Studi Kasus Produk Mie Sedap Instan Pada Warga Kepuh RT 45 RW 11 Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta

  

PENGARUH PERSUASI IKLAN TELEVISI DAN KEMASAN

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Produk Mie Sedap Instan Pada Warga Kepuh RT 45 RW 11

Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Disusun oleh:

  

Yoseph Asmed

NIM: 041334019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGARUH PERSUASI IKLAN TELEVISI DAN KEMASAN

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Produk Mie Sedap Instan Pada Warga Kepuh RT 45 RW 11

Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Disusun oleh:

  

Yoseph Asmed

NIM: 041334019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Orang tuaku Linus Subandi & Anastasia Ata Adikku Menas Aswan, Asteria Est er & Agnes Dea Asriani Yang terkasihTheresia Septriani Atengk & Limpa Family

  

MOTTO

Koturun obi Balai Riban tingeng”k nyak:

tingeng”k sokolah

tingeng”k nyak awas

tingeng”k nyak borasel

tingeng”k dek nongki nyak sukses

(Melanius L)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  3 Juni 2009 Penulis

  Yoseph Asmed

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yoseph Asmed Nomor Mahasiswa : 041334019

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PENGARUH PERSUASI IKLAN TELEVISI DAN KEMASAN

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Produk Mie Sedap Instan Pada Warga Kepuh RT 45 RW 11

Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 16 Juni 2009 Yang menyatakan

  (Yoseph Asmed)

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Persuasi Iklan Televisi Dan Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen Mie Sedap Instan.”.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan pada masa yang akan datang.

  Penulis menyadari bahwa pelaksanaan penyusunan skripsi ini tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya dukungan serta bantuan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala dukungan, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada yang terhormat :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Sebastianus Widanarto P, S.Pd., M.Si. Selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi.

  5. Orang Tuaku Bapak Linus Subandi dan Ibu Anastasia Ata, adikku Menas Aswan, Asteria Ester dan Agnes Dea Asriani, serta yang terkasih Theresia Septriani yang selalu memberikan doa, dukungan serta semangat kepada penulis.

  6. Bang Yulianus Kale, S.Hut.,M.Si. yang membatu dalam penyusunan skripsi terimakasih untuk semua buku dan triknya; teman-temanku yang berada dalam satu atap selalu bersamaku di Asrama J.C. Oeavang Oeray, atas dukungan dan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

  7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta,

  3 Juni 2009 Penulis

  Yoseph Asmed

  

ABSTRAK

PENGARUH PERSUASI IKLAN TELEVISI DAN KEMASAN TERHADAP

MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Produk Mie Sedap Instan Pada Warga Kepuh RT 45 RW 11

Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta

  

Yoseph Asmed

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) ada pengaruh yang positif signifikan antara iklan televisi dengan minat beli mie sedap instan, (2) ada pengaruh yang positif signifikan antara kemasan dengan minat beli mie sedap instan.

  Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan responden warga Warga Kepuh RT 45 RW 11 Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta . Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan analisis regresi sederhana dengan rumus regresi sederhana, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikansi 5%.

  Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut = (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan televisi dengan minat beli mie sedap instan, hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien regresi bernilai positif dan nilai t = 3,475, sedangkan hasil pengujian Sig = 0,001 <

  α = 0,05. (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemasan dengan minat beli mie sedap instan, hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien regresi bernilai positif dan nilai t = 6,511, sedangkan Sig = 0,000 <

  α = 0,05

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PERSUASIVE ADVERTISEMENT ON

TELEVISION AND ITS PACKAGE TOWARDS COMSUMERS’ BUYING

  

INTEREST

A Case Study on “Mie Sedap” Instant Noodle Product

at the Neighborhood/Administrative Community of Kepuh RT 45/RW 11 –

The Village of Klitren – Subdistrict of Gondokusuman – Yogyakarta

  

By: Yoseph Asmed

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2009

  The purpose of the research is to identify whether : (1) there is a positive and significant influence between TV advertisement and the interest of buying mie

  

sedap instant noodle, (2) there is a positive and significant influence between the

package and the interest of buying mie sedap instant noodle.

  The research is a population research and the respondent is the community of RT 45 RW 11 - Klitren - Subdistrict of Gondolusuman - Yogyakarta. The method of gathering the data was questionnaire. The technique of analiysing the data was simple regression formula, whereas the decision to accept or refuse the alternative hypothesis 5% of significance rate was applied.

  The result of the analysis shows that: (1) there is positive and significant influence between TV advertisement and the interest of buying mie sedap instant noodle. It was based on the calculation result of the regression coefficient value which was positive, and the value of t = 3.475, whereas the result of Sig = 0.001 < α = 0.05. (2) there is positive and significant influence between the package and the interest of buying mie sedap instant noodle, The conclusion was based on the calculation of regression coefficient value which came up to be positive with the value of t = 6.511, whereas the Sig = 0.000 <

  α = 0.05

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................

  1 B. Batasan Masalah ...................................................................................

  5 C. Rumusan Masalah ..................................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ...................................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ................................................................................

  6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan ............................................................................................... 7 B. Televisi Sebagai Media Iklan................................................................. 13 C. Kemasan ................................................................................................. 16 D. Perilaku Pembeli Konsumen ................................................................... 19 E. Minat ....................................................................................................... 28 F. Kerangka Berpikir .................................................................................. 34 G. Hipotesis.................................................................................................. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 37 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 37 C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................ 37 D. Populasi .................................................................................................. 38 E. Operasionalisasi Variabel ...................................................................... 39 F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 42 G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 43 H. Teknik Analisis Data.............................................................................. 48 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kelurahan Klitren ..................................................... 53 B. Gambaran Umum Rt 45 Rw 11.............................................................. 56

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data........................................................................................ 58 B. Analisis Data .......................................................................................... 61 C. Pembahasan............................................................................................ 65 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 69 B. Keterbatasan.............................................................................................. 69 C. Saran.......................................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Iklan Televisi................................................................... 40Tabel 3.2. Kisi-kisi Kemasan .......................................................................... 41Tabel 3.3. Kisi-kisi Minat ............................................................................... 41Tabel 3.4. Skala Likert .................................................................................... 42Tabel 3.5. Rangkuman Uji Validitas Iklan Televisi........................................ 44Tabel 3.6. Rangkuman Uji Validitas kemasan................................................ 45Tabel 3.7. Rangkuman Uji Validitas Minat .................................................... 46Tabel 3.8. Interpretasi Koefisien Secara Konservatif ..................................... 47Tabel 3.9 Rangkuman Uji Reliabilitas ........................................................... 48Tabel 3.10. Interpretasi Koefisien Secara Konservatif ................................... 51Tabel 5.1. Interpretasi Data Variabel Iklan Televisi ...................................... 59Tabel 5.2. Interpretasi Data Variabel Kemasan ............................................. 60Tabel 5.3. Interpretasi Data Variabel Minat ................................................... 61Tabel 5.4. Uji Normalitas ............................................................................... 62Tabel 5.5. Uji Linieritas ................................................................................. 63Tabel 5.5. Correlations ................................................................................... 63

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Ijin Penelitian ............................................................................... 73 Lampiran II Kuesioner .................................................................................... 79 Lampiran III Data Pra Penelitian .................................................................... 84 Lampiran IV Output Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 88 Lampiran V Data Penelitian............................................................................ 91 Lampiran VI Output Uji Normalitas ............................................................... 98 Lampiran VII Output Uji Hipotesis ................................................................ 100 Lampiran VIII Deskripsi Data ........................................................................ 102 Lampiran IX Daftar Tabel............................................................................... 104 Lampiran X Demografi Penduduk Kelurahan Klitren .................................... 110

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dewasa ini kondisi pasar terus menunjukan perkembangan yang

  demikian cepat. Hal ini disebabkan oleh semakin baiknya konsumen mendapat informasi, dimana keberadaan dan segala informasi tentang produk dapat diketahui dengan cepat lewat saluran-saluran informasi yang berkembang sangat pesat.

  Secara tidak sengaja kita telah mengatakan kalau kita sudah siap untuk mengikuti persaingan bebas dalam perdagangan global, karena memang dalam kenyataannya kita hanya memiliki satu pilihan yaitu harus mengikuti perdagangan bebas. Desakan dari negara luar yang begitu kuat memaksa kita untuk melakukannya

  Dalam pasar global kita dapat mengetahui bahwa disana sangat banyak sekali produsen-produsen dengan produk yang hampir begitu mirip sekali.

  Misalnya produk mie instan ditawarkan oleh berbagai produsen dengan produk yang kegunaanya sama. Masalah lain yang dihadapi dari produk yang sejenis ini adalah ketika beberapa produsen yang degan sengaja melakukan pengemasan produknya meniru kemasan produk yang sudah populer. Hal ini sangat menuntut kepada para produsen agar berusaha lebih keras dalam mengenalkan produk-produk mereka kepada para calon konsumenya. Banyak sekali usaha-usaha yang dilakukan oleh para produsen untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas.

  Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk mengenalkan dan menawarkan produk mereka kepada konsumen adalah melalui iklan, karena iklan dipercayai sebagai cara untuk mendongkrak penjualan oleh kebanyakan pengusaha yang mempunyai anggaran cukup besar untuk kegiatan promosi.

  Kasali (1992 : 9) mendefinisikan iklan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.

  Suatu perusahaan dalam membuat iklan harus mampu menyampaikan pesan tentang produknya, karena iklan yang menarik dan cerdik akan mendapatkan perhatian lebih. Daya tarik tersebut memungkinkan konsumen untuk memberi respon. Para pemasar harus lebih tahu bagaimana komunikasi ini berfungsi dan tanggapan apa saja yang dikehendaki. Dalam hal ini pemasar dapat menanamkan sesuatu kedalam benak konsumen untuk mempengaruhi agar melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan kehendak pemasar, yaitu sampai pada kegiatan pembelian (Indryanti, 2002;38)

  Iklan dirancang sedemikian rupa agar mampu menunjukan kelebihan produk yang ditawarkan sehingga dapat membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk membeli Produk tersebut. Iklan yang dapat mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli produk inilah yang disebut sebagai kekuatan persuasi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, (1999;696). Persuasi adalah bujukan kepada seseorang dengan cara memberi alasan dan prospek baik yang meyakinkannya.

  R.T.S.Masli, (2004;20) menyatakan bahwa suatu perusahaan harus memilih alternatif media periklanan yang akan digunakan untuk memasarkan produknya kepada konsumen seperti: televisi, koran, majalah, radio, baliho, dsb. Dua macam media utama yang digunakan perusahaan untuk memasarkan produk yaitu melalui media televisi dan media cetak. Iklan melalui televisi dinilai sangat efektif dalam melakukan promosi, karena dengan menayangkan iklan di Televisi masyarakat yang berada didaerah pedalaman juga bisa menikmatinya. Dengan demikian iklan yang ingin disampaikan bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat yang akan menjadi calon konsumen.

  Dominasi media cetak dalam meraih iklan kemudian surut ketika pemerintah mengizinkan kelahiran televisi-televisi swasta. Dimulai dari Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) tahun 1989 yang tayangannya semula hanya bisa dinikmati dengan perangkat decorder. Kehadiran RCTI diikuti Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang berorientasi pada program pendidikan. Kemudian diikuti oleh SCTV, Anteve dan Indosiar (R.T.S.Masli,2004;21)

  Sejak itu para produsen tertarik untuk mempromosikan produknya melalui televisi. Sehingga membawa dampak luas bagi kehidupan masyarakat, terlebih budaya menonton orang Indonesia lebih tinggi karena itu televisi sebagai media audio visual mampu memberi pengaruh yang cukup besar bagi motivasi beli konsumen (R.T.S.Masli,2004;22)

  Untuk meningkatkan penjualan selain promosi iklan Televisi produsen juga memperhatikan kemasan produknya. Para produsen tentunya tidak hanya puas dengan promosi iklan televisi saja, mereka juga mencoba untuk mencuri perhatian calon konsumen dengan strategi pengemasan. Kemasan penting untuk menarik minat konsumen membeli produk, karena kemasan yang menarik dimata konsumen dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk itu. Beberapa penelitian sebelumnya mengatakan bahwa iklan tidak mampu menjangkau semua konsumen dari target pemasaran. Satu- satunya tempat dimana perusahaan dijamin mampu dapat berbicara dengan konsumen mengenai produknya adalah pada saat pembelian.

  Hanya pada saat calon konsumen berdiri di depan rak toko dan siap untuk memilih, sementara produk dari perusahaan tersebut terpajang pada bagian kompetitif. Saat itulah perusahaan mendapat kesempatan 100 % untuk menyampaikan mengapa calon konsumen harus membeli produknya dan bukan produk perusahaan lain. Disinilah mengapa strategi kemasan perlu dikembangkan oleh sebuah perusahaan, karena pengemasan adalah jalan terbaik untuk mengkomunikasikan alasan-alasan paling kuat dan meyakinkan yang membuat calon konsumen membeli produk itu dari rak toko (Eric Schulz, 2003.;100)

  Strategi kemasan merupakan strategi pemasaran yang diciptakan, dikembangkan, dan dikendalikan oleh bagian pemasaran dari sebuah perusahaan untuk lebih memusatkan perhatian pada penciptaan, dan pengembangan kemasan dari sebuah produk, supaya konsumen dapat menemukan alasan-alasan yang paling kuat dan meyakinkan yang membuat mereka lebih memilih produk tersebut (Eric Schulz, 2003.;100)

  Berdasarkan paparan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut Pengaruh

  Persuasi Iklan Televisi dan Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen

  studi kasus produk mie sedap instant pada Warga Kepuh RT 45 RW 11 Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

  B. Batasan masalah 1.

  Konsumen dalam hal ini adalah Warga Kepuh RT 45 RW 11 Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

  2. Atribut iklan yang diteliti dibatasi pada:

  a) Audio

  b) Video

  c) Atribut iklan televisi

  3. Atribut kemasan yang diteliti dibatasi pada:

  a) Bentuk atau desain kemasan

  b) Warna kemasan secara keseluruhan

  c) Gambar pada kemasan

  d) Label yang terdiri dari informasi mengenai cara penyajian, gizi, komposisi produk serta manfaat produk

  C. Rumusan masalah

  1. Apakah ada pengaruh Persuasi iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk Mie Sedap Instan ?

  2. Apakah ada pengaruh Persuasi kemasan terhadap minat beli konsumen pada produk Mie Sedap Instan ?

  D. Tujuan penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persuasi iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk Mie Sedap.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persuasi kemasan terhadap minat beli konsumen pada produk Mie Sedap.

  E. Manfaat penelitian

  Adapun penelitian ini bermanfaat bagi; 1. Bagi Perusahaan

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan menambahan informasi bagi Perusahaan Mie Sedap Wings Food dalam merencanakan iklan televisi dan kemasan produk.

2. Bagi Universitas

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi di perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta dan dapat digunakan untuk menanbah pengetahuan pembaca.

  3. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengalaman nyata dalam penyusunan karya ilmiah dan membantu menerapkan teori-teori yang pernah diperoleh selama dibangku kuliah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Periklanan

  1. Pengertian Periklanan Periklanan merupakan salah satu variabel kegiatan promosi yang sering dilakukan oleh perusahaan atau individu yang ditujukan untuk mencapai pasar. Menurut beberapa ahli, periklanan dapat didefinisikan sebagai berikut: a) Menurut William G. Nickels Swasta, 1984:245

  Periklanan adalah komunikasi nonindividu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu

  b) AMA “Any paid form of non personal presentation and promotion of ideas, goods or services by an identified sponsor” (kasali,1992:11).

  c) Masyarakat Periklanan Indonesia Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.

  Sedangkan iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyrakat. d) Menurut Peter dan Olson, 1999:181

  Iklan/advertising adalah penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.

  2. Tujuan Periklanan Tujuan periklan yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain, tujuan periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi yang efektif.

  Selain itu masih ada beberapa tujuan lain periklanan adalah: a) Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.

  b) Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai tenaga penjual atau salesman dalam jangka waktu tertentu.

  c) Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mecantumkan nama dan alamat.

  d) Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.

  e) Memperkenalkan produk baru.

  f) Menambah penjualan industri.

  g) Mencegah timbulnya barang tiruan.

  3. Fungsi Periklanan Beberapa Fungsi periklanan antara lain: a) Memberi informasi

  Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak baik tentang barangnya, harganya ataupun informasi lain yang menpunyai kegunaan bagi konsumen. Nilai yang berguna bagi periklanan tersebut dinamakan faedah informasi b)

  Membujuk atau Mempengaruhi Periklana sering juga tidak hanya memberi tahu saja tapi juga bersifat membujuk terutama pembeli-pembeli potensial dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari produk lainnya

  c) Menciptakan Kesan (Image) Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai pesan tertentu tentang apa yang diiklankan, dalam hal ini pemasangan iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya, misalnya dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan lay out yang menarik

  d) Memuaskan Keinginan Sebelum memilih dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin diberitahu terlebih dahulu, bahka juga ingin dibujuk untuk melakukan yang baik bagi mereka atau bagi masyarakat. Jadi, periklanan merupakan suatu alat yang dipakai untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan. e) Sebagai alat Komunikasi

  Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi secara efisien dan efektif

  4. Jenis Periklanan Beberapa jenis periklanan dapat digolongkan atas dasar penggunaanya oleh pimpinan, karena perbedaan tersebut tergantung pada tujuan perusahaan dalam program- program periklanannya. Disini periklanan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: a) Periklanan barang

  Dalam periklanan produk pemasangan iklan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkannya. Periklanan produk ini dapat dibagi lagi menjadi: 1). Primary demand advertising

  Primary demand advertising

  merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan, tanpa menyebutkan merek atau nama produsennya. 2).

  Selective demand advertising

  Selective demand advertising ini hampir sama dengan Primary demand advertising,

  hanya bedanya dalam selective

  demand advertising disebutkan merek barang yang ditawarkan b) Periklanan kelembagaan (institutional advertising)

  Periklanan kelembagaan disebut juga corporate-image

  advertising, dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap

  penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan periklanan kelembagaan ini. Periklanan kelembagaan ini dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1). Patronage Institutional Advertising

  Dalam periklanan ini penjual berusaha memikat konsumen dengan menyatakan suatu motif membeli pada penjual tersebut dan bukan motif membeli produk tertentu. 2).

  Public Relation Institutional Advertising Di sini periklanan dipakai untuk membuat pengertian yang baik tentang perusahaan kepada para karyawaan, pemilik perusahaan, atau masyarakat. 3). Public Service Institutional Advertising

  Periklanan ini menggambarkan tentang suatu dorongan kepada masyarakat untuk menggunakan kendaraan dengan hati- hati.

  c) Periklanan Nasional, Regional dan Lokal Periklanan juga dapat digolongkan menurut daerah geografis dimana kegiatan periklanan tersebut dilakukan, yaitu:

  1) Periklanan Nasional

  Periklanan Nasional (National Advertising), sering juga disebut general advertising merupakan periklanan yang biasanya disponsori oleh produsen dengan distribusi secara nasional, dan media yang digunakan mempunyai sirkulasi secara nasional.

  2) Periklanan Regional

  Periklanan Regional (Regional Advertising) adalah periklanan yang hanya terbatas didaerah tertentudari sebuah negara. 3) Periklanan Lokal

  Periklanan lokal (local advertising) disebut juga retail

  advertising, biasanya dilakukan oleh pengecer dan ditujukan

  kepada pasar lokal saja, apabila periklanan ini dilakukan oleh produsennya maka lebih dipentingkan merek produknya, tetapi kalau periklanan ini dilakukan oleh pengecer, maka lebih penting nama tokonya.

  d) Periklanan Pasar.

  Penggolongan periklanan yang lain adalah penggolongan yang yang didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu, jenis periklanannya tergantung pada sasaran yang dituju apakah konsumen, perantara, pedagang atau pemakai industri.

B. Televisi sebagai Media Iklan

  Iklan televisi telah menciptakan karakteristik sendiri, dan hal tersebut menambah daya pengulangan dan keseimbangan pengaruhnya sebagai suatu bentuk media iklan. Hampir tidak ada rumah di indonesia yang tidak punya televisi. Televisi sudah merupakan barang umum yang mudah dijumpai dimana saja. Karena itu, potensinya sebagai wahana iklan sangat besar, karena ia mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen (Jefkins, 1995: 109)

  Karena televisi merupakan sarana hiburan utama bagi keluarga, maka produk- produk yang banyak diiklankan di televisi adalah barang- barang konsumsi, baik yang dikonsumsi setiap hari maupun yang tahan lama seperti alat- alat rumah tangga. Namun, dalam beberapa tahun terakhir produk-produk barang dan jasa yang bernilai tinggi seperti mobil, motor, handphone, dan

  

property (perumahan) semakin sering diiklankan ditelevisi (Jefkins,1995: 108)

  Iklan melalui media televisi mempunyai dua segmen yaitu gambar/visual dan suara/audio, misalnya kata- kata, musik atau suara lain.

  Iklan televisi biasanya lebih unggul dari iklan jenis lain bila dilihat dari penampilannya.

  1. Atribut- atribut iklan televisi Atribut- atribut dalam iklan televisi adalah sebagai berikut:

  a) Audio 1) Spoken copy, yaitu kata- kata yang diucapkan dalam iklan tersebut.

  Kata-kata ini dapat diucapkan oleh actor/aktris (bintang) dalam iklan tersebut maupun juga kata- kata yang diucapkan oleh narator dimana hanya terdengar suara saja.

  2) Sound effec, yaitu efek suara yang muncul dalam iklan televisi tersebut.

  b) Video/ Visual 1)

  Stage directions, yaitu orang yang bermain didalam iklan televisi tersebut. Mereka dapat disebut sebagai actor/aktris ataupun bintang iklan. 2) Scenario, yaitu merupakan kisah atau cerita yang disampaikan melalui kata dan gambar. Scenario ini harus menggambarkan suatu urutan tertentu yang dapat diterima dengan baik oleh pemirsa. Dengan demikian pemirsa dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan.

  2. Bentuk- bentuk iklan televisi Berdasarkan bentuknya, iklan televisi dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis iklan (Widyatama, 2005:91) yaitu: a) Live Action, Video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan gerak secara bersama. Live Action yang paling banyak diperlihatkan dalam iklan televisi adalah berupa cuplikan kehidupan sehari- hari masyarakat.

  b) Animation, merupakan iklan yang dibangun berdasarkan gambar- gambar kartun (baik dua maupun tiga dimensi) baik yang digambarkan dengan ketrampilan tangan maupun animasi komputer. c) Stop Action, iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara tehnik action dan tehnik animasi sehingga memberikan efek dramatik iklan, sehingga ilustrasi yang rumit dapat digambarkan dengan baik dan menarik.

  d) Still, yaitu iklan yang disampaikan dengan cara tidak melibatkan unsur gambar gerak, melainkan gambar beku (diam). Gambar atau citra beku tersebut bisa hasil pemotretan fotografi ataupun ketrampilan tangan atau komputer.

  e) Musik, yaitu iklan televisi yang disampaikan melalui musik sebagai media penyampaian pesan. Artinya, pesan iklan dikemas dalam sebuah alunan musik sebagai kekuatan utama pesan iklan. Jadi, musik yang digunakan bukan sekedar sebagai pengiring ilustrasi pesan iklan, melainkan pesan iklan tersebut disampaikan dengan menggunakan musik.

  f) Super imposed, bentuk iklan televisi dalam bentuk gambar iklan yang diperlihatkan atas gambar lain, dalam hal ini gambar yang muncul biasanya diperlihatkan di ujung layar, sementara siaran televisi tetap berlangsung.

  g) Sponsor program, bentuk iklan televisi dimana pihak sponsor membiayai program acara televisi tentu sebagai imbalan ia dapat menyampaikan pesan iklan dengan lebih mendominasi. h) Running text, bentuk iklan televisi dimana pesan diperlihatkan muncul masuk secara perlahan bergerak dari kanan masuk pada layar lalu menghilang pada sebalah kiri layar. i) Backdrop, bentuk iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada layar belakang acara yang diadakan. j)

  Caption, bentuk iklan televisi yang menyerupai Super impose, bedanya dalam caption, pesan yang digunakan hanya berupa tulisan saja. k)

  Credit title, merupakan bentuk iklan televisi dimana pesan yang diperlihatkan pada bagian ahir ketika sebuah acara sudah selesai. l) Ad lib, adalah bentuk iklan televisi dimana pesan disampaikan dan diucapkan oleh peyiar secara langsung. m) Property Endorsment, dalam siaran televisi, apapun yang diperlihatkan dalam layar, dapat digunakan sebagai iklan. Biasanya iklan ini merupakan iklan tidak langsung atau terselubung. n)

  Promo ad, adalah iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk mempromosikan acara- acaranya, dengan harapan pemirsa tertarik menonton acara yang ditayangkan. Sehingga program acara tersebut mendapat jumlah pemirsa yang cukup banyak.

C. Kemasan

  1. Pengertian Kemasan Pengemasan atau pewadahan menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut: a) Peter Salim & Yenny Salim (1991:699)

  Kemasan atau pewadahan adalah bungkus yang digunakan untuk melindungi barang dagangan, hasil produksi, dan sebagainya b) Eric schulz (2003:114)

  Kemasan atau pewadahan adalah cara terbaik untuk menyampaikan kepada konsumen alasan yang paling menarik dan tak terbantahkan agar membeli produk anda.

2. Fungsi Kemasan

  Menurut Wacana Mitra dengan berkembangnya jaman dan perilaku konsumen, kemudian fungsi kemasan berkembang pula, di antaranya:

  a) Daya tarik Sebagus apapun kualitas suatu produk, jika dijual dipasar bebas niscaya tidak akan memiliki daya tarik bagi konsumen jika dikemas secara seadanya.

  b) Meningkatkan citra produk Kemasan yang didesain secara menarik mengesankan citra dan kualitas yang baik dari produk yang ada didalamnya.

  c) Sarana promosi Dalam kemasan biasanya dicantumkan alamat lengkap produsen, contoh seperti makanan yang lazim menerima pesanan. Hal ini dapat menjadi media promosi. d) Meningkatkan daya beli

  Dengan adanya kemasan yang menarik niscaya akan membuat orang akan menjadi lebih tertarik terhadap produk tersebut.

  e) Gengsi konsumen Untuk produk tertentu yang ukurannya yang besar, kemasan cukup penting untuk menjaga gengsi konsumen yang menentengnya.

  f) Praktis Dengan kemasan, konsumen dapat dengan mudah dan praktis membawa produk. Karena itu, bentuk kemasan harus memperhatikan unsur kepraktisan.

3. Atribut Kemasan

  Atribut dari kemasan sebuah produk yang menurut penulis sering di jumpai dan umum digunakan dalam kemasan, diantaranya adalah: a) Bentuk & desain kemasan

  Bentuk sebuah kemasan merupakan pendorong utama yang membantu menciptakan seluruh dari daya tarik visual. Bentuk sebuah kemasan tentu saja berpengaruh terhadap penjualan, dan pengalaman menunjukan bahwa perubahan dari sebuah kemasan menimbulkan suatu perbedaan (Danger, 1992: 23)

  b) Warna kemasan secara keseluruhan

  Unsur lain dari kemasan adalah warna, sebagian besar produk mengandalkan permainan warna dalam kemasan dalam menarik konsumennya, memudahkan menentukan produk tersebut dari ribuan produk di sebuah toko dan memudahkan konsumen mengingatnya. Pemilihan warna adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon pengunjung, karena warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seorang pengunjung (Idarmadi, 2003: 2)

  c) Gambar pada kemasan Faktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik pelanggan adalah daya tarik visual, dan ini sama sekali terlepas dari sifat produk atau atribut lainnya seperti penambahan rasa (Danger, 1992: 21)

  d) Label kemasan Label pada kemasan terdiri dari informasi mengenai manfaat produk, cara penyajian, komposisi produk, berat, tanda yang jelas mengenai bahaya, instuksi penyimpanan, harga, kode barang, dan isi kemasan (Danger, 1992: 137-138)

D. Perilaku Pembeli Konsumen

  1. Pengertian Perilaku Pembeli Konsumen Kita tidak hanya: mengetahui tentang apa yang ada dalam pikiran seseorang pembeli pada waktu ia sebelum, sedang, dan setelah membeli sesuatu. Kadang-kadang penjelasan tentang perilaku pembeli itu sendiri.

  Perilaku pembeli konsumen adalah perilaku penbeli konsumen akhir, mereka yang membeli produk untuk penggunaan pribadi atau keluarga bukan untuk tujuan bisnis (Pride, 1995:182). Sedangkan menurut James F Engel pengertian perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan dari induvidu yang secara langsung terlibat di dalam mendapat serta menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan (Engel, 1995:9)

  Para pemasar harus menganalisis perilaku pembeli konsumen karena beberapa alasan. Pertama, mereaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Kedua, konsep pemasaran menekankan bahwa sebuah perusahaan harus menciptakan bauran pemasaran yang memuaskan konsumen. Ketiga, dengan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli, para pemasar dapat lebih baik dalam memperkirakan bagaimana konsumen menanggapi strategi pemasaran.

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumen Pembeli Setiap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian tertentu selalu didasari oleh faktor-faktor yang sangat penting, baik dari dalam maupun dari luar pribadinya untuk memastikan keputusan pembelian itu. Menurut Wiliam M Pride, ada tiga faktor utama dalam mempengaruhi proses keputusan pembeli, antara lain: a)

  Faktor Pribadi Faktor pribadi adalah faktor yang sangat unik untuk orang tertentu. Dalam faktor yang dikategorikan faktor pribadi adalah:

  1) Faktor Demografi

  Faktor demografi adalah ciri-ciri individual seperti jenis kelamin, usia, ras, suku bangsa, pendapatan, siklus kehidupan keluarga, dan pekerjaan. Faktor demografi ini berkaitan dengan siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Pihak merek, pilihan kemasan, pilihan toko, serta waktu pembelian adalah bidang-bidang lain yang juga dipengaruhi oleh faktor demografi.

  2) Faktor Situasional

  Faktor situasional adalah keadaan atau kondisi eksternal yang ada ketika konsumen membuat keputusan pembelian. Faktor- faktor situasional dapat mempengaruhi tindakan konsumen pada setiap tahap dalam proses keputusan pembeli, dan dalam berbagai cara. Waktu yang tersedia untuk membuat keputusan adalah sebuah faktor situasional yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jika hanya tersedia sedikit waktu untuk memilih dan membeli produk, seseorang kemungkinan menetapkan pilihan secara dan membeli produk yang telah tersedia. Jumlah waktu yang tersedia juga mempengaruhi cara konsumen memproses informasi yang terkandung dalam iklan dan jumlah tahap dalam proses keputusan.

  3) Tingkat Keterlibatan.

  Banyak aspek dalam keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tingkat keterlibatan individu, pentingnya produk dan besar minat terhadap produk dalam situasi tertentu. Tingkat keterlibatan pembeli menetapkan mengapa ia termotivasi untuk mencari informasi tentang produk dan kemasan lainnya. Para pembeli yang memiliki tingkat keterlibatan yang rendah kemungkinan menetapkan sikap terhadap sebuah produk dalam mengevaluasi sebuah ciri-ciri produk tersebut setelah membelinya dan bukan sebelumnya.

  b) Faktor Psikologi

  Faktor-faktor psikologis yang bekerja di dalam diri para individu sebagai menetapkan perilaku umum orang-orang tersebut dan dengan demikian mempengaruhi perilaku mereka sebagai konsumen. Pengaruh-pengaruh psikologis yang utama terhadap perilaku konsumen, antara lain: 1) Persepsi

  Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan penginterpretasian masukan informasi untuk menghasilkan makna.

  Masukan informasi adalah sensasi yang diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan 2) Motif

  Motif adalah kekuatan energi internal yang mengarahkan kegiatan seseorang kearah pemenuhan kebutuhan atau pencapaina sasaran. Tindakan seseorang pembeli pada setiap saat dipengaruhi oleh sekelompok motif dan bukan hanya satu motif.

  3) Kemampuan dan Pengetahuan

  Pada dasarnya individu mempunyai kemampuan yang beragam, kesanggupan dan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Kemampuan yang diminati oleh para pemasar adalah kemampuan seseorang individu untuk belajar. Pembelajaran merujuk pada perubahan dalam, perilaku seseorang yang disebabkan oleh informasi dan pengalaman. Aspek lain dari kemampuan seorang individu adalah pengetahuan. Pengetahuan terdiri dari dua komponen yaitu pengenalan akan produk dan keahlian yang merupakan kemampuan individual untuk menggunakan produk.

  4) Sikap Sikap merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif atau negatif terhadap sebuah obyek atau kegiatan tertentu. Seorang individu mempelajari sikap melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain.

  5) Kepribadian Kepribadian adalah semua ciri internal dan perilaku yang membuat seseorang itu unik. Setiap kepribadian yang unik dari seseorang ini berasal dari keturunan dan pengalaman pribadi. c) Faktor Sosial

  Kekuatan-kekuatan yang dikerahkan oleh orang lain terhadap perilaku pembelian disebut faktor-faktor sosial. Faktor ini dapat dikelompokkan dalam empat bidang, yaitu: 1) Peran dan Pengaruh Keluarga