Praktik Mahkamah Konstitusi
Bagian Hukum Tata Negara
Hukum Acara dan Praktik
Peradilan Mahkamah
Konstitusi
Kewenangan Mahkamah
Konstitusi
Pasal
1.
2.
3.
4.
5.
24C UUD 1945 :
PUU
PHPU
SKLN
PPP
Pendapat DPR
Hukum Acara MK
Isi
Permohonan
1. Identitas
2. Posita
mencantumkan peristiwa (materiele
gebeuren)
3. Petitum
(eis) atau tuntutan harus sejalan dengan
posita
Pemohon, Termohon, Pihak
Terkait
Pemohon:
1. Perorangan warga negara
2. Kesatuan Masyarakat Hukum Adat
3. Badan Hukum Publik dan Privat
4. Lembaga Negara
Termohon: Lembaga yang terkait
dengan objek permohonan
Pihak Terkait : Pihak-pihak yang terkait
dengan objek permohonan
Yang perlu diperhatikan
Tiga syarat tersebut adalah;
Adanya
kerugian yang timbul karena adanya
pelanggaran kepentingan pemohon yang dilindungi
secara hukum yang memiliki 2 (dua) sifat, yaitu;
spesifik (khusus) dan aktual dalam menimbulkan
kerugian (bukan potensial).
Adanya hubungan sebab akibat atau hubungan
kausalitas antara kerugian dengan berlakunya satu
undang-undang
(hal
ini
terkait
pengujian
konstitusionalitas undang-undang);
Kemungkinan dengan diberikannya keputusan yang
diharapkan, maka kerugian akan dihindarkan atau
dipulihkan
Proses Persidangan
Pendaftaran
Perkara, Penentuan Hari
Sidang
Persidangan:
1. Sidang Pendahuluan (Panel)
2.Sidang Pleno :
a. Mendengarkan alasan Pemohon
b. Mendengarkan pandangan
Termohon
c. Mendengarkan Pihak Terkait
d. Saksi-saksi, Ahli
Putusan
Ditolak
Mengabulkan
Tidak
dapat diterima
1. Permohonan tidak dapat diterima ( niet onvankelijk
verklaard) apabila pemohon dan atau permohonan tidak
memenuhi syarat;
2. Permohonan dikabulkan apabila permohonan terbukti
beralasan dan selanjutnya Mahkamah membatalkan
(void an initio) hasil penghitungan suara oleh KPU, serta
menetapkan hasil penghitungan suara yang benar;
3. Permohonan ditolak apabila permohonan terbukti tidak
beralasan.
Putusan di luar konteks UU MK:
Praktik Persidangan MK
Mempraktikan Persidangan di MK
1. Membagi Pihak-pihak yang
berperkara;
2. Menentukan Permohonan;
3. Mempraktikan bagaimana
persidangan di MK
Hukum Acara dan Praktik
Peradilan Mahkamah
Konstitusi
Kewenangan Mahkamah
Konstitusi
Pasal
1.
2.
3.
4.
5.
24C UUD 1945 :
PUU
PHPU
SKLN
PPP
Pendapat DPR
Hukum Acara MK
Isi
Permohonan
1. Identitas
2. Posita
mencantumkan peristiwa (materiele
gebeuren)
3. Petitum
(eis) atau tuntutan harus sejalan dengan
posita
Pemohon, Termohon, Pihak
Terkait
Pemohon:
1. Perorangan warga negara
2. Kesatuan Masyarakat Hukum Adat
3. Badan Hukum Publik dan Privat
4. Lembaga Negara
Termohon: Lembaga yang terkait
dengan objek permohonan
Pihak Terkait : Pihak-pihak yang terkait
dengan objek permohonan
Yang perlu diperhatikan
Tiga syarat tersebut adalah;
Adanya
kerugian yang timbul karena adanya
pelanggaran kepentingan pemohon yang dilindungi
secara hukum yang memiliki 2 (dua) sifat, yaitu;
spesifik (khusus) dan aktual dalam menimbulkan
kerugian (bukan potensial).
Adanya hubungan sebab akibat atau hubungan
kausalitas antara kerugian dengan berlakunya satu
undang-undang
(hal
ini
terkait
pengujian
konstitusionalitas undang-undang);
Kemungkinan dengan diberikannya keputusan yang
diharapkan, maka kerugian akan dihindarkan atau
dipulihkan
Proses Persidangan
Pendaftaran
Perkara, Penentuan Hari
Sidang
Persidangan:
1. Sidang Pendahuluan (Panel)
2.Sidang Pleno :
a. Mendengarkan alasan Pemohon
b. Mendengarkan pandangan
Termohon
c. Mendengarkan Pihak Terkait
d. Saksi-saksi, Ahli
Putusan
Ditolak
Mengabulkan
Tidak
dapat diterima
1. Permohonan tidak dapat diterima ( niet onvankelijk
verklaard) apabila pemohon dan atau permohonan tidak
memenuhi syarat;
2. Permohonan dikabulkan apabila permohonan terbukti
beralasan dan selanjutnya Mahkamah membatalkan
(void an initio) hasil penghitungan suara oleh KPU, serta
menetapkan hasil penghitungan suara yang benar;
3. Permohonan ditolak apabila permohonan terbukti tidak
beralasan.
Putusan di luar konteks UU MK:
Praktik Persidangan MK
Mempraktikan Persidangan di MK
1. Membagi Pihak-pihak yang
berperkara;
2. Menentukan Permohonan;
3. Mempraktikan bagaimana
persidangan di MK