S KUP 013 15 00 Penghapusan Sanksi STP PMK 91 (Materi Sosialisasi WP)

(1)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak

PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI

ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN, PEMBETULAN SURAT

PEMBERITAHUAN, DAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN ATAU PENYETORAN PAJAK

PJ.091/KUP/S/013/2015-00

PMK- 91/PMK.03/2015


(2)

PROSES BISNIS

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADM.

PENGAJUAN PERMOHONAN

TINDAK LANJUT PERMOHONAN

PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALI

SURAT KEPUTUSAN (SK)


(3)

PROSES BISNIS PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI

ADMINISTRASI

DJP Wajib Pajak

SPT/SPT Pembetulan

1

2

STP

Permohonan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Adm.*

3

4

SK Pengurangan/Penghapusan Sanksi Adm.

* tindakan penagihan pajak atas STP ditangguhkan


(4)

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

Sanksi administrasi yang dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena

kesalahannya terbatas atas:

Pasal 2 dan Pasal 3

a. keterlambatan penyampaian SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2014 dan

sebelumnya dan/atau SPT Masa untuk Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya; b. keterlambatan pembayaran atau penyetoran atas kekurangan pembayaran pajak yang

terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya; c. keterlambatan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau

Masa Pajak sebagaimana tercantum dalam SPT Masa untuk Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya; dan/atau

d. pembetulan yang dilakukan oleh WP dengan kemauan sendiri atas SPT Tahunan PPh untuk Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya dan/atau SPT Masa untuk Masa Pajak

Desember 2014 dan sebelumnya yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar,

yang dilakukan pada tahun 2015.

PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI

ADMINISTRASI


(5)

SANKSI ADMINISTRASI YANG DIHAPUSKAN

Bunga atau denda dalam Undang-Undang KUP : 1. Pasal 7 [keterlambatan penyampaian SPT]

a. Rp500.000,00 untuk SPT Masa PPN,

b. Rp100.000,00 untuk SPT Masa lainnya, dan

c. Rp1.000.000,00 untuk SPT Tahunan PPh badan

d. Rp100.000,00 untuk SPT Tahunan PPh orang pribadi

2. Pasal 9 ayat (2a) & (2b) [keterlambatan pembayaran/penyetoran]

- 2% per bulan,

- dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran SPT Masa/penyampaian SPT Tahunan PPh s.d. tanggal pembayaran

3. Pasal 8 ayat (2) & (2a) [pembetulan SPT]

- 2% per bulan dari jumlah pajak yang kurang dibayar,

- dihitung sejak jatuh tempo pembayaran SPT Masa/penyampaian SPT Tahunan PPh s.d. tanggal pembayaran

4. Pasal 14 ayat (4) [Pengusaha Kena Pajak tidak membuat Faktur Pajak]

- 2% dari Dasar Pengenaan Pajak

Pasal 1


(6)

JENIS SPT YANG DAPAT DILAPORKAN & DIBETULKAN

DALAM PMK INI

1. SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2014 dan sebelumnya

2. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun 2014 dan sebelumnya 3. SPT Masa PPh Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya 4. SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya 5. SPT Masa PPN Bagi Pemungut PPN Masa Pajak Desember

2014 dan sebelumnya


(7)

PENGHAPUSAN SANKSI

ADMINISTRASI BERDASARKAN

PERMOHONAN WP

Pasal 4 ayat (1), (6), (7)

WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK

Surat Permohonan

PENGAJUAN PERMOHONAN PENGHAPUSAN

• dapat diajukan maksimal dua kali

• permohonan kedua hanya dapat diajukan setelah SK atas permohonan pertama dikirim


(8)

1 permohonan untuk 1 STP

Tertulis dalam bahasa Indonesia (contoh format Lampiran A.1. PMK)

Disampaikan ke KPP terdaftar

Ditandatangani Wajib Pajak (tidak dapat dikuasakan); dan

PERSYARATAN

Pasal 4 ayat (2)

1

2

3


(9)

Surat pernyataan yang ditandatangani WP di atas meterai Rp6.000,- dan tidak dapat dikuasakan (contoh format Lampiran A.2. PMK);

Fotokopi SPT atau SPT pembetulan atau print-out SPT atau SPT pembetulan berbentuk dokumen elektronik;

Fotokopi SSP atau sarana administrasi lain sebagai bukti pelunasan kurang bayar dalam SPT atau SPT pembetulan; dan

Fotokopi bukti penerimaan atau bukti pengiriman surat sebagai bukti penerimaan penyampaian SPT atau SPT pembetulan;

DOKUMEN YANG HARUS DILAMPIRKAN

Pasal 4 ayat (3) 1

2

3

4

Fotokopi STP.


(10)

Sanksi Administrasi dalam STP belum dibayar oleh Wajib Pajak; atau

Sanksi Administrasi dalam STP sudah dibayar sebagian oleh Wajib Pajak.

Dalam hal Sanksi Administrasi dalam STP telah diperhitungkan dengan kelebihan pembayaran pajak, yang dilakukan melalui potongan SPM dan/atau transfer pembayaran, Sanksi Administrasi dalam STP dianggap

belum dibayar oleh Wajib Pajak.

KETENTUAN PERMOHONAN

Pasal 4 ayat (4) dan ayat (5)

Penghapusan sanksi administrasi diberikan dengan ketentuan:

1


(11)

CONTOH KASUS

• WP Badan menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2012 pada tanggal 20 Mei 2015.

• Pada tanggal 10 Juni 2015, KPP menerbitkan STP atas sanksi administrasi (total Rp 11.000.000,-) berupa:

– denda (Pasal 7UU KUP) : Rp 1.000.000,-

– bunga (Pasal 9 UU KUP) : Rp 10.000.000,-

• Pada tanggal 24 Juni 2015, WP mengajukan permohonan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi (PPSA)

• Variasi:

a. WP belum membayar STP

b. Pada tanggal 20 Juni 2015, Sanksi administrasi (senilai Rp 7.000.000,-) dalam STP telah diperhitungkan dengan kelebihan pembayaran pajak

(potongan SPM Rp 7.000.000,-)

c. Pada tanggal 20 Juni 2015, WP membayar sebagian STP (senilai Rp 1.000.000,-) d. Pada tanggal 20 Juni 2015, WP membayar seluruh STP (Rp 11.000.000,-)


(12)

PENYELESAIAN CONTOH KASUS

Penyelesaian permohonan:

a. WP belum membayar STP

Sanksi administrasi berupa denda Rp. 1.000.000,- dan bunga

Rp. 10.000.000,- dihapuskan seluruhnya;

b. Sanksi Administrasi dalam STP telah diperhitungkan

dengan kelebihan pembayaran pajak

Sanksi administrasi berupa denda Rp. 1.000.000,- dan bunga

Rp. 10.000.000,- dihapuskan seluruhnya;

Kelebihan pembayaran sebesar Rp 7.000.000,- dikembalikan

sesuai dengan ketentuan Pasal 11 ayat (1a) Undang-undang

KUP dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.03/2011

tentang Tata Cara Penghitungan dan Pengembalian Kelebihan

Pembayaran Pajak


(13)

PENYELESAIAN CONTOH KASUS

Penyelesaian permohonan:

c. WP membayar sebagian

Sanksi administrasi yang dapat dihapuskan adalah

Rp. 10.000.000,-

d. WP membayar seluruhnya

Berdasarkan PMK ini, WP tidak dapat mengajukan

permohonan PPSA.


(14)

DIRJEN PAJAK

Meneliti

KETENTUAN dan PERSYARATAN

Surat Permohonan I Surat Permohonan II

MEMENUHI Surat Keputusan Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi TIDAK MEMENUHI surat pengembalian permohonan WAJIB PAJAK surat pengembalian permohonan TIDAK MEMENUHI Pasal 5

Paling lama 6 bulan sejak permohonan diterima (dianggap dikabulkan apabila melampaui)


(15)

PENGAJUAN PERMOHONAN KEMBALI

Terhadap permohonan Wajib Pajak yang tidak

memenuhi persyaratan dan dokumen yang harus

dilampirkan (

Pasal 4 ayat (2)

dan/atau

Pasal 4 ayat (3)

),

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kembali.

Terhadap permohonan Wajib Pajak yang tidak

memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3

dan/atau

Pasal 4 ayat (4)

, Wajib Pajak tidak

dapat mengajukan permohonan kembali.


(16)

SURAT KEPUTUSAN (SK)

Terbit

SK Penghapusan

Sanksi Administrasi

apabila:

a. Sanksi Administrasi yang tercantum dalam STP belum dibayar

oleh Wajib Pajak; dan

b. jumlah Sanksi Administrasi yang dihapuskan adalah sebesar

jumlah Sanksi Administrasi dalam STP.

Terbit

SK Pengurangan

Sanksi Administrasi

apabila:

a. Sanksi Administrasi yang tercantum dalam STP sudah dibayar

sebagian oleh Wajib Pajak; dan

b. jumlah Sanksi Administrasi yang dikurangkan adalah sebesar sisa

Sanksi Administrasi yang belum dibayar.


(17)

STATUS TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK

Pasal 6

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan

Penghapusan Sanksi Administrasi, tindakan

penagihan pajak atas Surat Tagihan Pajak


(18)

Kepada Dirjen Pajak Direktur KITSDA Direktur P2Humas Direktur Intelijen dan Penyidikan Pimpinan Unit Vertikal

surat tertulis (021) 52970777 saluran telepon kode.etik@pajak.go.id pengaduan@pajak.go.id surat elektronik SIKKA masing-masing pegawai help desk Direktorat KITSDA pengaduan langsung


(19)

(20)

DASAR HUKUM TERKAIT (1)

1. Penyampaian SPT (Pasal 3 ayat (1) KUP)

Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

2. Sanksi keterlambatan penyampaian SPT (Pasal 7 KUP)

Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4), dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar:

Rp500.000,00 untuk SPT Masa PPN,

Rp100.000,00 untuk SPT Masa lainnya, dan

Rp1.000.000,00 untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak badan serta

Rp100.000,00 untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak orang pribadi.


(21)

DASAR HUKUM TERKAIT (2)

3. Sanksi pembetulan SPT Tahunan (Pasal 8 ayat (2) KUP)

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Tahunan yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

4. Sanksi pembetulan SPT Masa (Pasal 8 ayat (2a) KUP)

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.


(22)

DASAR HUKUM TERKAIT (3)

5. Sanksi keterlambatan pembayaran SPT Masa (Pasal 9 ayat (2a) KUP)

Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen)

per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

6. Sanksi keterlambatan pembayaran SPT Tahunan (Pasal 9 ayat (2b) KUP)

Atas pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(2) yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.


(23)

DASAR HUKUM TERKAIT (4)

7. Penerbitan STP (Pasal 14 ayat (1) huruf c dan d KUP)

Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila: c. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga; d. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP, tetapi tidak membuat

faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu.

8. Sanksi tidak membuat faktur pajak (Pasal 14 ayat (4) KUP)

Terhadap pengusaha atau PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e, atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.


(24)

Contoh Format

Surat Permohonan -

Lampiran A.1.


(25)

25

Contoh Format

Surat Permohonan -

Lampiran A.1.

(ctd.)


(26)

26

Contoh Format

Surat Pernyataan -


(27)

27

Contoh Format

Surat Pengembalian

Permohonan -

Lampiran B.


(28)

28

Contoh Format

Surat Pengembalian

Permohonan -

Lampiran B.


(29)

29

Contoh Format

Surat Keputusan -


(30)

30

Contoh Format

Surat Keputusan -

Lampiran C.

(ctd.)


(1)

25

Contoh Format Surat Permohonan -

Lampiran A.1. (ctd.)


(2)

26

Contoh Format Surat Pernyataan -


(3)

27

Contoh Format Surat Pengembalian

Permohonan - Lampiran B.


(4)

28

Contoh Format Surat Pengembalian

Permohonan - Lampiran B.


(5)

29

Contoh Format Surat Keputusan -


(6)

30

Contoh Format Surat Keputusan -

Lampiran C. (ctd.)