SAMBUTAN BUPATI AGAM Badan Wakaf Indonesia Kemenag 2014
SAMBUTAN BUPATI AGAM
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
BADAN WAKAF INDONESIA
KABUPATEN AGAM
Tanggal, 30 April 2014
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang Saya Hormati ;
1. Sdr. Kepala Kementrian Agama Kab. Agam
2. Sdr. Ketua MUI Kab. Agam
3. Sdr. Ketua Nazhir Wakaf Kab. Agam
4. Sdr. Ketua Pengurus Organisasi Islam
5. Sdr. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)
6. Tokoh Masyarakat berserta Nahir Wakaf Kecamatan
serta Para Hadirin dan Hadirat yang berbahagia.
1
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas
segenap limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita,
sehingga kita diberikan kekuatan untuk melaksanakan tugastugas dalam pemberdayaan umat Islam yang salah satunya
adalah mengoptimalisasikan program Wakaf yang telah
dicanangkan beberapa waktu lalu dengan membentuk asosiasi
yang diberi nama Badan Wakaf Indonesia (BWI). Shalawat
dan salam kepada Nabi kita, Muhammad SAW.
Wakaf merupakan salah satu ibadah dalam ajaran Islam
yang memiliki dimensi sosial, karena wakaf dapat berfungsi
sebagai sarana untuk mewujudkan solidaritas sosial ditengahtengah
masyarakat
seperti
:
pengentasan
kemiskinan,
pendidikan dan permasalahan sosial lainnya.
Program Wakaf ini merupakan wujud dari komitmen
dan konsistensi pemerintah daerah Kabupaten Agam bersama
dengan segala unsur masyarakat Kabupaten Agam dalam
rangka mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam Al Qur`an untuk meningkatkan kualitas kegiatan
keagamaan di tengah masyarakat.
2
Banyak nilai-nilai mulia yang terkandung di dalam Al
Qur`an yang harus kita implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat mewujudkan masyarakat Agam
yang “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
Badan Wakaf Indonesia secara Nasional telah terbentuk
pada tanggal 13 Juli 2007 dengan Keputusan Presiden
(Kepres) No. 75/M Tahun 2007 yang merupakan perwujudan
amanah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang
Wakaf.
Kehadiran BWI sebagaimana dijelaskan dalam UU No.
41 Tahun 2004 pasal 47 adalah untuk memajukan dan
mengembangkan perwakafan di Indonesia. Jadi BWI adalah
lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di
Indonesia yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun serta
bertanggung jawab kepada masyarakat.
Perwakafan di Sumatera Barat dan di Kabupaten Agam
pada khususnya sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat.
Hanya saja, masih banyak difungsikan untuk kepentingan
ibadah, pada hal wakaf juga mempunyai sisi ekonomi yang
3
juga perlu dibangkitkan yang akan berdampak besar bagi
perbaikan ekonomi dan SDM masyarakat.
Ada
beberapa
faktor
tergarapnya
pengelolaan
diantaranya
adalah
:
yang
wakaf
karena
menyebabkan
di
belum
Kabupaten Agam,
keterbatasan
perspektif,
pemahaman dan wawasan umat Islam tentang Wakaf.
Wakaf cenderung dipahami hanya berupa harta benda
yang tidak bergerak dan hanya untuk kepentingan peribadatan,
seperti masjid, musholla, pemakaman, yayasan yatim piatu
dan sejenisnya, dan belum optimalnya sosialisasi tentang
konsep wakaf tunai, investasi wakaf dan wakaf tunai.
Oleh karena itu, agar Program Wakaf dipahami oleh
masyarakat, , maka sangat perlu dibentuk sebuah asosiasi yang
menanganinya secara Kabupaten Agam yaitu Badan Wakaf
Indonesia Kabupaten Agam (BWI), agar harta benda wakaf
yang telah ada dapat tertata rapi secara administrasi dan
termanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan umat.
Untuk itu pada kesempatan yang sangat mulia ini saya
ucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama Kabupaten
Agam yang telah mengfasilitasi kegiatan ini dan terima kasih
4
juga kepada Buya-Buya dari MUI Kab. Agam, Ketua Nazhir
Wakaf Kab. Agam, Pengurus Organisasi Islam Kab. Agam,
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dan
Nazhir
Wakaf Kecamatam serta tokoh masyarakat sekaligus saya
ucapkan selamat bermusyawarah semoga menghasilkan yang
terbaik yang tentunya akan menjadi harapan masyarakat Agam
kedepannya.
Pada hari ini, Rabu Tanggal 30 April Tahun 2014 saya
buka Acara ini denga membaca “Bismillahirrahmanirrahim”
Terima Kasih.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BUPATI AGAM
Ir. INDRA CATRI, MSP
5
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
BADAN WAKAF INDONESIA
KABUPATEN AGAM
Tanggal, 30 April 2014
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang Saya Hormati ;
1. Sdr. Kepala Kementrian Agama Kab. Agam
2. Sdr. Ketua MUI Kab. Agam
3. Sdr. Ketua Nazhir Wakaf Kab. Agam
4. Sdr. Ketua Pengurus Organisasi Islam
5. Sdr. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)
6. Tokoh Masyarakat berserta Nahir Wakaf Kecamatan
serta Para Hadirin dan Hadirat yang berbahagia.
1
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas
segenap limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita,
sehingga kita diberikan kekuatan untuk melaksanakan tugastugas dalam pemberdayaan umat Islam yang salah satunya
adalah mengoptimalisasikan program Wakaf yang telah
dicanangkan beberapa waktu lalu dengan membentuk asosiasi
yang diberi nama Badan Wakaf Indonesia (BWI). Shalawat
dan salam kepada Nabi kita, Muhammad SAW.
Wakaf merupakan salah satu ibadah dalam ajaran Islam
yang memiliki dimensi sosial, karena wakaf dapat berfungsi
sebagai sarana untuk mewujudkan solidaritas sosial ditengahtengah
masyarakat
seperti
:
pengentasan
kemiskinan,
pendidikan dan permasalahan sosial lainnya.
Program Wakaf ini merupakan wujud dari komitmen
dan konsistensi pemerintah daerah Kabupaten Agam bersama
dengan segala unsur masyarakat Kabupaten Agam dalam
rangka mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam Al Qur`an untuk meningkatkan kualitas kegiatan
keagamaan di tengah masyarakat.
2
Banyak nilai-nilai mulia yang terkandung di dalam Al
Qur`an yang harus kita implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat mewujudkan masyarakat Agam
yang “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
Badan Wakaf Indonesia secara Nasional telah terbentuk
pada tanggal 13 Juli 2007 dengan Keputusan Presiden
(Kepres) No. 75/M Tahun 2007 yang merupakan perwujudan
amanah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang
Wakaf.
Kehadiran BWI sebagaimana dijelaskan dalam UU No.
41 Tahun 2004 pasal 47 adalah untuk memajukan dan
mengembangkan perwakafan di Indonesia. Jadi BWI adalah
lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di
Indonesia yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun serta
bertanggung jawab kepada masyarakat.
Perwakafan di Sumatera Barat dan di Kabupaten Agam
pada khususnya sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat.
Hanya saja, masih banyak difungsikan untuk kepentingan
ibadah, pada hal wakaf juga mempunyai sisi ekonomi yang
3
juga perlu dibangkitkan yang akan berdampak besar bagi
perbaikan ekonomi dan SDM masyarakat.
Ada
beberapa
faktor
tergarapnya
pengelolaan
diantaranya
adalah
:
yang
wakaf
karena
menyebabkan
di
belum
Kabupaten Agam,
keterbatasan
perspektif,
pemahaman dan wawasan umat Islam tentang Wakaf.
Wakaf cenderung dipahami hanya berupa harta benda
yang tidak bergerak dan hanya untuk kepentingan peribadatan,
seperti masjid, musholla, pemakaman, yayasan yatim piatu
dan sejenisnya, dan belum optimalnya sosialisasi tentang
konsep wakaf tunai, investasi wakaf dan wakaf tunai.
Oleh karena itu, agar Program Wakaf dipahami oleh
masyarakat, , maka sangat perlu dibentuk sebuah asosiasi yang
menanganinya secara Kabupaten Agam yaitu Badan Wakaf
Indonesia Kabupaten Agam (BWI), agar harta benda wakaf
yang telah ada dapat tertata rapi secara administrasi dan
termanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan umat.
Untuk itu pada kesempatan yang sangat mulia ini saya
ucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama Kabupaten
Agam yang telah mengfasilitasi kegiatan ini dan terima kasih
4
juga kepada Buya-Buya dari MUI Kab. Agam, Ketua Nazhir
Wakaf Kab. Agam, Pengurus Organisasi Islam Kab. Agam,
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dan
Nazhir
Wakaf Kecamatam serta tokoh masyarakat sekaligus saya
ucapkan selamat bermusyawarah semoga menghasilkan yang
terbaik yang tentunya akan menjadi harapan masyarakat Agam
kedepannya.
Pada hari ini, Rabu Tanggal 30 April Tahun 2014 saya
buka Acara ini denga membaca “Bismillahirrahmanirrahim”
Terima Kasih.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BUPATI AGAM
Ir. INDRA CATRI, MSP
5