Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengkonstruksian Grafik Pengendali Berdasar Boxplot Univariat dan Bivariat

PENGKONSTRUKSIAN
GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT
Frangky Masipupu 1), Adi Setiawan2) , Bambang Susanto3)
1)
Mahasiswa Program Studi Matematika
2),3)
Dosen Program Studi Matematika
Program Studi dan Matematika
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 50711
Email : frangky_masipupu@yahoo.com
Abstrak
Pada suatu industri, pengendalian kualitas sangatlah penting, pengendalian dapat dilakukan dengan
menggunakan Statistic Processing Control (SPC) untuk pengendalian proses dalam memastikan bahwa barang
atau jasa yang diproduksi oleh perusahan dengan yang diharapkan sesuai. Grafik pengendali x sering dipakai
untuk data yang berdistribusi normal, pada makalah ini akan dibahas grafik pengendali berdasar boxplot untuk
data yang tidak berdistribusi normal. Grafik pengendali berdasar boxplot dapat dibangun dengan batas
pengendali menggunakan nilai kuartil dan jangkaun antar kuartil. Penelitian ini akan menggunakan data
univariat karakteristik O3 dari sebuah perusahaan “Y” di bidang air minum kemasan, dimana salah satu
produknya adalah air mineral kemasan galon 19L merk “X”. Perusahaan “Y” memiliki standar kandungan O3

dalam setiap produksi air mineral galon 19L berkisar antara 0.1– 0.4. Dalam penelitian ini, dikontruksikan
batas pengendali untuk grafik pengendali berdasar boxplot. Boxplot merupakan alat yang paling banyak
digunakan dalam analisis data. Kuartil Q1, Q2, dan Q3 akan membagi data terurut menjadi empat bagian.
Jangkauan antar kuartil (IQR, Interquartile Range) didefinisikan sebagai selisih kuartil Q1 terhadap kuartil Q3,
atau IQR = Q3 – Q1. Data-data pencilan dapat ditentukan yaitu nilai yang kurang dari 1.5*IQR terhadap kuartil
Q1 dan nilai yang lebih dari 1.5*IQR terhadap kuartil Q3. Grafik pengendali berdasarkan boxplot pada data O3
air minum galon 19L merk “X” dari perusahaan “Y” memiliki batas pengendali untuk LCL = 0.03 , CL = 0,14
dan UCL = 0,205 jika digunakan batas boxplot untuk grafik pengen dali UCL = Q3 + 1.5*IQR dan LCL = Q1 1.5*IQR, sedangkan jika digunakan grafik pengendali berdasar UCL = Q3 + 3*IQR dan LCL= Q1 - 3*IQR maka
diperoleh LCL = 0.04 , CL = 0,14 dan UCL = 0,25. Grafik pengendali berdasar boxplot yang telah dibangun
melalui batas penggendali tersebut memperlihatkan bahwa tidak ada titik yang out of control. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa air mineral galon 19L merk “X “ dari perusahaan “Y” dalam batas kendali
kualitas dan memenuhi syarat kualitas yang didasarkan pada grafik pengendali berdasarkan boxplot yang
diusulkan.
Kata kunci : grafik pengendali, boxplot, pencilan (outlier), grafik pengendali berdasar boxplot.