampling. Penelitian ini menggunakan trend sekuler dengan metode kuadrat terkecil, rumus yang

  1 digunakan adalah Y = a + bx.

  Hasil penelitian ini adalah: (1) Trend perkembangan jumlah industri kerajinan keris di D.I. Yogyakarta setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar 4,9%, (2) Trend perkembangan jumlah tenaga kerja yang bekerja sebagai pengrajin keris pakem di D.I. Yogyakarta tidak setiap tahunnya mengalami perubahan sama sekali, (3) Trend perkembangan jumlah tenaga kerja yang bekerja sebagai pengrajin keris non pakem di D.I. Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 0,73%, (4) Trend perkembangan omset yang diperoleh pengrajin keris pakem di D.I. Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 10%, (5) Trend perkembangan omset yang diperoleh pengrajin keris non pakem di D.I. Yogyakarta setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar 0,04%, (6) Trend perkembangan laba usaha yang diperoleh pengrajin keris pakem di D.I. Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 14,5%, (7) Trend perkembangan laba usaha yang diperoleh pengrajin keris non pakem di D.I. Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 2,4%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE DEVELOPMENT TREND OF TRADITIONAL

METAL HANDICRAFT

A Case Study of Keris Crafters in Yogyakarta Special Region in 2005 – 2009

A.V. Citra Oktarina M.

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2010

  The research intends to find out how (1) the development trend of keris crafts industries in Yogyakarta Special Region in 2005-2009; the development trend of employees working as keris crafters in Yogyakarta Special Region in 2005-2009; (3) development trend of turnover amount gained by the keris crafters in Yogyakarta Special Region in 2005-2009, (4) and the trend of business profit gained by keris crafters in Yogyakarta Special Region in 2005-2009.

  The research is a descriptive research. The data were gained through primary data by accidentally sampling technique. The research used secular trend

  1 by the smallest quadrate method, the formulation used was Y = a + bx.

  The results of this research are: (1) the development trend of keris crafts industry in Yogyakarta Special Region had declined 4,9% annually; (2) the development trend of employees who work as standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region is not at all annually; (3) the development trend of employees who work as non-standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region annually who work as the non-standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region had inclined of 0,73% annually; (4) the development trend of turnover gained by the standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region had declined of 10% annually; (5) the development trend of turnover gained by non-standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region had decline of 0,04% annually; (6) development trend of business profit gained by standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region had increased of 14,5% annually; and (7) the development trend of business profit gained by non-standardized keris crafters in Yogyakarta Special Region had increased of 2,4% annually.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) dan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari keterlibatan banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Sumber kekuatan hidupku Bunda Maria dan Tuhan Yesus juga pelindung hidupku Santa Agnes dan Santa Veronica atas semua berkat tak Nampak yang nyata terjadi di hidupku.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing satu yang dengan sabar memberikan motivasi, informasi, bimbingan dan pengarahan kepda penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto selaku Dosen Pembimbing dua yang dengan sabar memberikan motivasi, informasi, bimbingan dan pengarahan kepda penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Mbak Titin dan Bapak dan Ibu yang bekerja di Bappeda dan Dinas Perijinan Propinsi DIY, Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul atas bantuan pengurusan surat ijin penelitian sehingga penulis dapat melakukan penelitian dengan aman dan lancar.

  6. Empu Sungkowo H dan para pengrajin keris di Desa Banyusumurup, Girirejo, Yogyakarta yang telah dengan bermurah hati memberikan bantuan informasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat disusun dengan lancar.

  7. Keluarga terindah Papa, Mama, Dek Pius atas doa dan motivasi yang tiada henti.

  8. Henricus Danu Kristanto yang telah dengan sabar membantu penulis dalam menyusun skripsi.

  9. Universitas Sanata Dharma, yang membuat penulis dengan segala bentuk keramahan pelayanan dan beasiswanya sehingga mampu membantu penulis dalam kelancaran studi selama ini.

  10. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2006: Aan, Monik, Penty, Magda, Hana, Kus, Tri, Jalu, Ditya, Wawan, Andy, Herry dan Nove atas kebersamaan dan motivasi yang diberikan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….…...iii HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………..v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………………………………..vii ABSTRAK………………………………………………………………………viii ABSTRACT…..………………………………………………………………….ix KATA PENGANTAR…………………………………………………………….x DAFTAR ISI………………………………………………………..…………...xiii DAFTAR TABEL………………………………………………………………..xv DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………xviii

  BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1 A. Latar Belakang…………………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….4 D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………..6 A. Analisis Trend/ Analisis Deret Berkala …………..……..………………...6 B. Industri…………………………………………………….………………8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Kerajinan Logam Keris…………………………………………………..15

  D. Produktivitas, Modal, Tenaga Kerja, Laba/ Rugi………………………..34

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………...41 A. Jenis Penelitian…………………………………………………………...41 B. Jenis dan Sumber Data……... …………………………………………...41 C. Tempat dan Waktu Penelitian….………………………………………...42 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel……………………..42 E. Variabel Penelitian……………………………………………………….43 F. Teknik Pengumpulan Data……..………………………………………...44 G. Teknik Analisis Data……………………………………………………..44 BAB IVGAMBARAN UMUM KERAJINAN KERIS DI D.I YOGYAKARTA46 A. Profil Profinsi D.I. Yogyakarta…………………………………………..46 B. Perkembangan Kerajinan Keris di D.I. Yogyakarta……………………...49 C. Deskripsi Data……………………………………………………………58 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………………..60 A. Analisis Data………….………………………………………………….60 B. Pembahasan………………………………………………………………89 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….108 A. Kesimpulan….....……………………………………………………….108 B. Saran………………………………………………………………….....109 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel IV.1 Trend Perkembangan Jumlah Unit Usaha Kerajinan Keris di

  1 D.I.Y tahun 2005-2009 (unit) tanpa Y …………………………61

  Tabel IV.2 Trend Perkembangan Jumlah Unit Usaha Kerajinan Keris di D.I.Y tahun 2005-2009 (unit) …………………………………..63

  Tabel IV.3 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009

  1

  (orang) tanpa Y …………………………………………………66 Tabel IV.4 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja

  Sebagai Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (orang)……………………………………………….68

  Tabel IV.5 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai Pengrajin Keris Non Pakem di D.I.Y tahun

  1

  2005-2009 (orang) tanpa Y ………………………………….....69 Tabel IV.6 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja

  Sebagai Pengrajin Keris Non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009(orang)……………………………………………….71

  Tabel IV.7 Trend Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris Pakem

  1

  di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah) tanpa Y …...………………74 Tabel IV.8 Trend Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)……………………………..76 Tabel IV.9 Trend Perkembangan Omset Pengrajin Keris Non Pakem di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1 D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah) tanpa Y …………………..…77

  Tabel IV.10 Trend Perkembangan Omset Pengrajin Keris Non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)……………………………….79

  Tabel IV.11 Trend Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris

  1 Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah) tanpa Y ………......82

  Tabel IV.12 Trend Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)…..…………………84

  Tabel IV.13 Trend Perkembangan Laba Usaha Pengrajin Keris non Pakem

  1

  di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah) tanpa Y …………………..85 Tabel IV.14 Trend Perkembangan Laba Usaha Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)…………………………….87 Tabel IV.15 Trend Perkembangan Jumlah Unit Usaha Kerajinan Keris di

  D.I.Y tahun 2005-2009 (unit)………………………………….89 Tabel IV.16 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja

  Sebagai Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (orang)………………………………………………………….92

  Tabel IV.17 Trend Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009………………………………………………………95

  Tabel IV.18 Trend Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)……………………………….98

  Tabel IV.19 Trend Perkembangan Omset Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)……………………..………...100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel IV.20 Trend Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)…………………….103

  Tabel IV.21 Trend Perkembangan Laba Usaha Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2009 (rupiah)……………………………..106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

  Grafik IV.1 Perkembangan Jumlah Kerajinan Keris di D.I.Y tahun 2005-2012 (unit)………………………………………………..64

  Grafik IV.2 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012 (orang)……..69

  Grafik IV.3 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai Pengrajin Keris Non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012(orang)...72

  Grafik IV.4 Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012 (rupiah)……………………………………….77 Grafik IV.5 Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris Non Pakem di

  D.I.Y tahun 2005-2012 (orang)………………………………...80 Grafik IV.6 Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris Pakem di

  D.I.Y tahun 2005-2012 (rupiah)………………………………..85 Grafik IV.7 Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012 (rupiah)…………………………….88 Grafik IV.8 Trend Perkembangan Jumlah Unit Usaha Kerajinan Keris di

  D.I.Y tahun 2005-2012 (unit)………………………………….89 Grafik IV.9 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai

  Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012 (orang)……93 Grafik IV.10 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Sebagai

  Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012(orang)..95 Grafik IV.11Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris Pakem di D.I.Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tahun 2005-2012 (rupiah)………………………………………98 Grafik IV.12 Perkembangan Jumlah Omset Pengrajin Keris non Pakem di

  D.I.Y tahun 2005-2012 (orang)………………………………..101 Grafik IV.13 Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris Pakem di

  D.I.Y tahun 2005-2012 (rupiah)……………………………….104 Grafik IV.14 Perkembangan Jumlah Laba Usaha Pengrajin Keris non Pakem di D.I.Y tahun 2005-2012 (rupiah)…………………………….106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu globalisasi yang merebak pada dasawarsa terakhir ini sempat

  menjadi salah satu agenda pembicaraan di berbagai lapisan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Berbagai kalangan masyarakat, baik itu para birokrat, politisi, akademisi, maupun para praktisi sudah banyak yang mencoba untuk mengadakan seminar, diskusi, atau lokakarya dalam menentukan strategi menghadapi era globalisasi ini, menurut cara pandang masing-masing kalangan. Salah satu isu lain yang cukup sering didengung-dengungkan oleh kalangan birokrat, dari tataran kepala pemerintahan (Presiden) sampai dengan kalangan pejabat daerah akhir-akhir ini adalah munculnya industri kreatif yang semakin merebak seiring dengan krisis ekonomi global yang terus bergulir sejak tahun 1997. Industri Kreatif merupakan salah satu pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang disinyalir mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.Hal tersebut tampak dari hasil survei dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia tahun 2003 yang menyatakan bahwa GDP (Gross Domestic

  Product ) atau Produk Pendapatan Kotor Dalam Negri yang disumbang oleh

  Industri Kreatif di Indonesia mencapai 6,3%. Satu prosentase yang cukup mengejutkan dan besar dalam menyumbang GDP di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Industri Kreatif adalah Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta idividu yang mencakup berbagai bidang/sektor seperti: periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, desain

  fashion , video, film, dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni

  pertunjukan, penerbitan, dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, serta riset, dan pengembangan. Dalam perkembangannya, industri kreatif ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama yang berkaitan dengan sektor yang bersinggungan dengan seni dan teknologi.

  Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia ditandai oleh data Pemetaan Industri Kreatif Departemen Perdagangan tahun 2007, di mana pertumbuhan nilai ekspor industri kreatif Indonesia rata‐rata sebesar 8,21% per tahun, menyerap sekitar 5,4 juta pekerja dan menyumbang 10,8% terhadap total ekspor nasional. Menyadari posisi strategis industri kreatif pada era ekonomi kreatif, Presiden RI menyambutnya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 28 Tahun 2008, tentang Kebijakan Industri Nasional yang mulai berlaku tanggal 7 Mei 2008. Pemerintah menetapkan beberapa kelompok industri prioritas, di antaranya adalah industri‐industri pengolahan seperti industri batu mulia dan perhiasan, industri gerabah dan keramik hias, industri minyak atsiri dan industri makanan ringan. Secara khusus, presiden mengajak mengembangkan produk ekonomi yang berbasis seni budaya dan kerajinan, berbasis pada warisan, benda‐benda sejarah dan purbakala, tradisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 dan adat, sebagai titik tolak untuk meningkatkan daya saing dalam era ekonomi kreatif.

  Salah satu bidang industri kreatif di Indonesia yang menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar adalah kerajinan. Kelompok industri kerajinan menyumbang sebesar 29 triliun (27,72%) dari total PDB, atau terbesar kedua setelah kelompok industri fesyen (44,18%). Di atas kertas, inilah era bagi industri kerajinan tanah air yang sebagian besar tersebar di pedesaan. Seharusnya era ini menjadi momentum peningkatan kesejahteraan di pedesaan. Namun akhir-akhir ini beberapa bidang industri kreatif mengalami tantangan lain yaitu pengakuan dari Negara lain terhadap karya industri kreatif asli Indonesia, seperti keris, tari pendet, lagu Rasa Sayange.

  Hal ini tentunya memberikan dampak bagi keberadaan industri kreatif dalam menjaga eksistensi dan keberlangsungannya.

  Merujuk dari berbagai permasalahan di atas, penelitian kali ini akan melihat perkembangan industri kreatif yang berbasis seni, khususnya kerajinan logam tradisional yaitu keris di era globalisasi. Penelitian ini mengambil lokasi di D.I. Yogyakarta yang merupakan salah satu sentra industri keris terbesar di Indonesia. Apakah masih terus berkembang dengan baik di tengah terjadinya harapan berkembangnya industri untuk menyumbangkan PDB Negara namun di sisi lain sedang terjadi gejolak eksistensi kebudayaan di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimana trend perkembangan jumlah industri kerajinan keris di D.I.

  Yogyakarta tahun 2005 - 2009?

  2. Bagaimana trend perkembangan jumlah omset yang diperoleh oleh pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009?

  3. Bagaimana trend perkembangan jumlah tenaga kerja yang bekerja sebagai pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009?

  4. Bagaimana trend perkembangan laba usaha yang diperoleh pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui trend perkembangan jumlah industri kerajinan keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009.

  2. Mengetahui trend perkembangan jumlah omset yang diperoleh oleh pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009.

  3. Mengetahui trend perkembangan jumlah tenaga kerja yang bekerja sebagai pengrajin keris di D.I. Yogyakarta tahun 2005 - 2009.

  4. Mengetahui trend laba usaha yang diperoleh pengrajin keris di D.I.

  Yogyakarta tahun 2005 - 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1. Bagi peneliti Memberikan gambaran mengenai trend perkembangan industri kerajinan keris di D.I. Yogyakarta.

  2. Bagi para pengrajin keris Penelitian ini diharapkan dapat memberi bantuan informasi bagi pengusaha keris untuk dapat menganalisis keadaan ekonomi agar mereka dapat terus melestarikan warisan budaya dan tetap dapat bersaing di era modernisasi.

  3. Bagi Pemerintah Pusat dan Daerah Pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing dan melindungi serta menumbuhkan iklim usaha. Dengan demikian, kemampuan industri keris dari waktu ke waktu perlu diperhatikan sehingga industri kebudayaan lokal dapat terus berkembang.

  4. Bagi masyarakat Indonesia Masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya kebudayaan dan terus melestarikannya agar tetap memberi daya saing dalam segala bidang, terutama di bidang budaya dan ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Trend / Analisis Deret Berkala 1. Arti dan Pentingnya Analisis Trend Data berkala atau yang sering disebut time series, adalah data yang

  dikumpulkan dari waktu ke waktu, untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah personil, penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kecelakaan, jumlah peserta KB, dll). Analisa data juga memungkinkan kita untuk mengetahui perkembangan suatu/beberapa kejadian serta hubungannya/pengaruhnya terhadap kejadian lainnya. Misalnya, apakah kenaikan biaya advertensi diikuti dengan kenaikan penerimaan hasil penjualan, apakah kenaikan jumlah penggunaan pupuk diikuti dengan kenaikan produksi padi, apakah kenaikan gaji diikuti dengan kenaikan penerimaan pajak pendapatan, apakah kenaikan pendapatan diikuti dengan kenaikan konsumsi, dll. Dengan perkataan lain, apakah perubahan suatu kejadian mempengaruhi kejadian lainnya, kalau memang mempengaruhi berapa besarnya pengaruh tersebut secara kuantitatif.

  Data berkala terdiri dari komponen-komponen, maka dengan analisa data berkala kita bisa mengetahui masing-masing komponen kalau kita ingin menyelidiki komponen tersebut secara mendalam tanpa kehadiran komponen-komponen yang lain. Data berkala, karena adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7  

   

  pengaruh dari komponen-komponen tersebut selalu mengalami perubahan- perubahan, sehingga apabila dibuat grafiknya akan menunjukkan adanya fluktuasi, yaitu gerakan naik turun. Contoh Grafik:

  Grafik Perkembangan Produksi Barang A (jutaan ton) 100

  50 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Tahun

2. Klasifikasi dari Gerakan/Variasi dari Data Deret Berkala

  Gerakan/variasi dari data berkala terdiri dari empat macam atau empat komponen, yaitu: a. Gerakan Trend Jangka Panjang (long term movement or secular

  trend ), yaitu suatu gerakan yang menunjukkan arah perkembangan secara umum (kecenderungan menaik/menurun).

  b. Gerakan/Variasi Siklis (Cyclical movements or variations), adalah gerakan/variasi jangka panjang di sekitar garis trend (berlaku untuk data tahunan). Gerakan siklis ini bisa terulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8  

   

  setelah jangka waktu tertentu (setiap 3 tahun, 5 tahun, atau lebih) bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama.

  c. Gerakan/Variasi Musiman (seasonal movement/variation), adalah gerakan yang mempunyai pola tetap dari waktu ke waktu, misalnya menaiknya harga pohon cemara menjelang natal, meningkatnya harga-harga bahan makanan dan pakaian menjelang hari Raya Idul Fitri, dll.

  d. Gerakan Variasi yang Tidak Teratur (Irregular or random

  movements ), yaitu gerakan/variasi yang sporadic sifatnya,

  misalnya naik turunnya produksi padi akibat banjir yang datangnya tidak teratur, naik turunnya produksi industri akibat pemogokan, dsb.

B. Industri

1. Pengertian Industri

  Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

  Ada beberapa pengertian berbeda tentang industri. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian yang dimaksud industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9  

   

  bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya.

  Menurut Nurimansjah Hasibuan (1993:68) industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat. Namun dari segi pembentukan pendapatan industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.

  Menurut Winardi (1989:122) industri adalah usaha yang bersifat produktif terutama dalam bidang produksi atau perusahaan tertentu yang menyelenggarakan jasa-jasa. Misalnya transportasi dan perhubungan yang menggunakan modal dan tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar.

  Istilah tersebut dapat dipandang dari arti kolektif misalnya perhubungan dengan aktifitas suatu negara secara keseluruhan dan juga sering istilah tersebut digunakan untuk mengidentifikasi segmen khususnya dari usaha- usaha produksi yang produktif seperti industri mobil, kapal, dan industri berat lainnya.

  Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik, industri diartikan sebagai suatu unit kesatuan yang terletak pada suatu tempat yang tertentu untuk melakukan suatu kegiatan untuk merubah barang atau jasa sehingga bernilai. Barang atau jasa tersebut diolah menjadi produk-produk tertentu yang nilainya lebih tinggi kepada konsumen.

  Dari berbagai pengertian industri yang telah dikemukakan diatas diambil suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya industri merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10  

   

  unit usaha yang melakukan kegiatan yang bersifat ekonomi yang merubah barang atau jasa yang pada akhirnya dapat menghasilkan barang atau jasa yang lebih bernilai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau konsumen.

  Berdasarkan jumlah mesin dan tenaga kerja yang digunakan dalam suatu kegiatan industri maka industri dapat dibagi dalam kelompok sebagai berikut :

  a. Industri besar yakni perusahaan industri yang menggunakan tenaga kerja sama dengan atau lebih besar dari seratus orang apabila tidak menggunakan mesin atau suatu perusahaan industri yang menggunakan mesin dengan tenaga kerja sama dengan lima puluh orang atau lebih.

  b. Industri sedang yakni industri yang menggunakan tenaga kerja dua puluh sampai dengan sembilan puluh sembilan orang tanpa menggunakan mesin atau menggunakan mesin dengan jumlah tenaga kerja sebanyak empat puluh sembilan dan sedikitnya sepuluh orang.

  c. Industri kecil yakni perusahaan yang menggunakan tenaga kerja lima sampai dengan sembilan orang.

  d. Industri rumah tangga yakni perusahaan industri yang menggunakan tenaga kerja maksimal empat orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11  

    2.

   Struktur dan Penggolongan Industri Kecil

  Menurut Biro Pusat Statistik yang dimaksud industri kecil adalah industri atau perusahaan yang menggunakan tenaga kerja sebanyak lima hingga sembilan orang.

  Berdasarkan keterangan dari Profil Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, industri kecil adalah suatu unit atau kesatuan produksi yang terletak pada tempat tertentu yang melakukan kegiatan untuk mengubah barang-barang (bahan baku) dengan mesin atau kimia dan tangan menjadi produk baru atau mengubah barang-barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud untuk mendekatkan produk tersebut kepada konsumen akhir. Bank Indonesia memberi batasan tentang industri kecil bahwa industri kecil adalah industri yang memiliki aset atau kekayaan tidak melebihi enam ratus juta rupiah.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa industri kecil adalah industri yang memiliki kekayaan tidak lebih dari enam ratus juta rupiah dan menggunakan tenaga kerja tidak melebihi sembilan orang serta melakukan kegiatan mengubah barang-barang (bahan baku) yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya sesuai dengan kebutuhan konsumen.

  Populasi industri kecil terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu yang merupakan sentra-sentra produksi yang pada umumnya tersebar di daerah pedesaan. Ditinjau dari pola usaha, struktur usaha terdapat unsur- unsur industri kecil yang dapat dikategorikan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12  

   

  a. Pengrajin atau pengusaha dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Sifat usaha mandiri, rumah tangga dan dibantu oleh keluarga sebagai usaha tambahan.

  2) Menguasai teknologi produksi dan dibantu oleh tenaga kerja yang merupakan anggota keluarga yang secara langsung tidak memperoleh bayaran. 3) Pengadaan bahan baku biasanya tergantung pada pemberi pesanan. 4) Perajin mempunyai akses pasar dan lembaga keuangan.

  b. Pengrajin atau pengusaha dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Sifat usaha mandiri, rumah tangga dan sebagai usaha utama.

  2) Menguasai teknologi produksi dan dibantu oleh tenaga kerja yang dibayar.

  3) Pengadaan bahan baku pada umumnya diusahakan sendiri. 4) Produksi adalah atas inisiatif sendiri dan atau didasarkan pada pesanan.

  5) Penjualan diusahakan sendiri dan atau melalui para pedagang pengumpul.

  6) Tidak mempunyai akses lembaga keuangan.

  c. Pengusaha industri kecil dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Sifat usaha mandiri, pabrikan dan sebagai usaha bersama.

  2) Berproduksi dengan tenaga kerja yang dibayar. 3) Mampu dalam mengadakan bahan baku dan bahan penolong. 4) Mempunyai akses pasar dan lembaga keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13  

   

  Industri kecil yang tersebar di desa-desa diharapkan agar terhimpun dalam sentra-sentra industri agar lebih cepat berkembang. Sentra-sentra tersebut meliputi sentra-sentra industri kecil logam, sentra industri pangan, sentra industri kecil kimia dan bahan bangunan, sentra industri kecil sandang, sentra industri kecil kulit dan sentra industri kecil kerajinan dan umum.

  Melalui sentra-sentra industri kecil tersebut kegiatan industri kecil dapat terorganisir dan secara bersama-sama menghadapi tantangan yang semakin berat. Suatu perusahaan atau industri dapat digolongkan ke dalam golongan industri kecil apabila perusahaan atau industri tersebut memenuhi kriteria sebagai industri kecil. Industri kecil memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. industri memiliki kekayaan atau asset tidak lebih dari enam ratus juta rupiah.

  b. tenaga kerja biasanya keluarga sendiri atau orang lain yang mendapat bayaran namun tidak lebih dari sembilan orang.

  c. jangkauan pemasaran relatif kecil.

  d. teknologi sederhana atau tradisional.

3. Perilaku Industri Kecil

  Untuk mencapai laju pertumbuhan yang cukup tinggi dalam sektor industri kecil maka jenis-jenis industri kecil yang memiliki ciri-ciri seperti berikut ini hendaknya dapat lebih dikembangkan yaitu : a. banyak menyerap tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14  

    b. hasil produksinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

  c. berkaitan dengan pembangunan ekonomi dalam sektor lainnya terutama dengan pembangunan sektor pertanian dan konstruksi yang mempunyai keterkaitan dengan industri lainnya antara lain industri permesinan.

  d. hasil atau produk yang dihasilkan mempunyai prospek ekspor yang cukup tinggi.

  e. memiliki nilai tambah dalam hal peningkatan pendapatan bagi industri kecil.

  Dalam melakukan kegiatan usaha pada sub sektor industri kecil yang terdapat di daerah, pada umumnya banyak perusahaan-perusahaan industri kecil yang memanfaatkan bahan baku yang berasal dari hasil pertanian. Dari hasil pertanian tersebut para pelaku industri kecil mengolah sedemikian rupa sehingga menjadi barang-barang produksi yang bermutu dan berkualitas serta dapat bersaing dengan barang-barang industri lainnya yang berada di lingkungan pasar industri.

  Ditinjau dari kegiatan usaha yang terdapat pada sektor industri kecil, produksi yang dihasilkan masih menggunakan teknologi sederhana atau tradisional. Produk yang dihasilkan juga tidak sedikit yang diminati oleh konsumen dalam melengkapi kebutuhan hidup sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15  

    C.

   Kerajinan Logam Keris 1. Asal Usul Keris

  Keris termasuk kelompok senjata tikam. Menurut penelitian para ahli, senjata tikam hanyalah terdapat di Asia Tenggara, khususnya di kepulauan Nusantara. Tetapi karena keadaan geografis kepulauan Nusantara yang terpisah satu sama lain, senjata tikam tadi mengalami perkembangan yang berbeda-beda; perbedaan itu meliputi, nama, dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat daerah. Di Aceh berupa rencong, di Sulawesi Selatan berupa badik, di Jawa Barat berupa kujang dan di Jawa Tengah serta Jawa Timur berupa keris.

  Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah Indonesia (terutama di daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra sebagian Kalimantan, serta sebagian Sulawesi), Malaysia, Brunei, Thailand, dan Filipina (khususnya di daerah Mindanao).

  Di Mindanao, bentuk senjata yang juga disebut keris tidak banyak memiliki kemiripan meskipun juga merupakan senjata tikam. Keris memiliki berbagai macam bentuk, misalnya ada yang bilahnya berkelok- kelok (selalu berbilang ganjil) dan ada pula yang berbilah lurus. Orang Jawa menganggap perbedaan bentuk ini memiliki efek esoteri yang berbeda. Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes. Tata cara penggunaan keris berbeda-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16  

   

  beda di masing-masing daerah. Di daerah Jawa dan Sunda misalnya, keris ditempatkan di pinggang bagian belakang pada masa damai tetapi ditempatkan di depan pada masa perang. Sementara itu, di Sumatera, Kalimantan, Malaysia, Brunei dan Filipina, keris ditempatkan di depan.

  Selain keris, masih terdapat sejumlah senjata tikam lain di wilayah Nusantara, seperti rencong dari Aceh, badik dari Sulawesi serta kujang dari Jawa Barat. Keris dibedakan dari senjata tikam lain terutama dari bilahnya. Bilah keris tidak dibuat dari logam tunggal yang dicor tetapi merupakan campuran berbagai logam yang berlapis-lapis. Akibat teknik pembuatan ini, keris memiliki kekhasan berupa pamor pada bilahnya.

2. Sejarah Singkat Keris

  Menurut Hamzuri (1984:17) di dalam bukunya yang berjudul

  Keris , keris dibuat oleh seorang pandai besi pembuat keris, yang disebut