BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - BAB I KHAFIF ALI AKBAR PPKn'16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didalam dunia pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun non
formal membutuhkan suatu sumber pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan bagi siswa maupun guru.
Biasanya yang sering digunakan sebagai sumber pembelajaran adalah buku teks ini karena buku teks merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk lebih memahami materi yang harus dikuasai. Walaupun Buku teks merupakan bahan ajar sekaligus sumber belajar yang konvensional, namun demikian buku teks dianggap masih cukup mampu memberikan kontribusi dan peranan yang baik pada pembelajaran.
Dengan menggunakan buku teks sebagai sumber belajar maka akan mempermudah proses pembelajaran terutama bagi siswa, ini karena buku teks merupakan sumber belajar yang praktis dan fleksibel. Disamping itu juga buku teks sangat mudah dibawa kemana-mana dan murah dalam pemeliharaannya. Dengan demikian buku teks bisa dijadikan sebagai sumber belajar yang tidak hanya digunakan di sekolah saja. Buku dapat digunakan diluar sekolah yang mempunyai waktu lebih banyak dibanding di sekolah. Ada beberapa jenis buku yang dapat dipersiapkan dalam pengajaran, salah satu contoh dari jenis buku tersebut adalah buku teks
1 pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang digunakan pada kurikulum 2013.
Andriese, dkk (dalam Sitepu 2012:13) menjelaskan bahwa buku teks adalah informasi tercetak diatas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan, dimana buku memiliki empat sifat pokok, yaitu (1)berisi informasi, (2) informasi itu ditampilkan dalam bentuk cetakan, (3) media yang digunakan adalah kertas, (4) lembar-lembar kertas itu dijilid dalam bentuk satu kesatuan.
Tarigan (dalam Komalasari 2013:42) mendefinisikan buku teks sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud- maksud dan tujuan intruksional yang dilengkapi dengan sarana dan mudah dipahami oleh para pemakainya, disekolah sekolah ataupun diperguruan tinggi dalam menunjang pembelajaran.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa buku teks adalah informasi tercetak diatas kertas yang dijilid menjadi satu kesatuan yang dijadikan bahan ajar atau sumber belajar yang digunakan dalam mempunyai maksud-maksud dan tujuan intruksional dalam suatu pembelajaran di bidang studi tertentu (dalam hal ini buku yang dimaksud adalah buku teks pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kurikulum 2013) yang dijadikan petunjuk atau anjuran didalam pemaparan simulasi kehidupan sebenarnya dimasyarakat, sehingga pembelajaran dapat dimengerti dengan mudah dan setelah mengikuti pembelajaran diharapkan dapat menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan dimasyarakat sebenarnya.
Keberadaan buku teks sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Selain sebagai bahan yang berisi materi pelajaran, buku teks digunakan sebagai acuan dalam mencapai tujuan belajar. Bagi guru, selain sebagai buku pegangan, buku teks juga digunakan sebagai alat untuk memantau seberapa jauh ketercapaian siswa dalam mengikuti pelajaran, sedangkan bagi siswa buku teks dapat diajadikan teman belajar ketika tidak sedang berada dalam lingkungan kelas. Keterbatasan waktu tatap muka membuat siswa harus berupaya memperkaya pengetahuan melalui berbagai sumber. Salah satunya melalui buku teks.
Sebagaimana dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2018 Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan disatuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan keimanan, ketakwaan, ahlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatkan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
Beberapa pendapat para ahli diatas mengemukakan buku teks adalah buku yang dijadikan acuan dalam pembelajaran baik didalam kelas maupun diluar kelas sehingga guru dapat memantau seberapa jauh siswa menguasai pelajaran, karena belajar bias dilakukan dimana saja tidak hanya didalam kelas yang artinya siswa dapat menjadika buku teks pelajaran menjadi sumber belajar ketika tidak berada di dalam kelas.
Barbara .S.B (2000:65) menjelaskan bahwa Buku teks (textbook) ditulis untuk semua siswa diberbagai jenjang pendidikan, setiap buku ajar dirancang dengan teliti untuk mencapai kelompok tingkat pembaca pada tingkat pengetahuan yang ditentukan isi bahasannya. Buku ajar masa kini cenderung menggunakan lebih banyak referensi temuan riset dari pada sepuluh tahun yang lalu. Selain menunjukan sumber-sumber lain, sebuah buku ajar seringkali dirancang dengan memperhitungkan aktivitas pendidikan siswa. Sebagai contoh, setiap bab didahului dengan tujuan belajar formal, prinsip-prinsip diterangkan secara jelas, dan setiap babnya ditutup dengan soal-soal latihan atau studi kasus.
Berdasarkan pengertian ahli diatas dapat dijelas bahwa buku teks (textbook) adalah buku yang ditulis untuk semua suatu jenjang pendidikan yang dirancang secara teliti agar mudah dipahami oleh pembacanya.
Dimana buku ajar setiap babnya dicantukmkan tujuan belajar formal dan ditutup dengan soal soal latihan sebagai bagian dari tolak ukur pemahan siswa terhadap buku tersebut.
Buku teks memiliki peranan yang sangat penting. Greene dan petty (dalam Komalasari 2013: 43) menyebutkan bahwa buku teks mengemban fungsi sebagai berikut: a). Mencerminkan sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan. b).Menyajikan pokok masalah atau subjek yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan, ketrampilan- ketrampilan ekspresional, yang diperoleh dibawah kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang seharusnya. c).Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap, mengenai ketrampilan-ketrampilan ekspresional dalam mengemban masalah- masalah pokokdalam komunikasi. d).Menyajikan metode dan media pembelajaran untuk memotivasi para siswa. e).Menyajikan Fiksasi (Peranan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktisi. f).Menyajikan bahan evaluasi yang sesuai dan tepat guna.
Berdasarkan pendapat diatas secara fungsi yang telah diuraikan tersebut, kita dapat memandang bahwa buku teks tersebut memainkan perananan yang sangat penting dalam pembelajaran. Buku teks bukan hanya menjadi pedoman/petunjuk atau pegangan utuk guru dan siswa saja, tetapi juga banyak manfaat dan kegunaan untuk guru dan siswa seperti sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik, sebagai bahan evaluasi, sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum, sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik. Kegiatan belajar mengajar pun akan menjadi lebih terarah, dan siswa pun menjadi lebih siap dalam melaksanakan proses pembelajaran, serta dapat mengulang atau mengingat kembali pelajaran yang telah diajarkan tersebut dengan membaca buku teks pelajaran.
Umumnya buku teks yang digunakan pada lembaga pendidikan baik formal maupun non formal disesuaika dengan kurikulum yang berlaku, ini dilakukan karena disetiap kurikulum mempunyai penekanan pembelajaran yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada penggunaan kurikulum 2013 yang menekankan pada aspek pengetahuan, aspek ketrampilan, aspek sikap, dan perilaku maka buku teks yang digunakanpun buku yang menekankan ke empat aspek tersebut. Dimana yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan). Pada kurikulum 2013 (Kurtilas) telah merumuskan berbagai standar minimal baik isi maupun proses dalam setiap jejang pendidikan. Standar tersebut kemudian dikembangkan oleh masing-masing sekolah untuk mewujudkan tercapainya tujuan ideal setiap mata pelajaran. Dalam upaya perwujudan tercapai tujuan pendidikan dalam mata pelajaran PPKn serta memenuhi standar yang ditetapkan dalam kurikulum antara lain dibutuhkan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran digunakan sebagai fondasi atau bahan pokok dalam menyampaikan berbagai kompetensi yang akan dicapai.
Buku teks merupakan salah satu sarana yang sering digunakan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran didalam kelas. Buku teks dijadikan sebagai bahan pokok selain bahan tambahan lain untuk memperkaya referensi. Namun demikian tidak jarang pula yang hanya mengacu pada buku teks saja ini karena keterbatasan ketersediaan buku yang digunakan atau diperuntukkan kurikulum 2013, salah satunya di SMP Negeri 2 Ajibarang. Oleh karena itu, buku teks memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran PKn.
Berdasarkan Uraian diatas peneliti dapat mendefinisikan bahwa yang dimaksud kurikulum adalah sebuah rancangan pembelajaran, yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Dan didalam kurikulum terdapat standar minimal baik isi maupun proses dalam setiap mata pelajran dimana standar minimal tersebut dapat dikembangkang lagi oleh sekolah agar dapat memenuhi standar mata pelajaran (PPKn). Dan untuk memenuhi standar minimal tersebut dibutuhkan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu buku teks pelajaran
(PPKn) sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memenuhi standar yang diterapkan dalam kurikulum.
Berdasarkan hasil observasi awal guru di SMP Negeri 2 Ajibarang yang sudah menggunakan kurikulum 2013 mendapati masih menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada saat mengajar di dalam kelas. Dimana sekolah tersebut adalah salah satu dari empat sekolah menengah pertama di Kab.Banyumas yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sebagai sekolah percobaan penerapan kurikulum 2013 tahap awal serta diperkuat dengan pernyataan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan (Okezonekampus.com) mengungkapkan bahwa belum semua sekolah menerima buku teks
kurikulum 2013. Distribusi buku teks belum maksimal, masih ada 22
persen buku SMA belum sampai di sekolah. Sedangkan di tingkat SMP,
masih 32 persen sekolah belum menerima buku, dan 19 persen SD
mengalami kondisi yang sama. Sebagian besar permasalahan buku yang
belum dicetak karena sekolah belum menandatangani berkas percetakan.
Hampir seperempat kabupaten di Indonesia yang belum kontak dengan
percetakan dan baru 77 persen distribusi yang sampai.Beberapa hal tersebut yang membuat peneliti tertarik mengetahui implementasi buku teks pendidikan pancasila dan kewarganegaraan krikulum 2013 tahap awal dengan judul penelitian
“Analisis Implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Kurikulum 2013 kelas di SMP negeri 2 Ajibarang ”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Dengan adanya perumusan masalah diharapkan proses pemecahan permasalahan dapat terinci secara jelas, lebih terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013?
2. Bagaimana kendala - kendala yang dialami guru dalam implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kurikulum 2013?
3. Bagaimana upaya guru dalam implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kurikulum 2013? C.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
1. Untuk mendeskripsikan implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013.
2. Untuk mendeskripsikan kendala - kendala yang dialami guru pendidikan pancasila dan kewarganegaran dalam implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui upaya guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kurikulum 2013.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai
Implementasi buku teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kurikulum 2013.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa Penelitian ini diharapkan dapan memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru didalam kelas. Sehingga siswa mengetahui secara jelas materi apa saja yang akan siswa pelajari, nantinya siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran.
b. Guru Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru agar kedepannya dapat mempelajari dan mempersiapkan diri dalam memahami buku teks kurikulum 2013 dan menanggulangi kendalal-keldala yang dihadapi.
c. Sekolah Manfaat praktis bagi pihak sekolah sebagai informasi referensi dalam mempersiapkan buku teks sebagai sumber belajar dan digunakan bagi terselenggaranya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang baik.
d. Dinas Pendidikan Manfaat praktis bagi dinas pendidikan maupun penyusun buku teks sebagai informasi referensi dalam membantu meningkatkan kualitas buku teks, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.