UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD
Denik Arikha, Ngadiman, Elvia Ivada
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
denikarikha@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran
mata pelajaran akuntansi setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Sukoharjo
tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas, dan
melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini
antara lain informan, tempat penelitian, peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi,dan tes. Pengujian validitas data
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan
teknik analisis data kualitatif yang terbagi dalam 3 komponen berurutan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran siswa dari sebelum tindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses
pembelajaran sebelum dilakukan tindakan masih berpusat pada guru sehingga keaktifan siswa
kurang dan hal itu berdampak pada kurangnya pemahaman siswa yang membuat ketuntasan
hasil belajar kurang. Peningkatan terjadi pada siklus I. Keaktifan siswa serta ketuntasan hasil
belajar siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan
keaktifan siswa dan ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi tinggi sehingga bisa
mendukung suatu pembelajaran yang berkualitas.
Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran akuntansi bagi kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013.
Kata kunci: Kualitas Pembelajaran, Mata Pelajaran Akuntansi, STAD

1


Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the improvement of learning quality in
accounting subjects after the implementation of cooperative learning model type Student
Teams Achievement Divisions (STAD) in grade XIof student IPS 2 year 2012/2013 of SMA
Negeri 3 Sukoharjo.
This study was an action research which implement in two cycles. The study was
undertaken with collaboration between a researcher, classroom teachers, and involved student
participation. The sources of data wereinformants, location of the study, events, and
documents. Data was collected through observation, interviews, documentation, and test. The
data was validated using both techniques and methods triangulation. Data was analyzed using
qualitative data analysis which divided inti three sequential components namely data
reduction, data presentation, and conclusion.
The results showed that the implementation of cooperative learning type Student
Teams Achievement Division (STAD) can improve the quality of student learning before the
intervention to the first cycle and from cycle I to cycle II. The learning process before the
intervention was teacher- centered which result in lack of student’s understanding. In the first

cycle, there was an increasing of student’s activity and mastery of learning outcomes,
although it was not optimal. The implementation of the second cycle resulted in the increasing
of student’s activity and mastery of learning outcome which could lead to quality learning.
Based on data analysis, it can be concluded that theimplementation of cooperative
learning model type Student Teams Achievement Division (STAD) can improve the quality
of teaching accounting subjects for class XI IPS 2 SMA Negeri 3 Sukoharjo in 2012/2013.
Keywords: learning quality, accounting subject, STAD

Menurut UU No. 20 Tahun 2003

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu

tentang

Sistem

Pendidikan

Nasional,


faktor yang terpenting sebagai penentu

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

kelestarian dan kemajuan bangsa, karena

untuk mewujudkan suasana belajar dan

dengan pendidikan akan dihasilkan manusia-

proses pembelajaran agar peserta didik

manusia yang berkualitas. Sumber daya

secara aktif mengembangkan potensi dirinya

manusia

untuk


yang

berkualitas

akan

memiliki

kekuatan

spiritual

mengantarkan bangsa menjadi maju dan

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kompetitif di tengah arusglobalisasi, namun

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan


Indonesia masih mengalami hambatan dalam

yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,

menciptakan kualitas pendidikan yang baik.

bangsa, dan negara (Dwi Siswoyo, 2008:

Salah satu masalah yang dihadapi dalam

19).

dunia pendidikan saat ini yaitu masih

pendidikan harus diselenggarakan secara

lemahnya proses pembelajaran (Apriliana

sadar


Rejeki, 2010).

direncanakan
2

Berdasarkan

dan

pengertian

proses
sehingga

tersebut,

pembelajarannya
dapat


tercapai

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
kualitas pembelajaran yang baik. Menurut

belajar siswa tersebut tercermin dari nilai

Glaser yang dikutip oleh Hamzah Uno

ulangan semester I tahun ajaran 2012/2013,

(2007:153), kualitas lebih mengarahkan

dari 41 siswa kelas XI IPS 2 hanya terdapat

pada

sedangkan


24 siswa atau sekitar 58,54% yang telah

pembelajaran merupakan suatu upaya untuk

mencapai nilai KKM dan masih terdapat 17

membelajarkan siswa.

siswa atau sekitar 41,46% yang belum

sesuatu

yang

baik

(2002:101)

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum


kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi

(KKM). Nilai ini berkisar antara 42-100.

proses dan dari segi hasil. Dari segi proses,

KKM yang telah ditentukan oleh SMA N 3

pembelajaran

dan

Sukoharjo untuk penguasaan materi pada

berkualitas apabila seluruh atau setidak-

mata pelajaran akuntansi adalah sebesar

tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik


75,00.

Menurut

Mulyasa

dikatakan

berhasil

Kurang

terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun

maksimalnya

kualitas

pembelajaran,

pembelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 2

disamping menunjukkan kegairahan belajar

SMA N 3 Sukoharjo yang lain juga terlihat

yang tinggi, semangat belajar yang besar,

pada saat proses pembelajaran berlangsung.

dan rasa percaya diri sendiri. Sedangkan dari

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti

segi hasil, proses pembelajaran dikatakan

pada saat PPL di SMA N 3 Sukoharjo

berhasil apabila terjadi perubahan perilaku

tampak

yang

didik

pembelajaran Akuntansi, dalam memberikan

seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian

materi pelajaran pada siswa guru kurang

besar (75%). Perwujudan dari perubahan

melibatkan siswa untuk aktif. Komunikasi

tingkah laku hasil belajar adalah adanya

yang

peningkatan

sesuai

cenderung satu arah saja, yaitu dari guru ke

ditetapkan

siswa. Pada saat pembelajaran tersebut

sosial

dengan

dalam

positif

proses

pada

diri

kemampuan

tujuan

yang

peserta

siswa

telah

tampak

(Masbied,2012).

bahwa

terjalin

bahwa

selama

selama

antusias

pelaksanaan

pembelajaran

siswa

dalam

Dari data awal yang diperoleh

mengikuti pelajaran akuntansi masih kurang.

peneliti, dapat diketahui bahwa kualitas

Hal itu terlihat dari adanya siswa yang

pembelajaran akuntansi kelas XI IPS 2 SMA

cenderung kurang memperhatikan, terutama

N 3 Sukoharjo kurang maksimal. Hal itu

siswa yang duduk di bagian belakang.

terlihat dari prestasi belajar akuntansi siswa

Mereka asyik mengobrol, menulis hal-hal

kelas XI IPS 2 SMA N 3 Sukoharjo yang

yang tidak terkait dengan materi, bahkan ada

belum optimal. Kurang optimalnya prestasi

yang mengantuk dan tidur di kelas.
3

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
Selain itu, partisipasi siswa dalam

dibandingkan

proses pembelajaran akuntansi juga masih

konvensional.

kurang. Hal itu terlihat pada saat guru

tercapainya

memberikan pertanyaan, siswa biasanya

peningkatan prestasi belajar matematika

menjawab pertanyaan guru secara bersama-

siswa kelas VIII SMP N 5 Kepanjen Malang

sama,

melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD

itupun

tidak

semua

menjawab

pertanyaan tersebut. Kalaupun ada seorang

dengan
Hal
indikator

pembelajaran

itu

terbukti
penelitian

dari
yaitu

(Likithapradnya, 2008).

siswa yang menjawab pertanyaan guru, itu

Penelitian lain yaitu yang dilakukan

terjadi hanya jika ditunjuk oleh guru untuk

oleh Nuansa Ayu Febrina dan Isroah (2012)

menjawab dan jika diberi kesempatan untuk

dengan judul “Peningkatan Aktivitas Belajar

bertanya, siswa hanya berbisik-bisik dengan

Akuntansi Melalui Implementasi Model

teman bahkan sebagian besar hanya diam.

Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams

Siswa tidak mempunyai keberanian untuk

Achievement Division (STAD) Pada Siswa

bertanya maupun menjawab pertanyaan.

Kelas X Ak 3 Program Keahlian Akuntansi

Kondisi lain yang ada selama proses

SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun

pembelajaran

selesai

Pelajaran 2011/2012”. Dari hasil penelitian

mengerjakan tugas, siswa tidak berani

dapat dapat disimpulkan bahwa terjadi

mempresentasikan hasilnya, tetapi hanya

peningkatan aktivitas belajar akuntasi dari

dibahas bersama dengan guru.

siklus I ke siklus II (Jurnal Pendidikan

yaitu

setelah

Memperhatikan

masalah-masalah

Akuntansi Indonesia, 2012).

tersebut maka perlu dicari suatu metode
pembelajaran

yang

dapat

menunjukkan bahwa berbagai permasalahan

meningkatkan pemahaman dan keaktifan

dalam proses pembelajaran dapat diatasi

siswa

pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran

meningkat. Berdasarkan studi penelitian

kooperatif tipe STAD (Student Teams

yang telah dilakukan oleh Anton Prayitno

Achievement

(2008), dengan penerapan Pembelajaran

kesesuaiannya dengan permasalahan yang

Kooperatif Model STAD (Student Teams

dihadapi kelas XI IPS 2 SMA N 3

Achievement Divisions) dapat meningkatkan

Sukoharjo, maka peneliti menggunakan

kualitas

model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sehingga

efektif

kualitas

pembelajaran

agar

Dari penelitian-penelitian tersebut

matematika

pada

siswa kelas VIII SMP N 5 Kepanjen

Divisions).

Karena

dalam penelitian ini.

Malang. Dari hasil penelitian menunjukkan

Pembelajaran

pembelajaran metode STAD lebih baik

pendekatan
4

kooperatif

pembelajaran

adalah
yang

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
siswa

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

untuk

Division (STAD) Pada Siswa Kelas XI IPS 2

memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri

SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran

dan juga anggota

2012/2013”

menggunakan
sehingga

kelompok
bekerja

kecil
sama

yang lain (Anitah,

Rumusan masalah dari penelitian

2009:3.7). Salah satu model pembelajaran
kooperatif adalah Metode STAD (Student

ini

Teams Achievement Divisions). Metode

Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams

STAD dikembangkan oleh Robert Slavin

Achievement

dan kawan-kawan dari Universitas John

meningkatkan kualitas pembelajaran mata

Hopkins.

pelajaran akuntansi bagi

Menurut

Arends

(mengutip

yaitu:

Apakah

penerapan

Division

(STAD)

Model

dapat

kelas XI IPS 2

pernyataan Slavin, 1994, 1995), metode ini

SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran

dipandang paling sederhana dan paling

2012/2013?
Tujuan dari penelitian yang hendak

langsung dari pendekatan pembelajaran
dicapai

kooperatif (2008:13).
Melalui

Model

yaitu

untuk

mengkaji

dan

menganalisis apakah metode Student Teams

Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Achievement

Divisions (STAD) peneliti berupaya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran mata

meningkatkan kualias pembelajaran dalam

pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS

pelajaran akuntansi. Metode STAD dipilih

2 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran

karena

2012/2013.

metode

pembelajaran

tersebut

merupakan salah satu model kooperatif yang

diantara

siswa

untuk

(STAD)

dapat

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian

menekankan pada adanya aktivitas dan
interaksi

Division

tindakan

saling

kelas

(Classroom

Action

memotivasi dan saling membantu dalam

Research). Penelitian ini bertempat di kelas

menguasai materi pelajaran guna mencapai

XI IPS 2 SMA Negeri 3 Sukoharjo yang

prestasi yang maksimal.

beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No.

Berdasarkan kenyataan yang terjadi

197 Sukoharjo. Penelitian dilaksanakan pada

pada saat pembelajaran akuntansi dan

bulan Desember 2012-Maret 2013 semester

didukung oleh teori serta penelitian yang

genap tahun pelajaran 2012/2013. Subyek

relevan, maka akan dilakukan penelitian

penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas

dengan judul “Upaya Peningkatan Kualitas

XI IPS 2 SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun

Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi

pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa

Melalui Penerapan Model Pembelajaran
5

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
41 siswa yang terdiri dari 17 siswa

keadaan

siswa

perempuan dan 24 siswa laki-laki.

akuntansi dengan materi pokok bahasan
pencatatan

Dalam penelitian tindakan kelas ini

terhadap

jurnal

pembelajaran

penyesuaian

dan

terdapat prosedur penelitian yang dilakukan

penyusunan kertas kerja pada perusahaan

melalui siklus-siklus tindakan. Tiap-tiap

jasa yang berupa data catatan lapangan

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan

tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil

yang ingin dicapai. Rancangan atau rencana

observasi dengan berpedoman pada lembar

awal

penelitian,

pengamatan keaktifan siswa dan hasil

peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan

penilaian belajar dari materi pokok bahasan

dan membuat rencana tindakan, termasuk di

pencatatan

dalamnya

dan

penyusunan kertas kerja pada perusahaan

dan

jasa. Data tersebut diperoleh dari berbagai

tindakan

yang

sumber yaitu: informan, tempat penelitian,

sebagai

upaya

peristiwa dan perilaku, serta dokumen.

membangun pemahaman konsep siswa serta

Teknik pengumpulan data yang dipakai

mengamati

dari

untuk memperoleh data dalam penelitian

pembelajaran

adalah observasi, wawancara, tes, dan kajian

kooperatif tipe STAD. Refleksi, peneliti

dokumen. Pengujian validitas data dalam

mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

penelitian

hasil atau dampak dari tindakan yang

triangulasi metode dan triangulasi sumber.

dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

Peneliti menggunakan metode dokumen,

yang

Tindakan

observasi, wawancara dan tes. Sumber data

direncanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I

diperoleh dari hasil observasi keaktifan

dan siklus II, masing-masing siklus dikenai

siswa dalam proses pembelajaran akuntansi

perlakuan yang sama (alur kegiatan yang

melalui model pembelajaran kooperatif tipe

sama)

STAD dan data nilai tes individu siswa saat

sebelum

perangkat

mengadakan

instrumen
pembelajaran.

pengamatan,

meliputi

dilakukan oleh peneliti

hasil

diterapkannya

diisi

atau
model

oleh

namun

penelitian
Kegiatan

dampak

pengamat.

pokok

bahasan

materi

jurnal

ini

menggunakan

Di akhir tiap siklus dilakukan tes individu

penelitian ini dilakukan secara terus menerus

pada siswa. Dibuat dalam dua siklus

selama

dimaksudkan untuk memperbaiki sistem

sampai akhir penelitian atau penarikan

pengajaran yang telah dilaksanakan.

kesimpulan. Setiap unit data yang diperoleh
dari

pengumpulan

beragam

data

sumber

data

teknik

tindakan.

yang dikumpulkan dalam

analisis

dan

akuntansi yang dibahas tiap siklus berbeda.

Data

Teknik

penyesuaian

dalam

berlangsung

data,

selalu

diinteraksikan atau dibandingkan dengan

penelitian ini meliputi data informasi tentang
6

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
unit data yang lain untuk menemukan

kooperatif tipe STAD (Student Teams

beragam hal yang diperlukan sesuai dengan

Achievement Divisions). Peneliti bersama

tujuan penelitiannya. Analisis data yang

guru

seperti ini, menurut Milles dan Huberman

Pembelajaran (RPP) untuk melaksanakan

(1984) yang dikutip oleh Sutopo (2006)

tindakan

merupakan

pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah

analisis

interaktif

yang

menyusun

pada

Rencana

siklus

Pelaksanaan

I.

Materi

pada

pencatatan jurnal penyesuaian.

mencakup tiga kegiatan yaitu: (1) reduksi

Pada pertemuan pertama siklus I,

data, (2) sajian data, dan (3) penarikan
kesimpulan serta verifikasinya.

guru menjelaskan materi dan memberikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

contoh pengerjaan soal pencatatan jurnal

Penelitian
dilaksanakan

tindakan

selama

2

ini

penyesuaian. Selanjutnya pada pertemuan

dengan

kedua guru membagi siswa ke dalam

kelas

siklus

masing-masing siklus dilaksanakan selama 4

beberapa

kali petemuan, yaitu sejak tanggal 1 Februari

siswa untuk mengerjakan tugas diskusi

2013 sampai 2 Maret 2013. Setiap siklus

kelompok

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

memahami materi dan bisa mengerjakan

perencanaan

soal,

tindakan,

(2)

pelaksanaan

kelompok

dimana

harus

kemudian

siswa

mengajari

meminta

yang

teman

sudah

dalam

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan

kelompoknya sampai teman dalam satu

(4) analisis dan refleksi tindakan. Deskripsi

kelompok mengerti dan memahami soal-soal

hasil penelitian dari siklus pertama hingga

yang telah dikerjakan. Pada pertemuan

siklus

ketiga, guru meminta kelompok yang sudah

kedua

dapat

dijelaskan

sebagai

selesai mengerjakan tugas diskusi kelompok

berikut:
Penelitian diawali dengan observasi

untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

untuk mengetahui kondisi pembelajaran

mereka dan dilanjutkan dengan pembahasan

akuntansi pada siswa kelas XI IPS 2 SMA

hasil kerja sebelum diadakan kuis individu.

Negeri 3 Sukoharjo. Dari hasil observasi,

Pada pertemuan terakhir siklus I, guru

peneliti

kualitas

mengadakan test susulan dan sesi tanya

pembelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 2

jawab kepada siswa guna memperdalam

SMA Negeri 3 Sukoharjo belum maksimal.

pemahaman siswa terhadap materi.

menemukan

bahwa

Berdasarkan data yang diperoleh pada waktu

Dari hasil pengamatan dan tindakan

observasi, peneliti bersama guru akuntansi

pada siklus I diketahui bahwa proses belajar

berdiskusi untuk mengatasi masalah tersebut

mengajar

dengan menerapkan model pembelajaran

kekurangan dan kelemahan, yaitu dari
7

akuntansi

masih

terdapat

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
keaktifan siswa, diketahui siswa yang belum

hasil pekerjaan kelompok di depan kelas

memperhatikan

namun melakukan tes wawancara kepada

guru

dalam

proses

pembelajaran sebesar 31,71%. Siswa yang

setiap

belum

proses

mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan

pembelajaran sebesar 56,1%. Siswa yang

mereka. Hal ini dimaksudkan agar setiap

belum

siswa secara tidak langsung dipaksa untuk

berpartisipasi

dalam

bersungguh-sungguh

mengerjakan

kelompok

dan

guna

tugas sebesar 34,15% dan siswa yang belum

belajar

paham

mengenai

kertas

kerja

materi

berani mempresentasikan hasil pekerjaan

penyusunan

sebesar 60,98%. Dari hasil tes individu

mempunyai rasa tanggungjawab yang lebih

masih terdapat sekitar 21,9% siswa yang

terhadap tugas diskusi kelompoknya. Karena

mendapat nilai dibawah KKM. Dari hasil

dengan tes wawancara mereka tidak bisa

tindakan pada siklus I diketahui interaksi

mengandalkan teman kelompoknya.

sekaligus

antar siswa masih kurang dan rasa tanggung

Dari hasil pengamatan dan tindakan

jawab masing-masing anggota kelompok

siklus II ini diketahui bahwa siswa lebih

terhadap tugas yang diberikan masih kurang.

tertarik dengan pembelajaran akuntansi yang

Karena hal itu, peneliti mencari solusi dan

menggunakan

menyusun

Rencana

kooperatif tipe STAD. Hal ini tercermin dari

Pembelajaran

(RPP)

Pelaksanaan

metode

pembelajaran

untuk

siswa yang memperhatikan guru dalam

mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

proses pembelajaran pada siklus I sebesar

pembelajaran akuntansi pada siklus pertama.

68,29% meningkat menjadi 78,04% pada

Pada tindakan siklus II, materi yang

siklus II. Siswa yang berpartisipasi dalam

dijelaskan yaitu penyusunan kertas kerja

proses pembelajaran pada siklus I sebesar

pada perusahaan jasa. Pada siklus II ini guru

43,90% meningkat menjadi 75,60%. Siswa

melakukan beberapa tindakan yang berbeda

yang

bersungguh-sungguh

dari siklus I guna memperbaiki proses

tugas

pada

pembelajaran
melakukan
sehingga
dengan

siklus

akuntansi,
pendekatan

siswa

merasa

pembelajaran

menggunakan

metode

II

siklus

I

mengerjakan

sebesar

65,85%

yaitu

guru

meningkat menjadi 75,60%. Siswa yang

terhadap

siswa

berani mempresentasikan hasil pekerjaan

tertarik

pada siklus I sebesar 39,02% meningkat

yang

menjadi 80,48%. Selain itu siswa juga

cukup
akuntansi

merasa

pembelajaran

senang

dengan

metode

yang

kooperatif tipe STAD (Student Teams

digunakan serta lebih termotivasi dalam

Achievement Divisions) serta guru tidak

belajar sehingga terbukti dengan 100%

meminta kelompok untuk mempresentasikan

siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3
8

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
Sukoharjo mendapatkan nilai di atas KKM
bahkan terdapat 12 siswa yang mendapat
nilai sempurna yakni 100.
Dari

penjelasan

hasil

tindakan

siklus I dan siklus II, dapat diketahui bahwa
kualitas pembelajaran akuntansi pada kelas
XI IPS 2 SMA Negeri 3 Sukoharjo baik
hasil maupun proses sudah menunjukkan
peningkatan. Hal itu dapat dilihat pada tabel
Gambar 1. Grafik Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
(Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013)

dan grafik berikut ini:
Tabel 1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Aspek
yang
Diukur

Persentase
Siklus
I

Siklus
II

Perhatian siswa
dalam proses
pembelajaran

68,29%

78,04%

Partisipasi siswa
dalam proses
pembelajaran

43,90%

Dengan
Peningkatan
Persentase

kualitas

adanya

pembelajaran,

peningkatan

hal

ini

berarti

masalah yang dihadapi pada pembelajaran
akuntansi

9,75%

dapat

diatasi

dengan

cara

penerapan metode pembelajaran kooperatif
75,60%

tipe STAD (Student Teams Achievement

31,70%

Divisions). Berdasarkan tindakan tersebut,

Kesungguhan
siswa dalam
mengerjakan
tugas kelompok

65,85%

Presentasi hasil
pekerjaan siswa

39,02%

80,48%

41,46%

Ketuntasan Hasil
Belajar Siswa

78,10%

100%

21,90%

75,60%

9,75%

berarti

peneliti

berhasil

meningkatkan

kinerja

guru

dalam

melaksanakan

pembelajaran akuntansi yang efektif dan
menarik perhatian siswa
memperhatikan

untuk lebih

serta

aktif

dalam

pembelajaran akuntansi.
SIMPULAN DAN SARAN

(Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013)

Bedasarkan

analisis

data

dan

pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement

Division

(STAD)

dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran mata
pelajaran akuntansi bagi

9

kelas XI IPS 2

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran

Hambatan tersebut antara lain guru belum

2012/2013. Hal ini dapat ditunjukkan dari

maksimal melakukan pendekatan terhadap

hasil data yang diperoleh pada tindakan

siswa

siklus I dan II yaitu terdapat peningkatan

pembelajaran serta guru juga masih sulit

keaktifan

mengikuti

mengorganisasikan siswa pada saat diskusi

pembelajaran akuntansi yaitu dari siswa

kelompok. Selain itu, belum adanya fasilitas

yang memperhatikan guru dalam proses

untuk guru dalam hal pembinaan dan

pembelajaran pada siklus I sebesar 68,29%

pengembangan

meningkat menjadi 78,04% pada siklus II.

pembelajaran yang inovatif dari sekolah

Siswa yang berpartisipasi dalam proses

yang menyebabkan wawasan guru mengenai

pembelajaran pada siklus I sebesar 43,90%

model-model pembelajaran yang inovatif

meningkat menjadi 75,60%. Siswa yang

masih kurang. Dan dari siswa, hambatan

bersungguh-sungguh

tugas

tersebut terlihat pada saat diskusi kelompok

pada siklus I sebesar 65,85% meningkat

masih terdapat beberapa siswa yang sulit

menjadi 75,60% dan siswa yang berani

beradaptasi dengan kelompoknya.

siswa

dalam

mengerjakan

yang

kurang

pada

mengenai

Berdasarkan

mempresentasikan hasil pekerjaan pada

aktif

saat

metode

simpulan

di

atas,

siklus I sebesar 39,02% meningkat menjadi

peneliti dapat menyampaikan saran-saran

80,48%.

bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti. Bagi
Dan

dari

menunjukkan

hasil

adanya

tes

sekolah,

individu

disarankan

dapat

memberikan

pembinaan dan pengembangan kepada guru

peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa dari sebelum

mengenai

berbagai

macam

model

dilakukan tindakan yaitu sebesar 58,54%

pembelajaran yang inovatif secara berkala

atau 24 siswa menjadi 78,1% atau 32 siswa

untuk meningkatkan kualitas guru serta

pada siklus pertama serta pada siklus kedua,

menambah wawasan guru mengenai macam-

peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa

macam model pembelajaran yang inovatif.

mencapai 100% atau 41 siswa yang berarti

Bagi guru yang belum menerapkan

telah memenuhi persentase target capaian

model pembelajaran kooperatif tipe Student

yaitu 75%.

Teams Achievement Division (STAD) dapat

Dalam proses penggunaan model

menerapkan

metode

tersebut

dalam

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

pembelajaran sebagai salah satu alternatif

Achievement Division (STAD) masih belum

metode yang efektif untuk meningkatkan

dapat terlaksana secara optimal karena

kualitas

masih

menambah wawasannya mengenai metode-

terdapat

beberapa

hambatan.
10

pembelajaran

dan

guru

perlu

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
metode pembelajaran yang inovatif serta

ijin penulisan skripsi ini, Ketua Bidang

harus mampu memilih metode yang tepat

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

untuk

kegiatan

yang telah memberikan bimbingan dan

pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran

pengarahan, pembimbing I dan pembimbing

dapat tercapai.

II yang telah memberikan motivasi, ilmu,

diterapkan

dalam

dapat

dan arahan dengan penuh kesabaran, kedua

bekerjasama dalam arti yang positif baik

orang tua dan kakak penulis yang telah

dengan guru maupun dengan siswa yang lain

memberikan segalanya (kasih sayang, doa,

dalam kegiatan pembelajaran dan dalam

dukungan dan harapannya) kepada penulis,

pembelajaran

STAD,

Kepala SMA Negeri 3 Sukoharjo yang telah

siswa lebih cepat beradaptasi

memberikan ijin dan kemudahan bagi

antar sesama anggota kelompok dan bekerja

penulis dalam pelaksanaan penelitian, Guru

sama

diskusi

Akuntansi SMA Negeri 3 Sukoharjo yang

materi

telah banyak membantu penulis dalam

Bagi

hendaknya

siswa

kooperatif

secara

kelompok,

hendaknya

maksimal

sehingga

tipe

dalam

penguasaan

penelitian ini, Siswa kelas XI IPS 2 SMA

dapat lebih maksimal.

Negeri

Sedangkan bagi peneliti lain, dapat

3

Sukoharjo

terimakasih

atas

menerapkan penelitian yang sejenis dengan

kerjasamanya dalam penelitian yang penulis

perbaikan

untuk

lakukan, dan semua pihak yang tidak dapat

mendapatkan hasil yang lebih baik dan

penulis sebutkan satu persatu yang telah

optimal.

membantu penulis dalam menyelesaikan

UCAPAN TERIMA KASIH

skripsi ini.

dalam

berbagai

hal

Di dalam penyusunan skripsi ini,

DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran.
Surakarta: Yuma Pustaka.

penulis telah banyak menerima bimbingan,
petunjuk, bantuan serta saran-saran yang
bermanfaat

dari

berbagai

pihak,

Anton
Prayitno.
2008.
“Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif
Model
STAD Terhadap Kualitas Belajar
Matematika
Siswa
SMP”.
Likithapradnya, Vol. 1, Hal. 77-87.

yang

semuanya itu dapat memberi kemudahan
dan

menunjang

dalam

menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Untuk itu, atas segala

Apriliana Rejeki. 2010. Akhir dari Inovasi
Pembelajaran.
Diperoleh
dari
http://edukasi.kompasiana.com/2010/1
2/27/akhir-dari-inovasi-pembelajaran/.
Pada tanggal 20 Desember 2012.

bentuk bantuannya penulis ucapkan terima
kasih kepada Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah memberikan
11

Jupe UNS, Vol 1, No 1, Hal 1 s/d 12
Denik Arikha, Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD |April, 2013
Dwi Siswoyo, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Masbied. 2012. Cara Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran.
Diperoleh
dari
http://www.masbied.com/2012/03/03/c
ara-meningkatkan-kualitaspembelajaran/. Pada tanggal 30
Desember 2012.
Nuansa Ayu Febrina dan Isroah. 2012.
“Peningkatan
Aktivitas
Belajar
Akuntansi
Melalui
Implementasi
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division
(STAD) Pada Siswa Kelas X Ak 3
Program Keahlian Akuntansi SMK
Batik Perbaik Purworejo Tahun
Pelajaran
2011/2012”.
Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.
X, No. 2, Hal. 114-132.
Richard I. Arends. 2008. Learning To Teach
Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta: Universitas
sebelas Maret
Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun
2003
Tentang
Sistem
Pendidikan Nasional.

12