100129 MQFM 2009 08 Fokus Malam 25 Agustus 2009
Fokus Malam
Edisi Selasa 25 Agustus 2009
Tema : Pemerintah
Topik : Wacana Pemilihan Gubernur oleh DPRD
Sahabat MQ/ Wacana penghapusan pemilihan gubernur secara langsung
oleh rakyat/ namun dipilih oleh DPRD mengundang perdebatan panjang//
Bukan hanya menyangkut hilangnya proses demokratisasi/ melainkan juga
berkaitan dengan format ketatanegaraan//
Sahabat MQ/ Adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum-KPU- Abdul Hafiz
Anshari yang melontarkan gagasan tersebut/ pekan lalu// Alasannya/
pemilihan gubernur secara langsung selama ini/ hanya menghamburhamburkan dana dan masyarakat menjadi terkotak-kotak// Apalagi/ peran
gubernur sejauh ini cuma menonjol di bidang administras// Apa yang
dilontarkan Ketua KPU tersebut/
sebenarnya bukan hal baru//
Sebelumnya/ Menteri Dalam Negeri-Mardiyanto/ juga telah menggulirkan
wacana bahwa pemerintah/ setelah mengevaluasi pelaksanaan 24 kali
pemilihan gubernur pada periode 2005-2008/ bakal menghapus pemilihan
gubernur secara langsung// Mekanismenya/ gubernur dipilih DPRD//
Sahabat MQ/ Gagasan lebih ekstrem bahkan telah diusulkan Lemhannas/
dua tahun lalu/ yakni gubernur dipilih dan diberhentikan oleh presiden//
Alasannya gubernur/
merupakan wakil pemerintah pusat di daerah//
Sebagai perpanjangan tangan kepala pemerintahan/ pemilihan gubernur
secara langsung oleh rakyat menjadi tidak relevan//
Sahabat MQ/ Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat-MPR- Hidayat Nur
Wahid mengatakan/ setuju gubernur dipilih DPRD// Hidayat menuturkan/
tidak ada aturan yang mengharuskan kepala daerah dipilih langsung
termasuk dalam konstitusi// Hanya disebutkan pemilihan dilakukan secara
demokratis// Apalagi/ biaya pemilihan kepala daerah langsung/ cukup
besar// Hidayat mencontohkan/ dalam pelaksanaan pemilihan kepala
daerah di Jawa Timar/ untuk pemilihan putaran kedua telah/ menghabiskan
triliunan rupiah//
Sementara itu Sahabat MQ/ Direktur Center for Electoral Reform-CetroHadar N Gumay menilai/ Kepala daerah gubernur/ bupati/ dan wali kota
dipilih langsung oleh rakyat/
untuk menjamin otonomi daerah//
Masyarakat daerah mempunyai hak menentukan sendiri pemimpinnya//
Sebaliknya/
kepala daerah dipilih DPRD/
akan mengubah sistem
pemerintahan yang desentralistik kembali lagi ke sentralistik//
Sahabat MQ/ Anggota Komisi II DPR- Ferry Mursyidan Baldan menilai /
adanya usulan untuk mengembalikan pemilihan gubernur ke DPRD /
merupakan suatu kemunduran dalam proses demokrasi di Indonesia//
Karena/ hal tersebut berpotensi melemahkan `posisi politik` gubernur//
Dan pelemahan tersebut/ akan melahirkan suatu rentan pemerintah yang
terlalu luas/ sekaligus menjadikan pemerintahan yang tidak efektif// Ferry
juga mengingatkan/ hal yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan pemilu kepala daerah –pilkada/
gubernur itu sendiri//
khususnya pilkada
Sahabat MQ/ Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-PDIP/ juga menolak
atas wacana tersebut// Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemberdayaan
Perempuan- Puan Maharani mengatakan/ seharusnya pilkada/ dihormati
hak pilih rakyat// Meski harus mengeluarkan anggaran besar/ tidak
mengebiri suara rakyat// Puan berharap semua pihak tetap konsisten
menghormati Undang Undang Pemerintahan Daerah/ yang juga mengatur
soal mekanisme pemilihan kepala daerah//
Nah Sahabat MQ/ Apa tanggapan anda/ terhadap wacana usulan Pemilihan
Gubernur tidak langsung?//
Apakah benar/ pemilihan gubernur tidak
langsung/ merupakan wujud kemunduran demokrasi?// Apakah benar
pemilihan gubernur/ dilakukan oleh DPRD/ akan melemahkan posisi politik
gubernur?// Lalu apakah pemilihan gubenur secara tidak langsung/
merupakan perampasan hak rakyat/ untuk menentukan pilihanya?// Dalam
Fokus Malam ini/ kami akan mendiskusikanya bersama sejumlah Nara
Sumber diantaranya :
1. Anggota Komisi II DPRD DIY-Zuhrif Hudaya
2. Direktur Center for Electoral Reform-Cetro- Hadar N Gumay
Nara Sumber 1 ( 20.45)
Anggota Komisi II DPRD Kota Yogyakarta-Zuhrif Hudaya1. Apa tanggapan anda/ tentang wacana pemilihan gubernur secara
tidak langsung?// Dan DPR yang memilih gubernur//
2. Menurut anda penghilangan sistem gubernur secara langsung/
merupakan perampasan hak rakyat untuk menetukan calon
pemimpinya?//
3. Jika seandainya/ wacana tersebut/ terwujud// Menurut anda apa
dampak yang akan ditimbulkan bagi gubernur?//
4. Ketua KPU-Abdul Hafizh Ansarhy mengatakan/ alasan munculnya
gagasan tersebut/ untuk mengurangi biaya penyelenggaraan
pemilu// Tanggapan anda?//
5. Apakah komisi III DPR/ akan menolak/ jika nantinya pemerintah
akan mengolkan/ usulan tersebut?//
6. Langkah apa/ yang akan dilakukan DPR/ khususnya komisi III/
terkait wacana ini?//
7. KPU juga telah menyiapkan rancangan revisi Undang-Undang
Pemerintah Daerah/ yang aakn dipisahkan dengan aturan
pemilihan daerah// Bagimana DPR menanggapi rencana KPU
tersebut?//
8. Lalu menurut anda/ apa yang sebaiknya dilakukan KPU/ agar
pemilihan gubernur ini/ tidak memakan dana banyak?//
9. Pesan dan harapan anda/ dari proses pemilhan gubernur/ yang
dikembalikan di DPRD?//
Nara Sumber 2 ( 21. 30)
Direktur Center for Electoral Reform-Cetro-Hadar N Gumay-
1. Apa tanggapan anda/ terkait wacana pemilihan gubernur/ yang
dilakukan secara/ tidak langsung?//
2. Sikap DPRD/ terhadap wacana tersebut?//
3. Menurut anda/ pemillihan gubernur secara tidak langsung/
merupakan perampasan terhadap hak rakyat/ untuk menentukan
calon pemimpinya?//
4. Ketua KPU-Abdul Hafizh Ansary mengatakan/ menghilangkan
sistem pemilihan secara langsung/ dalam pilkada gubernur dan
wakil gubernur/ merupakan penghematan biaya// Tanggapan
anda seperti apa?//
5. KPU/ juga berencana/ akan melakukan revisi/ Undang-Undang
Pemerintah Daerah/ yang akan dipisahkan dengan aturan
pemilihan
daerah//
Sepertinya
perubahan
peraturan
perundangan/ cepat bergante// Apa dampak yang akan
ditimbulkan lepada masyarakat?//
6. Wacana pemilihan gubernur dilakukan secara tidak langsung/
banyak medapat dukungan// Diantarnya dari Ketua MPR-Hidayat
Nurwahid/ dari Lembaga
ketahanan Nasional-Lemhanas//
Tanggapan bapak seperti apa?//
7. Pemilihan gubernur secara tidak langsung ini/ Apakah justru akan
mengembalikan sistem ke masa orde baru/ yang memberi
kekuasaan pada segeilitir orang/ yaitu anggota DPRD Provinsi?//
8. Lalu apa yang harus dilakukan KPU/ agar pilkada ini tidak
menelan dana banyak?//
9. Banyak wacana yang berkembang/ sebaiknya yang dipilih secara
DPRD/ adalah walikota dan Bupati// dan Gubernur tetap dipilih
secara langsung/ oleh rakyat agar legitimasinya lebih tinggi//
Tanggapan anda seperti apa?//
10.Menurut anda/ apakah pihak-pihak yang menginginkan pilkada
tersebut diubah/ dan kemabali pemilihan kepala Daerah dipilih
oleh DPRD/ hanya sebagai permainan politik belaka?//
11. Harapan anda/ terhadap rencana pemilihan gubernur oleh
DPRD?//
Fokus Malam
Edisi Selasa 25 Agustus 2009
Tema : Pemerintah
Topik : Wacana Pemilihan Gubernur oleh DPRD
Nara Sumber 1 ( 20.45)
Anggota Komisi II DPRD Kota Yogyakarta-Zuhrif Hudaya0811 267 054
Nara Sumber 2 ( 21. 30)
Direktur Center for Electoral Reform-Cetro-Hadar N Gumay0813.146.687.60/ 0888.1879.813
Narsum Cadangan
Narsum 1 : Ketua Sementara DPRD DIY-Henry Kuncoro Yekti :
0812 157 1371/ 0274 376297
Narsum 2 : Koordinator JJPR-Jerry Sumapow :
0812 994 8695
Edisi Selasa 25 Agustus 2009
Tema : Pemerintah
Topik : Wacana Pemilihan Gubernur oleh DPRD
Sahabat MQ/ Wacana penghapusan pemilihan gubernur secara langsung
oleh rakyat/ namun dipilih oleh DPRD mengundang perdebatan panjang//
Bukan hanya menyangkut hilangnya proses demokratisasi/ melainkan juga
berkaitan dengan format ketatanegaraan//
Sahabat MQ/ Adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum-KPU- Abdul Hafiz
Anshari yang melontarkan gagasan tersebut/ pekan lalu// Alasannya/
pemilihan gubernur secara langsung selama ini/ hanya menghamburhamburkan dana dan masyarakat menjadi terkotak-kotak// Apalagi/ peran
gubernur sejauh ini cuma menonjol di bidang administras// Apa yang
dilontarkan Ketua KPU tersebut/
sebenarnya bukan hal baru//
Sebelumnya/ Menteri Dalam Negeri-Mardiyanto/ juga telah menggulirkan
wacana bahwa pemerintah/ setelah mengevaluasi pelaksanaan 24 kali
pemilihan gubernur pada periode 2005-2008/ bakal menghapus pemilihan
gubernur secara langsung// Mekanismenya/ gubernur dipilih DPRD//
Sahabat MQ/ Gagasan lebih ekstrem bahkan telah diusulkan Lemhannas/
dua tahun lalu/ yakni gubernur dipilih dan diberhentikan oleh presiden//
Alasannya gubernur/
merupakan wakil pemerintah pusat di daerah//
Sebagai perpanjangan tangan kepala pemerintahan/ pemilihan gubernur
secara langsung oleh rakyat menjadi tidak relevan//
Sahabat MQ/ Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat-MPR- Hidayat Nur
Wahid mengatakan/ setuju gubernur dipilih DPRD// Hidayat menuturkan/
tidak ada aturan yang mengharuskan kepala daerah dipilih langsung
termasuk dalam konstitusi// Hanya disebutkan pemilihan dilakukan secara
demokratis// Apalagi/ biaya pemilihan kepala daerah langsung/ cukup
besar// Hidayat mencontohkan/ dalam pelaksanaan pemilihan kepala
daerah di Jawa Timar/ untuk pemilihan putaran kedua telah/ menghabiskan
triliunan rupiah//
Sementara itu Sahabat MQ/ Direktur Center for Electoral Reform-CetroHadar N Gumay menilai/ Kepala daerah gubernur/ bupati/ dan wali kota
dipilih langsung oleh rakyat/
untuk menjamin otonomi daerah//
Masyarakat daerah mempunyai hak menentukan sendiri pemimpinnya//
Sebaliknya/
kepala daerah dipilih DPRD/
akan mengubah sistem
pemerintahan yang desentralistik kembali lagi ke sentralistik//
Sahabat MQ/ Anggota Komisi II DPR- Ferry Mursyidan Baldan menilai /
adanya usulan untuk mengembalikan pemilihan gubernur ke DPRD /
merupakan suatu kemunduran dalam proses demokrasi di Indonesia//
Karena/ hal tersebut berpotensi melemahkan `posisi politik` gubernur//
Dan pelemahan tersebut/ akan melahirkan suatu rentan pemerintah yang
terlalu luas/ sekaligus menjadikan pemerintahan yang tidak efektif// Ferry
juga mengingatkan/ hal yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan pemilu kepala daerah –pilkada/
gubernur itu sendiri//
khususnya pilkada
Sahabat MQ/ Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-PDIP/ juga menolak
atas wacana tersebut// Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemberdayaan
Perempuan- Puan Maharani mengatakan/ seharusnya pilkada/ dihormati
hak pilih rakyat// Meski harus mengeluarkan anggaran besar/ tidak
mengebiri suara rakyat// Puan berharap semua pihak tetap konsisten
menghormati Undang Undang Pemerintahan Daerah/ yang juga mengatur
soal mekanisme pemilihan kepala daerah//
Nah Sahabat MQ/ Apa tanggapan anda/ terhadap wacana usulan Pemilihan
Gubernur tidak langsung?//
Apakah benar/ pemilihan gubernur tidak
langsung/ merupakan wujud kemunduran demokrasi?// Apakah benar
pemilihan gubernur/ dilakukan oleh DPRD/ akan melemahkan posisi politik
gubernur?// Lalu apakah pemilihan gubenur secara tidak langsung/
merupakan perampasan hak rakyat/ untuk menentukan pilihanya?// Dalam
Fokus Malam ini/ kami akan mendiskusikanya bersama sejumlah Nara
Sumber diantaranya :
1. Anggota Komisi II DPRD DIY-Zuhrif Hudaya
2. Direktur Center for Electoral Reform-Cetro- Hadar N Gumay
Nara Sumber 1 ( 20.45)
Anggota Komisi II DPRD Kota Yogyakarta-Zuhrif Hudaya1. Apa tanggapan anda/ tentang wacana pemilihan gubernur secara
tidak langsung?// Dan DPR yang memilih gubernur//
2. Menurut anda penghilangan sistem gubernur secara langsung/
merupakan perampasan hak rakyat untuk menetukan calon
pemimpinya?//
3. Jika seandainya/ wacana tersebut/ terwujud// Menurut anda apa
dampak yang akan ditimbulkan bagi gubernur?//
4. Ketua KPU-Abdul Hafizh Ansarhy mengatakan/ alasan munculnya
gagasan tersebut/ untuk mengurangi biaya penyelenggaraan
pemilu// Tanggapan anda?//
5. Apakah komisi III DPR/ akan menolak/ jika nantinya pemerintah
akan mengolkan/ usulan tersebut?//
6. Langkah apa/ yang akan dilakukan DPR/ khususnya komisi III/
terkait wacana ini?//
7. KPU juga telah menyiapkan rancangan revisi Undang-Undang
Pemerintah Daerah/ yang aakn dipisahkan dengan aturan
pemilihan daerah// Bagimana DPR menanggapi rencana KPU
tersebut?//
8. Lalu menurut anda/ apa yang sebaiknya dilakukan KPU/ agar
pemilihan gubernur ini/ tidak memakan dana banyak?//
9. Pesan dan harapan anda/ dari proses pemilhan gubernur/ yang
dikembalikan di DPRD?//
Nara Sumber 2 ( 21. 30)
Direktur Center for Electoral Reform-Cetro-Hadar N Gumay-
1. Apa tanggapan anda/ terkait wacana pemilihan gubernur/ yang
dilakukan secara/ tidak langsung?//
2. Sikap DPRD/ terhadap wacana tersebut?//
3. Menurut anda/ pemillihan gubernur secara tidak langsung/
merupakan perampasan terhadap hak rakyat/ untuk menentukan
calon pemimpinya?//
4. Ketua KPU-Abdul Hafizh Ansary mengatakan/ menghilangkan
sistem pemilihan secara langsung/ dalam pilkada gubernur dan
wakil gubernur/ merupakan penghematan biaya// Tanggapan
anda seperti apa?//
5. KPU/ juga berencana/ akan melakukan revisi/ Undang-Undang
Pemerintah Daerah/ yang akan dipisahkan dengan aturan
pemilihan
daerah//
Sepertinya
perubahan
peraturan
perundangan/ cepat bergante// Apa dampak yang akan
ditimbulkan lepada masyarakat?//
6. Wacana pemilihan gubernur dilakukan secara tidak langsung/
banyak medapat dukungan// Diantarnya dari Ketua MPR-Hidayat
Nurwahid/ dari Lembaga
ketahanan Nasional-Lemhanas//
Tanggapan bapak seperti apa?//
7. Pemilihan gubernur secara tidak langsung ini/ Apakah justru akan
mengembalikan sistem ke masa orde baru/ yang memberi
kekuasaan pada segeilitir orang/ yaitu anggota DPRD Provinsi?//
8. Lalu apa yang harus dilakukan KPU/ agar pilkada ini tidak
menelan dana banyak?//
9. Banyak wacana yang berkembang/ sebaiknya yang dipilih secara
DPRD/ adalah walikota dan Bupati// dan Gubernur tetap dipilih
secara langsung/ oleh rakyat agar legitimasinya lebih tinggi//
Tanggapan anda seperti apa?//
10.Menurut anda/ apakah pihak-pihak yang menginginkan pilkada
tersebut diubah/ dan kemabali pemilihan kepala Daerah dipilih
oleh DPRD/ hanya sebagai permainan politik belaka?//
11. Harapan anda/ terhadap rencana pemilihan gubernur oleh
DPRD?//
Fokus Malam
Edisi Selasa 25 Agustus 2009
Tema : Pemerintah
Topik : Wacana Pemilihan Gubernur oleh DPRD
Nara Sumber 1 ( 20.45)
Anggota Komisi II DPRD Kota Yogyakarta-Zuhrif Hudaya0811 267 054
Nara Sumber 2 ( 21. 30)
Direktur Center for Electoral Reform-Cetro-Hadar N Gumay0813.146.687.60/ 0888.1879.813
Narsum Cadangan
Narsum 1 : Ketua Sementara DPRD DIY-Henry Kuncoro Yekti :
0812 157 1371/ 0274 376297
Narsum 2 : Koordinator JJPR-Jerry Sumapow :
0812 994 8695