PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI

SISWA

  Studi kasus pada siswa kelas X Akuntansi, SMK Putra Tama, Bantul

  

SKRIPSI

  Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:

  Maria Amelia Satya Dharma NIM : 031334033

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO Orang yang mencoba melakukan sesuatu dan gagal jauh lebih baik ketimbang mereka yang nggak berbuat apa-apa, tapi sukses

  • -Ron Herron-

  Pengalaman adalah guru yang tegas, karena ia menguji dahulu, baru mengajarkan.

  • -Aturan Vernon Saunders-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Januari 2008 Penulis

  Maria Amelia Satya Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkam terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.

  Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd,.M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd,.M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.Si.. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

  6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10. Adikku satu-satunya “Akez”, walaupun sering berselisih paham tetapi tetap berbaik hati mau mengantar ke manapun, selalu memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang yang tiada henti. “Love You Sist”.

  11.

  “Komputerku dan printerku” yang walaupun sudah ketinggalan jaman tetapi sudah sangat membantu terselesaikan skripsi ini.

  12. Detha “Oenix” sahabat terbaikku selama 4 tahun ini yang sudah seperti saudara, yang selalu mendengarkan keluh kesahku, selalu memberikan dukungan dan mendorong untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.

  13. Benny, Romo Hiro, Yayik, Wiwid, dan Heni teman-teman dekat ku selama kuliah, yang telah berbagi cerita, berbagi keceriaan, kekonyolan dan saling mendukung selama kuliah. Akhirnya kita lulus, buat Wiwid “ayo kapan nyusul kita ?? “

  14. Septi ”My Partner” selama penelitian, banyak sekali kesulitan yang kita hadapi tetapi dengan semangat yang telah kamu tunjukkan dan kerja keras kita akhirnya kita lulus juga. “God Bless You” 15. Teman-teman UKM Kerohanian Ima “Melon” yang sudah meminjamkan laptopnya, Angga “Cilik” yang sudah rela meminjamkan printernya, Tami

  “Tam-tam” sang editor yang membantu menyusun kalimat dengan benar, Mbak Erna “Simbi” yang telah mengirim doa dari Kalimantan dan Fidel “Den Baguse” yang dengan sedikit bujukan akhirnya bersedia membantu menyusun abstract. “Thanks Guys”

16. Jenny “Keita” yang sudah membantu dalam membuat power point untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20. Mas Banu, Septi, Merli, Titis, Nia, Wita, Tiara, Yeni dan Uke, teman-teman kelas Seminar Penelitian yang sudah memberikan kritikan dan masukan yang berguna untuk kesempurnaan skripsi ini.

21. Teman-teman Nomat 21, terutama Mbak Erna “Simbi” yang jauh di

  Kalimantan sana “ayo kapan kita nonton lagi ?” 22. Teman- teman Mudika St.Stephen Keparakan Lor, “kapan kita kumpul- kumpul lagi?”.

  Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari segala yang telah mereka berikan terhadap penulis selama ini.

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

  Studi kasus pada siswa kelas X Akuntansi, SMK Putra Tama, Ba ntul Maria Amelia Satya Dharma

  Universitas Sanata Dharma 2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi siswa. Penerapan model pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran akuntansi dengan pokok bahasan mengelola bukti transaksi untuk siswa kelas X, SMK Putra Tama, Bantul.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur analisis data dengan menganalisis hasil pengamatan dan hasil belajar. Analisis hasil pengamatan dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, sedangkan analisis hasil belajar menggunakan skor rata-rata tiap satu siklus. Adapun instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Lembar observasi yang dipergunakan terdiri dari empat jenis yaitu : (1) instrumen observasi kegiatan guru, (2) format pengkodean lingkungan sosial kelas, (3) instrumen penilaian proses belajar (diskusi kelompok), dan (4) instrumen observasi keterlibatan siswa dengan model

  . Kuesioner disusun untuk diisi oleh siswa, kuesioner yang

  cooperative learning

  dibagikan kepada siswa terdiri dari dua jenis yaitu : (1) refleksi siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan (2) instrumen hasil belajar ranah afektif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui minat dan sikap siswa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan dokumentasi disimpan dalam bentuk rekaman video yang berfungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE IMPLEMANTATION OF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL

TOWARDS THE INCREASING RESULT OF STUDYING ACCOUNTING

  

A case study on the tenth class of accounting students, Putra Tama

Vocational Senior High School, Bantul

  Maria Amelia Satya Dharma Sanata Dharma University

  2007 The aim of this research is to know whether the implementation of Student Teams Achievement Division (STAD) type cooperative learning model is able to increase the learning result of accounting students. It was done to accounting class to manage the transaction proof as the materials for the tenth grade students of Putra Tama Vocational Senior High School, Bantul.

  This research is a class action research. The procedure of ana lyzing the data done by observing result and learning result. The observation result analyzed by using descriptive analysis, while learning result analyzed by using the average score in every single cycle. These are instruments, which were used in this research, for example, the observation sheet, questionnaire, and documentation. The observation sheet consists of 4 types. 1) the observation instrument of teacher’s activities, 2) the coding format of class social environment, 3) the assessment instrument of learning process (group discussion) and 4) the observation instrument of students’ involvement by learning cooperative as the model.

  Questionnaire was arranged to be filled by the students. Questionnaire that was given to the students consisted of 2 types, those are 1) the student’s reflection towards the Student Teams Achievement Division (STAD) type learning cooperative instrument and model; 2) the instrument of student’s learning in

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv MOTTO .......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... x

  

ABSTRACT ..................................................................................................... xi

  DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Indentifikasi Masalah.......................................................................... 3

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D.

  Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 15 E. Akuntansi............................................................................................ 20 F. Mengelola Bukti Transaksi................................................................. 21 G.

  Penelitian Yang Relevan..................................................................... 24 H. Kerangka Berpikir .............................................................................. 25

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................... 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 27 C. Subyek dan Obyek Penelitian............................................................. 27 D. Prosedur Penelitian............................................................................. 28 E. Innstrumen Penelitian......................................................................... 32 F. Prosedur Analisis dan Interprestasi Data Penelitian........................... 35 G. Hasil Pembelajaran............................................................................. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM..................................................................... A. Tujuan Pendidikan di SMK ................................................................ 37 B. Sistem Pendidikan SMK..................................................................... 38 C. Kurikulum SMA................................................................................. 39

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  J.

  Hubungan SMK “Putra Tama” Bantul dengan DU/DI atau Instansi Lain ............................................................................................................ 46 K. Usaha-usaha Penempatan Lulusan..................................................... 47 L. Siswa SMK “Putra Tama” Bantul ...................................................... 47 M.

  Gambaran Proses Pembelajaran......................................................... 48

  BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Temuan Lapangan.............................................................................. 50 B. Hasil dan Analisis Data ...................................................................... 69

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan......................................................................................... 82 B. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 84 C. Saran ................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 86

LAMPIRAN .................................................................................................. 88

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMK “Putra Tama” Bantul.............................. 48Tabel 5.1 Perkembangan Kegiatan Pembelajaran Siklus Pertama, Siklus

  Kedua, dan Siklus Ketiga ....................................................... 68

Tabel 5.2 Hasil Kuis Siswa ..................................................................... 70Tabel 5.3 Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama, Siklus

  Kedua dan Siklus Ketiga ........................................................ 71

Tabel 5.4 Keterlibatan Siswa .................................................................. 73Tabel 5.5 Keterlibatan Siswa dalam Kelompok ..................................... 74Tabel 5.6 Rekap Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe

  STAD...................................................................................... 77

Tabel 5.7 Rekap Minat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Kooperatif

  Tipe STAD.............................................................................. 77

Tabel 5.8 Perkembangan Hasil Pembelajaran Siswa .............................. 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Spiral Kemmis dan Taggart 1988 ........................................... 18Gambar 3.2 Komponen-komponen Refleksi.............................................. 20

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Hasil Observasi Kegiatan Guru .............................................. 88 Lampiran 2 Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas.................................... 102 Lampiran 3 Penilaian Proses Belajar ......................................................... 108 Lampiran 4 Observasi Keterlibatan Siswa ................................................. 115 Lampiran 5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

  Kooperatif Tipe STAD ........................................................... 122 Lampiran 6 Kuesioner Pembelajaran Ranah Afektif ................................. 127 Lampiran 7 Analisis Ketuntasan Belajar dan Perhitungan Daya Serap Siswa

  ................................................................................................ 131 Lampiran 8 Analisis Tingkat Kesulitan Soal ............................................. 134 Lampiran 9 Perangkat Pembelajaran.......................................................... 137 Lampiran 10 Surat-surat .............................................................................. 197

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak ditemukan fakta bahwa siswa sekolah dasar (SD)

  sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran yang diampu bapak atau ibu guru di dalam kelas.

  Kesulitan belajar para siswa tersebut dapat disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. Salah satu penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari faktor ini adalah ketidakmampuan siswa memahami materi pelajaran secara cepat. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal tersebut antara lain kurikulum yang selalu berubah, ketidakmampuan guru dalam menyampaikan materi ya ng sedang diajarkan, dan lain- lain.

  Sebelum penelitian, dilakukan observasi awal melalui pengamatan pada siswa kelas X Akuntansi, SMK Putra Tama, Bantul, diperoleh beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang berlangsung lebih berpusat pada guru (teacher center). Suasana pembelajaran seperti ini mengakibatkan pembelajaran di kelas cenderung monoton dan siswa pun merasa bosan. Kondisi demikian berdampak pada kualitas belajar yang meliputi kualitas proses dan kualitas hasil belajar tidak memuaskan.

  Berdasarkan fakta di atas serta melihat materi yang akan disampaikan selanjutnya yaitu mengelola bukti transaksi , perlu bagi guru meningkatkan keefektivan pembelajaran melalui penerapan model cooperative learning.

  

Cooperative learning adalah suatu metode belajar pada individu yang berusia

  sebaya dengan berbagai tingkat kemampuan bekerja sama secara berpasangan untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dan penguasaan materi tiap anggotanya. Dalam metode pembelajaran kooperatif, kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih terstruktur dan guru memberikan arahan yang lebih jelas.

  Metode pembelajaran kooperatif ada lima tipe, salah satunya adalah (STAD). Penelitian ini akan

  Student Teams Achivement Division

  menggunakan model pembelajaran koooperatif tipe STAD karena tipe STAD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan baik, mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student

  center , serta dapat meningkatkan proporsi jawaban benar siswa. Pendek kata

  hasil belajar siswa dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibanding pembelajaran yang tidak menggunakan pembelajaran kooperatif. Studi Perdu Karuru tersebut dilakukan pada siswa SLTP bidang studi IPA.

  Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka penulis ingin mengetahui apakah penerapan cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Peningkatan Hasil Pembelajaran Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMK Putra Tama Bantul kelas X Akuntansi.

B. Indentifikasi Masalah

  Pembelajaran di kelas saat ini umumnya masih berpusat pada guru (teacher ). Di kelas guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk

  center

  belajar dengan siswa lain dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

  E. Manfaat Penelitian

  Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan :

  1. Untuk menguji kembali kebenaran dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

  Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan atau pun sebagai tambahan referensi bagi pembaca yang akan melakukan penelitian yang serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

  adalah suatu metode belajar dengan cara

  Cooperative learning

  individu yang berusia sebaya dengan berbagai tingkat kemampuan bekerjasama secara berpasangan untuk mencapai tujuan tertentu, di mana setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dan penguasaan materi tiap anggotanya (Ratri dalam Widya Dharma, 2005:49). Mardiana (http://mbeproject.net/mbe1314.html) menyatakan bahwa pada metode cooperative learning siswa diarahkan untuk belajar bekerja sama dalam satu team (sebagai team work), belajar bertanggung jawab, belajar memimpin dan dipimpin, dan belajar menghargai pendapat orang lain (berdemokrasi). Hal yang sama juga diungkap oleh Kagan (1994:8) yang menyatakan cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang berisikan serangkaian aktivitas pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang telah diberikan dan masing- masing siswa mempunyai tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang telah ditargetkan dalam kelompok serta kerja siswa menjadi lebih terarah karena tiap siswa sudah mempunyai peran masing- masing berkaitan dengan tugas yang telah diberikan.

  2. Unsur-unsur Cooperative Learning Kerja kelompok belum tentu identik dengan cooperative learning. Hal demikian tergantung bagaimana proses belajar yang terjadi dalam kelompok. Roger dan David Johson (Lie, 2002:30-34) mengatakan untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur cooperative learning yang diterapkan antara lain : a.

  Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif , pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik. Setiap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  Tanggung jawab perseorangan Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

  c.

  Tatap muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing- masing. Sinergi tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

  d.

  Komunikasi antar anggota Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Tipe Cooperative Learning Slavin (1995: 71-144) memperkenalkan empat tipe pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a.

  Student Team Learning (STL)

  Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan dan

  dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari metode STL adalah “hadiah tim” (team reward), “akuntabilitas individu” (indivudual accountability), dan “peluang bersama untuk berhasil (equal opportunity for success). Pada prinsip ada empat metode STL yang secara luas dikembangkan dan diteliti, yaitu : 1)

  Student Teams Achievement Division (STAD) Guru yang menggunakan STAD, mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim- tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis yang telah dilakukan. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar penilaian singkat yang telah dibagikan. 2)

  Teams Games Tournament (TGT) Hampir sama dengan STAD, ada presentasi materi pelajaran oleh guru yang membedakan dengan STAD adalah tidak dilaksanakaannya kuis untuk individu tetapi hasil belajar dievaluasi dengan permainan akademik seperti cerdas cermat. Skor tim secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kesulitan atau masalah. Saat ujian, masing- masing anggota tim bekerja tanpa dibantu oleh anggota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, poin ekstra dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain khusus untuk pengajaran metematika bagi siswa kelas tiga sampai kelas enam.

  4) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

  Pada metode ini siswa dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping. Langkah- langkah yang dilakukan membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen kemudian guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran setelah masing- masing kelompok mendapatkan wacana siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas, jika siswa sudah selesai membahas masing- masing kelompok diminta untuk mempresentasikan/membacakan hasil kelompok. Setelah semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

  Learning Together Peserta didik melakukan presentasi materi pelajaran. Setelah itu mereka dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Peserta didik kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.

  d.

  Group Investigation Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.

B. STAD (Student Teams Achivement Division) 1.

  Pengertian STAD (Student Teams Achivement Division) Slavin (1995:5) mengungkapkan bahwa terdapat empat tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menolong satu sama lain untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Jika siswa menginginkan kelompoknya mendapatkan penghargaan atau hadiah dari guru, mereka harus dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mempelajari materi yang telah diberikan oleh guru. Selain itu siswa menjadi lebih aktif dan meningkat kualitas hasil pembelajarannya yang dapat dilihat melalui hasil kuis yang telah dilakukan oleh guru.

2. Komponen Penting Dalam STAD (Student Teams Achivement Division)

  Dalam STAD ada lima komponen penting (Slavin,1995:71-73) : a. class presentations. Pada komponen ini siswa harus benar-benar memperhatikan materi yang diberikan karena nantinya akan berguna pada saat dilakukan kuis dimana skor yang didapat berdasarkan skor kelompok.

  b. teams. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran siswa yang memiliki perbedaan suku, jenis kelamin dan kemampuan siswa c. quizzes. Kuis dilakukan secara individual dan siswa tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akan mendapat hasil yang baik jika tidak menunjukkan kerja mereka yang terbaik e. team recognition. Kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan

3. Langkah-langkah dalam STAD (Student Teams Achivement Division)

  (http://learning-with- me.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html#17) a.

  Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.) b. Guru menyajikan pelajaran.

  c.

  Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

  d.

  Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.

  e.

  Memberi evaluasi.

  f.

  Penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termesuk kognitif tingkat tinggi.

  2. ranah afektif. Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

  3. ranah psikomotoris. Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisasian atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

  Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan isi pengajaran.

D. Penelitian Tindakan Kelas 1.

  Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:4 dalam Wiriaatmadja, 2006:11). Sedangkan pengertian penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, 2007:2-3 yang juga diungkapkan oleh Aqib, 2006:12-13 mengatakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan.

  a. penelitian. Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b. tindakan. Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

  c. kelas. Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakteristiknya. Adapun karakteristik yang bersifat umum antara lain sebagai berikut : a. berangkat dari permasalah faktual yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari- hari.

  b. adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas tersebut.

  c. adanya proses pelaksanaan penelitian sebagai suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan Ebbut, 1985 ( Suyanto, K. E dkk, 2006:8). Di dalam dan diantara siklus-siklus itu ada informasi yang merupakan balikan dari apa yang yang telah dilakukan oleh peneliti.

  3. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses yang dinamis dimana ada empat (gambar 3.1) yaitu : a. perencanaan tindakan b. pelaksanaan atau implementasi tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 3.1 Spiral Kemmis dan Taggart 1988

  (Wiriaatmadja 2006:66)

PLAN PLAN ACT ACT REFLECT REFLECT OBSERVE OBSERVE

  Keterangan Gambar 3.1 (Susilo 2006:9-12) : 1.

  Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian yang sebidang. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk diterapkan di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Observasi Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dilakukan.

  4. Refleksi Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan pada

Gambar 3.2. Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada

  Siklus 1, maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus 2. Pada siklus kedua ini perlu dilakukannya perencanaan kembali. Siklus ini merupakan kesatuan dari kesatuan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 3.2

  (Susilo 2006:14) Pemaknaan

  Pemantapan Analisis

  Penjelasan Tindak Lanjut

  Penyimpulan Siklus

  Pemanfaatan

  Berikutnya E.

   Akuntansi

  Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasar pada logika matematik yang sekarang dikenal sebagai pembukuan berpasangan (double entry ) dan sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca

  bookkeeping

  Pacioli mempublikasikan bukunya tentang pembukuan. Dalam bukunya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penginterpretasian hasil proses tersebut (Chariri, Ghozali:31). Sedangkan

  Statement of Accounting Principel Board No. 4 (1970) mendefinisikan

  akuntansi lebih luas lagi, yaitu akuntansi adalah kegiatan / fungsi penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit- unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Purnastuti, Mustikawati : 101).

  Dari kedua pengertian di atas dapat diketahui tujuan pokok akuntansi adalah memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan sistem akuntansi informasi yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif tentang unit- unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi.

F. Mengelola Bukti Transaksi 1.

  Menyiapkan bukti transaksi a.

  Pengertian bukti transaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Transaksi pengeluaran kas

  Bukti transaksinya : kuitansi, nota kontan, cek, dan bilyet giro 2)

  Transaksi penerimaan kas Bukti transaksinya : bonggol atau soice kuitansi dan cek

  3) Transaksi pembelian secara kredit

  Bukti transaksinya : faktur asli 4)

  Transaksi penjualan secara kredit Bukti transaksinya : faktur copy

  5) Transaksi lain-lain Bukti transaksi : memo, nota debet, nota kredit.

  c.

  Macam-macam bukti tansaksi 1)

  Kwitansi : tanda bukti terjadinya pembayaran yang ditanda tangani oleh pihak penerima uang

  2) Nota

  : tanda bukti pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli 3)

  Faktur : perhitungan jual beli secara kredit yang dibuat oleh penjual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) : surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha Nota debit karena adanya pengembalian barang dagangan atau penurunan harga yang dibuat oleh pihak pembeli

  6) : surat perintah dari pemegang rekening giro Cek

  (pemegang dana) kepada banknya supaya mengeluarkan sejumlah uang untuk diberikan kepada pembawa cek/pihak yang namanya dicantumkan dalam cek tersebut 2. Menganalisa bukti transaksi

  Hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah menganalisa kebenaran dan keabsahan bukti-bukti transaksi : a.

  Menganalisa kebenaran Dengan cara mengecek kembali kebenaran dan perhitungan dari data- data yang ada berupa angka, baik yang mendatar maupun menurun b.

  Menganalisa keabsahan bukti transaksi Dengan cara mengidentifikasi kelengkapan dari data yang ada dalam bukti transaksi dan apakah data sudah memenuhi peraturan yang berlaku. Bukti transaksi harus memuat :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6) adanya materai sesuai dengan peraturan yang berlaku c.

  Menentukkan nama rekening yang dimasukkan ke dalam posisi kredit atapun nama rekening di sisi debet

3. Menyimpan bukti transaksi a.

  Pengertian penyimpanan bukti transaksi Penyimpanan bukti transaksi adalah suatu bentuk kegiatan pengklasifikasian dan penyusunan buk ti transaksi serta penyimpanan penyimpanan bukti transaksi sesuai dengan jenis dan tanggal kejadiannya ke dalam alat penyimpanan, misalnya : ordner atau snelhecter.

  Mengklasifikasikan bukti transaksi adalah mengelompokkan bukti transaksi sesuai dengan jenisnya, misalnya : bukti transaksi penerimaan kas dijadikan satu kelompok, bukti pengeluaran kas dijadikan satu kelompok.

  Menyusun bukti transaksi secara kronologis artinya menyusun bukti transaksi sesuai dengan urutan tanggal terjadinya.

  b.

  Prosedur penyimpanan bukti transaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Kerangka Berpikir

  Dalam metode pembalajaran kooperatif tipe STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 siswa yang merupakan campuran siswa menur ut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Saat bekerja dalam kelompok, siswa ditugaskan untuk menuntaskan materi yang diberikan oleh guru. Pada proses ini siswa saling mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang diberikan. Siswa dituntut untuk dapat bekerja dalam kelompok (sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) dan memberikan kontribusi untuk kemajuan kelompok, sehingga siswa menjadi terlatih untuk dapat mengahargai pendapat dan keberadaan team, sifat egois dan dominasi siswa “pintar” dalam kelompok mulai berkurang. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan pas-pasan mendapatkan tempat untuk lebih dihargai karena sesuai dengan kapasitasnya ia dapat memberikan kontribusi bagi kelompoknya. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan pas-pasan menjadi lebih percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas serta dapat meningkatkat kualitas proses pembelajran siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  guru mampu melatihkan keterampilan proses dengan baik, mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered.

  Dengan meningkatnya kualitas proses pembelajaran siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Dalam proses pembelajaran siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi yang diberikan oleh guru dari berbagai sumber yang diberikan guru atau pengalaman yang dimiliki masing- masing anggota kelompok. Melalui kerjasama semua unsur dalam kelas, terjadi peningkatan mutu atau hasil dari kegiatan belajar mengajar.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adili (http://www.smu- net.com/main.php?mode=1&act=pb&xkd=29) yang menerapkan metode STAD dalam pembelajaran membaca pemahaman di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negri 2 Kendari, di dapat hasil kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ini lebih tinggi dibandingkan kegiatan belajar mengajar tanpa menggunakan metode STAD dalam hal nilai rata-rata dan daya serap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan

  merupakan sebuah inkuiri yang bersifat refleksi mandiri yang dilakukan oleh partisipasi dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasionalitas dari : (a) praktik-praktik sosial maupun kependidikan; (b) pemahaman terhadap praktik-praktik tersebut; dan (c) situasi pelaksanaan praktik-praktik pembelajaran (Kemmis dalam Tatra, 2006:6).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.

  Lokasi Penelitian Dalam hal ini penulis memilih lokasi di kelas X Akuntasi SMA Putra Tama Bantul.

2. Waktu Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Prosedur Penelitian

  Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus pertama

  Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan/tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi: a.

  Perencanaan Pada tahap perencanaan, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

  (STAD), yaitu meliputi:

  Achievement Division

  1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa. Dasar yang digunakan untuk memetakan siswa adalah hasil kuis yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah mengetahui hasil evaluasi siswa, kemudian peneliti dan guru meranking siswa dari siswa yang mempunyai nilai tertinggi sampai dengan siswa yang mempunyai nilai tertendah. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (STAD), lembar kerja siswa, kuis,

  Teams Achievement Division lembar observasi dan lembar observasi siswa.

  2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

  a) kriteria keberhasilan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan, dengan menggunakan prinsip belajar tuntas, misalnya 70%. Apabila tingkat perbaikan yang diharapkan tercapai minimal 70 %, maka pencapaian itu itu dapat dikatakan sudah memenuhi kriteria;

  b) instrumen observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelas antara lain : mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, memusatkan perhatian pada materi diskusi, dan mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan;

  c) instrumen observasi interaksi antar siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif yaitu menghargai saran serta menghargai pendapat teman pada saat diskusi dan memberi kesempatan tiap orang untuk mengusulkan sesuatu;

  d) lembar penilaian kemampuan siswa merangkum dengan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e) lembar penilaian kemampuan kelompok dalam bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru dengan benar; f) lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis individu yang dilakukan pada setiap akhir siklus untuk melihat seberapa besar peningkatan yang dialami tiap siswa selama pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

  b.

  Tindakan Pada tahap ini, mengimplementasi pembelajaran kooperatif tipe

  Student Teams Achievement Division (STAD) sesuai dengan rencana

  tindakan. Langkah- langkahnya sebagai beikut: 1)

  Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. 2)

  Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan empat orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing- masing kelompok. Siswa dalam kelompok mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

  Observasi Tahap ini dilasanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan.

  Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder.

  d.

  Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu: 1)

  Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekuranga n dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya (penyesuaian rencana pembelajaran dan /atau instrumen yang perlu disempurnakan).