S PGSD 1105902 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Penelitian
Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk komunikasi.
Manusia dapat menyampaikan dan menerima pesan atau informasi melalui
bahasa. Maka dari itu kemampuan berbahasa menjadi penting untuk dimiliki oleh
setiap manusia. Bahasa memiliki cakupan yang luas berupa bahasa isyarat, bahasa
lisan dan bahasa tulis. Manfaat dari bahasa diantaranya untuk mempersatukan
suatu bangsa. Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan
budaya dapat bersatu dengan adanya bahasa Indonesia. Sehubungan dengan hal
tersebut maka bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional
negara Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar bahasa Indonesia dijadikan mata
pelajaran wajib dalam pendidikan formal di negara Indonesia.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP 2006 (dalam Susanto,
2012, hlm. 245) standar isi bahasa Indonesia sebagai berikut: ‘Pembelajaran

bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.’
Untuk meningkatkan kemampuan tersebut maka diperlukan kemampuan
berbahasa dan bersastra. Kemampuan berbahasa dan bersastra meliputi empat
aspek yaitu aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek
tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan merupakan ruang
lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu aspek tersebut adalah
menulis. Menulis merupakan kemampuan yang tidak dapat diperoleh secara
alamiah melainkan harus melalui proses pembelajaran. Menulis juga memiliki
suatu manfaat seperti yang dikemukakan oleh Suparno dan Muhammad Yunus
(2007,

hlm.

1.29)

bahwa


“Menulis

dapat

meningkatkan

kecerdasan,

Ayu Ratna Puri, 2015
PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

mengembangkan daya insiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta
merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulan informasi.” Berkaitan
dengan hal tersebut maka penulis menganggap bahwa kemampuan menulis
penting untuk dikuasai karena dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran
lain.

Kemampuan seseorang dalam berbahasa dapat dilihat dari perkembangan
bahasanya.

Perkembangan

bahasa

juga

berpengaruh

terhadap

proses

berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Perkembangan bahasa menurut Abin
Syamsudi (dalam Susanto, 2012, hlm. 74) yaitu:
1.

Pada awal masa (usia 6-7 tahun) anak sudah menguasai sekitar 2.500

kata.

2.

Pada masa akhir (usia 11-12 tahun) anak telah dapat menguasai sekitar
50.000 kata.

Dari pemaparan tersebut maka anak kelas II SD, harusnya sudah menguasai
lebih dari 2.500 kata sehingga diperkirakan sudah mampu untuk membuat sebuah
kalimat. Kalimat yang dibuat bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penguasaan
kosa kata dapat menunjang peningkatan kemampuan membaca dan menulis. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Ehri, dkk. (dalam Joyce, B dkk. 2009, hlm. 153)
menyatakan bahwa pengembangan kosa kata merupakan saluran penting untuk
peningkatan keterampilan baca tulis. Susanto (2012, hlm. 74) mengemukakan
bahwa “Bagi anak usia sekolah dasar, perkembangan bahasanya, minimal dapat
menguasai tiga kategori yaitu (1) dapat membuat kalimat yang lebih sempurna;
(2) dapat membuat kalimat majemuk; dan (3) dapat menyusun dan mengajukan
pertanyaan.” Namun pada fakta di lapangan masih terdapat siswa yang belum bisa
membuat kalimat yang baik dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan hasil observasi dan pre-test yang dilakukan di kelas II SD,

penulis menemukan masalah

dalam

kemampuan menulis siswa pada

pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa kesulitan mengungkapkan ide atau gagasan
dalam

bentuk

tulisan

berupa

kalimat

tunggal.

Selain


itu

kurangnya

pembendaharaan kosa kata menyebabkan siswa sulit menentukan pilihan kata
untuk dijadikan sebuah kalimat. Masalah lainnya yaitu siswa sulit untuk
merangkai kata menjadi suatu kalimat yang padu sehingga hasil kalimat menjadi
Ayu Ratna Puri, 2015
PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

rancu dan makna kalimat tidak jelas. Selain itu terdapat kesalahan dalam
penggunaan ejaan seperti kesalahan dalam penulisan kata, penggunaan huruf
kapital dan penggunaan tanda baca.
Faktor eksternal juga mempengaruhi terhadap masalah tersebut, diantaranya
pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional. Guru lebih

mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat pada guru
(teacher center). Selain itu guru juga kurang memberikan stimulus kepada siswa
untuk mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Kendala-kendala
tersebut menjadikan pembelajaran terasa membosankan maka berdampak pada
kurangnya minat serta motivasi siswa dalam menulis. Sehingga 69,24% siswa
kelas II SD semester 2 mendapatkan nilai di bawah KKM dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia. KKM yang ditentukan oleh sekolah pada mata pelajaran bahasa
Indonesia adalah 70.
Dari permasalahan tersebut maka perlu diadakan upaya untuk memperbaiki
pembelajaran. Salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah
dengan cara memilih model pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah model induktif kata bergambar. Dalam model
pembelajaran ini menggunakan media gambar, yang memberikan manfaat sebagai
stimulus untuk mengembangkan kosa kata. Sehingga memudahkan siswa dalam
menulis kalimat. Selain itu salah satu langkah pembelajaran dalam model ini,
yaitu kata yang telah diperoleh dari hasil analisis gambar dituangkan dalam
bentuk tulisan pada bagan kata bergambar. Hal tersebut berfungsi untuk
memudahkan siswa menganalisis huruf atau kata untuk dibuat sebuah kalimat
sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam penggunaan ejaan khususnya dalam
penulisan kata. Oleh karena itu, penerapan model ini diharapkan dapat membantu

siswa dalam menulis kalimat tunggal atau kalimat sederhana.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti ingin memperbaiki
pembelajaran dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang

berjudul “Penerapan Model Induktif Kata Bergambar Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Kalimat Tunggal Siswa Sekolah Dasar”.

Ayu Ratna Puri, 2015
PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka,
permasalahan umum penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan kemampuan
menulis kalimat tunggal melalui penerapan model induktif kata bergambar di

kelas II SD Negeri Sarijadi 5 Kota Bandung?”
Dari permasalahan pokok tersebut, maka dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian yang mengarah pada permasalahan utama penelitian yaitu sebagai
berikut:
1.

Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis kalimat tunggal melalui
penerapan model induktif kata bergambar di kelas II SD Negeri Sarijadi 5?

2.

Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis kalimat tunggal melalui
penerapan model induktif kata bergambar di kelas II SD Negeri Sarijadi 5?

3.

Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis kalimat tunggal melalui
penerapan model pembelajaran induktif

kata bergambar di kelas II SD


Negeri Sarijadi 5?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka, secara umum penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat tunggal siswa kelas II
SD Negeri Sarijadi 5. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan:
1.

Perencanaan pembelajaran menulis kalimat tunggal melalui penerapan model
induktif kata bergambar di kelas II SD Negeri Sarijadi 5.

2.

Pelaksanaan pembelajaran menulis kalimat tunggal melalui penerapan model
induktif kata bergambar di kelas II SD Negeri Sarijadi 5.

3.


Peningkatan kemampuan menulis kalimat tunggal dengan penerapan model
induktif kata bergambar di kelas II SD Negeri Sarijadi 5.

Ayu Ratna Puri, 2015
PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terlibat dalam dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan peneliti diuraikan
menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan secara praktis.
1.

Manfaat Teoritis
Memberikan wawasan yang luas mengenai penerapan model induktif kata
bergambar kepada semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas dari
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.

2.

Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Penulis
1) Memberikan wawasan mengenai perencanaan dan pelaksanaan dari
penerapan model induktif kata bergambar dalam suatu proses
pembelajaran..
2) Memberikan pengalaman sebagai bekal calon pendidik dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Manfaat bagi Siswa
1) Meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam menulis kalimat
tunggal pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan model
induktif kata bergambar.
2) Meningkatkan kemampuan menulis kalimat tunggal siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan model induktif kata
bergambar.
c. Manfaat bagi Guru
1) Memberikan alternatif

model pembelajaran khususnya pada

pembelajaran bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan
menulis kalimat tunggal.
2) Memberikan pengetahuan mengenai penerapan model induktif kata
bergambar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
menulis kalimat tunggal dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Ayu Ratna Puri, 2015
PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

d. Manfaat bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk menerapkan kebijakan dalam
proses kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui penerapan model induktif
kata bergambar. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Ayu Ratna Puri, 2015
PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT TUNGGAL SISWA SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu