PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ACARA “EMPAT MATA” DI TRANS 7 (Studi pada Masyarakat Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto)
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ACARA“EMPAT MATA”
DI TRANS 7(Studi pada Masyarakat Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan,
KabupatenMojokerto )
Oleh: Afrita Endryanti ( 03220220 )
Communication Science
Dibuat: 20080331 , dengan 3 file(s).
Keywords: Persepsi, Program acara televisi
ABSTRAKSI
Penelitian ini didasari atas fenomena semakin banyaknya bermunculan stasiun televisitelevisi
swasta yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada tahun 1987, yaitu ketika diterbitkannya
Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor : 190A/Kep/Menpen/1987 tentang
siaran saluran terbatas yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Semakin
maraknya stasiun televisi swasta, maka semakin banyak pula persaingan dari stasiunstasiun
televisi swasta tersebut untuk dapat menyajikan program acara apa yang dapat menarik perhatian
penonton. Oleh karena itu Trans 7 juga membuat satu program talk show yang bersifat komedi
yang diharapkan mendapatkan persepsi yang baik dari masyarakat.
Penelitian ini ingin mengetahui frekuensi menonton dan persepsi masyarakat tentang program
acara ”Empat Mata” di Trans 7 yang meliputi persepsi terhadap pembawa acara dan kualitas
program acara).
Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu proses yang berwujud
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya yang kemudian diteruskan ke pusat
susunan syaraf yaitu otak, sehingga terjadilah proses psikologis. Dari sini, individu menyadari
apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya. Sedangkan program acara televisi adalah
mata acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi ,baik harian, mingguan, tengah bulanan,
bulanan, triwulan, tengah tahun dan tahunan. Proses timbulnya persepsi masyarakat terhadap
program acara televisi didasari dari : (1) televisi mempunyai sifat audio visual karena
menyajikan halhal yang dapat ditangkap dengan mata (visual) dan didengar oleh telinga (audio)
; (2) televisi sebagai media massa memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk menyajikan
halhal yang berkaitan satu dengan lainnya secara runtut dan berkesinambungan pada taraf
keserempakan yang relatif sama, apalagi bila tayangan yang dihadirkan menarik, maka
kecenderungan terekam akan lebih mudah. Keadaan ini akan menimbulkan kejadian yang cukup
potensial untuk menimbulkan persepsi dan pendapat seseorang terhadap sesuatu yang dilihat dan
didengarnya.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dengan bentuk penyederhanaan data
mengklasifikasikan dalam tabulasi prosentase dan menggunakan metode survey. Sedangkan
teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dalam menganalisa
hasil penelitian, menggunakan cara deskriptif agar memperoleh gambaran yang bersifat umum
dan relatif menyeluruh tentang apa yang mencakup permasalahan yang akan diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat RT 01 Desa Bejijong, ratarata mempunyai
frekuensi menonton program acara ”Empat Mata” cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
intensitas menonton yang sangat sering dan sampai selesai. Masyarakat RT 01 juga mengetahui
acara ini dengan cukup baik yang dibuktikan bahwa mereka serius dalam menyaksikannya dan
ada waktu khusus yang disediakan untuk menunggu kehadiran acara ini. Sementara itu, penilaian
tentang program acara ”Empat Mata” terhadap pembawa acara dan kualitas program acara
adalah berbeda beda yang dikarenakan perbedaan situasi, kondisi pada masingmasing
responden saat menyaksikan program acara ini. Penilaian terhadap pembawa acara (meliputi
kostum, tingkah laku saat di panggung, dan tutur kata) ratarata dianggap sudah cukup menarik
dan dianggap dapat menghibur penonton, sedangkan kualitas program acaranya secara
keseluruhan (meliputi setting panggung, jam dan durasi tayang yang sesuai, tema dan bintang
tamu serta kehadiran Pepi dan Vega) ratarata dianggap sudah cukup menarik untuk dijadikan
sebagai tayangan hiburan yang dikemas dalam bentuk talk show komedi, meskipun ada beberapa
responden yang menilai kurang tepat di beberapa unsur, namun sangat sedikit sekali jumlahnya.
DI TRANS 7(Studi pada Masyarakat Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan,
KabupatenMojokerto )
Oleh: Afrita Endryanti ( 03220220 )
Communication Science
Dibuat: 20080331 , dengan 3 file(s).
Keywords: Persepsi, Program acara televisi
ABSTRAKSI
Penelitian ini didasari atas fenomena semakin banyaknya bermunculan stasiun televisitelevisi
swasta yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada tahun 1987, yaitu ketika diterbitkannya
Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor : 190A/Kep/Menpen/1987 tentang
siaran saluran terbatas yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Semakin
maraknya stasiun televisi swasta, maka semakin banyak pula persaingan dari stasiunstasiun
televisi swasta tersebut untuk dapat menyajikan program acara apa yang dapat menarik perhatian
penonton. Oleh karena itu Trans 7 juga membuat satu program talk show yang bersifat komedi
yang diharapkan mendapatkan persepsi yang baik dari masyarakat.
Penelitian ini ingin mengetahui frekuensi menonton dan persepsi masyarakat tentang program
acara ”Empat Mata” di Trans 7 yang meliputi persepsi terhadap pembawa acara dan kualitas
program acara).
Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu proses yang berwujud
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya yang kemudian diteruskan ke pusat
susunan syaraf yaitu otak, sehingga terjadilah proses psikologis. Dari sini, individu menyadari
apa yang ia lihat, apa yang ia dengar dan sebagainya. Sedangkan program acara televisi adalah
mata acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi ,baik harian, mingguan, tengah bulanan,
bulanan, triwulan, tengah tahun dan tahunan. Proses timbulnya persepsi masyarakat terhadap
program acara televisi didasari dari : (1) televisi mempunyai sifat audio visual karena
menyajikan halhal yang dapat ditangkap dengan mata (visual) dan didengar oleh telinga (audio)
; (2) televisi sebagai media massa memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk menyajikan
halhal yang berkaitan satu dengan lainnya secara runtut dan berkesinambungan pada taraf
keserempakan yang relatif sama, apalagi bila tayangan yang dihadirkan menarik, maka
kecenderungan terekam akan lebih mudah. Keadaan ini akan menimbulkan kejadian yang cukup
potensial untuk menimbulkan persepsi dan pendapat seseorang terhadap sesuatu yang dilihat dan
didengarnya.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dengan bentuk penyederhanaan data
mengklasifikasikan dalam tabulasi prosentase dan menggunakan metode survey. Sedangkan
teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dalam menganalisa
hasil penelitian, menggunakan cara deskriptif agar memperoleh gambaran yang bersifat umum
dan relatif menyeluruh tentang apa yang mencakup permasalahan yang akan diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat RT 01 Desa Bejijong, ratarata mempunyai
frekuensi menonton program acara ”Empat Mata” cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
intensitas menonton yang sangat sering dan sampai selesai. Masyarakat RT 01 juga mengetahui
acara ini dengan cukup baik yang dibuktikan bahwa mereka serius dalam menyaksikannya dan
ada waktu khusus yang disediakan untuk menunggu kehadiran acara ini. Sementara itu, penilaian
tentang program acara ”Empat Mata” terhadap pembawa acara dan kualitas program acara
adalah berbeda beda yang dikarenakan perbedaan situasi, kondisi pada masingmasing
responden saat menyaksikan program acara ini. Penilaian terhadap pembawa acara (meliputi
kostum, tingkah laku saat di panggung, dan tutur kata) ratarata dianggap sudah cukup menarik
dan dianggap dapat menghibur penonton, sedangkan kualitas program acaranya secara
keseluruhan (meliputi setting panggung, jam dan durasi tayang yang sesuai, tema dan bintang
tamu serta kehadiran Pepi dan Vega) ratarata dianggap sudah cukup menarik untuk dijadikan
sebagai tayangan hiburan yang dikemas dalam bentuk talk show komedi, meskipun ada beberapa
responden yang menilai kurang tepat di beberapa unsur, namun sangat sedikit sekali jumlahnya.