Unduh BRS Ini

(1)

No. 4/01/16/Th.XVII, 2 Januari 2015

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/

D

EFLASI

P

EDESAAN

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 sebesar 97,50 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Desember 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Desember 2014 turun sebesar 2,00 persen yang disebabkan karena adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani secara umum.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 sebesar 102,64 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Desember 2014 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Desember 2014 turun sebesar 1,94 persen. 3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 sebesar 97,44 persen, menunjukkan

bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Desember 2014 menurun dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Desember 2014 turun sebesar 2,01 persen.

4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 sebesar 102,73 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Desember 2014 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Desember 2014 turun sebesar 1,92 persen. 5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Desember 2014 semua sub sektor mengalami penurunan

dibandingkan bulan November 2014. NTP dan NTUP yang mengalami penurunan tertinggi terjadi pada sub sektor tanaman pangan yaitu masing-masing turun 2,54 persen dan 2,40 persen, sub sektor hortikultura masing-masing turun 1,64 dan 1,70 persen, sub sektor perkebunan masing-masing turun 1,82 dan 1,77 persen, sub sektor peternakan masing-masing turun 2,03 dan 1,75 persen, dan sektor perikanan masing-masing turun 1,64 dan 2,40 persen.

6.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga

petani. Pada bulan Desember 2014 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 2,76 persen, semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 7,60 persen.


(2)

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 47 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 sebesar 97,50 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum tidak lebih baik dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012 yang ditunjukkan dengan nilai NTP di bawah 100 persen. Bila dibandingkan dengan bulan November 2014, NTP Desember2014 mengalami penurunan sebesar 2,00 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 juga mengalami penurunan sebesar 1,94 persen.

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Penurunan nilai NTP bulan Desember 2014 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami kenaikan lebih rendah dibandingkan kenaikan yang dialami Ib. It secara umum pada bulan Desember 2014 sebesar 113,57 persen atau naik 0,66 persen dibanding It November 2014. Begitu pula Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada bulan Desember2014 juga mengalami kenaikan sebesar 2,71 persen. Kenaikan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumahtangga maupunpada kelompok BPPBM yaitu masing-masing 2,76 dan 2,65 persen.

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan November2014 –Desember2014

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN November’14 Desember’14 %

Desember’14 thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.83 113.57 0.66

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113.41 116.48 2.71

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.09 119.29 2.76

2.1.1 Bahan Makanan 122.33 125.91 2.93

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.00 114.28 2.04

2.1.3 Perumahan 109.52 110.81 1.18

2.1.4 Sandang 110.22 111.47 1.13

2.1.5 Kesehatan 107.78 108.52 0.69

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 106.83 107.59 0.71

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 114.58 123.28 7.60

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.80 110.65 2.65

2.2.1 Bibit 110.23 110.70 0.43

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106.47 107.79 1.23

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.07 104.81 0.71

2.2.4 Transportasi 116.41 131.88 13.29

2.2.5 Penambahan Barang Modal 105.85 106.68 0.78

2.2.6 Upah Buruh 107.52 108.75 1.15

Nilai Tukar Petani (NTP) 99.49 97.50 -2.00


(3)

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Desember2014 sebesar 97,44 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum juga tidak lebih baik dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan November 2014, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 2,01 persen. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Desember 2014 juga turun sebesar 1,92 persen di mana pada bulan November 2014 sebesar 104,74 persen menjadi 102,73 persen pada bulan Desember 2014. Penurunan nilai NTP tanpa sektor perikanan bulan Desember 2014 tersebut terjadi karena It secara umum mengalami kenaikan lebih rendah dibandingkan Ib pada bulan Desember 2014 yang juga mengalami kenaikan. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM

It secara umum pada bulan Desember 2014 meningkat sebesar 0,63 persen yaitu dari 112,79 persen pada bulan November 2014 menjadi 113,50 persen pada bulan Desember 2014. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) pada bulan Desember 2014 juga mengalami kenaikan 2,70 persen. Kenaikan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu 2,77 persen, sedangkan kelompok BPPBM naik 2,60 persen

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

November 2014–Desember2014, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.79 113.50 0.63

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113.42 116.48 2.70

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.14 119.35 2.77

2.1.1 Bahan Makanan 122.52 126.13 2.95

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.00 114.28 2.04

2.1.3 Perumahan 109.42 110.71 1.18

2.1.4 Sandang 110.28 111.54 1.14

2.1.5 Kesehatan 107.71 108.44 0.68

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 106.76 107.46 0.66

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 114.53 123.16 7.54

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.69 110.49 2.60

2.2.1 Bibit 110.36 110.84 0.43

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106.42 107.76 1.26

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.07 104.82 0.72

2.2.4 Transportasi 116.16 131.42 13.14

2.2.5 Penambahan Barang Modal 105.83 106.66 0.78

2.2.6 Upah Buruh 107.45 108.73 1.19

Nilai Tukar Petani (NTP) 99.44 97.44 -2.01


(4)

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, namun kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi dan palawija pada bulan Desember 2014 sebesar 92,97 persen. Nilai tukar petani padi dan palawija tersebut berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani tersebut untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Namun, bila dibandingkan dengan bulan November 2014, NTP Tanaman Pangan bulan Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 2,54 persen. Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sektor tanaman pangan pada bulan Desember 2014 juga mengalami penurunan sebesar 2,40 persen yaitu dari 100,01 persen bulan November 2014 menjadi 97,61 persen pada Desember 2014. Penurunan NTP dan NTUP pada bulan Desember 2014 ini dipengaruhi adanya peningkatan pada It secara umum lebih rendah dibandingkan kenaikanIb secara umum.

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan November2014 –Desember2014

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14 thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 109.25 109.34 0.08

1.1 Padi 108.81 108.74 -0.06

1.2 Palawija 112.45 113.67 1.09

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.53 117.61 2.69

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.45 119.63 2.74

2.1.1 Bahan Makanan 124.10 127.52 2.76

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 111.49 113.76 2.03

2.1.3 Perumahan 109.46 110.81 1.23

2.1.4 Sandang 111.11 112.44 1.19

2.1.5 Kesehatan 107.64 108.48 0.78

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 106.78 107.52 0.70

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 116.29 126.23 8.55

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.24 112.02 2.54

2.2.1 Bibit 108.55 109.71 1.07

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 108.27 109.68 1.30

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.76 105.92 0.15

2.2.4 Transportasi 119.22 144.56 21.26

2.2.5 Penambahan Barang Modal 111.31 111.68 0.33

2.2.6 Upah Buruh 108.75 109.90 1.06

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.39 92.97 -2.54


(5)

Indeks harga yang diterima petani padi dan palawija pada bulan November 2014 sebesar 109,25 persen meningkat menjadi 109,34 persen Desember 2014 atau naik sebesar 0,08 persen. Peningkatan It dipengaruhi oleh meningkatnya harga pada komoditi tanaman pangan yaitu palawija sebesar 1,09 persen, sedangkan komoditi padi turun sebesar 0,06 persen. Indeks harga yang dibayar juga mengalami kenaikan sebesar 2,69 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM yaitu 2,74 persen dan 2,54 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok transportasidan komunikasi. Sedangkan pada kelompok pengeluaran BPPBM kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Desember 2014 sebesar 108,18 persen. Namun, bila dibandingkan dengan bulan November 2014, NTP hortikultura pada bulan Desember 2014, mengalami penurunan sebesar 1,64 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Desember 2014 juga mengalami penurunan sebesar 1,70 persen atau dari 115,30 persen menjadi 113,35 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan adanya peningkatan secara umum pada It lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan yang dialami Ib.

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura November 2014 – Desember 2014 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

%Desember’14 thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 125.54 127.12 1.26

1.1 Sayur-sayuran 130.16 131.96 1.39

1.2 Buah-buahan 122.68 124.12 1.17

1.3 Tanaman Obat 118.87 120.13 1.06

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.15 117.50 2.94

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.07 119.46 2.92

2.1.1 Bahan Makanan 121.54 125.16 2.98

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.69 114.99 2.04

2.1.3 Perumahan 109.90 111.14 1.13

2.1.4 Sandang 109.84 111.01 1.07

2.1.5 Kesehatan 107.88 108.63 0.70

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.07 107.78 0.66

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.39 122.44 7.97

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 108.87 112.15 3.01

2.2.1 Bibit 104.06 105.32 1.21

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 104.58 106.03 1.39

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.87 107.18 1.24

2.2.4 Transportasi 116.64 126.71 8.64

2.2.5 Penambahan Barang Modal 112.04 113.67 1.45

2.2.6 Upah Buruh 107.92 109.39 1.37

Nilai Tukar Petani (NTP) 109.98 108.18 -1.64


(6)

Pada bulan Desember 2014 It sub sektor hortikultura naik sebesar 1,26 persen, kenaikan It terjadi pada komoditi sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat yaitu masing-masing naik 1,39; 1,17, dan 1,06 persen.

Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan Desember 2014 mengalami kenaikan 2,94 persen dari 114,15 persen bulan November 2014 menjadi 117,50 persen bulan Desember 2014. Kenaikan Ib secara umum terutama dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kelompok konsumsi rumahtangga yaitu pada sub kelompok transportasi dan komunikasi, dan BPPBM naik 3,01 persen .

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan Desember 2014, NTP Sub Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 95,93 persen, lebih rendah dibanding bulan November 2014 yaitu 97,71 persen atau turun 1,82 persen. NTUP Sub Sektor Perkebunan Rakyat juga menurun dari 103,51 persen menjadi 101,68 persen bulan Desember 2014 atau turun 1,77 persen. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor perkebunan rakyat pada bulan Desember 2014 disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih rendah dibandingkan kenaikan Ib secara umum. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM.

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan November 2014 – Desember 2014 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.06 111.98 0.83

1.1 Tanaman Perkebunan Rakyat 111.06 111.98 0.83

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113.66 116.73 2.70

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.00 119.15 2.71

2.1.1 Bahan Makanan 121.85 125.50 3.00

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.27 114.60 2.07

2.1.3 Perumahan 109.12 110.38 1.15

2.1.4 Sandang 109.87 111.12 1.13

2.1.5 Kesehatan 107.25 107.88 0.58

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 107.18 107.94 0.71

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 113.60 121.10 6.61

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.30 110.13 2.64

2.2.1 Bibit 113.68 113.76 0.08

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.19 108.36 1.09

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 101.94 102.76 0.80

2.2.4 Transportasi 114.57 126.55 10.46

2.2.5 Penambahan Barang Modal 102.51 103.36 0.82

2.2.6 Upah Buruh 106.24 107.49 1.17

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.71 95.93 -1.82


(7)

Pada bulan Desember 2014, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,83 persen, Kenaikan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi kelapa dan kopi. Indeks yang dibayar petani (Ib) juga mengalami kenaikan sebesar 2,70 persen. Kenaikan Ib tertinggi terjadi pada konsumsi rumahtangga 2,71 persen dan BPPBM naik 2,64 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami penurunan baik pada NTP dan NTUP, untuk sub sektor peternakan pada bulan Desember 2014, jika dibandingkan dengan bulan November 2014, NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Desember 2014 mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,03 persen dan 1,75 persen. Penurunan NTP dan NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada indeks harga yang diterima petani (It) yag lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak November 2014–Desember2014 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.14 116.66 0.45

1.1 Ternak Besar 110.87 111.27 0.36

1.2 Ternak Kecil 104.11 104.74 0.60

1.3 Unggas 117.97 116.22 -1.48

1.4 Hasil Ternak 130.97 134.79 2.91

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 109.74 112.53 2.54

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.09 119.45 2.90

2.1.1 Bahan Makanan 122.61 126.44 3.12

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 111.46 113.58 1.91

2.1.3 Perumahan 110.08 111.40 1.20

2.1.4 Sandang 110.43 111.67 1.13

2.1.5 Kesehatan 109.39 110.30 0.83

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 104.94 105.33 0.37

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.33 125.18 8.54

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 105.08 107.45 2.25

2.2.1 Bibit 106.76 106.70 -0.05

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 101.33 103.08 1.73

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.08 108.29 1.14

2.2.4 Transportasi 115.57 126.87 9.78

2.2.5 Penambahan Barang Modal 102.22 103.29 1.05

2.2.6 Upah Buruh 108.92 110.45 1.40

Nilai Tukar Petani (NTP) 105.82 103.67 -2.03


(8)

Pada bulan Desember 2014 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 116,14 persen pada bulan November 2014 menjadi 116,66 persen atau naik sebesar 0,45 persen. Peningkatan It terjadi pada sub kelompok ternak besar, ternak kecil, dan hasil ternak di mana masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,36; 0,60; dan 2,91 persen. Sedangkan kelompok unggas turun 1,48 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Desember 2014 mengalami kenaikan 2,54 persen. Pada konsumsi rumahtangga Ib naik 2,90 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompoktransportasi dan komunikasi sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik2,25 persen, kenaikann tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan November 2014–Desember2014 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.91 115.30 1.22

1.1 Tangkap 111.17 111.80 0.57

1.2 Budidaya 116.62 118.75 1.83

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113.34 116.63 2.90

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 114.81 117.73 2.54

2.1.1 Bahan Makanan 117.68 120.57 2.46

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.15 114.40 2.01

2.1.3 Perumahan 111.81 113.15 1.20

2.1.4 Sandang 108.89 109.76 0.80

2.1.5 Kesehatan 109.43 110.40 0.89

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.63 110.77 1.97

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.71 126.13 9.00

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.63 114.73 3.71

2.2.1 Bibit 107.04 107.27 0.22

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.80 108.52 0.66

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.11 104.60 0.48

2.2.4 Transportasi 122.36 142.95 16.83

2.2.5 Penambahan Barang Modal 106.38 107.18 0.75

2.2.6 Upah Buruh 109.22 109.22 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 100.50 98.86 -1.64


(9)

NTN pada bulan Desember 2014 sebesar 98,86 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 100,50 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 1,64 persen. NTUP sub sektor perikanan juga mengalami penurunan sebesar 2,40 persen atau dari 102,97 persen pada bulan November 2014 menjadi 100,49 persen Desember 2014.

Pada bulan Desember 2014 It sub sektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,22 persen. Peningkatan It terjadi pada kelompok perikanan tangkap dan budidaya yaitu naik masing-masing sebesar 0,57 dan 1,83 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Desember 2014 Ib mengalami kenaikan 2,90 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BBBM. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Desember 2014 mengalami kenaikan 2,54 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompokbahan makanan. BPPBM pada bulan Desember 2014 naik 3,71 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Desember2014 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Desember 2014 sebesar 94,17 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan November 2014 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 3,18 persen, dan NTUP juga mengalami penurunan sebesar 5,67 persen pada bulan Desember 2014. PenurunanNTN usaha penangkapan ikan pada bulan Desember 2014 disebabkan karena kenaikan It lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan Ib secara umum.

Pada bulan Desember 2014 kenaikan It sebesar 0,57 persen atau dari 111,17 persen menjadi 111,80 persen. Kenaikan It sebesar 0,57 persen tersebut dipengaruhi oleh penurunan pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 0,63 persen dan kenaikan penangkapan perairan laut sebesar 1,51 persen.

Sama halnya dengan It, Ib secara umum pada bulan Desember 2014 juga mengalami kenaikan yaitu 3,86 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen, hal ini dipengaruhi oleh kenaikan pada sub transportasi dan komunikasi. Pada kelompok BPPBM Ib juga naik sebesar 6,61 persen.Kenaikan terutama terjadi pada sub kelompok transportasi.


(10)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap November 2014 –Desember2014

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.17 111.80 0.57

1.1 Penangkapan Perairan Umum 120.99 120.23 -0.63

1.2 Penangkapan Laut 104.45 106.03 1.51

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.31 118.73 3.86

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 114.71 117.60 2.52

2.1.1 Bahan Makanan 117.70 120.59 2.46

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.18 114.44 2.01

2.1.3 Perumahan 111.81 113.15 1.20

2.1.4 Sandang 108.76 109.64 0.80

2.1.5 Kesehatan 109.43 110.40 0.89

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.65 110.79 1.97

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.71 126.13 9.00

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.49 120.99 6.61

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.48 102.51 0.03

2.2.2 Transportasi 128.10 149.39 16.62

2.2.3 Penambahan Barang Modal 107.65 108.59 0.87

2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.26 94.17 -3.18

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97.96 92.40 -5.67

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Desember 2014 sebesar 103,66 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 103,77 persen berarti NTN menurun sebesar 0,10 persen. Sedangkan NTUP sektor perikanan budidaya naik sebesar 1,13 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Desember2014 sebesar 118,75 atau naik 1,83 persen dibanding bulan November 2014 sebesar 116,62 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar naik sebesar 1,85 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Kenaikan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan mas dan patin.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Desember 2014 sebesar 114,56 atau naik 1,93 persen dibandingkan bulan November 2014. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas konsumsi rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik masing-masing 2,57 persen dan 0,69 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Desember 2014 untuk kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah pengeluaran kelompok transoprtai dan komunikasi, sedangkan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal kenaikan Ib tertinggi terjadi pada pengeluaran kelompok transportasi.


(11)

Tabel 9

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya November 2014–Desember2014 serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.62 118.75 1.83

Budidaya Air Tawar 116.60 118.75 1.85

Budidaya Air Payau 118.78 118.78 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 112.39 114.56 1.93

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 114.91 117.86 2.57

2.1.1 Bahan Makanan 117.65 120.55 2.47

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.11 114.36 2.01

2.1.3 Perumahan 111.81 113.15 1.20

2.1.4 Sandang 109.01 109.89 0.80

2.1.5 Kesehatan 109.43 110.40 0.89

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.61 110.75 1.97

2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.71 126.13 9.00

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.80 108.54 0.69

2.2.1 Bibit 107.04 107.27 0.22

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.80 108.52 0.66

2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.71 106.67 0.90

2.2.4 Transportasi 116.69 136.59 17.05

2.2.5 Penambahan Barang Modal 105.13 105.79 0.62

2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.77 103.66 -0.10

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 108.18 109.41 1.13

B. INFLASI/DEFLASI PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Desember 2014 sebesar 119,29 sedangkan pada bulan sebelumnya 116,09 berarti terjadi inflasi sebesar 2,76 persen. Inflasi terjadi pada semua kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yaitu 7,60 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya secara berurut yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,93 persen, kelompok makanan jadi, minuman,


(12)

rokok, dan tembakau 2,04 persen, kelompok perumahan 1,18 persen, kelompok sandang 1,13 persen, kelompok pendidikan, rekreasidan olahraga sebesar 0,71 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, , ,.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, November 2014–Desember2014 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan

November 2014

Inflasi Pedesaan Desember2014

Nov-14 Des-14

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 116.09 119.29 1.86 2.76

Bahan Makanan 122.33 125.91 2.65 2.93

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.00 114.28 0.46 2.04

Perumahan 109.52 110.81 0.32 1.18

Sandang 110.22 111.47 0.44 1.13

Kesehatan 107.78 108.52 0.61 0.69

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 106.83 107.59 0.72 0.71

Transportasi dan Komunikasi 114.58 123.28 4.29 7.60


(1)

Pada bulan Desember 2014, indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,83 persen, Kenaikan It pada sub sektor perkebunan rakyat terjadi pada komoditi kelapa dan kopi. Indeks yang dibayar petani (Ib) juga mengalami kenaikan sebesar 2,70 persen. Kenaikan Ib tertinggi terjadi pada konsumsi rumahtangga 2,71 persen dan BPPBM naik 2,64 persen.

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami penurunan baik pada NTP dan NTUP, untuk sub sektor peternakan pada bulan Desember 2014, jika dibandingkan dengan bulan November 2014, NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Desember 2014 mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,03 persen dan 1,75 persen. Penurunan NTP dan NTUP tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada indeks harga yang diterima petani (It) yag lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak November 2014–Desember2014 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.14 116.66 0.45

1.1 Ternak Besar 110.87 111.27 0.36

1.2 Ternak Kecil 104.11 104.74 0.60

1.3 Unggas 117.97 116.22 -1.48

1.4 Hasil Ternak 130.97 134.79 2.91

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 109.74 112.53 2.54

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 116.09 119.45 2.90

2.1.1 Bahan Makanan 122.61 126.44 3.12

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 111.46 113.58 1.91

2.1.3 Perumahan 110.08 111.40 1.20

2.1.4 Sandang 110.43 111.67 1.13

2.1.5 Kesehatan 109.39 110.30 0.83

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 104.94 105.33 0.37 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.33 125.18 8.54

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 105.08 107.45 2.25

2.2.1 Bibit 106.76 106.70 -0.05

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 101.33 103.08 1.73 2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.08 108.29 1.14

2.2.4 Transportasi 115.57 126.87 9.78

2.2.5 Penambahan Barang Modal 102.22 103.29 1.05

2.2.6 Upah Buruh 108.92 110.45 1.40

Nilai Tukar Petani (NTP) 105.82 103.67 -2.03


(2)

Pada bulan Desember 2014 indeks yang diterima (It) peternak yaitu dari 116,14 persen pada bulan November 2014 menjadi 116,66 persen atau naik sebesar 0,45 persen. Peningkatan It terjadi pada sub kelompok ternak besar, ternak kecil, dan hasil ternak di mana masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,36; 0,60; dan 2,91 persen. Sedangkan kelompok unggas turun 1,48 persen.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Desember 2014 mengalami kenaikan 2,54 persen. Pada konsumsi rumahtangga Ib naik 2,90 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompoktransportasi dan komunikasi sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik2,25 persen, kenaikann tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

. Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan November 2014–Desember2014 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.91 115.30 1.22

1.1 Tangkap 111.17 111.80 0.57

1.2 Budidaya 116.62 118.75 1.83

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 113.34 116.63 2.90

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 114.81 117.73 2.54

2.1.1 Bahan Makanan 117.68 120.57 2.46

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.15 114.40 2.01

2.1.3 Perumahan 111.81 113.15 1.20

2.1.4 Sandang 108.89 109.76 0.80

2.1.5 Kesehatan 109.43 110.40 0.89

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.63 110.77 1.97 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.71 126.13 9.00

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.63 114.73 3.71

2.2.1 Bibit 107.04 107.27 0.22

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.80 108.52 0.66 2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 104.11 104.60 0.48

2.2.4 Transportasi 122.36 142.95 16.83

2.2.5 Penambahan Barang Modal 106.38 107.18 0.75


(3)

NTN pada bulan Desember 2014 sebesar 98,86 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 100,50 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 1,64 persen. NTUP sub sektor perikanan juga mengalami penurunan sebesar 2,40 persen atau dari 102,97 persen pada bulan November 2014 menjadi 100,49 persen Desember 2014.

Pada bulan Desember 2014 It sub sektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,22 persen. Peningkatan It terjadi pada kelompok perikanan tangkap dan budidaya yaitu naik masing-masing sebesar 0,57 dan 1,83 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Desember 2014 Ib mengalami kenaikan 2,90 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BBBM. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Desember 2014 mengalami kenaikan 2,54 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompokbahan makanan. BPPBM pada bulan Desember 2014 naik 3,71 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Desember2014 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya.Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Desember 2014 sebesar 94,17 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan November 2014 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 3,18 persen, dan NTUP juga mengalami penurunan sebesar 5,67 persen pada bulan Desember 2014. PenurunanNTN usaha penangkapan ikan pada bulan Desember 2014 disebabkan karena kenaikan It lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan Ib secara umum.

Pada bulan Desember 2014 kenaikan It sebesar 0,57 persen atau dari 111,17 persen menjadi 111,80 persen. Kenaikan It sebesar 0,57 persen tersebut dipengaruhi oleh penurunan pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 0,63 persen dan kenaikan penangkapan perairan laut sebesar 1,51 persen.

Sama halnya dengan It, Ib secara umum pada bulan Desember 2014 juga mengalami kenaikan yaitu 3,86 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen, hal ini dipengaruhi oleh kenaikan pada sub transportasi dan komunikasi. Pada kelompok BPPBM Ib juga naik sebesar 6,61 persen.Kenaikan terutama terjadi pada sub kelompok transportasi.


(4)

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap November 2014 –Desember2014

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 111.17 111.80 0.57

1.1 Penangkapan Perairan Umum 120.99 120.23 -0.63

1.2 Penangkapan Laut 104.45 106.03 1.51

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 114.31 118.73 3.86

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 114.71 117.60 2.52

2.1.1 Bahan Makanan 117.70 120.59 2.46

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.18 114.44 2.01

2.1.3 Perumahan 111.81 113.15 1.20

2.1.4 Sandang 108.76 109.64 0.80

2.1.5 Kesehatan 109.43 110.40 0.89

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.65 110.79 1.97 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.71 126.13 9.00

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 113.49 120.99 6.61

2.2.1 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.48 102.51 0.03

2.2.2 Transportasi 128.10 149.39 16.62

2.2.3 Penambahan Barang Modal 107.65 108.59 0.87

2.2.4 Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.26 94.17 -3.18

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97.96 92.40 -5.67

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Desember 2014 sebesar 103,66 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 103,77 persen berarti NTN menurun sebesar 0,10 persen. Sedangkan NTUP sektor perikanan budidaya naik sebesar 1,13 persen.

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Desember2014 sebesar 118,75 atau naik 1,83 persen dibanding bulan November 2014 sebesar 116,62 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar naik sebesar 1,85 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Kenaikan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah dari ikan mas dan patin.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Desember 2014 sebesar 114,56 atau naik 1,93 persen dibandingkan bulan November 2014. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas konsumsi rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik masing-masing 2,57 persen dan 0,69 persen. Kenaikan Ib


(5)

Tabel 9

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya,Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian

Sektor Perikanan Budidaya November 2014–Desember2014 serta Persentase Perubahannya (2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN

November’14 Desember’14

% Desember’14

thd November’14 SUB KELOMPOK

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.62 118.75 1.83

Budidaya Air Tawar 116.60 118.75 1.85

Budidaya Air Payau 118.78 118.78 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 112.39 114.56 1.93

2.1 Konsumsi Rumah Tangga 114.91 117.86 2.57

2.1.1 Bahan Makanan 117.65 120.55 2.47

2.1.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.11 114.36 2.01

2.1.3 Perumahan 111.81 113.15 1.20

2.1.4 Sandang 109.01 109.89 0.80

2.1.5 Kesehatan 109.43 110.40 0.89

2.1.6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.61 110.75 1.97 2.1.7 Transportasi dan Komunikasi 115.71 126.13 9.00

2.2 Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.80 108.54 0.69

2.2.1 Bibit 107.04 107.27 0.22

2.2.2 Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 107.80 108.52 0.66 2.2.3 Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.71 106.67 0.90

2.2.4 Transportasi 116.69 136.59 17.05

2.2.5 Penambahan Barang Modal 105.13 105.79 0.62

2.2.6 Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.77 103.66 -0.10

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 108.18 109.41 1.13

B.

INFLASI/DEFLASI

PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Desember 2014 sebesar 119,29 sedangkan pada bulan sebelumnya 116,09 berarti terjadi inflasi sebesar 2,76 persen. Inflasi terjadi pada semua kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi yaitu 7,60 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya secara berurut yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,93 persen, kelompok makanan jadi, minuman,


(6)

rokok, dan tembakau 2,04 persen, kelompok perumahan 1,18 persen, kelompok sandang 1,13 persen, kelompok pendidikan, rekreasidan olahraga sebesar 0,71 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, , ,.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, November 2014–Desember2014 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN IHK IHK Inflasi Pedesaan

November 2014

Inflasi Pedesaan Desember2014 Nov-14 Des-14

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 116.09 119.29 1.86 2.76

Bahan Makanan 122.33 125.91 2.65 2.93

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 112.00 114.28 0.46 2.04

Perumahan 109.52 110.81 0.32 1.18

Sandang 110.22 111.47 0.44 1.13

Kesehatan 107.78 108.52 0.61 0.69

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 106.83 107.59 0.72 0.71 Transportasi dan Komunikasi 114.58 123.28 4.29 7.60