Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta
IMPLIKASI STANDAR ISI
BAGI PENGEMBANGAN
KURIKULUM “SSN”
IMPLIKASI STANDAR ISI
BAGI PENGEMBANGAN
(2)
STANDAR NASIONAL
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN (SNP)
PENDIDIKAN (SNP)
Saat ini telah ada Standar Nasional
Pendidikan (SNP) melalui PP 19/2005.
SNP adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum
NKRI.
(3)
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN MELIPUTI: • Standar Isi
• Standar proses
• Standar kompetensi lulusan • Standar pendidik dan tenaga
kependidikan
• Standar sarana dan prasarana • Standar pembiayaan
• Standar pengelolaan • Standar penilaian
(4)
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
(SKL)
SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan (kompetensi) yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006. Standar Isi disusun berdasarkan SKL sehingga KTSP saat ini juga mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi (lihat Gambar 1: Kerangka KBK).
(5)
KOMPETENSI Ketrampil an
Sikap Pengetah uan
(6)
Standar Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi Penyelengaraan Proses Belajar Mengajar Evaluasi Sertifikasi Pengembangan Standar Kompetensi Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pengembangan Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar
Pengembangan Evaluasi Berdasarkan Standar Kompetensi Pengembangan Sistem Sertifikasi dan Kerangka Kualifikasi
(7)
STANDAR ISI (SI)
SI adalah lingkup materi dan
tingkat
kompetensi
untuk
mencapai SKL pada jenjang dan
jenis
pendidikan
tertentu
sebagaimana ditetapkan dengan
Kepmendiknas No.23/2006.
(8)
Kerangka dasar
Struktur Kurikulum Beban Belajar
Kalender Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan
Kerangka dasar
Struktur Kurikulum Beban Belajar
Kalender Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan
(9)
Kerangka Dasar
Kerangka Dasar
• Cakupan Kelompok Mata PelajaranCakupan Kelompok Mata Pelajaran
•
• Prinsip Pengembangan KurikulumPrinsip Pengembangan Kurikulum
•
(10)
Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum SMP terdiri atas:Struktur Kurikulum SMP terdiri atas:
MatapelajaranMatapelajaran Muatan LokalMuatan Lokal
(11)
Beban belajar
Beban belajar
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program pembelajaran oleh
peserta didik melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(12)
Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.
(13)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (KTSP)
PENDIDIKAN (KTSP)
• Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU 20/2003).
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
(14)
Komponen KTSP
a. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
b. Struktur dan muatan kurikulum (berisi mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri,
pengaturan beban pelajaran, kriteria ketuntasan belajar,
ketentuan mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
(15)
c. Kalender pendidikan
d. Lampiran-lampiran (yaitu program tahunan, program semester,
silabus, contoh RPP, SK, dan KD mulok, program pengembangan diri, dan perangkat lainnya,
misalnya pemetaan KD atau indikator)
(16)
IMPLIKASI
IMPLIKASI
Esensi KTSP adalah pengelolaan kurikulum
Esensi KTSP adalah pengelolaan kurikulum
berbasis sekolah;
berbasis sekolah;
Dengan demikian, sekolah dituntut untuk
Dengan demikian, sekolah dituntut untuk
memiliki kemandirian, kreativitas, inovasi,
memiliki kemandirian, kreativitas, inovasi,
inisiatif dan prakarsa dalam mengelola KTSP.
inisiatif dan prakarsa dalam mengelola KTSP.
KTSP menuntut sekolah memiliki kapasitas/
KTSP menuntut sekolah memiliki kapasitas/
kemampuan sumberdaya manusia dan
kemampuan sumberdaya manusia dan
kelembagaan yang memadai agar mampu
kelembagaan yang memadai agar mampu
mengelola KTSP;
mengelola KTSP;
Untuk itu, sekolah harus melakukan
Untuk itu, sekolah harus melakukan
pengembangan kapasitas dalam
pengembangan kapasitas dalam
pengelolaan KTSP;
pengelolaan KTSP;
Sekolah membentuk Tim Pengembang KTSP;
Sekolah membentuk Tim Pengembang KTSP;
Sekolah harus melakukan lokakarya
Sekolah harus melakukan lokakarya
penyusunan KTSP;
(17)
Sekolah harus menyusun KTSP secara
Sekolah harus menyusun KTSP secara
partisipatif dengan melibatkan berbagai
partisipatif dengan melibatkan berbagai
unsur terkait, khususnya guru;
unsur terkait, khususnya guru;
Sekolah harus merancang pelaksanaan
Sekolah harus merancang pelaksanaan
KTSP dan pemantauannya;
KTSP dan pemantauannya;
Sekolah harus merencanakan evaluasi
Sekolah harus merencanakan evaluasi
hasil KTSP;
hasil KTSP;
Sekolah harus merencanakan laporan
Sekolah harus merencanakan laporan
hasil evaluasi KTSP;
hasil evaluasi KTSP;
Sekolah merencanakan cara-cara
Sekolah merencanakan cara-cara
merevisi KTSP berdasarkan hasil evaluasi;
merevisi KTSP berdasarkan hasil evaluasi;
Sekolah harus pro-perubahan (kreatif,
Sekolah harus pro-perubahan (kreatif,
inovatif, eksperimentatif) dalam
inovatif, eksperimentatif) dalam
mengelola KTSP.
(18)
IMPLIKASI KBK
1. Jabarkan standar kompetensi menjadi sub-sub kompetensi/kompetensi dasar termasuk indikator-indikator setiap kompetensi dasar.
2. Kembangkan silabus dan materi ajar yang benar-benar mengacu pada standar kompetensi/sub-skompetensi/kompetensi dasar, rencanakan pengalaman belajarnya, alokasi waktunya, dan sumber bahannya.
(19)
3. Kembangkan dan laksanakan proses belajar dan mengajar berdasarkan KBK dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tuntas, belajar dengan mengejakan, pembelajaran mandiri, pembelajaran kontekstual, dan pendekatan lain yang relevan. 4. Rencanakan dan laksanakan evaluasi
berdasarkan standar kompetensi (evaluasi otentik) termasuk di dalamnya jenis penilaian, jenis instrumen, dan rumusan soalnya.
5. Berikan sertifikat sebagai pengakuan terhadap kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik.
(20)
Perbaikan KTSP
Secara Terus Menerus
RencanaKTSP
Implementa si
Evaluasi Refleksi
(21)
Rencana, Implementasi dan
Hasil KTSP
Rencana KTSP Rencana KTSP Implementasi KTSP Implementasi KTSP Hasil KTSP Hasil KTSP- Cakupan Isi KTSP - Kualitas KTSP - Kesesuaian Implementas i KTSP dengan Rencana - Kesesuaian Hasil dengan Rencana KTSP
(22)
RENCANA KTSP
Rencana KTSP yang baik harus bersumber pada Standar Isi dan kebutuhan serta kemampuan sekolah. Rencana KTSP harus dinamis, dalam arti, aktif dan pro- aktif mengikuti perubahan konteks misalnya peraturan perundang-undangan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, dan kebutuhan (peserta didik, keluarga, sektor-sektor serta sub-sub sektornya).
(23)
IMPLEMENTASI KTSP
IMPLEMENTASI KTSP
Implementasi KTSP sangat terkait dengan
Implementasi KTSP sangat terkait dengan
pertanyaan apakah pelaksanaan yang telah
pertanyaan apakah pelaksanaan yang telah
digariskan dalam pase rencana KTSP
digariskan dalam pase rencana KTSP
digunakan sepenuhnya dan seberapa
digunakan sepenuhnya dan seberapa
efektif. Untuk menjawab pertanyaan ini,
efektif. Untuk menjawab pertanyaan ini,
pengawasan pelaksanaan KTSP yang akan
pengawasan pelaksanaan KTSP yang akan
memberikan informasi. Bagian pengawasan
memberikan informasi. Bagian pengawasan
pelaksanaan KTSP ini bertugas memantau
pelaksanaan KTSP ini bertugas memantau
kesesuaian pelaksanaan dengan spesifikasi
kesesuaian pelaksanaan dengan spesifikasi
dan mengeceknya apakah sudah sesuai
dan mengeceknya apakah sudah sesuai
dengan yang ditulis dalam rencana KTSP.
(24)
HASIL KTSP
HASIL KTSP
Hasil KTSP sangat ditentukan oleh implementasi dan implementasi juga ditentukan oleh rencana. Jika salah satu atau dua-duanya yaitu rencana KTSP dan implementasi rendah mutunya, maka mutu hasil KTSP akan rendah pula. Untuk itu, penjamin dan pengawas KTSP harus terlibat secara intensif dalam dua wilayah tersebut (rencana dan implementasi KTSP).
(25)
BEBERAPA PESAN
BAGI PENGELOLAAN KTSP “SSN”
• KTSP harus memberikan bekal dasar untuk mengaktualkan potensi spiritual, intelektual, emosional dan pisikal peserta didik;
• KTSP memiliki sifat alamiah untuk menjadi tua, layu dan kering, jika tidak dijaga, dipelihara, disiram, dan dikembangkan;
• KTSP SSN merupakan pusat keunggulan dan pusat gravitasi dari SMP-SMP di sekitarnya
sehingga harus mampu menunjukkan
keunggulannya;
• KTSP SSN harus pro-perubahan yaitu kreatif dan inovatif berdasarkan hasil eksperimentasi
yang dilakukan untuk menemukan
(26)
• Oleh karena itu, KTSP SSN jangan sampai tertambat pada tradisi dan kelumrahan masa lalu;
• Pengembang KTSP SSN harus
memperbanyak bentuk-bentuk sinergi positif dengan pihak-pihak lain;
• PBM SSN jangan hanya mementingkan jawaban baku yang dianggap benar oleh guru, tetapi harus mengembangkan daya kreasi, inovasi dan eksperimentasi; • Untuk memacu kemajuan KTSP perlu
ditumbuhkan persaingan tetapi perlu
diimbangi dengan nilai kolaborasi
dengan model-model kegiatan kolektif (tim, gugus tugas, regu kerja, dsb.);
(27)
• Perlu dikembangkan proses belajar
mengajar yang bermatra
individual-sosial-kultural agar sikap dan perilaku peserta didik sebagai makhluk individual tidak terlepas dari kaitan-nya dengan kehidupan masyarakat;
• Harmonisme proses pendidikan antara
nilai-nilai religi (sebagai acuan makna hidup dan penangkal arus materialisme
dan pragmatis-me), solidaritas
(kesetiakawanan), seni (syahdu,
memperhalus dan memperkaya citarasa), ekonomi (materalisme), teori/iptek (untuk keenakan hidup), dan kuasa (politik).
(28)
• Bangunlah kultur akademik di sekolah
sebagai sumber penggalangan konformisme sikap dan perilaku bagi warga sekolah;
• Harmonisme lingkungan pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat harus di- jaga dalam menanamkan nilai-nilai tertentu dan jangan sampai ada diskrepansi, apalagi
konflik atau bahkan
(1)
IMPLEMENTASI KTSP
IMPLEMENTASI KTSP
Implementasi KTSP sangat terkait dengan Implementasi KTSP sangat terkait dengan pertanyaan apakah pelaksanaan yang telah pertanyaan apakah pelaksanaan yang telah digariskan dalam pase rencana KTSP digariskan dalam pase rencana KTSP digunakan sepenuhnya dan seberapa digunakan sepenuhnya dan seberapa efektif. Untuk menjawab pertanyaan ini, efektif. Untuk menjawab pertanyaan ini, pengawasan pelaksanaan KTSP yang akan pengawasan pelaksanaan KTSP yang akan memberikan informasi. Bagian pengawasan memberikan informasi. Bagian pengawasan pelaksanaan KTSP ini bertugas memantau pelaksanaan KTSP ini bertugas memantau kesesuaian pelaksanaan dengan spesifikasi kesesuaian pelaksanaan dengan spesifikasi dan mengeceknya apakah sudah sesuai dan mengeceknya apakah sudah sesuai
dengan yang ditulis dalam rencana KTSP. dengan yang ditulis dalam rencana KTSP.
(2)
HASIL KTSP
HASIL KTSP
Hasil KTSP sangat ditentukan oleh
implementasi dan implementasi
juga ditentukan oleh rencana. Jika
salah satu atau dua-duanya yaitu
rencana KTSP dan implementasi
rendah mutunya, maka mutu hasil
KTSP akan rendah pula. Untuk itu,
penjamin dan pengawas KTSP
harus terlibat secara intensif
dalam
dua
wilayah
tersebut
(rencana dan implementasi KTSP).
(3)
BEBERAPA PESAN
BAGI PENGELOLAAN KTSP “SSN”
• KTSP harus memberikan bekal dasar untuk
mengaktualkan potensi spiritual, intelektual,
emosional dan pisikal peserta didik;
• KTSP memiliki sifat alamiah untuk menjadi tua,
layu dan kering, jika tidak dijaga, dipelihara,
disiram, dan dikembangkan;
• KTSP SSN merupakan pusat keunggulan dan
pusat gravitasi dari SMP-SMP di sekitarnya
sehingga
harus
mampu
menunjukkan
keunggulannya;
• KTSP SSN harus pro-perubahan yaitu kreatif
dan inovatif berdasarkan hasil eksperimentasi
yang
dilakukan
untuk
menemukan
kemungkinan-kemungkinan KTSP baru;
(4)
•
Oleh karena itu, KTSP SSN jangan
sampai tertambat pada tradisi dan
kelumrahan masa lalu;
•
Pengembang
KTSP
SSN
harus
memperbanyak bentuk-bentuk sinergi
positif dengan pihak-pihak lain;
•
PBM SSN jangan hanya mementingkan
jawaban baku yang dianggap benar oleh
guru, tetapi harus mengembangkan
daya kreasi, inovasi dan eksperimentasi;
•
Untuk memacu kemajuan KTSP perlu
ditumbuhkan persaingan tetapi perlu
diimbangi
dengan
nilai
kolaborasi
dengan model-model kegiatan kolektif
(tim, gugus tugas, regu kerja, dsb.);
(5)
• Perlu dikembangkan proses belajar mengajar yang bermatra individual-sosial-kultural agar sikap dan perilaku peserta didik sebagai makhluk individual tidak terlepas dari kaitan-nya dengan kehidupan masyarakat;
• Harmonisme proses pendidikan antara
nilai-nilai religi (sebagai acuan makna hidup dan penangkal arus materialisme dan pragmatis-me), solidaritas (kesetiakawanan), seni (syahdu, memperhalus dan memperkaya citarasa), ekonomi (materalisme), teori/iptek (untuk keenakan hidup), dan kuasa (politik).
(6)