BA’I ISTIS }NA<’ MENURUT MADHHAB H<ANAFI DAN MADHHAB SHA<FI’I DAN

  

BA’I ISTIS}NA&lt; MENURUT MADHHAB H&lt;ANAFI DAN MADHHAB SHA&lt;FI’I DAN

RELEVANSINYA DENGAN PERBANKAN SYARIAH

SKRIPSI

  Oleh : Anisca Dwi Maya Lutvita

  NIM. 210213233 Pembimbing: Dr. Saifullah, M.Ag.

  NIP. 196208121993031001

  

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONOROGO

2018

  BA’I ISTIS}NA&lt; MENURUT MADHHAB H&lt;ANAFI DAN MADHHAB

  SHA&lt; FI’I DAN RELEVANSINYA DENGAN PERBANKAN SYARI’AH

  SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi sebagian syarat-syarat guna memperoleh

  Gelar sarjan program strata satu (S-1) Pada Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri

  Ponorogo Oleh:

  Anisca Dwi Maya Lutvita NIM. 210213233

  Pembimbing: Dr. Saifullah, M.Ag

  NIP. 196208121993031001 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2018

LEMBAR PERSETUJUAN

  Skripsi atas nama saudara: Nama : Anisca Dwi Maya Lutvita NIM : 210213233 Jurusan : Muamalah Judul :

  Ba’i Istis}na&gt;‘ Menurut Madhhab H&lt;anafi Dan Madhhab Sha&gt;fi’i

  Dan Relevansinya D engan Perbankan Syari’ah Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munaqasah.

  Ponorogo, 22 Januari 2018 Mengetahui, Menyetujui, Kajur Pembimbing Atik Abidah, M.S.I. Dr. Saifullah, M.Ag

  NIP. 197605082000032001 NIP. 196208121993031001

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO PENGESAHAN

  Skripsi atas nama saudara: Nama : Anisca Dwi Maya lutvita NIM : 210213233 Jurusan : Muamalah Judul :

  Ba’i Istis}na&gt;’ Menurut Madhhab H&lt;anafi dan Madhhab

  Sha&gt; fi’I dan Relevansinya Dengan Perbankan Syari’ah Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang munaqa sah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo pada:

  Hari : Kamis Tanggal : 08 Februari 2018

  Dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Syari’ah pada: Hari : Kamis Tanggal : 15 Februari 2018

  Tim Penguji : 1. : Atik Abidah, M.S.I ( )

  Ketua Sidang 2. : Dr. H. Moh. Munir, L.c., M.Ag ( )

  Penguji 3. : Dr. Aji Damanuri, M.E.I ( )

  Sekretaris Ponorogo, 15 Februari 2018 Mengesahkan Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Ponorogo Dr. H. Moh. Munir, L.c., M.Ag.

  NIP. 196807051999031001 MOTTO

   ُهوُبُتْكاَف ىًّمَسُم ٍلَجَأ ىَلِإ ٍنْيَدِب ْمُتْنَ ياَدَت اَذِإ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّ يَأ اَي …..

  “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya ….” (QS. AL- Baqarah : 282).

  1

1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Sinar Baru Algesindo), 89-90.

  PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang senantiasa memberikan kemudahan serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, skripsi ini dipersembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Tumeni dan Ibu Sunarni, ku ucapkan terima kasih atas semua yang engkau berikan baik berupa materiil maupun spirituiil. Do’a dan semangat yang selalu engkau panjatkan setiap saat untukku, nasihat yang selalu engaku ucapkan demi kebaikan dan masa depanku. keikhlasanmu merawat dan membimbingku, hal ini akan menjadikan spirit dalam hidupku untuk mewujudkan impian dan cita-citaku semoga putrimu ini dapat sukses dan membanggakan serta menjadi anak sholihah amiin.

  2. Kakak ku tersayang Finsa Ike Windiarni, terima kasih dukungan dan do’a yang selalu memberi semangat lebih untukku agar aku segera menyelesaikan tugasku ini.

  3. Bapak Dr. Saifullah, M.Ag selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan banyak masukan serta saran sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik meski dengan waktu yang terus bekejaran.

  4. Bapak/Ibu dosen IAIN Ponorogo yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis belajar di kampus tercinta.

  5. Calon imamku kelak Eko Suharmanto, S.kep, terima kasih sudah selalu menemaniku berjuang untuk menyelesaikan studyku ini, terima kasih sudah ikut suka duka ku dalam berjuang dan terima kasih atas kesabaranmu yang tiada henti dan do’a yang selalu kau ucapkan untuk kesuksesanku.

  6. Teman-teman seperjuangan SM.G angkatan 2013 terima kasih banyak atas dukungan, do’a dan motivasi kalian. Alhamdulillah kalian selalu kasih semangat lebih untuk aku, kalian luar biasa.

  7. Teman-teman KPM 2016 kelompok 61 kalian luar biasa tetap jadi yang terbaik.

  8. Teman serta sahabat camp PANIK Ponorogo terima kasih banyak atas dukungannya agar aku dapat menyelesaikan studiku dan adik-adikku kos Bendot (Rina, Fera, Ayu, Cindy, Rima) kalian semua luar biasa. Semoga Allah Swt. Senantiasa memberikan perlindungan kepada mereka serta keberkahan, keselamatan dan selalu mengiringi setiap langkah mereka

  . Amiin….

  

ABSTRAK

Lutvita, Anisca Dwi M, 2017.

  Ba’i Istis}na&gt;’ Menurut Madhhab H&lt;anafi dan Madhhab Sha&gt;fi&gt;’i dan Relevansinya Dengan Perbankan Syariah.

  Skripsi. Fakultas Syari’ah Jurusan Mu’amalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Saifullah, M.Ag. Kata Kunci :

  Ba’i Istis}na&gt;‘, Madhhab H&gt;&gt;&lt;anafi, dan Madhhab Sha&gt;f&gt;i’i B a’i istis}na&gt;adalah kontrak jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang

  tertentu dengan Kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (mustas}

  ni‘)

  dan penjual (s}

  ani’). Penelitian ini berangkat dari latar belakang perbedaan antara madhhab

  Hanafi dan Madhhab Sha&gt; fi’i mengenai ba’i istis}na&gt;‘. Letak perbedaan yang memicu permasalahan terletak pada hukum istis}na&gt;

   dan terkait pembayaran dan penyerahan objek

  barang istis}na&gt;

  ‘, serta metode istinbath hukum yang dipakai oleh madhhab H&lt;anafi dan

  madhhab Sha&gt;

   yang telah meluas dan menjadi pembiayaan di

  fi’i Serta praktik akad istis}na&gt; Perbankan S yari’ah. Kemudian dari praktiknya lebih relevan kepada madhhab H&lt;anafi atau madhhab Sha&gt; fi’i.

  Berangkat dari masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk menjadikannya sebagai tugas akhir dengan rumusan masalah (1) Bagaimana

  ba’i istis}}na&gt; menurut madhhab H&lt;anafi

  dan madhhab Sha&gt; fi’i? (2) Bagaimana metode istinbath hukum madhhab H&lt;&lt;&lt;anafi dan madhhab Sha&gt;fi&gt;

  ’i tentang ba’i istis}na&gt;? (3) Bagaimana relevansi ba’i istis}}na&gt; menurut madhhab H&lt;anafi dan madhhab Sha&gt; fi’i dengan perbankan syari’ah?

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library reseach) karena penulis menggunakan buku dan kitab sebagai sumber data. Kemudian hasilnya dianalisa menggunakan metode deskriptif dengan pola deduktif dan mengkomparasikan kedua pendapat madhhab H&lt;anafi dan madhhab Sha&gt; fi’i guna menentukan kesimpulan. Hasil pembahasan menunjukkan kesimpulan (1) Bahwa menurut madhhab H&lt;anafi hukum

  ba’i istis}na&gt; adalah dibolehkan, dengan syarat harus ada ijab qabul. Selain itu

  ketentuan syarat lain Madhhab H&lt;anafi membolehkan akad istis}na&gt;

   ini dengan syarat

  pembayaran secara cicilan atau ditangguhkan untuk melindungi jaminan hak antara kedua pihak dan penyerahan objek barangnya tidak harus ditentukan karena jika ditentukan sama halnya dengan akad salam. Sedangkan madhhab Sha&gt; fi’i hukum ba’i istis}na&gt; ini adalah dibolehkan, dengan syarat menyamakan dengan akad salam, yang mana syaratnya pembayaran harus dilakukan secara tunai ditempat akad dan penyerahan objek barang haruslah ditentukan sama halnya dengan akad salam. Dari perbedaan di atas terdapat persamaan antara kedua tokoh mengenai

  ba’i istis}na&gt; yaitu spesifikasi barang harus jelas

  jenis, tipe, kuantitas dan kualias. Kemudian objek barang harus diketahui apakah dalam bentuk uang atau manfaat. (2) Dari segi metode istinbath madhhab H&lt;anafi menggunakan dasar istihsa&gt;n dan

  ‘urf, sedangkan madhhab Sha&gt;fi’i menggunakan metode istinbat hadith dan

  &gt;

  

ijma ’. (3) Dari segi relevansinya terhadap praktik di Perbankan Syari’ah akad istis}na&gt; serta

  syarat-syarat yang berlaku didalamnya lebih sesuai dengan madhhab Sha&gt; fi’i yang mana praktik pada masa sekarang, bahwa pembayaran dan penyerahan objek barangnya pun haruslah ditentukan diawal akad agar tidak mengandung unsur penipuan dan dapat melindungi jaminan hak antar kedua belah pihak. Kemudian jika dikaitkan dengan Madhhab Hanafi maka hal tersebut tidak relevan karena syarat yang berlaku di Perbankan tidak sesuai dengan syarat-syarat beliau. Da n praktik yang digunakan dalam Perbankan Syari’ah biasanya menggunakan skema istis}na&gt; ’ paralel dalam pengadaan barang tersebut.

  Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-nya, sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

  “Ba’i Istisna’ Menurut

Pemikiran Madhhab Hanafi dan Madhhab Shafi’I Dan Relevansinya Dengan

Perbankan Syari’ah”. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan oleh Allah Swt.

  Kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw. Yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah seperti saat ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini telah mengalami hambatan-hambatan. Namun, atas dukungan serta motivasi dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan maupun arahan, maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Ibu Dr. Hj. S. Maryam Yusuf, M. Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

  2. Dr. H. Moh. Munir, L.c, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

  3. Atik Abidah, M.S.I, selaku Ketua Jurusan Muamalah.

  4. Dr. Saifullah, M. Ag, selaku pembimbing yang selalu memberikan masukan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen Jurusan Muamalah yang telah mencurahkan waktu, tenaga dan semangatnya untuk memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh studi di IAIN Ponorogo.

  6. Beserta segenap jajaran instansi akademik IAIN Ponorogo dan segenap staf serta karyawan.

PEDOMAN TRANSLITERASI 1.

  S} ي

  Z و

  W س

  S ه

  H ش

  Sh ء

  ‘ ص

  Y ض

  R ن

  D} 2.

  Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang caranya dengan menuliskan coretan horizontal di atas huruf

  ả, i&gt; dan a&gt;.

  3. Bunyi Hidup Dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf

  “ay” dan “aw”.

  Contoh:

  Bay na, ‘alayhim, qawl, mawdu&gt;’ah.

  N ز

  Dalam skripsi ini, penulis menggunakan transliterasi berdasarkan buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syari’ah IAIN Ponorogo 2017 sebagai berikut: Arab Indonesia Arab Indonesia

  ا ‘

  غ Gh

  ط T

  ب B

  ظ Z}

  ت T

  ع ‘

  ث Th

  ج J

  Dh م

  ف F

  ح h} ق

  Q خ

  Kh ك

  K د

  D} ل

  L ذ

  M ر

  DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ………………………………………………………….. vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah………………………………….

  B.

  5 Rumusan Masalah ……………………………………….

  C.

  6 Tujuan Penelitian ………………………………………..

  D.

  6 Manfaat Penelitian……………………………………….

  E.

  8 Kajian Pustaka…………………………………………… F.

  10 Metode Penelitian………………………………………… 1.

  10 Jenis dan Pendekatan Penelitian ……………………....

  2.

  11 Data dan Sumber Data………………………………....

  a.

  11 Sumber Data Primer……………………………… b.

  11 Sumber Data Sekunder…………………………… 3.

  12 Teknik Pengumpulan Data…………………………….

  4.

  13 Analisis Data…………………………………………...

  G.

  14 Sistematika Pembahasan………………………………….

  xii

  BAB II BAI ’ ISTIS}NA&lt; MENURUT MADHHAB H&lt;ANAFI DAN

  MADHHAB SHA&lt; FI’I DAN ISTINBATH HUKUMNYA

  A.

  Sekilas Tentang Imam Abu Ha&gt;nifah dan Imam Sha&gt;fi’i

  18 ……………………………………………………………

  18 1. Biografi Imam Abu Ha&gt;nifah……..................................

  2. Biografi Imam Sha&gt;fi’i…………………………………

  24 B. Ba’i Istis}na&gt;menurut Imam Abu Ha&gt;nifah dan Imam

  Sha&gt; 30 fi’i…………………………………………………….

  1. Bai’ Istis}na&gt; menurut Imam Abu Ha&gt;nifah……...……...

  30 2.

  37 Bai’ istis}na&gt; menurut Imam Sha&gt;fi’i…………………....

  C.

  Metode Istinbath Hukum Madhhab H&lt;anafi dan Madhhab

  41 Sha&gt; fi’i…………………………………………………....

  1. Metode Istinbath Hukum Madhhab H&lt;&lt;anafi…………..

  41

  45 2. Metode Istinbath Hukum Madhhab Sha&gt;fi’i…………...

  BAB III TRANSAKSI ISTIS }NA&lt; PADA PERBANKAN SYARI’AH

  DAN DASAR HUKUMNYA A.

  50 Transaksi istis}na&gt; Pada Perbankan Syari’ah……………...

  B.

  60 Dasar Hukum………..…………………………………….

  BAB IV ANALISA TENTANG BA’I ISTIS}NA&lt; MENURUT

MADHHAB H&lt;ANAFI DAN MADHHAB SHA&lt;

FI’I DAN RELEVANSINYA DENGAN PERBANKAN SYARI’AH A. Analisa tentang Ba’i istis}na&gt; Menurut Madhhab H&lt;anafi

  85 dan Madhhab Sha&gt; fi’i ………………..................................

  B.

  Analisa Istinbath Hukum tentang Ba’i istis}na&gt; menurut

  88 Madhhab H&lt;anafi dan Madhhab Sha&gt; fi’I……………….......

  xiii

  C.

  93 Analisa Relevansi Ba’i istis}na&gt; dengan Perbankan Syari’ah…………………………………………………...

BAB V PENUTUP A.

  96 Kesimpulan………………………………………………..

  B.

  97 Saran………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  xiv

  4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang belum terserap menjadi bahasa .baku Indonesia harus dicetak miring.

  5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi.

  Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir. Contoh:

  Ibn Taymiyah bukan Ibnu Taymiyah, Inna al-din

  ‘inda Allah al-Islam bukan Inna

  al-dina

  ‘inda Allahi al-Islamu, Fahuwa wa&gt;jib buka Fahuwa wa&gt;jibu atau Fahuwa wa&gt;jibun.

  6. Kata yang berakhir dengan

  ta’ marbuthah dan berkedudukan sebagai sifat (na’at)

  dan idhafah ditransliterasikan dengan

  “ah” sedangkan mudhaf ditransliterasikan

  dengan “at”. Contoh:

1) Na’at dan Mudhaf’i>layh : Sunnah Sayyi’ah, al-maktabah al-misriyah.

   Mudaf 7. kata yang berakhir dengan ya’ mushaddadah (ya’ bertashdid) ditransliterasikan

  2) :Matba’at al-a&gt;mmah.

  dengan i&gt;. Jika i&gt; diikuti oleh

  ta’ marbuthah maka transliterasinya adalah i&gt;yah. Jika ya’ bertashdid berada ditengah kata ditransliterasikan dengan yy.

  Contoh:

1) Al-Ghaza>li>, al-Nawawi>.

  2) Ibn Taymi&gt;yah, al-Jawzi&gt;yah

  3) Sayyid, Muayyid, Muqayyid

7. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini dari awal sampai akhir.

  Hanya kepada Allah Swt-lah penulis memohon selalu dilimpahkan anugerah dan karunia-Nya kepada beliau atas segala jasa yang diberikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Guna melengkapi kesempurnaan dari skripsi ini, maka penulis menyarankan kepada peneliti lain untuk menindaklanjuti dalam penelitian serupa. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Ponorogo, 22 Januari 2018 Penulis

  Anisca Dwi Maya Lutvita NIM 210213233