PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
Oleh:
Dick Wanda Lestari Sitinjak
NIM. 4123131017
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS
GARAM”.
Dick Wanda Sitinjak (NIM. 4123131017)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media LKS.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Sumbul
yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random
sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas XI IPA -3 sebagai kelas
eksperimen 1, dan XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen II yang masing-masing
terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan
lima option. Instrumen tes yang digunakan memiliki nilai reliabilitas 0,89. Karena
rhitung > rtabel yaitu 0,89 > 0,362, maka instrumen tersebut reliabel. Kelas
eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dengan Media LKS. Hasil penelitian diperoleh,
untuk kelas eksperimen I nilai rata-rata pretest sebesar 37.375 dan nilai rata-rata
post-test adalah 82.66 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah
36.375 dan nilai rata-rata post-test adalah 77,33. Hasil uji anava diperoleh thitung =
9,62 dan ttable = 4,01, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan media LKS
dan tanpa media.
Kata Kunci : Student Teams Achievement Division (STAD), LKS, hasil belajar
siswa, uji anava.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Terhadap hasil Belajar Siswa Pada materi Hidrolisis Garam”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada : Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta
civitas akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs, Germanicus Sinaga M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi,
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga diberikan kepada Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si., M.Si, Ibu Dra. Hafni
Indriati Nasution, M.Si, Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si., M.Sc yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dra, Anna Juniar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si., M.Si, sebagai Ketua
Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai Ketua Prodi Jurusan Kimia
dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia
FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih
juga kepada Bapak Drs. Manihar Tumanggor, M.Pd selaku Kepala SMAN 1
Sumbul, Bapak K. Tumanggor S.Pd selaku pembantu kepala sekolah bagian
kesiswaan dan Ibu A. habeahan, S. Pd selaku guru Kimia yang memberikan waktu
dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan kepada siswa/i
v
SMAN 1 Sumbul khususnya kelas XI IPA 2 dan IPA 3 yang banyak membantu
dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
orang tua terhebat Ayahanda tercinta St. Aden Sitinjak dan Ibunda terkasih
Nurtianna Simamora yang telah memberikan banyak motivasi serta dukungan
materil, dan terima kasih juga kepada kakak-kakak saya Eva Helen Sitinjak, S.E
dan Tien Pratiwi Sitinjak, S.Si, dan adik-adik saya Lilli Sitinjak, Sonia Togi M.
Sitinjak, Johannes Riski Sitinjak, dan Aber Tulus Sitinjak yang juga terus
memberikan motivasi kepada penulis dan keluarga beserta keluarga besar yang
tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yakni the STRATEIA Fitriani, Irma, Florentina, Ria, Agus, Feni, Sherlin,
Eka yang sudah memberikan banyak pelajaran rohani, suka cita, motivasi dan
dukungan saat penulisan skripsi ini serta selalu ada saat penulis mengalami
kesusahan dan teman-teman Kimia Dik B 2012 yang selalu ada buat penulis
selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED. Yang terakhir penulis
mengucapkan terima kasih kepada keluarga DUBLAS A ONE yang selalu bisa
menghibur dan menjadi penyemangat bagi penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya kasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
Dick Wanda Sitinjak
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
vii
ix
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional
1
1
3
4
4
4
4
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
2.2. Hasil Belajar
2.3. Pembelajaran Kooperatif
2.3.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.3.2. Unsur-unsur penting dalam pembelajaran kooperatif
2.4. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
2.4.1. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.4.2. Kelebihan dan Kekurangan Kooperatif Tipe STAD
2.5. Materi Hidrolisis Garam
2.5.1. Sifat Larutan Garam
2.5.2. Konsep Hidrolisis Garam
2.5.3. Menghitung Larutan garam
2.6. Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis
6
6
6
7
8
9
11
11
13
14
14
15
16
18
19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
20
20
20
20
vii
3.4. Disain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Validitas Soal
3.5.2. Tingkat kesukaran soal
3.5.3. Daya Pembeda soal
3.5.4. Reliabilitas Soal
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.6.1. Tahap Awal (persiapan dan perencanaan)
3.6.2. Tahap Pelaksanaan penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Uji Hipotesis
20
23
23
23
24
25
25
26
26
27
27
28
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Validitas Test
4.1.2. Reliabilitas Test
4.1.3. Tingkat Kesukaran
4.1.4. Daya Pembeda
4.2. Persyaratan Analisis
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.2.3. Hasil Belajar Siswa
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji Hipotesis
4.4. Pembahasan
30
30
30
30
30
31
31
31
32
32
34
34
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
36
36
36
DAFTAR PUSTAKA
37
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.4. Skema Alur Penelitian
22
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
33
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.4.1. Sintaks Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
13
Tabel 3.4. Desain Penelitian Two-Group (Pretest dan Posttest)
20
Tabel 3.7. Model Tabel Analisis ragam untuk RAL
29
Tabel 4.1. Uji Normalisasi Data Pretest dan Posttest
31
Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas
32
Tabel 4.3. Hasil Perolehan Rata-rata Pretest dan posttest
33
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar
34
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus pembelajaran
39
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
41
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa
53
Lampiran 4. Pembahasan LKS
54
Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Test
58
Lampiran 6. Instrumen Test Sebelum Divalidasi
75
Lampiran 7. Pembahasan Instrumen Tes Sebelum Divalidasi
81
Lampiran 8. Instrument Test Setelah Divalidasi
89
Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi
93
Lampiran 10. Tabel Validitas
94
Lampiran 11. Perhitungan Validitas
95
Lampiran 12. Tabel Tingkat Kesukaran
98
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran
99
Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda
101
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda
103
Lampiran 16. Tabel Reliabilitas
105
Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas
106
Lampiran 18. Tabel Kesimpulan Analisis Instrument Test
107
Lampiran 19. Tabulasi Nilai Siswa
108
Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretest dan posttest
Lampiran 21. Uji Normalitas Data
109
110
xi
Lampiran 22. Uji Homogenitas Data
112
Lampiran 23. Uji Hipotesis Data
114
Lampiran 24. Tabel Product Moment
116
Lampiran 25. Tabel Nilai Chi Kuadrat
117
Lampiran 26. Tabel Distribusi F
118
Lampiran 27. Dokumentasi
120
Jadwal Penelitian
123
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki potensi yang besar dalam
menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia globalisasi dan
industrialisasi. Kimia termasuk salah satu rumpun IPA yang dibangun atas dasar
produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah (Trianto, 2012). Permendiknas
nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi menyatakan tujuan dari mata pelajaran
kimia adalah membekali peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA, khususnya dalam mengajar
kimia pada konsep hidrolisis garam guru cenderung menggunakan cara berbicara
atau bercerita, dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang
disampaikan guru tersebut tanpa mengetahui dari mana fakta dan konsep itu
ditemukan, serta lebih mementingkan hasil daripada makna belajar itu sendiri.
Guru kurang melatih bagaimana cara berpikir siswa secara bertahap melalui
strategi pembelajaran yang tepat untuk memahami fakta dan konsep yang
dipelajari, sehingga siswa kurang mengetahui manfaat dari mempelajari materi
hidrolisis garam, karena pada pembelajaran hidrolisis garam banyak soal
perhitungan dan reaksi yang membutuhkan analisis dan konsentrasi yang tinggi
(Buchori, 2015).
Sudjana (2009) mengemukakan bahwa pendidikan dan pengajaran
dikatakan berhasil apabila perlahan perubahan yang tampak pada siswa
merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya. Hal tersebut
dapat dilihat dari pengetahuan kognitif siswa yang meningkat dari yang tidak tahu
menjadi tahu atau dari yang kurang menjadi lebih paham. Setidak-tidaknya, apa
yang dicapai oleh siswa merupakan akibat proses yang ditempuhnya melalui
kegiatan pembelajaran kimia yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam
proses mengajarnya.
1
2
Pada pembelajaran kimia banyak siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap siswa SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe pada saat mengikuti Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2015. Berdasarkan hasil observasi
terjadi penurunan hasil belajar siswa, terutama pada pelajaran kimia kelas XI.
Terbukti dari nilai kimia siswa kelas XI IPA-1 hanya sekitar 25% yang lulus
melebihi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat prestasi siswa dalam belajar kimia masih tergolong
rendah, terlebih lagi pada materi hidrolisis garam.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan
perbaikan proses pembelajaran pada siswa khusus nya di SMA kelas XI. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat ikut berperan aktif selama proses
pembelajaran berlangsung. Siswa saling bertukar pendapat dalam memahami
konsep hidrolisis serta mampu menyelesaikan soal secara berdiskusi. Maka
diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa selama
kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang lebih mendorong keaktifan,
kemandirian dan tanggung jawab dalam diri siswa adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada
materi Hidrolisis Garam.
STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam
tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat
kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru memberikan materi dalam STAD yang
pada awalnya diperkenalkan dalam presentasi kelas dan difokuskan pada konsepkonsep dari materi yang akan dibahas saja. Selanjutnya, guru memberikan
informasi kepada siswa kemudian siswa membentuk tim, setelah itu mereka
bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
pelajaran tersebut. Kemudian semua siswa diberi kuis dengan tujuan untuk
mengetahui atau mengukur kemampuan belajar siswa terhadap materi yang telah
dipelajari. Untuk selanjutnya, kuis tersebut diberi skor dan tentunya kelompok
3
yang mempunyai skor tinggi akan mendapatkan penghargaan atas usaha yang
telah dilakukan kelompok selama kegiatan belajar mengajar (Ashadi, 2013).
Pemakaian LKS akan menimbulkan interaksi antara guru dan siswa yang
akan menimbulkan kemungkinan adanya diskusi. Siswa tidak hanya mendengar
informasi dan menerima konsep dari guru, tetapi siswa dibimbing untuk
menemukan suatu konsep dan mengaplikasikannya pada soal-soal yang sesuai
dengan konsep tersebut. Sehingga dengan adanya soal- soal diharapkan siswa
dapat menguasai konsep tersebut secara mendalam. Belajar dengan menggunakan
LKS menuntut siswa untuk lebih aktif, baik mental maupun fisik di dalam
kegiatan belajar mengajar (Suguharti,2013).
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh peneliti terdahulu seperti :
penelitian yang dilakukan oleh Manik(2015) ” Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Media
Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid” mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 73,7 % .
Penelitian yang dilakukan oleh Meida (2013) “Penerapan Model Pembelajran
Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Powerpoint pada pokok bahasan
Struktur Atom untuk Meningkatkan hasil belajar siswa SMA” mampu
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 75%, Ashadi, (2013), Studi Komparasi
Model Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia
Flash Player Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan
Kovalen Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2011/2012 meningkatkan hasil belajar sekitar 71%, Esterlina, (2013),
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Struktur
Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 75%.
Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian
dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam”
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah :
1. Kurang bervariasinya model pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
sehingga kurang menarik bagi siswa.
2. Rendahnya hasil belajar siswa yang tidak mencapai nilai KKM
3. Proses pembelajaran yang cenderung pasif, dimana proses pembelajaran masih
didominasi oleh guru.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media LKS pada kelas eksperimen I dan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tanpa media pada kelas eksperimen II.
2. Dalam penelitian ini materi yang diajarkan adalah hidrolisis garam
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS dan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa media pada materi hidrolisis
garam”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media LKS berbeda dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tanpa media pada materi hidrolisis garam.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa : dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam materi hidrolisis
garam dan meningkatkan hasil belajar siswa.
5
2. Bagi guru : dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dan mengikut sertakan siswa dalam proses pembelajaran
sehingga siswa lebih mudah memahami.
1.7. Definisi Operasional
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini, maka agar penelitian
dapat terfokus perlu dilakukan pendefinisian beberapa istilah, yaitu :
1. Pembelajaran
kooperatif
merupakan
strategi
pembelajaran
yang
menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa
dengan tingkat kemampuan yang berbeda, serta menekankan kerja sama dan
tanggung jawab kelompok dalam mencapai tujuan yang sama.
2. STAD atau Student Team Achievement Division adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang sederhana yang dalam pelaksanaannya
meliputi 6 tahapan, yaitu : persiapan, penyajian materi, kegiatan kelompok,
kuis, penghargaan kelompok dan perhitungan nilai awal dan pengubahan
kelompok.
3. Materi Hidrolisis Garam adalah materi yang dipelajari pada siswa SMA kelas
XI semester genap. Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam
air. Jika garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan reaksi
yang akan terjadi, yaitu: garam terhidrolisis dan garam tidak terhidrolisis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS pada pokok materi
hidrolisis garam. Dimana rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS sebesar
82,6 lebih besar dibanding model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa LKS
sebesar 77,33.
5. 2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Student Teams Achievement Division (STAD) dengan media LKS,
karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel aktivitas lainnya,
seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah.
36
37
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Sari, A.P., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran
STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player
Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen
Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2) : 110-116.
Buchori, M., (2015), Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model
Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet,
Jurnal Penelitian
Pembelajaran IPA, 1(1): 76-90.
Budiningsih, C.A., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Esterlina, M., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamdayama, J., (2014), Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.
Hamida, N., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari
Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester
Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2(2): 7-15
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajraan Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A., (2010), Mempraktikkan Cooperative di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo,
Jakarta.
Manik, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) Dengan Media Powerpoint Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Istem Koloid,
Skripsi, FMIPA UNIMED.
Octavianti, S., Ashadi, Redjeki, T., (2014), Studi Komparasi Model Pembelajaran
Kooperatif Metode STAD (Student Team Achievement Division) dan
38
Metode TGT (Teams Games Tournament) Berbantuan macromedia Flash
pada Pembelajaran materi senyawa Hidrokarbon, jurnal pendidikan Kimia,
3: 65-73.
Purba, M., (2012), Kimia, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Penerbit AR_Ruzz Media.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi penelitian pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti,S., Saputro, S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media
Tts Dan Lks Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement
Divisions (Stad) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X
Semester Gasal Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1): 73-79.
Trianto, (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP),
Kencana, Jakarta.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Sari, A.P., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran
STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player
Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen
Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2) : 110-116.
Buchori, M., (2015), Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model
Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet,
Jurnal Penelitian
Pembelajaran IPA, 1(1): 76-90.
Budiningsih, C.A., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Esterlina, M., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamdayama, J., (2014), Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.
Hamida, N., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari
Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester
Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2(2): 7-15
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajraan Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A., (2010), Mempraktikkan Cooperative di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo,
Jakarta.
Manik, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) Dengan Media Powerpoint Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Istem Koloid,
Skripsi, FMIPA UNIMED.
Octavianti, S., Ashadi, Redjeki, T., (2014), Studi Komparasi Model Pembelajaran
Kooperatif Metode STAD (Student Team Achievement Division) dan
Metode TGT (Teams Games Tournament) Berbantuan macromedia Flash
38
pada Pembelajaran materi senyawa Hidrokarbon, jurnal pendidikan Kimia,
3: 65-73.
Purba, M., (2012), Kimia, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Penerbit AR_Ruzz Media.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi penelitian pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti,S., Saputro, S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media
Tts Dan Lks Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement
Divisions (Stad) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X
Semester Gasal Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1): 73-79.
Trianto, (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP),
Kencana, Jakarta.
TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
Oleh:
Dick Wanda Lestari Sitinjak
NIM. 4123131017
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS
GARAM”.
Dick Wanda Sitinjak (NIM. 4123131017)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Media LKS.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Sumbul
yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random
sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas XI IPA -3 sebagai kelas
eksperimen 1, dan XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen II yang masing-masing
terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan
lima option. Instrumen tes yang digunakan memiliki nilai reliabilitas 0,89. Karena
rhitung > rtabel yaitu 0,89 > 0,362, maka instrumen tersebut reliabel. Kelas
eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) dengan Media LKS. Hasil penelitian diperoleh,
untuk kelas eksperimen I nilai rata-rata pretest sebesar 37.375 dan nilai rata-rata
post-test adalah 82.66 sedangkan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen II adalah
36.375 dan nilai rata-rata post-test adalah 77,33. Hasil uji anava diperoleh thitung =
9,62 dan ttable = 4,01, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penelitian
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan media LKS
dan tanpa media.
Kata Kunci : Student Teams Achievement Division (STAD), LKS, hasil belajar
siswa, uji anava.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Terhadap hasil Belajar Siswa Pada materi Hidrolisis Garam”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada : Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta
civitas akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs, Germanicus Sinaga M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi,
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga diberikan kepada Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si., M.Si, Ibu Dra. Hafni
Indriati Nasution, M.Si, Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si., M.Sc yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dra, Anna Juniar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si., M.Si, sebagai Ketua
Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai Ketua Prodi Jurusan Kimia
dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia
FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih
juga kepada Bapak Drs. Manihar Tumanggor, M.Pd selaku Kepala SMAN 1
Sumbul, Bapak K. Tumanggor S.Pd selaku pembantu kepala sekolah bagian
kesiswaan dan Ibu A. habeahan, S. Pd selaku guru Kimia yang memberikan waktu
dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan kepada siswa/i
v
SMAN 1 Sumbul khususnya kelas XI IPA 2 dan IPA 3 yang banyak membantu
dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
orang tua terhebat Ayahanda tercinta St. Aden Sitinjak dan Ibunda terkasih
Nurtianna Simamora yang telah memberikan banyak motivasi serta dukungan
materil, dan terima kasih juga kepada kakak-kakak saya Eva Helen Sitinjak, S.E
dan Tien Pratiwi Sitinjak, S.Si, dan adik-adik saya Lilli Sitinjak, Sonia Togi M.
Sitinjak, Johannes Riski Sitinjak, dan Aber Tulus Sitinjak yang juga terus
memberikan motivasi kepada penulis dan keluarga beserta keluarga besar yang
tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yakni the STRATEIA Fitriani, Irma, Florentina, Ria, Agus, Feni, Sherlin,
Eka yang sudah memberikan banyak pelajaran rohani, suka cita, motivasi dan
dukungan saat penulisan skripsi ini serta selalu ada saat penulis mengalami
kesusahan dan teman-teman Kimia Dik B 2012 yang selalu ada buat penulis
selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED. Yang terakhir penulis
mengucapkan terima kasih kepada keluarga DUBLAS A ONE yang selalu bisa
menghibur dan menjadi penyemangat bagi penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya kasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
Dick Wanda Sitinjak
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
vii
ix
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional
1
1
3
4
4
4
4
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
2.2. Hasil Belajar
2.3. Pembelajaran Kooperatif
2.3.1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.3.2. Unsur-unsur penting dalam pembelajaran kooperatif
2.4. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
2.4.1. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.4.2. Kelebihan dan Kekurangan Kooperatif Tipe STAD
2.5. Materi Hidrolisis Garam
2.5.1. Sifat Larutan Garam
2.5.2. Konsep Hidrolisis Garam
2.5.3. Menghitung Larutan garam
2.6. Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis
6
6
6
7
8
9
11
11
13
14
14
15
16
18
19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
20
20
20
20
vii
3.4. Disain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Validitas Soal
3.5.2. Tingkat kesukaran soal
3.5.3. Daya Pembeda soal
3.5.4. Reliabilitas Soal
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.6.1. Tahap Awal (persiapan dan perencanaan)
3.6.2. Tahap Pelaksanaan penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Uji Hipotesis
20
23
23
23
24
25
25
26
26
27
27
28
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Validitas Test
4.1.2. Reliabilitas Test
4.1.3. Tingkat Kesukaran
4.1.4. Daya Pembeda
4.2. Persyaratan Analisis
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.2.3. Hasil Belajar Siswa
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji Hipotesis
4.4. Pembahasan
30
30
30
30
30
31
31
31
32
32
34
34
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
36
36
36
DAFTAR PUSTAKA
37
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.4. Skema Alur Penelitian
22
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa
33
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.4.1. Sintaks Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
13
Tabel 3.4. Desain Penelitian Two-Group (Pretest dan Posttest)
20
Tabel 3.7. Model Tabel Analisis ragam untuk RAL
29
Tabel 4.1. Uji Normalisasi Data Pretest dan Posttest
31
Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas
32
Tabel 4.3. Hasil Perolehan Rata-rata Pretest dan posttest
33
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar
34
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus pembelajaran
39
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
41
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa
53
Lampiran 4. Pembahasan LKS
54
Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Test
58
Lampiran 6. Instrumen Test Sebelum Divalidasi
75
Lampiran 7. Pembahasan Instrumen Tes Sebelum Divalidasi
81
Lampiran 8. Instrument Test Setelah Divalidasi
89
Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi
93
Lampiran 10. Tabel Validitas
94
Lampiran 11. Perhitungan Validitas
95
Lampiran 12. Tabel Tingkat Kesukaran
98
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran
99
Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda
101
Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda
103
Lampiran 16. Tabel Reliabilitas
105
Lampiran 17. Perhitungan Reliabilitas
106
Lampiran 18. Tabel Kesimpulan Analisis Instrument Test
107
Lampiran 19. Tabulasi Nilai Siswa
108
Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretest dan posttest
Lampiran 21. Uji Normalitas Data
109
110
xi
Lampiran 22. Uji Homogenitas Data
112
Lampiran 23. Uji Hipotesis Data
114
Lampiran 24. Tabel Product Moment
116
Lampiran 25. Tabel Nilai Chi Kuadrat
117
Lampiran 26. Tabel Distribusi F
118
Lampiran 27. Dokumentasi
120
Jadwal Penelitian
123
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki potensi yang besar dalam
menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia globalisasi dan
industrialisasi. Kimia termasuk salah satu rumpun IPA yang dibangun atas dasar
produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah (Trianto, 2012). Permendiknas
nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi menyatakan tujuan dari mata pelajaran
kimia adalah membekali peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan yang
lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA, khususnya dalam mengajar
kimia pada konsep hidrolisis garam guru cenderung menggunakan cara berbicara
atau bercerita, dan siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang
disampaikan guru tersebut tanpa mengetahui dari mana fakta dan konsep itu
ditemukan, serta lebih mementingkan hasil daripada makna belajar itu sendiri.
Guru kurang melatih bagaimana cara berpikir siswa secara bertahap melalui
strategi pembelajaran yang tepat untuk memahami fakta dan konsep yang
dipelajari, sehingga siswa kurang mengetahui manfaat dari mempelajari materi
hidrolisis garam, karena pada pembelajaran hidrolisis garam banyak soal
perhitungan dan reaksi yang membutuhkan analisis dan konsentrasi yang tinggi
(Buchori, 2015).
Sudjana (2009) mengemukakan bahwa pendidikan dan pengajaran
dikatakan berhasil apabila perlahan perubahan yang tampak pada siswa
merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya. Hal tersebut
dapat dilihat dari pengetahuan kognitif siswa yang meningkat dari yang tidak tahu
menjadi tahu atau dari yang kurang menjadi lebih paham. Setidak-tidaknya, apa
yang dicapai oleh siswa merupakan akibat proses yang ditempuhnya melalui
kegiatan pembelajaran kimia yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam
proses mengajarnya.
1
2
Pada pembelajaran kimia banyak siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
terhadap siswa SMA Swasta Santa Maria Kabanjahe pada saat mengikuti Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2015. Berdasarkan hasil observasi
terjadi penurunan hasil belajar siswa, terutama pada pelajaran kimia kelas XI.
Terbukti dari nilai kimia siswa kelas XI IPA-1 hanya sekitar 25% yang lulus
melebihi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat prestasi siswa dalam belajar kimia masih tergolong
rendah, terlebih lagi pada materi hidrolisis garam.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan
perbaikan proses pembelajaran pada siswa khusus nya di SMA kelas XI. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat ikut berperan aktif selama proses
pembelajaran berlangsung. Siswa saling bertukar pendapat dalam memahami
konsep hidrolisis serta mampu menyelesaikan soal secara berdiskusi. Maka
diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa selama
kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang lebih mendorong keaktifan,
kemandirian dan tanggung jawab dalam diri siswa adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada
materi Hidrolisis Garam.
STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam
tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat
kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru memberikan materi dalam STAD yang
pada awalnya diperkenalkan dalam presentasi kelas dan difokuskan pada konsepkonsep dari materi yang akan dibahas saja. Selanjutnya, guru memberikan
informasi kepada siswa kemudian siswa membentuk tim, setelah itu mereka
bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
pelajaran tersebut. Kemudian semua siswa diberi kuis dengan tujuan untuk
mengetahui atau mengukur kemampuan belajar siswa terhadap materi yang telah
dipelajari. Untuk selanjutnya, kuis tersebut diberi skor dan tentunya kelompok
3
yang mempunyai skor tinggi akan mendapatkan penghargaan atas usaha yang
telah dilakukan kelompok selama kegiatan belajar mengajar (Ashadi, 2013).
Pemakaian LKS akan menimbulkan interaksi antara guru dan siswa yang
akan menimbulkan kemungkinan adanya diskusi. Siswa tidak hanya mendengar
informasi dan menerima konsep dari guru, tetapi siswa dibimbing untuk
menemukan suatu konsep dan mengaplikasikannya pada soal-soal yang sesuai
dengan konsep tersebut. Sehingga dengan adanya soal- soal diharapkan siswa
dapat menguasai konsep tersebut secara mendalam. Belajar dengan menggunakan
LKS menuntut siswa untuk lebih aktif, baik mental maupun fisik di dalam
kegiatan belajar mengajar (Suguharti,2013).
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh peneliti terdahulu seperti :
penelitian yang dilakukan oleh Manik(2015) ” Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Media
Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid” mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 73,7 % .
Penelitian yang dilakukan oleh Meida (2013) “Penerapan Model Pembelajran
Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Powerpoint pada pokok bahasan
Struktur Atom untuk Meningkatkan hasil belajar siswa SMA” mampu
meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 75%, Ashadi, (2013), Studi Komparasi
Model Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia
Flash Player Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan
Kovalen Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2011/2012 meningkatkan hasil belajar sekitar 71%, Esterlina, (2013),
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Struktur
Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 75%.
Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian
dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam”
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah :
1. Kurang bervariasinya model pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
sehingga kurang menarik bagi siswa.
2. Rendahnya hasil belajar siswa yang tidak mencapai nilai KKM
3. Proses pembelajaran yang cenderung pasif, dimana proses pembelajaran masih
didominasi oleh guru.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan media LKS pada kelas eksperimen I dan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tanpa media pada kelas eksperimen II.
2. Dalam penelitian ini materi yang diajarkan adalah hidrolisis garam
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS dan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa media pada materi hidrolisis
garam”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media LKS berbeda dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tanpa media pada materi hidrolisis garam.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa : dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam materi hidrolisis
garam dan meningkatkan hasil belajar siswa.
5
2. Bagi guru : dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dan mengikut sertakan siswa dalam proses pembelajaran
sehingga siswa lebih mudah memahami.
1.7. Definisi Operasional
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini, maka agar penelitian
dapat terfokus perlu dilakukan pendefinisian beberapa istilah, yaitu :
1. Pembelajaran
kooperatif
merupakan
strategi
pembelajaran
yang
menempatkan siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa
dengan tingkat kemampuan yang berbeda, serta menekankan kerja sama dan
tanggung jawab kelompok dalam mencapai tujuan yang sama.
2. STAD atau Student Team Achievement Division adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang sederhana yang dalam pelaksanaannya
meliputi 6 tahapan, yaitu : persiapan, penyajian materi, kegiatan kelompok,
kuis, penghargaan kelompok dan perhitungan nilai awal dan pengubahan
kelompok.
3. Materi Hidrolisis Garam adalah materi yang dipelajari pada siswa SMA kelas
XI semester genap. Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam
air. Jika garam dilarutkan ke dalam air, maka ada dua kemungkinan reaksi
yang akan terjadi, yaitu: garam terhidrolisis dan garam tidak terhidrolisis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS pada pokok materi
hidrolisis garam. Dimana rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media LKS sebesar
82,6 lebih besar dibanding model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa LKS
sebesar 77,33.
5. 2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Student Teams Achievement Division (STAD) dengan media LKS,
karena model dan media ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan
mengadakan penelitian dengan variabel-variabel aktivitas lainnya,
seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah.
36
37
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Sari, A.P., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran
STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player
Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen
Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2) : 110-116.
Buchori, M., (2015), Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model
Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet,
Jurnal Penelitian
Pembelajaran IPA, 1(1): 76-90.
Budiningsih, C.A., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Esterlina, M., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamdayama, J., (2014), Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.
Hamida, N., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari
Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester
Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2(2): 7-15
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajraan Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A., (2010), Mempraktikkan Cooperative di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo,
Jakarta.
Manik, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) Dengan Media Powerpoint Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Istem Koloid,
Skripsi, FMIPA UNIMED.
Octavianti, S., Ashadi, Redjeki, T., (2014), Studi Komparasi Model Pembelajaran
Kooperatif Metode STAD (Student Team Achievement Division) dan
38
Metode TGT (Teams Games Tournament) Berbantuan macromedia Flash
pada Pembelajaran materi senyawa Hidrokarbon, jurnal pendidikan Kimia,
3: 65-73.
Purba, M., (2012), Kimia, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Penerbit AR_Ruzz Media.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi penelitian pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti,S., Saputro, S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media
Tts Dan Lks Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement
Divisions (Stad) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X
Semester Gasal Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1): 73-79.
Trianto, (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP),
Kencana, Jakarta.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ashadi, Sari, A.P., Nugroho, A., (2013), Studi Komparasi Model Pembelajaran
STAD Dengan Menggunakan Media Animasi Macromedia Flash Player
Dan Molymod Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Ikatan Kovalen
Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas X Sman 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(2) : 110-116.
Buchori, M., (2015), Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model
Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet,
Jurnal Penelitian
Pembelajaran IPA, 1(1): 76-90.
Budiningsih, C.A., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Esterlina, M., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Skripsi, FMIPA UNIMED.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hamdayama, J., (2014), Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.
Hamida, N., Mulyani, B., Utami, B., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari
Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester
Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2(2): 7-15
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajraan Inovatif, Media Persada, Medan.
Lie, A., (2010), Mempraktikkan Cooperative di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo,
Jakarta.
Manik, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) Dengan Media Powerpoint Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Istem Koloid,
Skripsi, FMIPA UNIMED.
Octavianti, S., Ashadi, Redjeki, T., (2014), Studi Komparasi Model Pembelajaran
Kooperatif Metode STAD (Student Team Achievement Division) dan
Metode TGT (Teams Games Tournament) Berbantuan macromedia Flash
38
pada Pembelajaran materi senyawa Hidrokarbon, jurnal pendidikan Kimia,
3: 65-73.
Purba, M., (2012), Kimia, Erlangga, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Penerbit AR_Ruzz Media.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi penelitian pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti,S., Saputro, S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media
Tts Dan Lks Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement
Divisions (Stad) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X
Semester Gasal Sma Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1): 73-79.
Trianto, (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP),
Kencana, Jakarta.