RL MODUL01
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL 1
POWERSIM & MATLAB
LABORATORIUM TENAGA
NAMA
: KHEN NUHFUS SANJAYA
NIM
: 3332150054
KELOMPOK
: MML-14
TGL PRAKTIKUM
:
ASISTEN
:
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Prosedur Percobaan
1. Percobaan multimeter
Mengumpulkan spesifikasi multimeter analog & digital
a. Mengukur arus DC
1. Siapkan alat dan kit praktikum
2. Rangkai kit praktikum sesuai gambar 1.2.
Gambar 1.2 Mengukur Arus
3. Ukur arus DC dengan multimeter analog & digital
b. Mengukur tegangan DC
1. Siapkan alat dan kit praktikum
2. Rangkai kit praktikum sesuai gambar 1.3.
Gambar 1.3 Mengukur Tegangan 3.
Ukur tegangan DC dengan multimeter analog & digital
c. Mengukur resistansi
1. Siapkan alat dan kit praktikum
2. Ukur resistansi dengan multimeter analog & digital
2. Percobaan osiloskop
a. Mengumpulkan spesifikasi osiloskop
b. Mem-verivikasi kalibrasi osiloskop
1. Siapkan osiloskop
2. Sambungkan kabel probe ke channel 1 osiloskop
3. Kaitkan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
4. Atur VOLT/DIV sesuai keterangan yang tertera pada CAL
5. Atur posisi X & Y agar gelombang yang terlihat sesuai dengan
petakan garis pada layar osiloskop
c. Mengukur tegangan AC dan DC
3. Percobaan pembangkit sinyal
a. Mengumpulkan spesifikasi pembangkit sinyal
b. Membangkitkan sinyal sinusoidal, persegi, dan gergaji
1. Siapkan pembangkit sinyal dan osiloskop
2. Sambungkan kabel probe pada keluaran dari pembangkit sinyal
3. Pilih sinyal yang ingin dibangkitkan
4. Atur frekuensi pada 50 Hz
BAB II
TUGAS
2.1 Tugas pendahuluan
1. Apa tujuan dari praktikum modul ini?
a. Mempelajari penggunaan instrumentasi multimeter, osiloskop,
dan pembangkit sinyal
b. Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter
c. Mempelajari cara mengkalibrasi pengunaan multimeter
2. Apa yang dimaksud dengan multimeter, osiloskop dan pembangkit
sinyal
a. Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrk yang
sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat
mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amperemeter). Ada dua macam multimeter yaitu multi meter
analog dan multi meter digital.
b. osiloskop adalah alat ukur elektronik yang berfungsi
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan
dipelajari.
c. pembangkit sinyal adalah alat ukur elektronika yang
menghasilkan atau membuktikan gelombang berbentuk sinus,
segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.
3. Gambarkan bentuk gelombang sinusoidal, gelombang persegi dan
gelombang
-
gergaji
Sinusoida
Gambar 2.1 Gelombang Sinusoida
-
Gergaji
Gambar 2.2 Gelombang Gergaji
-
Kotak
Gambar 2.3 Gelombang Kotak
2.2 Pertanyan dan tugas
1. Apa yang terjadi jika batas ukur lebih:
a. rendah dari pada nilai yang melalui beban ?
maka akibatnya alat ukur akan rusak, karena nilai beban tersebut
lebih besar dari pada batas ukur tersebut sehingga melebihi atau
melewati batas ukur yang diberikan dan maka dari itu membuat
alat ukur terrsebut menjadi rusak
b. Besar dari pada nilai yang melalui beban?
Maka akibatnya pembacaan skala menjadi tidak teliti karena batas
ukur nya lebih besae dari pada nilai melalui bebannya maka
perbandingan antara nilai beban dan batas ukurnya jauh dan
memungkinkan pembacaan skalanya tidak teliti.
2. Perbedaan multimeter analog dan multimeter digital
a. multimeter analog
- frekuensi tertingi pada multimeter analog menggunakan rectifier
pada kisaran AC adalah sekitar 2kHz
- masukan resistansi pada multimeter analog tidak dapat berjalan
konstan untuk setiap range yang diukur
- multimeter analog rentah terhadap kesalahan karena salah
membaca pada pointer
b. multimeter digital
- hasil pengukuran dari multimeter digital lebih akurat
- sudah menggunakan penunjuk angka digital contohnya pada
tampilang lcd yang sangat jelas
- biasanya digunakan untuk mengukur besaran komponen
3. fungsi dari multimeter
Multimeter atau multtester adalah alat pengukuran listrik yang
sering dikena sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur
tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus ampremetr),
sedangkan pada perkembangnnya multimeter memiliki beberapa fungsi
yaitu mengukur temperatur, induktansi dan frekuensi.
4. bagaimana cara mengkalibrasi osiloskop?
a. siapkan osiloskop
b. sambungkan kabel probe ke channel 1
c. kaitkan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
d.atur X dan Y agar gelombang yang terlihat sesuai dengan petakan
garis pada layar osiloskop
e. mengukur tegangan AC dan DC
5. mengapa osiloskp perlu dikalibrasi
Untuk mendapatkan perhitungan dan mendapatkan hasl yang
akurat
6. bagaimana cara menghitung frekuensi di osiloskop
Untuk menghitung frekuensi osiloskp yang ada pada osiloskop
adalah sebagai berikut
F = 1/T ...................................................................................................(2.1)
T= 1 periode (gel penuh)
Catatan T harus dalam bentuk satuan second
Jadi untuk menghitung frekuensi, kita harus megetahui beberapa
periodenya dan time/div yang di tunjuk oleh soal atau osiloskop
7. fungsi pembangkit sinyal
Untuk menghasilkan atau membangkitkan gelombang sinus,
segitita, ramp, segiempat, dan gelombang pulsa.
8. sebutkan dan jelaskan tipe dasar sinyal?
a. sinyal analog adalah suatu sinyal dimana salah satu besaran
karakteristiknya mengikuti secara kontinyu perubahan dari perubahan fisik
sinyal analog selalu mempunyai nilai disepanjang waktu.
b. sinyal digital adalah sinyal diskrit dimana informasinya di
lambangkan oleh sejumlah deretan sinyal diskrit yang telah ditentukan
jumlahnya. Dan sinyal yang menampilkan data digital.
9. funsi dari power suply
Untuk mencatu/memberikan daya listrik kepada rangkaian supaya
rangkaian dapat digunakan
10. prinsip kerja power supply
Pada power supply pada umumnya terdapat 4 bagian yaitu
transformator, penyearah tegangan (rectifer). Penyaring (filter) dan juga
pengatur tegangan (voltage regulator) tegangan AC yang akan diturunkan
masuk pada lilitan primer trafo dan keluaran pada lilitan sekunder dengan
tegangan yang lebih kecil. Selanjutnya masuk pada bagian penyearah
tegangan yang biasanya menggunakan dioda bridge untuk merubah arus
AC menjadi DC, selanjutnya tegangan DC melewati bagian penyaring
untuk meratakan arus yang keluar dari penyearah, biasanya bagian ini
menggunakan kapasitor elektrolit. Lalu bagian akhir yaitu pengatur
tegangan yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan yang stabil dan
tetap tanpa terpengaruh oleh suhu, arus beban, dan juga tegangan input.
11. jelaskan 4 bagian utama agar arus dapat stabil pada power supply
1. transformator : untuk menunujukan tegangan AC
2. reactifer : merubah arus AC menjadi DC
3. filter : menyaring arus agar lebih halus
4. regulator : untuk menstabilkan tegangan keluaran
12. gambarkan diagram blok DC power supply
Transformer
Rectifier
Filter
Gambar 2.4 Blok DC Power Supply
Regulator
BAB III
A N A L I S I S.
3.1 Analisa Percobaan
Multimeter yang lebih akurat adalah multimetr digital karena langsung
menunjukan angka dan tidak diperlukannya ketelitian yang tinggi saat
membacanya karena semua sudah tersistem dan hasil dapat langsung keluar dalam
bentuk nominal. Kelebihan dan kekurangan multimetr digital dan analog
a. Multimeter digital
Kelebihan : pengguna lebih mudah karena semua sudah tersistem dan
hasil dapat langsung keluar dalam bentuk nominal dan pengukuran di
nilai dapat lebih akurat.
Kekurangan : sulit digunakan untuk mengukur kerusakan komponen
seperti elco, trensistor, dan sebagainya.
b. Multimetr analog
Kelebihan : untuk pengecekan kerusakan rangkaian, atau komponen
lebih mudah, dapat mengukur fluktasi yang bersifat sementara.
Kekurangan : rawan dibagian spul atau jarum, akurasi yang terbatas,
skala dapat sulit dibaca.
Sensitivitas yang dimiliki multimeter berbeda-beda jika sensitivitas untuk
mendapatkan hasilnya benar-benar akurat dengan beban nilai yang diberikan
sehingga lebih baik sensitivitas multimeter digital sedangkan jika sensitivitas pada
fisik barang atau alat yang mudah rusak maka lebih sensitivitas multimetr analog
karena jarum tersebut mudah rusak dan sensitivitas yang dimiliki oleh multimeter
analog untuk mendapatkan hasil kurang baik karena menggunakan jarum dan
perlunya pengkalibrasian sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan teliti
yang tinggi
Tabel 3.1 Ukuran arus DC
No
1
V (volt)
6 kΩ
R (ohm)
I (ampere) I (ampere)
1
analog
0,6
digital
0,55
Pembuktian dengan menggunakan rumus
V = I. R ..................................................................................................(3.1)
I = V/R ...................................................................................................(3.2)
Dimana : V: 6 V
R : 1kΩ= 1000 Ω
Jawab : I = 6/1000
= 0,6mA
Hasil yang dibutuhkan sangat berbeda jauh dengan hasil yang diukur dengan
menggunakan multimeter karena satuan yang dipakai masih mA bukan A karena
seharusnya satuan pada arus adalah ampere.
Range pada multimeter ika dilihat dan spesifikasinya berbeda karena jika
multimeter analog memiliki rangeg maksimal tegangan yang lebih besar
dibandingkan multimeter digital lalu muultimeter digital lebih besar memiliki
range maksimal pada hambatan.
Tabel 3.2 mengukur resistanis
No
1
R (ohm)
1k
R
(ohm) R
(ohm)
multianalog
multidigital
0,8 Ω
1,005 kΩ
Warna gelang resistor pada pengukuran resistansi diatas adalah :
Coklat : pita ke 1: 1
Hitam : pita ke 2: 0
Merah : pita ke 3: 100
Emas : pita ke 4: toleransi 5%
Sehingga mendapatkan nilai resistor 1000 Ω kurang lebih 5%
Toleransi resistor 5%×1000 = 50 Ω
Maka nilai pada hasil multimetr diats akurat karena masih didalalm batas toleransi
tersebut.
Tabel 3.3 spesifikasi osiloskop
N
Nama Bagian
No
Nama Bagian
o
1
CAL
6
Frekuensi
2
Insensity
7
VOLT/DIV
3
Focus
8
TIME/VOLT
4
Display
9
Trigger
5
Range
10
INV
1. CAL : untuk kalibrasi tegangan puncak ke puncak (vp-p)
2. Insensity : untuk mengatu kecerahan tampilan bentuk gelombang agar
mudah dilihat
3. Focus : untuk mengatur penamilan bentuk gelombang sehingga tidak
kabur
4. Display : bagian layar untuk menunjukkan gelombang sinyal
5. Range : untuk mengatur jarak antara gelombang pada kotak osiloskop
6. VOLT/DIV : mengatur beberapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div
dilayar
7. Frekuensi : mengatur frekuensi pada osiloskop
8. TIME/DIV : mengatur beberapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div
dilayar
9. Tringger : untuk membuat tampilan gambar jadi tampak diam
10. INV : saat tombol INV ditekan, sinyal input yang bersangkutan akan
dibalikan
Pada saat menggunakan osiloskop maka sebelum menggunakannya kita
harusmengkalibrasikan osiloskop tersebut agar mendapatkan hasil yang akurat
dan inilah cara mengkalibrasi osiloskop :
a.
b.
c.
d.
e.
Siapkan osiloskop
Sambungkan kabel probe pada channel 1 pada osiloskop
Kaitakan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
Atur VOLT/DIV sesuai keterangan yang tertera pada CAL
Atur posisi X dan Y agar gelombang yang terlihat ssesuai dengan
petakan garis pada layar osiloskop
f. Mengukur tegangan AC dan DC
Dan berikut contoh gambar gelombang sebelum dan sesudah dikalibrasi
Gambar 3.1 sebelum kalibrasi
Gambar 3.2 sesudah dikalibrasi
Jika osiloskop sudah dikalibrasi maka gambar yang dihasilkan akan jelas
dan akurat. Dapat dilihat dari gambar osiloskop yang sebelum dan sesudah
dikalibrasi bahwa telah terbukti jika osiloskop yang tidak dikalibrasikan maka
gambar yang dihasilkan tidak akurat karena tidak sejajar garis yang diingkan tidak
sejajar dengan garis X dan Y pada osiloskop maka gelombang tidak terlihat sesuai
dengan petakan garis pada layar osiloskop oleh karena itu sangat dibutuhkannya
pengkalibrasian pada saat menggunakan osiloskop
Tabel 3.4 spesifikasi pembangkit sinyal
N
Nama Bagian
N
Nama Bagian
o
1
2
3
4
5
Power
Output
Fine
Symmetry
Dc offset
o
6
7
8
9
10
Amplitudo
Function
Ttl cmos
Coarse
Frequency range
1. Power : untuk menyalakan atau emnghidupkan alat pembangkit sinyal ini
2. Output : bagian output pada pembagkit sinyal
3. Fine : untuk mengubah kualitas pembacaan pembangkit sinyal
4. Symmetry : untuk membuat tampilan sinyal jadi lebih simetri
5. DC offset : untuk mengatur sinyal pada arus DC
6. Amplitudo : mendapatkan tegangan maksimal
7. Function : untuk memilih benuk gelombang
8. Ttl cmos : tempat terminal pada pembangkit sinyal
9. Coarse : untuk navigasi alat pembangkit sinyal
10. Frequency range : untuk mengatur antar frekuensi
Pada gelombang sinyal terdapat beberapa gelombang seperti gelombang
sinus, gelombang kotak dan gelombang gergaji dan berikut adalah apliksi
yang menggunakan gelombang tersebut gelombang sinyal kotak adalah PMW
(Pulse wide modulation) mengatur kecepatan motor. Sinyal sinus adalah
pembangkit sinyal suara dan sinyal gergaji untuk alat medis pendeteksi detak
jantung.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan diantaanya:
1. Multimeter adlaah alat ukur yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan, hambatan, arus. Multimeter dibagi
menjadi 2 multimeter analog dan multimeter digital. Osiloskop adalah alat
ukur elektronik yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar
daat dilihat dan dipelajari. Pembangkit sinyal alat ukur elektronik yang
memebuktikan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat,
dan gelombang pulsa.
2. Keterbatasan multimeter yaitu jika batas ukur lebih rendah dari pada nilai
yang melalui beban maka alat akan rusak karena nilai bebannya melewati
batas ukur tersebut. Jika batas ukurnya lebih besar dari pada nilai
bebannya maka pembacaan menjadi tidak teliti karena jauhnya nilai beban
dengan batas ukur tersebut.
3. Cara mengkalibrasi osiloskop yaitu:
a. Siapkan osiloskop
b. Sambungkan kabel probe pada channel 1 pada osiloskop
c. Kaitakan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
d. Atur VOLT/DIV sesuai keterangan yang tertera pada CAL
e. Atur posisi X dan Y agar gelombang yang terlihat ssesuai dengan
petakan garis pada layar osiloskop
f. Mengukur tegangan AC dan DC
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Laboratorium tenaga, Modul Praktikum rangkaian listrik 2016 : Jurusan
Teknik Elektro FT. UNTIRTA.
http://sasandoo.wordpress.com/2013/03/14/kalibrasi-osiloskop/ [URL dikunjungi
pada 18 September 2016]
http://ntrux.wordpress.com/2011/04/12/makalah-m/ [URL dikunjung pada 18
September 2016]
http://alatukur.web.id/perbedaan-antara-multimeter-digital-dan-multimeteranalog- [URL dikunjungi pada 18 Sepetember 2016]
http://teknikelektro.com/cara-menghitung-nilai-resistor/ [URL dikunjungi pada 18
September 2016]
MODUL 1
POWERSIM & MATLAB
LABORATORIUM TENAGA
NAMA
: KHEN NUHFUS SANJAYA
NIM
: 3332150054
KELOMPOK
: MML-14
TGL PRAKTIKUM
:
ASISTEN
:
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Prosedur Percobaan
1. Percobaan multimeter
Mengumpulkan spesifikasi multimeter analog & digital
a. Mengukur arus DC
1. Siapkan alat dan kit praktikum
2. Rangkai kit praktikum sesuai gambar 1.2.
Gambar 1.2 Mengukur Arus
3. Ukur arus DC dengan multimeter analog & digital
b. Mengukur tegangan DC
1. Siapkan alat dan kit praktikum
2. Rangkai kit praktikum sesuai gambar 1.3.
Gambar 1.3 Mengukur Tegangan 3.
Ukur tegangan DC dengan multimeter analog & digital
c. Mengukur resistansi
1. Siapkan alat dan kit praktikum
2. Ukur resistansi dengan multimeter analog & digital
2. Percobaan osiloskop
a. Mengumpulkan spesifikasi osiloskop
b. Mem-verivikasi kalibrasi osiloskop
1. Siapkan osiloskop
2. Sambungkan kabel probe ke channel 1 osiloskop
3. Kaitkan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
4. Atur VOLT/DIV sesuai keterangan yang tertera pada CAL
5. Atur posisi X & Y agar gelombang yang terlihat sesuai dengan
petakan garis pada layar osiloskop
c. Mengukur tegangan AC dan DC
3. Percobaan pembangkit sinyal
a. Mengumpulkan spesifikasi pembangkit sinyal
b. Membangkitkan sinyal sinusoidal, persegi, dan gergaji
1. Siapkan pembangkit sinyal dan osiloskop
2. Sambungkan kabel probe pada keluaran dari pembangkit sinyal
3. Pilih sinyal yang ingin dibangkitkan
4. Atur frekuensi pada 50 Hz
BAB II
TUGAS
2.1 Tugas pendahuluan
1. Apa tujuan dari praktikum modul ini?
a. Mempelajari penggunaan instrumentasi multimeter, osiloskop,
dan pembangkit sinyal
b. Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter
c. Mempelajari cara mengkalibrasi pengunaan multimeter
2. Apa yang dimaksud dengan multimeter, osiloskop dan pembangkit
sinyal
a. Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrk yang
sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat
mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amperemeter). Ada dua macam multimeter yaitu multi meter
analog dan multi meter digital.
b. osiloskop adalah alat ukur elektronik yang berfungsi
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan
dipelajari.
c. pembangkit sinyal adalah alat ukur elektronika yang
menghasilkan atau membuktikan gelombang berbentuk sinus,
segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.
3. Gambarkan bentuk gelombang sinusoidal, gelombang persegi dan
gelombang
-
gergaji
Sinusoida
Gambar 2.1 Gelombang Sinusoida
-
Gergaji
Gambar 2.2 Gelombang Gergaji
-
Kotak
Gambar 2.3 Gelombang Kotak
2.2 Pertanyan dan tugas
1. Apa yang terjadi jika batas ukur lebih:
a. rendah dari pada nilai yang melalui beban ?
maka akibatnya alat ukur akan rusak, karena nilai beban tersebut
lebih besar dari pada batas ukur tersebut sehingga melebihi atau
melewati batas ukur yang diberikan dan maka dari itu membuat
alat ukur terrsebut menjadi rusak
b. Besar dari pada nilai yang melalui beban?
Maka akibatnya pembacaan skala menjadi tidak teliti karena batas
ukur nya lebih besae dari pada nilai melalui bebannya maka
perbandingan antara nilai beban dan batas ukurnya jauh dan
memungkinkan pembacaan skalanya tidak teliti.
2. Perbedaan multimeter analog dan multimeter digital
a. multimeter analog
- frekuensi tertingi pada multimeter analog menggunakan rectifier
pada kisaran AC adalah sekitar 2kHz
- masukan resistansi pada multimeter analog tidak dapat berjalan
konstan untuk setiap range yang diukur
- multimeter analog rentah terhadap kesalahan karena salah
membaca pada pointer
b. multimeter digital
- hasil pengukuran dari multimeter digital lebih akurat
- sudah menggunakan penunjuk angka digital contohnya pada
tampilang lcd yang sangat jelas
- biasanya digunakan untuk mengukur besaran komponen
3. fungsi dari multimeter
Multimeter atau multtester adalah alat pengukuran listrik yang
sering dikena sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur
tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus ampremetr),
sedangkan pada perkembangnnya multimeter memiliki beberapa fungsi
yaitu mengukur temperatur, induktansi dan frekuensi.
4. bagaimana cara mengkalibrasi osiloskop?
a. siapkan osiloskop
b. sambungkan kabel probe ke channel 1
c. kaitkan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
d.atur X dan Y agar gelombang yang terlihat sesuai dengan petakan
garis pada layar osiloskop
e. mengukur tegangan AC dan DC
5. mengapa osiloskp perlu dikalibrasi
Untuk mendapatkan perhitungan dan mendapatkan hasl yang
akurat
6. bagaimana cara menghitung frekuensi di osiloskop
Untuk menghitung frekuensi osiloskp yang ada pada osiloskop
adalah sebagai berikut
F = 1/T ...................................................................................................(2.1)
T= 1 periode (gel penuh)
Catatan T harus dalam bentuk satuan second
Jadi untuk menghitung frekuensi, kita harus megetahui beberapa
periodenya dan time/div yang di tunjuk oleh soal atau osiloskop
7. fungsi pembangkit sinyal
Untuk menghasilkan atau membangkitkan gelombang sinus,
segitita, ramp, segiempat, dan gelombang pulsa.
8. sebutkan dan jelaskan tipe dasar sinyal?
a. sinyal analog adalah suatu sinyal dimana salah satu besaran
karakteristiknya mengikuti secara kontinyu perubahan dari perubahan fisik
sinyal analog selalu mempunyai nilai disepanjang waktu.
b. sinyal digital adalah sinyal diskrit dimana informasinya di
lambangkan oleh sejumlah deretan sinyal diskrit yang telah ditentukan
jumlahnya. Dan sinyal yang menampilkan data digital.
9. funsi dari power suply
Untuk mencatu/memberikan daya listrik kepada rangkaian supaya
rangkaian dapat digunakan
10. prinsip kerja power supply
Pada power supply pada umumnya terdapat 4 bagian yaitu
transformator, penyearah tegangan (rectifer). Penyaring (filter) dan juga
pengatur tegangan (voltage regulator) tegangan AC yang akan diturunkan
masuk pada lilitan primer trafo dan keluaran pada lilitan sekunder dengan
tegangan yang lebih kecil. Selanjutnya masuk pada bagian penyearah
tegangan yang biasanya menggunakan dioda bridge untuk merubah arus
AC menjadi DC, selanjutnya tegangan DC melewati bagian penyaring
untuk meratakan arus yang keluar dari penyearah, biasanya bagian ini
menggunakan kapasitor elektrolit. Lalu bagian akhir yaitu pengatur
tegangan yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan yang stabil dan
tetap tanpa terpengaruh oleh suhu, arus beban, dan juga tegangan input.
11. jelaskan 4 bagian utama agar arus dapat stabil pada power supply
1. transformator : untuk menunujukan tegangan AC
2. reactifer : merubah arus AC menjadi DC
3. filter : menyaring arus agar lebih halus
4. regulator : untuk menstabilkan tegangan keluaran
12. gambarkan diagram blok DC power supply
Transformer
Rectifier
Filter
Gambar 2.4 Blok DC Power Supply
Regulator
BAB III
A N A L I S I S.
3.1 Analisa Percobaan
Multimeter yang lebih akurat adalah multimetr digital karena langsung
menunjukan angka dan tidak diperlukannya ketelitian yang tinggi saat
membacanya karena semua sudah tersistem dan hasil dapat langsung keluar dalam
bentuk nominal. Kelebihan dan kekurangan multimetr digital dan analog
a. Multimeter digital
Kelebihan : pengguna lebih mudah karena semua sudah tersistem dan
hasil dapat langsung keluar dalam bentuk nominal dan pengukuran di
nilai dapat lebih akurat.
Kekurangan : sulit digunakan untuk mengukur kerusakan komponen
seperti elco, trensistor, dan sebagainya.
b. Multimetr analog
Kelebihan : untuk pengecekan kerusakan rangkaian, atau komponen
lebih mudah, dapat mengukur fluktasi yang bersifat sementara.
Kekurangan : rawan dibagian spul atau jarum, akurasi yang terbatas,
skala dapat sulit dibaca.
Sensitivitas yang dimiliki multimeter berbeda-beda jika sensitivitas untuk
mendapatkan hasilnya benar-benar akurat dengan beban nilai yang diberikan
sehingga lebih baik sensitivitas multimeter digital sedangkan jika sensitivitas pada
fisik barang atau alat yang mudah rusak maka lebih sensitivitas multimetr analog
karena jarum tersebut mudah rusak dan sensitivitas yang dimiliki oleh multimeter
analog untuk mendapatkan hasil kurang baik karena menggunakan jarum dan
perlunya pengkalibrasian sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan teliti
yang tinggi
Tabel 3.1 Ukuran arus DC
No
1
V (volt)
6 kΩ
R (ohm)
I (ampere) I (ampere)
1
analog
0,6
digital
0,55
Pembuktian dengan menggunakan rumus
V = I. R ..................................................................................................(3.1)
I = V/R ...................................................................................................(3.2)
Dimana : V: 6 V
R : 1kΩ= 1000 Ω
Jawab : I = 6/1000
= 0,6mA
Hasil yang dibutuhkan sangat berbeda jauh dengan hasil yang diukur dengan
menggunakan multimeter karena satuan yang dipakai masih mA bukan A karena
seharusnya satuan pada arus adalah ampere.
Range pada multimeter ika dilihat dan spesifikasinya berbeda karena jika
multimeter analog memiliki rangeg maksimal tegangan yang lebih besar
dibandingkan multimeter digital lalu muultimeter digital lebih besar memiliki
range maksimal pada hambatan.
Tabel 3.2 mengukur resistanis
No
1
R (ohm)
1k
R
(ohm) R
(ohm)
multianalog
multidigital
0,8 Ω
1,005 kΩ
Warna gelang resistor pada pengukuran resistansi diatas adalah :
Coklat : pita ke 1: 1
Hitam : pita ke 2: 0
Merah : pita ke 3: 100
Emas : pita ke 4: toleransi 5%
Sehingga mendapatkan nilai resistor 1000 Ω kurang lebih 5%
Toleransi resistor 5%×1000 = 50 Ω
Maka nilai pada hasil multimetr diats akurat karena masih didalalm batas toleransi
tersebut.
Tabel 3.3 spesifikasi osiloskop
N
Nama Bagian
No
Nama Bagian
o
1
CAL
6
Frekuensi
2
Insensity
7
VOLT/DIV
3
Focus
8
TIME/VOLT
4
Display
9
Trigger
5
Range
10
INV
1. CAL : untuk kalibrasi tegangan puncak ke puncak (vp-p)
2. Insensity : untuk mengatu kecerahan tampilan bentuk gelombang agar
mudah dilihat
3. Focus : untuk mengatur penamilan bentuk gelombang sehingga tidak
kabur
4. Display : bagian layar untuk menunjukkan gelombang sinyal
5. Range : untuk mengatur jarak antara gelombang pada kotak osiloskop
6. VOLT/DIV : mengatur beberapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div
dilayar
7. Frekuensi : mengatur frekuensi pada osiloskop
8. TIME/DIV : mengatur beberapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div
dilayar
9. Tringger : untuk membuat tampilan gambar jadi tampak diam
10. INV : saat tombol INV ditekan, sinyal input yang bersangkutan akan
dibalikan
Pada saat menggunakan osiloskop maka sebelum menggunakannya kita
harusmengkalibrasikan osiloskop tersebut agar mendapatkan hasil yang akurat
dan inilah cara mengkalibrasi osiloskop :
a.
b.
c.
d.
e.
Siapkan osiloskop
Sambungkan kabel probe pada channel 1 pada osiloskop
Kaitakan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
Atur VOLT/DIV sesuai keterangan yang tertera pada CAL
Atur posisi X dan Y agar gelombang yang terlihat ssesuai dengan
petakan garis pada layar osiloskop
f. Mengukur tegangan AC dan DC
Dan berikut contoh gambar gelombang sebelum dan sesudah dikalibrasi
Gambar 3.1 sebelum kalibrasi
Gambar 3.2 sesudah dikalibrasi
Jika osiloskop sudah dikalibrasi maka gambar yang dihasilkan akan jelas
dan akurat. Dapat dilihat dari gambar osiloskop yang sebelum dan sesudah
dikalibrasi bahwa telah terbukti jika osiloskop yang tidak dikalibrasikan maka
gambar yang dihasilkan tidak akurat karena tidak sejajar garis yang diingkan tidak
sejajar dengan garis X dan Y pada osiloskop maka gelombang tidak terlihat sesuai
dengan petakan garis pada layar osiloskop oleh karena itu sangat dibutuhkannya
pengkalibrasian pada saat menggunakan osiloskop
Tabel 3.4 spesifikasi pembangkit sinyal
N
Nama Bagian
N
Nama Bagian
o
1
2
3
4
5
Power
Output
Fine
Symmetry
Dc offset
o
6
7
8
9
10
Amplitudo
Function
Ttl cmos
Coarse
Frequency range
1. Power : untuk menyalakan atau emnghidupkan alat pembangkit sinyal ini
2. Output : bagian output pada pembagkit sinyal
3. Fine : untuk mengubah kualitas pembacaan pembangkit sinyal
4. Symmetry : untuk membuat tampilan sinyal jadi lebih simetri
5. DC offset : untuk mengatur sinyal pada arus DC
6. Amplitudo : mendapatkan tegangan maksimal
7. Function : untuk memilih benuk gelombang
8. Ttl cmos : tempat terminal pada pembangkit sinyal
9. Coarse : untuk navigasi alat pembangkit sinyal
10. Frequency range : untuk mengatur antar frekuensi
Pada gelombang sinyal terdapat beberapa gelombang seperti gelombang
sinus, gelombang kotak dan gelombang gergaji dan berikut adalah apliksi
yang menggunakan gelombang tersebut gelombang sinyal kotak adalah PMW
(Pulse wide modulation) mengatur kecepatan motor. Sinyal sinus adalah
pembangkit sinyal suara dan sinyal gergaji untuk alat medis pendeteksi detak
jantung.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan diantaanya:
1. Multimeter adlaah alat ukur yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan, hambatan, arus. Multimeter dibagi
menjadi 2 multimeter analog dan multimeter digital. Osiloskop adalah alat
ukur elektronik yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar
daat dilihat dan dipelajari. Pembangkit sinyal alat ukur elektronik yang
memebuktikan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat,
dan gelombang pulsa.
2. Keterbatasan multimeter yaitu jika batas ukur lebih rendah dari pada nilai
yang melalui beban maka alat akan rusak karena nilai bebannya melewati
batas ukur tersebut. Jika batas ukurnya lebih besar dari pada nilai
bebannya maka pembacaan menjadi tidak teliti karena jauhnya nilai beban
dengan batas ukur tersebut.
3. Cara mengkalibrasi osiloskop yaitu:
a. Siapkan osiloskop
b. Sambungkan kabel probe pada channel 1 pada osiloskop
c. Kaitakan ujung kabel probe ke CAL pada osiloskop
d. Atur VOLT/DIV sesuai keterangan yang tertera pada CAL
e. Atur posisi X dan Y agar gelombang yang terlihat ssesuai dengan
petakan garis pada layar osiloskop
f. Mengukur tegangan AC dan DC
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Laboratorium tenaga, Modul Praktikum rangkaian listrik 2016 : Jurusan
Teknik Elektro FT. UNTIRTA.
http://sasandoo.wordpress.com/2013/03/14/kalibrasi-osiloskop/ [URL dikunjungi
pada 18 September 2016]
http://ntrux.wordpress.com/2011/04/12/makalah-m/ [URL dikunjung pada 18
September 2016]
http://alatukur.web.id/perbedaan-antara-multimeter-digital-dan-multimeteranalog- [URL dikunjungi pada 18 Sepetember 2016]
http://teknikelektro.com/cara-menghitung-nilai-resistor/ [URL dikunjungi pada 18
September 2016]