AYU OKTAVIA PURBI HAPSARI BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agar tercapai sesuai yang diharapkan pasti didasarkan pada

  kurikulum, kurikulum sebagai kiblat dalam pendidikan bukan merupakan kitab suci yang tidak memiliki fleksibilitas namun kurikulum dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman demi menjawab kebutuhan zaman, seperti halnya kurikulum yang bersifat tradisional atau konvensional (KTSP) yang berlaku 2006 silam merupakan kurikulum yang diharapkan dapat menjawab apa yang dibutuhkan pada masa itu yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan namun masih bersifat tradisional yang berpusat pada guru sehingga siswa hanya diam mendengarkan tidak mencoba hal yang baru kemudian pembelajaran tradisional pemberian mata pelajaran masih terpisah-pisah tidak terpadu antara pembelajaran satu dengan yang lain.

  Pembelajaran tematik merupakan dasar utama dari Kurikulum 2013 yang memadukan dari berbagai mata pelajaran, KI, dan KD. Kurikulum 2013 Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, menalar, mencoba, membuat jejaring dan terwujud dalam 3 ranah yaitu ranah sikap, ranah keterampilan dan ranah pengetahuan. Hal tersebut menuntut siswa untuk menemukan sendiri melalui percobaan

  • – percobaan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dibiasakan untuk berfikir rasional (masuk akal).

  Tujuan utama dari kurikulum 2013 agar siswa menemukan sesuatu sendiri dengan usaha sendiri guru hanya memantau, memberikan petunjuk

  1 serta mengarahkan. Implementasi kurikulum tersebut berasaskan pada pemikiran ilmiah saintifik, pemikiran ilmiah menggunakan pemikiran yang rasional, penalaran atau pemikiran dari akal bukan dari kepercayaan (legenda) atau bahkan cerita dongeng yang saat ini menghilangkan sikap rasional manusia. Merujuk pada tujuan dari terbentuknya kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik maka peneliti memadukan penelitian dengan model pembelajaran berbasis masalah dikarenakan dalam model pembelajaran berbasis masalah siswa dibiasakan untuk menyelesaikan permasalahan sendiri melalui proses, baik individu maupun dalam kelompok.

  Menurut Kemendikbud Pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa benar-benar dioptimalkan melalui proses kerja melalui kelompok atau tim sehingga siswa dapat mengasah kemampuan masing-masing individu untuk menanggapi sebuah permasalahan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang memberikan inovasi baru terhadap pembelajaran dengan lebih meningkatkan keaktifan siswa.

  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurunkan peraturanya tentang Kurikulum 2013 SD N 1 Kembaran Kulon masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang bersifat tradisional dan berpusat kepada guru, kemudian pada bulan juni Kementrian Pendidikan dan kebudayaan menurunkan peraturannya tentang pergantian KTSP menjadi kurikulum 2013, namun pada saat peneliti melakukan observasi peneliti masih melihat bahwa pembelajaran tradisional masih melekat pada proses belajar mengajar yaitu berpusat kepada guru artinya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa mencoba hal-hal yang baru, sehingga siswa hanya duduk, tanpa melakukan apapun atau pasif, siswa tidak banyak bergerak menyebabkan motorik siswa tidak termanfaatkan secara maksimal, pembelajaran yang seperti itu cenderung membuat siswa bosan dan kemudian mengantuk akhirnya siswa mencari kesibukan sendiri seperti bercerita dengan teman sebangku atau bermain sendiri untuk mengilangkan jenuh dan ngantuk.

  Akibat yang ditimbulkan hasil belajar siswa ranah kognitif menjadi rendah hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar pada sub tema sebelumnya yaitu sub tema I dan sub tema 2, dapat dilihat pada tabel I.I berikut ini: SubTema Jumlah siswa jumlah Siswa Persentase

  Tuntas ketuntasan Subtema 1 28 17 anak 60,7% Subtema II 28 18 anak 64,2%

  Hasil belajar siswa ranah kognitif rendah dibuktikan pula pada saat proses kegiatan belajar mengajar kemudian guru menanyakan faham atau tidaknya mengenai materi pembelajaran, siswa menjawab faham, namun pada saat melakukan observasi berkaitan dengan tema makananku sehat dan bergizi sub tema kebiasaan makanku peneliti mencari tahu dengan mengobservasi beberapa siswa yang ada didalam kelas dengan cara, peneliti memberikan 2 jenis makanan yang satu mengandung bahan kimia dan yang satu makanan sehat, ternyata siswa lebih cenderung memilih makanan yang mengandung bahan kimia karena wara makanan lebih menarik, rasanya lebih enak padahal warna yang menarik dan rasa yang enak tersebut mengandung bahan pengawet, perasa, dan pewarna buatan yang cepat atau lambat akan mengganggu kesehatan anak. Ketidaktahuan siswa karea siswa tidak faham mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung pada sub tema sebelumnya tentang makanan sehat dan ketidak tahuan siswa memilih hal yang baik atau tidak baik pada saat memilih makanan yang mengandung bahan kimia dengan makanan sehat menjadi bukti rendahya aspek kognitif dan afektif siswa.

  Pendekatan saintifik yang dipadukan dengan model pembelajaran berbasis masalah yang memiliki kesamaan bahwa pembelajaran berpusat kepada siswa sehingga siswa tidak pasif duduk mendengarkan, melainkan siswa aktif mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring.

  Perasamaan yang lain dalam konsep pendekatan saintifik dan Model PBM yaitu dalam penyelesaian permasalahan, siswa tidak dengan mudah mendapatkan solusi dalam permasalahan begitu saja tanpa usaha yang baik melainkan siswa harus berusaha menyelesaikan pemasalahan menggunakan cara yang ilmiah dan menggunakan usaha seperti melakukan pengamatan, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring. Alasan-alasan tersebut yang mendorong peneliti untuk memadukan Pendekatan saitifik dengan Model pembelajaran berbasis masalah untuk menyelesaikan permasalahan hasil belajar pada SD N 1 Kembaran Kulon.

  Mempertimbangkan permasalahan hasil belajar siswa dan penyelesaian dengan menggunakan perpaduan pendekatan saintifik dan Model PBM, maka penelitian ini dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Tema Makananku Sehat dan Bergizi Sub tema Kebiasaan Makananku Melalui Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran Bebasis Masalah di SD Negeri Kembaran Kulon Kab. Purbalingga”.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah,maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana Implementasi kurikulum 2013 pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif pada kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon tahun pelajaran 2013/2014?

  2) Bagaimana Implementasi kurikulum 2013 pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon tahun pelajaran 2013/2014?

  3) Bagaimana Implementasi kurikulum 2013 pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotor pada kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon tahun pelajaran 2013/2014.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Meningkatkan ranah afektiif agar lebih baik pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon menggunakan pendekatan saintifik dan model berbasis masalah.

  2. Meningkatkan ranah kognitif agar lebih baik pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon menggunakan pendekatan saintifik dan model berbasis masalah.

  3. Meningkatkan ranah psikomotor agar lebih baik pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon menggunakan pendekatan saintifik dan model berbasis masalah.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoretis. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas tentang penggunaan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran kurikulum 2013 kls IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon Kab.Purbalingga.

  2. Manfaat Praktis. Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : a) Manfaat bagi peneliti

  Penelitian ini hasilnya dapat memberikan informasi tentang bagaimana mengajar Tematik kls IV dengan pendekatan saintifik (scientific) melalui mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring serta dipadukian dengan model berbasis masalah yang dirangkumdengan menarik dan menyenangkan bagi siswa SD.

  b) Manfaat bagi siswa antara lain: 1) Penelitian dengan pendekatan saintifik dan model pembealajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor siswa, melalui tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba, membuat jejaring.

  2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan sikap siswa dalam memahami makanan yang baik atau tidak baik untuk kesehatan siswa pada kelas IV SD Negeri 1 Kembaran Kulon melalui pendekatan saintifik model pembelajaran berbasis masalah tema makananku sehat dan bergizi.

  c) Manfaat bagi sekolah antara lain Sebagai masukan bagi guru-guru dan sebagai bahan pertimbangan untuk belajaran yang ingin dicapai.

  d) Manfaat bagi Guru 1) Masukkan yang berguna untuk peningkatan hasil belajar penggunaan pendekatan saintifik model berbasis masalah.

  2) Masukkan yang berguna untuk membuat pembelajaran yang lebih menarik dengan berbagai percobaan langsung.