BAB II KEADAAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Bentar - KERAJINAN BATIK BENTAR DI KECAMATAN SALEM (STUDI PERKEMBANGAN DAN DAMPAK KERAJINAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT BENTAR 2000 -2013) - repository p

BAB II KEADAAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Bentar Desa Bentar merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah, dengan benteng wilayah

  berbukit dengan ketinggian 450 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan 2.500 mm dan suhu rata-rata harian 22 – 24 ºC.

  Jarak kota Kecamatan 4 Km, dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Dengan kota Kabupaten Brebes 82 Km, dapat ditempuh dalam waktu 3,50 jam. Sedangkan dengan Ibu Kota Propinsi Semarang 245 Km, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 7 jam perjalanan.

  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa desa Bentar letaknya tidak begitu terpencil. Apabila jalan utama menghubungkan desa Bentar dengan kota

  • –kota tersebut sudah diaspal dengan baik.

  TABEL .1. KLASIFIKASI PENGGUNAAN TANAH DESA BENTAR TAHUN 2011

  No Penggunaan tanah Luas ( Ha ) %

  1 Tanah Sawah 164,330

  2 Tanah Kering 196,900

  3 Tanah Perkebunan 155,37

  4 Tanah Fasilitas Umum 8,28

  5 Tanah Hutan 149,40 Jumlah 674,28 100,00

  Sumber : Data Potensi Desa Bentar Tahun 2011

  17 Desa Bentar secara administrasi terdiri dari 7 (tujuh) pedukuhan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dukuh Bulaklega

  2. Dukuh Yegog

  3. Dukuh Srikandi

  4. Dukuh Pertelon

  5. Dukuh Kauman

  6. Dukuh Pasar

  7. Dukuh Cipanis Gambar Peta Desa Bentar

  (Sumber: Melia Khasanah, 2014) Batas-batas wilayah desa Bentar adalah sebagai berikut:

  Sebelah Timur berbatasan dengan desa Tembongraja Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Salem sebagai Ibu Kota Kecamatan

  Sebelah Barat berbatasan dengan desa Bentarsari Sebelah Utara berbatasan dengan desa Pabuaran dan desa Pasirpanjang

  B. Sejarah Desa Bentar

  Pada zaman dahulu sebelum ada penyebaran wali songo dan pemekaran wilayah desa Bentar, desa Bentarsari dan desa Ciputih. Pada saat itu wilayah tersebut masih menjadi satu kesatuan wilayah yang disebut dengan “Pademangan”. Nama Bentar sendiri berasal dari kata Wentar yang berarti Kawentar dalam bahasa Sunda atau dalam bahasa Indonesia berarti Terkenal.

  Menurut cerita yang di dapat, desa Bentar berasal dari nama Srikandi yang melambangkan seorang Tokoh Pewayangan yaitu Perempuan yang memiliki jiwa pemberani dan kesatria, namu tidak melepas kodratnya sebagai seorang wanita, sehingga nama Srikandi yang terkenal (Kawentar) akhirnya merubah nama dari Srikandi menjadi Bentar (Kawentar). Hal ini di perkuat dengan adanya Petilasan yang cukup terkenal yang berlokasikan di Bentar Luhur yaitu petilasan Ki Adeg Satuhu dan Nyi Dewi Endang Srikandi. Tempat tersebut masih dikeramatkan sampai saat ini dan menjadi mitos atas terkenalnya desa Bentar .

  C. Keadaan Demografis

  Jumlah penduduk yang besar jika dikerahkan menjadi sumber daya yang produktif, merupakan potensi dan modal dasar adanya suatu perubahan kearah yang bersifat membangun dan lebih bermanfaat. Oleh karena itu jumlah penduduk yang besar tersebut perlu di berikan pendidikan yang cukup, agar dapat menjadi tenaga kerja yang potensial yang dapat mengelola sumber-sumber daya alam dan lingkungan yang tersedia.

  Desa Bentar memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk desa Bentar yang pada tahun 2011 berjumlah 4.047 jiwa, jumlah tersebut terdiri dari 1.987 jiwa Laki-Laki dan 2.060 jiwa perempuan sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) adalah 1.084 KK.

  252 30 - 34 tahun 130 171

  102 117 219

  63 140 65 > tahun

  77

  75 159 60 - 64 tahun

  84

  223 55 - 59 tahun

  275 50 - 54 tahun 94 129

  330 45 - 49 tahun 138 137

  384 40 - 44 tahun 176 154

  301 35 - 39 tahun 185 199

  242 25 - 29 tahun 112 140

  Selanjutnya jumlah penduduk desa Bentar menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel 2 berikut : TABEL .2 PENDUDUK DESA BENTAR MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN

  378 20 - 24 tahun 125 117

  399 15 - 19 tahun 179 199

  381 10 - 14 tahun 204 195

  303 5 - 9 tahun 189 192

  61 1 - 4 tahun 155 148

  24

  37

  < 1 tahun

  UMUR JENIS KELAMIN JUMLAH Pria Wanita

  Sumber : Data potensi Desa Bentar tahun 2011

  JUMLAH 1987 2060 4047 Berdasarkan table diatas, dapat diketahui jumlah penduduk berdasarkan usia non produktif adalah sebagai berikut :

  1. Penduduk usia di bawah 14 tahun = 1.084 jiwa

  2. Penduduk usia di atas 60 tahun = 359 jiwa + Jumlah

  1.443 jiwa

  • – Adapun jumlah penduduk usia produktif yaitu jumlah penduduk berusia 15 59 tahun adalah sebesar 2.604 jiwa.

D. Keadaan Sosial Budaya

  Dilihat dari kelompok etnis, penduduk desa Bentar 90% adalah suku Sunda, sehingga bahasa yang digunakan sehari Kebudayaan di

  • –hari adalah Bahasa Sunda. Desa Bentar terpengaruh oleh dua kebudayaan yaitu kebudayaan Jawa dan kebudayaan Sunda. Pengaruh ini disebabkan karena Desa Bentar merupakan daerah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, sehingga tidak mengherankan terjadi banyak akulturasi antara kebudayaan Jawa dengan Sunda. Bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa sunda wiwitan (bahasa Sunda kasar). Namun uniknya bahasa Sunda yang dipakai orang kecamatan Salem tidak begitu dimengerti oleh orang sunda asli (orang-orang parahyangan) tapi orang-orang Salem sendiri mengerti bahasa Sunda Parahyangan (Sunda halus). Orang Jawa Barat menganggap bahwa bahasa Sunda yang dipakai di wilayah Kecamatan Salem mirip dengan bahasa Sunda orang Baduy. Penulis juga pernah mendengar cerita dari seorang kokolot desa bahwa masyarakat Kecamatan Salem masih mempunyai kaitan dengan suku Baduy di Banter.
Masyarakat mulai belajar bahasa sunda dengan tutur kata yang lebih baik, dan bahasa ini dibawa pengaruh oleh masyarakat yang berasal dari Bandung.

  Seratus persen (100 %) mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga kegiatan-kegiatan agama Islam merupakan yang selalu terlihat kedinamisannya, diantaranya dapat dilihat dari adanya pengajian-pengajian rutin yang di lakukan oleh masyarakat, baik mingguan maupun bulanan.

  Budaya dan kesenian banyak memiliki kesamaan dengan kesenian yang berkembang di daerah

  dsb. Untuk budaya dan kesenian tertentu terpengaruh dari budaya & kesenian khas Cirebon, seperti k esenian tarling. Keberadaannya sosial budaya

  kecamatan Salem menjadi sebuah wilayah ber-etnik Sunda, tetapi dibawah pengelolaan pemerintahan ber-etnik Bahasa Jawa. Demikian juga untuk kecamatan yang lain yang berada di Kabupaten Brebes seperti kecamatan Banjarharjo dan Bantarkawung.

  Dilihat dari tingkat pendidikannya, tingkat pendidikan sangat penting berpengaruh terhadap tinggi rendahnya perkapita. Pendidikan sangat mutlak di butuhkan bagi setiap manusia tanpa melihat latar belakang. Apabila seseorang berpendidikan lebih tinggi, maka ia akan dapat menentukan langkah atau program hidup di masa depan. Selanjutnya dapat dilihat tingkat pendidikan masyarakat desa Bentar berdasarkan Tabel berikut ini.

  TABEL 3. KOMPOSISI PENDIDIKAN PENDUDUK DESA BENTAR Sumber: Data potensi desa Bentar tahun 2011

  Berdasarkan daftar Tabel 3 diatas, dapat di jelaskan bahwa jumlah penduduk desa Bentar sebagian banyak atau paling banyak tingkat pendidikanya adalah tamatan SD / sederajat yaitu dengan jumlah 1778 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang tingkat pendidikannya sangat rendah dan sedikit adalah jenjang Diploma II yaitu 12 jiwa.

  Masyarakat di desa Bentar memiliki berbagai profesi pekerjaan ada yang berprofesi sebagai pegawai negeri, wiraswasta dan petani padi. Tidak terlepas dari keadaan ekonomi dan budaya. Kedua faktor tersebut selalu menjadi barometer status sosial masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari Tabel berikut ini.

  No Tingkat Pendidikan Jumlah %

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  12

7 Belum sekolah Tidak tamat SD Tamat SD/ Sederajat SMP/SLTP/Sederajat SMA/ SLTA/Sederajat Akademi/ Diploma Universitas/ Sarjana 424 693 1778 649 443

  48 10,47 17,12 43,93 16,03 10,94 0,29 1,18 Jumlah 4.047 100

E. Keadaan Sosial Ekonomi

  TABEL .4 STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI DESA BENTAR

  Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) % Petani Buruh tani Buruh bangunan Buruh industri Pengusaha (batik, dll) Pedagang Supir / angkutan PNS / TNI / POLRI Pensiunan Lain – lain 743 164 134

  12

  82 118

  45

  60

  3 192 48,78 10,76 8,79 0,78 5,38 7,74 2,95 3,93 0,19 12,60 Jumlah 1523 100

  Sumber: Data potensi desa Bentar tahun 2011 Berdasarkan tabel diatas mayoritas Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani padi dan berladang, Tanaman yang ditanam adalah tanaman pangan misalkan padi dan jagung. Walaupun desa Bentar termasuk dalam wilayah kecamatan Salem kabupaten Brebes Jawa Tengah jika dilihat dari sistem pertanian atau cocok tanam dengan wilayah Jawa Barat memiliki persamaan yang sama Persis. Namun apabila sedang tidak menggarap tanah pertanian maka penduduk biasanya merantau ke kota besar untuk mencari nafkah. Gotong royong dalam kehidupan masyarakat masih tertanam kukuh dan merupakan suatu hal yang sangat di pentingkan dan masih melekat kuat adalah gotong royong dalam membuat rumah. Penduduk saling membantu baik berupa tenaga, pikiran dan materi untuk kesuksesan pembangunan rumah.