S KOR 0906627 Chapter4

(1)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Hasil Penelitian

Peneliti akan memaparkan hasil penelitian berupa hasil angket, hasil wawancara, hasil korelasi terhadap semua sumber data yang relevan, maka secara umum hasil penelitian tentang efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim dalam cabang olahraga permainan bola basket dapat digambarkan dalam beberapa hal sebagai berikut :

1. Hasil Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel X (Efektivitas Komunikasi) dan variabel Y (Kerjasama Tim). Korelasi yang digunakan penulis adalah korelasi jenjang spearmen dengan bantuan perangkat lunak (software) SPSS 20 for windows. Langkah-langkah menganalisis menggunakan korelasi jenjang spearmen dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Korelasi SPSS

KOMUNIKASI KERJASAMA KOMUNIKASI

Pearson Corelation Sig.(2-tailed) N

KERJASAMA Pearson Corelation Sig.(2-tailed) N

1

,700** ,00 25

,700** ,000 25

1 25


(2)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45%

30% 11%

10% 4%

Rata-Rata Persentase Variabel Komunikasi

Sangat Setuju Setuju

Ragu-Ragu Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan hasil penghitungan melalui software SPSS 20 dan analisis statistik Korelasi Pearson’s Product Moment didapat harga koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y sebesar 0,700 yang terletak diantara 0,600 sampai dengan 0,799 dengan daerah korelasi kuat. Dapat diambil kesimpulan bahwa efektifitas komunikasi memiliki hubungan yang kuat terhadap kerjasam tim cabang olahraga bola basket.

2. Deksripsi Angket

Hasil penelitian tentang efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim dalam cabang olahraga permainan bola basket ditentukan dari hasil penelitian dengan menggunakan instrument angket sebagai instrumen utama. Angket dibagikan kepada 25 responden anggota tim bola basket SMPN 1 Ciledug. Adapun hasil Persentase rata-rata efektivitas komunikasi terhadap kerjasamma tim dalam cabang olahraga permainan bola basket dapat dilihat sebagai berikut :

a. Variabel X (Komunikasi)

Grafik 4.1


(3)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa rata-rata persentasi variabel X responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 45%, Setuju sebanyak 30%, Ragu-Ragu sebanyak 11%, tidak setuju 10%, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak 4%. Sedangkan total hasil jawaban responden terhadap varibael X (komunikasi) dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.2

Total Jawaban Responden Variabel Komunikasi

Pernyataan SS S RR TS STS

1 15 7 3 0 0

2 11 8 5 1 0

3 13 7 3 2 0

4 15 6 4 0 0

5 11 10 3 1 0

6 1 3 2 10 9

7 13 12 0 0 0

8 17 6 2 0 0

9 11 7 3 4 0

10 14 10 1 0 0

11 0 0 3 13 9

12 19 6 0 0 0

13 11 12 2 0 0

14 15 9 1 0 0

15 2 2 9 8 4

16 11 8 4 2 0

17 1 3 9 12 0

18 12 7 2 1 0

19 18 7 0 0 0

20 12 13 0 0 0

21 13 11 1 0 0


(4)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil total jawab responden dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4.2

Hasil Jawaban Responden Variabel Komunikasi

Dari hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total hasil jawaban variabel X (Komunikasi) yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 235, Setuju sebanyak 154, Ragu-Ragu sebanyak 57, Tidak Setuju sebanyak 54, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak 22.

b. Variabel Y (Kerjasama Tim)

Hasil Persentasi rata-rata variabel Y Kerjasama Tim dapat dilihat pada grafik berikut :

0 50 100 150 200 250

SANGAT SETUJU

SETUJU RAGU-RAGU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU 235

154

57 54

22


(5)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39%

32% 13%

10% 6%

Rata-Rata Persentase Variabel Kerjasama

Tim

Sangat Setuju Setuju

Ragu-Ragu Tidak Setuju

Grafik 4.3

Rata-Rata Persentase Variabel Kerjsama Tim

Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa rata-rata persentasi variabel Y Kerjasama Tim responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 39%, Setuju sebanyak 32%, Ragu-Ragu sebanyak 13%, Tidak Setuju 10%, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak 6%.

Sedangkan total hasil jawaban responden terhadap varibael Y(Kerjasama Tim) dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.3

Total Jawaban Responden Variabel Kerjasama Tim

Pernyataan SS S RR TS STS

22 10 12 3 0 0

23 2 1 5 13 4

24 0 0 10 7 6

25 18 7 0 0 0


(6)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27 6 14 4 1 0

28 0 0 7 8 10

29 11 12 1 1 0

30 13 9 2 1 0

31 15 2 3 0 0

32 0 0 5 13 7

33 13 10 2 0 0

34 10 14 1 0 0

35 14 9 2 0 0

TOTAL 121 99 48 48 27

Hasil total jawab responden dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4.4

Hasil Jawaban Responden Variabel Kerjasama Tim

0 20 40 60 80 100 120 140

SANGAT SETUJU

SETUJU RAGU-RAGU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU 121

99

48 48

27


(7)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total hasil jawaban variabel Y (Kerjasama Tim) yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 121, Setuju sebanyak 99, Ragu-Ragu sebanyak 48, Tidak Setuju sebanyak 48, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak 27.

B.Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Efektivitas kKomunikasi Antar Individu Terhadap Kerjasama Tim Bola Basket SMPN 1 Ciledug

Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya. Pembahasan ini berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah tentukan sebelumnya, sehingga diharapkan sesuai dengan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Pembahasan hasil penelitian ini sangat penting mengingat hasil penelitian sebagaimana tertuang dalam deskripsi hasil angket, wawancara dan observasi yang memerlukan penjelasan yang lebih mendalam. Pembahsan hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan dikaitkan dengan kajian-kajian teoritis, sehingga diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas dan komprehensif tentang permasalahan yang ada dalam penelitian.

Komunikasi pada hakikatnya merupakan kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan dari sumber ke penerima. Secara etimologi komunikasi berasal dari bahasa latin Communication dengan kata dasar communis yang berarti

“sama”, maksudnya adalah bahwa orang yang menyampaikan dan orang yang menerima mempunyai persepsi yang sama tentang apa yang disampaikan (Dedy Mulayana, 2008: 46). Arni Muhammad (2014: 1) “komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia”. Hubungan komunikasi dalam tim bola basket SMPN 1 Ciledug cukup baik ditandai dengan saling tegur sapa antara anggota. Antara anggota baik yang sudah lulus maupun anggota yang masih aktif disekolah terlihat sangat baik. Hal itu terlihat pada saat berjabatan tangan antara anggota yang masih aktif di sekolah dengan anggota yang sudah lulus. Hubungan komunikasi juga tidak sebatas pada saat latihan dengan para anggota bola basket namun komunikasi juga komunikasi dijalin dengan pembina baik dari sekolah


(8)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun pelatih dari luar sekolah. Sejalan dengan pendapat Dani Vardiansyah (2004: 9) komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia yang mempunyai tiga unsur utama yaitu usaha, penyampaian pesan, dan antar manusia. Dari hasil korelasi dengan menggunakan software SPSS 20 didapat harga koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y sebesar 0,700 yang terletak diantara 0,600 sampai dengan 0,799 dengan daerah korelasi kuat. Dapat diambil kesimpulan bahwa efektifitas komunikasi memiliki hubungan yang kuat terhadap kerjasam tim cabang olahraga bola basket. Sedangkan rata-rata persentasi variabel X responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 45%, Setuju sebanyak 30%, Ragu-Ragu sebanyak 11%, tidak setuju 10%, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak 4%.

Sedangkan hasil deskripsi angket bahwa setiap individu dari tim bola basket putri SMPN 1 Ciledug sudah melakukan hubungan komunikasi dengan timnya dengan baik hal tersebut dapat dilihat dari hasil deskripsi angket khsusunya variabel X (komunikasi) yang mengahasilkan data bahwa lebih dari setengahnya pemain bola basket puteri selalu menjalin berkomunikasi dengan sesama rekan satu tim ketika latihan maupun menghadapi pertandingan. Komunikasi tersebut selalu terjalin baik pada saat latihan maupun tidak ada latihan. Pada saat latihan maupun pertandingan bola basket komunikasi biasanya dilakukan dengan cara mengeluarkan kode-kode melalui kedipan atau kata-kata unik untur mengatur strategi. Hal tersebut terbukti dari hasil angket bahwa berdasarkan data dari 25 responden menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 44% sangat setuju, kurang dari setengahnnya 32% setuju, dan sebagian kecil 20% ragu-ragu bahwa dalam pertandingan kami sering mengeluarkan kode-kode melalui kedipan atau kata-kata unik untur mengatur strategi.

Selain dalam hal latihan maupun pertandingan tim bola basket puteri saling bertukar pikiran jika ada rekan yang kesulitan dalam satu teknik tim bola basket puteri biasanya langsung memberi tahu teknik yang benar untuk diperbaiki. Hal tersebut dapat menimbulkan pola hubungan komunikasi yang baik antar individu


(9)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mapun tim. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dani Vardiansyah (2004: 84-91) tahapan proses komunikasi antara lain sebagai berikut :

a. Penginterpretasian

Pada tahap penginterpretasian yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator.

b. Penyandian

Pada tahap ini masih terjadi dalam diri komunikator, berawal sejak pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke lambang komunikasi.

c. Pengiriman

Pada tahap ini masih terjadi ketika komunikator melakukan tindak komunikasi, mengirim lambang, komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang berfungsi sebagai transmitter, alat pengirim pesan.

d. Perjalanan

Pada tahap ini terjadi antara komunikator dan komunikan sejak pesan dikirim hingga pesan diterima.

e. Penerimaan

Pada tahap ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi yang dilakukann oleh tim bola basket di SMPN 1 Ciledug sudah melakukan hubungan komunikasi dengan baik mulai dari tahap penginterpretasian, penyandaian, pengiriman, perjalanan, sampai dengan penerimaan secara personal maupun dengan kelompok. Dari hasil angket menunjukan bahwa lebih dari setengahnnya yaitu 60 % sangat setuju, sebagian kecil 24% setuju, dan sebagian kecil 12% ragu-ragu bahwa kaptem tim kami selalu mengingatkan kami untuk saling melengkapi kekurangan dari masing-masing pemain itulah yang membuat tim ini semakin solid. Peranan kapten sangat menentukan hubungan komunikasi antar anggota tim bola basket pada saat latihan maupun pertandingan. Peranan kapten juga sangat menentukan kerjasam tim dalam permainan bola basket untuk itu tim kapten selalu melakukan evaluasi setiap selesai latihan maupun pertandingan. Hal tersebut dpaat dilihat dari hasil angket bahwa kurang dari setengahnnya yaitu 44 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 40% setuju, sebagian kecil 12% ragu-ragu, dan sebagian kecil 4% tidak setuju bahwa kami membicarakan kesalahan-kesalahan ketika latihan maupun pertandingan untuk bahan evaluasi tim bola basket. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jalaludin Rakhmat (2008: 54) bahwa


(10)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menyamakan makna antara guru/dosen dan siswa menurut ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yaitu evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan perbaikan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan seorang kapten sangat menentukan pola hubungan yang dijalin dalam tim bola basket. Kapten yang selalu memahami kondisi individu dan melakukan evaluasi dalam setiap latihan maupun pertandingan. Dengan keterbukaan dan sikap dari seornag kapten tim bola basket akan terjalin komunikasi berjalan dengan baik. Sehingga tim semakin solid untuk melakukan latihan maupun pertandingan. Dengan adanya kebersamaan dalam berlatih dapat membangun rasa saling memiliki dalam tim bola basket.

Hubungan komunikasi yang baik antara individu akan mengahasilkan kerjasama tim yang baik pula. Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Menurut West (2002: 45) kerjasama tim memiliki 3 (tiga) komponen yaitu sebagai berikut :

Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama. Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim.

Dari hasil angket variabel Y (kerjasama) tim bola basket puteri SMPN 1 Ciledug menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 40 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 48% setuju, dan sebagian kecil 12% ragu-ragu bahwa kami sering berhubungan dan saling menanyakan kabar masing-masing saat sedang tidak bersamaan. Hasil angket tersebut menunjukan bahwa tim bola basket puteri selalu berkomunikasi lewat HP untuk menanyakan kabar masing-masing ketika sedang


(11)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak bersama. Dengan adanya komuikasi lewat HP kerjasama tim bola basket puteri semakin solid. Modal utama untuk membangun kerjasama adalah kepercayaan terhadap rekan satu tiim hal tersebut dapat dilihat dari Berdasarkan data dari 25 responden pertanyaan item No. 26 menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 36 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 36% setuju, sebagian kecil 12% ragu-ragu, sebagian kecil 16% tidak setuju bahwa modal utama untuk membangun kerjasama adalah kepercayaan terhadap rekan satu tiim. Modal utama yang harus dibangun adalah kemampuan setiap individu dalam tim memiliki kemampuan yang sama ketika dalam pertandingan. Kenyamanan bersama tim juga membuat kami berlatih dengan serius dan masing-masing menyimpan tujuan yang sama. Hal tersebut sejalan dengan West (2008: 47) “Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.

Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama. Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya. Menurut West (2008: 62) menetapkan indikator-indikator kerja sama sebagai alat ukurnya sebagai berikut :

a. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik. b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun

pikiran akan terciptanya kerja sama.

c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan lebih kuat dan berkualitas.

Dari penngertian West di atas dapat disimpulkan bahwa indikator kerjasama adalah adanya tanggung jawab dari masing-masing anggota secara bersama-sama, saling berkontribusi, dan pengerahan kemampuan secara maksimal agar sebuah

organisasi mencapai tujuan dan mencapai kesuksesan khsusnya dalam permainan bola basket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses komunikasi antarpribadi yang efektif antara pelatih dengan tim bola basket berpengaruh terhadap komunikasi dalam tim yang terjadi secara keseluruhan. Komunikasi antarpersonal yang efektif dalam sebuah hubungan yang jelas dipengaruhi 5


(12)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas umum yang harus dimiliki komunikator, diantaranya keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan, dihasilkan adanya kedekatan antara atlet bukan hanya dalam kegiatan latihan, dalam kegiatan di luar latihan juga dapat menjadikan suasana yang baik bagi sesama anggota, yang akhirnya hubungan baik antara anggotaakan terbawa kepada kegiatan Tim juga. Terlihat hubungan antara efektifitas komunikasi antarpribadi pelatih dan anggota dalam menanamkan sikap terbuka. Jika Pelatih dan anggota bisa menjalin komunikasi yang efektif, maka pelatih akan mudah menanamkan sikap terbuka pada para anggota tidak keberatan atau tidak terpaksa untuk bersikap terbuka. Komunikasi yang efektif antar anggota tim bola basket puteri mengantarkan ikatan kuat sebuah tim, hal ini berarti penampilan tim akan memuncak. Karenanya ada penerimaan di sana, ada keunikan/keakraban serta konflik positif dalam dinamika timnya. Inilah hasil yang dapat dipetik dari komunikasi tim yang berjalan efektif.

2. Kendala dalam meningkatkan efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim bola basket SMPN 1 Ciledug

Kendala yang dihadapi berasal dari kendala personal maupun tim. Kendala yang perlu harus diperhatikan adalah soal peminjaman sarana dan prasarana dari pihak sekolah. Jumlah bola basket yang dimiliki oleh sekolah berjumlah 13 bola namun yang boleh dipakai pada saat latihan hanya berjumlah 4 bola. Sedangkan anggota bola basket kurang lebih berjumlah 50 orang. Hal tersebut manjadi kendala dalam tim bola basket dalam hal latihan. Kendala lain juga terlihat dalam hal kedisiplinan para pemain pada saat latihan. Latihan bola basket kadang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. hambatan lain juga dialami oleh anggota bola basket adalah dalam hal miss komunikasi. Para anggota terkadang mendapatkan pesan mendadak ketika jadwal latihan yang sudah ditetapkan namun kemudian terjadi perubahan karena beberapa hambatan. Kehadiran pembina yang masih kurang. Anggota bola basket pada saat latihan tidak ada yang mengarahkan atau melatih hal ini mengakibatkan kebingungan dari setiap anggota bola basket


(13)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sejauh mana proses latihan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota bola basket.

3. Upaya dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi terhadap Kerjasama Tim Bola Basket SMPN 1 Ciledug

Sedangkan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektifitas komunikasi adalah dengan cara komunikasi yang intens baik dilakukan pada saat latihan maupun pada saat tidak latihan yaitu pada proses pembelajaran di sekolah. Selain itu juga untuk terus menjalin komunikasi agar tetap berjalan dengan baik ekstrakurikuler bola basket mempunyai grup baik dalam bentuk media sosial baik facebook mapun BBM. Hal tersebut media sosial sangat membantu dalam proses hubungan komunikasi antar anggota bola basket. Ketua tim bola basket juga menampung semua aspirasi dari semua anggota untuk disampaikan kepada Pembina maupun pihak sekolah. Setiap aspirasi selalu disampikan kepada ketua untuk disampiakan kepada Pembina maupun sekolah. Dengan adanya perhatian dari pihak sekolah para anggota bola basket akan semangat lagi untuk latihan maupun pertandingan. Sedangkan untuk meningkatkan kerjasama tim adalah dengan mengadakan sparing dengan sekolah tim. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari para pemain dalam meningkatkan prestasi bola basket. Alternatif lain untuk mengatasi kendala dari segi fasilitas adalah dengan cara mengadakan iuran anggota untuk membeli bola dan itu menjadi hak milik tim. Pembina selalu menyarankan agar tetap mempertahankan prestasi di bidang olahraga khususnya bola basket, karena sekolah SMPN 1 Ciledug ini termasuk sekolah faforit di kecamatan Ciledug, selalu mewakili kejuaraan seperti kejuaraan Bupati CUP dan kejuaraan lainnya. Pembina melatih dan memberikan masukan-masukan kepada ketua maupun anggota, memberikan motivasi ke depan agar bisa selalu mempertahankan eksistensi prestasi di bidang olahraga. Sedangkan upaya dari pihak sekolah selalu mendukung kegiatan ini karena baik buruknya nama sekolah tergantung prestasi yang dihasilkan baik secara akademik maupun kurikuler dari berbagai kejuaraan yang diikuti oleh berbagai ekstrakurikuler yang ada di SMPN 1 Ciledug khsusnya ekstrakurikuler SMPN 1 Ciledug.


(14)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.


(1)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mapun tim. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dani Vardiansyah (2004: 84-91) tahapan proses komunikasi antara lain sebagai berikut :

a. Penginterpretasian

Pada tahap penginterpretasian yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator.

b. Penyandian

Pada tahap ini masih terjadi dalam diri komunikator, berawal sejak pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke lambang komunikasi.

c. Pengiriman

Pada tahap ini masih terjadi ketika komunikator melakukan tindak komunikasi, mengirim lambang, komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang berfungsi sebagai transmitter, alat pengirim pesan.

d. Perjalanan

Pada tahap ini terjadi antara komunikator dan komunikan sejak pesan dikirim hingga pesan diterima.

e. Penerimaan

Pada tahap ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi yang dilakukann oleh tim bola basket di SMPN 1 Ciledug sudah melakukan hubungan komunikasi dengan baik mulai dari tahap penginterpretasian, penyandaian, pengiriman, perjalanan, sampai dengan penerimaan secara personal maupun dengan kelompok. Dari hasil angket menunjukan bahwa lebih dari setengahnnya yaitu 60 % sangat setuju, sebagian kecil 24% setuju, dan sebagian kecil 12% ragu-ragu bahwa kaptem tim kami selalu mengingatkan kami untuk saling melengkapi kekurangan dari masing-masing pemain itulah yang membuat tim ini semakin solid. Peranan kapten sangat menentukan hubungan komunikasi antar anggota tim bola basket pada saat latihan maupun pertandingan. Peranan kapten juga sangat menentukan kerjasam tim dalam permainan bola basket untuk itu tim kapten selalu melakukan evaluasi setiap selesai latihan maupun pertandingan. Hal tersebut dpaat dilihat dari hasil angket bahwa kurang dari setengahnnya yaitu 44 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 40% setuju, sebagian kecil 12% ragu-ragu, dan sebagian kecil 4% tidak setuju bahwa kami membicarakan kesalahan-kesalahan ketika latihan maupun pertandingan untuk bahan evaluasi tim bola basket. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jalaludin Rakhmat (2008: 54) bahwa


(2)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menyamakan makna antara guru/dosen dan siswa menurut ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yaitu evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan perbaikan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan seorang kapten sangat menentukan pola hubungan yang dijalin dalam tim bola basket. Kapten yang selalu memahami kondisi individu dan melakukan evaluasi dalam setiap latihan maupun pertandingan. Dengan keterbukaan dan sikap dari seornag kapten tim bola basket akan terjalin komunikasi berjalan dengan baik. Sehingga tim semakin solid untuk melakukan latihan maupun pertandingan. Dengan adanya kebersamaan dalam berlatih dapat membangun rasa saling memiliki dalam tim bola basket.

Hubungan komunikasi yang baik antara individu akan mengahasilkan kerjasama tim yang baik pula. Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Menurut West (2002: 45) kerjasama tim memiliki 3 (tiga) komponen yaitu sebagai berikut :

Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama. Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim.

Dari hasil angket variabel Y (kerjasama) tim bola basket puteri SMPN 1 Ciledug menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 40 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 48% setuju, dan sebagian kecil 12% ragu-ragu bahwa kami sering berhubungan dan saling menanyakan kabar masing-masing saat sedang tidak bersamaan. Hasil angket tersebut menunjukan bahwa tim bola basket puteri selalu berkomunikasi lewat HP untuk menanyakan kabar masing-masing ketika sedang


(3)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak bersama. Dengan adanya komuikasi lewat HP kerjasama tim bola basket puteri semakin solid. Modal utama untuk membangun kerjasama adalah kepercayaan terhadap rekan satu tiim hal tersebut dapat dilihat dari Berdasarkan data dari 25 responden pertanyaan item No. 26 menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 36 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 36% setuju, sebagian kecil 12% ragu-ragu, sebagian kecil 16% tidak setuju bahwa modal utama untuk membangun kerjasama adalah kepercayaan terhadap rekan satu tiim. Modal utama yang harus dibangun adalah kemampuan setiap individu dalam tim memiliki kemampuan yang sama ketika dalam pertandingan. Kenyamanan bersama tim juga membuat kami berlatih dengan serius dan masing-masing menyimpan tujuan yang sama. Hal tersebut sejalan dengan West (2008: 47) “Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.

Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama. Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya. Menurut West (2008: 62) menetapkan indikator-indikator kerja sama sebagai alat ukurnya sebagai berikut :

a. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik. b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun

pikiran akan terciptanya kerja sama.

c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan lebih kuat dan berkualitas.

Dari penngertian West di atas dapat disimpulkan bahwa indikator kerjasama adalah adanya tanggung jawab dari masing-masing anggota secara bersama-sama, saling berkontribusi, dan pengerahan kemampuan secara maksimal agar sebuah organisasi mencapai tujuan dan mencapai kesuksesan khsusnya dalam permainan bola basket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses komunikasi antarpribadi yang efektif antara pelatih dengan tim bola basket berpengaruh terhadap komunikasi dalam tim yang terjadi secara keseluruhan. Komunikasi antarpersonal yang efektif dalam sebuah hubungan yang jelas dipengaruhi 5


(4)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas umum yang harus dimiliki komunikator, diantaranya keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan, dihasilkan adanya kedekatan antara atlet bukan hanya dalam kegiatan latihan, dalam kegiatan di luar latihan juga dapat menjadikan suasana yang baik bagi sesama anggota, yang akhirnya hubungan baik antara anggotaakan terbawa kepada kegiatan Tim juga. Terlihat hubungan antara efektifitas komunikasi antarpribadi pelatih dan anggota dalam menanamkan sikap terbuka. Jika Pelatih dan anggota bisa menjalin komunikasi yang efektif, maka pelatih akan mudah menanamkan sikap terbuka pada para anggota tidak keberatan atau tidak terpaksa untuk bersikap terbuka. Komunikasi yang efektif antar anggota tim bola basket puteri mengantarkan ikatan kuat sebuah tim, hal ini berarti penampilan tim akan memuncak. Karenanya ada penerimaan di sana, ada keunikan/keakraban serta konflik positif dalam dinamika timnya. Inilah hasil yang dapat dipetik dari komunikasi tim yang berjalan efektif.

2. Kendala dalam meningkatkan efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim bola basket SMPN 1 Ciledug

Kendala yang dihadapi berasal dari kendala personal maupun tim. Kendala yang perlu harus diperhatikan adalah soal peminjaman sarana dan prasarana dari pihak sekolah. Jumlah bola basket yang dimiliki oleh sekolah berjumlah 13 bola namun yang boleh dipakai pada saat latihan hanya berjumlah 4 bola. Sedangkan anggota bola basket kurang lebih berjumlah 50 orang. Hal tersebut manjadi kendala dalam tim bola basket dalam hal latihan. Kendala lain juga terlihat dalam hal kedisiplinan para pemain pada saat latihan. Latihan bola basket kadang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. hambatan lain juga dialami oleh anggota bola basket adalah dalam hal miss komunikasi. Para anggota terkadang mendapatkan pesan mendadak ketika jadwal latihan yang sudah ditetapkan namun kemudian terjadi perubahan karena beberapa hambatan. Kehadiran pembina yang masih kurang. Anggota bola basket pada saat latihan tidak ada yang mengarahkan atau melatih hal ini mengakibatkan kebingungan dari setiap anggota bola basket


(5)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sejauh mana proses latihan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota bola basket.

3. Upaya dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi terhadap Kerjasama Tim Bola Basket SMPN 1 Ciledug

Sedangkan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektifitas komunikasi adalah dengan cara komunikasi yang intens baik dilakukan pada saat latihan maupun pada saat tidak latihan yaitu pada proses pembelajaran di sekolah. Selain itu juga untuk terus menjalin komunikasi agar tetap berjalan dengan baik ekstrakurikuler bola basket mempunyai grup baik dalam bentuk media sosial baik facebook mapun BBM. Hal tersebut media sosial sangat membantu dalam proses hubungan komunikasi antar anggota bola basket. Ketua tim bola basket juga menampung semua aspirasi dari semua anggota untuk disampaikan kepada Pembina maupun pihak sekolah. Setiap aspirasi selalu disampikan kepada ketua untuk disampiakan kepada Pembina maupun sekolah. Dengan adanya perhatian dari pihak sekolah para anggota bola basket akan semangat lagi untuk latihan maupun pertandingan. Sedangkan untuk meningkatkan kerjasama tim adalah dengan mengadakan sparing dengan sekolah tim. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari para pemain dalam meningkatkan prestasi bola basket. Alternatif lain untuk mengatasi kendala dari segi fasilitas adalah dengan cara mengadakan iuran anggota untuk membeli bola dan itu menjadi hak milik tim. Pembina selalu menyarankan agar tetap mempertahankan prestasi di bidang olahraga khususnya bola basket, karena sekolah SMPN 1 Ciledug ini termasuk sekolah faforit di kecamatan Ciledug, selalu mewakili kejuaraan seperti kejuaraan Bupati CUP dan kejuaraan lainnya. Pembina melatih dan memberikan masukan-masukan kepada ketua maupun anggota, memberikan motivasi ke depan agar bisa selalu mempertahankan eksistensi prestasi di bidang olahraga. Sedangkan upaya dari pihak sekolah selalu mendukung kegiatan ini karena baik buruknya nama sekolah tergantung prestasi yang dihasilkan baik secara akademik maupun kurikuler dari berbagai kejuaraan yang diikuti oleh berbagai ekstrakurikuler yang ada di SMPN 1 Ciledug khsusnya ekstrakurikuler SMPN 1 Ciledug.


(6)

Agung Saepuloh, 2016

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug.