L KUP 002 15 00 Penghapusan Sanksi Bunga Utang Pajak edit Dit. PP I2

Berapa
lama proses
penyelesaian atas
Contoh
tampilan
e-Faktur:

Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak

permohonan tersebut?
Dalam hal permohonan telah memenuhi ketentuan dan
persyaratan yang ditentukan, Direktur Jenderal Pajak
memberikan
penghapusan
sanksi
bunga
dengan
menerbitkan Surat Keputusan Pengurangan Sanksi
Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi
Administrasi atas masing-masing STP yang diajukan

permohonan, paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat
permohonan diterima.

Anda Dikenai Sanksi Bunga
Atas Utang Pajak?

Bagaimana dengan proses penagihan pajak dalam
hal pengajuan permohonan?
Dalam hal Anda mengajukan permohonan penghapusan,
tindakan penagihan pajak atas STP yang diajukan
permohonan ditangguhkan sampai dengan tanggal
diterbitkannya Surat Keputusan Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi atau tanggal Surat
Pengembalian
Permohonan
Penghapusan
Sanksi
Administrasi.

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:


Account Representative

Penghapusan Sanksi Bunga
Atas Utang Pajak

Panduan ini bersifat informasi untuk memudahkan pemahaman
masyarakat mengenai peraturan terkait.
Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku
Tahun pencetakan leaflet 2015
Nomor: PJ.091/KUP/L/002/2015-01

Manfaatkan Penghapusan Sanksi Pajak
#PajakMilikBersama

Apabila Anda mempunyai Utang Pajak yang timbul sebelum
tanggal 1 Januari 2015 dan Anda melunasi Utang Pajak
tersebut sebelum tanggal 1 Januari 2016, Anda dapat
memperoleh penghapusan sanksi bunga atas Utang Pajak.


Apakah ada ketentuan yang harus dipenuhi?
Ada. Permohonan penghapusan sanksi bunga harus
memenuhi ketentuan:

Apa dasar hukumnya?

a. Utang Pajak telah dilunasi oleh Wajib Pajak (WP); dan

Yang menjadi dasar hukum penghapusan sanksi bunga atas
Utang Pajak:

b. terdapat sisa sanksi bunga dalam Surat Tagihan Pajak (STP)
yang belum dibayar oleh WP.

a. Pasal 36 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Undang-Undang
KUP);

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.03/2015
tentang Penghapusan Sanksi Administrasi Bunga yang
Terbit Berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah
Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

Apa yang dimaksud dengan Utang Pajak?
Utang Pajak adalah jumlah pajak yang tidak atau kurang
dibayar pada saat jatuh tempo pelunasan sebagaimana
tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, serta Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan
Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar
bertambah.

Sanksi apa yang dikenai atas Utang Pajak
yang tidak atau kurang dibayar?
Sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan.


Bagaimana cara memperoleh penghapusan
sanksi bunga atas Utang Pajak?
Untuk dapat memperoleh penghapusan sanksi bunga atas
Utang Pajak, Anda harus menyampaikan surat permohonan
kepada Direktur Jenderal Pajak.

Apa persyaratan yang harus dipenuhi?
Permohonan penghapusan sanksi bunga harus memenuhi
persyaratan:
a. 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) STP, kecuali dalam hal
atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding
atau Putusan Peninjauan Kembali diterbitkan lebih dari 1
(satu) STP, maka 1 (satu) permohonan dapat diajukan
untuk lebih dari 1 (satu) STP;
b. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
c. melampirkan bukti pelunasan Utang Pajak berupa Surat
Setoran Pajak (SSP) atau sarana administrasi lain yang

dipersamakan dengan SSP;
d. disampaikan ke KPP tempat WP terdaftar; dan
e. ditandatangani oleh WP dan dalam hal surat permohonan
ditandatangani bukan oleh WP, surat permohonan
tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3)
Undang-Undang KUP.

Berapa kali permohonan dapat diajukan?
• permohonan dapat diajukan paling banyak 2 (dua) kali;
• permohonan yang kedua harus diajukan dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat
keputusan yang pertama dikirim, kecuali dalam keadaan
force majeur.