BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG - GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG - Unika Repository

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan

A. Pengelompokan Aktifitas

  Pengelompokkan aktivitas berdasarkan pengelompokan kegiatan : Aktivitas Utama

  Aktivitas Pengelola Aktivitas Penunjang

  Aktivitas Service

  Diagram 3. 1 Pengelompokan Aktivitas

Sumber: Analisis Pribadi, 2017

a. Aktivitas a.1 Aktivitas Utama

  Aktivitas utama yang terdapat pada Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang adalah melihat dan menikmati karya seni lukis dan juga kegiatan edukasi seni dimana menyediakan sarana yang melatih/ memperdalam ketrampilan melukis sebagai bentuk pengembangan potensi diri dan juga sebagai ruang bekerja bagi para Seniman lukis.

  a.2 Aktivitas Pendukung

  Aktivitas dalam bidang seni lukis yang mendukung kegiatan utama, Aktivitas tersebut diantaranya meliputi :  Kegiatan live Sketching atau melukis bersama oleh para seniman Sketchwalk bersama para pelajar SMP / SMA sebagai kegiatan yang mencerdaskan generasi muda melalui kreatifitas dan ketrampilan pada area theatre outdoor ataupun kompleks bangunan.

   Kegiatan diskusi bagi masyarakat umum penggiat Seni lukis bersama dengan seniman dan komunitas Seni lukis sebagai sarana bertukar ide dan pikiran agar dapat meningkatkan kualitas kenenian, termasuk upaya mempererat interaksi para seniman dan pengunjung yang tidak sebatas melalui sosial media saja.

   Kegiatan Open Studio, kegiatan pameran lukis yang mengadopsi suasana studio pelukisnya. Sehingga pengunjung mampu melihat secara langsung saat seniman berproses didalam ruangan.

  a.3 Aktivitas Servis

   Kegiatan membersihkan seluruh area kompleks bangunan Galeri dan Studio Seni agar tetap terjaga kebersihan dan kenyamanan bangunana  Kegiatan keamanan terhadap area Galeri dan Studio Seni agar kemanan didalam kompleks tetap terjaga yang mencakup karya seni dan para pelaku didalam nya. Dilakukan oleh petugas keamanan dengan bantuan teknologi pendukung.

   Kegiatan parkir kendaraan pada area yang telah disediakan bagi para pelaku didalam kompleks bangunan, hal ini mencakup pengunjung umum, pengelola dan seniman.

b. Kategorisai Pelaku Utama b.1 Pengunjung

  Pengunjung dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:  Pengunjung Umum, mencakup masyarakat luas yang datang ke area kompleks Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang:

   Pelaku Seni : Mencakup para seniman yang memiliki kepentingan tersendiri dalam bangunan, yaitu seniman lokal, pelatih seniman, seniman dari komunitas seni lukis lain, seniman lukis dari kota lain, dan para anak muda kreatif.  Peserta Studio Lukis :

  Mencakup para penggiat seni lukis yang memiliki keminatan untuk memperdalam ketrampilan menggambar, dengan mengikuti kelas melukis pada hari tertentu. Peserta ini terbuka untuk segala umur.

   Kolektor : Mencakup para kolektor seni lukis yang ingin membeli lukisan pada area Galeri dan Studio Seni.

  b.2 Pengelola

  Pengelola Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang terdiri dari:  Pimpinan Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang

  Merupakan pemilik utama Galeri dan Studio yang bertanggung jawab mengenai segala hal dalam kompleks bangunan.  Bagian Pengelolaan dan Admisitrasi

  Orang-orang dengan jabatan sekretaris dan bendahara yang bertanggung jawab pada administrasi.

   Bagian Pelayanan dan Tata Pameran Orang yang bertanggung jawab dalam mengelola dan merawat karya seni lukis yang ada diarea Bangunan..

   Bagian Konservasi dan Preparasi Orang yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan , perawatan , pengawetan serta penyimpanan Karya seni didalam kompleks bangunan

   Bagian Kelompok Edukatif

  Seniman dari dalam kota maupun Seniman lain yang bekerja sama dengan pemilik sebagai pelaku yang menangani pelatihan, mengajar dan kelas melukis pada area Studio Seni

   Karyawan Penunjang Mencakup karyawan keamanan, kebersihan, cafeteria,

  Art Shop, karyawan bagian penyiapan sarana Studio

  melukis , dan teknisi Pembagian Pelaku pada projek Galeri dan Studio Seni

  Lukis di Semarang ditunjukan pada tabel

  

Pelaku

Pengunjung Peserta

  Kolektor Pelaku Seni Umum

  Peserta Komunitas Seniman Anak Muda Workshop

  Seni lukis Lukis Kreatif Domestik Peserta

  Mahasiswa Mancanega Kelas ra

  Melukis Anak muda yang Aktif dalam acara

  Seni lukis Diagram 3. 2 Kategori Kegiatan Pengunjung Sumber : Analisis Pribadi 2017 Sumber: Analisis Pribadi, 2017

B. Operasional Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang

  1. Bagi Pengelola  Kegiatan Pengelola dilakukan sebagai berikut :

   Senin-Jumat : 08.00-17.00 WIB

   Sabtu-Minggu : 08.00-21.00 WIB  Jam Istirahat : 12.00-13.00 WIB

   Rapat dilakukan saat jam kerja sedangkan mengenai kegiatan terkait teknis dilakukan diluar jam kerja Galeri dan Studio Seni

  2. Bagi Seniman  Bagi Seniman lukis lainnya kegiatan Pameran dan berinteraksi sebagai berikut:

   Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB  Sabtu-Minggu : 09.00-20.00 WIB

   Penggunaan Studio sebagai fasilitas melukis digunakan pada waktu sebagai berikut :  Senin – Jumat : 09.00-19.00 WIB  Sabtu – Minggu : 09.00-19.00 WIB

  3. Bagi Pengunjung Umum  Galeri Seni, Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB

  Sabtu-Minggu : 09.00-20.00 WIB  Open Studio,Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB

  Sabtu-Minggu : 09.00-16.00 WIB  Cafe, Senin-Jumat : 09.00-16.00 WIB Sabtu-Minggu : 09.00-20.00 WIB  Artshop, Senin-Minggu

  : 09.00-16.00 WIB

4. Bagi Servis  Dilakukan pada jam operasional Galeri dan Studio Seni.

   Keamanan seluruh kompleks bangunan dilakukan penuh dengan shift pengawasan selama 24 jam.

  5. Kegiatan Melukis Bersama/ On The Spot  Dilakukan di ruang luar, Theatre Outdoor dan Taman Seni pada hari, Sabtu-Minggu : 09.00-16.00 WIB

  6. Bagi Peserta Studio Workshop Lukis (Anak-anak, Remaja,Dewasa)

   Dalam 1 minggu dilakukan 3x pertemuan, 2 pertemuan untuk pemberian materi dan berkarya, 1 pertemuan digunakan untuk membahas karya Setiap minggunya (bukan materi)  Tiap tingkatan dapat diselesaikan dengan 8x pemberian materi, sehingga dalam 2 tingkat dapat diselesaikan dalam waktu 2 Bulan  Durasi setiap pertemuan 3 jam, Dengan 1 jam pertama digunakan untuk penyampaian materi  Tiap kategori kelas melukis memiliki kapasitas 33 peserta

  Workshop Lukis

  Pertemuan 8x Pemberian materi

  16x pemberian materi

  Waktu Tambahan (hingga 24 kali)

  Tingkat Dasar

  Anak- Anak

  Tingkat Lanjutan 1

  Anak- Anak Remaja Dewasa

  Tingkat Lanjutan 2

  Remaja Dewasa

   Pembagian Jadwal Studio Lukis setiap minggu :  Senin : Anak-anak (09.00

  • – 12.00), Staff Membersihkan Ruangan (12.00 – 13.00), Remaja (13.00-16.00)

   Selasa : Remaja (09.00-12.00), Staff membersihkan Ruangan (12.00-13.00), Dewasa (13.00-16.00)

   Rabu : Dewasa (09.00-12.00), Staff membersihkan Ruangan (12.00-13.00), Anak-anak (13.00-16.00)

   Kamis : Remaja (09.00-12.00), Staff membersihkan Ruangan (12.00-13.00), Anak-anak (13.00-16.00)

   Jumat : Dewasa (09.00-12.00), Staff membersihkan

  ruangan (12.00-13.00)

  Tabel 3. 1 Pembagian waktu studio melukis Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Pada Hari Senin hingga Rabu merupakan Hari Pemberian Materi, pada Hari Kamis dan Jumat digunakan untuk diskusi dan pembahasan Karya.

  Kelompok Pengelola dan Jumlah :

  9. Koordinator Gudang

  16. Kepala Kebersihan

  5

  15. Staff Perpustakaan

  1

  14. Kepala Perpustakaan

  5

  13. Staff Bagian Teknis dan Perawatan Gedung

  1

  12. Kepala Bagian Teknis dan Perawatan Gedung

  5

  11. Staff Keamanan

  1

  10. Kepala Keamanan

  1

  5

  

No Pelaku Jumlah

  4. Bendahara

  1. Pimpinan

  1

  2. Wakil Pimpinan

  1

  3. Sekretaris

  1

  1

  8. Staff Bagian koleksi dan Perawatan Karya

  5. Kepala Bagian Pameran

  1

  6. Kepala Bagian koleksi dan perawatan Karya Seni

  1

  7. Staff Bagian Pameran

  5

  1

  17. Staff Kebersihan

  22. Staff Parkir

  59 Tabel 3. 2 Kelompok dan jumlah pengelola

  2 Jumlah

  24. Staff Kurator

  2

  23. Kepala Kurator

  4

  4

  5

  21. Staff Pengelola Cafe

  1

  20. Kepla Pengelola Cafe

  4

  19. Staff Publikasi

  1

  18. Kepala Publikasi

  Sumber: Analisis Pribadi, 2017

  91 C. Pola Kegiatan Galeri dan Studio Seni Datang Kantor Pengelola ( Administrasi)

  Mengunjungi Pameran Lukis Menonton Pertunjukan Membaca buku Berkeliling

  Berdiskusi dengan seniman lukis Mengunjungi Pameran Lukis Mengikuti kelas lukis Berkeliling

  ArtShop Pengunjung Umum Peserta Workshop lukis

  Cafe Lavatory Diagram 3. 4 Pola kedatangan dan kepergian pengunjung Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Melihat Seniman berproses

  Datang Kantor Pengelola ( Administrasi) Mengunjungi Pameran Lukis Mengikuti Pameran

  Melakukan Pertunjukan Melakukan Workshop Lukis khusus Berkarya Saling Berdiskusi

  Mengunjungi Pameran Lukis Membeli Karya Lukis Berkeliling Saling Berdiskusi ArtShop

  Seniman, Komunitas Lukis, , Pemuda kreatif Kolektor Seni

  Lukis Cafe Lavatory Diagram 3. 3 Pola kegiatan pelaku seni

  Sumber: Analisis Pribadi, 2017

  c.1 Pola Kegiatan pengelola

  Pola kegiatan pengelola Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang ditunjukan pada diagram 3.2:

   Pimpinan Galeri Seni  Bendahara dan Sekretaris

  Datang Parkir Absen Berkerja

  Makan Buang Air Absen Pulang

Diagram 3. 5 Pola Aktivitas Bagian Pengelola Galeri dan Studio Seni

  Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat Berkerja

  Datang Parkir Absen Mengawasi kegiatan Galeri dan

  Studio Seni Makan Buang Air Absen Pulang Diagram 3. 6 Pola Aktivitas Pimpinan Galeri dan Studio Seni

  Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat Berkerja

  Datang Parkir Absen Menerima laporan, mengatur jadwal dan membuat laporan Makan Buang Air

  Absen Pulang Diagram 3. 7 Pola Aktivitas Bendahara dan Sekretaris Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat

  Berkerja

   Kepala Bagian Koleksi dan Perawatan Beserta Staff  Kepala Bagian Pameran Beserta Staff  Koordinator Gudang Galeri dan Studio Seni  Kepala Administrasi Galeri dan Studio Seni

  Datang Parkir Absen Mendata, menerima, dan merawat

  Karya Seni Lukis Makan Buang Air

  Absen Pulang Diagram 3. 8 Pola Aktivitas Bagian Koleksi dan Perawatan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat

  Berkerja Datang Parkir

  Absen Menata karya yang dipamerkan dan mendekorasi ruang pamer Makan Buang Air

  Absen Pulang Diagram 3. 9 Pola Kepala dan Staff Pameran Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat

  Berkerja Datang Parkir

  Absen Mendata kelengkapan alat dan juga perawatan alat Makan Buang Air

  Absen Pulang Diagram 3. 10 Pola Koordinator Gudang Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat

  Berkerja

   Kepala Bagian Teknis dan pemeliharaan Bangunan beserta Staff

   Kepala Bagian Keamanan beserta Staff  Kepala Bagian Perpustakaan beserta Staff

  Datang Parkir Absen Membuat laporan dan kegiatan

  Administrasi Makan Buang Air Absen Pulang Diagram 3. 11 Pola Aktivitas Kepala Administrasi Galeri dan Studio Seni

  Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat Berkerja

  Datang Parkir Absen Membuat laporan, mengecek teknis dan kondisi bangunan Makan Buang Air

  Absen Pulang Diagram 3. 12 Pola Bagian Teknis dan Pemeliharaan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat

  Berkerja Datang Parkir

  Absen Berjaga di pos, mengecek keamanan diseluruh area, membuat laporan Makan

  Buang Air Absen Pulang Diagram 3. 13 Pola Aktivitas Kepala Keamanan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

  Istirahat Berkerja Membuat Datang Absen Istirahat laporan, menata buku, pengecekan

  Buang Air Makan fasilitas Parkir perpustakaan

  Berkerja Pulang Absen Diagram 3. 14 Pola Aktivitas Kepala Perpustakaan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

   Kepala Bagian Pengelola Cafe beserta Staff

  Membuat Datang Absen Istirahat laporan,

  Mengecek stok bahan, Buang Air Makan merawat Parkir fasilitas cafe Berkerja

  Pulang Absen

Diagram 3. 15 Pola Aktivitas Pengelola Cafe Galeri dan Studio Seni

Sumber:Analisis Pribadi,2017

   Kepala Bagian Publikasi beserta Staff

  Datang Absen Istirahat Membuat laporan, mempublikasi Buang Air Makan kan jadwal Parkir pameran Berkerja

  Pulang Absen

Diagram 3. 16 Pola Aktivitas Kepala Publikasi Galeri dan Studio Seni

Sumber:Analisis Pribadi,2017

   Kepala Bagian Kurator beserta Staff  Kepala Bagian Maintenance beserta Staff  Kepala Bagian Kebersihan beserta Staff

  Datang Parkir Absen Mengecek, melakukan pemilihan karya seni, dan mendiskusika n karya seni

  Makan Buang Air Absen Pulang Diagram 3. 2 Pola Aktivitas Kurator Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017

  Istirahat Berkerja Datang

  Parkir

Absen Melakukan

pengecekan dan perawatan terhadap utilitas bangunan

  Makan Buang Air Absen Pulang Diagram 3. 3 Pola Aktivitas Bagian Maintenance Galeri dan Studio Seni

  Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat Berkerja

  Datang Parkir Absen Membersihkan area Galeri dan Studio, melwaporkan kekurangan dan kerusakan Makan Buang Air

  Absen Pulang Diagram 3. 4 Pola Aktivitas Staff Kebersihan Galeri dan Studio Seni Sumber:Analisis Pribadi,2017 Istirahat

  Berkerja

D. Pendekatan Jumlah Pengunjung

  1. Pendekatan Pengunjung Pendekatan pengunjung dilakukan dengan melakukan perbandingan jumlah wisatawan di 2 tempat projek sejenis yang penulis survei. Tahun Museum Affandi Selasar Sunaryo Art Space 2015 40.320 24.960 2016 50.400 26.400

  Tabel 3. 3 Perbandingan Pengunjung Proyek sejenis Sumber: Analisis Pribadi, 2017

  Presentasi Pengunjung Galeri Affandi 2 tahun terkahir :  (40.320 + 50.400) : 2 = 45.360 : 365 = 124/ Hari Presentasi Pengunjung Selasar Sunaryo 2 tahun terakhir :  (24.960 + 26.400) : 2 = 25.680 : 365 = 72/ Hari Presentasi pengunjung Selasar Sunaryo hanya berkisar antara 420-550 setiap minggunya. Hal ini dikarenakan lokasinya yang jauh dari pusat kota (Dago), sehingga orang awam/ turis yang tidak mengenal dengan baik kondisi area tersebut, akan kebingungan untuk mencari lokasi tempat tersebut Karena lokasi proyek sejenis hampir sama dengan area Museum Affandi, dekat dengan jalan raya utama, dilalui banyak pengendara, dan mudah dijangkau. Maka presentasi pengunjung yang menjadi acuan adalah data pengunjung pada Museum Affandi, yang berkisar antara 120-130 setiap harinya.

3.1.2 Studi Fasilitas

B. Kebutuhan Ruang

  Kebutuhan ruangan yang ada didalam Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang antara lain:

  Tabel 3. 5 Pola Kebutuhan ruang, Sifat Ruang Sumber : Analisis Pribadi, 2017 Kebutuhan

  Sifat

Kebutuhan Ruang Perabot

Ruang

  Ruang Pimpinan Meja, Kursi Almari, Rak, Privat Loker penyimpanan, Komputer Ruang Tamu Meja,Kursi Publik

  Ruang Rapat Meja, Kursi Komputer Privat Ruang Bendahara Meja, Kursi Almari, Rak, Privat Loker penyimpanan, Komputer

  Ruang Sekretaris Meja, Kursi Almari, Rak, Privat Loker penyimpanan, Komputer

  A Ruang Staff dan Meja, Kursi Almari, Rak, Privat

  M Administrasi Loker penyimpanan,

  TA U Komputer

  Ruang KaBag Koleksi dan Meja, Kursi Almari, Rak, Privat Perawatan Karya Seni dan Loker penyimpanan, staff Komputer Ruang KaBag Pameran dan Meja, Kursi Almari, Rak, Privat

  LOLA E staff Loker penyimpanan,

  G N Komputer

  E Ruang kaBag Publikasi dan Meja, Kursi Almari, Rak, Privat

  P Staff Loker penyimpanan, Komputer Ruang Kurator dan Staff Meja, Kursi Almari, Rak, Privat Loker penyimpanan,

  Komputer Lobby Meja, Kursi Publik G

  Ruang Tunggu Meja ,Kursi Publik A JN

  Ruang Staff Keamanan Meja ,Kursi, Tv, Almari Semi N

  Publik U N E

  Ruang Personalia Meja ,Kursi Semi P

  Publik Loading Dock Area Loading Dock Semi

  IS publik

  V SER

  

Ruang Mekanikal Elektrikal Peralatan Mekanikal

Elektrikal Privat Ruang Genset Genset Privat

  

Ruang Restorasi Perabot Perawatan

Benda-benda Koleksi, Obat-obat khusus merawat benda-benda koleksi Semi

  Hall / Lobby Meja, Kursi Publik Ticketing Meja, Kursi, Ticket Box Publik Penitipan Barang Meja, Kursi, Rak Publik

Resepsionist Meja, Kursi, Komputer,

  Publik P E N U N JA N G

  Kanvas, Rak Peralatan Privat

Perpustakaan Meja, Rak Buku, Kursi,

Lemari

  

Studio Seniman Meja, Kursi, Rak

Penyimpanan Publik Studio workshop seni lukis / kelas mengajar Meja, Kursi, Panel

  Dinding, Etalase

Ruang Pameran Permanen Panel Display, Rak

Display Publik

  Meja ,Almari,Rak,Box Privat Gudang Peralatan Gudang Pameran Ruang Pameran Utama

  Publik Stockroom Meja, Kursi, Rak Display Privat Gudang Penyimpanan Karya

  I PENDUKUN G

  Ruang AHU AHU privat Ruang Pompa Pompa Privat Dapur Perabot Memasak Semi Publik Janitor Alat-alat Kebersihan Semi Publik Lavatory Kolset,ember , gayung Semi Publik

  V A S

  I D A N P R E S E R

  V A S

  K O N S E R

  Ruang Kurator dan Staff Meja , Almari,Rak Privat

Ruang Studi Koleksi Panel Display, Rak

Display, Meja, Kursi Privat

  Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer Privat

  U TA M A Kantor KaBag Konservasi dan Preservasi

  Telepon Publik Ruang Tunggu Kursi, rak buku, meja Publik

Ruang Konsultasi Seni Meja, kursi, panel karya,

lemari Semi

  Publik P E LA Y A N A N P U B LIK

  

ArtShop Meja, Kursi, Lemari, Rak

Display Publik

  

Cafetaria Kursi, Meja, Rak Etalase,

Dispenser, Kulkas, Pantry Publik

  Mushola Rak, Kursi Publik ATM Center Mesin ATM Publik Taman Seni (out door) Bangku Taman Publik Theater Outdoor Kursi, Panggung Publik Lavatory Kolset,Ember,Gayung Semi Publik Wisma Seniman Peralatan Hunianan Privat Smoking Area Meja ,Kursi Publik Area Parkir Pos Jaga Parkir Semi Pendopo Area Pendopo Publik

C. Pola Ruang

   Pola Ruang Makro

  Main Gate Pos Keamanan Pos Keamanan Site

  

Parkir Motor Taman Parkir Mobil

Site Gate Drop Off

  Lobby Loading Dock Kantor Pengelola Ruang Tunggu Gudang Ruang Pamer

  Ruang Pamer penyimpanan Permanen Temporer

  Karya Wisma seniman Ruang Audio dan Visual Taman Seni Open Studio

  Pameran Studio Lukis Ruang Theater Outdoor

  Lavatory Perawatan Ruang Perpustakaan Artshop

  Perawatan Koleksi Cafe Musholla

  Ruang MEE Keterangan : Alur Merah : Zona Pengelola Alur Biru : Zona service Alur Ungu : Zona Edukasi Seni Alur Hijau : Zona Istirahat Pengunjung Alur Coklat : Zona Pameran

  Diagram 3. 20 Pola Hubungan ruang skala makro Sumber : Analisis Pribadi, 2017

   Alur Hubungan Ruang Indoor dan Outdoor

  Main Gate Pos Keamanan Pos Keamanan Site

  Parkir Motor Taman Parkir Mobil Drop Off Site Gate

  Lobby Loading Dock Kantor Pengelola Ruang Tunggu Gudang Ruang Pamer

  Ruang Pamer penyimpanan Permanen Temporer

  Karya Wisma seniman Ruang Audio dan Visual Taman Seni Open Studio

  Pameran Studio Lukis Ruang Theater Outdoor

  Lavatory Perawatan Ruang Perpustakaan Artshop

  Perawatan Koleksi Cafe Musholla

  Ruang MEE Keterangan : Alur Orange : Indoor Alur - - - - : Outdoor Diagram 3. 21 Pola Hubungan ruang Indoor dan Outdoor

  Sumber : Analisis Pribadi, 2017

   Pola Ruang Mikro

  Lobby Area Parkir Toilet

  

Ruang Kepala

R. Seniman R. Staff R. Rapat R. Kurator Hubungan Erat Hubungan Sedang

  Area Parkir Kantor Pengelola

  Studio Seniman Studio & Workshop

  Lukis Cafetaria Theater Outdoor

  Galeri Seni R. Staff R. Pompa R. Genset Gudang Toilet

  Hubungan Erat Hubungan Sedang Diagram 3. 22 Pola Hubungan ruang mikro pengelola Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  Diagram 3. 23 Pola Hubungan ruang mikro staff MEE Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  Studio & Workshop Theater Lukis

  ArtShop Cafetaria Studio Seniman Outdoor Area Parkir Lobby Taman

  Ruang Galeri Hubungan Erat Toilet Kantor

  Hubungan Sedang Pengelola Diagram 3. 23 Pola Hubungan ruang mikro seniman Sumber : Analisis Pribadi, 2017

  Studio & Workshop Theater Lukis

  ArtShop Cafetaria Outdoor Studio Seniman Area Parkir Lobby Taman Hubungan Erat

  Ruang Galeri Hubungan Sedang Diagram 3. 23 Pola Hubungan ruang mikro pengunjung Sumber : Analisis Pribadi, 2017

D. Studi Ruang Khusus

  Studi Ruang khusus pada Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang dilakukan pada ruang Galeri Pameran dan juga Studio Seni, yang mencakup studio workshop lukis dan Studio Seniman

  Studi Pengamatan Karya Seni

  Faktor utama yang mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan pengunjung dalam menikmati lukisan adalah peletakan dari karya tersebut pada ruang pamer, selain itu Pengamat lukisan tidak hanya sebatas orang normal, tidak menutup para difable datang ke area Galeri Seni sebagai penikmat Seni (lukisan tersebut). Berikut Standar peletakan karya di ruang pamer : Manusia (Indonesia) memiliki tinggi rata-rata dengan jarak pandang sebagai berikut :

  Jenis Tinggi Rata-rata Pandangan Mata Kelamin

  Pria 165 cm 160 Wanita 155 cm 150

  Anak-anak 115 cm 100

  

Tabel 3. 6 Tinggi Rata-rata Manusia Indonesia

Sumber : Literatur Buku Galeri Seni Gambar 3. 1 Jarak Pandang Lukisan

  Sumber : Data Arsitek Bapak Heno Airlangga seorang pelukis dan juga kurator lukisan, berpendapat bahwa dalam menikmati lukisan, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yang mencakup :

   Memperhatikan jarak lukisan dengan pandangan pengamat, Lukisan kecil dengan ukuran berkisar 30 x 40cm

  • – 50 x 70cm memiliki jarak pengamatan ideal antara 0,5 meter – 1 meter. Lukisan sedang dengan ukuran 60 x 90cm, 90 x 120cm, jarak pandang ideal berada diantara 1 meter
  • – 2 meter. Sementara lukisan besar dengan standart 100 x 150cm – 150 x 300cm, berkisar antara 2 meter – 4 meter.

   Diperlukan adanya suasana tenang ataupun hening  Diperlukan posisi berdiri, duduk, maupun pandangan didepan lukisan agar mendapat posisi ideal bagi pengamat  Pada beberapa kondisi, pemberian alunan musik ditunjukan untuk memainkan suasana ataupun kesan tertentu yang ingin ditonjolkan suatu karya

  Kategori Karya yang dipamerkan

  a. Karya Lukisan (2 Dimensi)  Ukuran Kecil, untuk karya lukis berukuran kecil dengan ukuran karya 0,5 m x 1 m, dengan jarak tiap lukisan 0,19 m. Perhitungan besaran ruang tiap karya dilakukan dengan total lebar karya ditambah dengan jarak pandang yang nyaman bagi pengunjung.

   Ukuran Sedang, untuk karya lukis berukuran sedang mencakup ukuran karya 1 m x 1 m, dengan jarak tiap lukisan 0,37 m. Perhitungan besaran ruang tiap karya dilakukan dengan total lebar karya ditambah dengan jarak pandang yang nyaman bagi pengunjung yaitu 1,95 m x 1,37 m = 2,67 m² tiap karya  Ukuran Besar, pada karya ini, ukuran lukisan dibedakan menjadi

  3. Mencakup :  2 m x 2 m, jarak tiap lukisan 0,74 m dengan besaran ruang

  7,58 m²  3 m x 3m, jarak tiap lukisan 1,1 m dengan besaran ruang

  14,76 m² dan  2 m x 4 m, jarak tiap lukisan 0,78 m dengan besaran ruang

  19,55 m²  Panel Lukisan kecil, memiliki lebar 1,6 m yang digunakan untuk menampung lukisan kecil dibawah luasan 0,5 m x 1 m dengan ukuran minimal 0,4 m x 0,4 m sampai 0,6 m x 0,6 m. Penggunaan panel dipilih untuk penataan ruang agar lebih efinsien dan fleksibel, karena penempatan panel bisa dipindahkan sesuai keinginan pemilik. Dengan besaran tiap panel 3,75 x 1,6 = 6 m².

   Panel Lukisan Sedang, dengan lebar 1,1 m dan digunakan untuk menampung lukisan dengan bingkai khusus, dengan luasan karya 0,9 m x 1,8 m, dan besaran tiap panel 5,9 x 1,1 = 5,6 m²

   Dinding Mural, pada area Ruang pamer utama, digunakan sebagai karya yang dipamerkan, bukan hanya sebagai dinding penghias, sehingga dibutuhkan perhitungan khusus dengan melibatkan jarak pandang yang nyaman dari pengamat. Dengan ukuran dinding 2,5 m x 5 m dengan besaran tiap ruang 5 m x 4,78 m = 24 m² tiap karya.

  b. Lukisan pada Bidang 3 Dimensi  Media yang dipamerkan adalah bidang bola yang dilukis penuh dengan teknik fish-eye maupun melingkar, dengan diameter bola 100 x 100 cm.

  c. Ruang Pameran Utama, dengan kapasitas mampu menampung 150 Karya, yang digunakan untuk memamerkan karya lukis dari Pemilik, Seniman lukis terkenal dan juga seniman yang belum memiliki nama, yang diambil dari para peserta yang mengikuti Studio Workshop Lukis pada kompleks bangunan.

  d. Ruang Pamer Permanen, menampilkan karya lukis berupa bangunan di Kota Semarang, Perkampungan, Gedung maupun suasana oleh para Seniman terkenal maupun pemilik, karya pada area ini bersifat permanen.. Tujuan dari pameran ini adalah mengenalkan budaya lokal kota Semarang (Suasana, bangunan, maupun kampung cagar budaya) kepada pengunjung dan masyarakat luas, dalam bentuk karya lukisan. Sehingga, melalui karya tersebut, diharapkan mampu memberi dan meningkatkan nilai pada kearifan lokal di Kota Semarang. Ruang ini merupakan perwujudan dari Visi dan Misi Pemilik yang berbunyi “Memperjuangkan peradaban dengan memberi nilai pada kearifan lokal” dan “Mengenalkan Budaya Setempat ke dunia luas. Selain itu, pada ruang pamer permanen terdapat karya lukis yang hanya mampu dilihat dengan jelas melalui sudut/ area pandangan mata tertentu. Seperti seni lukis pointilis, Karya yang dilihat dengan duduk, dan karya dengan persyaratan lainnya.

  e.

  110

  111

  112

  113

  114 Tabel 3. 7 Tabel Perhitungan Studi Ruang Khusus Sumber : Literatur Buku Galeri Seni 115

   Besaran Ruang Kebutuhan besaran ruang , kapasitas didasarkan pada: NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2 SB : Studi Banding AS : Asumsi SRK : Studi Ruang Khusus SS : Survei Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan

  nd

  berdasarkan pada Time Saver for Building for Building Types 2 Edition.

  5%-10% : Sirkulasi minimum 20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi 30 % : Kenyamanan fisik 40% : Kenyamanan Psikologis 50% : sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan 70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

  

Kantor Pengelola

Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi Total Sumber

Besaran

  R. Pemimpin

  1 Org 1 6 m²/ org 1 x 6 = 6 7.2 m² SS m²

  • sirkulasi 20 % = 1.2 m²

  R. Penasehat

  1 Org 1 4 m²/ org 1 x 4 = 4 4.8 m² SB m²

  • sirkulasi 20 % = 0.8 m²

  R. Sekretaris

  1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 4.8 m² SS m²

  • sirkulasi 20 % = 0.8 m² R.

  1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 4.8 m² SS Administrasi m²

  • sirkulasi 20 % = 1.2 m²

  R. Rapat

  20 Org 1 24 m²/ unit 1 x 24 = 28.8 m² AS 24 m²

  • sirkulasi 20 % = 4.8 m²

  R. Bendahara 1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 4.8 m² SS m²

  • sirkulasi 20 % = 0.8 m²

  R. Staff

  5 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 4.8 m² AS Keamanan m²

  • sirkulasi 20 % = 0.8 m²

  R. Staff

  5 Org 1 2 m²/ org 5 x 2 = 10 12 m² AS Teknisi m²

  • sirkulasi 20 % = 2 m²

  R. Staff

  5 Org 1 2 m²/ org 5 x 2 = 10 12 m² SB Kebersihan m²

  • sirkulasi 20 % = 2
m² Gudang Arsip 2 Org 1 10 m²/ unit 1 x 10 = 12 m² SB 10 m²

  • sirkulasi 20 % = 2 m²

  Gudang

  1 Org 1 20 m²/ unit 1 x 20 = 24 m² SS Barang

  20 m²

  • sirkulasi 20 % = 4 m²

  Toilet

  1 Org 4 2 m²/ unit 4 x 2 = 8 9.6 m² SB m²

  • sirkulasi 20 % = 1.6 m²

  R. Staff

  5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 18 m² AS Publikasi

  15 m²

  • sirkulasi 20 % = 3 m²

  R. Staff

  5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 18 m² AS koleksi dan 15 m² perawatan

  • sirkulasi lukisan

  20 % = 3 m² R. Kabag

  5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 18 m² AS Pameran dan

  15 m² Staff

  • sirkulasi 20 % = 3 m²

  R. Kurator

  2 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 18 m² SS dan Staff 15 m²

  • sirkulasi 20 % = 3 m²
R. Seniman 10 org 1 2 m²/ unit 10 x 2 = 24 m² AS dan Pelatih 20 m² +

  Seni sirkulasi 20 % = 4 m²

  Sub Total 225.6 m² Sirkulasi 20 % x Sub Total 45.12 m² Total Luas Kantor Pengelola 270 m²

  

Galeri dan Studio Seni

Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi Total Sumber Ruang Besaran

  Ruang Pamer 150 1 905,64 905,64 m² 905,64 SRK Permanen pengunjung m² m² Ruang Pamer 100 org 1 624.6 m² 1 x 625 = 625 m² SRK Temporer

  625 m² Studio Seniman 10

  1 Area 383,38 m² 383,38 SRK Seniman melukis 3 m² m²/ org

  Studio / 33 org

  1 Area 211,2 m² 211,2 SRK Workshop Lukis melukis m²

  1,32m²/ org Lobby 50 org 1 300 m² 1 x 300 m² 300 m² AS

  = 300 Perpustakaan 50 org 1 2 m²/ org 50 x 2 = 120 m² AS 100 m² + sirkulasi 20 % = 20 m²

  Theatre 100 org 1 107,64 107,64 m² 215,28 SRK Outdoor m² + Sirkulasi m² 100 % =

  215,28 m² Taman Seni 50 org 1 70,8 m² 70,8 m² + 84,96 SRK

  Sirkulasi m² 20% = 84,96 m²

  Artshop 50 org 1 200 m² / 1 x 200 = 240 m² AS unit 200 m² + Sirkulasi 20 % = 40 m²

  Ruang Tunggu 10 org 2 24 m² 3 x 10 = 72 m² AS 30 m² + Sirkulasi 20% = 36 m²

  Gudang 1 unit 1 50 m² / 1 x 50 = 60 m² AS unit 50 m² + Barang

  Sirkulasi 20 % = 10 m²

  Toilet 1 org 4 2 m² / 2 x 4 = 8 9.6 m² AS unit m² + Sirkulasi 20 % = 1.6 m²

  Toilet 1 org 1 12 m² / 1 x 12 =

  14.4 AS unit 12 m² + m² Difable

  Sirkulasi 20 % = 2.4 m²

  Ruang 2 org 2 16 m² / 4 x 5 = 20 24 m² AS Penyimpanan unit m² +

  Sirkulasi 25 m²/ 20 % = 4 unit m² 5 x 5 = 25

  30 m² m² + Sirkulasi 20 % = 5 m²

  Ruang 2 org 2 150 m² / 150 x 2 = 360 m² SB Perawatan unit 300 m² + Koleksi

  Sirkulasi 20 % = 60 m²

  R. Informasi 2 org 1 2 m² / 2 x 2 = 4 4.8 m² AS unit m² +

  Sirkulasi 20 % = 0.8 m²

  Loading Dock 3 org

  1 5 x 10 m² 5 x 10 = 60 m² AS 50 m² + Sirkulasi 20 % = 10 m²

  Sub Total 3.443

  m²

  Sirkulasi 20% x Sub Total 688,6

  m²

  Total Luas Galeri dan Studio Seni 4.131 FASILITAS PENUNJANG

  Cafe 50 org 1 2 m²/ org 2 x 50 = 120 m² AS 100 m² + Sirkulasi 20 % = 20 m²

  Pantry 1 unit 1 5 m²/ unit 1 x 5 = 5 6 m² AS m² + Sirkulasi 20 % = 1 m²

  Gazebo 5 org 10 6 m²/ 6 x 10 = 72 m² AS unit 60 m² + Sirkulasi 20 % = 12 m²

  Wisma Seniman 1 org 5 4 m² / 5 x 4 = 20 24 m² AS unit m² + Sirkulasi 20 % = 4 m²

  Toilet 1 org 4 2 m² / 2 x 4 = 8 9.6 m² AS unit m² + Sirkulasi 20 % = 1.6 m²

  Toilet 1 org 1 12 m² / 1 x 12 =

  14.4 AS unit 12 m² + m² Difable

  Sirkulasi 20 % = 2.4 m²

  R. Studi Koleksi 5 org 1 20 m² / 1 x 20 = 24 m² AS unit 20 m² + sirkulasi 20% = 4 m²

  Tempat 5 org 1 20 m² / 1 x 20 = 24 m² AS Penitipan unit 20 m² + Barang sirkulasi 20% = 4 m²

  Ruang 5 org 1 20 m² / 1 x 20 = 24 m² SRK Konsultasi Seni unit 20 m² + sirkulasi

  20% = 4 m²

  Sub Total 318 m² Sirkulasi 20 % x Sub Total 63.6

Total Luas Fasilitas Penunjang Galeri dan Studio Seni 381.6

  

Fasilitas Servis

Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi Total Sumber

Besaran

  R. CCTV 2 org 1 8 m²/ Unit 1 x 8 = 8 9.6 m² AS m² + Sirkulasi 20 % = 1.6 m²

  Pos Jaga 1 org 1 3 m²/ Unit 1 x 3 = 3 3.6 m² AS m² + Sirkulasi 20 % = 0.6 m²

  R. Peralatan 2 org 1 5 m²/ Unit 2 x 3 = 6 7.2 m² AS m² + Sirkulasi 20 % = 1.2 m²

  R. Genset 1 org 1 20 m²/ Unit 1 x 20 = 20 24 m² AS m² + Sirkulasi 20 % = 4 m²

  R. Pompa 1 org 1 8 m²/ Unit 1 x 8 = 8 9.6 m² AS m² + Sirkulasi 20 % = 1.6 m²

  R. Panel 1 unit 3 9 m²/ Unit 3 x 9 = 27

  32.4 AS m² + m² Sirkulasi 20 % = 5.4 m²

  Mushola 25 org 1 240 m²/ 15 x 16 = 288 m² AS Unit 240 m² +

  Sirkulasi

  20 % = 48 m² Tempat Wudhu 10 org 1 12 m²/ Unit 3 x 4 = 12

  14.4 AS m² + m² Sirkulasi 20 % = 2.4 m²

  ATM Box 1 org 1 1 m²/ Unit 0.625 x 2.4 m² AS 0.66 x 5 = 2 m² + Sirkulasi 20 % = 0.4 m²

  Ruang 2 org 2 9 m²/ unit 9 x 2 = 18

  21.6 AS Lightning m² + m² sirkulasi 20% = 3.6

  Ruang Audio 2 org 1 6 m²/ unit 6 x 1 = 6 + 7.2 m² AS sirkulasi 20% = 1.2

  Sub Total 420 m² Sirkulasi 20 % x Sub Total 88 m² Total Luas Fasilitas Servis 504 m²

  

Tabel 3. 8 Perhitungan Besaran Ruang Sumber : Analisis Pribadi , 2017 Dari perhitungan besaran ruang diatas, didapat total luasan “Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang ” sebagai berikut :

KELOMPOK RUANG TOTAL LUAS

  Kantor Pengelola 300 m² Galeri dan Studio Seni 4131 m² Penunjang

  381.6 m²

  Service

  508 m² Total 5.320,60 m²

Flow 30 % 1.596,18 m²

Jumlah 6.916,78 m²

   Kebutuhan Outdoor  Pos Penjaga dengan luasan 1,5 meter x 2 meter = 3,5 m²/ pos jaga. 3,5 m² dikalikan jumlah Pos sebanyak 3 area sehingga total Luasan menjadi 10,5 meter²  Theatre Outdoor dengan ukuran 12 meter x 8,97 meter = 107,64 m² + flow 100 % = 215,28 m², dapat menampung kapasitas 100 orang pengunjung  Kegiatan Pameran Outdoor pada taman seni 15 meter x 17 meter dapat menampung 20 karya lukisan pada bidang 3D (Bola) dengan anggapan tinggi media bola termasuk alas yaitu

  Tabel 3. 9 Luasan Total Fasilitas Galeri dan Studio Seni Sumber : Analisis Pribadi , 2017

  1,33 meter dengan diameter bola 1 meter. 15 m x 17 m = 255 m².

   Program Kebutuhan Parkir Kebutuhan untuk lahan parkir Galeri dan Studio Seni sebagai berikut:

   Kebutuhan parkir pengguna bangunan diasumsikan, Pengelola dan Staff 59 orang, Seniman 25 orang dan pengunjung 150 orang.

   Pengunjung dengan kendaran mobil diasumsikan memiliki kapasitas 40% dari target pengunjung  Pengunjung dengan kendaran bermotor diasumsikan 50% dari target pengunjung  Sementara pengunjung dengan kendaraan umum diasumsikan berkisar 3% dari total target pengunjung, dengan jumlah 1 unit diisi oleh 4 orang  Yang memakai Bus berkisar antara 5% dari pengunjung dengan asumsi 1 unit membawa 40 orang penumpang  Penggunaan Sepeda Pengunjung mencakup asumsi sebanyak

  2% dari target pengunjung  Total waktu berkunjung pada kompleks Galeri dan Studio Seni dimulai pukul 09.00-16.00 WIB. Dengan asumsi aktivitas pengunjung paling lama berkisar hingga 4.5 jam, oleh karena itu kebutuhan mengenai pembagian area parkir, dibagi menjadi 2 kloter : Kebutuhan luas ruang parkir ditunjukan pada tabel 3.18 :

  Tabel 3. 10 Kebutuhan Ruang Parkir Sumber : Analisis Pribadi,2017

Besaran Ruang Fasilitas Parkir

  

Ruang Jumlah Satuan Total Standart

`Parkir Kantor

Staff = 50 40 orang 1.5 m² / unit 60 m² SS

  (80 % motor) Staff = 50 5 orang 12 m² / unit 60 m² SS (10 % mobil) Tamu Kantor 10 orang 1.5 m² / unit 15 m² SS (motor) Tamu Kantor 5 orang 12 m² / unit 60 m² SS (mobil)

  

Parkir Pengunjung

Mobil (40%) 15 mobil 12 m² / unit 180 m² SS 40 % x 150 = 60 org Motor (50%) 33 motor 2.5 m² / unit 82.5 m² SS 50 % x 150 = 75 org Bus (5 %) 2 unit 40 m² / unit 80 m² SS Taksi (3 %) 10 taksi 12 m² / unit 150 m² SS Sepeda (2 %) 20 orang 1 m² / unit 20 m² SS

  

Parkir Khusus

Parkir Difable 5 unit 12 m² / unit 60 m² SS

  

Parkir Service

Loading Dock 3 unit 25 m² / unit 75 m² SS

  

Sub Total

842.5 m²

  Sirkulasi 100 % x Sub Total 842.5 m² Total Luas Parkir : 2 Kloter 842.5 m²

   Program Kebutuhan Luasan Tapak Berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ), tentang BWK II

  (Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari ),Tahun 2000-2010 yang menyangkut fasilitas rekreasi, pendidikan, serta peribadatan di wilayah Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari yaitu: KDB =60% , KLB = 1.3

   Luas Kebutuhan Tapak = Total Luas Bangunan : KLB = 6.916,78 m² : 1.3

  2

  = 5.320 m  Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Kebutuhan Tapak

  2

  = 50 % x 5.320 m

  2

  = 2.660 m  Luas Ruang Terbuka = Luas Kebutuhan Tapak- Luas Lantai Dasar

  2

  2

  = 5.320 m

  • – 2.660 m = 2.660 m²

   Luas RTH = Luas Open Space x 40 %

  2

  = 2.660 m x 40% = 1.064 m²

   Luas Lahan Total = L. Keb. Tapak + L. RTH + L.Parkir & Outdoor

  2

  2

  2

  = 5.320 m + 1.064 m + 1.400 m

  2

  = 7.784 m

E. Citra Arsitektural

  1. Aspek Daya Guna Kompleks “Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang”

   merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai ruang apresiasi karya lukis sekaligus tempat belajar dan berkarya bagi para pegiat seni lukis.

   Desain bangunan akan menggunakan Visi dan Misi “Semarang

  Sketchwalk

  ” sebagai aspek yang men citrakan bentuk dan interprestasi bangunan sebagai wadah yang menduniakan seni lukis.

  2. Aspek Hasil Guna Mampu menghasilkan bangunan yang menjaga keselamatan para pelaku dan pengunjung didalamnya termasuk memberi kenyamanan sirkulasi dan visual, juga memberi akses bagi para pengunjung umum maupun penderita difable

3.2 Studi Sistem Struktur

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

  Pondasi yang digunakan pada perancangan Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang adalah :

   Pondasi dalam dengan pengecoran ditempat dengan penggunaan beton dan batu belah sebagai komponen pengisi

   Batu kali sebagai pondasi setempat yang memiliki struktur dari komponen batu kali yang dirapatkan sehingga mampu berdiri dengan kokoh  Penggunaan Pondasi Footplat yang umum digunakan pada struktur bangunan antara 2-3 lantai dan sesuai terhadap lahan berkontur

  Gambar 3. 2 Pondasi Sumuran Sumber

  

  02.09.17

  

Gambar 3. 4 Pondasi Footplat

Sumber

  02.09.17 Pada Area Dinding Bangunan akan menggunakan :

   Penggunaan Bata Merah yang diekspose, Sehingga memberi kesan yang hangat sekaligus menyatu dengan alam sekitarnya

  Gambar 3. 5 Dinding Bata Merah Sumber : http://senyumdunia.blogspot.co.id/2009/08/foyer- natural-pakai-bata-merah.html/ 02.09.17

   Hebel Block, tahan terhadap perubahan cuaca, ringan, kedap terhadap suara, tahan terhadap api dan juga panas, sifat insulasi yang baik sehingga ramah lingkungan

  Gambar 3. 6 Dinding Hebel Sumber : http://www.homeowners.hebel- usa.com/en/content/hebel_blocks_2489.php/ 02.09.17

   Pada dinding menggunakan Batu Andesit sebagai penghadir suasana yang teduh didalam bangunan

  Gambar 3. 7 Dinding Adesit Sumber/ 02.09.17

   Wallpaper , Menggunakan karya tangan sebagai media langsung dalam melukis di dinding. Hal ini sangat cocok bagi bangunan yang ingin menghadirkan Seni lukis dalam media apapun

  Gambar 3. 8 Wallpaper Dinding dengan tangan Sumber

  01.09.17