DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG

  Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

  DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013

  PENGANTAR

  Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap SKPD wajib menyusun Penetapan Kinerja setelah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan ditandatangani oleh Bupati dan Pimpinan SKPD.

  Dokumen Penetapan Kinerja yang dimaksud disini adalah suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan (Bupati Badung) dan bawahan (Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung) untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Dokumen ini memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran Dinas Cipta karya Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2013.

  Dokumen Penetapan Kinerja inilah yang dimanfaatkan oleh pimpinan untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan menilai keberhasilan Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dalam pencapaian target yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

  Mangupura, 6 Januari 2013 Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanty, MT

  Pembina Tk I Nip. 19611010 199403 2 001

  PENETAPAN KINERJA 2013

  DAFTAR ISI PENGANTAR PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA Daftar Isi

  i

BAB I Pendahuluan

  1 A. Latar Belakang

  1 B. Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Cipta Karya

  1 C. Tujuan Penetapan Kinerja

  10 BAB II Penetapan Kinerja

  11 A. Sasaran Strategis

  11 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja

  11 C. Pendanaan Tahun Anggaran 2013

  12 BAB III Penutup

  14 LAMPIRAN FORMULIR PENETAPAN KINERJA Lampiran IA1/2-2

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

  

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy, MT Jabatan : Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : ANAK AGUNG GDE AGUNG Jabatan : BUPATI BADUNG Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak Pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran

perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan

dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi

tanggung jawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas

kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

  Mangupura, 6 Januari 2013 BUPATI BADUNG, Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung,

   ANAK AGUNG GDE AGUNG Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanthy,MT Pembina TK I Nip. 19611010 199403 2 001

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan Good governance, pengembangan

  dan informasi kinerja terus diintegrasikan kedalam sistem pelaporan dan penganggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran dihitung dan disusun berdasarkan perencanaan kinerja dan kebutuhan masyarakat. Hal ini akan memudahkan monitoring dan evaluasi kinerja SKPD, salah satunya melalui Penerapan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

  Sehubungan dengan hal tersebut diatas, salah satu dokumen yang dipergunakan adalah dokumen Penetapan Kinerja dari masing-masing SKPD guna penguatan akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah.

  Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Cipta Karya, merupakan suatu dokumen pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Dilaksanakan antara pengemban tugas (Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung) dengan atasannya (Bupati Badung) berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi .

  Penetapan Kinerja merupakan Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yaitu setelah proses anggaran selesai (budgeting process).

B. Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Cipta Karya

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung, maka Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung adalah : 1.

  Kepala Dinas; 2. Sekretariat terdiri dari : a.

  Sub Bagian Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Umum

  3. Bidang Bangunan terdiri dari:

  a. Seksi Tata Bangunan b.

  Seksi Ijin Bangunan c. Seksi Pengawasan Bangunan 4. Bidang Tata Ruang terdiri dari: a.

  Seksi Survai dan pemetaan b. Seksi Perijinan Tata Ruang c. Seksi Teknik Tata Ruang 5. Bidang Pendataan dan Pelaporan terdiri dari: a.

  Seksi Analisa dan Penilaian b. Seksi Pengumpulan Data dan Informasi c. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 6. Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan a.

  Seksi Permukiman b. Seksi Penyehatan Lingkungan c. Seksi Reklamasi dan Konservasi 7. Bidang Pertambangan terdiri dari: a.

  Seksi Air Bawah Tanah dan Permukaan b. Seksi Bahan Galian c. Seksi Migas, Listrik dan Energi Baru

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, maka tugas dan fungsi Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung adalah : 1.

  Kepala Dinas Cipta Karya mempunyai tugas; a. menyusun program/rencana kerja Dinas Cipta Karya berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; b. koordinasi yang diperlukan antar melakukan

  Bagian/Dinas/Instansi/Badan/ Kantor/Lembaga terkait sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. mengkoordinir penyusunan dan perumusan langkah-langkah strategis dan operasional Dinas Cipta Karya bersama Sekretaris dan para Kepala

  Bidang dilingkungan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang Keciptakaryaan berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku; e. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  f. memberikan bimbingan / pembinaan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; g. melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan menghasilkan produk tepat mutu, tepat waktu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; h. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; i. menyusun rencana kebijaksanaan di bidang Keciptakaryaan dalam rangka penetapan kebijaksanaan oleh Bupati; j. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; k. membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan; l. melaksanakan penggunaan Anggaran SKPD sesuai dengan ketentuan yang berlaku; m. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; 2. Sekretariat mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Kesekretariatan berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  b. mengkoordinir para Kepala Sub Bagian dalam merumuskan program dan sistem kerja operasional bidang tugas sekretariat sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku; c. melakukan koordinasi yang diperlukan antar Bagian/Dinas/Instansi/Kantor/ Lembaga terkait melalui Kepala Dinas untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  d. dan merumuskan langkah-langkah operasional menyusun Kesekretariatan Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  f. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; i. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pelaksanaan Sub Bagian

  Umum, Sub Bagian Kepegawaian , dan Sub Bagian Keuangan; j. melaksanakan penyusunan rencana, program dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tata laksana; k. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, administrasi

  Kepegawaian administrasi Umum, Kerumah tanggaan serta Kehumasan; l. mengumpulkan, mensistematisasikan dan menganalisa data hasil pelaksanaan tugas Keciptakaryaan. m. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; n. membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; o. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan;

3. Bidang Bangunan mempunyai tugas: a.

  menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi intern Dinas melalui Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; .

  c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. melaksanakan bantuan teknik, pengawasan dan pengendalian perencanaan, pelaksanaan pembangunan renopsi, pemeriksaan keamanan dan keselamatan bangunan gedung pemerintah serta bangunan umum; i. melaksanakan pengawasan, penerbitan, pendataan inventarisasi, pengaturan pemanfaatan bangunan gedung Negara, rumah dinas, penerbitan izin layak huni serta tanda bukti pemilikan bangunan; j. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; k. membuat laporan dibidang tugasnya sesuai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; l. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; 4. Bidang Tata Ruang mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi intern Dinas melalui Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; .

  c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. melaksanakan pengumpulan, analisa dokumentasi data perkembangan tata ruang wilayah kota dan daerah serta survey dan pemetaan ruang; i. melaksanakan perencanaan Tata Ruang, pemantauan dan Evaluasi perkembangan tata ruang wilayah kota dan daerah; j. melaksanakan pengendalian dan penelitian permohonan izin prinsip tata ruang; k. menyelenggarakan/menyajikan informasi dibidang pembangunan dan rencana penggunaan tanah sesuai tata ruang dan pembangunan; l. merumuskan petunjuk-petunjuk dan kebijaksanaan pelaksanaan tata ruang kota serta menyelenggarakan kegiatan pengembangan tata ruang wilayah kota dan daerah; m. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; n. membuat laporan dibidang tugasnya sesuai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; o. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; 5. Bidang Pendataan dan Pelaporan terdiri dari: a. menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Seksi intern

  Dinas melalui Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; .

  c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku; e. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku; g. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. menyusun/mengkoordinasikan, mengendalikan program kegiatan kepala dinas, SKPD melalui program kerja, pedoman operasional teknis, pedoman pengendalian/penguasaan dan pelaporan, pedoman pengujian bahan, struktur dan konstruksi sesuai dengan ketentuan teknis dan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, mengacu kepada kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah i. pedoman operasional teknis, pedoman menyusun pengendalian/penyusunan dan pelaporan j. menyusun dan melaksanakan pengujian bahan struktur dan konstruksi sesuai dengan ketentuan teknis dan Perundang-Undangan yang berlaku dan mengacu pada kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah; k. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. l. membuat laporan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; m. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.

6. Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas: a.

  menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi intern Dinas melalui Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; .

  c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; d. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. menyusun dan merumuskan langkah-langkah operasional di bidang tugasnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. melaksanakan tugas pengaturan, perencanaan teknis, pengawasan dan pengendalian penanganan pembangunan perumahan dan permukiman beserta prasarana lingkungannya serta pengelolaan ijin layak huni dan pengaturan penghunian rumah dinas; j. menyelenggarakan perencanaan teknis, pengawasan dan pengendalian penanganan pembangunan, penyehatan lingkungan dan pembangunan sarana dan prasarana air bersih dan air buangan; k. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; l. membuat laporan dibidang tugasnya sesuai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; m. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; 7. Bidang Pertambangan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. melakukan koordinasi yang diperlukan antar Sub Bagian/Kepala Seksi intern Dinas melalui Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

d. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai keserasian dan kebenaran tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan hasil yang dicapai dengan mencocokkan terhadap petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam menilai peningkatan karier bawahan; h. merumuskan kebijaksanaan operasional dibidang pertambangan dan energi berdasarkan kebijaksanaan pertambangan dan energi; i. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; j. membuat laporan dibidang tugasnya sesuai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; k. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan; C.

   Tujuan Penetapan Kinerja

  Penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Tujuan dari penetapan kinerja adalah :

   Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur  Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi.  Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur  Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.  Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

BAB II PENETAPAN KINERJA A. Sasaran Strategis Sasaran strategis Dinas Cipta Karya yang tertuang dalam Renstra terdiri dari

  6 (enam) yaitu : 1.

  Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif 2. Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan 3. Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik 4. Terwujudnya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja 5. Terwujudnya usaha Migas dan Ketenagalistrikan Yang memiliki ijin 6. Terwujudnya Reklamasi dan Konservasi Lahan Pasca Tambang

  Setelah dilakukan konsultasi kepada Tim Lakip Kabupaten dan dari Kementerian Pan-RB, demi penyempurnaan AKIP Dinas Cipta Karya dilakukan perubahan/ review terhadap Sasaran Strategis no 4, 5 dan 6 menjadi 1 Sasaran dengan pertimbangan mempunyai formula dan alat ukur yang sama yaitu usaha ESDM yang dibina.

  Dengan adanya perubahan/ review tersebut diatas, maka Sasaran Strategis Dinas Cipta Karya menjadi 4 Sasaran strategis yaitu: 1.

  Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif 2. Terwujudnya sarana prasarana publik sesuai kebutuhan 3. Terwujudnya prasarana dasar permukiman yang berkondisi baik 4. Terwujudnya pengendalian pengusahaan SDA dibidang ESDM B.

   Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja

  Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Dinas Cipta Karya. Tujuan Indikator Kinerja Utama adalah : a.

  Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik.

  b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

  Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis maka Indikator kinerja Utama Dinas Cipta Karya terdiri dari :

  1. Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR 2.

  Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representatif

  3. Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik 4.

  Persentase kepatuhan pengusaha akan keselamatan kerja penambangan 5. Persentase kepatuhan pengusaha migas terhadap kualitas dan kuantitas BBM 6. Persentase pemanfaatan air tanah yang tidak merusak lingkungan

  Dengan adanya perubahan/ review terhadap Sasaran Strategis, maka berdampak pada perubahan Indikator Kinerja Utama Dinas Cipta Karya menjadi 4 yaitu:

  1. Persentase kepatuhan membangun berdasarkan dengan RDTR 2.

  Persentase sarana prasarana gedung pemerintah dan masyarakat umum yang representatif

  3. Persentase prasarana dasar permukiman dengan kondisi baik 4.

  Persentase kepatuhan pengusaha ESDM terhadap ketentuan penyelenggaraan usaha

C. Pendanaan Tahun Anggaran 2013

  Pada Tahun Anggaran 2013, sesuai DPA Dinas Cipta Karya TA 2013, alokasi dana yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung secara total dapat dirinci sebagai berikut:

  

Rincian Belanja Tahun Anggaran 2013

Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung

PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN NO

  I Belanja Tidak Langsung 13,889,650,573.00

  II Belanja Langsung 281,907,318,013.00

  1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,185,604,550.00

  2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 123,742,127,389.00

  3 Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian 407,000,000.00 Kinerja dan Keuangan

  4 Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA) 2,500,000.00

  5 Program Operasional dan Pemeliharaan Lingkungan dan 28,615,350.00 Permukiman

  6 Program Penyehatan Lingkungan 22,680,929,476.00

  7 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal 29,227,524.00 Urusan Pilihan Energi dan Sumber daya Mineral

  1 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 92,648,841.00

  2 Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang 164,050,650.00 Berpotensi merusak lingkungan

  3 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 10,130,650.00 Urusan Wajib Perumahan

  1 Program Lingkungan Sehat Perumahan 120,504,019,208.00 Urusan Wajib Penataan Ruang

  1 Program Pemanfaatan Ruang 11,940,370,600.00

  2 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1,120,093,775.00 T O T A L B E L A N J A 295,796,968,586.00

  

Adapun alokasi anggaran untuk masing-masing Sasaran Strategis dapat diuraikan

sebagai berikut adalah: (Rincian alokasi anggaran untuk masing-masing program dan kegiatan terlampir pada lampiran)

  SASARAN NO PAGU ANGGARAN (Rp)

  

I Terwujudnya Manajemen Penataan Ruang Yang Efektif 954.431.475,00

  

II Terwujudnya Sarana Prasarana Publik sesuai kebutuhan 134,685,053,439

  

III Terwujudnya Prasarana dasar permukiman yang 147,288,660,702

berkondisi baik

  IV 256,699,491

  Terwujudnya Pengendalian Pengusahaan SDA di bidang ESDM

TOTAL DANA 283,184,845,107

BAB III PENUTUP Penetapan Kinerja SKPD Dinas Cipta Karya Tahun 2013 dibuat dalam rangka

  penguatan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintahan tetap mengacu kepada dokumen-dokumen terkait diantaranya: RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2010- 2015, Renstra Dinas Cipta Karya Tahun 2010 – 2015 dan DPA Cipta Karya Tahun Anggaran 2013. Peningkatan mekanisme dan penyediaan kontrol yang baik diharapkan mampu mendukung SKPD Dinas Cipta Karya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditargetkan.

  Penetapan Kinerja SKPD Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung dijadikan acuan pelaksanaan bagi tiap – tiap unit kerja dan personil didalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggungjawabnya di dalam kegiatan keciptakaryaan.

  

LAMPIRAN