| Inspektorat Jenderal 6. Pelaporan
PELAPORAN
AUDIT INVESTIGATIF
PENDAHULUAN
Laporan tertulis merupakan suatu bukti
bahwa audit investigatif telah dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Laporan yang baik hanya mengungkapkan
fakta-fakta yang berhubungan dengan
kasus yang sedang diaudit.
PRINSIP PELAPORAN
Pengungkapan
yang penting
Sesuai kebutuhan
Tepat waktu
Obyektif
Penyajian yang wajar
Ringkas, sederhana namun
jelas dan lengkap
Kegunaan Laporan
Dasar
pengambilan keputusan
Dasar pemberian Keterangan Ahli
(psl 187 KUHAP)
Alat bukti Surat
(psl 186 KUHAP)
Alat Komunikasi Audit
Akuntabilitas penugasan
PEMBACA LAPORAN
Penulisan laporan berasumsi bahwa akan ada protes terhadap isinya
dan auditor harus bertahan dengan apa yang sudah ditulisnya.
Penasehat hukum (Pengacara)
Tersangka atau Saksi
Pers
Peradilan
SUBSTANSI LAPORAN
AKURAT
JELAS
TIDAK MEMIHAK
RELEVAN
TEPAT WAKTU
AKURASI
seluruh fakta yang relevan harus
didokumentasikan serinci mungkin.
konfirmasi ulang tanggal-tanggal
dan informasi yang mendukung
kepada responden
JELAS
Penggunaan istilah teknis dan kompleks
hanya pada tempat-tempat tertentu saja dan
dengan penjelasan yang memadai.
Jangan menggunakan jargon dan istilah
teknis yang tidak umum
RELEVAN
informasi yang disampaikan untuk
membuktikan kasus dan berusaha untuk
mendapatkan informasi tersebut.
Laporan hanya mencakup permasalahan
yang relevan dengan pelaksanaan
pengujian
TEPAT WAKTU
Ketepatan waktu suatu laporan
akan menentukan tinggi
rendahnya mutu laporan.
membuat laporan interim yang
selalu di ‘up date’ sesuai dengan
perkembangan pelaksanaan audit
investigatif
Pemilihan Bentuk Laporan
Surat
Tidak ada
penyimpangan
TL segera
Pelanggaran
disiplin
Bab
Ditemukan
unsur2 TPK
Pelanggaran
disiplin dan TPK
LAPORAN BENTUK SURAT
1.
Nama dan Kepada Siapa laporan ditujukan
2.
Dasar penugasan, Sasaran dan Ruang
Lingkup serta
Data Umum Unit atau Bagian yang diaudit.
3.
Uraian mengenai informasi awal atas
penyimpangan yang diperoleh.
4. Simpulan dan Rekomendasi.
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi
1. Simpulan
2. Rekomendasi
LAPORAN BENTUK BAB
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit
LAPORAN BENTUK BAB
Bab III : Uraian Hasil Audit
1. Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan yang Diaudit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
5) Bukti yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
Lampiran:
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit
Bab III : Uraian Hasil Audit
1. Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan yang Diaudit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
5) Bukti yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
Lampiran:
Materi Temuan
Jenis
Penyimpangan
Pengungkapan Fakta dan Proses
Kejadian
Penyebab dan Dampak
Penyimpangan
Pihak yang Diduga
Terlibat/Bertanggung Jawab
Bukti yang Diperoleh
Pengungkapan
Penyimpangan
Fakta/Kondisi/
Proses Kejadian
Penyimpanga
n
Ketentuan/
Kriteria
Lampiran Laporan
Flow chart atau Bagan Arus Proses Kejadian.
Bukti-bukti pendukung LHAI yang relevan.
Risalah Pembicaraan Akhir dengan objek
yang diaudit.
Risalah Kesepakatan Penyelesaian Tindak
Lanjut
Risalah Rapat Kesepakatan dengan instansi
penyidik.
Surat Pernyataan Kesanggupan atau Surat
Keterangan Tanggung jawab Mutlak (SKTM)
Daftar Kasus
Penyampaian Laporan
Pelanggaran disiplin
Pimpinan instansi atau unit yang
diaudit.
Pejabat yang berwenang
mengenakan sanksi TP/TGR atau
hukuman disiplin pegawai negeri sipil
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 30 tahun 1980.
Koordinator audit
Penyampaian Laporan
TPK, TP/TGR
Pimpinan instansi atau unit yang diaudit.
Pejabat yang berwenang mengenakan
sanksi TP/TGR atau hukuman disiplin
pegawai negeri sipil sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30
tahun 1980 dan atau pejabat yang
berwenang memberi surat kuasa khusus
(untuk penyimpangan perdata).
Instansi penyidik setempat.
Koordinator audit
Penyampaian Laporan
Surat Pengantar Masalah (SPM)
Ikhtisar penyimpangan
Daftar nama pejabat yang
diduga terlibat
Sangat Rahasia
Tindak Lanjut
Internal
Pengenaan sanksi
administratif atau TP/TGR
Menyerahkan kasus kepada
Penyidik
Perbaikan sistem
Monitoring
Tindak Lanjut
Eksternal
Menyerahkan kasus TPK atau
Perdata
Instansi penyidik memproses
kasus
Instansi penyidik memberitahukan
perkembangan kasus
Monitoring
PELAPORAN DAN KERTAS
KERJA PENDUKUNGNYA
Kesimpulan dan Opini
Bukti/ Evidence
Fotokopi Dokumen
Mengamankan dan Memelihara
Dokumen
Kesimpulan dan Opini
Kesimpulan diambil setelah melakukan
serangkaian observasi, sedangkan opini
merupakan interpretasi atas fakta-fakta.
Auditor harus menghindari memberikan
opini bahwa seseorang telah bersalah
atau tidak bersalah
Bukti/ Evidence
Kesinambungan penguasaannya (chain
of custody) agar tetap dipelihara agar
tidak menjadi permasalahan manakala
bukti tersebut merupakan bagian dari
laporan yang akan diajukan dalam
proses hukum terhadap suatu kasus.
Fotokopi Dokumen
Apabila ada halangan auditor
mendapatkan dokumen asli, maka
auditor harus memfotokopi dokumen
dimaksud, dengan sepengetahuan
petugas yang menangani dokumen asli
tersebut, dan pada dokumen fotokopi
diberikan tanda bahwa dokumen asli ada
dalam penguasaan petugas tersebut.
Memelihara Dokumen
Dokumen
harus diamankan untuk kepentingan
pembuktian;
Tandai holder dokumen asli dengan simbol-simbol
yang unik;
Untuk mencegah kerusakan pada dokumen asli,
gunakan tick mark sederhana tapi berbeda atau
tanda identifikasi lain;
Jangan melipat dokumen, dan jangan sampai
terjadi dokumen asli hilang atau dipindah tanpa
ijin.
AUDIT INVESTIGATIF
PENDAHULUAN
Laporan tertulis merupakan suatu bukti
bahwa audit investigatif telah dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Laporan yang baik hanya mengungkapkan
fakta-fakta yang berhubungan dengan
kasus yang sedang diaudit.
PRINSIP PELAPORAN
Pengungkapan
yang penting
Sesuai kebutuhan
Tepat waktu
Obyektif
Penyajian yang wajar
Ringkas, sederhana namun
jelas dan lengkap
Kegunaan Laporan
Dasar
pengambilan keputusan
Dasar pemberian Keterangan Ahli
(psl 187 KUHAP)
Alat bukti Surat
(psl 186 KUHAP)
Alat Komunikasi Audit
Akuntabilitas penugasan
PEMBACA LAPORAN
Penulisan laporan berasumsi bahwa akan ada protes terhadap isinya
dan auditor harus bertahan dengan apa yang sudah ditulisnya.
Penasehat hukum (Pengacara)
Tersangka atau Saksi
Pers
Peradilan
SUBSTANSI LAPORAN
AKURAT
JELAS
TIDAK MEMIHAK
RELEVAN
TEPAT WAKTU
AKURASI
seluruh fakta yang relevan harus
didokumentasikan serinci mungkin.
konfirmasi ulang tanggal-tanggal
dan informasi yang mendukung
kepada responden
JELAS
Penggunaan istilah teknis dan kompleks
hanya pada tempat-tempat tertentu saja dan
dengan penjelasan yang memadai.
Jangan menggunakan jargon dan istilah
teknis yang tidak umum
RELEVAN
informasi yang disampaikan untuk
membuktikan kasus dan berusaha untuk
mendapatkan informasi tersebut.
Laporan hanya mencakup permasalahan
yang relevan dengan pelaksanaan
pengujian
TEPAT WAKTU
Ketepatan waktu suatu laporan
akan menentukan tinggi
rendahnya mutu laporan.
membuat laporan interim yang
selalu di ‘up date’ sesuai dengan
perkembangan pelaksanaan audit
investigatif
Pemilihan Bentuk Laporan
Surat
Tidak ada
penyimpangan
TL segera
Pelanggaran
disiplin
Bab
Ditemukan
unsur2 TPK
Pelanggaran
disiplin dan TPK
LAPORAN BENTUK SURAT
1.
Nama dan Kepada Siapa laporan ditujukan
2.
Dasar penugasan, Sasaran dan Ruang
Lingkup serta
Data Umum Unit atau Bagian yang diaudit.
3.
Uraian mengenai informasi awal atas
penyimpangan yang diperoleh.
4. Simpulan dan Rekomendasi.
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi
1. Simpulan
2. Rekomendasi
LAPORAN BENTUK BAB
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit
LAPORAN BENTUK BAB
Bab III : Uraian Hasil Audit
1. Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan yang Diaudit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
5) Bukti yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
Lampiran:
LAPORAN BENTUK BAB
Bab I : Simpulan dan Rekomendasi
Bab II : Umum
1. Dasar Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek/Kegiatan yang Diaudit
Bab III : Uraian Hasil Audit
1. Dasar Hukum Obyek dan atau Kegiatan yang Diaudit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab
5) Bukti yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik
Lampiran:
Materi Temuan
Jenis
Penyimpangan
Pengungkapan Fakta dan Proses
Kejadian
Penyebab dan Dampak
Penyimpangan
Pihak yang Diduga
Terlibat/Bertanggung Jawab
Bukti yang Diperoleh
Pengungkapan
Penyimpangan
Fakta/Kondisi/
Proses Kejadian
Penyimpanga
n
Ketentuan/
Kriteria
Lampiran Laporan
Flow chart atau Bagan Arus Proses Kejadian.
Bukti-bukti pendukung LHAI yang relevan.
Risalah Pembicaraan Akhir dengan objek
yang diaudit.
Risalah Kesepakatan Penyelesaian Tindak
Lanjut
Risalah Rapat Kesepakatan dengan instansi
penyidik.
Surat Pernyataan Kesanggupan atau Surat
Keterangan Tanggung jawab Mutlak (SKTM)
Daftar Kasus
Penyampaian Laporan
Pelanggaran disiplin
Pimpinan instansi atau unit yang
diaudit.
Pejabat yang berwenang
mengenakan sanksi TP/TGR atau
hukuman disiplin pegawai negeri sipil
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 30 tahun 1980.
Koordinator audit
Penyampaian Laporan
TPK, TP/TGR
Pimpinan instansi atau unit yang diaudit.
Pejabat yang berwenang mengenakan
sanksi TP/TGR atau hukuman disiplin
pegawai negeri sipil sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30
tahun 1980 dan atau pejabat yang
berwenang memberi surat kuasa khusus
(untuk penyimpangan perdata).
Instansi penyidik setempat.
Koordinator audit
Penyampaian Laporan
Surat Pengantar Masalah (SPM)
Ikhtisar penyimpangan
Daftar nama pejabat yang
diduga terlibat
Sangat Rahasia
Tindak Lanjut
Internal
Pengenaan sanksi
administratif atau TP/TGR
Menyerahkan kasus kepada
Penyidik
Perbaikan sistem
Monitoring
Tindak Lanjut
Eksternal
Menyerahkan kasus TPK atau
Perdata
Instansi penyidik memproses
kasus
Instansi penyidik memberitahukan
perkembangan kasus
Monitoring
PELAPORAN DAN KERTAS
KERJA PENDUKUNGNYA
Kesimpulan dan Opini
Bukti/ Evidence
Fotokopi Dokumen
Mengamankan dan Memelihara
Dokumen
Kesimpulan dan Opini
Kesimpulan diambil setelah melakukan
serangkaian observasi, sedangkan opini
merupakan interpretasi atas fakta-fakta.
Auditor harus menghindari memberikan
opini bahwa seseorang telah bersalah
atau tidak bersalah
Bukti/ Evidence
Kesinambungan penguasaannya (chain
of custody) agar tetap dipelihara agar
tidak menjadi permasalahan manakala
bukti tersebut merupakan bagian dari
laporan yang akan diajukan dalam
proses hukum terhadap suatu kasus.
Fotokopi Dokumen
Apabila ada halangan auditor
mendapatkan dokumen asli, maka
auditor harus memfotokopi dokumen
dimaksud, dengan sepengetahuan
petugas yang menangani dokumen asli
tersebut, dan pada dokumen fotokopi
diberikan tanda bahwa dokumen asli ada
dalam penguasaan petugas tersebut.
Memelihara Dokumen
Dokumen
harus diamankan untuk kepentingan
pembuktian;
Tandai holder dokumen asli dengan simbol-simbol
yang unik;
Untuk mencegah kerusakan pada dokumen asli,
gunakan tick mark sederhana tapi berbeda atau
tanda identifikasi lain;
Jangan melipat dokumen, dan jangan sampai
terjadi dokumen asli hilang atau dipindah tanpa
ijin.