RESPON PENONTON PADA PROGRAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS 7

RESPON PENONTON PADA PROGRAM TALK

  SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS 7

  SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi

  Oleh: Lulu Fadlina NIM 6662100069 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2015

  

MOTTO

“Karena Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu ada Kemudahan” (QS. 94:5)

  Skripsi ini kupersembahkan untuk mama & papa yang telah mencurahkan do’a yang tulus ikhlas, limpahan kasih sayang, motivasi, dan materi hanya untuk ananda mu hingga detik ini, serta kakak dan kakak ipar ku yang selalu memberikan motivasi.

  

ABSTRAK

LULU FADLINA. NIM 6662100069. RESPON PENONTON PADA

PROGRAM TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.

  

Pembimbing I: Isti Nursih, S.Ip. M.Ikom dan Pembimbing II: Uliviana Restu

H. S.Sos, M.I.Kom

  Program talk show BUKAN EMPAT MATA selain memberikan sisi edutainment dalam kehidupan sehari-hari, tentu sangat bermanfaat bagi penonton dalam dunia informasi dan hiburan yang diberikan, seperti halnya program talk show BUKAN EMPAT MATA yang membahas hal-hal current issue yang sedang happening dan di kemas dalam bentuk yang ringan. Talk show menjadi salah satu program yang mulai mewarnai media televisi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program

  

talk show. Umumnya program talk show di bawakan dengan berbagai macam cara

  ada talk show yang di bawakan dengan gaya yang serius, ada pula talk show yang di bawakan dengan gaya santai serta di sisipkan dengan humor-humor yang segar agar terkesan tidak kaku dan penonton pun ikut merasa terhibur dan informasi serta pesan yang disampaikan cepat di terima oleh penonton saat menyaksikan acara talk show. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana respon kognitif, afektif, dan behaviour penonton setelah menonton program talk show BUKAN EMPAT MATA secara langsung. Penelitian mengacu pada teori Osgood dan Tannembaum dengan model komunikasi S-O-R. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh respon kognitif penonton setelah menyaksikan langsung program talk

  

show BUKAN EMPAT MATA memahasi pesan dan informasi yang diberikan.

  Dan respon afektif yang penonton sangat terhibur setelah menyaksikan talk show BUKAN EMPAT MATA.Sedangkan untuk respon behaviour penonton meniru gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Tukul Arwana.

  

Kata kunci: Respon Penonton, Program Talk Show Bukan Empat Mata,

Kognitif, Afektif, Behavioral

  

ABSTRACT

LULU FADLINA. NIM 6662100069. AUDIENCES’ RESPONSE OF

BUKAN EMPAT MATA TALK SHOW PROGRAM TRANS7. Guide I : Isti

Nursih, S.Ip. M.Ikom and Guide II: Uliviana Restu H. S.Sos, M.I.Kom

Talk show programs BUKAN EMPAT MATA addition to providing the

edutainment in everyday life, is certainly very beneficial to the audience in a

world of information and entertainment provided, as well as talk show program is

BUKAN EMPAT MATA that discuss matters of current issues that are happening

and in containers in the form of light. Talk show became one of the programs that

start to color television media, it can be seen from the number of talk shows.

Generally, the program talk show brought in many ways there is a talk show that

brought the style seriously, there is also a talk show that brought the relaxed style

and paste the humor fresh to impress not rigid and the audience, too amused and

information and messages delivered quickly accepted by the audience while

watching a talk show. The purpose of this study was to describe how the response

of cognitive, affective, and behavior of the audience after watching a talk show

program is BUKAN EMPAT MATA directly. Research referring to the theory of

Osgood and Tannembaum with S-O-R (stimulus-organism-response)

communication model. Approaches and methods used in this research is

qualitative descriptive. The results were obtained of cognitive response of the

audience after watching the live talk show is BUKAN EMPAT MATA

understand the message and the information provided . And affective responses

were highly entertained the audience after watching the talk show is BUKAN

EMPAT MATA.For while behavior response of the audience to mimic the

movements performed by Tukul Arwana .

  

Keywords: Response, Bukan Empat Mata Talk show Program, Cognitive,

Affective, Behavioral

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “RESPON PENONTON PADA PROGRAM

  

TALK SHOW “BUKAN EMPAT MATA”` TRANS7. Penulis menyadari hanya

dengan kehendak-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata satu (S.1) di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Beranjak dari ketidaksempurnaan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bawa dalam menuntaskan skripsi ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staf dan jajarannya.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staf dan jajarannya.

  3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

  4. Ibu Puspitas Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku Sekertaris Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Muhammad Jaiz, S.Sos.M.Pd selaku Penguji I dan Bapak Teguh Iman Prasetya, SE.M.Si selaku Penguji II, terima kasih atas saran dan masukannya kepada penulis.

  6. Bapak Rangga Galura Gumelar, Dipl.Ing., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester satu sampai dengan selesai, terima kasih atas masukan yang selalu diberikan.

  7. Ibu Isti Nursih Wahyuni., S.Ip. M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing I terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan serta support kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

  8. Ibu Uliviana Restu H., S.Sos, M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing II terima kasih atas bimbingan dan arahannya kepada penulis selama pembuatan skripsi.

  9. Novianti Sukardi selaku Ass.Produser beserta Crew Program Talk Show “Bukan Empat Mata” yang telah membantu dan mengizinkan penulis untuk melakukan observasi dalam kegiatan syuting Program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA”.

  10. Papa dan Mama, Kakek, Nenek, serta keluarga besar semua yang selama ini selalu memberikan support, doa, yang tiada henti kepada penulis dan bantuan moril serta materil, terimakasih untuk semuanya.

  11. Kakak ku, Dilla Fadhillah M.Pd dan kakak iparku Teddy Suryo Hadi Nugroho, S.H. terima kasih atas doa, dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.

  12. Okta Zikriani, Yani Pratiwi, Silvia Ardita, Maya Lestari Nur Azizah, Kartika Ayu Mawarni, Sari Triastuti, Mustika Widiati Cholik, Ririn Fahriyani, terima kasih atas persahabatannya selama ini.

  13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 (Galuh Garmabrata, Gebby Irene, Maya Maul Haya Sofa, Nurhamidah Yuniar, Ichwan Adinata, M.Chiko Averoez, Shendy Tyas Anwar, Refika Sari Sibarani, Lia Nurapriani, Hilda Agustina, Ifat Fatmawati, (maaf ga bisa disebut satu-persatu) serta angkatan 2011 jurusan Ilmu Komunikasi (Arin, Dwi Kurnia, Emma Masriyah, Ratna Rahayu, Tiara Puji Pangesti) yang selalu memberikan support untuk penulis.

  Penulis berupaya semaksimal mungkin sesuai kemampuan untuk memberikan hasil terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan waktu, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada dan penulis menerima saran dan masukan agar dapat menyempurnakan skripsi ini.

  Serang, 20 Oktober 2015 Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

  

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS …………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4

  1.3 Identifikasi Masalah....................................................................................................... 4

  1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................................ 5

  1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 5

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Tinjauan Teoritis

  2.1.1 Pengertian Komunikasi ...................................................................................... 6

  2.1.2 Pengertian Komunikasi Massa ........................................................................... 8

  2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa........................................................ 11

  2.1.2.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa .............................................. 14

  2.1.3 Pengertian Program ........................................................................................... 15

  2.1.3.1 Jenis Program ..................................................................................... 16

  2.1.4 Pengertian Talk Show ........................................................................................ 19

  2.1.5 Pengertian Respon ............................................................................................ 20

  2.1.5.1 Faktor Terbentuknya Respon ............................................................. 21 2..1.5.2 Macam-Macam Respon .................................................................... 22

  2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................................... 25

  4.1.1 Profil Talk Show BUKAN EMPAT MATA ..................................................... 44

  4.4.1 Respon Kognitif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7............................................................................................ 65

  4.4 Pembahasan ................................................................................................................. 64

  4.3 Analisis Data ................................................................................................................ 56

  4.2.5 Informan 4 (Dinda Lestari) ................................................................................ 55

  4.2.4 Informan 3 (Regina Aprilia) .............................................................................. 55

  4.2.3 Informan 2 (Andi S) .......................................................................................... 54

  4.2.2 Informan 1 (Lidya Putri) ................................................................................... 53

  4.2.1 Key Informan (Novianti Sukardi. Ass Produser) .............................................. 52

  4.2 Deskripsi Informan ...................................................................................................... 51

  4.1.5 Kegiatan Saat Syuting ....................................................................................... 48

  4.1.4 Crew yang dibutuhkan ...................................................................................... 48

  4.1.3 Standar Operation Procedure ........................................................................... 47

  4.1.2 Format Produksi ............................................................................................... 46

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................................... 43

  2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 26

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  3.9 Jadwal Penelitian ......................................................................................................... 42

  3.8 Uji Keabsahan Data ..................................................................................................... 41

  3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................................... 40

  3.6.2 Informan ............................................................................................................ 39

  3.6.1 Key Informan ..................................................................................................... 38

  3.6 Informan Penelitian .................................................................................................... 38

  3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 35

  3.4 Subjek Penelitian ........................................................................................................ 34

  3.3 Paradigma Penelitian ................................................................................................. 33

  3.2 Metode Penelitian ....................................................................................................... 32

  3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................................. 31

  BAB 3 METODE PENELITIAN

  4.4.2 Respon Afektif Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7........................................................................................... 68

  4.4.3 Respon Behavioral Penonton Setelah Menyaksikan Talk Show BUKAN EMPAT MATA di TRANS7........................................................................................... 72

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 74

  5.2 Saran ………………………………………………………………………………… 75

  5.2.1 Saran Teoritis .................................................................................................... 75

  5.2.1 Saran Praktis ..................................................................................................... 75

  

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 76

LAMPIRAN .................................................................................................................... 78

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ 97

  

DAFTAR GAMBAR

  GAMBAR 1.1 Cover Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA 4 ..................................... 4 GAMBAR 1.3 Teori S-O-R ......................................................................................................... 25 GAMBAR 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 25 GAMBAR 4.2 Tukul dan Vega saat menyapa penonton ............................................................. 50 GAMBAR 4.3 Tim kreatif dan produser saat briefing sebelum tapping ..................................... 60

  4.4 GAMBAR Tempat FOH diatas belakang penonton

  ................................................................... 60

  4.5 GAMBAR Tempat Camera Person ...................................................................................................

  61 GAMBAR 4.6 Ruang Wardrobe & MakeUp Bukan Empat Mata ............................................... 61 GAMBAR 4.7 Tim FD memandu sebelum talk show tayang ...................................................... 62 GAMBAR 4.8 Penonton di studio menyaksikan program talk show Bukan Empat Mata ........... 64 GAMBAR 4.9 Tim sorak talk show Bukan Empat Mata ............................................................. 65

  

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1 Transkrip Wawancara Informan Lidya Putri .......................................................77 LAMPIRAN 2 Transkrip Wawancara Informan Andi Syahrulzan .............................................. 81 LAMPIRAN 3 Transkrip Wawancara Informan Regina Aprilia .................................................. 84 LAMPIRAN 4 Transkrip Wawancara Informan Dinda Lestari ................................................... 86 LAMPIRAN 5 Foto Penelitian ..................................................................................................... 92 LAMPIRAN 6 Foto sebelum kegiatan syuting.............................................................................. 93 LAMPIRAN 7 Surat Permohonan Izin Mencari Data .................................................................. 94 LAMPIRAN 8 Lembar Bimbingan Skripsi .................................................................................. 95

  

DAFTAR TABEL

  TABEL 2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 28 TABEL 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................................ 44

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Televisi ibarat sebuah kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu menyihir begitu banyak orang di berbagai penjuru dunia untuk bersedia duduk manis dan menghabiskan waktunya untuk menatap berbagai macam program acara yang ditayangkan, tidak peduli tua ataupun muda bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan sebagian masa pertumbuhan mereka

  1 untuk menatap benda yang satu ini.

  Program-program yang disajikan oleh media televisi dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan perkembangan, oleh sebab itu sebagai pekerja media televisi harus cermat dan cepat tanggap melihat kondisi serta kejenuhan yang muncul dan kecenderungan selera penontonnya agar penonton tetap setia karena selalu diberikan kepuasan dengan penyajian program-program yang ditayangkan. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa, globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan satu efek

  2 sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia.

  Penonton televisi telah dihadapkan kepada banyak alternatif 1 tontonan hiburan dari berbagai acara televisi yang berbeda, dari sekian 2 Nawiroh Vera,Pengantar Komunikasi Masssa, (Jakarta:Renata Pratama Media, 2008)hal.76

  banyak acara yang ada di televisi dalam menyajikan program-program unggulannya dan membuat persaingan di layar kaca semakin ketat. Adu program pun dilakukan untuk memperebutkan penonton.

  Dewasa ini tidak dipungkiri lagi berbagai macam program acara yang ditayangkan stasiun televisi seperti program berita, musik, game

  

show¸ dan sebagainya. Talk Show menjadi salah satu program yang mulai

  mewarnai media televisi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya program

  

Talk Show. Umumnya program Talk Show di bawakan dengan berbagai

  macam cara ada Talk Show yang di bawakan dengan gaya yang serius, ada pula Talk Show yang di bawakan dengan gaya santai serta di sisipkan dengan humor-humor yang segar agar terkesan tidak kaku dan penonton pun ikut merasa terhibur dan informasi serta pesan yang disampaikan cepat di terima oleh penonton saat menyaksikan acara Talk Show.

  Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA selain memberikan sisi edutainment dalam kehidupan sehari-hari, tentu sangat bermanfaat bagi penonton dalam dunia informasi dan hiburan yang diberikan, seperti halnya program Talk Show BUKAN EMPAT MATA yang membahas hal- hal current issue yang sedang happening dan di kemas dalam bentuk yang ringan. Program Talk Show BUKAN EMPAT MATA di tayangkan di stasiun televisi TRANS7 pada hari senin sampai dengan jumat pukul 22.00 WIB. Acara ini menghadirkan bincang-bincang bersama narasumber yang berasal dari berbagai kalangan seperti, artis, pejabat, praktisi dan lainnya.

  Talk Show yang menarik tentunya mampu mengundang perhatian

  banyak bagi penontonnya, begitupun sebaliknya apabila suatu acara tidak dapat menarik penonton maka acara tersebut akan di tinggalkan oleh pemirsanya, program Talk Show BUKAN EMPAT MATA merupakan sebuah program Talk Show yang menarik dan merebut perhatian penontonnya. Keberhasilan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA tidak hanya dilihat dari sisi pemandu acara atau host, tetapi dari sisi pendukung lainnya seperti bintang tamu, band pengiring, suasana studio yang nyaman, co-host yang selalu memberikan celetukan lucu, dan tim

  crew.

  Terdapat alasan mengapa penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini yaitu program Talk Show BUKAN EMPAT MATA merupakan program yang sudah berdiri selama 9 tahun dengan host yang sering dianggap “ndeso” oleh orang-orang, serta memiliki karakter komedian yang apakah mampu seorang komedian membawakan sebuah program Talk Show, yang biasanya kita ketahui bahwa pembawa acara sebuah Talk Show harus memiliki penampilan yang good looking, memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas, namun program Talk Show BUKAN EMPAT MATA dibawakan dengan gaya dan konsep yang berbeda oleh seorang komedian yaitu Tukul Arwana, sehingga membentuk sebuah respon dari penonton yang menyaksikan program Talk Show BUKAN EMPAT MATA.

  Melihat hal ini penulis mencoba melakukan penelitian lebih jauh yang berjudul Respon Penonton Pada Program Talk Show “BUKAN

  EMPAT MATA Trans7.

  1.2 Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini masalah dirumuskan kedalam sebuah pertanyaan yakni: “Bagaimana respon penonton yang menyaksikan langsung program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7?.

  1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka masalah penelitian di identifikasikan sebagai berikut:

  1. Bagaimana respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk

  Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ?

  2. Bagaimana respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk

  Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ?

  3. Bagaimana respon behavioral penonton setelah menyaksikan program

  Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7 ?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah untuk :

  1. Mendeskripsikan respon kognitif penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.

  2. Mendeskripsikan respon afektif penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.

  3. Mendeskripsikan respon behavioral penonton setelah menyaksikan program Talk Show “BUKAN EMPAT MATA” TRANS7.

1.5 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis manfaat praktis, yaitu:

  1.5.1 Manfaat Teoritis

  Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan ilmu komunikasi, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis selanjutnya. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan tentang kajian respon.

  1.5.2 Manfaat Praktis

  Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca, dan diharapkan pula dapat memberikan sebuah kontribusi yang nyata berupa aspirasi dan informasi kepada pihak-pihak terkait sehingga nantinya memiliki program siaran yang layak dan diminati oleh banyak kalangan ataupun khalayak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1. Pengertian Komunikasi

  Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi segala macam kebutuhan dalam hidupanya, untuk itu diperlukan komunikasi yang memiliki arti penting bagi manusia dalam berinteraksi. Komunikasi merupakan sarana dalam melakukan suatu hubungan atau interaksi dengan orang lain. Manusia selalu mengaktualitaskan diri dalam suatu lingkungan dengan memberikan simbol melalui proses pertukaran informasi.

  Komunikasi merupakan hal dasar yang harus dikaji sebagai dasar teoritis pertama. Penelitian ini berkaitan dengan stimulus, organism, respon yang merupakan bagian dari kajian teori Ilmu Komunikasi. Komunikasi termasuk ke dalam disiplin ilmu sosial yang bersifat dinamis, karena selalu mengikuti dengan perkembangan zaman.

  Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek yakni isi pesan dan lambang, isi pesan umumnya pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa.

  Kata atau istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris

  “communication”, secara etimologis atau menurut asal katanya adalah

  dari bahasa Latin communicates, dan perkataan ini bersumber pada kata 3 communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.

  Dalam kata communis ini memiliki makna, berbagi” atau, menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain, dengan kata lain pengertian yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Merujuk pada pengertian Ruben dan Steward mengenai komunikasi manusia yaitu:

  “Human communication is the process through which

  individuals -in relationships, group, organizations and societes- respond to and create messages to adapt to the environment and one another.”

  Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptkan pesan untuk beradaptasi

  4 Banyaknya pendapat para ahli yang dengan lingkungan satu sama lain.

  dikutip, penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses antara dua pihak atau lebih yang saling mempengaruhi penyampaian pesan dan makna agar pesan tersebut dapat sampai dan dipahami dengan baik 3 oeh komunikan, sesuai yang diingin oleh komunikator.

  

Onong Uchyana Effendy.1999.Komunikasi Ilmu, Teori dan Praktek.Bandung:PT. Rosdakarya.

4 Hlm.9 W Stephen, Littlejohn “Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing. (hal 16)

2.1.2 Pengertian Komunikasi Massa

  Berbicara komunikasi massa tidak terlepas dari elemen-elemen komunikasi massa seperti: komunikator, isi pesan, saluran, komunikan, dampak, dan feedback. Komunikator di artikan sebagai pemberi atau penyampai informasi atau sebagai narasumber terhadap khalayak.

  Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris Mass Comunication sebagai kependekan dari mass media comunication artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated.

  5 Istilah mass comunications atau comunication.

  Komunikasi menurut DeFleur dan Dennis McQuail didalam bukunya “Understanding mass comunication (1985)”, menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator- komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus menerus-menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak besar dan berbeda-beda dengan

  6 melalui berbagai cara.

  Komunikasi massa menurut Jalaludin Rakhmat merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak dan elektronik sehingga pesan

  7 yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

  5 6 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:PT. Grasindo, 2004 hal 69. 7 Sasa Djuarsa Sendjaja, DKK, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2003 hal 73.

  Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004 hal 189.

  Merujuk dari penjelasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa yang disebut komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa yang periodik, atau secara sederhana dapat pula dikatakan bahwa komunikasi massa adalah suatu bentuk komunikasi yang menggunakan media massa, baik itu cetak maupun media elektronik dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada khalayak yang tersebar luas.

  Beberapa sifat yang melekat dalam komunikasi massa dan sekaligus membedakannya dengan komunikasi yang lain. Sifat-sifat tersebut diantaranya adalah :

  1. Sifat Komunikator Berbagai pesan yang terbit dari suatu media massa sebenarnya bukan lagi miliki perorangan, tetapi hasil rembugan, olahan redaksi atau keputusan dari kebijaksanaan organisasi yang menerbitkannya.

  2. Sifat Pesan Pesan komunikasi massa bersifat umum, universal tentang berbagai hal dari berbagai tempat di muka bumi. Sementara itu, isi media massa adalah tentang berbagai peristiwa apa saja yang patut di ketahui oleh masyarakat umum. Tidak ada pesan komunikasi massa yang hanya di tujukan kepada suatu masyarakat tertentu.

  3. Sifat media massa.

  Komunikasi massa nampaknya lebih bertumpu pada andalan teknologi pembagi pesan dengan menggunakan jasa industri untuk memperbanyak dan melipat gandakannya. Bantuan industri mengakibatkan berbagai pesan akan menjangkau khalayak dengan cara yang cepat serta tepat secara terus menerus.

  4. Sifat Komunikasi.

  Komunikasi dalam suatu komunikasi massa adalah masyarakat umum yang sangat beragam, heterogen dalam segi demografis, geografis maupun psikologis.

  5. Sifat Efek.

  Secara umum komunikasi mempunyai tiga efek. Berdasarkan teori hierarki efek yaitu: a. Efek Kognitif, mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang di perolehnya, yang berhubungan dengan pengetahuan, mencakup persepsi, menalar, mengenali, memahami, menilai, dan membayangkan.

  b. Efek Afektif, perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek.

  c. Efek Konatif atau behavioral, perilaku yang sudah sampai pada tahap individu melakukan sesuatu atau perbuatan terhadap objek.

  6. Sifat Umpan Balik.

2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa

  Koran, majalah, radio, televisi dan film merupakan the big five of

  8 mass media. Beberapa karakteristik komunikasi massa adalah sebagai

  9

  berikut:

  1. Komunikator Terlembaga Ciri Komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.

  Komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik dengan mengingat kembali pendapat Charles R. Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.

  2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekililing kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. 8

  3. Komunikannya anonim dan heterogen 9 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004 hal 24

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Agustus 2004. Hal

  Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak saling mengenal (anonim), karena komunikasi menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda yang dapat di kelompokan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

  4. Media massa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa di bandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikator yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu komunikator yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

  5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting dan sebaliknya pada komunikasi massa yang penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertntu dan disesuaikan dengan karakterisktik media massa yang akan digunakan.

  6. Komunikasi bersifat satu arah

  Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunkator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunaktor aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun di antara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaiman halnya yang terjadi dalam komunikasi antarpersonal, dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah.

  7. Stimulus alat indera “Terbatas” Ciri komunikasi lainnya yang di anggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”.

  Dalam komunikasi massa. Stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media TV dan film, kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus.

  8. Umpan balik tertunda (delayed) Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan

  feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi

  apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari

  feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik bersifat langsung (direct feedback) dan umpan balik bersifat segera (immediate feedback).

2.1.2.2 Tujuan dan Fungi Komunikasi Massa

  Banyak ahli yang mengungkapkan fungsi komunikasi massa dengan versi masing-masing. H.Lasswel menunjukan ada tiga fungsi komunikasi massa, yaitu: fungsi pengawasan lingkungan, fungsi korelasi dan fungsi transmisi.

10 Namun oleh Charles R. Wright di tambahkan satu lagi fungsi komunikasi massa yaitu fungsi hiburan.

  11 Joseph De Vito

  mengatakan bahwa ada enam fungsi yang paling penting dalam komunikasi massa yaitu

  12

  :

  1. Fungsi Menghibur, media massa memberikan hiburan untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga mereka dapat menjual kepada para pengiklan. Stimuli atau pencairan untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin.

  13

  2. Fungsi Meyakinkan, berusaha meyakinkan khalayak atas suatu peristiwa persuasi yang datang dalam bentuk: memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang, menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu. 10 Sutarto, Sosiologi Komunikasi. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005hal 91 11 Ibid 12 Ibid 13

  3. Menginformasikan, media memberikan informasi kepada khalayak baik berupa pengetahuan tentang musik, politik, film, seni, dan ekonomi.

  4. Menganugerahkan status Paul Lazarsfeld dan Robert merton, dalam karya mereka “mass

  

communications, Popular Taste, and Organized Social

Action”(1951), mengatakan “jika anda benar-benar penting, anda

  akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda menjadi pusat perhatian massa, berarti anda penting”, sebaliknya tentu saja, jika anda tidak mendapatkan perhatian massa, maka anda tidak penting.

  5. Fungsi Membius, merupakan fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan, ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius ke dalam keadaan tidak aktif.

  6. Menciptakan Rasa Keterbatasan, program televisi, berita-berita disurat kabar membuat seseorang yang kesepian merasa menjadi anggota sebuah kelompok yang lebih besar.

2.1.3 Pengertian Program

  “Program” berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang 14 ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.

  Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa dan pemasangan iklan. Program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya, dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara 15 yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar ataupun penonton.

  Dengan demikian, program memiliki pengertian yang luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang ditayangkan.

2.1.3.1 Jenis Program

  Stasiun setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beraneka ragam. Pada dasarnya, apa saja yang bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai pemirsa, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. 14 Pengelola stasiun dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk

  

Morissan, M.A Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta:Ramdina Prakasa,2005 15 hal 97. menghasilkan berbagai macam program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu: 16

  1. Program Informasi (News) Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan atau informasi kepada khalayak atau audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).

  a. Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran, karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak dengan cepat. Berita keras dibagi kedalam bentuk berita yaitu:

  a) Straight news berarti berita “langsung”, maksudnya sesuatu berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja mencakup 5W+1H (who,

  what, where, when, why dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

  b) Feature, adalah berita ringan namun menarik.