PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR, PENGEMBANGAN NILAI KARAKTER DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA KATOLIK SANG TIMUR JAKARTA PADA BAHASAN GERAK LURUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Me

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR, PENGEMBANGAN
NILAI KARAKTER DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA
KATOLIK SANG TIMUR JAKARTA PADA BAHASAN GERAK LURUS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

OLEH :
THERESIA V SIMBOLON
NIM: 141424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu
(Manete In Me)
Yohanes 15: 4a

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Kongregasi Suster PIJ yang selalu mendoakan dan mendukung dalam suka

dan perjuangan.
2. Teman- teman Pendidikan Fisika 2014 yang telah menjadi teman

seperjuangan selama menempuh pendidikan di Sanata Dharma, dan
menjadi teman, sahabat dalam perjalanan.
3. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Simbolon, T. V. 2018. Pengaruh Pembelajaran dengan Menggunakan Metode
Eksperimen Terhadap Hasil Belajar, Pengembangan Nilai Karakter
dan Keaktifan Peserta Disik Kelas X SMA Katolik Sang Timur
Jakarta pada bahasan Gerak Lurus .
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan hasil belajar,
(2) pengembangan nilai karakter, (3) keaktifan peserta diidk kelas X SMA Sang
Timur Jakarta pada bahasan Gerak Lurus.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif dan kualitatif. Subyek
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA SMA Sang Timur

dengan jumlah total 85 orang yang terbagi dalam tiga kelas yaitu X-MIPA A
dengan jumlah 29 peserta didik, X-MIPA B dengan jumlah 29 peserta didik dan
X-MIPA C dengan jumlah 27 peserta didik. Penelitian ini menggunakan dua kelas
(X-MIPA A dan X-MIPA B) yang diberikan treatment dengan pembelajaran
menggunakan metode eksperimen dan satu kelas kontrol (X-MIPA C) yang
menggunakan metode pembelajaran ceramah aktif. Instrumen yang digunakan
untuk pengambilan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis (pretest dan posttest,
kuesioner nilai karakter dan rekaman video keaktifan peserta didik. Hasil test
tertulis dan kuesioner nilai karakter dianalisis secara statistik berbantu program
SPSS 23.0, sedangkan keaktifan peserta didik menggunakan rekaman video dan
catatan peneliti selama proses pembelajaran dan dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) metode eksperimen
meningkatkan hasil belajar peserta didik, (2) metode eksperimen mengembangkan
nilai karakter peserta didik di kelas eksperimen, (3) keaktifan belajar dengan
metode eksperimen berpengaruh terhadap keaktifan peserta didik.
Kata kunci: metode eksperimen, hasil belajar, nilai karakter, keaktifan

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
Simbolon, T. V. 2018. The Influence Experimental Method Learning Toward
Character values and Activeness of Students for Class X SMA
Katolik Sang Timur Jakarta about Straight Motion. Thesis.
Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics and
Sciences Education, Faculty of Teacher and Training and Education,
Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to improve (1) student’s knowledge, (2) character
values, (3) promote activeness of the students of X Class of SMA Katolik Sang
Timur Jakarta about Straight Motion.
This type of research is quantitative and qualitative experimental. The
subject of this research are all students (85 students) of X class MIPA of SMA
Katolik Sang Timur Jakarta who are divided into three classes which are X-MIPA
A with a total of 29 students, X-MIPA B with a total of 29 students and X-MIPA C
with a total of 27 students. This research uses two classes (X-MIPA A and XMIPA B) with the treatment of experimental methode and one control class (XMIPA C) with active lecture learning. Instruments used in this research to collect
data are written tests (pretest and posttest), questionnaire on character values
and video recording about student’s activeness. The result of the written test and
test on character values are analyzed statistically using SPSS 23.0 program,
whereas student’s activeness are analyzed using video recording and researcher’s

notes during the learning process and is analyzed qualitatively.
The result of this research shows that (1) experimental method improves
student’s knowledge (2) experimental method develops the character values of
students in the experimental class, (3) the activity of learning with the
experimental method is very influential and the activity of students.
Keywords: experiment method, student’s knowledge, character values, activeness

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa atas segala berkat yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh
Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar,
Pengembangan Nilai Karakter dan Keaktifan Peserta Didik Kelas X SMA Katolik
Sang Timur Jakarta pada Bahasan Gerak Lurus”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu persyaratan
kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal skripsi ini dapat
diselesaikan karena bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T, selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar membimbing, memberikan masukan dan motivasi kepada penulis
dalam pembuatan skripsi ini.

2.

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

3.

Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma.

4.


Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
Pendidikan Fisika angkatan 2014.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., sebagai validator yang bersedia memberikan
masukan dan saran kepada penulis dalam membuat instrumen soal sehingga
menjadi lebih baik.

6.

Dr. S. Eko Riyadi, Pr yang telah mendukung, membantu dalam mengoreksi
kalimat dan bahasa dalam pembuatan skripsi.

7.


Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam
melancarkan pembuatan surat perizinan penelitian.

8.

Sr. Marcela, PIJ. S.Pd., selaku kepala sekolah SMA Katolik Sang Timur
Jakarta yang telah mendukung dan memberikan izin penelitian.

9.

Dewan Pimpinan Kongregasi PIJ Provinsi Indonesia yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mendalami bidang pendidikan
Fisika di Universitas Sanata Dharma.

10. Para Suster PIJ Komunitas Sentul serta seluruh anggota kongregasi Suster PIJ
yang telah mendoakan, mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Theresia Sugiati, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika kelas X SMA Katolik
Sang Timur Jakarta yang telah membantu dan memberi masukan kepada
penulis selama mempersipakan dan melaksanakan penelitian.

12. Peserta didik kelas X MIPA A, X MIPA B, dan X MIPA C SMA Katolik
Sang Timur Jakarta tahun ajaran 2018/2019 yang sudah bersedia menjadi
subyek penelitian dan membantu kelancaran penelitian.
13. Kedua orangtua saya, Bapak S. Simbolon dan Ibu H. Sinaga, serta kakak,
abang, ponakan yang selalu memberikan semangat dan mendukung penulis di
dalam segala keadaan.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................ Error! Bookmark not defined.

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN. Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II ..................................................................................................................... 9
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 9
A. Belajar .......................................................................................................... 9
B. Hasil Belajar ............................................................................................... 14
C. Metode Eksperimen ................................................................................... 16
1.

Macam-macam Eksperimen ................................................................... 17

2.

Karakteristik Metode Eksperimen .......................................................... 20

3.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Metode Eksperimen . 21

4.

Prosedur Eksperimen .............................................................................. 22

5.

Tahap Eksperimen .................................................................................. 24

6.

Langkah- langkah Metode Eksperimen .................................................. 25

7.

Kelebihan Metode Eksperimen .............................................................. 26

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8.

Kelemaham Metode Eksperimen ........................................................... 27

D. Keaktifan .................................................................................................... 28
E. Nilai Karakter ............................................................................................. 34
F.

Gerak Lurus ................................................................................................ 44

BAB III ................................................................................................................. 51
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 51
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 51
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 52
C. Desain Penelitian ........................................................................................ 52
D. Sampel ........................................................................................................ 53
E. Treatment ................................................................................................... 54
F.

Instrumen Penelitian................................................................................... 56

G. Validitas ..................................................................................................... 67
H. Analisis....................................................................................................... 68
BAB IV ................................................................................................................. 77
DATA DAN ANALISIS DATA ........................................................................... 77
A. Deskripsi Penelitian ................................................................................... 77
B. Data dan Analisis Data ............................................................................... 93
1.

Hasil belajar Peserta didik ...................................................................... 93

2.

Nilai Karakter ....................................................................................... 102

3.

Keaktifan .............................................................................................. 120

C. Pembahasan umum................................................................................... 124
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 127
BAB V................................................................................................................. 128
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 128
A. Kesimpulan .............................................................................................. 128
B. Saran ......................................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 130
LAMPIRAN ........................................................................................................ 133

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Keaktifan Peserta didik ..................................................................... 33
Tabel 2.2 Nilai dan Deskripsi Nilai pendidikan Karakter ................................................. 35
Tabel 2.3 Nilai Karakter ................................................................................................... 42
Tabel 2.4 Kisi- kisi Kuesioner Nilai Karakter .................................................................. 42
Tabel 3.1 Desain Kelompok Pretest dan Posttest ........................................................... 52
Tabel 3.2 Rincian Jumlah Peserta didik Kela Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 53
Tabel 3.3 Kisi- Kisi Soal Pretest ...................................................................................... 59
Tabel 3.4 Kisi- kisi Soal Posttest ...................................................................................... 62
Tabel 3.5 Kisi- kisi Kuesioner Nilai Karakter .................................................................. 65
Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Soal Pretest ........................................................................ 68
Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Soal Posttest ...................................................................... 70
Tabel 3.8 Skor untuk setiap pernyatan .............................................................................. 75
Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Nilai Karakter Peserta didik ................................................... 76
Tabel 4.1 Rencana jadwal Penelitian ................................................................................ 78
Tabel 4.2 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ........................................ 78
Tabel 4.3 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ............................................... 80
Tabel 4.4 Kehadiran Peserta didik .................................................................................... 81
Tabel 4.5 Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas Eksperimen Kelas X- MIPA A
........................................................................................................................ 93
Tabel 4.6 Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas Eksperimen Kelas X- MIPA B95
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Mean, Standar Deviasi Pretest dan Posttest kelas Eksperimen
........................................................................................................................ 96
Tabel 4.8 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol .......................................................... 96
Tabel 4.9 Hasil uji t-independent nilai prestest peserta didik antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol .................................................................................................... 98
Tabel 4.10 Hasil uji t-dependent nilai prestest dan posttest peserta didik kelas eksperimen
........................................................................................................................ 99
Tabel 4.11 Hasil uji t-dependent nilai prestest dan posttest peserta didik kelas kontrol . 100
Tabel 4.12 Hasil uji t-independent nilai posttest peserta didik antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol .................................................................................................. 101
Tabel 4. 13 Skor Nilai Karakter Kelas Eksperimen ........................................................ 103
Tabel 4. 14 Skor Nilai Karakter Kelas Kontrol............................................................... 105
Tabel 4.15 Hasil uji t-independent nilai karakter awal peserta didik antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol........................................................................ 107
Tabel 4.16 Hasil uji t-dependent nilai karakter awal dan akhir peserta didik kelas
eksperimen .................................................................................................... 108
Tabel 4.17 Hasil uji t-dependent nilai prestest dan posttest peserta didik kelas kontrol . 109

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.18 Hasil uji t-independent nilai posttest peserta didik antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol .................................................................................................. 111
Tabel 4.19 Hasil uji t-independent selisih awal dan akhir nilai karakter peserta didik
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol .................................................... 113
Tabel 4. 20 Prosentasi Kerjasama Peserta Didik (%) Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
...................................................................................................................... 114
Tabel 4.21 Prosentasi Tanggung Jawab Peserta Didik (%) Kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol .......................................................................................................... 116
Tabel 4. 22 Prosentasi Jujur Peserta Didik (%) Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol ... 117
Tabel 4.23 Prosentasi Toleransi Peserta Didik (%) Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
...................................................................................................................... 118
Tabel 4.24 Prosentasi Disiplin Peserta Didik (%) Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 119

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah Pendidikan Nilai Karakter .............................................................. 38
Gambar 2.2 Grafik jarak terhadap waktu pada GLB ........................................................ 46
Gambar 2.3 Grafik kelajuan terhadap waktu pada GLB ................................................... 47
Gambar 4.1 Peserta didik mengerjakan soal pretest ....................................................... 198
Gambar 4.2 Situasi Kelas Ketika .................................................................................... 198
selesai mengerjakan pretest............................................................................................. 198
Gambar 4.3 Penjelasan LKS ........................................................................................... 198
Gambar 4.4 Peserta didik melakukan eksperimen .......................................................... 198
Gambar 4.5 Kegiatan Praktikum GLBB ......................................................................... 198
Gambar 4.6 Peserta didik mengerjakan tugas dengan kelompok ................................... 198
Gambar 4.7 Peserta didik mendengarkan kelompok sedang memaparkan hasil diskusi 199
Gambar 4.8 Peserta didik mengerjakan latihan soal ....................................................... 199
Gambar 4.10 Foto bersama setelah pembelajar dan pamitan .......................................... 199
Gambar 4.9 Peserta didik mengerjakan posttest ............................................................. 199
Gambar 4.12 Peserta didik mengerjakan soal pretest dan mengisi kuesioner ................ 199
Gambar 4.11 Perkenalan peneliti .................................................................................... 199
Gambar 4.15 Peseta didik berdiskusi .............................................................................. 200
Gambar 4.16 Peserta didik melakukan eksperimen GLBB ............................................ 200
Gambar 4.18 Kelompok eksperimen .............................................................................. 200
Gambar 4.17 Keadaan kelas melakukan eksperimen ...................................................... 200
Gambar 4.20 Peserta didik mengerjakan soal latihan ..................................................... 200
Gambar 4.19 Peserta didik menganggapi ....................................................................... 200
Gambar 4.22 Foto bersama peserta didik dan pamitan ................................................... 201
Gambar 4.22 Foto bersama peserta didik dan pamitan ................................................... 201
Gambar 4.24 Peserta didik mengerjakan soal pretest ..................................................... 201
Gambar 4.23 Perkenalan dan penyampain tujuan peneliti sebelum pretest .................... 201
Gambar 4.26 Peserta didik mengerjakan latihan soal ..................................................... 201
Gambar 4.25 Penjelasan Materi ...................................................................................... 201
Gambar 4.28 Peserta didik bertanya ............................................................................... 202
Gambar 4.27 Peserta didik mengerjakan soal latihan ..................................................... 202
Gambar 4.30 Peserta didik mengerjakan soal latihan ..................................................... 202
Gambar 4.29 Peserta didik mencatat penjelasan ............................................................. 202
Gambar 4.32 Foto bersama dan pamitan ........................................................................ 202
Gambar 4.31 Peserta didik mengerjakan soal posttest .................................................... 202

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN ....................................... 134
Lampiran 2 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN ........ 135
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS
EKSPERIMEN ........................................................................................ 136
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS
KONTROL .............................................................................................. 146
Lampiran 5 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK GERAK LURUS BERATURAN
(GLB) ....................................................................................................... 155
Lampiran 6 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKS) GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN (GLBB) ........................................................................... 157
Lampiran 7 Soal Pretest ............................................................................................... 160
Lampiran 8 Soal Posttest .............................................................................................. 166
Lampiran 9 LEMBAR KUISIONER NILAI KARAKTER ......................................... 172
Lampiran 10 LEMBARAN VALIDITAS SOAL DAN JAWABAN ........................... 176
Lampiran 11 FOTO KEGIATAN PESERTA DIDIK ................................................... 198
Lampiran 12 FOTO KEGIATAN PESERTA DIDIK ................................................... 199
Lampiran 13 FOTO KEGIATAN PESERTA DIDIK ................................................... 200
Lampiran 14 FOTO KEGIATAN PESERTA DIDIK ................................................... 201
Lampiran 15 FOTO KEGIATAN PESERTA DIDIK ................................................... 202
Lampiran 16 LEMBARAN HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN .................... 203
Lampiran 17 LEMBARAN HASIL PRETEST KELAS KONTROL .......................... 208
Lampiran 18 LEMBARAN HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN .................. 212
Lampiran 19 HASIL LEMBARAN KUISIONER KARAKTER ................................. 221
Lampiran 20 HASIL KATEGORI ................................................................................ 227

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pepatah Inggris Long life education menyatakan bahwa belajar itu tidak

pernah selesai. Dengan demikian belajar itu merupakan proses terus menerus.
Belajar merupakan sebuah proses berkegiatan untuk menciptakan pandanganpandangan baru dan upaya memperoleh serta mengetahui berbagai hal yang akan
meningkatkan pola pemahaman yang baru tentang hidup dan kehidupan. Menurut
Winkel (2001: 1), kemampuan belajar yang dimiliki manusia, merupakan bekal
yang sangat pokok. Berdasarkan kemampuan itu, umat manusia telah berkembang
selama berabad-abad yang lalu dan tetap terbuka kesempatan luas baginya untuk
memperkaya diri dan mencapai taraf kebudayaan yang lebih tinggi.
Pada abad ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat terlebih
dengan teknologi

informasi.

Kemajuan itu

ditunjukkan dengan

makin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan hasil teknologi. Begitu banyak penemuan
baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan sangat cepat tersebar keseluruh dunia
lewat kecanggihan teknologi saat ini. Ini menunjukkan bahwa kita diajak untuk
terus belajar, menggali dan memiliki pengetahuan yang luas dan berkualitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan mengakibatkan adanya persaingan dalam
berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi guru yang berperan sebagai pendidik bagi
peserta didik, agar tidak ketinggalan jaman dan informasi.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Pendidikan merupakan cara yang tepat untuk menumbuhkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan merupakan proses bantuan yang
diberikan secara sadar dan terencana untuk mengembangkan berbagai ragam
potensi didik, sehingga dapat beradaptasi secara aktif, kreatif dengan lingkungan,
serta berbagai perubahan yang terjadi. Pendidikan merupakan kegiatan
mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi
peserta didik.
Menurut Drost (1999: 14), proses pembelajaran yang juga merupakan proses
pendidikan dilangsungkan di dalam lembaga yang mengadakan proses
pembelajaran itu. Lembaga itu disebut sekolah. Sekolah merupakan lingkungan
pendidikan formal. Di sekolah terlaksana kegiatan terencana dan terorganisasi
seperti belajar mengajar di dalam kelas. Dengan belajar yang terarah dan
terpimpin, anak akan memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap
dan nilai yang menunjang perkembangannya. Sebagai sebuah lembaga pendidikan
formal, sekolah berusaha untuk memajukan semangat belajar anak dengan
memberikan penekanan pokok pada aspek kognitif. Namun tidak berarti bahwa
aspek- aspek lain diabaikan. Sekolah berusaha untuk membangun daya pikir kritis
anak.
Pembelajaran merupakan proses kompleks, dimana setiap bagian saling
berhubungan satu sama lain untuk mencapai keberhasilan. Proses pembelajaran
perlu memperlihatkan kondisi pembelajaran yang mementingkan karakteristik
pelajaran, peserta didik, dan tujuan. Perlu diperhatikan penggunaan metode
pengajaran yang tepat, cara pengelolaan pelajaran dan kelas, sehingga proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

pembelajaran

menjadi

efektif,

efisien

serta

mengupayakan

daya

tarik

pembelajaran, yang akan berdampak pada hasil pembelajaran. Dewasa ini
pengajaran dianggap setara dan identik dengan pembelajaran dengan peserta didik
yang aktif.
Dalam bidang pembelajaran, filsafat konstruktivisme sangat mempengaruhi
profesi guru sebagai pengajar dan pendidik. Filsafat konstruktivisme secara kuat
mengubah paradigma pembelajaran baik bagi peserta didik maupun guru. Secara
sederhana konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan
konstruksi (bentukan) dari kita yang mengetahui sesuatu (Suparno, 1997: 11).
Pelajar sendirilah yang membentuk pengetahuan mereka. Menurut pandangan
konstruktivisme, seorang guru tidak dapat memindahkan begitu saja apa yang
sudah ia ketahui pada peserta didik. Pemindahan pengetahuan hanya mungkin
bila si peserta didik sendiri dengan aktif mengolah dan membentuknya. Tugas
seorang guru terutama adalah membantu agar proses konstruksi peserta didik itu
dapat berjalan lancar dan efisien. Guru berperan sebagai fasilitator yang
menyediakan sarana, mempertanyakan, menantang agar konstruksi seorang
peserta didik itu jalan (Suparno, 1997: 13). Ada perubahan paradigma dalam
pembelajaran, dari model guru aktif dan peserta didik pasif menuju peserta didik
aktif belajar dan guru sebagai fasilitator yang membantu (Suparno, 2004: 3).
Penekanan filsafat konstruktivisme dalam pendidikan Fisika pada dasa warsa
terakhir ini sangat jelas dengan berubahnya sistem belajar dan mengajar yang
lebih menekankan keaktifan peserta didik dalam menggeluti suatu bahan fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

(Suparno, 1997: 14). Kurikulum sains mulai disesuaikan berdasarkan prinsip
konstruktivisme.
Perkembangan kurikulum di Indonesia pada tahun 2013 untuk pembelajaran
IPA mengarah pada konsep pembelajaran “Intergrative science” (Asih, 2014: 5).
Dalam pengertian modern kurikulum lebih dimengerti sebagai semua pengalaman
yang direncanakan untuk dialami peserta didik dalam proses pendidikan sejak
awal. Bentuknya dapat berupa: pengalaman dalam kelas, diluar kelas, atau bahkan
diluar sekolah. Dalam pengertian ini, kurikulum dapat berisi antara lain materi
atau topik pelajaran yang mau dipelajari peserta didik, metode pembelajaran yang
mau dialami peserta didik dan dibantu oleh guru, peralatan dan buku yang
digunakan, pengaturan waktu, cara evaluasi, dan sebagainya (Suparno, 2004: 5152).
Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang pada
hakekatnya mempelajari tentang fenomena alam dan gejala-gejala yang terjadi
didalamnya. Dengan demikian, fisika memiliki kaitan erat dengan kehidupan
sehari- hari. Akhir- akhir ini dalam dunia pendidikan muncul cukup banyak sistem
pengajaran dan penanaman nilai berdasarkan filsafat konstruktivisme. Belajar
fisika itu tidak semata-mata hanya belajar teori, rumus, hitungan, hafalan, namun
belajar fisika sangat memperhatiakna aspek nilai kehidupan. Pengetahuan fisika
menyumbangkan pendidikan nilai karakter. Sains tidak pernah bebas nilai, tidak
pernah netral. Sains selalu berkonteks sosial (Suparno, 2012: 12).
Pendidikan fisika, dengan unsur pengetahuan, proses, dan sikapnya dapat
membantu peserta didik mengembangkan nilai karakter yang baik (Suparno,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

2012: 15). Proses yang digunakan dalam pendalaman fisika yang menonjol adalah
proses ilmiah, dimana peserta didik diajak membuat hipotesa, mengumpulkan
data, menganalisa, dan menyimpulkan apakah hipotesanya benar atau tidak.
Peserta didik dilatih untuk mengambil keputusan dan kesimpulan dari
pengumpulan data-data obyektif. Praktikum fisika dan proyek kelompok yang
banyak dilakukan di pendidikan fisika menunjang pembentukan karakter baik
peserta didik. Sikap dalam belajar fisika yang dapat menunjang oleh guru
digunakan dalam menanamkan nilai karakter bangsa seperti sikap jujur
melakukan praktikum, ketelitian, kerjasama dll (Suparno, 2012: 17-18). Salah satu
tujuan pendidikan di SMA Katolik Sang Timur adalah setiap peserta didik
memiliki karakter yang mandiri, berbudi pekerti, disiplin, jujur, bertanggung
jawab, hidup dalam persaudaraan, kesederhanaan, dan kasih. Oleh karena itu,
dengan

pembelajaran

fisika

penguatan

pendidikan

karakter

diperlukan

sebagaimana dengan tujuan pendidikan di SMA Katolik Sang Timur Jakarta.
Pendidikan Fisika di Indonesia masih agak lemah dalam membantu peserta
didik untuk menemukan sendiri dan membentuk pengetahuan mereka secara aktif
dan bebas. Cukup banyak digunakan sistem drill dan menghafal rumus yang
kurang memberikan kebebasan peserta didik untuk berpikir secara kritis. Kurang
adanya interaksi dengan sesama peserta didik dan dengan guru serta kurang
terbangun kerjasama dalam kegiatan belajar mengajar. Cukup banyak peserta
didik yang tidak dilatih untuk bertanya, mempersoalkan bahan, dan membentuk
pengetahuan mereka sendiri. Maka segi proses pendidikan demokratis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

penalaran yang seharusnya mempengaruhi hidup mereka nanti, kurang menonjol
(Suparno, 1997: 24).
Salah satu metode konstruktivis adalah eksperimen. Metode eksperimen
adalah metode mengajar yang mengajak peserta didik untuk melakukan percobaan
pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, dimana dalam
eksperimen peserta didik sendiri aktif melakukan percobaan sesuai dengan
petunjuk yang diberikan guru, menemukan dan mengalami sendiri dan pelajar
sendirilah yang membentuk pengetahuan mereka. Dengan demikian pengetahuan,
proses, dan sikapnya dapat membantu peserta didik mengembangkan nilai
karakter yang baik.
Beberapa peserta didik di SMA Sang Timur Jakarta, beranggapan bahwa
mereka tidak menyukai Fisika, mereka cenderung tidak berminat akan pelajaran
Fisika, mereka menganggap pelajaran Fisika itu menakutkan, sulit dipelajari,
membosankan dengan setumpuk rumus dan banyak hitungan. Peserta didik
kurang daya saing, daya tahan menghadapi bahan fisika yang dianggap sulit.
Peserta didik juga berpendapat bahwa mereka kurang berminat dengan fisika
selain pelajarannya sulit, karena dalam pengajaran guru kurang bersemangat
untuk meghidupkan suasana kelas, sehingga kurang meningkatkan gairah peserta
didik dalam belajar fisika. Dalam pembelajaran fisika kurang adanya suasana
timbal balik antara peserta didik dan guru maupun sebaliknya.
Metode yang telah diterapkan pada mata pelajaran Fisika selama ini antara
lain adalah ceramah aktif, diskusi dan pengerjaan soal. Metode-metode ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

membuat peserta didik cenderung bosan. Selain itu peserta didik masih kesulitan
dalam menganalisis soal. Kurangnya variasi dalam pembelajaran dan karakteristik
dari pelajaran ini, membuat peserta didik kurang terdorong mengikuti pelajaran
fisika dan cenderung menganggap fisika itu membosankan.
Untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran fisika diperlukan
model pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik sekaligus dapat
mengembangkan kemampuan analisis peserta didik. Guru yang sudah terbiasa
dengan model ceramah akan mengalami kesulitan dalam paradigma baru
sebagaimana dijelaskan bahwa dalam paham konstruktivisme, kegiatan belajar
adalah kegiatan yang aktif, dimana pelajar membangun sendiri pengetahuannya.
Atas dasar inilah peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Eksperimen Terhadap Hasil
Belajar, Pengembangan Nilai Karakter dan Keaktifan Peserta Didik Kelas X
SMA Katolik Sang Timur Jakarta pada Bahasan Gerak Lurus ”.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah

pembelajaran

dengan

menggunakan

metode

eksperimen

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X SMA Katolik Sang Timur
Jakarta pada bahasan Gerak Lurus?
2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat
mengembangkan nilai karakter peserta didik kelas X SMA Katolik Sang Timur
Jakarta pada bahasan Gerak Lurus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

3. Bagaimana keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen kelas X SMA Katolik Sang Timur Jakarta pada bahasan
Gerak Lurus?
C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:
1. Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X SMA Katolik Sang Timur
Jakarta pada bahasan Gerak Lurus dengan menggunakan metode eksperimen.
2. Pengembangan nilai karakter peserta didik kelas X SMA Katolik Sang Timur
Jakarta pada bahasan Gerak Lurus dengan menggunakan metode eksperimen.
3. Keaktifan peserta didik kelas X SMA Katolik Sang Timur Jakarta pada bahasan
Gerak Lurus dengan menggunakan metode eksperimen.

D.
1.

Manfaat Penelitian
Bagi Guru
Memberi inspirasi kepada guru bahwa belajar fisika dengan menggunakan

metode eksperimen ini dapat mengembangkan nilai karakter.
2.

Bagi Sekolah
Memberi referensi dan anjuran kepada guru fisika untuk menggunakan

metode eksperimen ini, karena dapat mmengembangkan nilai karakter,
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik.
3.

Bagi Pendidikan
Untuk menambah referensi tentang hasil penelitian dalam bidang fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

Belajar
Mereka yang aktif dalam dunia pendidikan ataupun yang memiliki high

responsibility (tanggung jawab besar) terhadap dunia pendidikan pasti akan selalu
mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan langsung dengan dunia pendidikan,
yaitu apa itu belajar dan pembelajaran. Kata belajar sudah tidak asing lagi dan
sudah menjadi kata yang diakrabi oleh semua lapisan masyarakat. Kata ini bahkan
sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan terutama
bagi mereka yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal (Bahri Djamarah,
2011: 12).
Belajar merupakan inti dari kegiatan sekolah sebab semua sekolah
diperuntukkan bagi berhasilnya proses belajar setiap peserta didik yang sedang
belajar. Secara umum, belajar diartikan sebagai perubahan pada individu yang
terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan
tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Belajar itu adalah proses atau
upaya terus-menerus untuk memahami, untuk mengubah, untuk menumbuhkan.
Belajar selalu punya unsur usaha untuk mengerti dan mengubah.
Belajar menjadi istilah

kunci yang paling vital dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan
yang merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis
dan sarat perkembangan (Rohmah, 2012: 171). Pendidikan yang mampu

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu
menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun kompetensi peserta
didik. Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan sangat kompleks dalam
menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era
global. Untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi situasi itu, diperlukan
usaha dan belajar dengan tekun dan giat.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh peserta didik sebagai anak didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan
mempengaruhi tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap
orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar.
Dalam bukunya berjudul Educational Psychology, Cronbach menyebut
bahwa belajar ditampakkan dalam perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman, “Learning is shown by change in behavior as a result of
experience.” Dengan demikian, belajar yang efektif terjadi melalui pengalaman.
Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar
dengan menggunakan semua alat indranya (Abu Ahmadi, 2013: 127). Belajar
merupakan suatu aktivitas yang ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman (Syaiful, 2011: 13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Menurut para konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar
mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain- lain. Belajar
merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan
yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga
pengertiannya dikembangkan. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta,
melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian
yang baru (Suparno, 1997: 61).
Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan
berkesinambungan di dalam kehidupan manusia. Belajar adalah suatu aktivitas
atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011: 8).
Konsep belajar seperti ini menekankan bahwa seseorang belajar tidak hanya
dalam hal-hal teknis, tetapi juga tentang nilai dan norma. Filsafat konstruktivisme
banyak mempengaruhi pembelajaran Fisika khususnya, dan pembelajaran sains
pada umumnya.
Model pembelajaran Fisika menjadi sangat berbeda dengan model
pembelajaran yang klasik (Suparno, 2007: 7). Konstruktivisme beranggapan
bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi manusia. Manusia mengkonstruksi
pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena,
pengalaman, dan lingkungan mereka (Suparno, 1997: 28). Bila yang sedang
menekuni adalah peserta didik, maka pengetahuan itu adalah bentukan peserta
didik sendiri. Jadi, pengetahuan itu selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi
kognitif melalui kegiatan berpikir seseorang (Suparno, 2007: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah proses yang aktif dimana peserta
didik membangun sendiri pengetahuannya. Peserta didik mencari arti sendiri dari
yang mereka pelajari. Belajar bukanlah suatu kegiatan mengumpulkan fakta,
tetapi suatu perkembangan berpikir dengan membuat kerangka pengertian yang
baru. Belajar yang sungguh- sungguh akan terjadi bila peserta didik mengadakan
refleksi, pemecahan konflik pengertian, dan selalu memperbarui tingkat pemikiran
yang tidak lengkap. Bagi guru sangat penting untuk menciptakan bermacammacam situasi dan metode yang membantu peserta didik (Suparno, 2007: 13).
Guru menciptakan suatu keadaan atau lingkungan belajar yang memadai
agar peserta didik dapat menemukan pengalaman-pengalaman nyata dan terlibat
langsung dengan alat dan media. Peran guru sangat penting untuk menciptakan
situasi belajar. Peserta didiklah yang bertanggung jawab atas belajar sedangkan
guru bertanggung jawab menciptakan suasana yang mendorong peserta didik
untuk aktif, bersemangat dan berdaya juang. Belajar itu sendiri secara sederhana
dapat diberi definisi sebagai aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari
interaksinya dengan lingkungan sekitarnya.
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang muncul dalam diri seseorang
sebagai hasil dari proses belajar dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan,
keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek- aspek yang lain yang ada
pada individu yang belajar (Trianto, 2011: 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Belajar

tidak

hanya

sekadar

menghafal.

Peserta

didik

harus

mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Peserta didik belajar
dari mengalami. Peserta didik perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah,
menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Oleh
karena itu, penting bagi peserta didik untuk tahu apakah dia belajar dan
bagaimana ia harus mempergunakan pengetahuan dan keterampilan itu. Belajar
menghasilkan suatu perubahan pada peserta didik, perubahan itu dapat berupa
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (Winkel, 2012: 16).
Menurut Gage dan Berliner (dalam Hosnan, 2014: 8), prinsip-prinsip
belajar peserta didik yang dapat dipakai oleh guru dalam meningkatkan kreativitas
belajar yang mungkin dapat digunakan sebagai acuan dalam proses belajar
mengajar antara lain adalah prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.

Pemberian perhatian dan motivasi peserta didik

2.

Mendorong dan memotivasi keaktifan peserta didik

3.

Keterlibatan langsung peserta didik

4.

Pemberian pengulangan

5.

Pemberian tantangan

6.

Umpan balik dan penguatan

7.

Memperhatikan perbedaan individual peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

B.

Hasil Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Guru
dalam proses belajar-mengajar mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai instruktur,
konselor, sebagai media, sebagai sumber dan sebagainya. Dalam fungsinya yang
ganda ini, guru bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pengajaran khususnya
peningkatan prestasi belajar. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah
hasil dari belajar.
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas utama
guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan
data tentang keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran (Wina,
2008: 13). Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Untuk penilaian hasil belajar merupakan proses terakhir dalam proses
pembelajaran. Setiap kompetensi dicapai dari tiga ranah pembelajaran, yaitu ranah
kognitif, keterampilan (psikomotor), dan afektif. Ketiga aspek tersebut sering
diberi istilah 3H (Head, Hand, Heart) (Hosnan, 2014: 424).
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam evaluasi hasil belajar,
diperlukan instrumen atau alat pengukuran. Alat yang digunakan sangat
tergantung pada tujuan pengukuran. Alat yang digunakan mengukur aspek
kognitif berbeda dengan alat pengukur aspek afektif dan psikomotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Penilaian hasil belajar merupakan proses terakhir dalam proses
pembelajaran. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan positif relatif setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan (Hosnan, 2014: 416). Hasil pembelajaran adalah semua efek
yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu
metode di bawah kondisi yang berbeda. Efek ini bisa berupa efek yang disengaja
dirancang oleh sebab itu merupakan efek yang diinginkan, dan juga berupa efek
nyata sebagai hasil penggunaan metode pembelajaran tertentu (Karwono, 2017:
172).
Menurut Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) menyatakan bahwa hasil
belajar dapat dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara
sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar peserta didik adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini ingin melihat pengaruh metode
eksperimen terhadap hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif melalui
pre test dan post test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

C.

Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang

memberi pengalaman belajar langsung dan melibatkan aktivitas peserta didik.
Menurut Suparno (2006: 78), secara umum metode eksperimen adalah metode
mengajar yang mengajak peserta didik untuk melakukan percobaan sebagai
pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar.
Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk
menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Dalam prakteknya,
guru dapat pula melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau
hukumnya.
Eksperimen dilakukan untuk menguji keyakinan atau pendapat tentang
tingkah laku manusia dalam situasi atau kondisi tertentu. Eksperimen dilakukan
dengan anggapan bahwa semua situasi dapat dikontrol dengan teliti, yang
keadaannya berbeda dari observasi yang terkontrol. Untuk mendukung
pelaksanaan eksperimen, perlu dibentuk paling tidak dua kelompok yang bisa
diperbandingkan. Kelompok pertama sebagai kelompok ‘eksperimen’ dan
kelompok kedua sebagai kelompok ‘kontrol’. Lewat penerapan metode
eksperimen banyak aspek

Dokumen yang terkait

PENGARUH GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS KELAS X DI SMAN 1 JABUNG LAMPUNG TIMUR

1 3 80

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENGARUH METODE PICTORIAL RIDDLE YANG DIMODIFIKASI DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI GERAK LURUS DI MAN 1 LAMPUNG TENGAH SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar

0 1 80

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN PADA POKOK BAHASAN LENSA TIPIS TERHADAP MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DI KELAS X SMA BOPKRI II YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progra

0 0 98

PENGEMBANGAN SILABUS DAN MATERI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS UNTUK SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

0 0 290

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI INFORMASI DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN TEKNIK SKDKK SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA N 6 YOGYAKARTA 20092010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mempe

0 5 271

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA

0 0 88

MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PADA MATERI PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

1 2 221