PEMAKAIAN KATA SAPAAN PADA TUTUR SAPA KALANGAN PEDAGANG PASAR LAWANG KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI - UNWIDHA Repository

  

PEMAKAIAN KATA SAPAAN PADA TUTUR SAPA KALANGAN

PEDAGANG PASAR LAWANG KECAMATAN MOJOSONGO

KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Kependidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

  Diajukan Oleh : Ardyan Anggih Wibowo 1111300832 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Mei, 2015

  

PERSETUJUAN

PEMAKAIAN KATA SAPAAN PADA TUTUR SAPA KALANGAN

PEDAGANG PASAR LAWANG KECAMATAN MOJOSONGO

KABUPATEN BOYOLALI

  Diajukan Oleh Nama : Ardyan Anggih Wibowo NIM : 1111300832 Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Telah disetujui oleh Jabatan Tanggal Tanda Tangan Pembimbing I Drs. H. Tukiyo, M.Pd.

  ……………… ……………… NIK.680 889 111 Pembimbing II Eric Kunto Aribowo, S.S., M.A.

  ……………… ……………… NIK. 690 911 323 Mengetahui, Ketua Program Studi PBSD Drs. Luwiyanto, M.Hum.

  NIK. 690 909 300

  

PENGESAHAN

PEMAKAIAN KATA SAPAAN PADA TUTUR SAPA KALANGAN

PEDAGANG PASAR LAWANG KECAMATAN MOJOSONGO

KABUPATEN BOYOLALI

  Diajukan Oleh Nama : Ardyan Anggih Wibowo NIM : 1111300832 Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Telah disetujui oleh Jabatan Tanggal Tanda Tangan Pembimbing I Drs. H. Tukiyo, M.Pd.

  ……………… ……………… NIK.690 889 111 Pembimbing II Eric Kunto Aribowo, M.A.

  ……………… ……………… NIK. 690 911 323 Mengetahui Dekan FKIP Ketua Program Studi Drs. H. Udiyono, M. Pd. Drs. Luwiyanto, M. Hum.

  NIP. 19541124 198212 1 001 NIK. 690 909 300

  

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini.

  Nama : ARDYAN ANGGIH WIBOWO NIM : 1111300832 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa) Fakultas : KIP

  Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi Judul : PEMAKAIAN KATA SAPAAN PADA TUTUR SAPA

  KALANGAN PEDAGANG PASAR LAWANG KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan merupakan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.

  Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.

  Klaten, April 2015 Yang menyatakan

ARDYAN ANGGIH WIBOWO

  iv

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan sebagai tanda terima kasih kepada: 1.

  Bapak Trima Trimanto S.Pd. dan Ibu Sri Arini Marganingsih yang tidak pernah lelah dalam berusaha untuk membiayai saya kuliah dan doa yang dipanjatkan sebagai bentuk dukungan untuk anaknya agar menjadi insan mulia yang bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa.

  2. Kakak Yulian Ari Prabowo dan Adik Linda Laita Pratiwi yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk selalu berjuang tanpa lelah untuk menyelesaikan kuliah dengan harapan bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

  3. Hana MSN yang memotivasi supaya segera menyelesaikan skripsi.

  4. Teman-teman Vitus, Arko, Singgih, Cahyo, Hari, Panji, Varif, Dani, Alek, Aji, Lina, Wuri, Aini, Bekti, Rahma dan teman-teman seperjuangan bahasa Jawa angkatan 2011/2012. vi

  

MOTTO

  Dengan bersyukur kita akan merasa cukup, menyadari jika tak semua apa yang kita inginkan harus tercapai. (Penulis) Ketegaran berawal dari kesabaran, kesabaran berawal dari penerimaan, penerimaan berawal dari ketulusan. (penulis)

  Majulah melangkah tanpa harus menyingkirkan orang lain dan naiklah tinggi tanpa perlu menjatuhkan orang lain. (penulis) v

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Bahasa dan Seni di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

  Selama mengerjakan skripsi ini penulisan banyak menerima bantuan berupa petunjuk, bimbingan maupun pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1.

  Prof. Drs. H. Udiyono, M.Pd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

  2. Drs. Luwiyanto, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa) Universitas Widya Dharma Klaten.

  3. Drs. H. Tukiyo, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membaca dan memberi saran dalam penyusunan skripsi.

  4. Eric Kunto Aribowo, S.S., M.A., selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu guna memberi masukan-masukan yang berguna dalam skripsi.

  5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Bahasa Daerah (Jawa) yang telah memberikan bekal ilmu yang bermangfaat bagi penulis.

  6. Ayah dan Ibu yang dengan kasih sayangnya telah membesarkan, mendidik, mengasuh dan berdoa untuk keberhasilan penulis.

7. Teman-teman seperjuangan bahasa Jawa.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruannya. Oleh sebab itu, segala saran dan kritik penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, semoga skripsi ini bermangfaat bagi kita semua. Amin.

  Klaten, April 2015 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TANDA DAN SINGKATAN ........................................................ xi ABSTRAK ...................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ...............................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah ........................................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian ..........................................................................

  D.

  6 Manfaat Penelitan .........................................................................

  E.

  7 Sistematika Penulisan ...................................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A.

  9 Sosiolinguistik ..............................................................................

  B.

  Komponen Peristiwa Tutur .......................................................... 12 C. Kata Sapaan .................................................................................. 13 1.

  Pengertian Sapaan .................................................................. 13 2. Bentuk Sapaan ........................................................................ 15

  3. Faktor Sosial yang Mempengaruhi Penggunaan Sapaan ....... 16 4.

  Jenis Sapaan ........................................................................... 16 D. Masyarakat Bahasa ........................................................................ 19 E. Penelitian yang Relevan ............................................................... 20 F. Kerangka Berpikir ........................................................................ 21

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................. 23 B. Data dan Sumber Data .................................................................. 23 C. Alat-Alat Penelitian ...................................................................... 24 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 24 E. Teknik Analisis Data .................................................................... 25 F. Teknik Penyajian Analisis Data ................................................... 27 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Jenis-Jenis Sapaan Berdasarkan Nomina Gender ........................ 28 1. Gender Laki-Laki ................................................................... 28 2. Gender Perempuan ................................................................ 31 B. Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Pemakaian Kata Sapaan .. 37 1. Laki-Laki ............................................................................... 37 2. Perempuan ............................................................................. 53 BAB V PENUTUP A. Simpulan ....................................................................................... 82 B. Saran ............................................................................................. 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

ABSTRAK

Ardyan Anggih Wibowo. NIM. 1111300832. Program Studi Pendidikan Bahasa

  Sastra Indonesia dan Daerah Konsentrasi Pendidikan Bahasa Jawa Jurusan Pendidikan Bahasa Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten, 2015. Skripsi: Pemakaian Kata Sapaan Pada Tutur Sapa Kalangan

  

Pedagang Pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali (Kajian

Sosiolinguistik).

  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kata sapaan yang digunakan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, dan (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi pemakaian kata sapaan dikalangan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara terjun langsung ke lapangan tanpa diketahui objek penelitian yang dilakukan dengan cara merekam percakapan pedagang dan pembeli yang berada di pasar Lawang Mojosongo Kabupaten Boyolali. Teknik lanjutan dalam SBLC (Simak Bebas Libat Cakap) peneliti tidak ikut campur dalam proses pembicaraan baik sebagai penutur maupun sebagai mitra tutur, baik bersifat komunikasi dua arah atau timbal balik, maupun bersifat kontak satu arah. Teknik analisis data yang saya gunakan yaitu menggunakan metode padan. Dan teknik dasar yang saya gunakan adalah teknik PUP (Pilah Unsur Penentu). Teknik PUP adalah teknik yang alatnya berupa daya pilih yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya. Sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik HBS (Hubung Banding Menyamakan) dan teknik HBSP (Hubung Banding Menyamakan Hal Pokok) Sudaryanto (1993: 21-25).

  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada jenis kata sapaan Bahasa Jawa di Pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali sebanyak 16 sapaan, Meliputi (1) berdasarkan gender laki-laki ada 6 sapaan dan berdasarkan gender perempuan 9 sapaan. Di dalam 16 sapaan tersebut yang paling sering di pakai yaitu kata sapaan untuk perempuan karena rata-rata yang berjualan di Pasar tersebut perempuan dan hanya ada beberapa pedagang gender laki-laki saja, Dan faktor-faktor yang melatarbelakangi pemakaian kata sapaan yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan, umur sekitar 10 tahun ke atas dan rasa hormat penutur kepada mitra tutur dalam menentukan pilihan kata sapaan. Hal ini menunjukkan bahwa tutur sapa memiliki peranan dalam pemakaian kata sapaan.

  Kata kunci: Kata sapaan, konteks, penutur, mitra tutur.

  xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari manusia sepanjang hidupnya tidak lepas

  dari peristiwa komunikasi. Manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. Manusia butuh interaksi dengan sesamanya agar dapat berkomunikasi dan alat untuk berinteraksi adalah bahasa. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena hampir seluruh aktivitas manusia berhubungan dengan bahasa. Bahasa merupakan sistem tanda paling penting dalam komunikasi. Dengan demikian fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. Menyinggung tentang komunikasi, bahasa merupakan sarana komunikasi antar manusia. Sarana komunikasi yang dilakukan dengan dua cara yaitu komunikasi lisan dan tulis. Komunikasi lisan adalah penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain yang dilakukan dengan ragam bahasa lisan. Sebaliknya, komunikasi tulis adalah penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain yang dilakukan dengan ragam bahasa tulis. Penggunaan bahasa sangatlah beragam dalam interaksi sosial. Bentuk kebahasaan yang sering menyertai penggunaan bahasa lisan adalah sapaan, dengan kata lain, sapaan menyangkut interaksi antara dua pihak atau lebih, yaitu untuk penyapa dan orang yang disapa atau bisa disebut pesapa. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Sumarlam (2009: 17) yang menyatakan bahwa setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara/penulis) maupun sebagai komunikan (mitra bicara, menyimak, pendengar atau pembaca).

  Menurut Suhardi dan Sembiring (2007: 12) keberagaman bahasa ditentukan oleh berbagai aspek luar biasa, seperti kelas sosial, jenis kelamin, etinitas, dan umur. Sebagian besar aspek tersebut merupakan hal-hal yang berkaitan dengan pemakaian bahasa itu. Adanya perbedaan dialek dalam satu komunitas merupakan bukti keberagaman itu yang keberadaannya dipengaruhi oleh aspek sosial, misalnya daerah asal pedagang, lingkungan pedagang, lingkungan pergaulan di Pasar dan sebagainya. Kesamaan daerah asal memungkinkan munculnya dialek-dialek daerah yang tidak lazim digunakan pada tempat pedagang saat ini.

  Bahasa daerah bagi masyarakaat Indonesia digunakan sebagai bahasa ibu atau bahasa pertama. Bahasa ibu biasanya digunakan oleh penuturnya untuk keperluan sehari-hari dalam berkomunikasi antar kelompok maupun masyarakat penutur bahasa itu. Bahasa ibu biasanya berfungsi sebagai sarana interaksi sosial dalam lingkungan keluarga di tempat penuturnya menetap yang digunakan sebagai sarana komunikasi daerah bersangkutan. Untuk itu, bahasa daerah merupakan salah satu unsur budaya yang harus dijaga kelestariannya karena bahasa daerah merupakan bagian dari komponen kebudayaan bangsa Indonesia.

  Bahasa dapat dijadikan ciri terpenting dari suatu masyarakat, sebab melalui bahasa keanggotaan seseorang dalam suatu masyarakat dapat diidentifikasi. Variasi-variasi penggunaan bahasa ini sangat menarik untuk dipelajari dan dibahas secara mendalam lagi, salah satu bidang keilmuan yang membahas tentang hubungan antara bahasa dengan pengguna bahasanya adalah bidang sosiolinguistik.

  Sosiolinguistik merupakan ilmu antar disiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang sangat kuat kaitanya. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung dan tetap ada. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikan secara mudah dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitanya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat, Abdul Chaer dan Leonie Agustina (1995: 2)

  Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli (Tim Pena Cendekia: 47). Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian. Pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar.

  Pasar Lawang terletak di Kecamatan Mojosongo. Pasar Lawang merupakan pusat Pasar di daerah Kelurahan Jurug dan Karangnongko. Dilihat dari letaknya yang strategis, maka masyarakat di pasar Lawang memiliki beraneka macam ragam bahasa, contoh sapaan yang digunakan pada tutur sapa ialah untuk laki-laki: dhe, kang, le, lik, mas, mbah dan pak sedangkan untuk perempuan: budhe jeng, lik,mbak, mbok, mbokdhe, ndhuk, nok dan yu.

  Dengan perbedaan status sosial masyarakat di pasar Lawang, maka peneliti tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam keanekagaraman sapaan di pasar Lawang. Bentuk kebahasaan yang sering menyertai penggunaan bahasa lisan adalah sapaan, dengan kata lain, sapaan menyangkut interaksi antara dua pihak atau lebih, yaitu penyapa dan orang yang disapa yang disebut dengan pesapa. Munculnya jenis-jenis kata sapaan dalam kalangan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali tak lepas dari faktor lingkungan. Pergaulan antar pedagang yang memiliki budaya yang beragam berdasarkan asal tempat tinggal. Hal tersebut dikemukakan oleh Sumampouw (2000: 221) yang menyebutkan bahwa sistem sapaan muncul akibat adanya peristiwa ujaran yang tercipta karena adanya interaksi sosial yang memiliki sebutan lain yaitu tutur sapa. Dan Topik yang saya pilih dalam rancangan penelitian adalah “Pemakaian kata sapaan dalam tutur sapa pada kalangan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali” dengan tema wacana Sosiolinguistik.

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang kata sapaan yang digunakan dalam tutur sapa, khususnya di kalangan Pedagang di Pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali karena tempat penelitian ini dekat dengan rumah peneliti sendiri, sehingga dapat memudahkan peneliti dalam mencari data-data selain itu juga bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa sehingga memudahkan pencarian data. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena setiap hari manusia tak lepas dari kata sapaan. Dan dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan faktor apa yang mempengaruhi terjadinya pemakaian kata sapaan. Kaitan bidang penilitian ini dengan ilmu kebahasaan adalah bidang ini dapat dijadikan penelitian dalam ranah Sosiolinguistik karena dalam penelitian ini perlu mempelajari struktur dan proses-proses sosial yakni bagaimana satuan bahasa itu digunakan di dalam komunikasi.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah merupakan salah satu tahap sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, tanpa rumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan tidak akan membuahkan hasil. Adapun masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah:

  1. Apa saja kata sapaan yang digunakan dalam tutur sapa kalangan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali?

  2. Faktor apa saja yang melatarbelakangi pemakaian kata sapaan pada pedagang di pasar Lawang kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah pernyataan singkat tentang tujuan dilaksanakannya penelitian yang bersangkutan sesuai dengan masalah yang akan menjadi kajian dalam penelitian Nugrahani (2010: 202). Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan kata sapaan yang digunakan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.

  2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi pemakaian kata sapaan di kalangan pedagang di pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian terdiri dari dua macam yaitu, mangfaat teoretis dan mangfaat praktis.

  1. Manfaat Teoretis

  a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi dalam bidang kajian sosiolinguistik.

  b. Hasil penelitian ini berguna sebagai sumbangan pemikiran untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kajian sosiolinguistik yang berhubungan dengan kata sapaan.

  2. Manfaat Praktis Dapat memperkaya hasil penelitian dan tentunya akan melestarikan budaya jawa. Dalam peristiwa kebahasaan terutama mengenai kata sapaan dan memberikan pengertian tentang kata sapaan yang baik dan benar. Selain itu, juga dapat merangsang peneliti-peneliti yang akan datang untuk menggali kata sapaan daerah pada umumnya, dan khususnya kata sapaan daerah yang ada di provinsi Jawa Tengah.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika dalam penelitian artinya urutan-urutan dalam menyusun hasil suatu penelitian. Sistematika penulisan yang baik akan memudahkan dalam memahami penelitian. Adapun sistematika penelitian ini disusun dalam lima bab, yaitu dengan urutan sebagai berikut.

  Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri atas beberapa pokok, yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, mangfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori. Bab ini mencangkup beberapa pokok, yaitu pengertian sosiolinguistik, komponen peristiwa tutur, kata sapaan, masyarakat bahasa, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.

  Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini mencangkup beberapa pokok, yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, alat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian data.

  Bab IV Pembahasan. Berisi deskripsi dan pembahasan pemakaian kata sapaan pada tutur sapa kalangan pedagang pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.

  Bab V Pemutup. Berisi simpulan dan saran.

  

BAB V

PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV, maka penelitian tentang

  pemakaian kata sapaan pada tutur sapa kalangan pedagang Pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Dari hasil deskripsi data, analisis data, serta interpretasi data dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

  Jenis kata sapaan Bahasa Jawa di Pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali sebanyak 16 sapaan, yaitu ; (1) berdasarkan gender laki-laki ada 6 sapaan yaitu (a) sapaan untuk memanggil kakak laki-laki dari orang tua atau sodara kakak laki-laki dari bapak atau ibu, (b) sapaan saudara laki-laki yang lebih tua, (c) sapaan untuk anak kecil laki-laki, (d) sapaan untuk memanggil adik laki- laki dari orang tua atau sodara adik laki-laki dari bapak atau ibu, (e) sapaan anak laki-laki dan (f) sapaan untuk menyapa orang tua laki-laki; (2) berdasarkan gender perempuan 9 sapaan yaitu (a) sapaan untuk memanggil kakak perempuan dari bapak atau ibu, (b) sapaan untuk memanggil adik perempuan dari bapak atau ibu, (c) sapaan untuk panggilan seorang suami kepada istrinya, (d) sapaan untuk orang perempuan yang umurnya seumurng dengan saudara tua perempuan, (e) sapaan untuk orang tua yang umurnya sama dengan umur orang tua bapak atau ibu, (f) sapaan untuk orang tua perempuan umurnya kira-kira sama dengan umur orang tua perempuan, (g) sapaan untuk memanggil kakak perempuan dari bapak atau ibu, (h) sapaan untuk memanggil anak perempuan, (i) sapaan untuk memanggil anak perempuan dan (j) sapaan untuk kakak perempuan yang lebih tua. Di dalam

  16 sapaan tersebut yang paling sering di pakai yaitu kata sapaan untuk perempuan karena rata-rata yang berjualan di Pasar tersebut perempuan dan hanya ada beberapa pedagang gender laki-laki saja.

  Penggunaan kata sapaan dalam tutur sapa pedagang dan pembeli menentukan perilaku sosial penuturnya. Ia tidak bisa semaunya menggunakan bahasa serta kata sapaan pada mitra tuturnya. Ia akan selalu mempertimbangkan posisinya dalm berbahasa dan bertutur sapa.

  Faktor-faktor yang melatarbelakangi dalam pemakaian kata sapaan pada tutur sapa kalangan pedagang Pasar Lawang Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali yaitu gender atau jenis kelamin laki-laki dan perempuan, umur sekitar 10 tahun ke atas dan rasa hormat penutur kepada mitra tutur dalam menentukan pilihan kata sapaan tersebut.

B. Saran

  Dalam kegiatan ini tidak semua aspek yang penulis teliti semua tidak memuaskan dikarenakan adanya faktor penghambat. Dari kesimpulan yang telah diuraikan, selanjutnya akan disampaikan beberapa saran. Dengan adanya penelitian ini penulis menyarankan :

  1. Penelitian ini masih sederhana dan jauh dari kata sempurna karena hanya membahas jenis sapaan dan faktor yang melatarbelakangi saja. Masih banyak yang dapat di teliti dari penelitian ini contohnya kesantunan dalam pemakaian kata sapaan.

  2. Kepada peneliti masa yang akan datang agar dapat memperbanyak dan memperhatikan aspek-aspek lain yang dapat diteliti. Sehingga penelitian selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lebih sempurna.

  3. Dapat dijadikan acuan yang akan datang agar kata sapaan yang ada disuatu daerah dapat dikembangkan dan dilestarikan terutama oleh masyarakat pendatang yang ada diluar lingkungan masyarakat Jawa desa Lawang.

  

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul dkk. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

  _____________. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma. 2006. Metode Linguistik. Bandung: PT. Asitama. Dr. Purwadi, M.Hum. 2006. Kamus Jawa-Indonesia Indonesia-Jawa. Yogyakarta: Bina Media.

  Hudson, R.A. 1981. Sociolinguistics. New York: Cambridge University Press. Kridalaksana, H.1982. Fungsi Sikap Bahasa. Jakarta: Nusa Indah. ____________.1982. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia ____________. 1985. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende Flores: Nusa Indah.

  Kurniasari, Nugraheni Endah. 2011.

  “Isolek Istilah Sapaan Kekerabatan Bahasa Jawa Sub Dialek Temanggung di Kabupaten Temanggung ”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

  Mangunsuwito, S.A. 2002. Kamus Bahasa Jawa: Jawa-Jawa; Jawa-Indonesia; Indonesia-Jawa. Bandung: Yrama Widya. M.Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  Bisnis.

  

Mahsun. 2005. Metode penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sabardila,

Atiqa. 2013.

  “Kasus Pemakaian Sapaan pada Judul Berita. Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta ”.

  Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Suhardi, B dan Sambring, B.C. 2007. Aspek Sosial Bahasa dalam Pesona Bahasa.

  Jakarta: PT. Grameda Pusaka Utama. Sumampouw, E. 2006. Pola Penyapaan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Verba

  dengan Latar Multilingual dalam Kajian Serba Linguistik . Jakarta: Pereksa Bahasa.

  Sumarsono. 2002. Sosiolingustik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

  ___________. 2012. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syukur Ibrahim, Abd. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional. Wijana, I Dewa Putu dkk. 2006. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis.

  Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wedhawati dkk. 2006. Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Yogyakarta: Penerbit

  Kanisius