RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Pontianak

  BAB. V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA PONTIANAK 5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak 5.1.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang A. Tujuan penataan ruang

Mewujudkan kota yang aman dan nyaman untuk dihuni, atraktif untuk dikunjungi,

menarik bagi investor serta memiliki sarana dan prasarana yang kondusif bagi

meningkatnya produktifitas dan kreatifitas demi mewujudkan pembangunan kota

yang berkelanjutan.

B. Kebijakan dan strategi penataan ruang

  Kebijakan penataan ruang Kota Pontianak adalah sebagai berikut : 1.

  Menciptakan struktur dan pola ruang kota yang mampu mewujudkan kota yang kompak namun berwawasan lingkungan.

  2. Menjadikan kawasan perdagangan, jasa dan pariwisata sebagai kesatuan objek yang menjadi penggerak ekonomi kota.

  3. Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan strategis kota sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

  4. Mewujudkan sarana dan prasarana kota yang lengkap, terintegrasi dan berkualitas.

  Strategi penataan ruang Kota Pontianak adalah sebagai berikut : 1.

  Strategi pengaturan struktur ruang dan pola ruang yang terdiri atas : a.

  Menghubungkan tiga bagian kota yang terpisah oleh Sungai Kapuas dengan jalan lingkar dan jembatan penyeberangan.

  b.

  Menetapkan area sempadan sungai dan areal bergambut di pinggiran kota sebagai ruang terbuka hijau.

  c.

  Menetapkan kawasan budidaya berdasarkan keterkaitan fungsional dan pertimbangan efektifitas pergerakan barang dan manusia.

  d.

  Kawasan pusat kota diarahkan untuk kegiatan perdagangan, jasa dan hunian dengan kepadatan dan ketinggian bangunan tinggi.

  e.

  Kawasan tengah kota diarahkan untuk perumahan dan sarana perkotaan dengan kepadatan dan ketinggian bangunan sedang.

  f.

  Kawasan pinggiran kota diarahkan untuk kegiatan pembangunan perumahan dan sarana perkotaan dengan kepadatan rendah serta peruntukan areal pertanian dan konservasi alam.

  g.

  Ruang terbuka hijau dan taman disebar di seluruh bagian kota dengan memperhatikan pertimbangan ekologis dan estetika dengan luasan minimal RTH publik 20% dari luasan kota dan RTH private 10% dari luas kota.

2. Strategi penataan kawasan perdagangan jasa dan pariwisata terdiri atas : a.

  Daerah pinggiran dan badan Sungai Kapuas diarahkan untuk kegiatan pariwisata, rekreasi dan perlindungan alam dengan konsep waterfront city.

  b.

  Kegiatan perdagangan di pusat kota dikembangkan dengan konsep superblok yang dilengkapi dengan ruang terbuka, sarana dan prasarana serta aktifitas yang mendukung kegiatan wisata belanja dan wisata kuliner.

  c.

  Konsep pedestrian, plaza terbuka dan perancangan kota tropis diterapkan dalam mewujudkan konektifitas objek-objek perdagangan, jasa dan rekreasi di pusat kota dan tepian Sungai Kapuas. d.

  Kegiatan perdagangan dan jasa informal dikelola sebagai bagian dari atraksi kota yang menempatkannya merupakan kesatuan, namun tidak saling mengintervensi dengan kegiatan perdagangan formal.

  3. Strategi bagi kebijakan pengembangan kawasan strategis kota terdiri atas : a.

  Kawasan perumahan dan permukiman diarahkan menyebar di semua wilayah kota dan dilengkapi dengan infrastruktur, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terpadu serta terhubung antara satu kawasan perumahan dengan perumahan lainnya.

  b.

  Kawasan perdagangan dan jasa diarahkan di pusat kota, sub pusat kota dan sepanjang jalan utama kota dengan konsentrasi utama tetap berada di pusat kota.

  c.

  Kawasan industri dan perdagangan skala besar ditujukan untuk kegiatan yang berdampak ringan dan ramah lingkungan penempatan utama di Jl.

  Khatulistiwa dan Kom.Yos Sudarso.

  d.

  Kawasan alun kapuas, kapuas indah, seng hie, kampong beting, tugu khatulistiwa dan makam batu layang dikembangkan sebagai kesatuan

wisata budaya yang dihubungkan dengan transportasi air dan darat.

  e.

  Kawasan sentra agrinbisnis diperuntukan untuk budidaya pertanian, perkebunan dan peternakan dengan alokasi penempatan di daerah Pontianak Utara.

  4. Strategi pengembangan prasarana kota terdiri atas : a.

  Jaringan jalan dan drainase dibuat sebagai satu kesatuan sistem dengan memperhatikan hierarki pelayanan dan daya dukung jaringan untuk menghindari kemacetan dan banjir.

  b.

  Pengembangan sarana transportasi publik dan sarana pejalan kaki dilakukan dengan memperhatikan kesatuan terhadap rencana pemanfaatan ruang.

  c.

  Prasarana sanitasi kota disediakan di seluruh kawasan dengan

mempertimbangkan daya dukung dan kualitas air, tanah dan udara. d.

  Jaringan utilitas kota harus dapat menjangkau seluruh kawasan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai serta penempatan instalasi yang tidak mengganggu estetika dan pendayagunaan lahan strategis kota.

  e.

  Sarana pejalan kaki dibuat untuk dibuat untuk memudahkan peralihan moda transportasi dan meningkatkan aksesibiltas dan hubungan internal dan antar pusat-pusat kegiatan perkotaan.

5.1.2. Rencana Struktur Ruang A. Sistem perkotaan No. Hierarki Lokasi

  Kawasan sepanjang Jl. Tanjungpura dan Jl. Gajahmada mulai dari Jl. Veteran sampai alun-alun kapuas di Kec. Pontianak Kota dan Kec. Pontianak Selatan.

  e.

  b.

  Kawasan Gusti Hamzah-Putri Dara Nante.

  c.

  Kawasan HM. Suwignyo-Uray Bawadi.

  d.

  Kawasan Danau Sentarum-Ampera a. Kawasan Purnama-Wonobaru.

  b.

  Kawasan Perdana sekitar Kantor Lurah Bansir Darat.

  d.

  Kec. Pontianak Tenggara a. Kawasan Parit H. Husin 2-jalan lingkar dalam kota.

  b.

  Kawasan Sungai Raya Dalam-Gg. Sejahtera.

  Kec. Pontianak Timur a.

  Kec. Pontianak Selatan a.

  Kawasan perdagangan dan jasa Tanjung Raya II.

  b.

  Kawasan perdagangan, jasa dan terminal Parit Mayor.

  c.

  Kawasan sekitar Keraton Kadriah.

  f.

  Kec. Pontianak Utara a.

  Kawasan 28 Oktober-Situt Mahmud.

  b.

  Kawasan sekitar terminal Agribisnis di Jl. 28 Oktober.

  c.

  Dua pusat lingkungan di sepanjang Jl.

  Khatulistiwa.

  Kawasan Merdeka-Urip-Johar.

  Kec. Pontianak Kota c.

  b.

  Kawasan Perum I Jl. Kom.Yos Sudarso Kec. Pontianak Barat.

  Kawasan perdagangan dan jasa Siantan di Kec. Pontianak Utara.

  c.

  Kawasan perdagangan, jasa dan pemerintahan Provinsi di sepanjang jl. A. Yani di Kec. Pontianak Selatan dan Kec. Pontianak Tenggara.

  2. Sub PPK a.

  Kawasan Teuku Umar, Sutan Syahrir dan Prof. M. Yamin Kec. Pontianak Kota dan Kec. Pontianak Selatan.

  b.

  Kawasan H. RA Rahman Kec. Pontianak Barat dan Kec. Pontianak Kota.

  c.

  Kawasan Imam Bonjol dan Adi Sucipto Kec. Pontianak Selatan.

  d.

  Kawasan Pasar Teratai dan sekitarnya Kec. Pontianak Barat.

  e.

  f.

  b.

  Kawasan permukiman skala besar di Jl. Berdikari di Pontianak Barat.

  g.

  Kawasan permukiman skala besar ujung jalan Parit H. Husin 2 – Jl. Sepakat 2.

  3. Pusat

  Pelayanan Lingkungan (PPL) a.

  Kec. Pontianak Barat a.

  Kawasan terminal dan perdagangan jasa di Nipah Kuning.

  b.

  Kawasan pendidikan Univ. Panca Bhakti & STM 1.

  c.

  Kawasan sekitar Kantor Camat Pontianak Barat.

  d.

  1. PPK a.

  Kawasan sekitar persimpangan Dr. Wahidin dan Husein Hamzah.

B. Sistem jaringan prasarana utama B.1. Transpostasi darat No. Klasifikasi Jaringan Jalan Lokasi

  1. Jalan Nasional sebagai jalan arteri  Jalan A. Yani primer  Jalan Veteran  Jalan Pahlawan  Jalan Sultan Hamid II  Jalan Tanjungpura  Jalan Rahadi Usman  Jalan Pak Kasih  Jalan Gusti Situt Mahmud  Khatulistiwa

  2. Jalan provinsi sebagai jalan kolektor  Jalan Imam Bonjol primer  Jalan Adi Sucipto  Jalan HRA. Rachman-Jalan Husien Hamzah  Jalan Hasanudin

  3. Jalan kota sebagai jalan arteri  Jalan Kom Yos Sudarso sekunder  Jalan Gajahmada-Jalan Hasanuddin  Jalan Teuku Umar  Jalan Johar-Jalan Urip  Jalan Sutan Syahrir-Gusti Lelanang  Jalan 28 Oktober

  4. Jalan kota sebagai jalan kolektor  Jalan Purnama I dan II sekunder  Jalan Ampera  Jalan Harapan Jaya  Jalan Daya Nasional  Jalan M. Yamin  Jalan Danau Sentarum  Jalan Dr. Wahidin  Jalan Alianyang  Jalan HM. Suwignyo  Jalan Uray Bawadi  Jalan Gusti Hamzah  Jalan Merdeka  Jalan Dr. Sutomo  Jalan Putri Dara Nante  Jalan Jeranding  Jalan Martadinata  Jalan Tabrani Ahmad  Jalan Karet  Jalan Panglima Aim

5. Pengembangan jalan baru  Jalan arteri primer : lingkar luar Pontianak (Jl. Karet-Jl.

  Pendidikan-Jl. Ampera-Jl. Harapan Jaya-Jalan baru sampai Sungai Raya Dalam)

   Jalan kolektor sekunder : lingkar dalam Pontianak  Jalan lokal sekunder : paralel sungai jawi, paralel sungai raya, rencana jalan mulai dari Jl. Parit Pangeran-Jl. Parwasal-Jl. Teluk Betung-Jl. Sungai Selamat, rencana jalan mulai Jl. Kebangkitan Nasional-Jl. Panca Bhakti-Jl. Flora, rencana jalan di Komplek Mitra Indah Utama IV-Balimas 3, rencana jalan di sekitar Politeknik Negeri Pontianak- lapangan golf di Pontianak Utara dan Jl. Pemda.

   Jalan lingkungan : jalan pintas dan jalan tembus yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan lingkungan.

  6. Terminal a.

  1. Tatanan Kepelabuhan a.

  Pusat pembangkit listrik  Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), terdapat di Siantan dan

  1. Prasarana energi (listrik) a.

   Sistem prasarana lainnya No. Prasarana / Sarana Rencana Pengembangan / Lokasi

  2. Alur pelayaran  Alur pelayaran internasional  Alur pelayaran nasional C.

  Pelabuhan khusus Terminal khusus industri yang berlokasi di sekitar terminal Batu Layang Kec. Pontianak Utara.

  c.

  Pontianak Barat.

  Pelabuhan pengumpul Pelabuhan nusantara Nipah Kuning. Pelabuhan Nipah Kuning yang berstatus pelabuhan nusantara merupakan tempat bongkar-muat barang antar pulau yang berlokasi di kelurahan Sungai Beliung Kec.

  Pelabuhan utama Pelabuhan Dwikora Pontianak b.

  B.2. Transportasi Laut No. Rencana Pengembangan Lokasi

  Terminal tipe B Batu Layang b.

  Pelabuhan sungai  Pelabuhan Seng Hie di Kec. Pontianak Selatan  Pelabuhan Nipah Kuning di Kec. Pontianak Barat  Pelabuhan Kapuas Indah

  Lintas penyeberangan  Penyeberangan di alun-alun kapuas-Siantan  Penyeberangan Seng Hie-Kampong Beting c.

  Alur pelayaran  Sungai Kapuas  Sungai Landak b.

  8. Jaringan sungai, danau dan penyeberangan a.

  Terminal Siantan  Rencana jembatan baru di ruas Jl. Karet dan Batu Layang Pontianak Utara

  Jembatan baru  Rencana jembatan baru menghubungkan Barnan Hadi-

  Kapuas I  Perawatan dan perkuatan jembatan Landak  Perawatan dan perkuatan jembatan diatas parit primer b.

  Jembatan eksisting  Penambahan jembatan baru paralel dengan jembatan

  7. Jembatan a.

  Terminal tipe C  Terminal Sudarso  Terminal Siantan  Terminal Kota Baru  Terminal Husin Hamzah  Terminal Nipah Kuning

  Sungai Raya  Pembangkit listrik tenaga gas terdapat di Siantan b.

  Jaringan transmisi tenaga listrik  Gardu induk, terdapat di Siantan dan Sungai Raya Kab. Kubu Raya  Jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT), yaitu menghubungkan wilayah Pontianak Utara dengan Tayan.

  2. Telekomunikasi  Penambahan kapasitas jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan arah pengembangan  Menyebarkan fasilitas telekomunikasi umum, seperti telepon umum dan warung telekomunikasi di lokasi strategis.

  3. Prasarana pengolahan lingkungan a.

  Prasarana air baku dan air  Meningkatkan cakupan wilayah pelayanan distribusi air minum minum

  PDAM untuk seluruh wilayah Kota Pontianak  Menurunkan tingkat kebocoran air dalam rangka mengefesienkan pelayanan sistem public rencana pelayanan air minum seperti disebutkan diatas b.

  Sistem jaringan drainase  Menyempurnakan dan meningkatkan jaringan drainase sekunder dan tersier yang ada serta mengembangkan jaringan drainase sekunder dan tersier yang baru secara terpadu pada tempat-tempat yang belum terlayani.

   Meningkatkan fungsi pelayanan drainase primer. Drainase primer umumnya berupa sungai atau anak sungai.

  c.

  Jaringan air limbah  Mengembangkan sistem setempat yang diarahkan pada sistem publik dan sistem individu, berupa cubluk atau tangki septik  Pengelolaan penanganan limbah cair dari kegiatan industri, rumah sakit, hotel dan restoran.

  d.

  Persampahan  Memanfaatkan teknik-teknik yang lebih berwawasan lingkungan berdasarkan konsep daur ulang-pemanfaatan kembali- pengurangan dalam pengolahan sampah di TPA yang ada maupun yang akan dikembangkan.

   Rehabilitasi dan pengadaan sarana prasarana persampahan, bergerak dan tidak bergerak, seperti TPS, TPA, kontainer dan truk.  Mengembangkan kemitraan dengan swasta dan kerja sama dengan kabupaten kota sekitarnya yang berkaitan untuk pengolahan sampah dan penyediaan TPA.

5.1.3. Rencana Pola Ruang Ruang A. Kawasan lindung

  

No. Jenis Kawasan Lokasi Luas (ha)

  1. Kawasan yang memberikan Bagian utara Kec. Pontianak Utara dan bagian 1.607 perlindungan terhadap kawasan selatan Kec. Pontianak Selatan dan Pontianak bawahannya, kawasan lindung Tenggara. gambut dan kawasan resapan air.

  2. Kawasan perlindungan setempat Kawasan sepanjang tepi kanan-kiri sungai 196,93 (Kawasan sempadan sungai) Kapuas, Kapuas Kecil, Landak dan parit-parit

  Ketentuan : Daratan sepanjang primer seperti Sungai Nipah Kuning, Sungai Jawi, Sungai Malaya dan Sungai Raya. tepian sungai dengan jarak minimal 10 m dari titik pasang air sungai tertinggi.

  3. Kawasan rawan bencana banjir  Parit Tokaya dan sekitarnya, kawasan Masjid Raya Mujahidin,

  Jl. KS Tubun, Sutoyo, Suprapto dan A.Yani  Sungai Bangkong : Jl. Alianyang dan sekitarnya dan Jl. Putri Candra Nante  Wilayah Parit Bentasan sekitar Sungai Malaya  Wilayah sekitar jeruju sampai Jl. Karet  Wilayah Batu Layang  Sebagian besar wilayah Pontianak Timur yaitu sekitar Jl.

  Panglima Aim  Wilayah sekitar Parit H. Husin I dan Sungai Raya Dalam.

  4. Kawasan perlindungan cagar budaya  Keraton Kadriah (238 thn)  Masjid Jami’ Sultan Abdurahman (238 thn)  Makam kesultanan Pontianak Batu Layang (200 thn)  Tugu Khatulistiwa (81 thn)  Masjid Baitannur (207 thn)  SDN 14 (107 thn)  Vihara Bodhisatva (180 thn)  Kantor Pos (72 thn)  Lapangan Keboen Sayoek (54 thn)  Rumah adat bentang/panjang  Sumur Bor (79 thn)  Pelabuhan Seng Hie  Kantor Bappeda (179 thn)

  5. Ruang Terbuka Hijau  Taman RT  Taman RW  Taman kelurahan  Taman kota  Lapangan olahraga  Jalur hijau sempadan jalan  Jalur hijau di bawah SUTT terdiri atas daerah bebas radiasi dibawah SUTT yang menghubungkan gardu Siantan dengan Tayan  Jalur hijau sempadan Sungai Kapuas, Landak dan parit-parit utama di kota Pontianak  Hutan kota : a.

  Hutan kota di samping rumah jabatan gubernur b. Hutan Kota Universitas Tanjungpura c. Hutan kota Pemerintah Kota di Jl. Ampera d.

  Hutan kota di ujung selatan kec. Pontianak Tenggara.  Tempat pemakaman umum B.

   Kawasan budidaya Jenis Kawasan Lokasi

  a. Kebutuhan perumahan di Kota Pontianak terus meningkat seiring dengan Kawasan perumahan perkembangan jumlah penduduk. Sejalan dengan penerapan konsep pembangunan Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa, maka untuk memperoleh kualitas lingkungan kota yang baik dan nyaman, sebaiknya luas lahan yang diperuntukan untuk permukiman 20 tahun mendatang tidak akan lebih dari 60% dari luas keseluruhan Kota Pontianak atau sebesar 4.530,38 ha dan ini disipakan untuk menampung kurang lebih 763.397 jiwa. Sementara itu pada Tahun 2010 luas lahan permukiman sudah mencapai ± 34,18% dari lahan keseluruhan sebesar 3.685,72 ha menampung 550.304 jiwa.

  b.

  Perdagangan dan Jasa

   Pasar  Peningkatan pasar terpadu pada pasar-pasar eksisting saat ini dengan pengembangan Pasar Flamboyan melayani Pontianak Selatan, Pasar Mawar melayani Pontianak Kota, Pasar Dahlian melayani Pontianak Pontianak Barat, pasar dan terminal Sudarso untuk melayani Pontianak Tenggara, Pasar Puring di Siantan melayani PontianakUtara  Redevelopment kawasan Pasar Teratai di Pontianak Barat, Pasar Kenanga dan

  Pasar Anggrek di Pontianak Timur  Pengaturan dan penataan pasar yang masih sesuai dengan peruntukannya di seluruh kawasan  Relokasi pasar lingkungan kelurahan/kecamatan dan sekitarnya yang sudah tidak sesui lagi peruntukannya dalam rencana tata ruang kota

   Pertokoan Pengaturan kegiatan perdagangan grosir di pusat kota di jalan Pasar Tengah, sekitar Tanjungpura dan Gajahmada  Jasa  Mengembangkan dan mempromosikan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata dan jasa keuangan ke wilayah secara merata di pusat kota dan sub-sub pusat pelayanan kota  Memprioritaskan pengembangan kegiatan jasa profesional, jasa perdagangan, jasa pariwisata dan jasa keuangan di pusat-pusat sekunder primer dan arteri sekunder sesuai dengan peruntukannya.  Membatasi konsentrasi perkantoran jasa di wilayah inti pusat kota.

  c.

  Kawasan pemerintahan  Mempertahankan perkantoran dan instansi pertahanan dan keamanan yang ada  Mengamankan kawasan perkantoran dan instansi pertahanan dan keamanan yang baru sesuai dengan rencana tata ruang pertahanan dan keamanan.

  d.

  Kawasan industri dan pergudangan  Industri kecil dan menengah berwawasan lingkungan yang ada dilingkungan permukiman dapat dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif  Industri yang tidak berwawasan lingkungan dan menimbulkan dampak terhadap lalu lintas dan jaringan jalan harus keluar dari kota secara bertahap  Lokasi industri tidak berwawasan lingkungan diarahkan untuk menjadi industri berwawasan lingkungan atau dialihfungsikan menjadi kegiatan jasa  Kawasan pergudangan di Pontianak Barat dibatasi dan diarahkan untuk dikembangkan ke wilayah Pontianak Timur dan Utara  Kawasan industri dan pergudangan diwajibkan menyediakan alokasi bongkar muat dan tempat parkir kendaraan yang memadai agar angkutan barang tidak parkir di tepian jaringan jalan.

  e.

  Pariwisata  Pariwisata budaya

  Kampong Beting, Batu Layang dan kawasan Museum dan Taman Budaya  Pariwisata alam

  Ditepian dan badan Sungai Kapuas  Pariwisata buatan

  Diareal Tugu Khatulistiwa f. Ruang terbuka non hijau

   Kawasan minapolitan sepanjang kanan kiri tepian Sungai Kapuas mulai dari persimpangan Sungai Kapuas-Sungai Landak sampai Kelurahan Parit Mayor  Lahan parkir komunal  Taman-taman yang telah diperkeras  Lapangan olahraga terbuka yang telah diperkeras  Alur Sungai Kapuas, Sungai Landak serta parit-parit primer g. Ruang evakuasi bencana  Perlunya kesadaran masyarakat, terutama di titik-titik rawan bencana, untuk sukarela tinggal di rumah susun sedang (berlantai empat) yang layak huni akan menyisakan ruang-ruang terbuka sebagai taman kota multifungsi yang signifikan

   Taman dapat menjadi ruang evakuasi bencana, tempat bermain dan belajar alam bagi anak-anak, dan tempat berolahraga (nilai sosial, budaya, edukatif), taman konservasi kota paru-paru kota dan daerah resapana air (nilai ekologis dan estetis), serta tempat tujuan wisata kota (nilai ekonomi)  Pengoptimalan RTH dalam kota taman waspada bencana adalah RTH dirancang sebagai ruang-ruang evakuasi bencana dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik untuk memitigasi bencana

   Lapangan olahraga (lapangan bola) menjadi tempat ideal penampungan darurat dan posko penanggulangan bencana yang aman h. Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektoral informal

   Sektor informal yang bersifat tetap (permanen) Komplek Kapuas Indah, Pasar Tengah, Nusa Indah, Terminal Siantan dan pasar Dahlia, Pasar Kota Baru

   Sektor informal yang bersifat sementara Jl. Diponegoro, Jl. Gajahmada, Jl. Tanjungpura, Jl. P. Natakusuma, Jl. M. Yamin, Jl. S. Raya Dalam, Jl. Teuku Umar, Jl. Jenderal Urip, Jl. Kom.Yos. Sudarso, Jl. Gst Situt Mahmud, Jl. Panglima Aim. i.

  Kawasan pertanian Kawasan sentra agribisnis Aloe Vera Center terletak di Jl. Budi Utomo Pontianak. j.

  Kawasan peternakan Arahan lokasi budidaya walet di Kota Pontianak diarahkan pada wilayah utara (sekitar Jl. Kebangkitan 28 Oktober dan Jl. Kebangkitan Nasional).

5.1.4. Kawasan Strategis No. Kawasan Sudut Kepentiangan Lokasi

  Stasiun pengamat dirgantara Pontianak

  2. Kawasan strategis provinsi Pengelolaan pemerintah provinsi

  Kawasan pusat pemerintahan provinsi Kalimantan Barat yang berlokasi di Jl. A. Yani

  1. Kawasan strategis nasional Ekonomi Kawasan pelabuhan laut Dwikora di Jl. Pak Kasih dan Kom.Yos Sudarso Sumber daya alam dan teknologi

  Gajahmada, meliputi Kec. Pontianak Kota dan Pontianak Barat  Kawasan komersial ahmad yani di Kec.

  Pontianak Selatan  Kawasan pelabuhan Seng Hie yaitu kawasan strategis dari sudut kepentingan distribusi barang dan pergerakan orang melalui transportasi sungai lintas kab/kota  Kawasan terminal, industri dan pergudangan Batu Layang.

  Sosial Budaya  Kawasan konservasi cagar budaya Keraton Kadriah meliputi Kec. Pontianak Timur  Kawasan Tugu Khatulistiwa meliputi Kec.

  Pontianak Utara  Kawasan pemakaman kerajaan Pontianak di

  Batu Layang meliputi Kec. Pontianak Utara  Kawasan wisata air Sungai Kapuas Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi  Kawasan industri pengolahan dan tenaga listrik di Kec. Pontianak Utara  Kawasan intake PDAM di tepi Sungai Kapuas Jl.

  Imam Bonjol Daya dukung lingkungan  Kawasan sentra agribisnis, meliputi Kec.

  Pontianak Utara dan Barat  Kawasan resapan air dan lahan gambut meliputi

  Kec. Pontianak Utara, Tenggara dan Selatan  Kawasan alur Sungai Kapuas dan sungai primer lainnya.

  Ekonomi  Kawasan perdagangan Tanjungpura dan

5.1.5. Indikasi Program No. Indikasi Program Utama Lokasi

A. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

  1. Perwujudan pusat-pusat pelayanan Pusat pelayanan kota (PPK) a. Penyusunan rencana detail kawasan PPK

   PPK I  PPK II  PPK III b. Pembangunan prasarana dan sarana kawasan

   PPK I  PPK II  PPK III

  Sub pusat pelayanan kota (SPK) a. Penyusunan rencana detail kawasan SPK

  Seluruh kota b. Pembangunan prasarana dan sarana kawasan

  Seluruh kota

  Pusat pelayanan lingkungan a.

  Penyusunan rencana detail kawasan PPL Seluruh kota b.

  Pembangunan prasaran dan sarana kawasan Seluruh kota

  2. Perwujudan sistem prasarana

2.1. Transportasi a.

   Jalan kolektor sekunder seperti : Jl. Karya Tani, jalan baru terusan Karya Tani-Perdana-Parit H. Husin 3-Parit H. Husin 2  Pelebaran jaringan jalan yang belum memenuhi kriteria penampang jalan berdasarkan fungsi jalan  Meningkatkan kualitas ketahanan fisik jaringan jalan yang tidak sesuai dengan beban angkutan yang melintas ataupun yang kendala fisik lainnya yang mengakibatkan kerusakan permukaan jalan.

  b.

  Pembangunan jalan baru sesuai pengembangan guna lahan  Jalan arteri sekunder : lingkar luar Pontianak  Jalan lokal : paralel sungai jawi, paralel sungai raya dan jalan pemda  Jalan kolektor sekunder : lingkar dalam

  Pontianak  Jalan kolektor sekunder, lokal sekunder, jalan lingkungan seluruh kota  Membangun jalan alternatif untuk melengkapi hierarki jalan.

  c.

  Penataan koridor jalan melalui fasilitas pejalan kaki, halte, jalur hijau dan areal parkir

  Seluruh jalan utama kota d. Melengkapi rambu dan marka jalan pada seluruh ruas jalan kota dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban

  Seluruh kota

  Gajahmada-Jl. Pattimura-Jl. Hasanuddin, Jl. Teuku Umar, Jl. KH. Wahid Hasyim, Jl. Sutan Syahrir-Gusti Sulung Lelanang, jalan lingkar luar Pontianak (Jl. Karet-Jl. Pendidikan-Jl. Ampera-Jl.

  Peningkatan fungsi dan kondisi jalan di wilayah pusat kota  Jl. Imam Bonjol, HRA Rahman dan Husien Hamzah sebagai kolektor primer  Jalan arteri sekunder : sebagian Jl. A.Yani, Jl.

  Harapan Jaya-jalan baru sampai Sungai Raya Dalam) lalu lintas e. Pembangunan jembatan

   Jembatan koridor Kom.Yos.Sudarso Jeruju-Batu Layang Jl. Khatulistiwa (kapuas III)

  Pembangunan saluran telepon Seluruh kota b.

   Pembangunan dan normalisasi sistem

  2.5. Sistem prasarana drainase a.

  Penataan parit seluruh wilayah kota Seluruh kota

  Penertiban kegiatan yang menyebabkan pencemaran aliran f.

  Seluruh kota e. Pelestarian aliran air Sungai Kapuas

  Seluruh kota d. Bekerja sama dengan pemerintah daerah yang berdekatan dalam menyediakan pasokan air bersih

  Seluruh kota c. Mengembangkan kemitraan dengan pihak swasta atau masyarakat dalam memperluas wilayah pelayanan dan kualitas air bersih

  Di sumber air Penepat b. Meningkatkan pelayanan melalui pembangunan jaringan pipa air bersih dan memperbaiki jaringan yang ada

  2.4. Sistem prasarana air bersih a. Pengembangan prasarana air baku

  Seluruh kota

  Seluruh kota d. Mengarahkan sistem menara telekomunikasi bersama

  Lokasi uang layak (diluar ruwasja) c. Mengarahkan sistem pengembangan jaringan prasarana terpadu antara jaringan listrik dan telekomunikasi dengan sistem jaringan bawah tanah

  Arahan pembangunan tower GSM atau CDMA

  2.3. Telekomunikasi a.

   Jembatan di pelabuhan ferry f. Rehabilitasi dan penataan fungsi terminal

  Seluruh kota

  Mengarahkan sistem pengembangan jaringan prasarana terpadu antara jaringan listrik dan telekomunikasi dengan sistem jaringan bawah tanah

  Pembangunan gardu-gardu distribusi Di beberapa titik jalur distribusi utama e.

  Penataan kawasan pembangkit serta kawasan penyangganya Di lokasi pembangkit listrik dan sekitarnya d.

  Meningkatkan kapasitas sumber tenaga pembangkit listrik Di lokasi pembangkit listrik c.

  Pengembangan jaringan listrik baru mengikuti rencana jaringan jalan Seluruh kota b.

  2.2. Listrik dan energi a.

  Studi operasional rute dan kapasitas angkutan internal dan eksternal kota Seluruh kota

  Studi kelayakan pembangunan pelabuhan industri Disekitar kawasan terminal Batu Layang j.

  Rehabilitasi dan penataan fungsi pelabuhan Pelabuhan Dwikora, Nipah Kuning, Seng Hie i.

  Penyusunan rencana dan pengembangan angkutan massal Yang melayani jaringan jalan utama kota h.

  g.

   Terminal antar kota Batu Layang  Terminal angkutan kota : Nipah Kuning, Paal Lima, Dahlia, Harapan Jaya, Parit Mayor dan Siantan.

  drainase di sepanjang jalan lingkar kota Seluruh kota b.

  Pembangunan dan normalisasi drainase primer kota Seluruh kota c.

  Merencakan dan membangun sistem pengolahan air limbah yang terpisah dengan drainase

  Seng Hie sampai dengan kawasan permukiman disisi sungai di tepian jembatan Kapuas 1  Kawasan di tepian sungai di kawsan keraton, masjid Jami’ dan kampung Beting  Kawasan tepian sungai di kawasan tugu

  Ruang pejalan kaki di sisi air  Kawasan pendidikan mulai dari kampus UPB sampai dengan SMK 1 yang berinteraksi langsung dengan sungai  Kawasan tepian sungai mulai dari alun-laun kapuas sampai dengan pelabuhan Seng Hie  Kawasan permukiman tepian sungai mulai dari

  Ruang pejalan kaki di sisi jalan Seluruh jalan utama kota b.

  2.9. Prasarana pejalan kaki a.

  Pembuatan tandon-tandon air Seluruh kota

  Pembangunan hidran-hidran Seluruh kota c.

  Pembangunan pos-pos pemadam kebakaran dengan lokasi tersebar Seluruh kota b.

  2.8. Sistem pemadam kebakaran a.

  Seluruh kota

  Seluruh kota d. Mewajibkan pembuatan instalasi pengolahan limbah setempat untuk kegiatan industri, rumah sakit, hotel dan restoran sebelum dibuang ke badan pengairan

  Seluruh kota c. Mengendalikan pembuangan limbah ke saluran terbuka dan pembuangan langsung ke sungai

  Seluruh kota b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk operasi dan pemeliharaan pengelolaan limbah

  2.7. Sistem prasarana air limbah a.

  Pembangunan dan normalisasi drainase sekunder kota Seluruh kota d.

  Usaha reduksi melalui pengomposan daur ulang dan pemilahan antar sampah Seluruh kota

  Penyediaan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik Seluruh kota f.

  Studi kelayakan TPA terpadu bersamaan dengan kabupaten yang berdekatan Seluruh kota e.

  Study kelayakan manajemen pengelolaan sampah perkotaan Seluruh kota d.

  Rehabiltasi container yang rusak Sub-sub pusat kota c.

  TPS/container yang baru Pusat kota dan pusat perdagangan dan jasa b.

   Pembangunan dan penentuan lahan untuk

  2.6. Sampah perkotaan a.

  Seluruh kota

  Pembangunan jaringan jalan baru disyaratkan terlebih dahulu membangun drainase

  Pengembanga sistem drainase berjenjang Seluruh kota f.

  Perbaikan sistem drainase pada kawasan banjir dengan sistem terpadu Seluruh kota e.

  Khatulistiwa dan makam Batu Layang  Sepanjang tepian Sungai Jawi. c. Jl. A. Yani dan Jl. Tanjungpura mulai dari alun-alun Ruang pejalan kaki di kawasan komersial/perkantoran d. Ruang pejalan kaki di taman sutan syahrir, taman

  Ruang pejalan kaki di RTH hutan kota, taman di kawasan pendidikan e. Kawasan perdagangan dan jasa antara dua sisi

  Ruang pejalan kaki di atas tanah jalan tanjungpura dan jalan gusti situt mahmud

  2.10. Prarasana dan sarana kegiatan sektor informal

  a. Seluruh bagian wilayah kota Mengarahkan PKL pada pasar tradisional yang sudah eksis b. Kawasan pusat-pusat pelayanan kota

  Menata perkembangan PKL pada lokasi potensial c. Kawasan pusat-pusat pelayanan kota

  Mengatur waktu operasional PKL

  d. Seluruh bagian wilayah kota Menyediakan sarana dan prasarana penunjang

  2.11. Prasarana dan sarana ruang evakuasi bencana

  a. Skala kota Penyusunan program sosialisasi masyarakat tanggap bencana b. Skala kota

  Membuat rencana induk ruang evakuasi bencana

PERWUJUDAN POLA RUANG B. PERWUJUDAN KAWASAN LINDUNG 1.

  Penyusunan rencana detail kawasan agribisnis Kec. Pontianak Utara Penertipan peternakan diluar kawasan peternakan Seluruh kota Penyusunan rencana pengendalian kawasan lindung Kec. Pontianak utara gambut Penataan, revitalisasi dan reboisasi kawasan Seluruh kota sempadan sungai Penetapan benda-benda cagar budaya Seluruh kota Sosialisasi pencapaian RTH private Di seluruh bagian kota Penetapan dan [penataan RTH taman dan hutan RTH taman skala RT, RW, kelurahan, kecamatan, kota taman kota dan hutan kota Reboisasi sepanjang jalur hijau Sepanjang jaringan jalan (pulau jalan, median jalan, dannjalur pejalan kaki), jalur hijau di bawah

  SUTT, jalur hijau sepanjang parit primer dan sekunder, buffet zona TPA, buffet zona PLN pembangkit

  RTH pemakaman umum Setiap kecamatan 2.

PERWUJUDAN KAWASAN BUDAYA

2.1. Permukiman

  a. Seluruh kota Pembangunan perumahan baru swadaya melalui PSU dan fasilitas rumah baru b. Pontianak Utara (Siantan Hilir, Batulayang),

  Pembangunan perumahan baru pemerintah dan atau developer melaui : Pontianak Timur (Saigon, Parit Mayor, Tanjung pembangunan rumah baru, pembangunan Hulu), Pontianak Barat (Sungai Beliung, Paal rusunawa/rusunawi, pembangunan PSU Lima), Pontianak Selatan (Parit Tokaya), Pontianak dan fasilitas formal Tenggara (Bansir Darat), Pontianak Kota (Sungai Jawi).

  c. Perbaikan kondisi rumah tidak layak huni yang Peningkatan kualitas lingkungan melalui pengembangan kawasan perumahan dan berlokasi di : Pontianak Timur (Tanjung Hilir, Banjar permukiman pada kawasan prioritas : yaitu Serasan, Dalam Bugis), Pontianak Utara (Siantan kawasan kumuh pusat kota, kawasan Hilir, Siantan Tengah, Siantan Hulu), Pontianak kumuh bantaran sungai dan kawasan Tenggara (Bansir Laut), Pontianak Barat (Sungai khusus Beliung, Sungai Jawi Luar), Pontianak Selatan

  (Benua Melayu Laut) Program penanganan lingkungan kumuh bantaran sungai : Pontianak Barat (Sungai Beliung), Pontianak Selatan (Benua Melayu Laut), Pontianak Timur (Tanjung Hilir, Dalam Bugis, Banjar

  Serasan), Pontianak Tenggara (Bansir Laut). Program rehabilitasi dan peremajaan lingkungan kumuh : Pontianak Utara (Batu Layang), Pontianak Kota (Darat Sekip, Tengah), Pontianak Selatan (Parit Tokaya) Program pemberdayaan masyarakat dalam bidang pengembangan perumahan dan permukiman di seluruh kecamatan d. Penataan kawasan permukiman kota

   Fasilitas perdagangan lainnya melalui pengembangan kawasan perdagangan Pusat kota dan sub-sub pusat kota d.

   pertokoan tersebar

   Pasar tradisional Pusat pelayanan lingkungan

   Perdagangan skala lingkungan

   Tempat rekreasi Kawasan tugu Khatulistiwa, kawasan pusat kuliner e.

   Taman kota Taman-taman kota

   pujasera Pelataran pusat pertokoan, disekitar pasar, terminal, pelabuhan.

   trotoar Trotoar di luar jalan arteri primer dan arteri sekunder

   Ruas jalan / pinggir jalan Kawasan pusat perdagangan : nusa indah, pasar tengah, pasar kapuas, pasar siantan.

   Pedagang kaki lima

   Pusat perbelanjaan sudah cukup berkembang di Kota Pontianak dengan konsep pasar modern diarahkan agar tidk menimbulkna tarikan pergerakan transportasi yang dapat menimbulkan kemacetan Di sekitar A. Yani Mega Mall, garuda mitra, mitra anda, dan mitra mart di Sungai Jawi, komplek matahari mall dan supermarket serta mini markert di jalan gajahmada dan kawasan pasar siantan.

  Kawasan pusat kota sesuai dengan garis sempadan jalan, KDB dan KLB Revitalisasi permukiman di pusat kota Revitalisasi kawasan permukiman tepian sungai

   Pusat perbelanjaan

   Relokasi pedagang kali lima Seluruh kota b.

   Pengaturan kegiatan perdagangan grosir Di pasar kota di pasar tengah, sekitar tanjungpura dan gajahmada

   Relokasi pasar lingkungan kelurahan/kecamatan dan sekitarnya yang sudah tidak sesuai lagi peruntukannya dalam rencana tata ruang Setiap bagian wilayah kota

   Redevelopment kawasan pasar Seluruh pasar di kota Pontianak

   Peningkatan pasar terpadu pada pasar- pasr eksisting saat ini Pasar flamboyan melayani Pontianak Selatan, pasar mawar melayani Pontianak Kota, pasar dahlia melayani Pontianak Barat, pasar dan terminal Sudarso untuk melaynai Pontianak Tenggara, pasar puring untuk Pontianak Utara , pasar teratai untuk Pontianak Barat dan pasar kenanga dan anggrek untuk Pontianak Timur

  2.3. Perdagangan a. Pasar

  Pembangunan fasilitas pelayanan umum Pusat kota dan sub-sub pusat koata

  Pengembangan kawasan pemerintahan Pusat pemerintahan (kantor muspida, badan, dinas dan institusi kabupaten lainnya) b.

  2.2. Fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum a.

c. Pertokoan

5.1.6. Arahan Pengendalian A. Ketentuan peraturan zonasi Pola Ruang Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

  Perumahan kepadatan rendah dengan jumlah rumah < 20 rumah per hektar

   Bangunan permukiman yang berada di terian sungai diarahkan menghadap ke sungai dengan terlebih dahulu di bangun jalan inspeksi  Lahan kosong ditepian sungai daerah permukiman diarahkan sebagai fungsi ruang terbuka  Hunian untuk keluarga tunggal dengan perletakan bangunan renggang

  Perumahan kepadatan sedang adalah kawasan perumahan dengan jumlag rumah 20-40 per ha

   Bangunan permukiman yang berada di tepian sungai diarahkan menghadap sungai dengan terlebih dahulu dibangun jalan inspeksi  Lahan kosong ditepian sungai daerah permukiman diarahkan sebagai fungsi ruang terbuka  Hunian untuk keluarga tunggal dengan perletakan bangunan renggang  Konstruksi bangunan pada radius 50 m dari garis tepi sungai diarahkan dengan konstruksi panggung.

  Perumahan kepadatan tinggi dengan jumlah rumah > 40 rumah per hektar

   Ditempati oleh unit-unit hunian untuk keluarga tunggal dengan perletakan bangunan rapat/deret; diproyeksikan sebagai peralihan dari perumahan tunggal padat ke perumahan susun padat. Peraturan pembangunan pada zona ini dibedakan :  Perumahan deret untuk keluarga tunggal dengan perletakkan bangunan rapat/deret  Perumahan deret maksimum 3 lantai, peralihan dari rumah tunggal padat ke perumahan susun padat.

PERDAGANGAN JASA

  Perdagangan dan jasa di pusat pelayanan kota  Pasar skala regional dapat berupa pusat perbelanjaan dan pusat pertokoan dan atau  Pusat pemerintahan baik pemerintahan kota maupun pemerintahan provinsi dan atau  Pusat jasa perbankan dan perhotelan serta jasa umum skala regional lainnya dan atau  Fasilitas peribadatan dan olahraga skala regional Perdagangan dan jasa di sub pusat pelayanan kota  Pasar skala bagian wilayah kota seperti pasar tradisional, pertokoan dan supermarket dan atau  Pemerintahan dan perkantoran skala kota atau bagian wilayah kota dan atau  Jasa umum dan atau  Fasilitas peribadatan dan olahraga skala kota Perdagangan dan jasa di pusat pelayanan lingkungan  Kegiatan perdagangan dan jasa umum skala kecamatan dan atau kelurahan dan atau  Kegiatan pelayanan umum skala kecamatan dan atau  Fasilitas peribadatan, olahraga dan rekreasi skala kecamatan

BANGUNAN PEMERINTAHAN DAN PERKANTORAN

  Kawasan perkantoran, meliputi : kawasan yang diperuntukan untuk pembangunan bangunan

  Kantor pemerintahan baik tunggal maupun komplek. Kegiatan perkantoran umum baik kantor tunggal maupun komplek (pusat bisnis). Pada perkantoran, meliputi kantor pemerintahan provinsi, kantor pemerintahan kota, kantor instansi vertikal, kantor polisi dan lain-lain, serta sarana perdagangan dan jasa kecuali hotel dan bioskop puast bisnis dimungkin terdapatnya kegiatan perbelanjaan sebagai penunjang (restoran, toserba, toko alat musik/toko buku dsb). Kegiatan perkantoran umum, berupa rumah kantor dengan menyediakan fasilitas hunian.

  PARIWISATA Kawasan pariwisata, meliputi

  kawasan yang diperuntukan untuk pariwisata dengan luas tertentu dan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, perberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan

   Pengembangan pariwisata tidak melebihi daya dukungnya  Membangun pusat informasi pariwisata di ibukota provinsi dan di setiap ibukota kabupaten atau kota  Dikembangkan pengelolaan dengan manajemen destinasi berkelanjutan terhadap kawasan pariwisata perairan, pegunungan dan taman nasional / kawasan lindung  Pemasaran/promosi yang memadai untuk membangun destination awareness pada kawasan pangsa pasar potensial dominan

INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

  Kawasan industri meliputi kawasan yang diperuntukan untuk mengembangkan usaha baik industri kecil dan/atau ringan, menengah maupun besar yang memberikan pengaruh kecil terhadap penurunan kualitas lingkungan, PERGUDANGAN adalah kumpulan gudang atau tempat menyimpan barang- barang yang biasanya di bangun tidak jauh dari simpul transportasi baik darat, laut maupun udara.

  Pembagian zona industri dan pergudangan adalah sebagai berikut :  Tidak mengganggu yaitu industri non limbah dengan tingkat polusi baik udara, air maupun suarayang kecil dan tidak mengganggu kinerja transportasi lingkungan.

   Mengganggu yaitu industri yang mempunyai limbah, menimbulkan polusi baik udara, air maupun suara yang mengganggu lingkungan serta industri yang mengganggu kinerja transportasi lingkungan  Jenis pergudangan berdasarkan jenis polusi yang dihasilkan  Gudang yang mengakibatkan polusi  Gudang yang tidak mengakibatkan polusi

RUANG TERBUKA HIJAU

  Ruang terbuka hijau publik adalah area memanjang/jalur atau mengelompokan yang penggunaannya bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik secara alami maupun sengaja ditanam yang dimiliki dan dikelola pemerintah dan digunakan utnuk kepentingan masyarakat secara umum

   Taman kota  Jalur hijau sepanjang jaringan jalan  Jalur hijau di sempadan sungai dan parit  Tempat pemakaman umum  Jalur hijau sepanjang jaringan SUTT dan menara telekomunikasi  Buffer zone kawasan TPA dan pembangkit listrik  Jalur hijau filter dari daerah-daerah industri dan daerah-daerah yang menimbulkan polusi dll

  Ruang terbuka non hijau meliputi kawasan yang tidak termasuk RTH, berupa lahan yang diperkeras dengan ketentuan ruang terbuka non hijau maksimum didasarkan pada perhitungan luas lahan dikurangi dasar hijau sesuai KDH yang berlaku, mapun ruang terbuka hijau yang berupa permukaan sungai, danau maupun areal- areal yang diperuntukan sebagai genangan retensi

   Kawasan minapolitan  Lahan perparkiran komunal  Taman-taman yang telah diperkeras  Trotoar pinggiran jalan atau kawasan  Jaringan jalan Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan  Setiap kegiatan yang dilakukan di dalam kawasan lindung harus mengikuti kaidah-kaidah fungsi utama melindungi perlindungan dan kaidah-kaidah konservasi kelestarian lingkungan hidup  Sempadan sungai, melindungi bantaran sungai yang mencakup sumber alam, dan segala jenis bangunan dalam rangka sumber daya buatan dan nilai melindungi dan melestarikan fungsi dan sejarah serta budaya bangsa peruntukan sungai guna kepentingan pembangunan  Kawasan lindung gambut ; penggunaan dan berkelanjutan pemanfaatan tanah dikawasan lindung hrus sesuai dengan fungsi lindung kawasan dan tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan ekosistem alami.

  Kawasan ruang evakuasi  Taman kota bencana meliputi kawasan yang  Lapangan olahraga diperuntukan untuk  Gedung olahraga mengamankan penduduk dari  Gedung serba guna kawasan yang mengalami bencana alam, dengan ketentuan jarak kawasan evakuasi tidak jauh dari kawasan bencana

  PERTANIAN Kegiatan pertanian dalam hal ini

   Pertanian tanaman pangan, buah-buahan, memunyai pengetian luas yaitu palawija, sayur-sayuran dan perkebunan kegiatan yang secara langsung  Kegiatan peternakan mengekploitasi sumber daya  Budidaya perikanan alam tanpa proses pengolahan  Industri pengolahan hasil pertanian secara tradisional atau kecil yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan

  PETERNAKAN Kawasan peternakan adalah Kegiatan peternakan dengan komoditi ternak

  kawasan yang secara khusus unggulan nasional dan daera dan atau komoditas diperuntukan untuk kegiatan ternak strategis. peternakan atau terintegrasi dengan sub sektor lainnya sebagai komponen usaha tani.

  TEMPAT TPA adalah lokasi yang

   Penumpukan sampah

  PEMBUANGAN disediakan sebagai tempat

   Industri pengolahan sampah

  AKHIR SAMPAH pengumpulan, pemilahan dan

   Kegiatan operasional pengelola pengolahan sampah perkotaan 5.2.

   Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak

Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan, pemerintah Kota Pontianak

menetapkan rangkaian program sesuai dengan urusan wajib dan urusan pilihan yang

dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan pemerintahan Kota Pontianak. Penetapan

program pembangunan dan penanganan urusan pembangunan yang disesuaikan

dengan misi pembangunan daerah.

5.2.1. Visi Misi

  

Visi pembangunan Kota Pontianak untuk lima tahun kedepan adalah : Pontianak kota

khatulistiwa berwawasan lingkungan, terdepan dalam kualitas sumber daya

  

Manusia, Prima dalam Pelayanan Publik didukung dengan tata kelola

pemerintahan yang baik dan bersih.